Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis kondisi lingkungan yang disampaikan pada sebuah pelatihan.
2. Metode analisis kondisi lingkungan yang disebutkan adalah teknik kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode SWOT.
3. SWOT digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu aktivitas atau lingkungan.
5. Nama : Marselinus Richardo
NPM : 144010012
Email : richardoedo25@yahoo.com
Blog : www.richardosidjabat.blogspot.com
FB/ twitter: Marselinus Richardo / @Marselinus_rs
Pengalaman Organisasi :
Juara II Basket O2SN se – Jakarta
Pusat @SMPN70JAKPUS
Kepala Departemen Penelitan
dan Pengembangan CANOPUS
KIR @SMAN10BEKASI
STAFF DIVISI KEILMUAN
HIMATERNAL @UPN
“VETERAN” JATIM
Pengalaman Pelatihan :
• Diklatsar Menwa 2015
RINDAM V BRAWIJAYA
8. Keadaan, sesuatu yang secara
langsung maupun tidak langsung
menyebabkan perubahan
penyelidikan thd suatu peristiwa
(karangan, perbuatan, dsb) untuk
mengetahui keadaan yg sebenarnya
(sebab-musabab, duduk perkaranya,
dsb
Keadaan di sekeliling
dan sekitar kita
Source : KBBI
15. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada
saat ini.
Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang
merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan
peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi
organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat
mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.
16. Model Kuantitatif
Asumsi dasar : kondisi yang berpasangan antara S dan W, serta O dan T.
Kondisi berpasangan ini terjadi karena asumsi bahwa dalam setiap kekuatan selalu
ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu
ada ancaman yang harus diwaspadai.
Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan
Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu
pasangan satu Threath (T).
Setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah
selanjutnya adalah proses penilaian. Dilakukan dengan memberikan skor pada
masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan
subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal.
Subkomponen yang lebih menentukan jalannya organisasi, diberikan skor yang
lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk
mengurangi kadar subyektifitas penilaian.
17. Model Kualitatif
Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh
dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya
adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing
komponen.
Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan
subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu
subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi.
SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri
bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model
kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja
misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara
subkomponen W hanya 6 buah.
18. Menetapkan logika strategi adalah hal penting. Pernyataan mengenai Kekuatan dalam
SWOT adalah :
KEKUATAN yang dimiliki perusahaan/organisasi yang dapat digunakan
memanfaatkan PELUANG sebaik-baiknya dan pada saat yang sama juga dapat
digunakan menghilangkan atau meminimalkan ANCAMAN sehingga TUJUAN
tercapai.
Dengan demikian, menuliskan kekuatan yang tidak berhubungan dengan peluang dan
ancaman untuk mencapai keberhasilan, tidaklah memberikan makna. Setiap daftar
pernyataan kekuatan harus berhubungan dengan peluang yang relevan dengan
tujuan pembentukan SWOT.
Contoh :
Tujuan : Menghasilkan produk “A” berkualitas tinggi dan memenuhi syarat ekspor.
Kekuatan : Perusahaan kondisinya sehat dan memiliki kekayaan/harta yang cukup
untuk melakukan ekspansi.
Kelemahan : Tidak memiliki sumber daya yang sesuai untuk menghasilkan produk A
berkualitas.
Peluang : Pasar ekspor masih besar untuk diterobos.
Ancaman : Kualitas produk tidak memenuhi syarat untuk ekspor.
20. Wadah kerja sama antar
manusia yang mempunyai
seperangkat ketentuan dan
nilai-nilai yang dipakai
sebagai aturan mainnya.
Seseorang yang hendak
masuk dalam organisasi
harus menerima dan taat
pada aturan main tersebut.
Aturan main dapat ditemui
dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga
(AD/ART).
Dengan adanya aturan main
yg ditaati maka dapat
dibedakan antara tindakan
pribadi dan organisasi.
Karena tindakan anggota
dalam melaksanakan suatu
kegiatan merupakan
pewujudan dari organisasi.
•Apakah saudara
pernah masuk dalam
organisasi?
•Apakah saudara tahu
aturan main dalam
organisasi saudara?
21. ORGANISASI SEBAGAI
SUATU SISTEM
Penyusunan program
harus didasarkan
kepada analisis kondisi
lingkungan. Suatu
organisasi didalam
menyusun suatu
rencana program harus
berdasarkan Input-
Proses-Output. Hal ini
menunjukan bahwa
organisasi berada dalam
suatu sistem.
Dalam membuat suatu
rencana harus menganalisa
kemungkinan-kemungkinan
yang bisa dijadikan masukan
(Input) bagi organisasi, agar
hasil (Output) yang
diinginkan bisa tercapai.
Kalau faktor-faktor ini
diperhatikan maka saudara
sudah mulai merencanakan
sesuatu. Perencanaan
program bertitik tolak dari
dasar dan tujuan.
22. • Data/informasi internal organisasi yang berasal dari elemen Input-Proses-
Output dan data/informasi yang berasal dari lingkungan luar (External).
• Elemen input dikaitkan dengan Sumber Daya Organisasi (SDM, Material,
Uang dan Mesin) yang sebenarny semuanya itu berasal dari lingkungan
luar.
• Output adalah hasil yg dicapai didalam memproses Sumber Daya input
organisasi tersebut.
• Harus mampu mengidentifikasi Sumberdaya yang dimiliki dalam
organisasi, bagaimana SDM-nya, kemampuan dana-nya, material yang
dimiliki dan mesin yang akan membantu proses kegiatan.
• Prediksi hasil juga diperlukan sehingga hasil bisa diukur standar
pencapainya terutama hasil yang akan dikembalikan kepada lingkungan.
Tidak kalah penting adalah masalah-masalah tidak
terstruktur yang dihasilkan lingkungan luar. Untuk
memperoleh data/informasi dari lingkungan luar,
memang harus pandai mengorek informasi baik
dengan konsultasi, interview, diskusi dan juga
dengan literatur.
25. Thinking too much about
something can deliver you
doing nothing.
Stop thinking, Start doing!
What are you gonna be,
depends on what you’re
thinking and doing right
now.
It’s not about chance or
right time. It’s about you
and your will
Last but
not least...!!