2. S T U N T I N G
Gangguan pertumbuhan
dan perkembangan anak
kekurangan gizi kronis
dan infeksi berulang
Ditandai dengan panjang atau
tinggi badannya berada di
bawah standar
(TB/U) <-2 SD (stunted) atau
(TB/U) <-3 SD (severe stunted)
.
PER.BKKBN
No.12/2021
8. PREVALENSI BALITA STUNTING
BERDASARKAN PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2017 – 2022
2017 2018 2019
11,99 11,00 8,38
2021 2020
7,24
6,92
6,88
2022
9. PREVALENSI BALITA STUNTING 0-59 BULAN
MENURUT PUSKESMAS TAHUN 2022
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
MINGGIR
TURI
NGEMPLAK
I
PAKEM
MOYUDAN
GODEAN
I
MLATI
II
DEPOK
II
SEYEGAN
KABUPATEN
KALASAN
PRAMBANAN
MLATI
I
TEMPEL
I
NGEMPLAK
II
GODEAN
II
GAMPING
II
GAMPING
I
DEPOK
III
CANGKRINGAN
NGAGLIK
I
BERBAH
DEPOK
I
TEMPEL
II
NGAGLIK
II
SLEMAN
13.16
12.75
12.63
11.80
9.91
8.73
8.03
7.57
7.55
6.88
6.69
6.29
6.25
6.24
6.21
6.18
6.09
5.81
5.51
5.36
4.98
4.98
4.17
4.11
3.99
3.90
Target Kabupaten Sleman
Tahun 2022 : 7.19%
10. PREVALENSI BALITA STUNTING 0-59 BULAN
MENURUT KALURAHAN TAHUN 2022
Kalurahan dengan permasalahan Kesehatan masyarakat :
1. Sangat rendah (hijau) : tidak ada
2. Rendah (kuning) : 69 kalurahan lainnya
3. Sedang (orange) : 17 kalurahan : Donokerto, Wonokerto,
Girikerto, Bangunkerto, Hargobinangun, Pakembinangun,
Candibinangun, Purwobinangun, Bimomartani,
Umbulmartani, Sindumartani, Sendangrejo, Sendangagung,
Sendangarum, Sendangmulyo, Sumberarum, Sidomulyo.
4. Tinggi (merah): tidak ada
5. Sangat tinggi (merah tua): tidak ada
13. Kerangka Penanganan Stunting (Lancet, 2013)
Intervensi gizi spesifik
(berkontribusi 30%)
• Intervensi yang ditujukan kepada
kelompok 1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK).
• Umumnya dilakukan oleh sektor
kesehatan.
• Bersifat jangka pendek, hasilnya
dapat diketahui dalam waktu relatif
pendek.
Intervensi gizi sensitif
(berkontribusi 70%)
• Intervensi yang ditujukan melalui
berbagai kegiatan pembangunan
diluar sektor kesehatan.
• Sasarannya adalah masyarakat
umum, tidak khusus untuk pada
kelompok 1.000 HPK.
14. INDIKATOR INTERVENSI UTAMA PENCEGAHAN STUNTING
1. Cakupan kelas ibu hamil (ibu mengikuti
konseling gizi dan kesehatan)
2. Cakupan Ibu Hamil mendapat IFA (TTD)
minimal 90 tablet selama kehamilan
3. Cakupan Bumil KEK yang mendapat PMT
pemulihan
4. Cakupan Ibu Hamil-K4
5. Cakupan layanan Ibu Nifas
6. Cakupan kehadiran di posyandu (rasio
yang datang terhadap total sasaran)
7. Cakupan anak 0-11 bulan telah
diimunisasi dasar secara lengkap
8. Cakupan anak 6-59 bulan yang
memperoleh Vit A
9. Cakupan balita kurus yang mendapatkan
PMT
10. Cakupan balita diare yang memperoleh
suplementasi zinc
11. Cakupan remaja putri mendapatkan TTD
12. Cakupan keluarga yang mengikuti Bina
Keluarga Balita
13. Cakupan rumah tangga yang menggunakan
sumber air minum layak
14. Cakupan rumah tangga yang menggunakan
sanitasi layak
15. Cakupan orang tua yang mengikuti kelas
parenting
16. Cakupan anak usia 2-6 tahun terdaftar
(peserta didik) di PAUD
17. Cakupan rumah tangga peserta JKN/Jamkesda
18. Cakupan KPM PKH yang mendapatkan FDS
gizi dan kesehatan
19. Cakupan keluarga 1000 HPK kelompok miskin
sebagai penerima BPNT
20. Cakupan desa menerapkan KRPL
16. 16
696 TPK (2088 Anggota)
TERSEBAR DI 86 KALURAHAN
Bidan
TP PKK Kader KB
3 UNSUR TPK :
17. TIM PENDAMPING KELUARGA
• Pendampingan dan Surveilans dalam kegiatan:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayanan rujukan; dan
c. penerimaan bantuan sosial
Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Th
(Anak 0-2 Th Prioritas)
Komponen Pendukung TPPS Desa/Kecamatan
KEGIATAN DAN SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA
BIDAN, KADER PKK dan KADER KB
TUGAS/KEG. PENDAMPINGAN
Tim Pendamping Keluarga
(TPK)
18. Inovasi PPS Berdasarkan Perpres dan PerBan RAN
PASTI: Memastikan: 4 PASTI dan 5 STANDAR
Sumber :
Paparan Prof. Razak Thaha, 25 Juli 2022
Di desa/
kelurahan
Kegiatan Pendampingan
Melakukan pendampingan kepada keluarga dengan cara mengidentifikasi faktor risiko stunting dan melakukan pelayanan komunikasi, informasi, edukasi, pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya untuk pencegahan risiko stunting, meliputi:
Melakukan skrining 3 (tiga) bulan pranikah kepada calon pengantin untuk mengetahui faktor risiko stunting, memberikan edukasi serta memfasilitasi catin yang memiliki faktor risiko stunting dalam upaya menghilangkan faktor tersebut.
Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan melakukan pemantauan/pemeriksaan kehamilan secara berkala, melakukan KIE KB Pasca Persalinan, dan memfasilitasi rujukan jika diperlukan.
Melakukan pendampingan pasca persalinan dengan melakukan promosi dan KIE KB pasca persalinan , memastikan ibu pasca persalinan sudah menggunakan KBPP
Melakukan pendampingan pengasuhan dan tumbuh kembang anak dibawah 5 tahun (balita) dengan melakukan skrining penilaian faktor risiko stunting, memastikan bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan, bayi diatas 6 bulan mendapat MPASI dengan gizi cukup, dan mendapat imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
Memastikan keluarga mendapatkan bantuan sosial dan memastikan program bantuan sosial dimanfaatkan dengan benar.