1. MP-ASI KAYA PROTEIN HEWANI
CEGAH STUNTING
Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.Eng.
WAKIL GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT
Disajikan pada Webinar Gizi Pada Hari Gizi Nasional ke 64
25 Januari 2024
3. 3 Presentation title 20XX
1. Sebelum Lahir
di Sumatera Barat sebesar 21.2% anak
terlahir stunting, akibat ibu hamil sejak
masa remaja kurang gizi dan anemia
- 12.6 % Anemia
- 9.3% Ibu Hamil Kek
2. Setelah Lahir
Stunting meningkat signifikan pada usia 6-23 bulan akibat
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tidak adekuat
(kurang protein hewani) yang melai diberikan sejak usia 6
bulan.
INTERVENSI STUNTING PERLU DILAKUKAN
SEBELUM DAN SETELAH LAHIR
0 0-5 6-11 12-23 24-35 36-47 48-59
21.2
11.7
13.8
24.5
33.2
26.8 26.9
Remaja Mendapat TTD yang
sesuai 45.9% dan yang
meminum TTD 41.1 %
5. Kualitas Hidup Anak Fondasi untuk
kelangsungan hidup anak dan kualitas SDM
masa datang
Status
Kesehatan
Status Gizi
Terhindar dari
Kecelakaan
dan Keracunan
Kelangsungan Hidup Anak
6. Status Gizi Anak
Masa dalam rahim s/d < 2 tahun landasan kuat untuk
tumbuh kembang fisik, mental, kognitif, dan sosial
Sejak 10 – 15 tahun terakhir ini perhatian kita pada 1000
HPK sangat besar
Status Gizi dalam kandungan
Status Gizi 0-2 Tahun
Status Gizi 2-5 Tahun
Ditentukan oleh
7. ▷ Stunting, merujuk pada kondisi
kekurangan gizi kronis di 1.000 Hari
Pertama Kehidupan atau 1.000 HPK, tidak
hanya memengaruhi tinggi badan balita,
▷ Dapat berpengaruh terhadap tingkat
kecerdasan dan kesehatan dalam jangka
panjang sehingga menjadi ancaman
dalam bonus demografi dan pencapaian
target Indonesia Emas 2045.
▷ Untuk itu, pemerintah Indonesia
berkomitmen untuk
menurunkan stunting menjadi 14% pada
2024 7
PIC:
BAPPEDA
PIC:
BAPPEDA
PIC:
Sekda
PIC:
BPMD
PIC:
BAPPEDA
PIC:
Dinkes
PIC:
Sekda &
BAPPEDA
PIC:
BPMD
8. PROGRAM PRIORITAS UNTUK MENURUNKAN STUNTING , AKI AKB
Sasaran Program STUNTING Sasaran Program AKI AKB
Remaja
Putri
1
Screening anemia
Catin, PUS
1
Skrining layak hamil
2
Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
2 Tatalaksana WUS Tidak Layak Hamil
Ibu
Hamil
3 Pemeriksaan kehamilan
Ibu Hamil
3 Skrining kehamilan
4 Konsumsi tablet tambah darah (TTD) 4 Tindakan Prarujukan ibu hamil komplikasi medis
5 Pemberian makanan tambahan bagi Ibu KEK Bayi 5 Skrining bayi baru lahir
Balita
6 Pemantauan tumbuh kembang Ibu, Bayi 6 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)
7 ASI eksklusif 7 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi
(PONEK)
8
Pemberian makanan tambahan protein hewani
bagi
baduta
8 Program Bantu Rujuk
9 Tatalaksana balita dengan masalah gizi 9 Audit Maternal Perinatal Surveilans Response
10 Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi 10
Gerakan masyarakat ibu, bayi sehat
Semua 11 Edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita
2
9. PENTINGNYA PEMBERIAN MAKAN SESUAI DENGAN REKOMENDASI
Asupan gizi yang benar pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimulai sejak konsepsi
sampai 2 tahun pertama kehidupan, akan menentukan kualitas hidup jangka pendek dan
jangka panjang seorang manusia.
9
Masalah gizi yang terjadi pada masa awal kehidupan akan berdampak berat dan bersifat
irreversible.
Periode 1000 HPK merupakan bagian dari masa balita yang penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan anak
10. 10
* sesuai Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (WHO/UNICEF, 2003)
Standar Emas Pemberian Makan Bayi dan Anak
(PMBA) Kementerian Kesehatan:*
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Memberikan ASI Eksklusif sejak bayi lahir sampai
berusia 6 bulan
Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI)
mulai usia 6 bulan
Melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2
tahun atau lebih
11. MP ASI
Makanan dan Cairan
Lainnya Selain ASI
(UNICEF, 2013).
Pemberian
MP ASI
Proses pemberian makanan dan cairan lainnya
yang diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan
ketika ASI saja tidak lagi mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan gizinya
(PAHO, 2003)
12. Bayi membutuhkan asupan protein dan lemak lebih banyak
sedangkan serat lebih sedikit dibandingkan orang dewasa.
Protein hewani diutamakan dalam pemberian MP ASI.
MP ASI yang dianjurkan adalah makanan yang dibuat dari bahan
pangan lokal.
MP ASI pabrikan termasuk dalam pangan ultra proses, dapat
digunakan pada kondisi tertentu seperti ketika tidak terdapat akses
untuk bahan pangan lokal.
14. Berikan MP ASI sesuai Usia
Berikan dengan Frekuensi sesuai usia anak
Berikan Jumlah sesuai dengan usia anak
Berikan Tekstur sesuai dengan usia anak
Berikan anak Variasi makanan
Pemberian Makan Responsif
Perhatikan Kebersihan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP ASI)
17. 17
Menggunakan Bahan Segar, masak
sampai matang
Simpan dalam suhu tepat
Air Bersih dan Aman
Kebersihan Tangan, Tempat
kerja dan Alat
Memisahkan Penyimpanan Makanan
Mentah dan Matang
Lima Kunci
Makanan yang
Aman