1. OLEH
AULIA RAHMI
FAB 118 048
Pembimbing
dr.Gomgom H. Sirait, Sp.N
KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
PALANGKA RAYA
2019
2.
Vertigo merupakan halusinasi gerakan lingkungan yang
terasa berputar mengelilingi penderita atau penderita
merasa berputar mengelilingi lingkungan sekitar
DEFINISI
PERDOSSI. (2016). Panduan praktik klinis neurologi.
http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
3.
EPIDEMIOLOGI
Ferreira, T., Cotta, P., Marilac, L. De, & Souza, D. (2017). Prevalence of dizziness in the
population of Minas Gerais , Brazil , and its association with demographic and
socioeconomic characteristics and health status Brazilian Journal of Otorhinolaryngology,
83(1), 29–37. https://doi.org/10.1016/j.bjorl.2016.01.015
4.
menurut studi di Jerman, satu dari lima orang tua
menderita pusing selama setahun, diperkirakan
sebanyak 45% terjadi karena gangguan vestibular.
Di Indonesia angka kejadian vertigo sangat tinggi
sekitar 50% dari usia 40-50 sampai orang tua yang
berumur 75 tahun
EPIDEMIOLOGI
5.
KLASIFIKASI
4. Soepardi, E. Iskandar, Nurbaiti. Restuti, R. Bashiruddin, Jenny. 2012. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi Ketujuh. Jakarta. FKUI
Vertigo
Vestibuler
Non Vestibuler
Sentral
Perifer
Visual dan
somatokinetik
Batang otak, serebelum,
serebrum
Labirin dan saraf vestibuler
Retina : otot bola
mata
Kulit, sendi, otot
6.
Etiologi
FISIOLOGI
Ketinggian
Mabuk Darat
PATOLOGI
Tumor
Meniere’s disease
Trauma
Infeksi
4. Soepardi, E. Iskandar, Nurbaiti. Restuti, R. Bashiruddin, Jenny. 2012. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi Ketujuh. Jakarta. FKUI
7.
Etiologi
Vertigo Perifer
Labirin
Nervus Vestibularis
Vertigo Sentral
Nucleus vestibularis
batang otak
Thalamus
Korteks serebri
1. Delano, P. H. (2015). Vertigo and dizziness in the elderly. 6(June), 1–6.
https://doi.org/10.3389/fneur.2015.00144
2. PERDOSSI. (2016). Panduan praktik klinis neurologi.
http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
8.
Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral
Lesi Sistem vestibuler (telinga
dalam, saraf perifer)
Sistem vertebrobasiler dan
gangguan vaskular (otak,
batang otak, serebelum)
Penyebab Vertigo posisional
paroksismal jinak (BPPV),
penyakit maniere,
neuronitis vestibuler,
labirintis, neuroma akustik,
trauma
iskemik batang otak,
vertebrobasiler insufisiensi,
neoplasma, migren basiler
Gejala
gangguan
SSP
Tidak ada Diantaranya :diplopia,
parestesi, gangguan sensibilitas
dan fungsi motorik, disartria,
gangguan serebelar
PERBEDAAN CIRI-CIRI VERTIGO SENTRAL
DAN PERIFER
9.
Masa laten 30-40 detik Tidak ada
Habituasi Ya Tidak
Fatigue Ya Tidak
Intensitas
vertigo
Berat Ringan
Telinga
berdenging
dan atau
tuli
Kadang-kadang Tidak ada
Nistagmus
spontan
+ -
PERBEDAAN CIRI-CIRI VERTIGO SENTRAL
DAN PERIFER
10.
PATOFISIOLGI
4. Soepardi, E. Iskandar, Nurbaiti. Restuti, R. Bashiruddin, Jenny. 2012. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi Ketujuh. Jakarta. FKUI
12.
GEJALA KLINIS
PRIMER
- Impulsion
- Ataxia
- Oscilopsia
- tinitus
SEKUNDER
- Nistagmus
3. Ferreira, T., Cotta, P., Marilac, L. De, & Souza, D. (2017). Prevalence of dizziness in the
population of Minas Gerais , Brazil , and its association with demographic and
socioeconomic characteristics and health status Brazilian Journal of Otorhinolaryngology,
83(1), 29–37. https://doi.org/10.1016/j.bjorl.2016.01.015
13.
Durasi episode Kemungkinan Diagnosis
Beberapa detik
Detik sampai menit
Beberapa menit sampai
satu jam
Beberapa jam
Beberapa hari
Beberapa minggu
Peripheral cause: unilateral loss of vestibular function; late stages of
acute vestibular neuronitis
Benign paroxysmal positional vertigo; perilymphatic fistula
Posterior transient ischemic attack; perilymphatic fistula
Meniere’s disease; perilymphatic fistula from trauma or surgery;
migraine; acoustic neuroma
Early acute vestibular neuronitis; stroke migraine; multiple sclerosis
Psychogenic
PERBEDAAN DURASI GEJALA UNTUK
PENYEBAB VERTIGO
14.
Deskripsi jelas keluhan pasien. Pusing yang dikeluhkan
dapat berupa sakit kepala, rasa goyang, pusing berputar,
rasa tidak stabil atau melayang.
- Bentuk serangan vertigo : pusing berputar atau rasa
goyang atau melayang
- Sifat serangan vetigo : periodeik, ringan atau berat
- Faktor pencetus : perubahan posisi, situasi, suara
- Deifisit neurologis
Anamnesa
2. PERDOSSI. (2016). Panduan praktik klinis neurologi.
http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
15.
PF UMUM
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kesadaran : kesadaran baik untuk vertigo vestibuler
perifer dan vertigo non vestibuler, namun dapat
menurun pada vertigo vestibuler sentral.
Nervus kranialis : pada vertigo vestibularis sentral
dapat mengalami gangguan pada nervus kranialis III,
IV, VI, V sensorik, VII, VIII, IX, X, XI, XII.
PEMERIKSAAN FISIK
2. PERDOSSI. (2016). Panduan praktik klinis neurologi.
http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
16.
Motorik : kelumpuhan satu sisi (hemiparesis)
Sensorik : gangguan sensorik pada satu sisi
(hemihipestesi)
Keseimbangan (pemeriksaan khusus neuro-otologi )
Tes Nistagmus : Nistagmus disebutkan berdasarkan
komponen cepat, sedangkan komponen lambat
menunjukkan lokasi lesi: unilateral, perifer,
bidireksional, sentral
PEMERIKSAAN
NEUROLOGIS
2. PERDOSSI. (2016). Panduan praktik klinis neurologi.
http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
17.
Tes romberg : Jika pada keadaan mata terbuka
pasien jatuh, kemungkinan kelainan pada
serebelum. Jika pada mata tertutup pasien
cenderung jatuh ke satu sisi, kemungkinan kelainan
pada system vestibuler atau proprioseptif
Test past pointing : pada kelainan vestibuler ketika
mata tertutup maka jari pasien akan deviasi ke arah
lesi. Pada kelainan serebelar akan terjadi hipermetri
atau hipometri
Keseimbangan (pemeriksaan khusus
neuro-otologi )
2. PERDOSSI. (2016). Panduan praktik klinis neurologi.
http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
20.
• Pemeriksaan darah rutin seperti elektrolit, kadar gula
darah direkomendasikan bila ada indikasi tertentu dari
hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis
• CT Scan atau MRI Brain
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
2. PERDOSSI. (2016). Panduan praktik klinis neurologi.
http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
22.
Dimenhidrinat lama kerja obat ini ialah 4 – 6 jam. Obat
dapat diberi per oral atau parenteral (suntikan
intramuskular dan intravena), dengan dosis 25 mg – 50
mg (1 tablet), 4 kali sehari.
Difenhidramin HCl. Lama aktivitas obat ini ialah 4 – 6
jam, diberikan dengan dosis 25 mg (1 kapsul) – 50 mg, 4
kali sehari per oral.
Senyawa Betahistin (suatu analog histamin):
a) Betahistin Mesylate dengan dosis 12 mg, 3 kali sehari per
oral.
b) Betahistin HCl dengan dosis 8-24 mg, 3 kali sehari.
Maksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa dosis.
ANTIHISTAMIN
2. PERDOSSI. (2016). Panduan praktik klinis neurologi.
http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
23.
Cinnarizine, mempunyai khasiat menekan fungsi
vestibular dan dapat mengurangi respons terhadap
akselerasi angular dan linier. Dosis biasanya ialah
15-30 mg, 3 kali sehari atau 1x75 mg sehari.
KALSIUM ANTAGONIS
2. PERDOSSI. (2016). Panduan praktik klinis neurologi.
http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
26.
Vertigo merupakan suatu gejala, penyebabnya
antara lain akibat kecelakaan,stres, gangguan pada
telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau
banyak aliran darah ke otak dan lain-lain.
Vertigo dapat tertangani dengan baik apabila
pasien segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan
terdekat.
KESIMPULAN
27.
1. Delano, P. H. (2015). Vertigo and dizziness in the elderly. 6(June),
1–6. https://doi.org/10.3389/fneur.2015.00144
2. PERDOSSI. (2016). Panduan praktik klinis neurologi.
http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
3. Ferreira, T., Cotta, P., Marilac, L. De, & Souza, D. (2017).
Prevalence of dizziness in the population of Minas Gerais , Brazil
, and its association with demographic and socioeconomic
characteristics and health status Brazilian Journal of
Otorhinolaryngology, 83(1), 29–37.
https://doi.org/10.1016/j.bjorl.2016.01.015
4. Soepardi, E. Iskandar, Nurbaiti. Restuti, R. Bashiruddin,
Jenny. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi Ketujuh. Jakarta. FKUI
5. Home Left Epley Maneuver. https://www.activator.com/wp-
content/uploads/Home%20Epley%20Handouts.pdf Di unduh
tanggal 7 Desember 2019
DAFTAR PUSTAKA