SlideShare a Scribd company logo
STROKE HEMORHAGIK
SMF BEDAH SARAF
RSUP FATMAWATI
1
KONSEP PENTING
• Jenis stroke ke 2 tersering (15-30% dari kasus stroke)
• Paling mematikan
• Progresifitas berlangsung secara lambat dari menit ke jam, gejala dari nyeri
kepala hingga ke penurunan kesadaran
• CT Scan tanpa kontras  pemeriksaan awal gold standard
• Volume dari hematoma berpengaruh pada progonosis
• Gumpalan darah bertambah setidaknya 33% pada 3 jam pertama
• Angiography disarankan
2
DAFTAR SINGKATAN
• SDH  Subdural Hemorrhagic
• SAH  Subarachnoid Hemorrhagic
• ICH  Intra Cerebral Hemorrhagic
3
DEFINISI
• Intracerebral Hemorrhagic (ICH)
atau perdarahan intraserebral
adalah Suatu perdarahan didalam
jaringan otak
4
EPIDEMIOLOGI
• Seseorang terkena stroke di AS setiap 40 detik
• Sekitar 1 dari 20 kematian di AS akibat stroke
• Membunuh seseorang di AS setiap 4 menit
• Penyebab kecacatan jangka Panjang utama di AS
Benjamin EJ , Blaha MJ, Chiuva Se, et.al. Heart disease and stroke statistics – 2017 update : a report from the
American Heart Association. AHA/ASA.2017 5
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi stroke di Indonesia yang terdiagnosis oleh tenaga
kesehatan 12.1 / juta
• Tertinggi pada usia >75th
• Prevalensi stroke sama tinggi antara laki-lai dan perempuan
• Lebih cenderung terjadi pada masyarakat berpendidikan rendah
• Prevalensi stroke lebih tinggi di kota dibandingkan di desa
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2013. Jakarta.
6
FAKTOR RESIKO
• Usia  meningkat signifikan pada usia lebih dari 55 th
• Jenis kelamin  paling sering laki-laki
• Riwayat stroke sebelumnya  meningkatkan resiko menjadi 23:1
• Konsumsi alcohol konsumsi alcohol jangka panjang, konsumsi >3 gelas per
minggu  meningkatkan resiko ICH 7x
• Merokok
• Penggunaan Obat-obat terlarang  cocaine, amphetamine,etc
• Disfungsi liver gangguan hemostasis
• Penggunaan obat-obat antikoagulan
7
GEJALA KLINIS UMUM
• Pada umumnya defisit neurologis terjadi secara perlahan dan
progresif dari menit ke jam
• Berbeda dengan emboli / iskemik  gejala maksimal pada
saat serangan
• Nyeri kepala hebat
• Muntah
• Penurunan kesadaran
8
GEJALA KLINIS UMUM
9
LOKASI PERDARAHAN DI OTAK
Mark S. Greenberg. Handbook of Neurosurgery 8th Edition. Thieme. 2016
10
LOKASI PERDARAHAN DI OTAK
11
PERDARAHAN LOBARIS
• Perdarahan primer  di lobus oksipital, temporal, frontal
dan parietal (termasuk ICH yang timbul dari korteks dan
substansia alba subkortikal).
• Terhitung 10-32% dari nontraumatic ICH
• Perdarahan lobaris umumnya  lebih sering terjadi akibat
kelainan structural dibandingkan dengan perdarahan letak
dalam (basal ganglia)
• Lebih sering terjadi pada pasien dengan konsumsi alkohol
tinggi
• Pada umumnya progonosis lebih baik dibandingkan dengan
perdarahan di ganglion-thalamus.
12
PERDARAHAN LOBARIS
• Gejala berhubungan dengan perdarahan di ke 4 lobus otak
1. Lobus frontalis  hemiparesis kontralateral, biasanya
tangan, beberap bagian dari kaki dan kelemahan wajah.
2. Lobus parietalis  deficit hemisensory kontralateral dan
hemiparesis ringan
3. Lobus occipitalis  nyeri mata ipsilateral, kontralateral
homonimus hemianopsia
4. Lobus Temporalis  afasia motoric, ataupun afasia
sensorik 13
ETIOLOGI
Beberapa hal yang harus ditanyakan dalam mengevaluasi pasien
dengan ICH :
1. Hipertensi
2. Obat-obatan  simpatomimetik (amfetamin, cocaine dll),
pengencer darah (warfarin), obat-obat antiplatelet (aspirin), pil KB
3. Riwayat penggunaan alcohol
4. Koagulopati
5. Leukemia
14
ETIOLOGI
Beberapa hal yang harus ditanyakan dalam mengevaluasi pasien
dengan ICH :
6. Riwayat stroke sebelumnya
7. Riwayat kelainan vascular ( AVM)
8. Tumor atau riwayat keganasan lainya
9. Riwayat operasi sebelumnya  prosedur penggunaan heparin, post
op craniotomy
10. Riwayat eclampsia atau preeclampsia
11. Riwayat trauma kepala 15
PERDARAHAN SEREBELUM
Etiologi
1. Hipertensi  penyebab sekitar 2/3 dari kasus
perdarahan serebelum
2. AVM
3. Beberapa kasus  berhubungan dengan
riwayat operasi daerah tulang belakang
ataupun operasi supratentorial
16
PERDARAHAN SEREBELUM
Gejala klinis
• Gejala peningkatan ICP ( Hipertensi,
Bradikardia, Nafas ireguler) akibat
hydrocephalus  kompresi Ventrikel 4 
obstruksi
• Kompresi langsung ke batang otak  facial
pasly, koma tanpa didahului oleh hemiparesis.
17
PERDARAHAN TUMOR OTAK
ICH akibat Tumor, biasanya berhubungan dengan keganasan otak
Bisa juga disertai SAH atau SDH
Tumor otak ganas yang sering mengakibatkan ICH:
1. Glioblastoma
2. Lymphoma
3. Tumor Metastasis  melanoma (40% perdarahan), Choriocarcinoma (60%
perdarahan), Renal Cell Carcinoma, Bronchogenic Cracinoma (9%
perdarahan) 18
PERDARAHAN THALAMUS
• Gejala klasik  contralateral hemisensory loss
• Hemiparesis  jika kapsula interna juga terkena
• Ekstensi ke batang otak  vertical gaze palsy, nystagmus retraksi,
kehilangan kemampuan konvergensi mata, ptosis, miosis, anisokor pada
20-40% kasus.
• Gejala motoroik disertai dengan defisit sensorik kontralateral
• Kompresi pada jalur LCS  hydrocephalus
19
PERDARAHAN PUTAMINAL
• Lokasi paling sering terjadinya ICH
• Gradual deterioration pada 62% pasien.
• Hemiparesis kontralateral  hemiplegia ataupun
koma
20
ANTIKOAGULAN DAN ICH
• Sekitar 10% pasien dengan warfarin  memiliki komplikasi
perdarahan signifikan, termasuk ICH (65% kematian)
• Resiko terjadinya ICH pada pasien dengan warfarin untuk Atrial
fibrilasi bervariasi  0-0.3% per tahun  pada usia tua (rata-rata
usia 80th)  insiden sekitar 1.8% per tahun
21
PENYEBAB PERBURUKAN LANJUT SETELAH SERANGAN
INISIAL
Perdarahan ulang
• Paling sering di basal ganglia
• 33-38% pada 1-3 jam pertama
• 16% pada 3-6 jam
• 14% s/d 24 jam
• Biasanya berhubungan dengan
kelainan vascular lainya
Edema serebri
• Nekrosis akibat efek desak ruang 
edema cytotoxic
• Gumpalan darah konsentrat
trombonin  meningkatkan
permeabilitas sawar darah otak 
edema bertambah
Kejang
Hydrocephalus
22
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-Scan
1. Cepat, dan dapat memeperlihatkan darah dengan gambaran densitas tinggi
(hiperdens) di dalam jaringan otak sesaat setelah perdarahan terjadi.
2. Dapat menghitung volume perdarahan secara komputerisasi
MRI
1. Tidak digunakan untuk diagnostic awal  butuh proses lama
2. Tidak menunjukan darah secara jelas pada beberapa jam pertama 23
PEMERIKAAN PENUNJANG
CT Angiography / MR Angiography
Angiografi
• Biasanya dilakukan apabila dicurigai ada
kelainan vascular lainya (cth :AVM,
aneurisma dll)
• Indikasi  disarankan pada pasien >45
tahun dengan hipertensi, perdarahan di
thalamus, putamen atau fossa posterior
24
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MR Angiography CT Angiography
25
26
KONSEP TATALAKSANA ICH
• Rawat ICU
• Tatalaksana hipertensi
• Intubasi bila GCS <8
• Pertahankan euglikemia
• Pertahankan normothermia
• Antikonvulsant  prophylactic (optional) menurunkan resiko terjadinya
kejang pada pasien dengan ICH lobaris
Pilihan  fenitoin , loading 17mg/kg IV selama 1 jam, rumatan 100mg per 8 jam
27
KONSEP TATALAKSANA ICH
J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous
Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015
Thorsten Steiner, Rustam Al-Shahi Salman, Ronnie Beer,
et.al. European Stroke Organisation (ESO) guidelines for
the management of spontaneous intracerebral
hemorrhage.ESO. 2014
28
KONSEP TATALAKSANA ICH
• Cek faktor-faktor hemostatic  cek INR / PT, PTT & platelet count  koreksi
koagulopati
• Pemberian Steroid  kontroversial  tidak ada manfaat dari dexametason
pada pasien ICH  pertimbangkan pemberian pada kondisi edema otak
(dosis 4mg IV pemebrian tiap 6 jam, turunkan dosis 7-14 hari)
• Tatalaksana peningkatan Tekanan Intrakranial  pemberian mannitol
• Drainase Extraventricular ( EVD) untuk pasien hydrocephalus atau pada
kasus perdarahan intraventrikuler (IVH)
• Tatalaksana apabila ada gangguan elektrolit ataupun hiperglikemia
29
KONSEP TATALAKSANA ICH
J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous
Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015
Thorsten Steiner, Rustam Al-Shahi Salman, Ronnie Beer, et.al. European Stroke Organisation (ESO) guidelines for
the management of spontaneous intracerebral hemorrhage.ESO. 2014
30
TATALAKSANA NON-BEDAH
Faktor yang Mempengaruhi untuk Terapi Konservatif :
• Gejala simptomatik minimal  deteriorasi dan hemiparesis ringan
• GCS >14
• Volume perdarahan <30ml tanpa midline shift
31
TATALAKSANA NON-BEDAH
Pada Situasi yang mempengaruhi outcome kurang baik apabila dilakukan
pembedahan :
1. Kondisi koagulopati yang berat
2. Perdarahan dengan kerusakan neuronal signifikan
3. Perdarahan besar di hemisfer dominan
4. GCS buruk (GCS <7), rusak fungsi batang otak
5. Usia >75 tahun
6. Perdarahan di thalamus 32
TATALAKSANA PEMBEDAHAN
Indikasi atau Faktor yang Mempengaruhi untuk Dilakukan Tindakan Bedah
1. Lesi besar, edema dan terdapat midline shift pada pencitraan 
potensial herniasi otak
2. Tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial (hipertensi, bradikardi,
nafas ireguler)
3. Volume perdarahan >30ml
4. Penurunan kesadaran progresif
5. Usia <50 tahun  toleransi untuk operasi lebih baik daripada lansia
33
TATALAKSANA PEMBEDAHAN
• Craniectomi  tanpa pengembalian tulang  lebih dipilih daripada
craniotomy  mengantisipasi edema otak post op
• External Ventricular Drainage (EVD)
Indikasi
1. Ekstensi perdarahan ke intraventricularobstruksi muara ventrikel 3
2. Hidrocephalus akut
3. Managemen Tekanan Intra Kranial
34
TATALAKSANA PEMBEDAHAN
Craniotomy Craniectomy
35
TATALAKSANA PEMBEDAHAN
External Ventricular Drainage
36
TATALAKSANA PEMBEDAHAN
J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous
Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015
37
PENCEGAHAN KEMBALI TERJADINYA ICH
Rekomendasi:
1. Kontrol Tekanan Darah
2. Modifikasi gaya hidup (pola hidup sehat, tidak merokok, olahraga
dll)
3. Hindari penggunaan antiikoagulan dengan warfarin jangka
panjang
38
PEMBERIAN ANTIKOAGULAN SETELAH ICH
Rekomendasi :
• Atrial fibrilasi  penggunaaan antikoagulan disarankan tidak
digunakan pada pasien post ICH
• Penggunaan katup jantung mekanikal  stop pemberian
antikoagulan 1-2 minggu
• Pasien yang membutuhkan hemodialysis setelah ICH  heparin-
free dialysis boleh digunakan
39
PEMBERIAN ANTIKOAGULAN SETELAH ICH
J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous
Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015
40
REHABILITASI PADA PASIEN ICH
J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous
Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015
41
DAFTAR PUSTAKA
1. Mark S. Greenberg. Handbook of Neurosurgery 8th Edition. Thieme. 2016
2. J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The
Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015
3. Thorsten Steiner, Rustam Al-Shahi Salman, Ronnie Beer, et.al. European Stroke
Organisation (ESO) guidelines for the management of spontaneous intracerebral
hemorrhage.ESO. 2014
4. Benjamin EJ , Blaha MJ, Chiuva Se, et.al. Heart disease and stroke statistics – 2017
update : a report from the American Heart Association. AHA/ASA.2017
5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta.
42
TERIMA KASIH
43
©aris_rahmanda_2018

More Related Content

What's hot

Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
Puteri Mentira
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Surya Amal
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Seascape Surveys
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Phil Adit R
 
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran ManajemenDiagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
mataharitimoer MT
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
 
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran Cerna
Dika Saja
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
yus rendra
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
Kharima SD
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
fikri asyura
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
Riesti Roiito
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatNovi Vie Opie
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
Azis Aimaduddin
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
Muhammad Ihsanuddin
 

What's hot (20)

Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
 
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran ManajemenDiagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran Cerna
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 

Similar to Stroke Perdarahan (Hemorhagik)

Case neuro
Case neuroCase neuro
Case neuro
anggelina1990
 
menkas Stroke iskemik [Autosaved].pdf
menkas Stroke iskemik [Autosaved].pdfmenkas Stroke iskemik [Autosaved].pdf
menkas Stroke iskemik [Autosaved].pdf
ZahraRizqikaAliyyaSa1
 
Aneurisma
AneurismaAneurisma
Aneurisma
IngridWidjaya1
 
Takayasu arteritis
Takayasu arteritisTakayasu arteritis
Takayasu arteritis
dzikrulhaq1
 
Stroke.pdf
Stroke.pdfStroke.pdf
Stroke.pdf
YosephMariano
 
STROKE.pptx
STROKE.pptxSTROKE.pptx
STROKE.pptx
BluePoop
 
Ppt stroke 2
Ppt stroke 2Ppt stroke 2
Ppt stroke 2
riaasof
 
JURDING.pptx
JURDING.pptxJURDING.pptx
JURDING.pptx
RizkaAstadewi1
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Herianto Elbcome 300
 
ABSTRAK,PENDAHULUAN,EVALUASI AKUT REVISI.pptx
ABSTRAK,PENDAHULUAN,EVALUASI AKUT REVISI.pptxABSTRAK,PENDAHULUAN,EVALUASI AKUT REVISI.pptx
ABSTRAK,PENDAHULUAN,EVALUASI AKUT REVISI.pptx
annisanurul59
 
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
SatyaAgusmansyah1
 
Aneurisma apa yang perlu anda tahu
Aneurisma apa yang perlu anda tahuAneurisma apa yang perlu anda tahu
Aneurisma apa yang perlu anda tahu
drTriWahyudi1
 
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptx
casn20211
 
Makalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeMakalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan stroke
Terminal Purba
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
iwan547203
 
Stroke 4
Stroke 4Stroke 4
Stroke 4
fikri asyura
 
Manajemen Nyeri
Manajemen NyeriManajemen Nyeri
Manajemen Nyeri
SulthanSalsabilNezaW
 
Asuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhAsuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhMas Mawon
 

Similar to Stroke Perdarahan (Hemorhagik) (20)

Case neuro
Case neuroCase neuro
Case neuro
 
menkas Stroke iskemik [Autosaved].pdf
menkas Stroke iskemik [Autosaved].pdfmenkas Stroke iskemik [Autosaved].pdf
menkas Stroke iskemik [Autosaved].pdf
 
Aneurisma
AneurismaAneurisma
Aneurisma
 
Takayasu arteritis
Takayasu arteritisTakayasu arteritis
Takayasu arteritis
 
Stroke.pdf
Stroke.pdfStroke.pdf
Stroke.pdf
 
STROKE.pptx
STROKE.pptxSTROKE.pptx
STROKE.pptx
 
Ppt stroke 2
Ppt stroke 2Ppt stroke 2
Ppt stroke 2
 
JURDING.pptx
JURDING.pptxJURDING.pptx
JURDING.pptx
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
 
ABSTRAK,PENDAHULUAN,EVALUASI AKUT REVISI.pptx
ABSTRAK,PENDAHULUAN,EVALUASI AKUT REVISI.pptxABSTRAK,PENDAHULUAN,EVALUASI AKUT REVISI.pptx
ABSTRAK,PENDAHULUAN,EVALUASI AKUT REVISI.pptx
 
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
 
Aneurisma apa yang perlu anda tahu
Aneurisma apa yang perlu anda tahuAneurisma apa yang perlu anda tahu
Aneurisma apa yang perlu anda tahu
 
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptx
 
Makalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeMakalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan stroke
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
Stroke 4
Stroke 4Stroke 4
Stroke 4
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Manajemen Nyeri
Manajemen NyeriManajemen Nyeri
Manajemen Nyeri
 
Asuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhAsuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snh
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 

More from Aris Rahmanda

Penyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolPenyuluhan Kolesterol
Penyuluhan Kolesterol
Aris Rahmanda
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan Intrakranial
Aris Rahmanda
 
Kuliah GCS Glasgow Coma Scale
Kuliah GCS Glasgow Coma ScaleKuliah GCS Glasgow Coma Scale
Kuliah GCS Glasgow Coma Scale
Aris Rahmanda
 
Terapi Mannitol
Terapi MannitolTerapi Mannitol
Terapi Mannitol
Aris Rahmanda
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Aris Rahmanda
 
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan PustakaPenyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
Aris Rahmanda
 
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan PustakaGagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Aris Rahmanda
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Aris Rahmanda
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Aris Rahmanda
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Aris Rahmanda
 
Pioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi KulitPioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi Kulit
Aris Rahmanda
 
Neonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
Neonatus Kuran Bulan dengan SepsisNeonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
Neonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
Aris Rahmanda
 
Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada Kehamilan
Aris Rahmanda
 
Referat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisReferat Endophtalmitis
Referat Endophtalmitis
Aris Rahmanda
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
Aris Rahmanda
 
Epilepsy
EpilepsyEpilepsy
Epilepsy
Aris Rahmanda
 
Journal Reading - Guidelines on BPPV
Journal Reading - Guidelines on BPPVJournal Reading - Guidelines on BPPV
Journal Reading - Guidelines on BPPV
Aris Rahmanda
 
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
Aris Rahmanda
 
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidPresentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Aris Rahmanda
 
Teeth impaction
Teeth impactionTeeth impaction
Teeth impaction
Aris Rahmanda
 

More from Aris Rahmanda (20)

Penyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolPenyuluhan Kolesterol
Penyuluhan Kolesterol
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan Intrakranial
 
Kuliah GCS Glasgow Coma Scale
Kuliah GCS Glasgow Coma ScaleKuliah GCS Glasgow Coma Scale
Kuliah GCS Glasgow Coma Scale
 
Terapi Mannitol
Terapi MannitolTerapi Mannitol
Terapi Mannitol
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan PustakaPenyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
 
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan PustakaGagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
Pioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi KulitPioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi Kulit
 
Neonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
Neonatus Kuran Bulan dengan SepsisNeonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
Neonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
 
Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada Kehamilan
 
Referat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisReferat Endophtalmitis
Referat Endophtalmitis
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
Epilepsy
EpilepsyEpilepsy
Epilepsy
 
Journal Reading - Guidelines on BPPV
Journal Reading - Guidelines on BPPVJournal Reading - Guidelines on BPPV
Journal Reading - Guidelines on BPPV
 
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
 
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidPresentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
 
Teeth impaction
Teeth impactionTeeth impaction
Teeth impaction
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 

Stroke Perdarahan (Hemorhagik)

  • 1. STROKE HEMORHAGIK SMF BEDAH SARAF RSUP FATMAWATI 1
  • 2. KONSEP PENTING • Jenis stroke ke 2 tersering (15-30% dari kasus stroke) • Paling mematikan • Progresifitas berlangsung secara lambat dari menit ke jam, gejala dari nyeri kepala hingga ke penurunan kesadaran • CT Scan tanpa kontras  pemeriksaan awal gold standard • Volume dari hematoma berpengaruh pada progonosis • Gumpalan darah bertambah setidaknya 33% pada 3 jam pertama • Angiography disarankan 2
  • 3. DAFTAR SINGKATAN • SDH  Subdural Hemorrhagic • SAH  Subarachnoid Hemorrhagic • ICH  Intra Cerebral Hemorrhagic 3
  • 4. DEFINISI • Intracerebral Hemorrhagic (ICH) atau perdarahan intraserebral adalah Suatu perdarahan didalam jaringan otak 4
  • 5. EPIDEMIOLOGI • Seseorang terkena stroke di AS setiap 40 detik • Sekitar 1 dari 20 kematian di AS akibat stroke • Membunuh seseorang di AS setiap 4 menit • Penyebab kecacatan jangka Panjang utama di AS Benjamin EJ , Blaha MJ, Chiuva Se, et.al. Heart disease and stroke statistics – 2017 update : a report from the American Heart Association. AHA/ASA.2017 5
  • 6. EPIDEMIOLOGI • Prevalensi stroke di Indonesia yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan 12.1 / juta • Tertinggi pada usia >75th • Prevalensi stroke sama tinggi antara laki-lai dan perempuan • Lebih cenderung terjadi pada masyarakat berpendidikan rendah • Prevalensi stroke lebih tinggi di kota dibandingkan di desa Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta. 6
  • 7. FAKTOR RESIKO • Usia  meningkat signifikan pada usia lebih dari 55 th • Jenis kelamin  paling sering laki-laki • Riwayat stroke sebelumnya  meningkatkan resiko menjadi 23:1 • Konsumsi alcohol konsumsi alcohol jangka panjang, konsumsi >3 gelas per minggu  meningkatkan resiko ICH 7x • Merokok • Penggunaan Obat-obat terlarang  cocaine, amphetamine,etc • Disfungsi liver gangguan hemostasis • Penggunaan obat-obat antikoagulan 7
  • 8. GEJALA KLINIS UMUM • Pada umumnya defisit neurologis terjadi secara perlahan dan progresif dari menit ke jam • Berbeda dengan emboli / iskemik  gejala maksimal pada saat serangan • Nyeri kepala hebat • Muntah • Penurunan kesadaran 8
  • 10. LOKASI PERDARAHAN DI OTAK Mark S. Greenberg. Handbook of Neurosurgery 8th Edition. Thieme. 2016 10
  • 12. PERDARAHAN LOBARIS • Perdarahan primer  di lobus oksipital, temporal, frontal dan parietal (termasuk ICH yang timbul dari korteks dan substansia alba subkortikal). • Terhitung 10-32% dari nontraumatic ICH • Perdarahan lobaris umumnya  lebih sering terjadi akibat kelainan structural dibandingkan dengan perdarahan letak dalam (basal ganglia) • Lebih sering terjadi pada pasien dengan konsumsi alkohol tinggi • Pada umumnya progonosis lebih baik dibandingkan dengan perdarahan di ganglion-thalamus. 12
  • 13. PERDARAHAN LOBARIS • Gejala berhubungan dengan perdarahan di ke 4 lobus otak 1. Lobus frontalis  hemiparesis kontralateral, biasanya tangan, beberap bagian dari kaki dan kelemahan wajah. 2. Lobus parietalis  deficit hemisensory kontralateral dan hemiparesis ringan 3. Lobus occipitalis  nyeri mata ipsilateral, kontralateral homonimus hemianopsia 4. Lobus Temporalis  afasia motoric, ataupun afasia sensorik 13
  • 14. ETIOLOGI Beberapa hal yang harus ditanyakan dalam mengevaluasi pasien dengan ICH : 1. Hipertensi 2. Obat-obatan  simpatomimetik (amfetamin, cocaine dll), pengencer darah (warfarin), obat-obat antiplatelet (aspirin), pil KB 3. Riwayat penggunaan alcohol 4. Koagulopati 5. Leukemia 14
  • 15. ETIOLOGI Beberapa hal yang harus ditanyakan dalam mengevaluasi pasien dengan ICH : 6. Riwayat stroke sebelumnya 7. Riwayat kelainan vascular ( AVM) 8. Tumor atau riwayat keganasan lainya 9. Riwayat operasi sebelumnya  prosedur penggunaan heparin, post op craniotomy 10. Riwayat eclampsia atau preeclampsia 11. Riwayat trauma kepala 15
  • 16. PERDARAHAN SEREBELUM Etiologi 1. Hipertensi  penyebab sekitar 2/3 dari kasus perdarahan serebelum 2. AVM 3. Beberapa kasus  berhubungan dengan riwayat operasi daerah tulang belakang ataupun operasi supratentorial 16
  • 17. PERDARAHAN SEREBELUM Gejala klinis • Gejala peningkatan ICP ( Hipertensi, Bradikardia, Nafas ireguler) akibat hydrocephalus  kompresi Ventrikel 4  obstruksi • Kompresi langsung ke batang otak  facial pasly, koma tanpa didahului oleh hemiparesis. 17
  • 18. PERDARAHAN TUMOR OTAK ICH akibat Tumor, biasanya berhubungan dengan keganasan otak Bisa juga disertai SAH atau SDH Tumor otak ganas yang sering mengakibatkan ICH: 1. Glioblastoma 2. Lymphoma 3. Tumor Metastasis  melanoma (40% perdarahan), Choriocarcinoma (60% perdarahan), Renal Cell Carcinoma, Bronchogenic Cracinoma (9% perdarahan) 18
  • 19. PERDARAHAN THALAMUS • Gejala klasik  contralateral hemisensory loss • Hemiparesis  jika kapsula interna juga terkena • Ekstensi ke batang otak  vertical gaze palsy, nystagmus retraksi, kehilangan kemampuan konvergensi mata, ptosis, miosis, anisokor pada 20-40% kasus. • Gejala motoroik disertai dengan defisit sensorik kontralateral • Kompresi pada jalur LCS  hydrocephalus 19
  • 20. PERDARAHAN PUTAMINAL • Lokasi paling sering terjadinya ICH • Gradual deterioration pada 62% pasien. • Hemiparesis kontralateral  hemiplegia ataupun koma 20
  • 21. ANTIKOAGULAN DAN ICH • Sekitar 10% pasien dengan warfarin  memiliki komplikasi perdarahan signifikan, termasuk ICH (65% kematian) • Resiko terjadinya ICH pada pasien dengan warfarin untuk Atrial fibrilasi bervariasi  0-0.3% per tahun  pada usia tua (rata-rata usia 80th)  insiden sekitar 1.8% per tahun 21
  • 22. PENYEBAB PERBURUKAN LANJUT SETELAH SERANGAN INISIAL Perdarahan ulang • Paling sering di basal ganglia • 33-38% pada 1-3 jam pertama • 16% pada 3-6 jam • 14% s/d 24 jam • Biasanya berhubungan dengan kelainan vascular lainya Edema serebri • Nekrosis akibat efek desak ruang  edema cytotoxic • Gumpalan darah konsentrat trombonin  meningkatkan permeabilitas sawar darah otak  edema bertambah Kejang Hydrocephalus 22
  • 23. PEMERIKSAAN PENUNJANG CT-Scan 1. Cepat, dan dapat memeperlihatkan darah dengan gambaran densitas tinggi (hiperdens) di dalam jaringan otak sesaat setelah perdarahan terjadi. 2. Dapat menghitung volume perdarahan secara komputerisasi MRI 1. Tidak digunakan untuk diagnostic awal  butuh proses lama 2. Tidak menunjukan darah secara jelas pada beberapa jam pertama 23
  • 24. PEMERIKAAN PENUNJANG CT Angiography / MR Angiography Angiografi • Biasanya dilakukan apabila dicurigai ada kelainan vascular lainya (cth :AVM, aneurisma dll) • Indikasi  disarankan pada pasien >45 tahun dengan hipertensi, perdarahan di thalamus, putamen atau fossa posterior 24
  • 26. 26
  • 27. KONSEP TATALAKSANA ICH • Rawat ICU • Tatalaksana hipertensi • Intubasi bila GCS <8 • Pertahankan euglikemia • Pertahankan normothermia • Antikonvulsant  prophylactic (optional) menurunkan resiko terjadinya kejang pada pasien dengan ICH lobaris Pilihan  fenitoin , loading 17mg/kg IV selama 1 jam, rumatan 100mg per 8 jam 27
  • 28. KONSEP TATALAKSANA ICH J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015 Thorsten Steiner, Rustam Al-Shahi Salman, Ronnie Beer, et.al. European Stroke Organisation (ESO) guidelines for the management of spontaneous intracerebral hemorrhage.ESO. 2014 28
  • 29. KONSEP TATALAKSANA ICH • Cek faktor-faktor hemostatic  cek INR / PT, PTT & platelet count  koreksi koagulopati • Pemberian Steroid  kontroversial  tidak ada manfaat dari dexametason pada pasien ICH  pertimbangkan pemberian pada kondisi edema otak (dosis 4mg IV pemebrian tiap 6 jam, turunkan dosis 7-14 hari) • Tatalaksana peningkatan Tekanan Intrakranial  pemberian mannitol • Drainase Extraventricular ( EVD) untuk pasien hydrocephalus atau pada kasus perdarahan intraventrikuler (IVH) • Tatalaksana apabila ada gangguan elektrolit ataupun hiperglikemia 29
  • 30. KONSEP TATALAKSANA ICH J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015 Thorsten Steiner, Rustam Al-Shahi Salman, Ronnie Beer, et.al. European Stroke Organisation (ESO) guidelines for the management of spontaneous intracerebral hemorrhage.ESO. 2014 30
  • 31. TATALAKSANA NON-BEDAH Faktor yang Mempengaruhi untuk Terapi Konservatif : • Gejala simptomatik minimal  deteriorasi dan hemiparesis ringan • GCS >14 • Volume perdarahan <30ml tanpa midline shift 31
  • 32. TATALAKSANA NON-BEDAH Pada Situasi yang mempengaruhi outcome kurang baik apabila dilakukan pembedahan : 1. Kondisi koagulopati yang berat 2. Perdarahan dengan kerusakan neuronal signifikan 3. Perdarahan besar di hemisfer dominan 4. GCS buruk (GCS <7), rusak fungsi batang otak 5. Usia >75 tahun 6. Perdarahan di thalamus 32
  • 33. TATALAKSANA PEMBEDAHAN Indikasi atau Faktor yang Mempengaruhi untuk Dilakukan Tindakan Bedah 1. Lesi besar, edema dan terdapat midline shift pada pencitraan  potensial herniasi otak 2. Tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial (hipertensi, bradikardi, nafas ireguler) 3. Volume perdarahan >30ml 4. Penurunan kesadaran progresif 5. Usia <50 tahun  toleransi untuk operasi lebih baik daripada lansia 33
  • 34. TATALAKSANA PEMBEDAHAN • Craniectomi  tanpa pengembalian tulang  lebih dipilih daripada craniotomy  mengantisipasi edema otak post op • External Ventricular Drainage (EVD) Indikasi 1. Ekstensi perdarahan ke intraventricularobstruksi muara ventrikel 3 2. Hidrocephalus akut 3. Managemen Tekanan Intra Kranial 34
  • 37. TATALAKSANA PEMBEDAHAN J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015 37
  • 38. PENCEGAHAN KEMBALI TERJADINYA ICH Rekomendasi: 1. Kontrol Tekanan Darah 2. Modifikasi gaya hidup (pola hidup sehat, tidak merokok, olahraga dll) 3. Hindari penggunaan antiikoagulan dengan warfarin jangka panjang 38
  • 39. PEMBERIAN ANTIKOAGULAN SETELAH ICH Rekomendasi : • Atrial fibrilasi  penggunaaan antikoagulan disarankan tidak digunakan pada pasien post ICH • Penggunaan katup jantung mekanikal  stop pemberian antikoagulan 1-2 minggu • Pasien yang membutuhkan hemodialysis setelah ICH  heparin- free dialysis boleh digunakan 39
  • 40. PEMBERIAN ANTIKOAGULAN SETELAH ICH J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015 40
  • 41. REHABILITASI PADA PASIEN ICH J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015 41
  • 42. DAFTAR PUSTAKA 1. Mark S. Greenberg. Handbook of Neurosurgery 8th Edition. Thieme. 2016 2. J. Claude Hemphill, Steven M.Greenberg,Craig S Anderson, et.al. Guidelines for The Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. AHA/ASA.2015 3. Thorsten Steiner, Rustam Al-Shahi Salman, Ronnie Beer, et.al. European Stroke Organisation (ESO) guidelines for the management of spontaneous intracerebral hemorrhage.ESO. 2014 4. Benjamin EJ , Blaha MJ, Chiuva Se, et.al. Heart disease and stroke statistics – 2017 update : a report from the American Heart Association. AHA/ASA.2017 5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta. 42

Editor's Notes

  1. Data dari dunia riskesdas tampilkan
  2. Ganti dari AHA saja
  3. Cari video CT angiography