SlideShare a Scribd company logo
NEURAL TUBE DEFECT
Nike Wahyu Nur Andini
131711133110
Ismatulloh Jihan Alim
131711133111
DEFINISI
Neural tube defects (NTD) adalah suatu kelainan kongenital yang
terjadi akibat kegagalan penutupan lempeng saraf (neural plate)
pada minggu ketiga hingga keempat masa gestasi. Kelainan ini
dapat mengenai meningen, vertebra, otot, dan kulit. Kelainan
kongenital yang termasuk dalam NTD diantaranya anencephaly,
encephalocele, meningocele kranial, myelomeningocele, spinal
meningocele, lipomeningocele, spina bifida, dan beberapa cacat
otak lainnya. Spina bifida dan anencephaly merupakan dua bentuk
NTD yang paling umum. Kejadian NTD dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor risiko seperti status gizi, prevalensi obesitas dan
diabetes, penggunaan suplemen asam folat dan / atau fortifikasi,
kehadiran toxic di lingkungan, dan predisposisi genetik yang
berbeda antara kelompok-kelompok etnis.
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
Terdapat beberapa teori yang mendasari penyebab munculnya NTD yaitu :
1. Menurut teori developmental arrest, terhentinya proses penutupan
tabung saraf embrio merupakan salah satu mekanisme terjadinya
NTD maka disebut juga dengan istilah disrafia.
2. Ada teori lain yang menjelaskan bahwa NTD 12 disebabkan oleh
peningkatan tekanan intraventrikular karena produksi cairan
serebrospinal yang berlebihan yang mungkin menimbulkan celah
atau defek pada tabung saraf (teori hidrodinamik).
3. Sebagian besar NTD sering dilaporkan akibat dari kegagalan utama
dari penutupan tabung saraf embrio, namun ada beberapa bukti
klinis dan eksperimental yang kuat dalam mendukung kemungkinan
tabung saraf yang telah tertutup dapat membuka kembali (teori
neuroskisis).
4. Pada teori herniasi sekunder juga menjelaskan NTD terbentuk pada
stadium perkembangan bayi yang sudah lanjut (Satyanegara, 2010).
FAKTORRISIKO
Faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya NTD yaitu :
1. Infeksi (toksoplasmosis, rickettsia)
2. Toksin
3. Multiparitas
4. Usia ibu (Satyanegara, 2010)
5. Kelainan metabolik seperti gangguan keseimbangan hormon,
diabetes, defisiensi mineral dan vitamin (terutama folat). (Boyles et
al, 2006)
6. Obat-obatan (golongan aminopterin, analgesik, klomifen, anti
kejang, sulfonamid, asam valproat). (Meethal et al, 2013)
7. Kelainan genetik (Zhang et al, 2013)
8. Riwayat kehamilan sebelumnya dengan defek tabung saraf (Arth et
al, 2015)
9. Status gizi ibu overweight/obes. (Leddy et al, 2008; Rasmussen et
al, 2008; Stothard et al, 2009)
10. Demam tinggi pada awal kehamilan (hipertermia). (Copp & Greene,
2014; Sudiwala et al, 2016)
PATOFISIOLOGI
 Terjadi akibat penutupan tabung saraf yang tidak sempurna pada usia embrionik
26-28 hari. Secara normal sistem saraf pusat (SSP) muncul pada awal minggu
ketiga sebagai suatu lempeng penebalan ektoderm berbentuk sandal, lempeng
saraf (neural plate) di regio middorsal di depan primitive node (nodus primitif).
Tepi-tepi lempeng ini segera membentuk lipatan saraf. Seiring dengan
perkembangan yang lebih lanjut, lipatan saraf tersebut terus meninggi, saling
mendekati di garis tengah, dan akhirnya menyatu membentuk tabung saraf
(neural tube). Penyatuan dimulai di daerah servikal dan berlanjut ke arah sefalik
dan kaudal.
 Jika penyatuan telah dimulai, ujung-ujung bebas tabung saraf membentuk
neuroporus kranialis dan kaudalis yang berhubungan dengan rongga amnion
diatasnya. Penutupan neuroporus kranialis berlangsung ke arah kranial dari
tempat penutupan awal di regio servikal dan dari suatu tempat di otak depan
yang terbentuk belakangan. Tempat yang belakangan ini berjalan ke arah
kranial, untuk menutup regio paling rostral tabung saraf, dan ke arah kaudal
untuk bertemu dengan penutupan dari daerah servikal. Penutupan akhir
neuroporus kranialis terjadi pada stadium -18 sampai -20 somit (hari ke-25);
penutupan neuroporus kaudalis terjadi sekitar 2 hari kemudian.
PATOFISIOLOGI
Terhentinya proses penutupan tabung saraf embrio merupakan salah satu
mekanisme terjadinya NTD maka disebut juga dengan istilah disrafia (teori
developmental arrest). Ada teori lain yang menjelaskan bahwa NTD disebabkan oleh
peningkatan tekanan intraventrikular karena produksi cairan serebrospinal yang
berlebihan yang mungkin menimbulkan celah atau defek pada tabung saraf (teori
hidrodinamik). Sebagian besar NTD sering dilaporkan akibat dari kegagalan utama
dari penutupan tabung saraf embrio, namun ada beberapa bukti klinis dan
eksperimental yang kuat dalam mendukung kemungkinan tabung saraf yang telah
tertutup dapat membuka kembali (teori neuroskisis). Pada teori herniasi sekunder
juga menjelaskan NTD terbentuk pada stadium perkembangan bayi yang sudah
lanjut (Satyanegara, 2010). Pada studi eksperimental menjelaskan bahwa cacat pasca
penutupan relatif terjadi dalam onset yang lambat dan mungkin terjadi selama
jangka waktu selama perkembangan. Sebagian besar sumber menggambarkan NTD
sebagai kelainan perkembangan tunggal dan mekanisme patogenetiknya merupakan
akibat langsung dari penutupan kegagalan tabung saraf. Namun harus diketahui
bahwa NTD sebagai bagian dari kesalahan perkembangan yang mempengaruhi tidak
hanya tabung saraf tetapi juga meninges, struktur kerangka aksial dan beberapa
organ non-neural. Mielomeningokel hampir selalu dikaitkan dengan malformasi
Chiari II. Dalam sebuah studi mengatakan gejala tambahan timbul sebagai akibat
induksi mekanik oleh gangguan spesifik dari tabung saraf dan jaringan sekitarnya
(Padmanabhan, 2006).
WOC
Manifestasi
Klinis
Manifestasi Klinis
 Gejala bervariasi tergantung beratnya kerusakan pada korda
spinalis dan akar saraf yang terkena. Beberapa anak memiliki
gejala ringan atau tanpa gejala, sedangkan yang lainnya
mengalami kelumpuhan pada daerah yang dipersarafi oleh
korda spinalis maupun akar saraf yang terkena.
Gejala dapat berupa:
• Penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah
pada bayi baru lahir
• Jika disinarim kantung tersebut tidak tembus cahaya.
• Kelumpuhan/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki
• Seberkas rambut pada daerah sakral ((panggul bagian
belakang)
• Lekukan pada daerah sakrum.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
 Pemeriksaan penunjang sederhana seperti transluminasi
dengan penyorotan lampu pada benjolan maka akan tampak
bayang-bayang isi sefalokel. Pemeriksaan foto polos kepala
ditujukan untuk mencari defek pada tengkorak serta
mendeteksi keadaan patologis penyerta. Alternatif pemeriksaan
lainnya yaitu dengan CT Scan dan USG (Satyanegara,2010)
 Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan untuk
mendeteksi NTD selama kehamilan yaitu biopsi histopatologi.
PENATALAKSAN
AAN
 Tindakan operasi dapat dilakukan sedini mungkin bila penderita
layak menjalaninya. Pada penderita dengan tanda-tanda infeksi
(terutama pada open NTD) maka perlu dilakukan perawatan
lokal dan pemberian antibiotik dosis tinggi (Satyanegara, 2010).
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien dan Penanggungjawab.
2. Riwayat kesehatan keluarga : Adakah yang menderita
penyakit sejenis, bagimana kondisi kehamilan ibu (demam
selama kehamilan, epilepsi, mengkonsumsi obat-obatan
tertentu, dsb), kaji kehamilan sebelumnya (angka kejadian
semakin meningkat jika pada kehamilan dua sebelumnya
menderita meningomielokel atau anencefali).
3. Riwayat kesehatan sekarang : Apa keluhan utama
(kelumpuhan, gangguan eliminasi, dsb), adakah penderita
yang sama di lingkungan penderita, sudah berapa lama
menderita, kapan gejala terasa dan keluhan lain apa yang
mengikuti.
4. Pengkajian Fisik
Pada pengkajian
fisik, didapat
data-data sebagai
berikut
 Aktivitas/istirahat
Tanda : kelumpuhan tungkai tanpa terasa atau refleks pada bayi.
Gejala : dislokasi pinggul
 Sirkulasi
Tanda : pelebaran kapiler dan pembuluh nadi halus, hipotensi, ekstermitas dingin atau sianosis.
 Eliminasi
Tanda : diurnal ataupun nocturnal, inkontinensia urin/alfi, konstipasi kronis.
 Nutrisi
Tanda : distensi abdomen, peristaltik usus lemah/hilang (ileus paralitik)
 Neuromuskuler
Tanda : gangguan sensibilitas segmental dan gangguan trofik paralisis kehilangan refleks
asimetris termasuk tendon dalam, kehilangan tonus otot/vasomotor : kelumpuhan lengan
tungkai dan otot bawah.
 Pernapasan
Tanda : pernapasan dangkal, periode apneu, penurunan bunyi napas.
Gejala : napas pendek, sulit napas.
 Kenyamanan
Gejala : suhu yang berfluktuasi
 MRI, CT Scan, X-ray
 Tes serum alfa fetoprotein (AFP)
 USG
(Cecily L Betz dan Linda A Sowden, 2002)
Pemeriksaan
diagnostic
Diagnosa
keperawatan
Pre Operasi
1. Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler
2. Risiko kerusakan integritas kulit b.d inkontinensia ani dan alvi
3. Perubahan proses keluarga b.d krisis situasi (anak dengan
defek fisik)
Post Operasi
1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (luka post operasi)
2. Risiko tinggi infeksi b.d prosedur pembedahan.
KASUS
Bayi N, Laki-laki, usia 40 hari, saat ini dirawat di RS A, Ibu
mengatakan kulit disekitar anus anak nampak kemerahan. Klien
lahir dengan benjolan di daerah lumbal dan benjolan pecah.
Diagnosa medis anak Hidrosefalus dan Myeolocele. Hasil
pemeriksaan fisik suhu tubuh 38oC, Nadi: 148x/mnt, Hasil
penunjang menunjukkan WBC 21,34 X 103 dan pemeriksaan
swab luka myelocele ditemukan bakteri e coli. Anak saat ini
mendapatkan terapi antibiotik.
PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien dan Penanggungjawab
 Nama : Bayi N
 Umur : 40 hari
 Nama penanggungjawab : Ibu
1. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak terkaji
1. Riwayat kesehatan sekarang
 Kulit di sekitar anus tampak kemerahan
 Benjolan di daerah lumbal yang sudah ada sejak lahir pecah
1. Pengkajian Fisik
 Suhu tubuh 38oC
 Nadi 148x/menit
 Pemeriksaan penunjang WBC 21,34 X 103
 Pemeriksaan swab luka myelocele ditemukan bakteri e coli
ASUHAN
KEPERAWATAN
Askep NTD.docx

More Related Content

What's hot

Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiJoni Iswanto
 
Hipotermia
HipotermiaHipotermia
Hipotermia
asniarah
 
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Muamar Ys
 
PPT pemeriksaan fisik anak.pptx
PPT pemeriksaan fisik anak.pptxPPT pemeriksaan fisik anak.pptx
PPT pemeriksaan fisik anak.pptx
icumitrabintaro
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Sulistia Rini
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
Amalia Senja
 
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk UmumPenanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Robertus Arian Datusanantyo
 
Antenatal care-ppt
Antenatal care-pptAntenatal care-ppt
Antenatal care-ppt
herlizarefriani
 
Pre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & EklampsiaPre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & Eklampsia
Erlina Wati
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
trisnaif
 
Hipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansiaHipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansia
Khalidiyah Nafisah
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
Amalia Senja
 
apa dan bagaimana lupus ?
apa dan bagaimana lupus ?apa dan bagaimana lupus ?
apa dan bagaimana lupus ?
Rachmat Gunadi Wachjudi
 
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresAsuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresf' yagami
 

What's hot (20)

Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1
 
Sindrom Nefrotik
Sindrom NefrotikSindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik
 
Hipotermia
HipotermiaHipotermia
Hipotermia
 
DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)
 
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
preeklamsia & eklamsia
preeklamsia & eklamsiapreeklamsia & eklamsia
preeklamsia & eklamsia
 
PPT pemeriksaan fisik anak.pptx
PPT pemeriksaan fisik anak.pptxPPT pemeriksaan fisik anak.pptx
PPT pemeriksaan fisik anak.pptx
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk UmumPenanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
 
Antenatal care-ppt
Antenatal care-pptAntenatal care-ppt
Antenatal care-ppt
 
Pre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & EklampsiaPre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & Eklampsia
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
 
Hipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansiaHipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansia
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
apa dan bagaimana lupus ?
apa dan bagaimana lupus ?apa dan bagaimana lupus ?
apa dan bagaimana lupus ?
 
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresAsuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
 

Similar to Neural tube defect

Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes SurakartaMeningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Nindi Yulianti
 
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptxKELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
GaniDwiCahya2
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
Jackline Nerz
 
Neonatal seizure / kejang neonatus
Neonatal seizure / kejang neonatusNeonatal seizure / kejang neonatus
Neonatal seizure / kejang neonatus
mahafendy tukan
 
makalah spina bifida
makalah spina bifidamakalah spina bifida
makalah spina bifida
Siti Nurhayati
 
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdfKejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
sultansahrir1
 
Bell's Palsy
Bell's Palsy Bell's Palsy
Bell's Palsy
NurRohmahTriaRomadho
 
Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46
Luhu Tapiheru
 
2. askep anak dengan meningitis
2. askep anak dengan meningitis2. askep anak dengan meningitis
2. askep anak dengan meningitis
EllyeUtami
 
kelainan kongenital muskuloskeletalblog
kelainan kongenital muskuloskeletalblogkelainan kongenital muskuloskeletalblog
kelainan kongenital muskuloskeletalblogyudhasetya01
 
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITISLAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
nurhalimah rofi
 
gangguan tumbuh kembang anak - disusun oleh : GCA
gangguan tumbuh kembang anak - disusun oleh : GCAgangguan tumbuh kembang anak - disusun oleh : GCA
gangguan tumbuh kembang anak - disusun oleh : GCAGabriella Cereira Angelina
 

Similar to Neural tube defect (20)

Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes SurakartaMeningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
 
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptxKELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
 
Neonatal seizure / kejang neonatus
Neonatal seizure / kejang neonatusNeonatal seizure / kejang neonatus
Neonatal seizure / kejang neonatus
 
makalah spina bifida
makalah spina bifidamakalah spina bifida
makalah spina bifida
 
Spina bifida
Spina bifidaSpina bifida
Spina bifida
 
Sle jadi
Sle jadiSle jadi
Sle jadi
 
Askep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosisAskep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosis
 
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdfKejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
 
Bell's Palsy
Bell's Palsy Bell's Palsy
Bell's Palsy
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanusAskep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
 
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46
 
Paget's desease
Paget's deseasePaget's desease
Paget's desease
 
2. askep anak dengan meningitis
2. askep anak dengan meningitis2. askep anak dengan meningitis
2. askep anak dengan meningitis
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
kelainan kongenital muskuloskeletalblog
kelainan kongenital muskuloskeletalblogkelainan kongenital muskuloskeletalblog
kelainan kongenital muskuloskeletalblog
 
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITISLAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
 
gangguan tumbuh kembang anak - disusun oleh : GCA
gangguan tumbuh kembang anak - disusun oleh : GCAgangguan tumbuh kembang anak - disusun oleh : GCA
gangguan tumbuh kembang anak - disusun oleh : GCA
 

More from Isma Jihan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptx
Isma Jihan
 
Ad dukhon
Ad dukhonAd dukhon
Ad dukhon
Isma Jihan
 
Jual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadaiJual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadai
Isma Jihan
 
Prepera
PreperaPrepera
Prepera
Isma Jihan
 
Perangkat keras jaringan internet dan intranet
Perangkat keras jaringan internet dan intranetPerangkat keras jaringan internet dan intranet
Perangkat keras jaringan internet dan intranet
Isma Jihan
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleks
Isma Jihan
 
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...Isma Jihan
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan SifatIsma Jihan
 
Latar belakang terjadinya perang dunia ii
Latar belakang terjadinya perang dunia iiLatar belakang terjadinya perang dunia ii
Latar belakang terjadinya perang dunia iiIsma Jihan
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresiIsma Jihan
 
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksiKelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Isma Jihan
 

More from Isma Jihan (11)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptx
 
Ad dukhon
Ad dukhonAd dukhon
Ad dukhon
 
Jual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadaiJual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadai
 
Prepera
PreperaPrepera
Prepera
 
Perangkat keras jaringan internet dan intranet
Perangkat keras jaringan internet dan intranetPerangkat keras jaringan internet dan intranet
Perangkat keras jaringan internet dan intranet
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleks
 
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
 
Latar belakang terjadinya perang dunia ii
Latar belakang terjadinya perang dunia iiLatar belakang terjadinya perang dunia ii
Latar belakang terjadinya perang dunia ii
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksiKelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
 

Recently uploaded

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 

Recently uploaded (20)

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 

Neural tube defect

  • 1. NEURAL TUBE DEFECT Nike Wahyu Nur Andini 131711133110 Ismatulloh Jihan Alim 131711133111
  • 2. DEFINISI Neural tube defects (NTD) adalah suatu kelainan kongenital yang terjadi akibat kegagalan penutupan lempeng saraf (neural plate) pada minggu ketiga hingga keempat masa gestasi. Kelainan ini dapat mengenai meningen, vertebra, otot, dan kulit. Kelainan kongenital yang termasuk dalam NTD diantaranya anencephaly, encephalocele, meningocele kranial, myelomeningocele, spinal meningocele, lipomeningocele, spina bifida, dan beberapa cacat otak lainnya. Spina bifida dan anencephaly merupakan dua bentuk NTD yang paling umum. Kejadian NTD dapat diakibatkan oleh beberapa faktor risiko seperti status gizi, prevalensi obesitas dan diabetes, penggunaan suplemen asam folat dan / atau fortifikasi, kehadiran toxic di lingkungan, dan predisposisi genetik yang berbeda antara kelompok-kelompok etnis.
  • 4. ETIOLOGI Terdapat beberapa teori yang mendasari penyebab munculnya NTD yaitu : 1. Menurut teori developmental arrest, terhentinya proses penutupan tabung saraf embrio merupakan salah satu mekanisme terjadinya NTD maka disebut juga dengan istilah disrafia. 2. Ada teori lain yang menjelaskan bahwa NTD 12 disebabkan oleh peningkatan tekanan intraventrikular karena produksi cairan serebrospinal yang berlebihan yang mungkin menimbulkan celah atau defek pada tabung saraf (teori hidrodinamik). 3. Sebagian besar NTD sering dilaporkan akibat dari kegagalan utama dari penutupan tabung saraf embrio, namun ada beberapa bukti klinis dan eksperimental yang kuat dalam mendukung kemungkinan tabung saraf yang telah tertutup dapat membuka kembali (teori neuroskisis). 4. Pada teori herniasi sekunder juga menjelaskan NTD terbentuk pada stadium perkembangan bayi yang sudah lanjut (Satyanegara, 2010).
  • 5. FAKTORRISIKO Faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya NTD yaitu : 1. Infeksi (toksoplasmosis, rickettsia) 2. Toksin 3. Multiparitas 4. Usia ibu (Satyanegara, 2010) 5. Kelainan metabolik seperti gangguan keseimbangan hormon, diabetes, defisiensi mineral dan vitamin (terutama folat). (Boyles et al, 2006) 6. Obat-obatan (golongan aminopterin, analgesik, klomifen, anti kejang, sulfonamid, asam valproat). (Meethal et al, 2013) 7. Kelainan genetik (Zhang et al, 2013) 8. Riwayat kehamilan sebelumnya dengan defek tabung saraf (Arth et al, 2015) 9. Status gizi ibu overweight/obes. (Leddy et al, 2008; Rasmussen et al, 2008; Stothard et al, 2009) 10. Demam tinggi pada awal kehamilan (hipertermia). (Copp & Greene, 2014; Sudiwala et al, 2016)
  • 6. PATOFISIOLOGI  Terjadi akibat penutupan tabung saraf yang tidak sempurna pada usia embrionik 26-28 hari. Secara normal sistem saraf pusat (SSP) muncul pada awal minggu ketiga sebagai suatu lempeng penebalan ektoderm berbentuk sandal, lempeng saraf (neural plate) di regio middorsal di depan primitive node (nodus primitif). Tepi-tepi lempeng ini segera membentuk lipatan saraf. Seiring dengan perkembangan yang lebih lanjut, lipatan saraf tersebut terus meninggi, saling mendekati di garis tengah, dan akhirnya menyatu membentuk tabung saraf (neural tube). Penyatuan dimulai di daerah servikal dan berlanjut ke arah sefalik dan kaudal.  Jika penyatuan telah dimulai, ujung-ujung bebas tabung saraf membentuk neuroporus kranialis dan kaudalis yang berhubungan dengan rongga amnion diatasnya. Penutupan neuroporus kranialis berlangsung ke arah kranial dari tempat penutupan awal di regio servikal dan dari suatu tempat di otak depan yang terbentuk belakangan. Tempat yang belakangan ini berjalan ke arah kranial, untuk menutup regio paling rostral tabung saraf, dan ke arah kaudal untuk bertemu dengan penutupan dari daerah servikal. Penutupan akhir neuroporus kranialis terjadi pada stadium -18 sampai -20 somit (hari ke-25); penutupan neuroporus kaudalis terjadi sekitar 2 hari kemudian.
  • 7. PATOFISIOLOGI Terhentinya proses penutupan tabung saraf embrio merupakan salah satu mekanisme terjadinya NTD maka disebut juga dengan istilah disrafia (teori developmental arrest). Ada teori lain yang menjelaskan bahwa NTD disebabkan oleh peningkatan tekanan intraventrikular karena produksi cairan serebrospinal yang berlebihan yang mungkin menimbulkan celah atau defek pada tabung saraf (teori hidrodinamik). Sebagian besar NTD sering dilaporkan akibat dari kegagalan utama dari penutupan tabung saraf embrio, namun ada beberapa bukti klinis dan eksperimental yang kuat dalam mendukung kemungkinan tabung saraf yang telah tertutup dapat membuka kembali (teori neuroskisis). Pada teori herniasi sekunder juga menjelaskan NTD terbentuk pada stadium perkembangan bayi yang sudah lanjut (Satyanegara, 2010). Pada studi eksperimental menjelaskan bahwa cacat pasca penutupan relatif terjadi dalam onset yang lambat dan mungkin terjadi selama jangka waktu selama perkembangan. Sebagian besar sumber menggambarkan NTD sebagai kelainan perkembangan tunggal dan mekanisme patogenetiknya merupakan akibat langsung dari penutupan kegagalan tabung saraf. Namun harus diketahui bahwa NTD sebagai bagian dari kesalahan perkembangan yang mempengaruhi tidak hanya tabung saraf tetapi juga meninges, struktur kerangka aksial dan beberapa organ non-neural. Mielomeningokel hampir selalu dikaitkan dengan malformasi Chiari II. Dalam sebuah studi mengatakan gejala tambahan timbul sebagai akibat induksi mekanik oleh gangguan spesifik dari tabung saraf dan jaringan sekitarnya (Padmanabhan, 2006).
  • 8. WOC
  • 9.
  • 10. Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis  Gejala bervariasi tergantung beratnya kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf yang terkena. Beberapa anak memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, sedangkan yang lainnya mengalami kelumpuhan pada daerah yang dipersarafi oleh korda spinalis maupun akar saraf yang terkena. Gejala dapat berupa: • Penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah pada bayi baru lahir • Jika disinarim kantung tersebut tidak tembus cahaya. • Kelumpuhan/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki • Seberkas rambut pada daerah sakral ((panggul bagian belakang) • Lekukan pada daerah sakrum.
  • 11. PEMERIKSAAN PENUNJANG  Pemeriksaan penunjang sederhana seperti transluminasi dengan penyorotan lampu pada benjolan maka akan tampak bayang-bayang isi sefalokel. Pemeriksaan foto polos kepala ditujukan untuk mencari defek pada tengkorak serta mendeteksi keadaan patologis penyerta. Alternatif pemeriksaan lainnya yaitu dengan CT Scan dan USG (Satyanegara,2010)  Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi NTD selama kehamilan yaitu biopsi histopatologi.
  • 12. PENATALAKSAN AAN  Tindakan operasi dapat dilakukan sedini mungkin bila penderita layak menjalaninya. Pada penderita dengan tanda-tanda infeksi (terutama pada open NTD) maka perlu dilakukan perawatan lokal dan pemberian antibiotik dosis tinggi (Satyanegara, 2010).
  • 14. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien dan Penanggungjawab. 2. Riwayat kesehatan keluarga : Adakah yang menderita penyakit sejenis, bagimana kondisi kehamilan ibu (demam selama kehamilan, epilepsi, mengkonsumsi obat-obatan tertentu, dsb), kaji kehamilan sebelumnya (angka kejadian semakin meningkat jika pada kehamilan dua sebelumnya menderita meningomielokel atau anencefali). 3. Riwayat kesehatan sekarang : Apa keluhan utama (kelumpuhan, gangguan eliminasi, dsb), adakah penderita yang sama di lingkungan penderita, sudah berapa lama menderita, kapan gejala terasa dan keluhan lain apa yang mengikuti. 4. Pengkajian Fisik
  • 15. Pada pengkajian fisik, didapat data-data sebagai berikut  Aktivitas/istirahat Tanda : kelumpuhan tungkai tanpa terasa atau refleks pada bayi. Gejala : dislokasi pinggul  Sirkulasi Tanda : pelebaran kapiler dan pembuluh nadi halus, hipotensi, ekstermitas dingin atau sianosis.  Eliminasi Tanda : diurnal ataupun nocturnal, inkontinensia urin/alfi, konstipasi kronis.  Nutrisi Tanda : distensi abdomen, peristaltik usus lemah/hilang (ileus paralitik)  Neuromuskuler Tanda : gangguan sensibilitas segmental dan gangguan trofik paralisis kehilangan refleks asimetris termasuk tendon dalam, kehilangan tonus otot/vasomotor : kelumpuhan lengan tungkai dan otot bawah.  Pernapasan Tanda : pernapasan dangkal, periode apneu, penurunan bunyi napas. Gejala : napas pendek, sulit napas.  Kenyamanan Gejala : suhu yang berfluktuasi
  • 16.  MRI, CT Scan, X-ray  Tes serum alfa fetoprotein (AFP)  USG (Cecily L Betz dan Linda A Sowden, 2002) Pemeriksaan diagnostic
  • 17. Diagnosa keperawatan Pre Operasi 1. Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler 2. Risiko kerusakan integritas kulit b.d inkontinensia ani dan alvi 3. Perubahan proses keluarga b.d krisis situasi (anak dengan defek fisik) Post Operasi 1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (luka post operasi) 2. Risiko tinggi infeksi b.d prosedur pembedahan.
  • 18. KASUS Bayi N, Laki-laki, usia 40 hari, saat ini dirawat di RS A, Ibu mengatakan kulit disekitar anus anak nampak kemerahan. Klien lahir dengan benjolan di daerah lumbal dan benjolan pecah. Diagnosa medis anak Hidrosefalus dan Myeolocele. Hasil pemeriksaan fisik suhu tubuh 38oC, Nadi: 148x/mnt, Hasil penunjang menunjukkan WBC 21,34 X 103 dan pemeriksaan swab luka myelocele ditemukan bakteri e coli. Anak saat ini mendapatkan terapi antibiotik.
  • 19. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien dan Penanggungjawab  Nama : Bayi N  Umur : 40 hari  Nama penanggungjawab : Ibu 1. Riwayat kesehatan keluarga Tidak terkaji 1. Riwayat kesehatan sekarang  Kulit di sekitar anus tampak kemerahan  Benjolan di daerah lumbal yang sudah ada sejak lahir pecah 1. Pengkajian Fisik  Suhu tubuh 38oC  Nadi 148x/menit  Pemeriksaan penunjang WBC 21,34 X 103  Pemeriksaan swab luka myelocele ditemukan bakteri e coli