SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
1
ASKEP GAWAT DARURAT
PADA KERACUNAN
YULIATI, SKp,MM
2 / 17
Zat yang mengakibatkan kerusakan
sementara atau permanen pada tubuh, jika
digunakan dalam jumlah berlebih
DEFINISI RACUN
Racun adalah :
Suatu Zat yang bila masuk kedalam tubuh
dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan
reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan
dapat menyebabkan kematian
3 / 17
 PADAT : Obat-obatan, Makanan dll
 CAIR : Alkohol, Bahan Bakar, Kimia dll
 GAS : CO, CO2, Asap Kendaraan, dll
 LEWAT MULUT : Tertelan
 LEWAT KULIT : Suntikan, Sengatan
 LEWAT PERNAFASAN : Terhirup
PENYEBAB, BENTUK & CARA MASUK
BENTUK :
CARA MASUK :
PENYEBAB KERACUNAN :
KECELAKAAN
DISENGAJA
4 / 17
 Ganguan Pernafasan.
 Nyeri Kepala, Pusing, Gangguan Penglihatan.
 Mual, Muntah, Diare Berat.
 Lemas, Lumpuh, Kesemutan.
 Pucat / Sianosis.
 Halusinasi.
 Berkeringat.
 Kejang - kejang.
 Adanya botol penyimpan bahan beracun, atau sisa tablet
atau tanaman beracun di dekat korban.
 Jika akibat tertelan racun korosif, di sekeliling bibir korban
terbakar / hangus.
GEJALA & TANDA-TANDA UMUM
5 / 17
Obat-obatan : Obat Tidur / Penenang, Obat yang
diminum dengan bahan lain yang
bereaksi menjadi racun
Makanan : Jengkol, Jamur, Tempe Bongkrek,
Oncom, Makanan Kaleng yang
kadaluarsa
Bahan Kimia : Baygon, Minyak Tanah, Racun
Binatang
Minuman : Bir, Wiskey, Anggur
Keracunan Melalui Mulut / Alat Pencernaan
Penyebab :
6 / 17
1. Mual, Muntah.
2. Nyeri Perut
3. Diare,
4. Napas / Mulut berbau
5. Suara Parau, Nyeri di dalam mulut
Keracunan Melalui Mulut / Alat Pencernaan
Gejala Khas / Khusus :
7 / 17
Kimia : Air Keras
Sengatan : Binatang Berbisa ( Gigitan Ular,
Kalajengking dll )
Binatang Laut ( Ubur-ubur, Anemon,
Ketimun Laut, Gurita, Ikan Pari dll )
Suntikan : Obat Suntik
Keracunan Melalui Kulit
Penyebab :
1. Luka
2. Nyeri
3. Kemerahan
4. Terjadi perubahan Warna
Gejala Khas / Khusus :
8 / 17
Menghirup Gas : Karbon Dioksida / CO2 ( Asap knalpot)
Kebocoran Gas: Industri Kimia, Gas Freon
Keracunan Melalui Saluran Pernafasan
Penyebab :
1. Sesak Nafas
2. Nafas Berbau
3. Mungkin Sianosis
4. Batuk
Gejala Khas / Khusus :
Prinsip Penatalaksanaan Kasus
Keracunan
 Penatalaksanaan kegawatan (Stabilisasi)
 Penilaian Klinis
 Dekontaminasi racun
Dekontaminasi paru, kulit, gastrointestinal,
mata
 Pemberian antidotum
 Terapi suportif
 Observasi dan konsultasi
 Rehabilitasi
10 / 17
• Upayakan pertolongan medis
• Encerkan, Keluarkan, Netralkan
• Encerkan racun yg.tertelan dengan memberi minum susu
PENANGANAN / TINDAKAN DARURAT
Korban Sadar :
• Bantu pernafasan & sirkulasi
• Kirim ke Rumah Sakit :
- Sertakan sisa racun , botol / kaleng racun
- Contoh muntah
Korban Tidak Sadar :
11 / 17
• Encerkan: air minum, SUSU?
,
• Keluarkan: bilas lambung, urus-urus
• Netralkan: Antidotum, karbon aktif
PENANGANAN / TINDAKAN DARURAT
DEKONTAMINASI :
12 / 17
KERACUNAN BAHAN PADAT
Jenis Racun : Asam jengkolat
Keracunan Jengkol
Gejala :
 Sakit pinggang & perut
 Kencing terasa sakit
 Urine << ( oliguria )
 Kencing bercampur darah ( Hematuria )
 Tanda uremia
PRINSIP PERTOLONGAN :
 Jaga ABC
 Antidotum  Natrium Bicarbonat / Soda Kue 4 x @ 2 grm/ hari. Bila
masih bisa B.A.K
 Bila berat / anuria  lakukan hemodialisa
 Atasi gejala symptomatis
 Bila sakit beri Analgetik (jangan NSAID)
13 / 17
KERACUNAN BAHAN GAS
SIFAT : Tidak berbau & Tidak berwarna.
Sumber gas Co dpt.berasal dari gas pembuangan mesin.
GEJALA :
 Nyeri kepala / Pusing kepalamengantuk
 Nyeri perut, mual
 Pupil mata melebar, kejang
TANDA LAIN :
 Korban bingung
 Bibir & Kulit berwarna merah jingga
Keracunan Gas Carbon Monoksida (Co)
TERAPI : Aliran tinggi oksigen (High Flow Oksigen/Venturi Mask)
Oksigenasi hiperbarik
14 / 17
KERACUNAN BAHAN CAIR
SIFAT : Dapat menembus kulit yang intact ( normal ), dapat diserap
lewat paru dan saluran makanan tetapi tidak terakumulasi dalam
jaringan tubuh
GEJALA :
Keracunan ringan :
anoreksia, nyeri kepala, rasa lemah, rasa takut, tremor lidah, tremor
kelopak mata, pupil miosis
Keracunan sedang :
nausea, vomiting, kejang/kram perut, hipersalivasi, hiperhidrosis,
fasikulasi otot, bradicardia
Keracunan berat :
diare, pupil pin point, reaksi cahaya negatif, sesak nafas, cyanosis,
edema paru, inkotinensia urine dan faeces, convulsi, coma, blokade
jantung dan akhirnya meninggal
Keracunan Organophospat (insektisida)
Keracunan Organophosphat
Terapi:
 Stabilisasi (ABC)
 Eliminasi
Emesis, katarsis, kumbah lambung, keramasi rambut dan mandikan
seluruh tubuh dengan sabun
 Antidotum
Atropin sulfat ( SA )
1. Mula- mula diberikan bolus intra vena 1 – 2,5 mg
2. Dilanjutkan dengan 0,5 – 1 mg setiap 5 – 10 – 15 menit sampai
timbul gejala-gejala atropinisasi ( muka merah, mulut kering,
tachycardia, midriasis, febris, psikosis )
3. Kemudian interval diperpanjang setiap 15 – 30 – 60 menit
selanjutnya 2 – 4 –6 dan 12 jam
4. Pemberian SA dihentikan minimal setelah 2 x 24 jam
15 / 17
16 / 17
CONTOH
KASUS
17
GIGITAN BINATANG
18 / 17
GIGITAN MENYEBABKAN:
 KERUSAKAN JARINGAN .
 INFEKSI.
 RACUN/ BISA
 IMUN/ALERGI
19 / 17
Tatalaksana Umum
 Anamnesis :
1. Status hewan (sehat, terimunisasi, perilaku)
2. Tempat dan lokasi kejadian
3. Situasi (provokasi, pertahanan diri terhadap provokasi, tanpa
provokasi)
4. Binatang (mati, lari, dikarantina)
20 / 17
Pemeriksaan Fisik
 Neurovaskular Distal
 Kerusakan tendon atau sarung tendon
 Kerusakan tulang terutama pada tengkorak
bayi dan anak-anak
 Kekerasan pada sendi
 Kerusakan organ viseral
 Benda Asing (c/ gigi) pada luka
21 / 17
22 / 17
Tatalaksana Pre-Rumah Sakit
 Evaluasi trauma lengkap
 Bersihkan dengan cairan steril mengalir, bila
memungkinkan dan tutup (tergantung
keadaan)
 Mengumpulkan data (anamnesis, gejala dan
tanda)
 Memotivasi pasien mencari pertolongan
selanjutnya
23 / 17
Gawat Darurat
 Inspeksi : (cedera dalam, jaringan non vital)
 Debridement : (prevensi infeksisumber : jaringan
non vital, benda asing, bekuan)
 Irigasi: (sebanyak mungkin, bilas dengan sabun 5-15
menit)
 Tutup luka : jika luka bersih dan mudah dibersihkan.
 Pertimbangkan Profilaksis Tetanus dan Rabies
24 / 17
Komplikasi
 Infeksi Lokal (>>> daerah tangan)
 Sepsis
 Deformitas Kosmetik
 Infeksi sistemik seperti rabies dan tetanus
 Kehilangan anggota tubuh.
25 / 17
“RABIES”
26 / 17
JENIS VAKSIN DAN SERUM
Serum Anti Rabies (Immunisasi pasif) :
• Rabies Immun Globulin  nama dagang HYPERAB / IMUGAM dosis
20 iu/Kg BB ( 1 ampul isi 300 iu).
• Cara pemberian : ½ nya diberikan melalui INFILTRASI pada luka,
selebihnya melalui IM
Vaksin Anti Rabies :
 Human Diploid Cell Vaccine (HDCV). Diberikan dalam 5 dosis IM (hari
ke 0,3,7,14,28)
27 / 17
SENGATAN LEBAH
 Reaksi alergi, gatal, edema, eritema.
 Penangulangan :
 Amankan diri sendiri,amankan
penderita,
 ABC
 Cabut sungut,
 Cuci dengan sabun,
 Antihistamin, Steroid
 Adrenalin
28 / 17
RACUN ULAR
 Racun ular disebut Venom
 Masalah gigitan ular adalah daerah gigitan
sakit/kerusakan jaringan
29 / 17
TOXIN ULAR
 NEUROTOXIC
( paralisis otot pernafasan dan otot lainnya)
 MYOTOXIC
(kerusakan otot lepas mioglobulin nekrosis
tubulergagal ginjal)
 EFEK ANTIKOAGULAN
( pembekuan menurun, perdarahan )
 HEMOLITIK TOXIN
( hemolisis-Anemis)
30 / 17
Coral Snake (Micrurus fulvius)
 Neurotoxic
 Menyerang saraf
31 / 17
 Ptosis
32 / 17
Eyelash Viper (Bothriechis schlegeli)
 Haemotoxic
 Menyerang sel darah
33 / 17
 Bite from a Western Diamondback Rattlesnake
(Crotalus atrox)
 A Western Diamondback Rattlesnake,
haemotoxic
34 / 17
Yellow-Bellied Sea Snake (Pelamis platuris)
 Myotoxic
 Menyerang otot
35 / 17
 Minimal : Tidak Nyeri s/d sedang,erythema,oedema
2,5-15 cm
 Sedang : Nyeri hebat, tegang, oedema 25-40 cm,
erythema,Demam
 Berat: Nyeri menyeluruh, oedema 40-50
cm,echymosis, gejala sistemik
 Sangat Berat : Bengkak seluruh
tubuh,ecchymosis,apneu,shock
Tanda dan Gejala
36 / 17
TANDA DAN GEJALA
Kurang 1 jam : headache, muntah, hipotensi.
1-3 jam ; paralysis saraf cranial, nyeri
abdomen, confuse, takikardi, hipotensi.
Lebih 3 jam : paralysis, sianosis, hipoksia.
37 / 17
PENANGANAN
• ABC,
• Mencegah penyerapan dan penyebaran bisa:
1. imobilisasi
2. posisi
3. insisi + Hisap
4. tourniqet ?
 Menetralkan bisa
Serum Anti Bisa Ular (SABU 1/2 amp infiltrasi, ½ -
3 amp IM/IV )
• Insisi (eskaroromi)
• Debridement, amputasi)
• Penanganan Komplikasi
38 / 17
TERIMA KASIH..

More Related Content

What's hot

(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicuArmin Kobain
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetiksis mkes
 
Tata kelola rm
Tata kelola rmTata kelola rm
Tata kelola rmAvatar45
 
378176466-FMEA-LABORATORIUM.docx
378176466-FMEA-LABORATORIUM.docx378176466-FMEA-LABORATORIUM.docx
378176466-FMEA-LABORATORIUM.docxdrryzaamiretha
 
soal osce comprehensive
soal osce comprehensivesoal osce comprehensive
soal osce comprehensiveYoseph Buga
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Joni Iswanto
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,Amnita Ginting
 
Askep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinAskep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinalvin akbar
 
Initial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat daruratInitial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat daruratpuskesmas mojoagung
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan Penanggulangannya
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan PenanggulangannyaMengenal Anemia Beserta Pencegahan dan Penanggulangannya
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan PenanggulangannyaFakhriyah Elita
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medikkhusnuleza
 
Spo pelayanan tahap terminal ok new
Spo pelayanan tahap terminal ok newSpo pelayanan tahap terminal ok new
Spo pelayanan tahap terminal ok newMuklasAhmad
 
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inapmiftachussidiq
 
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)Uwes Chaeruman
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalanNindra Ayu
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
 
Tata kelola rm
Tata kelola rmTata kelola rm
Tata kelola rm
 
378176466-FMEA-LABORATORIUM.docx
378176466-FMEA-LABORATORIUM.docx378176466-FMEA-LABORATORIUM.docx
378176466-FMEA-LABORATORIUM.docx
 
soal osce comprehensive
soal osce comprehensivesoal osce comprehensive
soal osce comprehensive
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,
 
Sop igd
Sop igdSop igd
Sop igd
 
Askep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinAskep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvin
 
Initial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat daruratInitial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat darurat
 
Ppt rs
Ppt rsPpt rs
Ppt rs
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan Penanggulangannya
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan PenanggulangannyaMengenal Anemia Beserta Pencegahan dan Penanggulangannya
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan Penanggulangannya
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medik
 
Spo pelayanan tahap terminal ok new
Spo pelayanan tahap terminal ok newSpo pelayanan tahap terminal ok new
Spo pelayanan tahap terminal ok new
 
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
 
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 

Similar to KERACUNAN

Bahan kajian tentang keracunan pada manusia
Bahan kajian tentang keracunan pada manusiaBahan kajian tentang keracunan pada manusia
Bahan kajian tentang keracunan pada manusiaRasyidRamadhan6
 
388562047 envenomasi-dan-intoksitasi
388562047 envenomasi-dan-intoksitasi388562047 envenomasi-dan-intoksitasi
388562047 envenomasi-dan-intoksitasisasakmuda
 
P3K Healthtalk.pptx
P3K Healthtalk.pptxP3K Healthtalk.pptx
P3K Healthtalk.pptxXKaizen
 
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.pptAntonKusuma2
 
Erupsi akibat obat
Erupsi akibat obatErupsi akibat obat
Erupsi akibat obatElyas Andi
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarNovi Fachrunnisa
 
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptx
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptxPenanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptx
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptxhelmyfirdaus2
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptxliasaint
 
Cbd rhinitis medikamatosa
Cbd   rhinitis medikamatosaCbd   rhinitis medikamatosa
Cbd rhinitis medikamatosaastritkasandra
 
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan UlarPertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan UlarHanifa Rahmadilla
 
Sl erupsi akibat obat
Sl erupsi akibat obatSl erupsi akibat obat
Sl erupsi akibat obatElyas Andi
 
Sl erupsi akibat obat
Sl erupsi akibat obatSl erupsi akibat obat
Sl erupsi akibat obatElyas Andi
 

Similar to KERACUNAN (20)

KERACUNAN_pptx.pptx
KERACUNAN_pptx.pptxKERACUNAN_pptx.pptx
KERACUNAN_pptx.pptx
 
Bahan kajian tentang keracunan pada manusia
Bahan kajian tentang keracunan pada manusiaBahan kajian tentang keracunan pada manusia
Bahan kajian tentang keracunan pada manusia
 
Bab 10 keracunan
Bab 10 keracunanBab 10 keracunan
Bab 10 keracunan
 
388562047 envenomasi-dan-intoksitasi
388562047 envenomasi-dan-intoksitasi388562047 envenomasi-dan-intoksitasi
388562047 envenomasi-dan-intoksitasi
 
P3K Healthtalk.pptx
P3K Healthtalk.pptxP3K Healthtalk.pptx
P3K Healthtalk.pptx
 
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
 
Erupsi akibat obat
Erupsi akibat obatErupsi akibat obat
Erupsi akibat obat
 
Overdosis opiat
Overdosis opiatOverdosis opiat
Overdosis opiat
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa Ular
 
Askep Cedera kepala
Askep Cedera kepalaAskep Cedera kepala
Askep Cedera kepala
 
Cbd rhinitis alergi
Cbd   rhinitis alergiCbd   rhinitis alergi
Cbd rhinitis alergi
 
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptx
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptxPenanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptx
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptx
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
 
Cbd rhinitis medikamatosa
Cbd   rhinitis medikamatosaCbd   rhinitis medikamatosa
Cbd rhinitis medikamatosa
 
DOC-20221123-WA0006..pptx
DOC-20221123-WA0006..pptxDOC-20221123-WA0006..pptx
DOC-20221123-WA0006..pptx
 
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan UlarPertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
 
Toksikologi
ToksikologiToksikologi
Toksikologi
 
keracunan.ppt
keracunan.pptkeracunan.ppt
keracunan.ppt
 
Sl erupsi akibat obat
Sl erupsi akibat obatSl erupsi akibat obat
Sl erupsi akibat obat
 
Sl erupsi akibat obat
Sl erupsi akibat obatSl erupsi akibat obat
Sl erupsi akibat obat
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

KERACUNAN

  • 1. 1 ASKEP GAWAT DARURAT PADA KERACUNAN YULIATI, SKp,MM
  • 2. 2 / 17 Zat yang mengakibatkan kerusakan sementara atau permanen pada tubuh, jika digunakan dalam jumlah berlebih DEFINISI RACUN Racun adalah : Suatu Zat yang bila masuk kedalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menyebabkan kematian
  • 3. 3 / 17  PADAT : Obat-obatan, Makanan dll  CAIR : Alkohol, Bahan Bakar, Kimia dll  GAS : CO, CO2, Asap Kendaraan, dll  LEWAT MULUT : Tertelan  LEWAT KULIT : Suntikan, Sengatan  LEWAT PERNAFASAN : Terhirup PENYEBAB, BENTUK & CARA MASUK BENTUK : CARA MASUK : PENYEBAB KERACUNAN : KECELAKAAN DISENGAJA
  • 4. 4 / 17  Ganguan Pernafasan.  Nyeri Kepala, Pusing, Gangguan Penglihatan.  Mual, Muntah, Diare Berat.  Lemas, Lumpuh, Kesemutan.  Pucat / Sianosis.  Halusinasi.  Berkeringat.  Kejang - kejang.  Adanya botol penyimpan bahan beracun, atau sisa tablet atau tanaman beracun di dekat korban.  Jika akibat tertelan racun korosif, di sekeliling bibir korban terbakar / hangus. GEJALA & TANDA-TANDA UMUM
  • 5. 5 / 17 Obat-obatan : Obat Tidur / Penenang, Obat yang diminum dengan bahan lain yang bereaksi menjadi racun Makanan : Jengkol, Jamur, Tempe Bongkrek, Oncom, Makanan Kaleng yang kadaluarsa Bahan Kimia : Baygon, Minyak Tanah, Racun Binatang Minuman : Bir, Wiskey, Anggur Keracunan Melalui Mulut / Alat Pencernaan Penyebab :
  • 6. 6 / 17 1. Mual, Muntah. 2. Nyeri Perut 3. Diare, 4. Napas / Mulut berbau 5. Suara Parau, Nyeri di dalam mulut Keracunan Melalui Mulut / Alat Pencernaan Gejala Khas / Khusus :
  • 7. 7 / 17 Kimia : Air Keras Sengatan : Binatang Berbisa ( Gigitan Ular, Kalajengking dll ) Binatang Laut ( Ubur-ubur, Anemon, Ketimun Laut, Gurita, Ikan Pari dll ) Suntikan : Obat Suntik Keracunan Melalui Kulit Penyebab : 1. Luka 2. Nyeri 3. Kemerahan 4. Terjadi perubahan Warna Gejala Khas / Khusus :
  • 8. 8 / 17 Menghirup Gas : Karbon Dioksida / CO2 ( Asap knalpot) Kebocoran Gas: Industri Kimia, Gas Freon Keracunan Melalui Saluran Pernafasan Penyebab : 1. Sesak Nafas 2. Nafas Berbau 3. Mungkin Sianosis 4. Batuk Gejala Khas / Khusus :
  • 9. Prinsip Penatalaksanaan Kasus Keracunan  Penatalaksanaan kegawatan (Stabilisasi)  Penilaian Klinis  Dekontaminasi racun Dekontaminasi paru, kulit, gastrointestinal, mata  Pemberian antidotum  Terapi suportif  Observasi dan konsultasi  Rehabilitasi
  • 10. 10 / 17 • Upayakan pertolongan medis • Encerkan, Keluarkan, Netralkan • Encerkan racun yg.tertelan dengan memberi minum susu PENANGANAN / TINDAKAN DARURAT Korban Sadar : • Bantu pernafasan & sirkulasi • Kirim ke Rumah Sakit : - Sertakan sisa racun , botol / kaleng racun - Contoh muntah Korban Tidak Sadar :
  • 11. 11 / 17 • Encerkan: air minum, SUSU? , • Keluarkan: bilas lambung, urus-urus • Netralkan: Antidotum, karbon aktif PENANGANAN / TINDAKAN DARURAT DEKONTAMINASI :
  • 12. 12 / 17 KERACUNAN BAHAN PADAT Jenis Racun : Asam jengkolat Keracunan Jengkol Gejala :  Sakit pinggang & perut  Kencing terasa sakit  Urine << ( oliguria )  Kencing bercampur darah ( Hematuria )  Tanda uremia PRINSIP PERTOLONGAN :  Jaga ABC  Antidotum  Natrium Bicarbonat / Soda Kue 4 x @ 2 grm/ hari. Bila masih bisa B.A.K  Bila berat / anuria  lakukan hemodialisa  Atasi gejala symptomatis  Bila sakit beri Analgetik (jangan NSAID)
  • 13. 13 / 17 KERACUNAN BAHAN GAS SIFAT : Tidak berbau & Tidak berwarna. Sumber gas Co dpt.berasal dari gas pembuangan mesin. GEJALA :  Nyeri kepala / Pusing kepalamengantuk  Nyeri perut, mual  Pupil mata melebar, kejang TANDA LAIN :  Korban bingung  Bibir & Kulit berwarna merah jingga Keracunan Gas Carbon Monoksida (Co) TERAPI : Aliran tinggi oksigen (High Flow Oksigen/Venturi Mask) Oksigenasi hiperbarik
  • 14. 14 / 17 KERACUNAN BAHAN CAIR SIFAT : Dapat menembus kulit yang intact ( normal ), dapat diserap lewat paru dan saluran makanan tetapi tidak terakumulasi dalam jaringan tubuh GEJALA : Keracunan ringan : anoreksia, nyeri kepala, rasa lemah, rasa takut, tremor lidah, tremor kelopak mata, pupil miosis Keracunan sedang : nausea, vomiting, kejang/kram perut, hipersalivasi, hiperhidrosis, fasikulasi otot, bradicardia Keracunan berat : diare, pupil pin point, reaksi cahaya negatif, sesak nafas, cyanosis, edema paru, inkotinensia urine dan faeces, convulsi, coma, blokade jantung dan akhirnya meninggal Keracunan Organophospat (insektisida)
  • 15. Keracunan Organophosphat Terapi:  Stabilisasi (ABC)  Eliminasi Emesis, katarsis, kumbah lambung, keramasi rambut dan mandikan seluruh tubuh dengan sabun  Antidotum Atropin sulfat ( SA ) 1. Mula- mula diberikan bolus intra vena 1 – 2,5 mg 2. Dilanjutkan dengan 0,5 – 1 mg setiap 5 – 10 – 15 menit sampai timbul gejala-gejala atropinisasi ( muka merah, mulut kering, tachycardia, midriasis, febris, psikosis ) 3. Kemudian interval diperpanjang setiap 15 – 30 – 60 menit selanjutnya 2 – 4 –6 dan 12 jam 4. Pemberian SA dihentikan minimal setelah 2 x 24 jam 15 / 17
  • 18. 18 / 17 GIGITAN MENYEBABKAN:  KERUSAKAN JARINGAN .  INFEKSI.  RACUN/ BISA  IMUN/ALERGI
  • 19. 19 / 17 Tatalaksana Umum  Anamnesis : 1. Status hewan (sehat, terimunisasi, perilaku) 2. Tempat dan lokasi kejadian 3. Situasi (provokasi, pertahanan diri terhadap provokasi, tanpa provokasi) 4. Binatang (mati, lari, dikarantina)
  • 20. 20 / 17 Pemeriksaan Fisik  Neurovaskular Distal  Kerusakan tendon atau sarung tendon  Kerusakan tulang terutama pada tengkorak bayi dan anak-anak  Kekerasan pada sendi  Kerusakan organ viseral  Benda Asing (c/ gigi) pada luka
  • 22. 22 / 17 Tatalaksana Pre-Rumah Sakit  Evaluasi trauma lengkap  Bersihkan dengan cairan steril mengalir, bila memungkinkan dan tutup (tergantung keadaan)  Mengumpulkan data (anamnesis, gejala dan tanda)  Memotivasi pasien mencari pertolongan selanjutnya
  • 23. 23 / 17 Gawat Darurat  Inspeksi : (cedera dalam, jaringan non vital)  Debridement : (prevensi infeksisumber : jaringan non vital, benda asing, bekuan)  Irigasi: (sebanyak mungkin, bilas dengan sabun 5-15 menit)  Tutup luka : jika luka bersih dan mudah dibersihkan.  Pertimbangkan Profilaksis Tetanus dan Rabies
  • 24. 24 / 17 Komplikasi  Infeksi Lokal (>>> daerah tangan)  Sepsis  Deformitas Kosmetik  Infeksi sistemik seperti rabies dan tetanus  Kehilangan anggota tubuh.
  • 26. 26 / 17 JENIS VAKSIN DAN SERUM Serum Anti Rabies (Immunisasi pasif) : • Rabies Immun Globulin  nama dagang HYPERAB / IMUGAM dosis 20 iu/Kg BB ( 1 ampul isi 300 iu). • Cara pemberian : ½ nya diberikan melalui INFILTRASI pada luka, selebihnya melalui IM Vaksin Anti Rabies :  Human Diploid Cell Vaccine (HDCV). Diberikan dalam 5 dosis IM (hari ke 0,3,7,14,28)
  • 27. 27 / 17 SENGATAN LEBAH  Reaksi alergi, gatal, edema, eritema.  Penangulangan :  Amankan diri sendiri,amankan penderita,  ABC  Cabut sungut,  Cuci dengan sabun,  Antihistamin, Steroid  Adrenalin
  • 28. 28 / 17 RACUN ULAR  Racun ular disebut Venom  Masalah gigitan ular adalah daerah gigitan sakit/kerusakan jaringan
  • 29. 29 / 17 TOXIN ULAR  NEUROTOXIC ( paralisis otot pernafasan dan otot lainnya)  MYOTOXIC (kerusakan otot lepas mioglobulin nekrosis tubulergagal ginjal)  EFEK ANTIKOAGULAN ( pembekuan menurun, perdarahan )  HEMOLITIK TOXIN ( hemolisis-Anemis)
  • 30. 30 / 17 Coral Snake (Micrurus fulvius)  Neurotoxic  Menyerang saraf
  • 31. 31 / 17  Ptosis
  • 32. 32 / 17 Eyelash Viper (Bothriechis schlegeli)  Haemotoxic  Menyerang sel darah
  • 33. 33 / 17  Bite from a Western Diamondback Rattlesnake (Crotalus atrox)  A Western Diamondback Rattlesnake, haemotoxic
  • 34. 34 / 17 Yellow-Bellied Sea Snake (Pelamis platuris)  Myotoxic  Menyerang otot
  • 35. 35 / 17  Minimal : Tidak Nyeri s/d sedang,erythema,oedema 2,5-15 cm  Sedang : Nyeri hebat, tegang, oedema 25-40 cm, erythema,Demam  Berat: Nyeri menyeluruh, oedema 40-50 cm,echymosis, gejala sistemik  Sangat Berat : Bengkak seluruh tubuh,ecchymosis,apneu,shock Tanda dan Gejala
  • 36. 36 / 17 TANDA DAN GEJALA Kurang 1 jam : headache, muntah, hipotensi. 1-3 jam ; paralysis saraf cranial, nyeri abdomen, confuse, takikardi, hipotensi. Lebih 3 jam : paralysis, sianosis, hipoksia.
  • 37. 37 / 17 PENANGANAN • ABC, • Mencegah penyerapan dan penyebaran bisa: 1. imobilisasi 2. posisi 3. insisi + Hisap 4. tourniqet ?  Menetralkan bisa Serum Anti Bisa Ular (SABU 1/2 amp infiltrasi, ½ - 3 amp IM/IV ) • Insisi (eskaroromi) • Debridement, amputasi) • Penanganan Komplikasi
  • 38. 38 / 17 TERIMA KASIH..