3. Tujuan tindakan Kegawat daruratan
:
1. Menghilangkan / Meng Inaktifkan racun
sebelum diabsorbsi
2. U/ memberikan perawatan mendukung
3. U/ memelihara sistem organ Vital
4. Menggunakan antidot spesifik untuk
menetralkan racun
5. Memberikan tindakan u/ mempercepat
eliminasi racun yang terabsorsi
4. Gambaran Klinik
Yang paling menonjol adalah
kelainan visus,hiperaktifitas
kelenjar ludah, keringat dan
ggn saluran pencernaan,serta
kesukaran bernafas.
5. Gejala Keracunan Ringan meliputi :
Anoreksia,
Nyeri kepala,
Rasa lemah,
Rasa takut,
Tremor pada lidah,
Kelopak mata,
Pupil miosis.
6. Gejala Keracunan Sedang meliputi :
nausea,
Muntah-muntah,
Kejang atau kram perut,
Hipersaliva,
Hiperhidrosis
Fasikulasi otot
Bradikardi.
7. Gejala Keracunan Berat meliputi :
Diare,
Pupil pi- poin,
Reaksi cahaya negatif ,
Sesak nafas,
Sianosis,
Edema paru
Inkontenesia urine dan feces,
Koma,
Blokade jantung akhirnya meningal
8. MACAM-MACAM KERACUNAN
1. Keracunan Cara masuk melalui pencernaan /
Menelan racun
2. Keracunan Korosif
3. Keracunan Inhalasi
4. Keracunan Karbon monoksida
5. Keracunan Kontaminasi Kulit ( Luka Bakar
Kimiawi)
6. Keracunan makanan
7. Keracunan Penyalahgunaan Zat
9. PENATALAKSANAAN :
Keracunan Cara masuk melalui
pencernaan / Menelan racun
1. Kontrol Jalan nafas (Pernafasan ) dan sistem
sirkulasi :
a. Kaji Ventilasi (AGD)
b. Tanda Vital Kardiovaskuler
c. Siapkan Ventilasi Mekanik
d. Oksigenasi
e. Cegah aspirasi isi lambung dengan atur
posisi
10. f. Stabilkan Kardivaskuler dengan
pantau EKG
g. Kateter sementara
h. Periksa spesimen darah tes
konsentrasi obat/racun
i. Pantau neurologi
j. Lakukan pemeriksaan fisik cepat
11. 2. Menentukan zat racun, jumlah, kapan
tertelan, gejala, usia, BB, riwayat kesehatan
u/ mengidentifikasi anti dot
3. Tangani syok dengan tepat sampai
meningkatnya permeabilitas kapiler
4. Kurangi absorbsi racun ; Prosedur
pengosongan lambung ;
Sirup ipekak
Karbon di aktivasi diberikan jika racun adalah
salah satu yang dapat diabsorbsi oleh karbon
Bilas lambung
12.
13.
14. 5. Berikan terapi spesifik u/ menurunkan
efek toksik
6. Dukung pasien yang mengalami kejang
7. Mendukung penghilang zat yang tertelan /
ditelan jk hal2 diatas tdk efektif :
Diuresis
Dialisis
Hemoperfusi
Karbon dosis ganda
15. 8. Pantau tekanan vena sentral
9. Pantau keseimbangan cairan elektrolit
10. Turunkan suhu tubuh
11. Beri analgesik kolaps vasomotor
menghambat reflek fungsi fisiologik normal
12. Dapatkan spesimen darah, muntah, urine, isi
lambung
13. Perhatian pad pasien koma g3 fx sel otak
metabolisme
14. Atasi komplikasi hipotensi, disritmia jantung, &
Kejang
15. u/ pasien pulang : konsulkan dokter jiwa pd
percobaan bunuh diri
16. KERACUNAN KOROSIF
Keracunan zat korosif meliputi
alkalin & agens asam yag dpt
menyebabkan kerusakan
jaringan setelah kontak
dengan membran mukosa
18. Contoh produk asam :
Pembersih toilet
Pembersih kolam renang
Pembersih logam
Penghilang karat
Asam baterai
19. Pengkajian
1. Catat tipe &Kuantitas dari agen yg tertelan
2. Kaji nyeri & sensasi terbakar dlm mulut,
tenggorokan,
o nyeri menelan,
o ≠ mampu menelan,
o muntah,
o pengeluaran air liur
o Hematuria
20. PENATALAKSANAAN
1. Berikan air (susu) u/ pengenceran
≠ dilakukan bila px mengalami edema jln nafs
akut/obstruksi & jk terdpt bukti klinis perforasi
esofagus, lambung / usus
Jgn rangsang muntah jk px telah
mengkonsumsi asam, basa kuat/zat korosif
2. Lakukan endoskopi
3. Consul psikiatrik
21. KERACUNAN INHALASI
PENATALAKSANAAN :
1. Bawa px k udara segar : buka pintu &
jendela
2. Longgarkan semua pakaian
3. Resusitasi kardiopulmunal jk diperlukan
4. Cegah mengigil (selimut)
5. Px tenang
22. KERACUNAN KARBON
MONOKSIDA
Biasa terjadi karena kecelakaan industri /
usaha bunuh diri
Merupakan toksik karena efeknya yg
mengikat sirkulasi Hb.
Hb mengabsorbsi karbon monoksida lebih
dari 200 kali dari pada oksigen
(Karboksihemoglobin)
23. Manifestasi klinis
Saraf pusat Krisis thd Oksigen (hipoksia
serebral) maka :
o Sakit kepala
o Kelemahan otot palpitasi
o Pusing
o Koma dgn cepat
o Warna kulit berubah dari merah muda
sianosis/pucat
24. PENATALAKSANAAN :
Mempercepat eliminasi karbon monoksida
Beri Oksigen 100%
Ambil darah kadar karboksihemoglobin shg
O2 terus diberikan < 5%
Obsv px scr konstan : g3 psikosis, paralisis,
ataksia, g3 visual, ditemukan gejala kerusakan
sistem saraf pusat
25. KERACUNAN KONTAMINASI KULIT
(LUKA BAKAR KIMIAWI)
Cedera karena pemajanan pada bahan kimia
PENATALAKSANAAN :
Basahi kulit dgn air mengalir
Teruskan u/ mengalirkanair ke kulit ketika
melepaskan pakaian dari kulit, petugas
kesehatan harus dilindungi dengan tepat
Berikan bilas lebih lama dengan air hangat
Berikan tindakan luka bakar standar
26. KERACUNAN MAKANAN
Penyakit yang tiba-tiba & mengejutkan yg
terjadi setelah menelan makana/ minuman yg
terkontaminasi
Botulisme :
Keracunan makanan yg serius yg
membutuhkan surveilance terus-menerus
27. PENATALAKSANAAN
1. Menentukan sumber & tipe keracunan
makanan
2. Lakukan pemeriksaan makanan, isi lambung,
feces, muntah & serum
3. Obsv. TTV
4. Obsv. Sistem pernafasan
Kematian paralisis pernafasan
Botulisme (keracunan ikan)
30. Penyalahgunaan obat
Penggunaan obat untuk tujuan diluar tuntutan
medis.
Gejalanya bervariasi (sesuai tabel yg sdh
dibagikan)
Penggunaan obat IV berisiko tinggi terhadap
HIV, AIDS, Hepatitis B & tetanus
31. 1. Kaji keadekuatan pernafasan, kontrol jalan
nafas, Ventilasi, & Oksigenasi :
o Beri bantuan vebtilasi dgn selang endotrakeal
≠ batuk
o AGD
o Beri oksigen
2. Stabilkan sistem kardiovaskuler
3. Beri oabt khusus sesuai ketentuan jika obat
diketahui Nalokson hidroklorida (Narcan)
sering digunakan Dextrose 50% dlm air juga
digunakan (u/ hipoglikemia)
32. 4. Singkirkan obat dari lambung
5. Perawatan pendukung
6. Lakukan pemeriksaan fisik
7. Riwayat penggunaan obat
8. Masukan ke ruang intensif bila ≠ sadar
9. Rehabilitasi
34. Pengkajian
Toksin multisistem langsung & depresan sistem saraf pusat yg
menyebabkan :
o Mengantuk
o ≠ terkoordinasi
o Bicara ≠ jelas
o Perubahan alam perasaan tiba-tiba
o Agresi
o Menyerang
o Waham
o Tingkah laku dpt menyebabkan stupor
o Koma
o Kematian