SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
PELAKSANAAN SURVEILANS GIZIPELAKSANAAN SURVEILANS GIZI
DIDI JAWA TIMURJAWA TIMUR
SEKSI GIZISEKSI GIZI
BIDANG PPKM – DINKES PROV.JATIMBIDANG PPKM – DINKES PROV.JATIM
TAHUN 201TAHUN 20144
PengertianPengertian
• Surveilans giziSurveilans gizi adalah prosesadalah proses
pengamatan masalahpengamatan masalah dan program gizidan program gizi
secara terus menerus baik situasi normalsecara terus menerus baik situasi normal
maupun darurat, meliputi :maupun darurat, meliputi :
pengumpulanpengumpulan,, pengolahanpengolahan,, analisisanalisis
dandan pengkajian datapengkajian data secara sistematissecara sistematis
sertaserta penyebarluasan informasipenyebarluasan informasi untukuntuk
pengambilan tindakan sebagai responpengambilan tindakan sebagai respon
segera dan terencana.segera dan terencana.
1. Masalah Gizi yang ada
2. Program Gizi yang telah dilaksanakan
APA YANG DIPANTAU?
Target Program GiziTarget Program Gizi
dalam RPJMN 2010 - 2014dalam RPJMN 2010 - 2014
RiskesdasRiskesdas
 Gikur + Gibur : 12,6 %Gikur + Gibur : 12,6 %
 Balita pendek : 30,1 %Balita pendek : 30,1 %
 Gikur + Gibur : < 15 %Gikur + Gibur : < 15 %
 Balita pendek : < 32 %Balita pendek : < 32 %
TargetTarget
20142014
20102010 RiskesdasRiskesdas
Surveilans giziSurveilans gizi
Peranan Surveilans Gizi dalamPeranan Surveilans Gizi dalam
Pencapaian Target RPJMN 2014Pencapaian Target RPJMN 2014
Pelaksanaan Surveilans GiziPelaksanaan Surveilans Gizi
 Perbaikan manajemenPerbaikan manajemen
 Perubahan kebijakanPerubahan kebijakan
(policy)(policy)
Prinsip Dasar Surveilans GiziPrinsip Dasar Surveilans Gizi
• Tersedia informasiTersedia informasi gizi secara terus menerus dangizi secara terus menerus dan
teratur.teratur.
• Proses analisis/kajianProses analisis/kajian perkembangan informasi gizi :perkembangan informasi gizi :
status gizi balita, distribusi kapsul vitamin A padastatus gizi balita, distribusi kapsul vitamin A pada
balita dan distribusi tablet Fe3.balita dan distribusi tablet Fe3.
• Proses penyebarluasan informasiProses penyebarluasan informasi hasil analisis atauhasil analisis atau
kajian perkembangankajian perkembangan  untuk menentukan tindakanuntuk menentukan tindakan
yang diperlukan.yang diperlukan.
• Tindakan kongkritTindakan kongkrit sebagai respon terhadapsebagai respon terhadap
perkembangan data status gizi balita, distribusiperkembangan data status gizi balita, distribusi
vitamin A balita, dan distribusi Fe3.vitamin A balita, dan distribusi Fe3.
Melalui pengumpulan data secara teratur:
1. Dilakukan secara khusus untuk keperluan
surveilans (PSG, Survei Garam beryodium,
Survei Konsumsi Makanan, dsb)
2. Dari data laporan rutin yang sudah ada
BAGAIMANA CARANYA?
Data atau informasi yang dikumpulkan harus:
1.Tepat waktu, teratur dan berkelanjutan (rutin)
2.Akurat
3.Segera dianalisis dan diinterpretasikan
4.Hasilnya segera didiseminasikan kepada
stake holder
AGAR
5.Dapat digunakan untuk berbagai tindakan
yang tepat waktu
APA SYARATNYA?
KTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI
OUTCOME
STATUS GIZI
FAKTOR
PROGRAM GIZI
INPUT
PROSES
OUTPUT
FAKTOR LUAR
(Lihat Diagram
Unicef)
KEGAGALAN
PRODUKSI
KRISIS
EKONOMI,
POLITIK,
dll.
Ketersediaan
Pangan di
Masy kurang
Daya beli
menurun
Pendapatan
menurun
Ketersediaan
Pangan RT
kurang
Asupan
Zat gizi
kurang
KURANG
GIZI
POSISI SG DALAM SKPGSangat
dini
Cukup
dini
Kurang
dini
Cegah
SKD: Deteksi,
Cegah dan
Infeksi
PROGRAM GIZI ?
INDIKATORINDIKATOR
1.1. D/SD/S 9.9. Pemberian MP-ASIPemberian MP-ASI
2.2. K/SK/S 1100.. Status Gizi ( BB/U )Status Gizi ( BB/U )
3.3. N/D’N/D’ 1111.. ASI-Eksklusif ASI-EksklusifASI-Eksklusif ASI-Eksklusif
4.4. 2T/D2T/D 1122.. Garam BeryodiumGaram Beryodium
5.5. BGM/DBGM/D 1313.. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
6.6. Kapsul Vit.AKapsul Vit.A 14. PSG14. PSG
7.7. Tablet FeTablet Fe 15. PKG15. PKG
8.8. Gizi BurukGizi Buruk
DO :DO :
DATA HASIL PENIMBANGAN ( SKDN )
1313
ADALAH JUMLAH BALITA YANG BERADA DI SELURUH POSYANDU YANG ADA DI
WILAYAH KERJA (DESA).
- S BALITA
- D BALITA
ADALAH JUMLAH BALITA YG DITIMBANG BB-NYA DI SELURUH POSYANDU YANG
ADA DI WILAYAH KERJA (DESA).
RUMUS :
JML.BALITA YANG DITIMBANG
% D / S = --------------------------------------- X 100 %
JML. SELURUH BALITA
1414
ADALAH BALITA YANG KENAIKAN BERAT BADANNYA >= KBM (KENAIKAN BB
MINIMAL )
- NAIK ( N ) :
- TIDAK NAIK ( T )
RUMUS :
JML.BALITA NAIK BB-NYA N
% N / D’ = --------------------------------------- X 100 % = ---------- X 100 %
JML.BALITA YG DINILAI N DAN T N + T
ADALAH BALITA YANG KENAIKAN BERAT BADANNYA < KBM (KENAIKAN BB
MINIMAL )
- D’
ADALAH BALITA YANG DAPAT DINILAI STATUS N ATAU T
YAITU MERUPAKAN PENJUMLAHAN DARI N DAN T
DO :DO :
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A
1515
ADALAH BAYI YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 11 BLN 29 HARI YANG ADA
DI WILAYAH DESA / KELURAHAN.
- BAYI UMUR 6-11 BULAN
- ANAK BALITA UMUR 12-59 BULAN
ADALAH ANAK BALITA YANG BERUMUR 12 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI
YANG ADA DI WILAYAH DESA / KELURAHAN.
- BALITA UMUR 6-59 BULAN
ADALAH BALITA YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI YANG
ADA DI WILAYAH DESA / KELURAHAN.
- BAYI UMUR 6-11 BULAN DAPAT KAPSUL VIT. A
ADALAH BAYI YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 11 BLN 29 HARI YANG
MENDAPAT KAPSUL VITAMIN A BIRU
1616
RUMUS :
BAYI (6-11 BLN) DPT KAPSUL VIT. A
% BAYI DPT VIT. A = ------------------------------------------- X 100 %
JML BAYI (6-11 BLN) YANG ADA
- BALITA UMUR 12-59 BULAN DAPAT KAPSUL VIT.A
ADALAH ANAK BALITA YANG BERUMUR 12 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI
YANG YANG MENDAPAT KAPSUL VIT.A MERAH.
- BALITA UMUR 6-59 BULAN DAPAT KAPSUL VIT. A
ADALAH BALITA YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI YANG
MENDAPAT KAPSUL VIT. A BIRU ATAU MERAH, SESUAI UMURNYA
RUMUS :
JML. A.BALITA DPT KAPSUL VIT. A
% A.BALITA DPT VIT. A = ------------------------------------------- X 100 %
JML A.BALITA (12-59 BLN) YANG ADA
DO :DO :
PEMBERIAN TABLET Fe
1717
ADALAH TABLET YANG MENGANDUNG FE DAN ASAM FOLAT, BAIK YANG
BERASAL DARI PROGRAM MAUPUN MANDIRI.
- TABLET TAMBAH DARAH (TTD) ATAU TABLET FE
- IBU HAMIL DAPAT TABLET FE SEBANYAK 30
ADALAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE SEBANYAK 30 TABLET DARI
PROGRAM ATAU DARI TABLET FE MANDIRI YANG SETARA DENGAN ITU.
SELANJUTNYA DISEBUT DENGAN FE-1
- IBU HAMIL DAPAT TABLET FE SEBANYAK 90
ADALAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE SEBANYAK 90 TABLET DARI
PROGRAM ATAU DARI TABLET FE MANDIRI YANG SETARA DENGAN ITU.
SELANJUTNYA DISEBUT DENGAN FE-3
1818
RUMUS :
JML. IBU HAMIL DAPAT FE-1
% FE-1 = ----------------------------------- X 100 %
JML. BUMIL YANG ADA
RUMUS :
JML. IBU HAMIL DAPAT FE-3
% FE-3 = ----------------------------------- X 100 %
JML. BUMIL YANG ADA
DO :DO :
ASI EKSKLUSIF
1919
ADALAH JUMLAH BAYI UMUR 0 HARI SAMPAI 5 BULAN 29 HARI
- BAYI UMUR 0-6 BULAN
- BAYI MENDAPAT ASI-EKSKLUSIF
ADALAH JUMLAH BAYI (0-6 BLN) YANG DIBERI ASI SAJA TANPA MAKANAN ATAU
CAIRAN LAIN KECUALI OBAT, VITAMIN DAN MINERAL.
RUMUS :
JML.BAYI DAPAT ASI-EKSKLUSIF
% ASI-EKSKLUSIF = ---------------------------------------- X 100 %
JML. BAYI YANG DIPERIKSA
DO :DO :
GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN
2020
ADALAH BALITA DENGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS BB/TB ATAU
BB/PB DENGAN NILAI Z-SCORE < -3 SD (SANGAT KURUS) DAN/ATAU TERDAPAT
TANDA KLINIS GIZI BURUK LAINNYA.
- KASUS GIZI BURUK :
- KASUS GIBUR DAPAT PERAWATAN :
ADALAH BALITA GIZI BURUK YANG DIRAWAT INAP MAUPUN RAWAT JALAN DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN MASYARAKAT.
RUMUS :
JML.KASUS GIBUR DPT.PRWTN
% KASUS GIBUR D.P. = --------------------------------------- X 100 %
JML.KASUS GIBUR DITEMUKAN
DO :DO :
KONSUMSI GARAM BERYODIUM
2121
ADALAH GARAM ( NA CL ) YANG DIPERKAYA DENGAN IODIUM MELALUI PROSES
IODISASI SESUAI SNI DENGAN KANDUNGAN KALIUM IODAT (KIO3) > 30 PPM
- GARAM BERIODIUM :
- RUMAH TANGGA MENGONSUMSI GARAM BERIODIUM
ADALAH RUMAH TANGGA YANG MENGKONSUMSI GARAM BERIODIUM DAN
PEMANTAUANNYA DILAKUKAN MELALUI SEKOLAH DASAR (SD)/MI DI SUATU DESA
RUMUS :
RT MENGONSUMSI GB
% RT MENGONSUMSI GB = -------------------------------- X 100 %
JML. RT YANG DIPERIKSA
2222
Indikator Kadarzi :
1. Menimbang berat badan secara teratur.
2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai
usia 6 bulan  ASI eksklusif.
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beryodium.
5. Minum suplementasi gizi (TTD, Kapsul Vitamin A dosis tinggi).
Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) adalah :
Keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi
setiap anggota keluarganya.
Keluarga disebut KADARZI jika telah berperilaku gizi yang baik.
REALISASI ?REALISASI ?
ADA 2 MACAM PELAKSANAAN SURVEILANSADA 2 MACAM PELAKSANAAN SURVEILANS
1.1. TEORITISTEORITIS (FORMALITAS)(FORMALITAS)
Terpenuhinya komponen-komponen surveilans :Terpenuhinya komponen-komponen surveilans :
- Pengumpulan Data- Pengumpulan Data
- Pengolahan Data- Pengolahan Data
- Analisis Data- Analisis Data
- Penyebarluasan Informasi- Penyebarluasan Informasi
- Pengambilan Keputusan- Pengambilan Keputusan
2.2. FUNGSIONALFUNGSIONAL
 menghasilkan tujuan yang optimalmenghasilkan tujuan yang optimal, dengan indikasi :, dengan indikasi :
- Pengumpulan data dilakukan secara benar dan akurat- Pengumpulan data dilakukan secara benar dan akurat
- Pengolahan dilakukan secara tepat- Pengolahan dilakukan secara tepat
- Analisis data dilakukan secara tajam- Analisis data dilakukan secara tajam
- Digunakan sebagai pengambilan keputusan.- Digunakan sebagai pengambilan keputusan.
ALUR PELAPORANALUR PELAPORAN
Kementerian Kesehatan
Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Dinkes
Propinsi
Dinkes
Kabupaten/Kota
Puskesmas/
Kecamatan
Posyandu/
Desa
RSU
Kabupeten/Kota
RSU
Provinsi
Umpan balikAlur pelaporan
INSTRUMEN POSYANDUPOSYANDU PUSKESMASPUSKESMAS KAB/KOTAKAB/KOTA
Jenis Data S, K, D, D’, N, T, O, B,
2T, BGM, distribusi
kapsul vit. A dan Fe3
S, K, D, D’, N, T, O, B, 2T,
BGM, kasus gizi buruk,
distribusi kapsul vitamin A
dan Fe3
S, K, D, D’, N, T, O, B, 2T,
BGM, kasus gizi buruk,
distribusi kapsul vitamin A
dan Fe3
Sumber Data R1-Gizi, Kohort bayi, SIP Rekapitulasi Laporan
Posyandu/desa
Rekapitulasi Laporan
Puskesmas
Pelaksana Kader (Posyandu) dan
Bidan di Desa.
TPG Puskesmas Pengelola Program Gizi
Kab/Kota
Pengolahan  Grafik SKDN
 % D/S, K/S, N/D’ dan
BGM/D.
 Cakupan Vit A dan
Fe3
 Grafik SKDN
 % D/S, K/S, N/D’ dan
BGM/D.
 Cakupan Vit A dan Fe3
 % D/S, K/S, N/D’ dan
BGM/D.
 Cakupan Vit A dan Fe3
Analisis Membandingkan dan
melihat kecenderungan
data.
Membandingkan dan
melihat kecenderungan
indikator.
Membandingkan, melihat
trend indikator, dan
hubungan antar indikator.
Umpan balik - Ya Ya
Kegiatan Surveilans Gizi di PosyanduKegiatan Surveilans Gizi di Posyandu s/d Kab/Kotas/d Kab/Kota
Rekomendasi dan ResponRekomendasi dan Respon tingkat Posyandu/Desatingkat Posyandu/Desa
TEMUAN RESPON
Ditemukan balita BGM
dan atau 2T, TK
Konfirmasi BB/TB. Segera dirujuk ke Puskesmas.
D bulan ini < bulan lalu Kader meminta bantuan Kepala Desa untuk menggerakkan
masyarakat agar datang pada penimbangan berikutnya.
Ditemukan balita T Berikan penyuluhan tentang makanan gizi seimbang.
Ditemukan balita tidak
memiliki KMS
Segera berikan KMS/buku KIA, atau melapor ke Puskesmas
untuk mendapatkan KMS/buku KIA.
Ditemukan balita blm
mendapat kapsul vit A
Segera diberikan atau melapor ke Puskesmas.
Ditemukan balita O Mencari dan mendatangi keluarga balita agar hadir pada
penimbangan bulan berikutnya.
Rekomendasi dan respon dilakukan apabila data cakupan menunjukkan
adanya kesenjangan antara angka acuan dengan hasil yang dicapai.
Rekomendasi dan ResponRekomendasi dan Respon tingkat Puskesmastingkat Puskesmas
TEMUAN RESPON
D/S <85% Laporkan dlm lokmin dan pertmuan bulanan Kecamatan. Selain
itu ajak kepala desa dan BDD untuk menggerakkan masyarakat.
K/S <100% Ka Pusk melaporkan kpd Kadis Kes Kab/Kota untuk memperoleh
sejumlah KMS atau buku KIA yang diperlukan.
N/D’ <80% Laporkan dlm lokmin dan pertmuan bulanan Kecamatan utk
mengetahui penyebab dan kemungkinan solusinya.
Ada balita BGM,
TK atau 2T
Konfirmasi dgn TB atau PB, periksa tanda-tanda klinis. Bila
ternyata gizi buruk, dirawat dan dilakukan tatalaksana gizi buruk.
Cakupan Vit A
<85%
Cek persediaan Vit A. Jika cukup lakukan ”sweeping” balita yg
blm mendpt Vit A bulan Februari atau Agustus.
Cakupan Fe3
<95%
Cek persediaan Fe dan segera distribusikan ke BDD utk diberikan
kpd bumil yg blm mendapat Fe3, yakinkan ibu agar
mengkonsumsi tablet Fe.
Rekomendasi dan ResponRekomendasi dan Respon tingkat Kab/Kotatingkat Kab/Kota
HASIL ANALISISHASIL ANALISIS YANG MEMBUAT RESPONYANG MEMBUAT RESPON
YYang bersifatang bersifat teknis :teknis : Pengelola Program Gizi
D/S, N/D, BGM/D, kasus gizi buruk,D/S, N/D, BGM/D, kasus gizi buruk,
cakupan kapsul vitamin A dan distribusicakupan kapsul vitamin A dan distribusi
tablet Fe3tablet Fe3
Yang bersifat kebijakan Kadis Kesehatan Kab/Kota
K/S, kasus gizi buruk, cakupan kapsul
vitamin A dan distribusi tablet Fe3
Rekomendasi dan ResponRekomendasi dan Respon tingkat Kab/Kotatingkat Kab/Kota
TEMUANTEMUAN REKOMENDASI &REKOMENDASI & RESPONRESPON
D/S rendah dan atau cenderung
menurun
Menggerakkan masyarakat agar datang pada
penimbangan berikutnya.
K/S rendah Penyediaan KMS atau buku KIA oleh Dinkes
Kabupaten/Kota
N/D’ rendah dan atau
cenderung menurun
Peningkatan pendidikan gizi masyarakat dan pemberian
makanan tambahan.
Balita 2T dan BGM tinggi dan
atau cenderung meningkat
Pendidikan gizi masyarakat dan pemberian makanan
tambahan.
Peningkatan kasus gizi buruk Menyiapkan Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit
untuk pelaksanaan tatalaksana anak gizi buruk.
Cakupan vitamin A rendah tapi
kapsul vitamin A masih tersedia
Segera mengirim kapsul vitamin A ke puskesmas tsb
dan meminta untuk melakukan sweeping.
Cakupan Fe3 rendah Memerintahkan Puskesmas untuk lebih aktif
mendistribusikan tablet Fe3 kepada ibu hamil.
ALUR PELAPORANALUR PELAPORAN
INDIKATOR KEBERHASILANINDIKATOR KEBERHASILAN
TAHAPTAHAP INDIKATORINDIKATOR
INPUT 1. Tersedianya laporan surveilans gizi dari tingkat desa.
2. Adanya tenaga pengelola data gizi di Kab/Kota.
3. Tersedianya biaya operasional surveilans gizi di Kab/Kota.
4. Tersedianya sarana dan prasarana pengolahan data di
Kab/Kota.
PROSES 1. Dilaksanakannya pengolahan dan analisis data surveilans
gizi dari puskesmas.
2. Dilaksanakannya diseminasi informasi hasil surveilans gizi
lintas program dan lintas sektor setiap 6 bulan.
3. Adanya kebijakan dan tindak lanjut yang dilakukan lintas
program dan sektor terkait.
INDIKATOR KEBERHASILANINDIKATOR KEBERHASILAN 
TAHAPTAHAP INDIKATORINDIKATOR
OUTPUT 1. Tersedianya data dan informasi status gizi bayi dan balita.
2. Tersedianya data balita 2T dan BGM.
3. Tersedianya data balita gizi buruk.
4. Tersedianya data cakupan balita di posyandu (D/S)
5. Tersedianya data jumlah kasus gizi buruk yang dirujuk dan
yang mendpt penanganan lebih lanjut.
6. Tersedianya data pendampingan keluarga penderita gizi
buruk pasca perawatan.
7. Terdistribusinya informasi status gizi bayi dan balita secara
berkala kepada lintas program dan lintas sektor terkait.
8. Tersedianya data cakupan kapsul vitamin A.
9. Tersedianya data cakupan tablet Fe3 pada bumil.
10.Tersusunnya rencana tindak lanjut penanganan masalah gizi
di wilayah Kabupaten/Kota.
INDIKATORINDIKATOR PEMBINAAN GIZI - KEMENKESPEMBINAAN GIZI - KEMENKES
INDIKATORINDIKATOR
1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
2. Persentase bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif
3. Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam
beryodium
4. Persentase balita usia 6-59 bulan mendapat Kapsul
Vitamin A
5. Persentase ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi
6. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan
survelians gizi
7. Persentase balita yang ditimbang berat badannya (D/S)
8. Persentase penyediaan penyediaan buffer stock MP-
ASI
TERIMA KASIHTERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau giziJoni Iswanto
 
Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizimeiwulandari24
 
Gizi dalam keadaan darurat
Gizi dalam keadaan daruratGizi dalam keadaan darurat
Gizi dalam keadaan daruratierhauchul666
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaMuh Saleh
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans giziPepi Umar
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamilTriana Septianti
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Mimi S Munadi
 
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja Shela Rizky Tarinda
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANMuh Saleh
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiKharima SD
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Aris Rahmanda
 

What's hot (20)

3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi
 
Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizi
 
Gizi dalam keadaan darurat
Gizi dalam keadaan daruratGizi dalam keadaan darurat
Gizi dalam keadaan darurat
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
 
Materi peserta pmba new
Materi peserta pmba  newMateri peserta pmba  new
Materi peserta pmba new
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
 
Presentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptifPresentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptif
 
Ppt gizi seimbang lansia.pptx
Ppt gizi seimbang lansia.pptxPpt gizi seimbang lansia.pptx
Ppt gizi seimbang lansia.pptx
 
Materi Stunting 2023.pptx
Materi Stunting 2023.pptxMateri Stunting 2023.pptx
Materi Stunting 2023.pptx
 
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
 
SKDN
SKDNSKDN
SKDN
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri
 
3 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 33 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 3
 

Viewers also liked

Gizi pkm download
Gizi pkm downloadGizi pkm download
Gizi pkm downloadSiti Gz
 
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2011
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2011Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2011
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2011Muh Saleh
 
Modul 4 kb1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalpjj_kemenkes
 
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaIdentifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaHilma Ahdiah
 
Renstra Kemenkes 2015 2019
Renstra Kemenkes 2015 2019Renstra Kemenkes 2015 2019
Renstra Kemenkes 2015 2019dentalid
 
Ppt gizi baru
Ppt gizi baruPpt gizi baru
Ppt gizi baruryzajazid
 

Viewers also liked (9)

Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
Gizi pkm download
Gizi pkm downloadGizi pkm download
Gizi pkm download
 
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2011
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2011Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2011
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2011
 
Modul 4 kb1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
 
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaIdentifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
 
Renstra Kemenkes 2015 2019
Renstra Kemenkes 2015 2019Renstra Kemenkes 2015 2019
Renstra Kemenkes 2015 2019
 
Ppt gizi
Ppt giziPpt gizi
Ppt gizi
 
Ppt gizi baru
Ppt gizi baruPpt gizi baru
Ppt gizi baru
 

Similar to PELAKSANAAN SURVEILANS GIZI DI JAWA TIMUR

book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxIisRicaMustika
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxAnisEkaSukmadadari1
 
SISTEM_PENCATATAN_DAN_PELAPORAN_LB-3(12).pptx
SISTEM_PENCATATAN_DAN_PELAPORAN_LB-3(12).pptxSISTEM_PENCATATAN_DAN_PELAPORAN_LB-3(12).pptx
SISTEM_PENCATATAN_DAN_PELAPORAN_LB-3(12).pptxekaindrapertiwi
 
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptxKALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptxUKPPKMPANYILEUKAN
 
MATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.pptMATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.pptMariaSunvratys
 
fdokumen.com_asi-asi-eksklusif-dan-mp-asi.ppt
fdokumen.com_asi-asi-eksklusif-dan-mp-asi.pptfdokumen.com_asi-asi-eksklusif-dan-mp-asi.ppt
fdokumen.com_asi-asi-eksklusif-dan-mp-asi.pptAiSuryanti
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222candijayaamerta
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Zakiah dr
 
Power Point cakupan indikator 2023.pptx
Power Point  cakupan indikator 2023.pptxPower Point  cakupan indikator 2023.pptx
Power Point cakupan indikator 2023.pptxtesar5
 
INOVASI KELANTING HALU.pptx
INOVASI KELANTING HALU.pptxINOVASI KELANTING HALU.pptx
INOVASI KELANTING HALU.pptxSariahUkin
 
2022_5. PMBA.docx
2022_5. PMBA.docx2022_5. PMBA.docx
2022_5. PMBA.docxselfimercy
 
MATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptx
MATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptxMATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptx
MATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptxAgnesDuaNurak
 
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdfpaparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdfkamalia23
 
ppt hanum fix.pptx
ppt hanum fix.pptxppt hanum fix.pptx
ppt hanum fix.pptxAiSuryanti
 

Similar to PELAKSANAAN SURVEILANS GIZI DI JAWA TIMUR (20)

SOP RAWAT JALAN PKM SM
SOP RAWAT JALAN PKM SMSOP RAWAT JALAN PKM SM
SOP RAWAT JALAN PKM SM
 
book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptx
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
 
sop-gibur-rawat-jalan.pdf
sop-gibur-rawat-jalan.pdfsop-gibur-rawat-jalan.pdf
sop-gibur-rawat-jalan.pdf
 
SOP PASCA RAWAT INAP PKM SM
SOP PASCA RAWAT INAP PKM SMSOP PASCA RAWAT INAP PKM SM
SOP PASCA RAWAT INAP PKM SM
 
SISTEM_PENCATATAN_DAN_PELAPORAN_LB-3(12).pptx
SISTEM_PENCATATAN_DAN_PELAPORAN_LB-3(12).pptxSISTEM_PENCATATAN_DAN_PELAPORAN_LB-3(12).pptx
SISTEM_PENCATATAN_DAN_PELAPORAN_LB-3(12).pptx
 
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptxKALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
 
MATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.pptMATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
 
fdokumen.com_asi-asi-eksklusif-dan-mp-asi.ppt
fdokumen.com_asi-asi-eksklusif-dan-mp-asi.pptfdokumen.com_asi-asi-eksklusif-dan-mp-asi.ppt
fdokumen.com_asi-asi-eksklusif-dan-mp-asi.ppt
 
2022_5. PMBA.pdf
2022_5. PMBA.pdf2022_5. PMBA.pdf
2022_5. PMBA.pdf
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016
 
Power Point cakupan indikator 2023.pptx
Power Point  cakupan indikator 2023.pptxPower Point  cakupan indikator 2023.pptx
Power Point cakupan indikator 2023.pptx
 
Kelompok Sasaran Intervensi
Kelompok Sasaran IntervensiKelompok Sasaran Intervensi
Kelompok Sasaran Intervensi
 
INOVASI KELANTING HALU.pptx
INOVASI KELANTING HALU.pptxINOVASI KELANTING HALU.pptx
INOVASI KELANTING HALU.pptx
 
2022_5. PMBA.docx
2022_5. PMBA.docx2022_5. PMBA.docx
2022_5. PMBA.docx
 
MATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptx
MATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptxMATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptx
MATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptx
 
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.pptPERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
 
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdfpaparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
 
ppt hanum fix.pptx
ppt hanum fix.pptxppt hanum fix.pptx
ppt hanum fix.pptx
 

PELAKSANAAN SURVEILANS GIZI DI JAWA TIMUR

  • 1. PELAKSANAAN SURVEILANS GIZIPELAKSANAAN SURVEILANS GIZI DIDI JAWA TIMURJAWA TIMUR SEKSI GIZISEKSI GIZI BIDANG PPKM – DINKES PROV.JATIMBIDANG PPKM – DINKES PROV.JATIM TAHUN 201TAHUN 20144
  • 2. PengertianPengertian • Surveilans giziSurveilans gizi adalah prosesadalah proses pengamatan masalahpengamatan masalah dan program gizidan program gizi secara terus menerus baik situasi normalsecara terus menerus baik situasi normal maupun darurat, meliputi :maupun darurat, meliputi : pengumpulanpengumpulan,, pengolahanpengolahan,, analisisanalisis dandan pengkajian datapengkajian data secara sistematissecara sistematis sertaserta penyebarluasan informasipenyebarluasan informasi untukuntuk pengambilan tindakan sebagai responpengambilan tindakan sebagai respon segera dan terencana.segera dan terencana.
  • 3. 1. Masalah Gizi yang ada 2. Program Gizi yang telah dilaksanakan APA YANG DIPANTAU?
  • 4. Target Program GiziTarget Program Gizi dalam RPJMN 2010 - 2014dalam RPJMN 2010 - 2014 RiskesdasRiskesdas  Gikur + Gibur : 12,6 %Gikur + Gibur : 12,6 %  Balita pendek : 30,1 %Balita pendek : 30,1 %  Gikur + Gibur : < 15 %Gikur + Gibur : < 15 %  Balita pendek : < 32 %Balita pendek : < 32 % TargetTarget 20142014 20102010 RiskesdasRiskesdas Surveilans giziSurveilans gizi
  • 5. Peranan Surveilans Gizi dalamPeranan Surveilans Gizi dalam Pencapaian Target RPJMN 2014Pencapaian Target RPJMN 2014 Pelaksanaan Surveilans GiziPelaksanaan Surveilans Gizi  Perbaikan manajemenPerbaikan manajemen  Perubahan kebijakanPerubahan kebijakan (policy)(policy)
  • 6. Prinsip Dasar Surveilans GiziPrinsip Dasar Surveilans Gizi • Tersedia informasiTersedia informasi gizi secara terus menerus dangizi secara terus menerus dan teratur.teratur. • Proses analisis/kajianProses analisis/kajian perkembangan informasi gizi :perkembangan informasi gizi : status gizi balita, distribusi kapsul vitamin A padastatus gizi balita, distribusi kapsul vitamin A pada balita dan distribusi tablet Fe3.balita dan distribusi tablet Fe3. • Proses penyebarluasan informasiProses penyebarluasan informasi hasil analisis atauhasil analisis atau kajian perkembangankajian perkembangan  untuk menentukan tindakanuntuk menentukan tindakan yang diperlukan.yang diperlukan. • Tindakan kongkritTindakan kongkrit sebagai respon terhadapsebagai respon terhadap perkembangan data status gizi balita, distribusiperkembangan data status gizi balita, distribusi vitamin A balita, dan distribusi Fe3.vitamin A balita, dan distribusi Fe3.
  • 7. Melalui pengumpulan data secara teratur: 1. Dilakukan secara khusus untuk keperluan surveilans (PSG, Survei Garam beryodium, Survei Konsumsi Makanan, dsb) 2. Dari data laporan rutin yang sudah ada BAGAIMANA CARANYA?
  • 8. Data atau informasi yang dikumpulkan harus: 1.Tepat waktu, teratur dan berkelanjutan (rutin) 2.Akurat 3.Segera dianalisis dan diinterpretasikan 4.Hasilnya segera didiseminasikan kepada stake holder AGAR 5.Dapat digunakan untuk berbagai tindakan yang tepat waktu APA SYARATNYA?
  • 9. KTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI OUTCOME STATUS GIZI FAKTOR PROGRAM GIZI INPUT PROSES OUTPUT FAKTOR LUAR (Lihat Diagram Unicef)
  • 10. KEGAGALAN PRODUKSI KRISIS EKONOMI, POLITIK, dll. Ketersediaan Pangan di Masy kurang Daya beli menurun Pendapatan menurun Ketersediaan Pangan RT kurang Asupan Zat gizi kurang KURANG GIZI POSISI SG DALAM SKPGSangat dini Cukup dini Kurang dini Cegah SKD: Deteksi, Cegah dan Infeksi
  • 12. INDIKATORINDIKATOR 1.1. D/SD/S 9.9. Pemberian MP-ASIPemberian MP-ASI 2.2. K/SK/S 1100.. Status Gizi ( BB/U )Status Gizi ( BB/U ) 3.3. N/D’N/D’ 1111.. ASI-Eksklusif ASI-EksklusifASI-Eksklusif ASI-Eksklusif 4.4. 2T/D2T/D 1122.. Garam BeryodiumGaram Beryodium 5.5. BGM/DBGM/D 1313.. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) 6.6. Kapsul Vit.AKapsul Vit.A 14. PSG14. PSG 7.7. Tablet FeTablet Fe 15. PKG15. PKG 8.8. Gizi BurukGizi Buruk
  • 13. DO :DO : DATA HASIL PENIMBANGAN ( SKDN ) 1313 ADALAH JUMLAH BALITA YANG BERADA DI SELURUH POSYANDU YANG ADA DI WILAYAH KERJA (DESA). - S BALITA - D BALITA ADALAH JUMLAH BALITA YG DITIMBANG BB-NYA DI SELURUH POSYANDU YANG ADA DI WILAYAH KERJA (DESA). RUMUS : JML.BALITA YANG DITIMBANG % D / S = --------------------------------------- X 100 % JML. SELURUH BALITA
  • 14. 1414 ADALAH BALITA YANG KENAIKAN BERAT BADANNYA >= KBM (KENAIKAN BB MINIMAL ) - NAIK ( N ) : - TIDAK NAIK ( T ) RUMUS : JML.BALITA NAIK BB-NYA N % N / D’ = --------------------------------------- X 100 % = ---------- X 100 % JML.BALITA YG DINILAI N DAN T N + T ADALAH BALITA YANG KENAIKAN BERAT BADANNYA < KBM (KENAIKAN BB MINIMAL ) - D’ ADALAH BALITA YANG DAPAT DINILAI STATUS N ATAU T YAITU MERUPAKAN PENJUMLAHAN DARI N DAN T
  • 15. DO :DO : PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A 1515 ADALAH BAYI YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 11 BLN 29 HARI YANG ADA DI WILAYAH DESA / KELURAHAN. - BAYI UMUR 6-11 BULAN - ANAK BALITA UMUR 12-59 BULAN ADALAH ANAK BALITA YANG BERUMUR 12 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI YANG ADA DI WILAYAH DESA / KELURAHAN. - BALITA UMUR 6-59 BULAN ADALAH BALITA YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI YANG ADA DI WILAYAH DESA / KELURAHAN. - BAYI UMUR 6-11 BULAN DAPAT KAPSUL VIT. A ADALAH BAYI YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 11 BLN 29 HARI YANG MENDAPAT KAPSUL VITAMIN A BIRU
  • 16. 1616 RUMUS : BAYI (6-11 BLN) DPT KAPSUL VIT. A % BAYI DPT VIT. A = ------------------------------------------- X 100 % JML BAYI (6-11 BLN) YANG ADA - BALITA UMUR 12-59 BULAN DAPAT KAPSUL VIT.A ADALAH ANAK BALITA YANG BERUMUR 12 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI YANG YANG MENDAPAT KAPSUL VIT.A MERAH. - BALITA UMUR 6-59 BULAN DAPAT KAPSUL VIT. A ADALAH BALITA YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI YANG MENDAPAT KAPSUL VIT. A BIRU ATAU MERAH, SESUAI UMURNYA RUMUS : JML. A.BALITA DPT KAPSUL VIT. A % A.BALITA DPT VIT. A = ------------------------------------------- X 100 % JML A.BALITA (12-59 BLN) YANG ADA
  • 17. DO :DO : PEMBERIAN TABLET Fe 1717 ADALAH TABLET YANG MENGANDUNG FE DAN ASAM FOLAT, BAIK YANG BERASAL DARI PROGRAM MAUPUN MANDIRI. - TABLET TAMBAH DARAH (TTD) ATAU TABLET FE - IBU HAMIL DAPAT TABLET FE SEBANYAK 30 ADALAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE SEBANYAK 30 TABLET DARI PROGRAM ATAU DARI TABLET FE MANDIRI YANG SETARA DENGAN ITU. SELANJUTNYA DISEBUT DENGAN FE-1 - IBU HAMIL DAPAT TABLET FE SEBANYAK 90 ADALAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE SEBANYAK 90 TABLET DARI PROGRAM ATAU DARI TABLET FE MANDIRI YANG SETARA DENGAN ITU. SELANJUTNYA DISEBUT DENGAN FE-3
  • 18. 1818 RUMUS : JML. IBU HAMIL DAPAT FE-1 % FE-1 = ----------------------------------- X 100 % JML. BUMIL YANG ADA RUMUS : JML. IBU HAMIL DAPAT FE-3 % FE-3 = ----------------------------------- X 100 % JML. BUMIL YANG ADA
  • 19. DO :DO : ASI EKSKLUSIF 1919 ADALAH JUMLAH BAYI UMUR 0 HARI SAMPAI 5 BULAN 29 HARI - BAYI UMUR 0-6 BULAN - BAYI MENDAPAT ASI-EKSKLUSIF ADALAH JUMLAH BAYI (0-6 BLN) YANG DIBERI ASI SAJA TANPA MAKANAN ATAU CAIRAN LAIN KECUALI OBAT, VITAMIN DAN MINERAL. RUMUS : JML.BAYI DAPAT ASI-EKSKLUSIF % ASI-EKSKLUSIF = ---------------------------------------- X 100 % JML. BAYI YANG DIPERIKSA
  • 20. DO :DO : GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN 2020 ADALAH BALITA DENGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS BB/TB ATAU BB/PB DENGAN NILAI Z-SCORE < -3 SD (SANGAT KURUS) DAN/ATAU TERDAPAT TANDA KLINIS GIZI BURUK LAINNYA. - KASUS GIZI BURUK : - KASUS GIBUR DAPAT PERAWATAN : ADALAH BALITA GIZI BURUK YANG DIRAWAT INAP MAUPUN RAWAT JALAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN MASYARAKAT. RUMUS : JML.KASUS GIBUR DPT.PRWTN % KASUS GIBUR D.P. = --------------------------------------- X 100 % JML.KASUS GIBUR DITEMUKAN
  • 21. DO :DO : KONSUMSI GARAM BERYODIUM 2121 ADALAH GARAM ( NA CL ) YANG DIPERKAYA DENGAN IODIUM MELALUI PROSES IODISASI SESUAI SNI DENGAN KANDUNGAN KALIUM IODAT (KIO3) > 30 PPM - GARAM BERIODIUM : - RUMAH TANGGA MENGONSUMSI GARAM BERIODIUM ADALAH RUMAH TANGGA YANG MENGKONSUMSI GARAM BERIODIUM DAN PEMANTAUANNYA DILAKUKAN MELALUI SEKOLAH DASAR (SD)/MI DI SUATU DESA RUMUS : RT MENGONSUMSI GB % RT MENGONSUMSI GB = -------------------------------- X 100 % JML. RT YANG DIPERIKSA
  • 22. 2222 Indikator Kadarzi : 1. Menimbang berat badan secara teratur. 2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan  ASI eksklusif. 3. Makan beraneka ragam. 4. Menggunakan garam beryodium. 5. Minum suplementasi gizi (TTD, Kapsul Vitamin A dosis tinggi). Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) adalah : Keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarganya. Keluarga disebut KADARZI jika telah berperilaku gizi yang baik.
  • 24. ADA 2 MACAM PELAKSANAAN SURVEILANSADA 2 MACAM PELAKSANAAN SURVEILANS 1.1. TEORITISTEORITIS (FORMALITAS)(FORMALITAS) Terpenuhinya komponen-komponen surveilans :Terpenuhinya komponen-komponen surveilans : - Pengumpulan Data- Pengumpulan Data - Pengolahan Data- Pengolahan Data - Analisis Data- Analisis Data - Penyebarluasan Informasi- Penyebarluasan Informasi - Pengambilan Keputusan- Pengambilan Keputusan
  • 25. 2.2. FUNGSIONALFUNGSIONAL  menghasilkan tujuan yang optimalmenghasilkan tujuan yang optimal, dengan indikasi :, dengan indikasi : - Pengumpulan data dilakukan secara benar dan akurat- Pengumpulan data dilakukan secara benar dan akurat - Pengolahan dilakukan secara tepat- Pengolahan dilakukan secara tepat - Analisis data dilakukan secara tajam- Analisis data dilakukan secara tajam - Digunakan sebagai pengambilan keputusan.- Digunakan sebagai pengambilan keputusan.
  • 26. ALUR PELAPORANALUR PELAPORAN Kementerian Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Dinkes Propinsi Dinkes Kabupaten/Kota Puskesmas/ Kecamatan Posyandu/ Desa RSU Kabupeten/Kota RSU Provinsi Umpan balikAlur pelaporan
  • 27. INSTRUMEN POSYANDUPOSYANDU PUSKESMASPUSKESMAS KAB/KOTAKAB/KOTA Jenis Data S, K, D, D’, N, T, O, B, 2T, BGM, distribusi kapsul vit. A dan Fe3 S, K, D, D’, N, T, O, B, 2T, BGM, kasus gizi buruk, distribusi kapsul vitamin A dan Fe3 S, K, D, D’, N, T, O, B, 2T, BGM, kasus gizi buruk, distribusi kapsul vitamin A dan Fe3 Sumber Data R1-Gizi, Kohort bayi, SIP Rekapitulasi Laporan Posyandu/desa Rekapitulasi Laporan Puskesmas Pelaksana Kader (Posyandu) dan Bidan di Desa. TPG Puskesmas Pengelola Program Gizi Kab/Kota Pengolahan  Grafik SKDN  % D/S, K/S, N/D’ dan BGM/D.  Cakupan Vit A dan Fe3  Grafik SKDN  % D/S, K/S, N/D’ dan BGM/D.  Cakupan Vit A dan Fe3  % D/S, K/S, N/D’ dan BGM/D.  Cakupan Vit A dan Fe3 Analisis Membandingkan dan melihat kecenderungan data. Membandingkan dan melihat kecenderungan indikator. Membandingkan, melihat trend indikator, dan hubungan antar indikator. Umpan balik - Ya Ya Kegiatan Surveilans Gizi di PosyanduKegiatan Surveilans Gizi di Posyandu s/d Kab/Kotas/d Kab/Kota
  • 28. Rekomendasi dan ResponRekomendasi dan Respon tingkat Posyandu/Desatingkat Posyandu/Desa TEMUAN RESPON Ditemukan balita BGM dan atau 2T, TK Konfirmasi BB/TB. Segera dirujuk ke Puskesmas. D bulan ini < bulan lalu Kader meminta bantuan Kepala Desa untuk menggerakkan masyarakat agar datang pada penimbangan berikutnya. Ditemukan balita T Berikan penyuluhan tentang makanan gizi seimbang. Ditemukan balita tidak memiliki KMS Segera berikan KMS/buku KIA, atau melapor ke Puskesmas untuk mendapatkan KMS/buku KIA. Ditemukan balita blm mendapat kapsul vit A Segera diberikan atau melapor ke Puskesmas. Ditemukan balita O Mencari dan mendatangi keluarga balita agar hadir pada penimbangan bulan berikutnya. Rekomendasi dan respon dilakukan apabila data cakupan menunjukkan adanya kesenjangan antara angka acuan dengan hasil yang dicapai.
  • 29. Rekomendasi dan ResponRekomendasi dan Respon tingkat Puskesmastingkat Puskesmas TEMUAN RESPON D/S <85% Laporkan dlm lokmin dan pertmuan bulanan Kecamatan. Selain itu ajak kepala desa dan BDD untuk menggerakkan masyarakat. K/S <100% Ka Pusk melaporkan kpd Kadis Kes Kab/Kota untuk memperoleh sejumlah KMS atau buku KIA yang diperlukan. N/D’ <80% Laporkan dlm lokmin dan pertmuan bulanan Kecamatan utk mengetahui penyebab dan kemungkinan solusinya. Ada balita BGM, TK atau 2T Konfirmasi dgn TB atau PB, periksa tanda-tanda klinis. Bila ternyata gizi buruk, dirawat dan dilakukan tatalaksana gizi buruk. Cakupan Vit A <85% Cek persediaan Vit A. Jika cukup lakukan ”sweeping” balita yg blm mendpt Vit A bulan Februari atau Agustus. Cakupan Fe3 <95% Cek persediaan Fe dan segera distribusikan ke BDD utk diberikan kpd bumil yg blm mendapat Fe3, yakinkan ibu agar mengkonsumsi tablet Fe.
  • 30. Rekomendasi dan ResponRekomendasi dan Respon tingkat Kab/Kotatingkat Kab/Kota HASIL ANALISISHASIL ANALISIS YANG MEMBUAT RESPONYANG MEMBUAT RESPON YYang bersifatang bersifat teknis :teknis : Pengelola Program Gizi D/S, N/D, BGM/D, kasus gizi buruk,D/S, N/D, BGM/D, kasus gizi buruk, cakupan kapsul vitamin A dan distribusicakupan kapsul vitamin A dan distribusi tablet Fe3tablet Fe3 Yang bersifat kebijakan Kadis Kesehatan Kab/Kota K/S, kasus gizi buruk, cakupan kapsul vitamin A dan distribusi tablet Fe3
  • 31. Rekomendasi dan ResponRekomendasi dan Respon tingkat Kab/Kotatingkat Kab/Kota TEMUANTEMUAN REKOMENDASI &REKOMENDASI & RESPONRESPON D/S rendah dan atau cenderung menurun Menggerakkan masyarakat agar datang pada penimbangan berikutnya. K/S rendah Penyediaan KMS atau buku KIA oleh Dinkes Kabupaten/Kota N/D’ rendah dan atau cenderung menurun Peningkatan pendidikan gizi masyarakat dan pemberian makanan tambahan. Balita 2T dan BGM tinggi dan atau cenderung meningkat Pendidikan gizi masyarakat dan pemberian makanan tambahan. Peningkatan kasus gizi buruk Menyiapkan Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit untuk pelaksanaan tatalaksana anak gizi buruk. Cakupan vitamin A rendah tapi kapsul vitamin A masih tersedia Segera mengirim kapsul vitamin A ke puskesmas tsb dan meminta untuk melakukan sweeping. Cakupan Fe3 rendah Memerintahkan Puskesmas untuk lebih aktif mendistribusikan tablet Fe3 kepada ibu hamil.
  • 33. INDIKATOR KEBERHASILANINDIKATOR KEBERHASILAN TAHAPTAHAP INDIKATORINDIKATOR INPUT 1. Tersedianya laporan surveilans gizi dari tingkat desa. 2. Adanya tenaga pengelola data gizi di Kab/Kota. 3. Tersedianya biaya operasional surveilans gizi di Kab/Kota. 4. Tersedianya sarana dan prasarana pengolahan data di Kab/Kota. PROSES 1. Dilaksanakannya pengolahan dan analisis data surveilans gizi dari puskesmas. 2. Dilaksanakannya diseminasi informasi hasil surveilans gizi lintas program dan lintas sektor setiap 6 bulan. 3. Adanya kebijakan dan tindak lanjut yang dilakukan lintas program dan sektor terkait.
  • 34. INDIKATOR KEBERHASILANINDIKATOR KEBERHASILAN  TAHAPTAHAP INDIKATORINDIKATOR OUTPUT 1. Tersedianya data dan informasi status gizi bayi dan balita. 2. Tersedianya data balita 2T dan BGM. 3. Tersedianya data balita gizi buruk. 4. Tersedianya data cakupan balita di posyandu (D/S) 5. Tersedianya data jumlah kasus gizi buruk yang dirujuk dan yang mendpt penanganan lebih lanjut. 6. Tersedianya data pendampingan keluarga penderita gizi buruk pasca perawatan. 7. Terdistribusinya informasi status gizi bayi dan balita secara berkala kepada lintas program dan lintas sektor terkait. 8. Tersedianya data cakupan kapsul vitamin A. 9. Tersedianya data cakupan tablet Fe3 pada bumil. 10.Tersusunnya rencana tindak lanjut penanganan masalah gizi di wilayah Kabupaten/Kota.
  • 35. INDIKATORINDIKATOR PEMBINAAN GIZI - KEMENKESPEMBINAAN GIZI - KEMENKES INDIKATORINDIKATOR 1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 2. Persentase bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif 3. Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium 4. Persentase balita usia 6-59 bulan mendapat Kapsul Vitamin A 5. Persentase ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi 6. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan survelians gizi 7. Persentase balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 8. Persentase penyediaan penyediaan buffer stock MP- ASI