1. Peserta didik memiliki motivasi belajar yang rendah disebabkan oleh faktor internal peserta didik sendiri seperti kurangnya dukungan moral dari orang tua, pengaruh lingkungan, serta model pembelajaran yang kurang menarik. Faktor eksternal seperti kurangnya penguasaan guru akan pembelajaran inovatif juga berperan.
2. Rendahnya kemampuan membaca dan menghitung peserta didik disebabkan oleh kurangnya
1. Nama : Mahyuddin
NPM : 229035495031
Kelas : 001 Teknik Pertanian
Kateori 1 : Gel 2
LK. 1.2. Eksplorasi Masalah/wawancara/Analisis
No.
Masalah yang
Diidentifikasi Jenis
Permasalahn
Hasil Ekplorasi Penyebab
Masalah
Analisis Eksplorasi
Penyebab Masalah
1 1. Peserta didik semangat atau
motivasinya rendah terhadap
pembelajaran terutama
pelajaran-pelajaran produktif
A. HASIL PEMAHAMAN
SENDIRI ;
1. Terdapat Peserta didik
semangat atau motivasinya
rendah terhadap pembelajaran
terutama pelajaran-pelajaran
produktif.
2. Terdapat motivasi belajar
siswa sangat rendah karena
faktor finansial keluarga
3. Tranportasi kesekolah tidak
mendukung
4. Siswa sudah merasa bisa
menggunakan alat
praktek,karena sudah terbiasa
menggunakan traktor sendiri
dirumah sehingga kurang
tertantang dan jenuh
5. Siswa perempuan enggan
takut kotor bajunya.
B. HASIL KAJIAN
LITERATUR ;
1. Fendrik, dalam Nurpalihah
Hasanah dan Ratni
Purwasih, (2015) beberapa
faktor yang menjadikan
peserta didik merasa kesulitan
dalam memunculkan
kemampuan habits of mind,
peserta didik yang berasal dari
faktor internal atau faktor dari
dalam yaitu; pembawaan
peserta didik yang mempunyai
rasa tidak percaya diri serta
mempunyai rasa malu apabila
pendapatnya didengar siswa
lain,
2. Winkel, dalam Puspitasari,
(20120 definisi atas motivasi
belajar adalah segala usaha di
dalam diri sendiri yang
menimbulkan kegiatan belajar,
Setelah dilakukan analisis
terhadap hasil kajian
literatur dan hasil
wawancaraserta dikonfimasi
melalui observasi dapat
diketahui bahwa penyebab
munculnya masalah
rendahnya motivasi belajar
karena :
1. Penguasaan
pembelajaran inovatif
belum optimal dikuasai
oleh guru.
2. Guru belum cukup
waktu menyiapkan
media pembelajaran
yangsesuai.
3. Teknik mengajar juga
menjadi penting dalam
proses belajar untuk
menjadi daya tarik
siswa.
4. Dukungan moral
orang tua berperan
penting dalam proses
pembelajaran
disamping dukungan
fisik lainnya seperti
fasilitas
transportasi,komunika
si dan finansial.
5. Siswa yang mempuyai
wawasan rendah
dalam pengetahuan
tidak menargetkan
masa depan yang lebih
baik dengan cara cara
yang profesional
sehingga dalam proses
menempuh pendidikan
hanya sekedar lulus
saja.
6. Siswa yang kurang
percaya diri dalam
2. dan menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar serta
memberi arah pada kegiatan
kegiatan belajar sehingga
tujuan yang dikehendaki
tercapai.
3. Sardiman, (2011) dalam
Puspitasari, (2012).Motivasi
belajar merupakan peranan
yang khas adalah sebagai
penumbuhan gairah dalam diri
setiap individu, serta
memunculkan perasaan
penggerak semangat untuk
belajar. Siswa yang memilki
motivasi tinggi akan memiliki
semangat dan banyak energi
untuk melakukan kegiatan
belajar sehari- harinya.
4. Djamarah, (2002) motivasi
belajar pada setiap individu
dapat berbeda, sehingga ada
siswa yang sekedar ingin
menghindari nilai yang jelek
bahkan untuk menghindari
hukuman dari guru, dan
orientasinya hanya untuk
memperoleh nilai yang tinggi,
namun ada pula siswa yang
benar-benar ingin
mengembangkan wawasan
dan pengetahuan
C. HASIL WAWANCARA ;
1. GURU; Dipengaruhi oleh
factor internal dan
eksternal. Internal yaiitu
dukungan moral orang tua
siswa. Faktor eksternal
yaitu l i n g k u n g a n
d a n sarpras serta cara
guru mengajar
(MUNAZIR,S.Sos)
2. KEPALASEKOLAH;Kare
na pembelajaran yang
bersifat monoton, cara
guru mengajar tidak
menyenangkan, guru tidak
menggunakan media
pembelajaran yang
inovatif,(Drs. SOFYAN)
3. TEMAN SEJAWAT; faktor
ekonomi keluarga yang tidak
kelas cenderung untuk
diam dan pasif
sehingga jarang
menjawab ketika guru
melemparkan
pertanyaan atau saat
kondisi mengajar dua
arah dilakukan.
3. stabil.(SAMSINAR, S.Pd)
4. PENGAWAS :
1. Penyebab motivasi siswa
rendah dalam pembelajaran
bisa disebabkan oleh dua
fakktor,, pertama dari siswa
itu sendiri dan yang kedua dari
guru,, adapun penyebab dari
siswa itu sendiri adalah
kurangnya wawasan tentang
pentingnya pendidikan untuk
kehidupan.
2. dan juga didukung oleh
kepedulian orang tua
terrhadap siswa kurang serta
budaya masyarakat setempat.
3. Adapun faktor dari guru itu
sendiri adalah model
penyampaian dalam
pembelajaran kurang menarik
motivasi siswa bisa bersifat
monoton yang hanya berpacu
pada satu modell
pembelajaran saja.
(ERNAWATI, S.Pd, M.Si
/Pengawas sekolah)
5. PAKAR:
1. Rendahnya dukungan
dari orang tua dan
lingkungan tempat
tinggal
2. Pengaruh budaya
masyarakat yang
menganggap pendidikan
tidak penting
3. Model pembelajaran
kurang diminati oleh
siswa
4. Proses pembelajaran
belum terlaksana dengan
baik
5. Proses bimbingan
konselling belum
optimall.
(CHUMAIDI, SP)
4. 2 1. Ada peserta didik belum bisa
membaca dan berhitung
dengan lancar.terutama cara
menghitung kebutuhan pupuk
dan mengkonversi berat atau
volume karena kemampuan
berhitungnya rendah
2. Tidak atau kurang mampu
melakukan pencatatan atau
administrasi pekerjaan/
praktek di lahan dari kegiatan
budidaya yang dilakukan
A. HASIL PEMAHAMAN
SENDIRI ;
1. Terdapat peserta didik yang
belum mampu membaca
dengan baik dan berhitung
dengan lancar
2. Terdapat peserta didik yang
takut kotor dan terlihat kaku
memegang alat pertanian
ketika praktek di lahan
3. Terdapat maiset siswa tentang
pekerjaan pertanian kurang
bergengsi dibandingkan
denganpekerjaan lain.
4. Masih banyak siswa yang
kurang memahami cara
menghitung kebutuhan pupuk
dan mengkonversi berat atau
volume karena kemampuan
berhitungnya rendah
5. Masih banyak siswa
berkemampuan rendah dalam
melakukan pencatatan atau
administrasi pekerjaan/
praktek di lahan dari kegiatan
budidaya yang dilakukan
B. HASIL KAJIAN
LITERATUR ;
Sri Ayu Merlinda Yani,
Dkk (2021:136-
137)Faktorpenghambat
membaca adalah kurangnya
minat,bakat, motivasi dari
dalam diri siswa itu
sendiri untuk belajar
membaca, hal ini juga
didukung dengan:
1. Yang pertama,
kurangnya dukungan
dan motivasi dari
orang tua dan
keluarga terhadap
Setelah dilakukan analisis
terhadap hasil kajian
literatur dan hasil
wawancaraserta dikonfimasi
melalui observasi dapat
diketahui bahwa penyebab
rendahnya kemampuan
membaca dan menghitung
karena :
1. Kurangnya program
sekolah dan guru dalam
meningkatkan literasi
membaca siswa dan
rendahnya wawasan
tentang prospek
kedepan.
2. Peran keluarga dirumah
sangat penting dalam
membina dan mengarahkan
dalam menumbuh kembang
minat dan bakat siswa
Pendidikan siswa yang
didapatkan disekolah tidak
sepenuhnya. .
3. Dari tinjauan analisis
ternyata ketidak lancaran
siswa dalam membaca dan
berhitung ada yang tidak
tuntas ditingkat sekolah
pertama atau sekolah dasar
sehingga terus berlanjutt
ketingkat sekolah menengah
akibat dari permasalahan
diwal tidak tuntas.
4. Kondisi tersebut terus
berlanjut sehingga peserta
didik menjadi malas dan
pendiam. Materi
pembelajaran kalibarsi yang
tidak tuntas ini mungkin
menjadi penyebab siswa
tidak lancar menghitung,
5. siswa dengan tidak
adanya perhatian
khusus yang diberikan
kepada siswa dalam
mengajarkan siswa
membaca
permulaandirumah,
2. yang kedua tidak
adanya kreativitas
guru dalam
mengajarkan siswa
membaca serta tidak
adanya fasilitasdari
mendukung
Suryana, (2017:
107).lingkungan terdekat
mampu mengembangkan
kemampuan berhitung
dengan cara memberikan
stilumasi yang tepat yang
dapat menarik perhatian
anak seperti dengan media
yang menarik, bernyanyi,
dan lain-lain
C. HASIL WAWANCARA:
1. GURU ; Sekolah kurang
memiliki program literasi
membaca.(MUNAZIR,S.
Sos)
2. KEPALA SEKOLAH;
Pengaruh media
sosial dan informasi yang
instan.,(Drs. SOFYAN)
3. TEMAN SEJAWAT; Guru
dan orang tua kurang
mendorong dan
mendampingi siswa untuk
belajarmembaca.
(SAMSINAR, S.Pd)
4. PENGAWAS;
1. Kemampuan Siswa
berhitung dimulai dari
tingkat dasar, dimana
secara umum kemampuan
siswa berhitung dari
tingkat dasar sangat
rendah dan berlanjut
ketahap berikutnya
sehinggga akan sangat
kesulitan ketika mereka
berada ditingkat lanjutan.
2. Ditambah lagi pola
pikir mereka bahwa
6. materi perhitungan itu
sulit sehingga membuat
mereka malas
mempelajarinya.
3 Dan untuk guru harus
ada bimbingan khusus
kepada siswa-siswa yang
memiliki kemampuuan
berhitung rendah untuk
lebih diperhatikan
sehingga kesulitan yang
dihadapi siswa teratasi.
(ERNAWATI, S.Pd, M.Si
/Pengawas sekolah)
5. PAKAR;
1. proses pembelajaran di
tingkat rendah
belum tunttas
2. ada yang salah dalam
konsep pembelajaran
di tingkat dasar
3. Kurangnya pengawasan
dari pihak pengawas
sekolah dan kurang
kepedulian dari pihak
terkait.(CHUMAIDI, SP)
3 1. Hubungan komunikasi orang
tua peserta didik terkait
pembelajaran masih kurang dan
terbatas
A. HASIL PEMAHAMAN
SENDIRI ;
1. Masih banyak terdapat
peserta didik yang memiliki
komunikasi yang sangat
rendah dalam pembelajaran.
2. Kepedulian orang tua
terhadap pendidkan dan
proses pembelajara anaknya
rendah.
3. Orangr tua peserta didik
yang terlalu sibuk dengan
kegiatan lain diluar rumah
membuat komunikasi tidak
lancar.
4. Partisipasi masyarakat
dilingkungan tempat tinggal
siswa terhadap kemajuan
pendidikan rendah
B. HASIL KAJIAN
LITERATUR ;
Andi Rospida ( 2015:5 ),
Hubungan timbal balik
antara guru dan orang
1. Kurangnya komunikasi
Setelah dilakukan analisis
terhadap hasil kajian literatur
dan hasil wawancara serta
dikonfimasi melalui
observasi dapat diketahui
bahwa penyebab tingkat
komunikasi orang tua peserta
didik rendah karena;
1. Terbatasnya partisipasi
orangtua di sekolah
2. Orang tua jarang
dilibatkan dalam
kegiatan pembelajaran
3. Dalam hal komunikasi
antara guru atau pihak
sekolah dengan orang tua
terkadang disitu terjadi
miskomunikasi atau
salah persepsi ketika
pihak sekolah
mengundang wali murid
kesekolah menganggap
ini pasti ada yang kurang
beres dengan anaknya
sehingga tidak datang
karena malu.
4. Saat pihak sekolah
mengundang orang tua
7. antara guru dan orang
tua siswa,
2. Tingkat partisipasi orang
tua dalam proses
pendidikan di sekolah
ininampaknya
memberikan pengaruh
yang besar bagi
kemajuansekolah,
kualitas pelayanan
pembelajaran di sekolah
yangpada akhirnya
akan berpengaruh
terhadap kemajuan dan
prestasi belajar siswa di
sekolah
3. faktor yang menjadi
kendala
kurangnya komunikasi
antara pihak sekolah
dengan orang tua
siswa, minimnya peran
serta masyarakat
tanggung jawab dalam
melihara dan
membina sekolah
dimana anak-anaknya
bersekolah
C. HASIL WAWANCARA
1. GURU ; Orang tua
jarang diundang oleh
pihak sekolah untuk
kegiatan akademik dan
non akademik.
.(MUNAZIR,S.Sos)
2. KEPALA
SEKOLAH;Pembelaja
ran belum pernah
melibatkan orang
tua..,(Drs. SOFYAN)
3. TEMAN
SEJAWAT;.Kurang
komunikasi antara
guru dengan orang
tua.(SAMSINAR, S.Pd)
4. PENGAWAS ;
Kerjasama pihak orang
tua siswa dengan pihak
sekolah sangat kurang
bisa disebabkan karena
factor pendidikan
orang tua, tingkat
murid tidak
disampaikannya
undangan tersebut.
5. Masyarakat dilingkungan
tempat sekolah juga
mempunyai peranan
penting dan tanggung
jawab membangun
hubungan komunikasi
sekolah dan orang tua
siswa untuk kemajuan
pendidikan.
6. Harus ada Program
kegiatan sekolah yang
perlu dilibatkan orang
tua siswa dan masyarakat
sekitar lingkungan
sekolah untuk
menumbuhkan rasa
memiliki dan tanggung
jawab terhadap peserta
didik.
8. ekonomi orang tua,
ada sebagian orang tua
tidak mau dilibatkan
dalam urusan anaknya
disekolah. Member
pemahaman kepada
wali murid bahwa
rapat itu penting untuk
membahas
ppermasalahan siswa.
(ERNAWATI, S.Pd,
M.Si /Pengawas sekolah)
5. PAKAR;
1. Belum
terlaksananya
program kerja sama
antara orang tua
dan pihak sekolah.
2. Kurangnya
partisipasi orang
tua untuk
menghadiri rapat
3. Pengaruh budaya
masyarakat yang
masih menganggap
pertemuan rutin
dengan pihak
sekolah tidak
penting
4. perlu adanya
program pertemuan
rutin dan
pengawasan secara
terus menerus.
(CHUMAIDI, SP)
4 1. Guru belum mengoptimalkan
model pembelajaran yang
inovatif sesuai dengan
karakteristik materi
A. HASIL PEMAHAMAN
SENDIRI ;
1. Guru dalam memilih model
pembelajaran kurang cocok
dengan materi
pembelajaran
B. HASIL KAJIAN
LITERATUR
Farida Yusrina, Ba’in,
Andy Suryadi
(2019:53), hambatan
bagi guru dalam
menerapkan model
pembelajaran inovatif
Setelah dilakukan analisis
terhadap hasil kajian literatur
dan hasil wawancara serta
dikonfimasi melalui
observasi dapat diketahui
bahwa penyebab guru belum
optimal dalam memilih
model pembelajaran karena;
1. Kurangnya keterampilan
guru dalam
mengimplementasikan
pembelajaran
inovatif.akibat dari
pengetahuan IT guru
9. yang bervariasi seperti :
1. Kurang menguasai
berbagai karakteristik
2. Pemanfaatan media, alat
dan bahan pembelajaran
kurangdiperhatikan.
Indah Fajar, dkk
(2017), Penerapan
model pembelajaran
guru terkendala karena:
1. Guru kurang memahami
RPP
2.Langkah-langkah
pembelajaran tidak
sesuai sintak yang ada
pada model
pembelajaran
3.Guru kurang
menstimulussiswa untuk
menemukan masalah
sendiri yang ada materi
pembelajaran
4. Kurang aktif guru dalam
pengelolaan kelas
terhadap siswa yang
kurang pintar
5.Terkendala dalam
menyediakan alat dan
bahan jika dalam
menyediakan proyek
6. Guru kurang menyiasati
waktu yang tersedia
7. Siswa yang kurang
aktif dalam
pembelajaran
C.HASIL WAWANCARA
1. GURU; Kurangnya
pemahaman guru
mengenai pembelajaran
inovatif
(MUNAZIR,S.Sos)
2. KEPALA SEKOLAH;
Waktu untuk
menyiapkan
pembelajaran
inivatif membutuhkan
persiapan lebih
banyak dan
lama.,(Drs. SOFYAN)
3. TEMAN SEJAWAT;
Angggapan mengajar
rendah.
2. Dalam proses pembelajaran
pemanfaatan media dan alat
pembelajaranbelum maksimal
digunakan
3. Penerapan model
pembelajaran kurang
4. Guru kurang aktif dalam
mengelola kelas terhadap
siswa yang kurang pintar.
5. Guru kurang menguasai
model-model
pembelajarandan
karakteristiknya
10. terbaik adalah dengan
menjelaskan.
(SAMSINAR, S.Pd)
4. PENGAWAS
SEKOLAH ;
1. Kemampuan guru
menguasai IT sangat
berpengaruh dalam
pembelajaran inovatif.
2. penerapan model
pembelajaran dalam
kelas perlu
ditingkatkan.
3. guru harus bisa
mengkolaborasi
modelmodel
pembelajaran sehingga
ppembelajaran inovatif
terwujudkan,
4. pilihlah model-model
pembelajaran sesuai
dengan materi-materi
yang akan diajarkan
sehingga menimbulkan
daya tarik siswa
terhadap pembelajaran
dan pembelajaran
inoovatif terwujud.
(ERNAWATI, S.Pd,
M.Si /Pengawas sekolah)
5. PAKAR ;
1. Pengaruh kurangnya
semangat untuk
memperbaiki sistem
pembelajarann dikelas.
2. rendahnya respon dari
peserta didik dalam
pembelajaran
3. kurangnya bimbingan
dan pelatihan bagi
guru dari instansi
terkait. (CHUMAIDI,
SP)
5 1. Pemahaman guru yang
terbatas terkait dengan materi
literasi,numerasi
2. Pembelajaran di kelas belum
berbasis HOTS masih
cenderung teacher center.
3. Penyampaian konsep materi
A. HASIL PEMAHAMAN
SENDIRI ;
1. Guru dalam memilih model
pembelajaran di kelas belum
berbasis HOTS masih
cenderung teacher center.
Setelah dilakukan analisis
terhadap hasil kajian literatur
dan hasil wawancara serta
dikonfimasi melalui
observasi dapat diketahui
bahwa penyebab guru
11. yang keliru di beberapa materi
tertentu.
2. Guru menyampaikan konsep
materi yang keliru di
beberapa materi tertentu.
3. Penguasaan materi sebelum
memulai proses
pembelajaran terhadap
peserta didik rendah
B. HASIL KAJIAN
LITERATUR
1. Jack Good, Literasi
ialah suatu kemampuan
seseorang dalam
membaca dan juga
menulis.
2. Alberta, Literasi Ialah
kemampuan membaca
dan menulis,
menambah pengetahuan
danketerampilan,
berpikir kritisdalam
memecahkan masalah,
serta
kemampuanberkomunik
asi secara efektif yang
dapat mengembangkan
potensidan berpartisipasi
dalam kehidupan
masyarakat.
Permasalahan
di luar lingkungan
sekolah : (a).
meningkatnya
penggunaan teknologi
informasi elektronik
seperti, berkembangnya
sebuah teknologi
informasi menyebabkan
kurangnya minat
masyarakat terhadap
aktivitas membaca
buku,berkembangnya
handphone dan
internet
menyebabkan kurangnya
minat manusia
terhadap buku. (b).
Banyaknya keluarga
yang belum
menanamkan
kebiasaan wajib
membaca, (c).
Keterjangkauan
terbatas dalam menguasai
literasi,numerasi dan konsep
materi yang tidak tepat
karena
1. Dalam penyampaian
materi masih ada guru
yang belum berpusat
pada peserta didik
2. Pengetahuan guru
dalam berpikir kritis
dan bentuk
komunikasi dalam
memecahkan masalah
belum efektif.
3. motivasi dan semangat
guru untuk
meningkatkan
kapasitasnya sangat
berpengaruh terhadap
kwalitas dirinya dan
kwalitas peserta didik.
4. Guru belum
memahami dengan
baik penerapan konsep
literasinumerasi
di sekolah,
5. Kwalitas dan
kwantitas buku yang
tersedia serta
kenyamanan
perpustakaan penting
untuk ditingkatkan.
12. Sumber:
https://ejournal.upi.edu
C. HASIL
WAWANCARA
1. GURU ; Sekolah
kurang memiliki
program literasi.
(MUNAZIR,S.Sos)
2.KEPALA SEKOLAH;
guru perlu dan
penting ditingkat
penguasaan materi
dengan memperbanyak
membaca..
(Drs. SOFYAN)
3.TEMAN SEJAWAT;
teknik mengajar
disesuaikan kondisi
materi.(SAMSINAR, S.Pd)
3. PENGAWAS
SEKOLAH :
1.Penyampaian materi
belum berpusat pada
peserta didik sehingga
guru perlu pelatihan dan
bimbingan
2. untuk mendukung materi
tentang literasi dan
numerasi, kemudian
dalam setiap evaluasi
perlu di munculkan
bentuk-bentuk soal
literasi dan numerasi
sehingga tidak asing lagi
bagi siswa maupun guru.
(ERNAWATI, S.Pd, M.Si
/Pengawas sekolah)
5..PAKAR;
1.kurangnya bimbingan dan
pelatihan yang diterima
oleh guru secara
konsisten.
2.rendahnya semangat guru
untuk mengupgrade
pengetahuan lewat
pelatihan online atau
webinar yang tersedia
gratis di internet.
3.kurangnya keseriusan
pihak pimpinan disekolah
untuk meningkatkan
kompetensi guru
(CHUMAIDI, SP)
13. 6 1. Sebagian besar guru masih
belum memaksimalkan
pemanfaatan teknologi
informasi (TIK) dalam
pembelajaran seperti
penggunaan LMS, Canva
dan lainnya yang lebih
menarik..
A. HASIL PEMAHAMAN
SENDIRI ;
1. guru masih banyak belum
memaksimalkan
pemanfaatan teknologi
informasi (TIK) dalam
pembelajaran seperti
penggunaan LMS, Canva
dan lainnya yang lebih
menarik meskipun sdh
menggunakan media
internet atau web
B. HASIL KAJIAN
LITERATUR
1 Amalia (2016)
menyatakan bahwa guru
tidak memiliki motivasi
untuk mempelajari
teknologi yang
berkembang, guru malas
untuk menerapkan hal
baru dalam pembelajaran
yang dianggap rumit,
fasilitas pribadi guru
yang tidak memadai,
faktor umur yang
membuat guru tidak
memiliki motivasi untuk
menggunakan dan
mempelajari teknologi
2. Livingstone (2012)
TIK merupakan salah
satu kekuatan
pendorong dalam
menciptakan
pendidikan yang
berkualitas tinggi. TIK
dapat meningkatkan
mutu pengajaran,
pembelajaran, dan
manajemen di
sekolahsehinggamemb
antu meningkatkan
standar.
3. PeraturanMenteri
PendidikanNasionalN
omor 16 Tahun 2007)
Menguasai dan
memanfaatkan TIK
dalampembelajaran
adalah tuntutan
kompetensi
Setelah dilakukan analisis
terhadap hasil kajian literatur
dan hasil wawancara serta
dikonfimasi melalui
observasi dapat diketahui
bahwa penyebab guru masih
belum maksimal
memanfaatkan teknologi
informasi karena
1. Menguasai dan memanfaatkan
TIK menjadi bagian penting
dalam proses pembelajaran
karena dapat meningkatkan
mutu pembelajaran
2. Ketersediaan fasilitas yang
memadai disekolah dapat
menjadi motivasi bagi guru
untuk meningkatkan
kapabilitasnnya sebagai
pendidik..
3. Guru hanya
memanfaatkan buku
teksbacaansebagai sumber
belajar
4. Guru jarang
menggunakan Teknologi
Informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran
14. sebagaimanadiaturdala
mtentang kualifikasi
dan kompetensi guru,
bahwa guru harus
memiliki
kompetensi
profesional, pedagogik,
kepribadian dan sosial.
Pada kompetensi sosial
dijelaskan bahwa
sekurang-kurangnya
seorang guru harus
smenguasai dan
memanfaatkan TIK
dalampembelajaran
C. HASIL WAWANCARA :
1. GURU ; Tidak ada
kemauan guru untuk
memanfaatkan TIK.
(MUNAZIR,S.Sos)
2. KEPALA SEKOLAH
; Kurangnya fasilitas
yang dimiliki
guru..,(Drs. SOFYAN
3. TEMAN SEJAWAT;
Kurang memiliki
wawasan implementasi
teknologi dalam
pembelajaran..
(SAMSINAR, S.Pd)
4. PENGAWAS : kurang
menguasai IT, kurang
pelatihan pada guru-
guru yang kurang
meguasai IT oleh pihak
terkait. Dan juga
sebahagian kecil ada
yang malas mendalami
IT alasan tua.
(ERNAWATI, S.Pd,
M.Si /Pengawas sekolah)
5. PAKAR;
1.Tidak tersedianya
sarana yang dibutuhkan
oleh guru
2.Kurangnya kemampuan
guru dibidang IT
3.Rendahnya semangat
guru untuk meningkat
kemampuannya
4.Kurangnya dorongan
dari pihak sekolah untuk
memotivasi guru untuk