SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Nama Mahasiswa : MERSIANA YUNIATI, S.Pd
Asal Institusi : SDK TOE LOHA
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab
masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk
membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
● Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
● Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan
dengan topik masalah.
● Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut
berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di
Sekolah:
● Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau
rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang
diidentifikasi.
● Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai
penyebab masalah tersebut.
● Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk
menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
● Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau
pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
● Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan
wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
● Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah
yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
● Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu
Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat
menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan
mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah
selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah yang
telah
diidentifikasi
Hasil eksplorasi penyebab
masalah
Analisis eksplorasi
penyebab masalah
1 Masih ada
Peserta didik
yang masih
lamban dalam
belajar
memahami
organ
pencernaan
manusia
Kajian Literatur:
Sedyaningrum (2003) menjelaskan
bahwa karakteriktik anak lamban
belajar:
1. Mempunyai daya ingat yang
rendah, anak lambat belajar
umumnya sangat cepat lupa
dengan informasi-informasi baru
yang diterimanya.
2. Anak lambat belajar susah
bersosialisasi dengan
lingkungan, cepat minder dan
pasif.
3. Sulit berpikir abstrak dan
mendalam
4. Belum lancar membaca
https://core.ac.uk/download/pd
f/304748292.pdf
Septinurfadillah, dkk (2022)
menjelaskan bahwa anak
lsamban belajar atau slow
learners adalah salah satu anak
berkebutuhan khusus yang
membutuhkan layanan
pendidikan khusus di sekolah
inklusi yang memiliki prestasi
belajar rendah atau sedikit
dibawah rata – rata pada anak
normal. Layanan pendidikan
khusus tersebut dibutuhkan
karena anak lamban belajar
harus menghadapi beberapa
masalah belajar, seperti: 1)
kesulitan memahami konsep
abstrak; 2) mempunyai kosa kata
yang terbatas; 3) mempunyai
motivasi belajar yang rendah; 4)
membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk memahami suatu
materi dibandingkan anak
normal seusianya; dan 5)
membutuhkan pengulangan
dalam penjelasan materi.
1750-Article Text-4232-1-10-
20220122 (1).pdf
Setelah dianalisis penyebab
dari masalah adalah:
1.Masalah tingkat
pemahaman peserta didik
yang terbatas.
2.Peserta didik belum
menguasai banyak kosa
kata sehingga cukup sulit
dalam membaca
3.pengaruh lingkungan
tempat tinggal yang tidak
mendukung.
4.motivasi belajarnya
rendah.
Hasil Wawancara:
Kepala Sekolah:
1. Pendampingan orang tua
terhadap anak sangat kurang
dimana orang tua mneyerahkan
sepenuhnya tanggung jawab
mendidik anak pada sekolah.
2. Kondisi lingkungan tempat
tinggal yang tidak mendukung
Guru Senior:
1. Tingkat kecerdasan dan daya
tangkap anak yang rendah
sekalipun guru sudah berusaha
secara maksimal.
2. Peserta didik malu dalam
berkomunikasi dan tidak peduli
dengan suasana belajar.
2 Kurangnya
interaksi
edukatif dalam
pembelajaran
Kajian Literatur:
Laras Hati, dkk (2015) motivasi
dalam mengikuti proses
pembelajaran yang kadang
ditunjukkan dengan seringnya
masuk kelas terlambat, sering
melamun, kurang memperhatikan
apa yang sedang disampaikan oleh
guru. Siswa lebih senang menunggu
dan menerima informasi
dibandingkan berpikir aktif dan
saling memberi masukan seperti
bertanya, menjawab pertanyaan,
memberi tanggapan, dan
menyampaikan ide-ide, sehingga
yang terjadi guru lebih mendominan
dalam kegiatan pembelajaran
karena komunikasi yang terjadi
hanya satu arah saja tanpa ada
timbal balik dari siswa
Hati, Laras dkk (2015) Pengaruh
Interaksi guru dan siswa terhadap
motivasi belajar di SMA. Program
Studi Sosiologi FKIP UNTAN
https://media.neliti.com/media/
publications/214720-pengaruh-
interaksi-edukatif-guru-dan-
sis.pdf
Menurut Abu Achmadi dan Shuyadi
(Djamarah, 1995: 98) Interaksi
adalah suatu gambaran
sehubungan aktif dua arah antara
guru dan anak didik yang
berlangsung dalam ikatan tujuan
pendidikan. “Interaksi adalah saling
mempengaruhi, hubungan timbal
Setelah dianalisis penyebab
dari masalah adalah:
1. Peserta didik belum
menumbuhkan rasa
ingin tahu
2. Belum adanya rasa
percaya diri yang tinggi
dalam diri peserta didik
3. Peserta didik tidak fokus
pada pembelajaran
4.guru belum maksimal dan
menggali kemampuan
siswa.
balik antara pihak tertentu
misalnya antara guru dan murid”
https://journal.lppmunindra.ac.i
d/index.php/Formatif/article/do
wnload/161/154
Hasil wawancara:
Dengan Kepala Sekolah:
1.Peserta didik tidak serius dalam
mengikuti proses pembelajaran
2.Peserta didik hanya pasif dalam
proses pembelajaran
Dengan Rekan Guru:
1.Peserta didik mengangap bahwa
guru lebih tahu segalanya
sehingga mereka hanya menerima
apa yang disampaikan guru.
2.Peserta didik malu dan takut
salah bila menyampaikan ide atau
pendapat didepan guru dan teman
kelas.
3 Motivasi
belajar peserta
didik masih
rendah
tentang organ
pencernaan
manusia
Kajian Literatur:
Menurut Hamalik (Djamarah,
2011:148) motivasi adalah suatu
perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif (perasaan) dan
reaksi untuk mencapai suatu
tujuan. Seseorang yang melakukan
aktivitas belajar secara terus
menerus tanpa motivasi dari luar
dirinya merupakan motivasi
intrinsik yang sangat penting dalam
aktivitas belajar.(Djamarah, Saiful
bahri. 2010. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
https://core.ac.uk/download/pdf/
267824826.pdf
Menurut Dimyati dan Mudjiono
(Dalam skripsi Putri Wahyuningsih
http://lib.unnes.ac.id/3067/1/165
9.pdf) menyatakan bahwa ada
beberapa faktor yang dapat
memengaruhi motivasi dalam
belajar yakni: Cita-cita atau aspirasi
siswa, Kemampuan siswa, Kondisi
siswa, kondisi lingkungan siswa,
Unsur-unsur dinamis dalam belajar
dan pembelajaran, Upaya guru
dalam pembelajaran siswa
Setelah dianalisis penyebab
dari masalah adalah :
1. Rendahnya keingintahuan
peserta didik terhadap
materi pembalajaran.
2. Siswa lebih suka bermain
game di gadget/ android
daripada belajar
3. peserta didik datang ke
sekolah hanya untuk
formalitas mengisi
absensi, dan hanya untuk
bermain dengan
temannya saja.
4. Siswa hanya duduk di
kelas tetapi bahan ajar
yang disampaikan guru
didepan kelas tidak ada
yang bisa dipahami.
Hasil wawancara:
Dengan Kepala Sekolah:
1. Peserta didik belum memahami
apa sebenarnya tujuan dari
belajar
2. Siswa lebih tertarik dengan
kegiatan extrakurikuler karena
tidak memerlukan kemampuan
berpikir
3. Minimnya kraetifitas siswa dalam
proses belajar
Dengan Guru Senior:
1. Kemampuan peserta didik yang
rendah dalam menerima materi
yang disampaikan oleh guru
2. Peserta didik tidak mau diatur
oleh aturan dalam proses belajar
4 Peserta didik
memiliki minat
membaca yabg
rendah
tentang
berbagai organ
pencernaan
manusia
Kajian literatur:
Atikah Mumpuni, Rizki Umi
Nurbaeti(2019)
Faktor yang mempengaruhi minat
baca siswa yaitu meliputi:
a. Faktor Interen yaitu faktor
perasaan, perhatian dan
motivasi
b. Faktor exteren yaitu faktor
guru, faktor lingkungan dan
faktor fasilitas
c. Faktor guru dan pustakawan
meliputi faktor rasa ingin tahu,
faktor topik yang diminati,
faktor ketersediaan buku dan
faktor tugas
https://jurnal.uns.ac.id/jdc/a
rticle/view/35229
Praktik pembelajaran membaca di
sekolah juga cenderung terhenti
pada level dangkal, tetapi sebagian
guru malah membanggakannya.
Level minimalis itu adalah siswa
dapat mengenal bentuk dan bunyi
huruf, suku kata, kata, dan
kalimat tertulis; sebuah capaian
yang umumnya terjadi pada masa
awal belajar membaca (Porter &
Hernacki, 2013: 252).
Jadi, target guru sejauh ini
sebatas membuat siswanya
bisa/mampu membaca. Oleh
karena itu, hal yang selalu terjadi
sepanjang siswa bersekolah
adalah belajar membaca. Di titik
ini, belum terlihat upaya guru
untuk bergerak ke level yang lebih
tinggi, yakni membuat siswanya
mau/suka membaca serentak
mentransformasi siswanya dari
belajar membaca ke membaca
untuk belajar.
Setelah dianalisis penyebab
dari masalah adalah :
1. Masih ada siswa yang
belum lancar dalam
membaca
2. Masih rendahnya
pengetahuan siswa tentang
manfaat dari membaca
3. Peserta didik belum bisa
membagi waktu untuk
membaca.
4. Guru belum menjadi
teladan berliterasi bagi
siswa
5. Belum maksimal gerakan
literasi sekolah
Dus Ariafian, Florianus, 2019.
Memahami dan memijahkan
Gerakan Literasi Sekolah, Program
Studi PGSD Universitas katolik
Santu paulus Ruteng.
137-Article Text-219-1-10-
20191212.pdf
Hasil wawancara:
Dengan Kepala Sekolah:
- Peserta didik Tidak
memanfaatkan fasilitas sekolah
untuk membaca
- Peserta didik tunggu
diperintahkan baru mau
membaca
- Apabila jam pelajaran kosong
guru jarang menyuruh siswa
untuk membaca dan lebih fokus
pada membersihkan lingkungan
sekolah
Dengan Guru Senior:
- Siswa lebih suka melihat gambar
dari pada membaca.
- Siswa tidak menjawab tugas
dengan baik meskipun jawaban
sudah di ada di buku paket
5 Guru masih
belum
maksimal
untuk
memanfaatka
n sarana TIK
dalam
pembelajaran
di kelas
Hasil Kajian Literatur :
1. Belum berkembangnya
kesadaran guru tentang
pentingnya peranan TIK dalam
meningkatkan kualitas
pembelajaran. Di kalangan
peserta didik, ada
kecenderungan bahwa mereka
sudah merasa puas terhadap
materi pelajaran yang diberikan
guru secara tatap muka atau
langsung sehingga
menyebabkan mereka tidak
mau atau malas untuk mencari
informasi tambahan yang ada
di internet walaupun sarana
dan infrastruktur sudah
mendukung dalam penerapan
TIK (Ghafur, 2009).,
https://media.neliti.com/medi
a/publications/286945-faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-
pemanfaa-2cbdee3a.pdf
Menurut Papanastasiou dan Angeli
(2008) Guru menghadapi banyak
tantangan ketika mencoba untuk
mengintegrasikan TIK dalam
pengajaran mereka dan beberapa di
antaranya adalah pengetahuan,
keterampilan, kepercayaan, dan
Setelah dianalisis lebih lanjut
disimpulkan bahwa hal
tersebut disebabkan :
1. Kurangnya waktu
menyiapkan proses
pembelajaran dengan
pengimplementasian
teknologi
2. Banyak guru yg masih
berada pada zona nyaman
dengan pembelajaran
model lama sehingga tidak
ingin memanfaatkan
teknologi pada
pembelajaran.
3. wawasan guru dalam
pemanfaatan teknologi
dalam pembelajaran masih
kurang.
4. Kurangnya pelatihan yang
dapat mengakomodir guru
untuk meningkatkan
kompetensi terkait
Pemanfaatan teknologi.
5. Kurangnya kepercayaan
diri guru dalam
memanfaatkan sarana TIK.
sikap mereka, kepercayaan dan
sikap adalah faktor penting
bagaimana guru menggunakan TIK
dalam kegiatan mengajar. Dengan
demikian, sikap guru terhadap TIK
merupakan faktor penting ketika
menerapkan TIK dalam pengajaran.
Bukti empiris untuk mengklaim
bahwa kepercayaan guru tentang
praktik mengajar adalah penting
dalam menjelaskan mengapa guru
mengadopsi teknologi digital untuk
pengajaran.
https://bpmpsumsel.kemdikbud.go.
id/site/blog/2020/hambatan-
utama-penggunaan-tik-dalam-
pembelajaran-dan-strategi-
mengatasinya/
Hasil Wawancara:
Dengan Kepala Sekolah:
1. Terbatasnya sarana TIK di
sekolah
2. Guru belum terbiasa
mempelajari pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran
Dengan Guru Sejawat
1. Memerlukan waktu yang lebih
banyak untuk menggunakan
teknologi karena faktor
ketidaktahuan dalam
penggunaan teknologi dalam
pembelajaran.
2. Konsentrasi guru terganggu saat
menggunakan sarana teknologi
dalam pembelajaran.
6 Hasil asesmen
peserta didik
masih rendah
Kajian Literatur:
Asmawi Zainul dan Agus Mulyana
(2007: 7) bahwa, menjelaskan
bahwa asesmen (penilaian) adalah
memberikan nilai tentang kualitas
sesuatu. Tidak hanya sekedar
mencari jawaban terhadap
pertanyaan tentang apa, tetapi lebih
diarahkan kepada menjawab
pertanyaan bagaimana atau
seberapa jauh sesuatu proses atau
suatu hasil yang diperoleh
seseorang atau suatu program.
https://jurnal.untan.ac.id/index.
php/jvip/article/download/370/
373
Menurut Ruseffendi (Ahmad
Susanto, 2014) mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar ke dalam sepuluh
Setelah dianalisis lebih lanjut
disimpulkan bahwa hal
tersebut disebabkan:
1. Peserta didik sudah
terbiasa dengan soal
pilihan ganda dimana
peserta didik tinggal
memilih jawaban yang
disediakan.
2. Peserta didik kesulitan
dalam menegerjakan
soal dalam bentuk
uraian
3. Peserta didik tidak disiplin
dalam belajar dan tidak
konsentrasi dalam
proses pembelajaran.
4. Peserta didik jarang
memeprsiapkan diri
dalam proses penialian
macam, yaitu: (1) Kecerdasan Anak,
(2) Kesiapan atau Kematangan, (3)
Bakat Anak, (4) Kemauan Belajar,
(5) Minat, (6) Model Penyajian Materi
Pelajaran, (7) Pribadi dan Sikap
Guru, (8) Suasana Pengajaran, (9)
Kompetensi Guru, (10) Masyarakat”
file:///C:/Users/Acer/Downloads
/7881-17647-1-PB%20(1).pdf
Hasil wawancara dengan guru
sejawat:
1. Peserta didik tidak serius dalam
mengerjakan tugas dan evaluasi
yang diberikan
2. Guru jarang menguji
kemampuan dan pemahaman
siswa secara lisan
Wawancara dengan rekan guru
1.Ketika diberikan pertanyaan
peserta didik lebih suka menjawab
beramai-ramai sambil mengikuti
jawaban yang diberikan teman
lain
3. Peserta didik jarang
mempersiapkan diri untuk
kegiatan evaluasi

More Related Content

Similar to LK 1.2 EXPLORASI PENYEBAB MASALAH SIKLUS 2_MERSIANA YUNIATI, S.Pd.pdf

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
YANUARIZAI
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
AndyJs2
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah contoh 1.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah contoh 1.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah contoh 1.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah contoh 1.docx
ErbiSuwanto1
 
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.pptPERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
RandiElpadri
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - SP Wardani.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - SP Wardani.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - SP Wardani.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - SP Wardani.docx
IkeAmbarwati1
 

Similar to LK 1.2 EXPLORASI PENYEBAB MASALAH SIKLUS 2_MERSIANA YUNIATI, S.Pd.pdf (20)

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
 
FIX LK. 1.2 kelompok 3.docx
FIX LK. 1.2 kelompok  3.docxFIX LK. 1.2 kelompok  3.docx
FIX LK. 1.2 kelompok 3.docx
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
 
1.2 Pewarisan Sifat.docx
1.2 Pewarisan Sifat.docx1.2 Pewarisan Sifat.docx
1.2 Pewarisan Sifat.docx
 
1.2 Pewarisan Sifat.docx
1.2 Pewarisan Sifat.docx1.2 Pewarisan Sifat.docx
1.2 Pewarisan Sifat.docx
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docx
 
Ptk ips
Ptk ipsPtk ips
Ptk ips
 
Ekplorasi Penyebab Masalah.pptx
Ekplorasi Penyebab Masalah.pptxEkplorasi Penyebab Masalah.pptx
Ekplorasi Penyebab Masalah.pptx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
 
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdfLK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah contoh 1.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah contoh 1.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah contoh 1.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah contoh 1.docx
 
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdfLK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
 
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.pptPERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
 
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docxLK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docx
 
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxIDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - SP Wardani.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - SP Wardani.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - SP Wardani.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - SP Wardani.docx
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
sd1patukangan
 

Recently uploaded (15)

FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 

LK 1.2 EXPLORASI PENYEBAB MASALAH SIKLUS 2_MERSIANA YUNIATI, S.Pd.pdf

  • 1. LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah Nama Mahasiswa : MERSIANA YUNIATI, S.Pd Asal Institusi : SDK TOE LOHA Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah: 1. Kajian Literatur ● Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi. ● Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah. ● Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur. 2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah: ● Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi. ● Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut. ● Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah. 3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya: ● Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi. ● Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah. ● Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut. ● Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam. Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
  • 2. Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah No Masalah yang telah diidentifikasi Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah 1 Masih ada Peserta didik yang masih lamban dalam belajar memahami organ pencernaan manusia Kajian Literatur: Sedyaningrum (2003) menjelaskan bahwa karakteriktik anak lamban belajar: 1. Mempunyai daya ingat yang rendah, anak lambat belajar umumnya sangat cepat lupa dengan informasi-informasi baru yang diterimanya. 2. Anak lambat belajar susah bersosialisasi dengan lingkungan, cepat minder dan pasif. 3. Sulit berpikir abstrak dan mendalam 4. Belum lancar membaca https://core.ac.uk/download/pd f/304748292.pdf Septinurfadillah, dkk (2022) menjelaskan bahwa anak lsamban belajar atau slow learners adalah salah satu anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan layanan pendidikan khusus di sekolah inklusi yang memiliki prestasi belajar rendah atau sedikit dibawah rata – rata pada anak normal. Layanan pendidikan khusus tersebut dibutuhkan karena anak lamban belajar harus menghadapi beberapa masalah belajar, seperti: 1) kesulitan memahami konsep abstrak; 2) mempunyai kosa kata yang terbatas; 3) mempunyai motivasi belajar yang rendah; 4) membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami suatu materi dibandingkan anak normal seusianya; dan 5) membutuhkan pengulangan dalam penjelasan materi. 1750-Article Text-4232-1-10- 20220122 (1).pdf Setelah dianalisis penyebab dari masalah adalah: 1.Masalah tingkat pemahaman peserta didik yang terbatas. 2.Peserta didik belum menguasai banyak kosa kata sehingga cukup sulit dalam membaca 3.pengaruh lingkungan tempat tinggal yang tidak mendukung. 4.motivasi belajarnya rendah.
  • 3. Hasil Wawancara: Kepala Sekolah: 1. Pendampingan orang tua terhadap anak sangat kurang dimana orang tua mneyerahkan sepenuhnya tanggung jawab mendidik anak pada sekolah. 2. Kondisi lingkungan tempat tinggal yang tidak mendukung Guru Senior: 1. Tingkat kecerdasan dan daya tangkap anak yang rendah sekalipun guru sudah berusaha secara maksimal. 2. Peserta didik malu dalam berkomunikasi dan tidak peduli dengan suasana belajar. 2 Kurangnya interaksi edukatif dalam pembelajaran Kajian Literatur: Laras Hati, dkk (2015) motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran yang kadang ditunjukkan dengan seringnya masuk kelas terlambat, sering melamun, kurang memperhatikan apa yang sedang disampaikan oleh guru. Siswa lebih senang menunggu dan menerima informasi dibandingkan berpikir aktif dan saling memberi masukan seperti bertanya, menjawab pertanyaan, memberi tanggapan, dan menyampaikan ide-ide, sehingga yang terjadi guru lebih mendominan dalam kegiatan pembelajaran karena komunikasi yang terjadi hanya satu arah saja tanpa ada timbal balik dari siswa Hati, Laras dkk (2015) Pengaruh Interaksi guru dan siswa terhadap motivasi belajar di SMA. Program Studi Sosiologi FKIP UNTAN https://media.neliti.com/media/ publications/214720-pengaruh- interaksi-edukatif-guru-dan- sis.pdf Menurut Abu Achmadi dan Shuyadi (Djamarah, 1995: 98) Interaksi adalah suatu gambaran sehubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan. “Interaksi adalah saling mempengaruhi, hubungan timbal Setelah dianalisis penyebab dari masalah adalah: 1. Peserta didik belum menumbuhkan rasa ingin tahu 2. Belum adanya rasa percaya diri yang tinggi dalam diri peserta didik 3. Peserta didik tidak fokus pada pembelajaran 4.guru belum maksimal dan menggali kemampuan siswa.
  • 4. balik antara pihak tertentu misalnya antara guru dan murid” https://journal.lppmunindra.ac.i d/index.php/Formatif/article/do wnload/161/154 Hasil wawancara: Dengan Kepala Sekolah: 1.Peserta didik tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran 2.Peserta didik hanya pasif dalam proses pembelajaran Dengan Rekan Guru: 1.Peserta didik mengangap bahwa guru lebih tahu segalanya sehingga mereka hanya menerima apa yang disampaikan guru. 2.Peserta didik malu dan takut salah bila menyampaikan ide atau pendapat didepan guru dan teman kelas. 3 Motivasi belajar peserta didik masih rendah tentang organ pencernaan manusia Kajian Literatur: Menurut Hamalik (Djamarah, 2011:148) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai suatu tujuan. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktivitas belajar.(Djamarah, Saiful bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta) https://core.ac.uk/download/pdf/ 267824826.pdf Menurut Dimyati dan Mudjiono (Dalam skripsi Putri Wahyuningsih http://lib.unnes.ac.id/3067/1/165 9.pdf) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi motivasi dalam belajar yakni: Cita-cita atau aspirasi siswa, Kemampuan siswa, Kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, Upaya guru dalam pembelajaran siswa Setelah dianalisis penyebab dari masalah adalah : 1. Rendahnya keingintahuan peserta didik terhadap materi pembalajaran. 2. Siswa lebih suka bermain game di gadget/ android daripada belajar 3. peserta didik datang ke sekolah hanya untuk formalitas mengisi absensi, dan hanya untuk bermain dengan temannya saja. 4. Siswa hanya duduk di kelas tetapi bahan ajar yang disampaikan guru didepan kelas tidak ada yang bisa dipahami.
  • 5. Hasil wawancara: Dengan Kepala Sekolah: 1. Peserta didik belum memahami apa sebenarnya tujuan dari belajar 2. Siswa lebih tertarik dengan kegiatan extrakurikuler karena tidak memerlukan kemampuan berpikir 3. Minimnya kraetifitas siswa dalam proses belajar Dengan Guru Senior: 1. Kemampuan peserta didik yang rendah dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru 2. Peserta didik tidak mau diatur oleh aturan dalam proses belajar 4 Peserta didik memiliki minat membaca yabg rendah tentang berbagai organ pencernaan manusia Kajian literatur: Atikah Mumpuni, Rizki Umi Nurbaeti(2019) Faktor yang mempengaruhi minat baca siswa yaitu meliputi: a. Faktor Interen yaitu faktor perasaan, perhatian dan motivasi b. Faktor exteren yaitu faktor guru, faktor lingkungan dan faktor fasilitas c. Faktor guru dan pustakawan meliputi faktor rasa ingin tahu, faktor topik yang diminati, faktor ketersediaan buku dan faktor tugas https://jurnal.uns.ac.id/jdc/a rticle/view/35229 Praktik pembelajaran membaca di sekolah juga cenderung terhenti pada level dangkal, tetapi sebagian guru malah membanggakannya. Level minimalis itu adalah siswa dapat mengenal bentuk dan bunyi huruf, suku kata, kata, dan kalimat tertulis; sebuah capaian yang umumnya terjadi pada masa awal belajar membaca (Porter & Hernacki, 2013: 252). Jadi, target guru sejauh ini sebatas membuat siswanya bisa/mampu membaca. Oleh karena itu, hal yang selalu terjadi sepanjang siswa bersekolah adalah belajar membaca. Di titik ini, belum terlihat upaya guru untuk bergerak ke level yang lebih tinggi, yakni membuat siswanya mau/suka membaca serentak mentransformasi siswanya dari belajar membaca ke membaca untuk belajar. Setelah dianalisis penyebab dari masalah adalah : 1. Masih ada siswa yang belum lancar dalam membaca 2. Masih rendahnya pengetahuan siswa tentang manfaat dari membaca 3. Peserta didik belum bisa membagi waktu untuk membaca. 4. Guru belum menjadi teladan berliterasi bagi siswa 5. Belum maksimal gerakan literasi sekolah
  • 6. Dus Ariafian, Florianus, 2019. Memahami dan memijahkan Gerakan Literasi Sekolah, Program Studi PGSD Universitas katolik Santu paulus Ruteng. 137-Article Text-219-1-10- 20191212.pdf Hasil wawancara: Dengan Kepala Sekolah: - Peserta didik Tidak memanfaatkan fasilitas sekolah untuk membaca - Peserta didik tunggu diperintahkan baru mau membaca - Apabila jam pelajaran kosong guru jarang menyuruh siswa untuk membaca dan lebih fokus pada membersihkan lingkungan sekolah Dengan Guru Senior: - Siswa lebih suka melihat gambar dari pada membaca. - Siswa tidak menjawab tugas dengan baik meskipun jawaban sudah di ada di buku paket 5 Guru masih belum maksimal untuk memanfaatka n sarana TIK dalam pembelajaran di kelas Hasil Kajian Literatur : 1. Belum berkembangnya kesadaran guru tentang pentingnya peranan TIK dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Di kalangan peserta didik, ada kecenderungan bahwa mereka sudah merasa puas terhadap materi pelajaran yang diberikan guru secara tatap muka atau langsung sehingga menyebabkan mereka tidak mau atau malas untuk mencari informasi tambahan yang ada di internet walaupun sarana dan infrastruktur sudah mendukung dalam penerapan TIK (Ghafur, 2009)., https://media.neliti.com/medi a/publications/286945-faktor- faktor-yang-mempengaruhi- pemanfaa-2cbdee3a.pdf Menurut Papanastasiou dan Angeli (2008) Guru menghadapi banyak tantangan ketika mencoba untuk mengintegrasikan TIK dalam pengajaran mereka dan beberapa di antaranya adalah pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, dan Setelah dianalisis lebih lanjut disimpulkan bahwa hal tersebut disebabkan : 1. Kurangnya waktu menyiapkan proses pembelajaran dengan pengimplementasian teknologi 2. Banyak guru yg masih berada pada zona nyaman dengan pembelajaran model lama sehingga tidak ingin memanfaatkan teknologi pada pembelajaran. 3. wawasan guru dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran masih kurang. 4. Kurangnya pelatihan yang dapat mengakomodir guru untuk meningkatkan kompetensi terkait Pemanfaatan teknologi. 5. Kurangnya kepercayaan diri guru dalam memanfaatkan sarana TIK.
  • 7. sikap mereka, kepercayaan dan sikap adalah faktor penting bagaimana guru menggunakan TIK dalam kegiatan mengajar. Dengan demikian, sikap guru terhadap TIK merupakan faktor penting ketika menerapkan TIK dalam pengajaran. Bukti empiris untuk mengklaim bahwa kepercayaan guru tentang praktik mengajar adalah penting dalam menjelaskan mengapa guru mengadopsi teknologi digital untuk pengajaran. https://bpmpsumsel.kemdikbud.go. id/site/blog/2020/hambatan- utama-penggunaan-tik-dalam- pembelajaran-dan-strategi- mengatasinya/ Hasil Wawancara: Dengan Kepala Sekolah: 1. Terbatasnya sarana TIK di sekolah 2. Guru belum terbiasa mempelajari pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran Dengan Guru Sejawat 1. Memerlukan waktu yang lebih banyak untuk menggunakan teknologi karena faktor ketidaktahuan dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran. 2. Konsentrasi guru terganggu saat menggunakan sarana teknologi dalam pembelajaran. 6 Hasil asesmen peserta didik masih rendah Kajian Literatur: Asmawi Zainul dan Agus Mulyana (2007: 7) bahwa, menjelaskan bahwa asesmen (penilaian) adalah memberikan nilai tentang kualitas sesuatu. Tidak hanya sekedar mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih diarahkan kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh sesuatu proses atau suatu hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program. https://jurnal.untan.ac.id/index. php/jvip/article/download/370/ 373 Menurut Ruseffendi (Ahmad Susanto, 2014) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh Setelah dianalisis lebih lanjut disimpulkan bahwa hal tersebut disebabkan: 1. Peserta didik sudah terbiasa dengan soal pilihan ganda dimana peserta didik tinggal memilih jawaban yang disediakan. 2. Peserta didik kesulitan dalam menegerjakan soal dalam bentuk uraian 3. Peserta didik tidak disiplin dalam belajar dan tidak konsentrasi dalam proses pembelajaran. 4. Peserta didik jarang memeprsiapkan diri dalam proses penialian
  • 8. macam, yaitu: (1) Kecerdasan Anak, (2) Kesiapan atau Kematangan, (3) Bakat Anak, (4) Kemauan Belajar, (5) Minat, (6) Model Penyajian Materi Pelajaran, (7) Pribadi dan Sikap Guru, (8) Suasana Pengajaran, (9) Kompetensi Guru, (10) Masyarakat” file:///C:/Users/Acer/Downloads /7881-17647-1-PB%20(1).pdf Hasil wawancara dengan guru sejawat: 1. Peserta didik tidak serius dalam mengerjakan tugas dan evaluasi yang diberikan 2. Guru jarang menguji kemampuan dan pemahaman siswa secara lisan Wawancara dengan rekan guru 1.Ketika diberikan pertanyaan peserta didik lebih suka menjawab beramai-ramai sambil mengikuti jawaban yang diberikan teman lain 3. Peserta didik jarang mempersiapkan diri untuk kegiatan evaluasi