Dokumen tersebut membahas empat jenis satwa harapan yaitu cacing tanah, jangkrik, lebah madu, dan ulat sutra. Satwa-satwa tersebut dapat dibudidayakan karena memiliki manfaat ekonomis maupun non-ekonomis seperti pupuk alami, pakan ternak, madu, sutra. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri dan habitat alami masing-masing satwa.
2. Satwa Harapan
Satwa Harapan merupakan semua jenis
hewan yang bisa menghasilkan bahan
baku atau jasa, dan bermanfaat dari segi
ekonomis maupun nonekonomis ketika
dipelihara.
6. Cacing Tanah
Seekor cacing tanah (Lumbricus terrestris) dapat
berukuran panjang 9 hingga 30 cm bergantung pada
banyak ruas badan, umur, dan mutu pakannya. Cacing
tidak punya tangan, kaki, ataupun mata.
Cacing dapat hidup jika tersedia oksigen, air, pakan, dan
suhu yang cocok. Jika keempat kebutuhan tersebut tidak
terpenuhi, cacing akan mencari tempat yang cocok. Dalam
setiap hektare tanah dapat ditemui lebih dari satu juta
cacing tanah. Cacing tanah membuat lubang menembus
kedalaman dan mencampur bagian bawah dengan
bagian permukaan. Kotoran cacing tanah mengandung
nitrogen unsur hara penting bagi tanaman. Kotoran cacing
ini membantu mengikat partikel tanah menjadi
agregatagregat sehingga struktur tanah menjadi baik
8. Jangkrik
Jangkrik atau cengkerik adalah serangga yang berkerabat dekat
dengan belalang. Jangkrik memiliki tubuh rata dan antena
panjang. Jangkrik jantan memiliki suara yang khas. Suara ini
digunakan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya.
Suara jangkrik akan semakin keras dengan naiknya suhu sekitar.
Di habitat aslinya, jangkrik hidup aktif di malam hari: kegiatan
makan, mengerik, dan kawin dilakukan malam hari. Oleh karena itu,
lingkungan budi daya jangkrik dibuat gelap agar jangkrik terus
melakukan aktivitas. Pada siang hari, jangkrik mencari
perlindungan di lorong/lubang tanah, di bawah batu, atau di
bawah tumpukan material, seperti genteng, kayu, dan material
lainnya.
Makanan jangkrik di alam bermacam-macam. Jangkrik adalah
pemakan tumbuhan, seperti krokot, dan tanaman pertanian seperti
tanaman sayuran dan palawija. Jangkrik lebih menyukai bagian
tanaman yang muda seperti daun dan pucuk tanaman
10. Lebah Madu
Lebah madu termasuk serangga sosial yang hidup berkoloni.
Setiap lebah mempunyai tugas khusus yang sangat penting
bagi kelangsungan hidup koloninya. Di dalam sebuah sarang
koloni terdiri atas tiga anggota masyarakat lebah, yaitu seekor
lebah ratu, ratusan lebah jantan, dan ribuan lebah pekerja.
Spesies yang paling penting untuk diternak atau dipanen hasil
madunya adalah lebah madu Apis mellifera dari Eropa, Apis
adonsonii atau Apis unicolor dari Afrika, Apis dorsata dan Apis
indica dari Asia. Selain madu, lebah juga menghasilkan lilin.
Di habitat alaminya, lebah membangun sarang di dahan atau
cabang-cabang pohon besar. Sarang bagian atas untuk
menyimpan madu, dan bagian bawah untuk mengerami telur.
Secara tradisional, lebah madu banyak dipelihara masyarakat
desa di sekitar hutan dengan menggunakan gelodok dari
batang kelapa atau randu. Hasilnya madu dan larva lebah. Satu
sisir sarang lebah dapat menyimpan madu 15-20 kg dan 3-4 kg
lilin.
12. Ulat Sutra
Ulat sutra liar (Attacus atlas) adalah salah satu
serangga yang berukuran besar dan banyak
ditemukan di hutan-hutan tropis dan subtropis,
seperti di Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur,
Selatan China, melintasi Kepulauan Malaysia,
Thailand dan Indonesia. Attacus atlas termasuk
hewan polivoltin, artinya hewan ini dapat hidup
sepanjang tahun dan termasuk serangga polifagus
yang dapat hidup pada 90 golongan tumbuhan
yang bisa dimakan oleh larva.
13. (QS. Al Mukminun: 21)
“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu
terdapat pelajaran yang penting bagi kamu.
Kami memberi minum kamu dari air susu
yang ada di dalam perutnya,dan (juga) pada
binatang itu terdapat manfaat yang banyak
untuk kamu, dan sebagian dari padanya
kamu makan“.
SELESAI