SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Oleh : Ummu Haddina HM
KELELAWAR
Kelelawar
 Dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, banyak daerah yang
mempunyai nama tersendiri
 Kedua terbesar bangsa binatang pengerak dalam kelas mamalia
 Satwa nocturnal. dimulai dari terbenamnya matahari hingga subuh
atau dikenal dengan istilah hewan crepuscular
 Satu-satunya mamalia yang dapat terbang
 Kelelawar dapat terbang mencapai radius 60 km
 Digolongkan dalam Bangsa Chiroptera yang berarti mempunyai
“sayap tangan”
Kelelawar
• Sayap berbeda (tidak berbulu seperti burung dan tidak seperi membran pada serangga)
• Sayap terdiri dari selaput kulit yang membentang diantara tulang-tulang telapak dan jari
tangan/anggota tubuh depan sampai sepanjang sisi samping tubuh dan kaki belakang.
• sayap yang tipis yang berupa selaput kulit tipis dan sangat rentan terkena sinar matahari
• Sayap yang elastis berotot (Patagium) digunakan untuk
a. Terbang
b. Selimut
c. menurunkan suhu tubuh
Kelelawar
 Bergantung terbalik menggunakan kaki
untuk mencengkram
 Jantung berukuran relative lebih besar
dibandingkan kelompok lain (0,9% vs
0,5% bobot tubuh)
 Usia kelelawar dapat mencapai 31
tahun
 Berkembang biak sekali setahun,
dengan masa bunting 3-6 bulan.
Melahirkan hanya 1 ekor anakan
 Anak dibawa terbang oleh induknya
sambil disusui dengan cara melekat di
perut induk
Kelelawar di bagi atas 2 kelompok
besar di Indonesia yaitu :
a.Kelelawar Pemakan tumbuhan (Megachiroptera)
b. Kelelawar pemakan serangga (Microhiroptera)
Kelelawar Pemakan tumbuhan (Megachiroptera)
 Makanan berupa buah, nektar, sebuk sari, dedaunan dan bunga
 Lebih menggunakan mata untuk mengenali benda-benda
sekitarnya
 Kelelawar pemakan buah (Megachiroptera) yang memiliki
ukuran tubuh relatif besar dengan bobot berkisar antara 10-
1500 g
 Telinga Berbentuk bulat dengan pola seperti cincin pada bagian
dalam
 Jari tangan ke dua Berkembang menjadi kait seperti jari 1,
membantu memanjat pohon
 Bentuk mulut/moncong berbentuk Kerucut
 Contoh : Pteropus vampyrus, Balionycteris maculate, Chironax
melanocephalus
 Memakan serangga
 Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dengan kisaran bobot tubuh 2 -
196 g.
 Lebih menggunakan telinga (ekolokasi) untuk memandu arah geraknya
mengeluarkan suara dari mulut dan hidung dengan frekuensi getaran
gelombang suarah yang sangat tinggi (ultrasonik) rata-rata 50 Kilohertz
(manusia 3-18 kilohertz)
 Telinga Bentuk meruncing tanpa pola cincin pada bagian dalam
 Cuping tambahan pada telinga (tragus dan antitragus) Berkembang,
membantu fungsi pendengaran
 Interfemoral membran Lebar, berkembang baik untuk menangkap mangsa
yang terlepas
 Bentuk mulut/moncong mulut/moncon Relatif lebih datar
 Salah satu contoh kelelawar pemakan serangga yaitu Phoniscus atrox
Kelelawar pemakan serangga (Megachiroptera)
Peranan dan Dampak Kelelawar
Peranan Kelelawar
1. Pemencar biji
- Pemencaran biji dari kelelawar yang paling jauh di antara hewan pemencar biji
karena kemampuan terbang bisa sampai 60 km dalam 1 malam
- Biji dari kelelawar lebih berkualitas dibanding langsung jatuh di pohon. Karena
jika tanpa bantuan kelelawar maka buah akan membusuk dengan bantuan bakteri,
yang akan menimbulkan zat asam yg merusak biji, sehingga biji sulit berkecambah
atau sulit mencapai usia dewasa
-
2. Sebagai penyerbuk bunga berbagai tumbuhan
Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu,
Sulawesi Selatan. Kelelawar-kelelawar
bersarang di kawasan mangrov pesisir
pantai. Saat musim bunga durian, jika
soreh hari (Magrib) ribuan kelelawar
melintas hingga menjelang pagi, bunga-
bunga durian, akan berjatuhan di bawah
lantai pohon. Setelah musim bunga
berlalu, biji-biji kecil sebagai cikal buah
akan bermunculan di dahan pohon. Saat
itu kelelawar akan menghilang.
Dicatat di tahun 2010 ketika lahan
pertambakan makin masif di pesisir,
kawasan mangrove rumah kelelawar makin
menyempit, dan kelelawar pun
menghilang. Kini, buah durian di
Kecamatan Suli pun ikut berkurang.
Peran Kelelawar
Pemakan polen dan nectar ciri-cirinya:
ukuran kecil, kepala panjang dan runcing,
lidah panjang dengan ujungnya seperti sikat
untuk mendapatkan pakannya, di tropis dan
subtropics.
Sebagai obat
3. Penghasil pupuk.
Pupuk guano (Gua Lawa, Nusakambangan Gua Ngerong, Tuban, Gua Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Gua Pintu Kuwari, Ace
timur, Gua Kota Bulu, Sumatra Utara) yang kaya akan kandungan NPK (Nitrogen, Phosphor, Kalium) Tinggi
Daging kelelawar juga dapat bermanfaat bagi penderita asma atau yang
bermasalah dengan sistem pernapasan. Karena mengandung kitofetin,
daging kelelawar diyakini dapat membuat sistem pernapasan Anda lebih
lancar.
Peran Kelelawar
Kelelawar
4. Obat
Beberapa penyakit dipercaya salah satunya, Daging kelelawar juga dapat bermanfaat bagi
penderita asma atau yang bermasalah dengan sistem pernapasan. Karena mengandung kitofetin,
daging kelelawar diyakini dapat membuat sistem pernapasan Anda lebih lancar.
Dan beberapa penyakit yang lainnya
5. Pengendali populasi serangga,
 Menurut Gould myotis lucifugus mampu memakan serangga 1 gram atau setara dengan 500 individu dalam
1 jam, dan kelelawar Pipistrellus subflavus mampu menangkap serangga sebanyak seperempat bobot tubuh
dalam 30 menit.
 Di Amerika serikat kelelawar yang jumlahnya 20 juta ekor dapat memangsa 6600 ton pertahun
Peran Kelelawar
Peran Kelelawar
6. Indikator lingkungan
Kelelawar diketahui juga dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan dengan
tingkat keanekaragaman hayati yang beragam (Suyanto 2001).
Indikator zat pencemaran udara menurut Mohr kelelawar Eptesicus mempunyai
LD50 (Lethal Dosis, kadar setengah yang menybabkan kematian) sebanyak 40 mg/kg
berat tubuh yang berarti 10x lebih peka dibandingkan jenis binatan lain seperti tikus
dan kelinci.
7. Ekowisata
Di Kab.Soppeng Sulawesi Selatan berdatangan wisatawan untuk melihat kelelawar
DAMPAK NEGATIF KELELAWAR
Afrika tepatnya di Mauritis lebih dari 31.000 pohon leci yang menghasilkan buah yang
berada di halaman belakang, yang terlibat dalam produksi buah komersial
berkontribusi besar terhadap pasar. Dalam 18 pohon dapat kehilangan buah 4594
kelelawar buah bertanggung jawab atas sekitar 42% dari total kerusakan. kerusakan
senilai Rs6,6 juta pada leci halaman belakang. Food and Agricultural Research
Extension Institute sebesar Rs45-50 juta (FAREI pers. comm. 2017)
1. Berdampka kepada hasil penen petani
2. Membawa patogen penyakit.
- Mengandung sekitar 179 virus dan 68 di antaranya bisa ditularkan ke manusia.
- Kelelawar pemakan buah memiliki peran strategis dalam penyebaran berbagai
penyakit yang dibawanya. Perilaku memakan buah menjadi kunci penyebaran virus
antar spesies. Kelelawar tidak dapat menelan makanan dalam jumlah besar sehingga
hanya mengunyah buah yang dimakannya dan memuntahkannya. Kunyahan buah yang
terkontaminasi oleh saliva kelelawar tersebut dan juga ekskretanya dapat
mengontaminasi hewan domestik yang rentan terhadap virus dan kemudian terinfeksi.
Hewan domestik yang terinfeksi dapat menjadi inang antara virus dan menularkannya
ke manusia (Dobson 2005). Kelelawar juga dapat berkontak langsung dengan manusia
yang juga menjadi sarana penularan virus yang dibawa oleh kelelawar (Messengger et
al., 2002).
- Virus zoonotik yang saat ini bermunculan seperti sudden acute respiratory syndrome-
like coronavirus; Ebola dan Marburg hemorrhagic fever filovirus, rabies dan lyssavirus
yang berkaitan dengan rabies; serta banyak paramyxovirus termasuk rubulavirus,
Nipah, dan Hendra dan masih banyak yang lainnya (Calisher et al., 2006; Smith dan
Wang, 2013; Schountz 2014; O’Shea et al., 2014; Damayanti dan Sendow, 2015; Han et
al., 2015)
DAMPAK NEGATIF KELELAWAR
Kelelawar dapat beradaptasi dengan
patogen didalam tubuhnya
banyak ilmuwan, saat terbang, mereka menghasilkan begitu banyak panas
sehingga membuat tubuh mereka melawan bibit penyakit yang mereka bawa.
Teori ini banyak dikenal sebagai “flight as fever hypothesis” (hipotesis terbang
dengan demam).
Mutasi genetik mungkin telah meningkatkan sistem imun mereka. Namun,
jawaban yang lebih sesuai adalah kelelawar merupakan satu-satunya mamalia
yang dapat terbang.
Gua kelelawar merupakan tempat ideal pengembangan dan perpindahan bibit
penyakit dengan ribuan kelelawar berkerumun bersama, menjilati badan,
bernafas, dan mengeluarkan sisa makanan di antara satu sama lain.
DAMPAK KELELAWAR
3. Dalam jumlah banyak kelelawar dapat menimbulkan bau yang mengganggu
4. Kelelawar Menyeramkan bagi sebagian orang
Musuh Alami kelelawar
 Ular sanca
 Ular hijau
 Elang kelelawar
 Kucing
 Burung hantu
 Katak pohon hijau
 Jaring
 Pemburuan
Pengendalian kelelawar
4. Habitat Potensial Kelelawar
 Kelelawar hidup pada berbagai tipe habitat dan memilih alternatif
tempat bergelantung.
 Kelelawar hidup pada berbagai tipe habitat seperti gua, hutan alami,
hutan buatan, kebun kopi, pekarangan dan perkebunan, terutama
pada lokasi yang ternaungi dan lembab.
 Jenis-jenis kelelawar tertentu seperti kalong, codot dan beberapa
jenis dari sub ordo Megachiroptera memilih tempat bergelantung
untuk tidur pada pohon-pohon besar, sedangkan beberapa jenis
kelelawar dari sub ordo Microchiroptera lebih memilih tempat
berlindung pada gua, lubang lubang batang pohon, celah bambu,
pohon mati, jalinan rotan hingga langit-langit rumah pada
pemukiman penduduk
DAFTAR PUSTAKA
Fithria Tsania Zuyyina, Bambang Priyono, Ning Setiati, Partaya, 2020. Jenis-Jenis Kelelawar Pemakan Buah Subordo
Megachiroptera Dan Sebaran Spasial Di Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati. Jurnal Bioeksperimen, Volume 6 No.
2.
Manek Y, A. Elu, A. Ch.Hendrik, W. A. Blegur. N. I.Bullu, 2020. Identifikasi Jenis-Jenis Dan Karakteristik Morfometrik Kelelawar
Di Gua Fatubaun Desa Manufui Kecamatan Santian Kabupaten Timor Tengah Selatan . Jurnal Saintek Lahan Kering (2020)
International Standard Of Serial Number 2622-1020.
Prasetyo PN, Noerfahmy S dan Tata HL. 2011. Jenis-jenis Kelelawar Agroforest Sumatera. Bogor, Indonesia. World Agroforestry
Centre - ICRAF, SEA Regional Office. 75p.
Wijayanti Fahma, 2013. Optimalisasi Peran Kelelawar Microchiroptera Sebagai Biokontrol Serangga Tomcat (Paederus Fuscipes)
Dan Ulat Bulu (Lymantriidae) Di Perkotaan Jurnal Biologi Volume 6 Nomor 1.
Yuliadi Bernadus, Tika Fiona Sari, Farida Dwi Handayani, 2014. KELELAWAR SULAWESI Jenis Dan Peranannya Dalam
Kesehatan. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMEMNTERIAN KESEHATAN RI.
Messengger SL, Smith JS, Rupprecht CE. 2002. Emerging Epidemiology of Bat-Associated Cryptic Cases of Rabies in
Humans in the United States. Clin Infect Dis 35: 738-747.
Suyanto, A. 2001. Panduan Lapangan Kelelawar di Indonesia. Pusat Oenelitian dan Pengembangan Biologi – LIPI. Bogor.
Simon Tollington, Zainal Kareemun, Arlaine Augustin, Kunal Lallchand, Vikash Tatayah, Alexandra Zimmerman. 2019.
Quantifying the damage caused by fruit bats to backyard lychee trees in Mauritius and evaluating the benefits of
protective netting. https:// journals. plos.org/ plosone/ article/ file?id= 10.1371/journal.pone.0220955&type=printable
Agustinus Suryanto. 2001. Kelelawar Indonesia. Pusat penelitian dan pengembangan Biologi-LIPI Balai penelitian botani, Herbarium
Bogoriense. Bogor

More Related Content

What's hot

Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum EchinodermataAfi Alifia
 
SISTEM INTEGUMENT SERANGGA
SISTEM INTEGUMENT SERANGGASISTEM INTEGUMENT SERANGGA
SISTEM INTEGUMENT SERANGGAJosua Sitorus
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaf' yagami
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaUNIB
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
 
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananPpt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananSatria Nurtirta
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
DeuteromycotaAini29
 
Animalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas XAnimalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas Xfadillahsalsa
 
Phylum annelida kelompok 6
Phylum annelida kelompok 6Phylum annelida kelompok 6
Phylum annelida kelompok 6ikaayu
 
Parasit Arthropoda
Parasit ArthropodaParasit Arthropoda
Parasit Arthropodapmarlisa
 

What's hot (20)

Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum Echinodermata
 
SISTEM INTEGUMENT SERANGGA
SISTEM INTEGUMENT SERANGGASISTEM INTEGUMENT SERANGGA
SISTEM INTEGUMENT SERANGGA
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)
 
Filum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda BiologiFilum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda Biologi
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananPpt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
 
Animalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas XAnimalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas X
 
Ekoenergitika
EkoenergitikaEkoenergitika
Ekoenergitika
 
Phylum annelida kelompok 6
Phylum annelida kelompok 6Phylum annelida kelompok 6
Phylum annelida kelompok 6
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Parasit Arthropoda
Parasit ArthropodaParasit Arthropoda
Parasit Arthropoda
 
Adaptasi makhluk hidup
Adaptasi makhluk hidupAdaptasi makhluk hidup
Adaptasi makhluk hidup
 
Kelas Reptilia
Kelas ReptiliaKelas Reptilia
Kelas Reptilia
 

Similar to KELELAWAR.ppt.pptx

Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisNovi Fachrunnisa
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitLaksmi Bali
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANJosua Sitorus
 
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxAnonymouscdLyeXKB
 
SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
 SEMUT DAN PENGENDALIANNYA SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
SEMUT DAN PENGENDALIANNYANgulya Imroatul
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU Riskymessyana99
 
Laporan flora dan fauna tia
Laporan flora dan fauna tiaLaporan flora dan fauna tia
Laporan flora dan fauna tiadarma wati
 
Laporan pengelasan serangga (tugasan individu)
Laporan pengelasan serangga (tugasan individu)Laporan pengelasan serangga (tugasan individu)
Laporan pengelasan serangga (tugasan individu)Rosdi Ramli
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaWarnet Raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaWarnet Raha
 
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptxKLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptxNisaTansa
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthesevarahma70
 
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.pptAhmadRasito
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Semiani Satsuki
 

Similar to KELELAWAR.ppt.pptx (20)

Makalah sisver mono & chiro
Makalah sisver mono & chiroMakalah sisver mono & chiro
Makalah sisver mono & chiro
 
Monyet sebagai hewan coba
Monyet sebagai hewan cobaMonyet sebagai hewan coba
Monyet sebagai hewan coba
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopis
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
 
SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
 SEMUT DAN PENGENDALIANNYA SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
 
Laporan flora dan fauna tia
Laporan flora dan fauna tiaLaporan flora dan fauna tia
Laporan flora dan fauna tia
 
Laporan pengelasan serangga (tugasan individu)
Laporan pengelasan serangga (tugasan individu)Laporan pengelasan serangga (tugasan individu)
Laporan pengelasan serangga (tugasan individu)
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptxKLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
 
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

KELELAWAR.ppt.pptx

  • 1. Oleh : Ummu Haddina HM KELELAWAR
  • 2. Kelelawar  Dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, banyak daerah yang mempunyai nama tersendiri  Kedua terbesar bangsa binatang pengerak dalam kelas mamalia  Satwa nocturnal. dimulai dari terbenamnya matahari hingga subuh atau dikenal dengan istilah hewan crepuscular  Satu-satunya mamalia yang dapat terbang  Kelelawar dapat terbang mencapai radius 60 km  Digolongkan dalam Bangsa Chiroptera yang berarti mempunyai “sayap tangan”
  • 3. Kelelawar • Sayap berbeda (tidak berbulu seperti burung dan tidak seperi membran pada serangga) • Sayap terdiri dari selaput kulit yang membentang diantara tulang-tulang telapak dan jari tangan/anggota tubuh depan sampai sepanjang sisi samping tubuh dan kaki belakang. • sayap yang tipis yang berupa selaput kulit tipis dan sangat rentan terkena sinar matahari • Sayap yang elastis berotot (Patagium) digunakan untuk a. Terbang b. Selimut c. menurunkan suhu tubuh
  • 4. Kelelawar  Bergantung terbalik menggunakan kaki untuk mencengkram  Jantung berukuran relative lebih besar dibandingkan kelompok lain (0,9% vs 0,5% bobot tubuh)  Usia kelelawar dapat mencapai 31 tahun  Berkembang biak sekali setahun, dengan masa bunting 3-6 bulan. Melahirkan hanya 1 ekor anakan  Anak dibawa terbang oleh induknya sambil disusui dengan cara melekat di perut induk
  • 5. Kelelawar di bagi atas 2 kelompok besar di Indonesia yaitu : a.Kelelawar Pemakan tumbuhan (Megachiroptera) b. Kelelawar pemakan serangga (Microhiroptera)
  • 6. Kelelawar Pemakan tumbuhan (Megachiroptera)  Makanan berupa buah, nektar, sebuk sari, dedaunan dan bunga  Lebih menggunakan mata untuk mengenali benda-benda sekitarnya  Kelelawar pemakan buah (Megachiroptera) yang memiliki ukuran tubuh relatif besar dengan bobot berkisar antara 10- 1500 g  Telinga Berbentuk bulat dengan pola seperti cincin pada bagian dalam  Jari tangan ke dua Berkembang menjadi kait seperti jari 1, membantu memanjat pohon  Bentuk mulut/moncong berbentuk Kerucut  Contoh : Pteropus vampyrus, Balionycteris maculate, Chironax melanocephalus
  • 7.  Memakan serangga  Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dengan kisaran bobot tubuh 2 - 196 g.  Lebih menggunakan telinga (ekolokasi) untuk memandu arah geraknya mengeluarkan suara dari mulut dan hidung dengan frekuensi getaran gelombang suarah yang sangat tinggi (ultrasonik) rata-rata 50 Kilohertz (manusia 3-18 kilohertz)  Telinga Bentuk meruncing tanpa pola cincin pada bagian dalam  Cuping tambahan pada telinga (tragus dan antitragus) Berkembang, membantu fungsi pendengaran  Interfemoral membran Lebar, berkembang baik untuk menangkap mangsa yang terlepas  Bentuk mulut/moncong mulut/moncon Relatif lebih datar  Salah satu contoh kelelawar pemakan serangga yaitu Phoniscus atrox Kelelawar pemakan serangga (Megachiroptera)
  • 8. Peranan dan Dampak Kelelawar
  • 9. Peranan Kelelawar 1. Pemencar biji - Pemencaran biji dari kelelawar yang paling jauh di antara hewan pemencar biji karena kemampuan terbang bisa sampai 60 km dalam 1 malam - Biji dari kelelawar lebih berkualitas dibanding langsung jatuh di pohon. Karena jika tanpa bantuan kelelawar maka buah akan membusuk dengan bantuan bakteri, yang akan menimbulkan zat asam yg merusak biji, sehingga biji sulit berkecambah atau sulit mencapai usia dewasa -
  • 10. 2. Sebagai penyerbuk bunga berbagai tumbuhan Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Kelelawar-kelelawar bersarang di kawasan mangrov pesisir pantai. Saat musim bunga durian, jika soreh hari (Magrib) ribuan kelelawar melintas hingga menjelang pagi, bunga- bunga durian, akan berjatuhan di bawah lantai pohon. Setelah musim bunga berlalu, biji-biji kecil sebagai cikal buah akan bermunculan di dahan pohon. Saat itu kelelawar akan menghilang. Dicatat di tahun 2010 ketika lahan pertambakan makin masif di pesisir, kawasan mangrove rumah kelelawar makin menyempit, dan kelelawar pun menghilang. Kini, buah durian di Kecamatan Suli pun ikut berkurang. Peran Kelelawar Pemakan polen dan nectar ciri-cirinya: ukuran kecil, kepala panjang dan runcing, lidah panjang dengan ujungnya seperti sikat untuk mendapatkan pakannya, di tropis dan subtropics.
  • 11. Sebagai obat 3. Penghasil pupuk. Pupuk guano (Gua Lawa, Nusakambangan Gua Ngerong, Tuban, Gua Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Gua Pintu Kuwari, Ace timur, Gua Kota Bulu, Sumatra Utara) yang kaya akan kandungan NPK (Nitrogen, Phosphor, Kalium) Tinggi Daging kelelawar juga dapat bermanfaat bagi penderita asma atau yang bermasalah dengan sistem pernapasan. Karena mengandung kitofetin, daging kelelawar diyakini dapat membuat sistem pernapasan Anda lebih lancar. Peran Kelelawar Kelelawar 4. Obat Beberapa penyakit dipercaya salah satunya, Daging kelelawar juga dapat bermanfaat bagi penderita asma atau yang bermasalah dengan sistem pernapasan. Karena mengandung kitofetin, daging kelelawar diyakini dapat membuat sistem pernapasan Anda lebih lancar. Dan beberapa penyakit yang lainnya
  • 12. 5. Pengendali populasi serangga,  Menurut Gould myotis lucifugus mampu memakan serangga 1 gram atau setara dengan 500 individu dalam 1 jam, dan kelelawar Pipistrellus subflavus mampu menangkap serangga sebanyak seperempat bobot tubuh dalam 30 menit.  Di Amerika serikat kelelawar yang jumlahnya 20 juta ekor dapat memangsa 6600 ton pertahun Peran Kelelawar
  • 13. Peran Kelelawar 6. Indikator lingkungan Kelelawar diketahui juga dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang beragam (Suyanto 2001). Indikator zat pencemaran udara menurut Mohr kelelawar Eptesicus mempunyai LD50 (Lethal Dosis, kadar setengah yang menybabkan kematian) sebanyak 40 mg/kg berat tubuh yang berarti 10x lebih peka dibandingkan jenis binatan lain seperti tikus dan kelinci. 7. Ekowisata Di Kab.Soppeng Sulawesi Selatan berdatangan wisatawan untuk melihat kelelawar
  • 14. DAMPAK NEGATIF KELELAWAR Afrika tepatnya di Mauritis lebih dari 31.000 pohon leci yang menghasilkan buah yang berada di halaman belakang, yang terlibat dalam produksi buah komersial berkontribusi besar terhadap pasar. Dalam 18 pohon dapat kehilangan buah 4594 kelelawar buah bertanggung jawab atas sekitar 42% dari total kerusakan. kerusakan senilai Rs6,6 juta pada leci halaman belakang. Food and Agricultural Research Extension Institute sebesar Rs45-50 juta (FAREI pers. comm. 2017) 1. Berdampka kepada hasil penen petani
  • 15. 2. Membawa patogen penyakit. - Mengandung sekitar 179 virus dan 68 di antaranya bisa ditularkan ke manusia. - Kelelawar pemakan buah memiliki peran strategis dalam penyebaran berbagai penyakit yang dibawanya. Perilaku memakan buah menjadi kunci penyebaran virus antar spesies. Kelelawar tidak dapat menelan makanan dalam jumlah besar sehingga hanya mengunyah buah yang dimakannya dan memuntahkannya. Kunyahan buah yang terkontaminasi oleh saliva kelelawar tersebut dan juga ekskretanya dapat mengontaminasi hewan domestik yang rentan terhadap virus dan kemudian terinfeksi. Hewan domestik yang terinfeksi dapat menjadi inang antara virus dan menularkannya ke manusia (Dobson 2005). Kelelawar juga dapat berkontak langsung dengan manusia yang juga menjadi sarana penularan virus yang dibawa oleh kelelawar (Messengger et al., 2002). - Virus zoonotik yang saat ini bermunculan seperti sudden acute respiratory syndrome- like coronavirus; Ebola dan Marburg hemorrhagic fever filovirus, rabies dan lyssavirus yang berkaitan dengan rabies; serta banyak paramyxovirus termasuk rubulavirus, Nipah, dan Hendra dan masih banyak yang lainnya (Calisher et al., 2006; Smith dan Wang, 2013; Schountz 2014; O’Shea et al., 2014; Damayanti dan Sendow, 2015; Han et al., 2015) DAMPAK NEGATIF KELELAWAR
  • 16. Kelelawar dapat beradaptasi dengan patogen didalam tubuhnya banyak ilmuwan, saat terbang, mereka menghasilkan begitu banyak panas sehingga membuat tubuh mereka melawan bibit penyakit yang mereka bawa. Teori ini banyak dikenal sebagai “flight as fever hypothesis” (hipotesis terbang dengan demam). Mutasi genetik mungkin telah meningkatkan sistem imun mereka. Namun, jawaban yang lebih sesuai adalah kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang. Gua kelelawar merupakan tempat ideal pengembangan dan perpindahan bibit penyakit dengan ribuan kelelawar berkerumun bersama, menjilati badan, bernafas, dan mengeluarkan sisa makanan di antara satu sama lain.
  • 17. DAMPAK KELELAWAR 3. Dalam jumlah banyak kelelawar dapat menimbulkan bau yang mengganggu 4. Kelelawar Menyeramkan bagi sebagian orang
  • 18. Musuh Alami kelelawar  Ular sanca  Ular hijau  Elang kelelawar  Kucing  Burung hantu  Katak pohon hijau  Jaring  Pemburuan Pengendalian kelelawar
  • 19. 4. Habitat Potensial Kelelawar  Kelelawar hidup pada berbagai tipe habitat dan memilih alternatif tempat bergelantung.  Kelelawar hidup pada berbagai tipe habitat seperti gua, hutan alami, hutan buatan, kebun kopi, pekarangan dan perkebunan, terutama pada lokasi yang ternaungi dan lembab.  Jenis-jenis kelelawar tertentu seperti kalong, codot dan beberapa jenis dari sub ordo Megachiroptera memilih tempat bergelantung untuk tidur pada pohon-pohon besar, sedangkan beberapa jenis kelelawar dari sub ordo Microchiroptera lebih memilih tempat berlindung pada gua, lubang lubang batang pohon, celah bambu, pohon mati, jalinan rotan hingga langit-langit rumah pada pemukiman penduduk
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Fithria Tsania Zuyyina, Bambang Priyono, Ning Setiati, Partaya, 2020. Jenis-Jenis Kelelawar Pemakan Buah Subordo Megachiroptera Dan Sebaran Spasial Di Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati. Jurnal Bioeksperimen, Volume 6 No. 2. Manek Y, A. Elu, A. Ch.Hendrik, W. A. Blegur. N. I.Bullu, 2020. Identifikasi Jenis-Jenis Dan Karakteristik Morfometrik Kelelawar Di Gua Fatubaun Desa Manufui Kecamatan Santian Kabupaten Timor Tengah Selatan . Jurnal Saintek Lahan Kering (2020) International Standard Of Serial Number 2622-1020. Prasetyo PN, Noerfahmy S dan Tata HL. 2011. Jenis-jenis Kelelawar Agroforest Sumatera. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office. 75p. Wijayanti Fahma, 2013. Optimalisasi Peran Kelelawar Microchiroptera Sebagai Biokontrol Serangga Tomcat (Paederus Fuscipes) Dan Ulat Bulu (Lymantriidae) Di Perkotaan Jurnal Biologi Volume 6 Nomor 1. Yuliadi Bernadus, Tika Fiona Sari, Farida Dwi Handayani, 2014. KELELAWAR SULAWESI Jenis Dan Peranannya Dalam Kesehatan. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMEMNTERIAN KESEHATAN RI. Messengger SL, Smith JS, Rupprecht CE. 2002. Emerging Epidemiology of Bat-Associated Cryptic Cases of Rabies in Humans in the United States. Clin Infect Dis 35: 738-747. Suyanto, A. 2001. Panduan Lapangan Kelelawar di Indonesia. Pusat Oenelitian dan Pengembangan Biologi – LIPI. Bogor. Simon Tollington, Zainal Kareemun, Arlaine Augustin, Kunal Lallchand, Vikash Tatayah, Alexandra Zimmerman. 2019. Quantifying the damage caused by fruit bats to backyard lychee trees in Mauritius and evaluating the benefits of protective netting. https:// journals. plos.org/ plosone/ article/ file?id= 10.1371/journal.pone.0220955&type=printable Agustinus Suryanto. 2001. Kelelawar Indonesia. Pusat penelitian dan pengembangan Biologi-LIPI Balai penelitian botani, Herbarium Bogoriense. Bogor