2. Kelelawar
Dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, banyak daerah yang
mempunyai nama tersendiri
Kedua terbesar bangsa binatang pengerak dalam kelas mamalia
Satwa nocturnal. dimulai dari terbenamnya matahari hingga subuh
atau dikenal dengan istilah hewan crepuscular
Satu-satunya mamalia yang dapat terbang
Kelelawar dapat terbang mencapai radius 60 km
Digolongkan dalam Bangsa Chiroptera yang berarti mempunyai
“sayap tangan”
3. Kelelawar
• Sayap berbeda (tidak berbulu seperti burung dan tidak seperi membran pada serangga)
• Sayap terdiri dari selaput kulit yang membentang diantara tulang-tulang telapak dan jari
tangan/anggota tubuh depan sampai sepanjang sisi samping tubuh dan kaki belakang.
• sayap yang tipis yang berupa selaput kulit tipis dan sangat rentan terkena sinar matahari
• Sayap yang elastis berotot (Patagium) digunakan untuk
a. Terbang
b. Selimut
c. menurunkan suhu tubuh
4. Kelelawar
Bergantung terbalik menggunakan kaki
untuk mencengkram
Jantung berukuran relative lebih besar
dibandingkan kelompok lain (0,9% vs
0,5% bobot tubuh)
Usia kelelawar dapat mencapai 31
tahun
Berkembang biak sekali setahun,
dengan masa bunting 3-6 bulan.
Melahirkan hanya 1 ekor anakan
Anak dibawa terbang oleh induknya
sambil disusui dengan cara melekat di
perut induk
5. Kelelawar di bagi atas 2 kelompok
besar di Indonesia yaitu :
a.Kelelawar Pemakan tumbuhan (Megachiroptera)
b. Kelelawar pemakan serangga (Microhiroptera)
6. Kelelawar Pemakan tumbuhan (Megachiroptera)
Makanan berupa buah, nektar, sebuk sari, dedaunan dan bunga
Lebih menggunakan mata untuk mengenali benda-benda
sekitarnya
Kelelawar pemakan buah (Megachiroptera) yang memiliki
ukuran tubuh relatif besar dengan bobot berkisar antara 10-
1500 g
Telinga Berbentuk bulat dengan pola seperti cincin pada bagian
dalam
Jari tangan ke dua Berkembang menjadi kait seperti jari 1,
membantu memanjat pohon
Bentuk mulut/moncong berbentuk Kerucut
Contoh : Pteropus vampyrus, Balionycteris maculate, Chironax
melanocephalus
7. Memakan serangga
Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dengan kisaran bobot tubuh 2 -
196 g.
Lebih menggunakan telinga (ekolokasi) untuk memandu arah geraknya
mengeluarkan suara dari mulut dan hidung dengan frekuensi getaran
gelombang suarah yang sangat tinggi (ultrasonik) rata-rata 50 Kilohertz
(manusia 3-18 kilohertz)
Telinga Bentuk meruncing tanpa pola cincin pada bagian dalam
Cuping tambahan pada telinga (tragus dan antitragus) Berkembang,
membantu fungsi pendengaran
Interfemoral membran Lebar, berkembang baik untuk menangkap mangsa
yang terlepas
Bentuk mulut/moncong mulut/moncon Relatif lebih datar
Salah satu contoh kelelawar pemakan serangga yaitu Phoniscus atrox
Kelelawar pemakan serangga (Megachiroptera)
9. Peranan Kelelawar
1. Pemencar biji
- Pemencaran biji dari kelelawar yang paling jauh di antara hewan pemencar biji
karena kemampuan terbang bisa sampai 60 km dalam 1 malam
- Biji dari kelelawar lebih berkualitas dibanding langsung jatuh di pohon. Karena
jika tanpa bantuan kelelawar maka buah akan membusuk dengan bantuan bakteri,
yang akan menimbulkan zat asam yg merusak biji, sehingga biji sulit berkecambah
atau sulit mencapai usia dewasa
-
10. 2. Sebagai penyerbuk bunga berbagai tumbuhan
Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu,
Sulawesi Selatan. Kelelawar-kelelawar
bersarang di kawasan mangrov pesisir
pantai. Saat musim bunga durian, jika
soreh hari (Magrib) ribuan kelelawar
melintas hingga menjelang pagi, bunga-
bunga durian, akan berjatuhan di bawah
lantai pohon. Setelah musim bunga
berlalu, biji-biji kecil sebagai cikal buah
akan bermunculan di dahan pohon. Saat
itu kelelawar akan menghilang.
Dicatat di tahun 2010 ketika lahan
pertambakan makin masif di pesisir,
kawasan mangrove rumah kelelawar makin
menyempit, dan kelelawar pun
menghilang. Kini, buah durian di
Kecamatan Suli pun ikut berkurang.
Peran Kelelawar
Pemakan polen dan nectar ciri-cirinya:
ukuran kecil, kepala panjang dan runcing,
lidah panjang dengan ujungnya seperti sikat
untuk mendapatkan pakannya, di tropis dan
subtropics.
11. Sebagai obat
3. Penghasil pupuk.
Pupuk guano (Gua Lawa, Nusakambangan Gua Ngerong, Tuban, Gua Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Gua Pintu Kuwari, Ace
timur, Gua Kota Bulu, Sumatra Utara) yang kaya akan kandungan NPK (Nitrogen, Phosphor, Kalium) Tinggi
Daging kelelawar juga dapat bermanfaat bagi penderita asma atau yang
bermasalah dengan sistem pernapasan. Karena mengandung kitofetin,
daging kelelawar diyakini dapat membuat sistem pernapasan Anda lebih
lancar.
Peran Kelelawar
Kelelawar
4. Obat
Beberapa penyakit dipercaya salah satunya, Daging kelelawar juga dapat bermanfaat bagi
penderita asma atau yang bermasalah dengan sistem pernapasan. Karena mengandung kitofetin,
daging kelelawar diyakini dapat membuat sistem pernapasan Anda lebih lancar.
Dan beberapa penyakit yang lainnya
12. 5. Pengendali populasi serangga,
Menurut Gould myotis lucifugus mampu memakan serangga 1 gram atau setara dengan 500 individu dalam
1 jam, dan kelelawar Pipistrellus subflavus mampu menangkap serangga sebanyak seperempat bobot tubuh
dalam 30 menit.
Di Amerika serikat kelelawar yang jumlahnya 20 juta ekor dapat memangsa 6600 ton pertahun
Peran Kelelawar
13. Peran Kelelawar
6. Indikator lingkungan
Kelelawar diketahui juga dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan dengan
tingkat keanekaragaman hayati yang beragam (Suyanto 2001).
Indikator zat pencemaran udara menurut Mohr kelelawar Eptesicus mempunyai
LD50 (Lethal Dosis, kadar setengah yang menybabkan kematian) sebanyak 40 mg/kg
berat tubuh yang berarti 10x lebih peka dibandingkan jenis binatan lain seperti tikus
dan kelinci.
7. Ekowisata
Di Kab.Soppeng Sulawesi Selatan berdatangan wisatawan untuk melihat kelelawar
14. DAMPAK NEGATIF KELELAWAR
Afrika tepatnya di Mauritis lebih dari 31.000 pohon leci yang menghasilkan buah yang
berada di halaman belakang, yang terlibat dalam produksi buah komersial
berkontribusi besar terhadap pasar. Dalam 18 pohon dapat kehilangan buah 4594
kelelawar buah bertanggung jawab atas sekitar 42% dari total kerusakan. kerusakan
senilai Rs6,6 juta pada leci halaman belakang. Food and Agricultural Research
Extension Institute sebesar Rs45-50 juta (FAREI pers. comm. 2017)
1. Berdampka kepada hasil penen petani
15. 2. Membawa patogen penyakit.
- Mengandung sekitar 179 virus dan 68 di antaranya bisa ditularkan ke manusia.
- Kelelawar pemakan buah memiliki peran strategis dalam penyebaran berbagai
penyakit yang dibawanya. Perilaku memakan buah menjadi kunci penyebaran virus
antar spesies. Kelelawar tidak dapat menelan makanan dalam jumlah besar sehingga
hanya mengunyah buah yang dimakannya dan memuntahkannya. Kunyahan buah yang
terkontaminasi oleh saliva kelelawar tersebut dan juga ekskretanya dapat
mengontaminasi hewan domestik yang rentan terhadap virus dan kemudian terinfeksi.
Hewan domestik yang terinfeksi dapat menjadi inang antara virus dan menularkannya
ke manusia (Dobson 2005). Kelelawar juga dapat berkontak langsung dengan manusia
yang juga menjadi sarana penularan virus yang dibawa oleh kelelawar (Messengger et
al., 2002).
- Virus zoonotik yang saat ini bermunculan seperti sudden acute respiratory syndrome-
like coronavirus; Ebola dan Marburg hemorrhagic fever filovirus, rabies dan lyssavirus
yang berkaitan dengan rabies; serta banyak paramyxovirus termasuk rubulavirus,
Nipah, dan Hendra dan masih banyak yang lainnya (Calisher et al., 2006; Smith dan
Wang, 2013; Schountz 2014; O’Shea et al., 2014; Damayanti dan Sendow, 2015; Han et
al., 2015)
DAMPAK NEGATIF KELELAWAR
16. Kelelawar dapat beradaptasi dengan
patogen didalam tubuhnya
banyak ilmuwan, saat terbang, mereka menghasilkan begitu banyak panas
sehingga membuat tubuh mereka melawan bibit penyakit yang mereka bawa.
Teori ini banyak dikenal sebagai “flight as fever hypothesis” (hipotesis terbang
dengan demam).
Mutasi genetik mungkin telah meningkatkan sistem imun mereka. Namun,
jawaban yang lebih sesuai adalah kelelawar merupakan satu-satunya mamalia
yang dapat terbang.
Gua kelelawar merupakan tempat ideal pengembangan dan perpindahan bibit
penyakit dengan ribuan kelelawar berkerumun bersama, menjilati badan,
bernafas, dan mengeluarkan sisa makanan di antara satu sama lain.
17. DAMPAK KELELAWAR
3. Dalam jumlah banyak kelelawar dapat menimbulkan bau yang mengganggu
4. Kelelawar Menyeramkan bagi sebagian orang
18. Musuh Alami kelelawar
Ular sanca
Ular hijau
Elang kelelawar
Kucing
Burung hantu
Katak pohon hijau
Jaring
Pemburuan
Pengendalian kelelawar
19. 4. Habitat Potensial Kelelawar
Kelelawar hidup pada berbagai tipe habitat dan memilih alternatif
tempat bergelantung.
Kelelawar hidup pada berbagai tipe habitat seperti gua, hutan alami,
hutan buatan, kebun kopi, pekarangan dan perkebunan, terutama
pada lokasi yang ternaungi dan lembab.
Jenis-jenis kelelawar tertentu seperti kalong, codot dan beberapa
jenis dari sub ordo Megachiroptera memilih tempat bergelantung
untuk tidur pada pohon-pohon besar, sedangkan beberapa jenis
kelelawar dari sub ordo Microchiroptera lebih memilih tempat
berlindung pada gua, lubang lubang batang pohon, celah bambu,
pohon mati, jalinan rotan hingga langit-langit rumah pada
pemukiman penduduk
20. DAFTAR PUSTAKA
Fithria Tsania Zuyyina, Bambang Priyono, Ning Setiati, Partaya, 2020. Jenis-Jenis Kelelawar Pemakan Buah Subordo
Megachiroptera Dan Sebaran Spasial Di Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati. Jurnal Bioeksperimen, Volume 6 No.
2.
Manek Y, A. Elu, A. Ch.Hendrik, W. A. Blegur. N. I.Bullu, 2020. Identifikasi Jenis-Jenis Dan Karakteristik Morfometrik Kelelawar
Di Gua Fatubaun Desa Manufui Kecamatan Santian Kabupaten Timor Tengah Selatan . Jurnal Saintek Lahan Kering (2020)
International Standard Of Serial Number 2622-1020.
Prasetyo PN, Noerfahmy S dan Tata HL. 2011. Jenis-jenis Kelelawar Agroforest Sumatera. Bogor, Indonesia. World Agroforestry
Centre - ICRAF, SEA Regional Office. 75p.
Wijayanti Fahma, 2013. Optimalisasi Peran Kelelawar Microchiroptera Sebagai Biokontrol Serangga Tomcat (Paederus Fuscipes)
Dan Ulat Bulu (Lymantriidae) Di Perkotaan Jurnal Biologi Volume 6 Nomor 1.
Yuliadi Bernadus, Tika Fiona Sari, Farida Dwi Handayani, 2014. KELELAWAR SULAWESI Jenis Dan Peranannya Dalam
Kesehatan. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMEMNTERIAN KESEHATAN RI.
Messengger SL, Smith JS, Rupprecht CE. 2002. Emerging Epidemiology of Bat-Associated Cryptic Cases of Rabies in
Humans in the United States. Clin Infect Dis 35: 738-747.
Suyanto, A. 2001. Panduan Lapangan Kelelawar di Indonesia. Pusat Oenelitian dan Pengembangan Biologi – LIPI. Bogor.
Simon Tollington, Zainal Kareemun, Arlaine Augustin, Kunal Lallchand, Vikash Tatayah, Alexandra Zimmerman. 2019.
Quantifying the damage caused by fruit bats to backyard lychee trees in Mauritius and evaluating the benefits of
protective netting. https:// journals. plos.org/ plosone/ article/ file?id= 10.1371/journal.pone.0220955&type=printable
Agustinus Suryanto. 2001. Kelelawar Indonesia. Pusat penelitian dan pengembangan Biologi-LIPI Balai penelitian botani, Herbarium
Bogoriense. Bogor