SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
BAB III
Ustadzah Resti
Kamis, 09 Maret 2023
Pengolahan Bahan Pangan
Setengah Jadi dari Serealia,
Kacang-kacangan, dan Umbi
Menjadi Makanan Khas
Wilayah Setempat
Pengertian
A.
Pengolahan Bahan Pangan
Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan
mengubah bahan mentah menjadi bahan makanan
siap dikonsumsi atau menjadi bahan setengah jadi
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan
memperpanjang masa simpan bahan pangan.
Serelia
Jenis tumbuhan golongan tanaman
padi/padian/ rumput/rumputan yang
dibudidayakan untuk menghasilkan
bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai
sumber karbohidrat/pati.
Umbi
Umbi adalah organ tumbuhan yang
mengalami perubahan ukuran dan
bentuk (pembengkakan) sebagai
akibat perubahan fungsinya. Organ
yang membentuk umbi terutama
batang, akar, atau modifikasinya
Olahan bahan pangan setengah jadi
Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut juga
sebagai ‘produk pangan primer’ adalah mengolah bahan baku
pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara
kimia, fisika ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan
pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai
bahan baku pangan. Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai
ekonomi lebih tinggi, karena dapat memiliki umur simpan yang
lebih panjang dan dapat diolah secara cepat sesuai kebutuhan.
Jenis
B.
1) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal
atau tipis
Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia antara
lain kerupuk gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun, dan
mie. Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari umbi antara
lain kerupuk tette, keripik singkong, sawut/gaplek ubi jalar, gaplek ubi kayu,
dan kentang beku. Produk pangan setengah jadi dari serealia dan umbi dengan
bentuk pipih tebal/tipis seperti kerupuk, keripik, dan kentang beku biasanya jika
diolah menjadi makanan khas Indonesia digunakan teknik menggoreng dengan
menggunakan minyak. Namun untuk bentuk sawut/gaplek ubi jalar maupun
ubi kayu/singkong, diolah dengan berbagai teknik, bisa dikukus, direbus,
maupun digoreng. Berikut ini gambar dari olahan pangan setengah jadi bentuk
pipih tebal atau tipis dari serealia dan umbi.
1) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal
atau tipis
2) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran
besar dari bahan serealia adalah beras, dan jagung.
Adapun, produk pangan setengah jadi dengan
bentuk butiran besar dari bahan kacang-kacangan
adalah kacang hijau, kacang tanah, dan kacang
kedelai. Sedangkan, produk pangan setengah jadi
dengan bentuk butiran besar dari umbi adalah tiwul
instan dan beras singkong.
2) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar
3) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus
dari serealia yaitu tepung beras, tepung jagung/maizena,
dan tepung terigu. Sedangkan, produk pangan setengah
jadi dengan bentuk butiran halus dari umbi yaitu tepung ubi
jalar, tepung tapioka, tepung talas, dan tepung kentang.
Produk pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan,
dan umbi dengan aneka ragam jenis tepung biasanya jika
diolah menjadi makanan khas Indonesia dapat dengan
aneka ragam teknik.
3) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus
Adapun, aneka ragam tepung dari bahan serealia, kacang-
kacangan, dan umbi dapat diolah menjadi berbagai produk
makanan khas Indonesia seperti; jenang (Jawa), aneka
ragam kue (seperti kue Adee singkong (Meureudu), bolu,
lepet (Jawa), donat (Jakarta), brownies (Bandung), dan
lain-lain), bakpia (Jawa), es krim, mie, roti, maupun keripik.
Berikut ini gambar dari olahan pangan setengah jadi
serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan bentuk
butiran halus.
3) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus
Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh zat gizi dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
a. Kelompok zat gizi penghasil tenaga (karbohidrat). Bahan
makanan yang mengandung karbohidrat antara lain dapat
diperoleh dari beras, jagung, gandum, roti, mie, makaroni,
bihun, kentang, singkong, ubi, talas, umbi-umbian, tepung-
tepungan, gula, dan minyak.
b. Kelompok zat gizi pembangun sel (protein). Protein dapat
diperoleh dari daging, ayam, kelinci, telur, ikan, udang, susu,
serta kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan
tempe.
c. Kelompok zat gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Zat pengatur banyak terdapat dalam sayur-
sayuran yang berwarna kuning, jingga, dan merah, serta buah-
buahan.
Teknik
Pengolahan
C.
1) Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah
Teknik pengolahan makanan panas basah
adalah mengolah bahan makanan dengan
menggunakan bahan dasar cairan untuk
mematangkannya. Bahan dasar cairan yang
digunakan bervariasi seperti air, kaldu, santan,
susu atau bahan lainnya.
a) Teknik Merebus
Teknik merebus adalah mengolah bahan
makanan dalam cairan yang sudah mendidih.
Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, dan
susu. Caranya bahan makanan dimasukkan ke
dalam cairan yang masih dingin atau dalam air
yang telah panas.
b) Teknik Poaching
Teknik poacing ialah cara memasak bahan makanan
dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan
yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih
(92-96 °C). Bahan makanan yang dipoach ini adalah
bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak
memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti
telur, ikan, dan buah–buahan. Cairan bisa berupa
kaldu, air yang diberi asam, cuka, dan susu.
c) Teknik Braising
Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan
dengan sedikit cairan, (kira-kira setengah dari bahan yang
akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan
secara perlahan-lahan. Jenis bahan makanan yang diolah
dengan teknik ini biasanya daging dan sayuran. Efek dari
braising ini, yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih
lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.
d) Teknik Stewing
Stewing (menggulai) adalah mengolah bahan makanan yang
terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang
berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang.
Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang
lama agar aroma dari bahan masakan daging keluar dengan
sempurna. Bahan masakannya biasanya daging, ayam, dan ikan.
Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati
agar tidak mudah hancur. Pada proses stewing, cairan yang dipakai
yaitu air, susu, santan, dan kaldu. Contoh makanan yang
menggunakan teknik ini antara lain, opor ayam, gulai kambing, dan
gulai ikan.
e) Teknik Mengukus
Teknik mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uap air
mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang
sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih
dan mengeluarkan uap, kemudian masukkan bahan makanan pada
steamer atau pengukus. Uap air panas akan mengalir ke sekeliling
bahan makanan yang sedang dikukus. Efek dari teknik ini ialah
menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan
makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan
langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu
puding, bolu, sayuran, ikan atau ayam
f) Teknik Simmering
Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan
makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang
dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik
didih dan direbus lama, di mana di permukaannya
muncul gelembung–gelembung kecil. Teknik ini
biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang
mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
g) Teknik Mengetim
Teknik mengetim adalah memasak bahan
makanan dengan menggunakan dua buah
panci yang berbeda ukuran di mana salah satu
panci lebih kecil. Cara ini memang memerlukan
waktu yang lama, seperti nasi tim dan cokelat.
2) Teknik Pengolahan Makanan Panas Kering
Teknik pengolahan panas kering adalah mengolah makanan
tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya.
Teknik ini sama sekali tidak menggunakan air dalam proses
pematangannya, tetapi menggunakan minyak (minyak zaitun,
minyak kanola) sehingga suhunya bisa mencapai 180°C. Teknik
ini meliputi menggoreng dengan minyak banyak, menggoreng
dengan minyak sedikit, menumis, memanggang, dan membakar
(grilling).
a) Menggoreng dengan Minyak Banyak
Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan
makanan dengan menggunakan minyak/lemak yang
banyak hingga bahan makanan benar–benar
terendam sehingga memperoleh hasil yang kering
(crispy). Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai
bahan makanan termasuk daging dan unggas, ikan,
sayur–sayuran, dan buah.
b) . Menggoreng dengan Minyak Sedikit
Shallow frying adalah mengolah bahan makanan
atau proses menggoreng yang dilakukan dengan
cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan
datar. Dalam shallow frying bahan makanan
biasanya hanya satu kali dibalik. Bahan makanan
yang diolah pada shallow frying antara lain ikan,
unggas yang lunak dan dipotong tipis, telur mata
sapi, dan telur dadar.
c) Menumis
Teknik menumis adalah teknik memasak dengan
menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan
makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang
dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-
aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit
berkuah/basah. Cairan yang biasa ditambahkan adalah
saus, cream, dan sejenisnya. Cairan ini dimasukkan
pada saat terakhir proses pemasakan.
d) Memanggang
Memanggang (baking) adalah
pengolahan bahan makanan di dalam
oven dengan panas dari segala arah
tanpa menggunakan minyak atau air.
e) Membakar
Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas
lempengan besi panas atau di atas pan dadar (teflon) yang
diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang
dibutuhkan untuk grill sekitar 292°C. Grill juga dapat
dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang
atau alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan
sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah
maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi
sebagai penahan bahan makanan yang sedang
dimasak/dipanggang.
Penyajian dan
Pengemasan
D.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyajikan penampilan olahan pangan sebagai berikut.
1. Kombinasi warna
Dalam tata saji, warna merupakan faktor penting yang
harus diperhatikan. Padu-padan warna yang indah
merupakan salah satu faktor yang menjadi nilai jual suatu
hidangan. Kombinasi warna yang buruk dapat merusak
selera makan secara keseluruhan
2. Bentuk, Tekstur, dan Kekentalan
Bentuk suatu hidangan dapat diciptakan dari pemotongan bahan
pangan. Bahan pangan dapat dipotong dadu, memanjang, dirajang
secara kasar atau halus, dibentuk lonjong, bunga atau bintang.
Bentuk-bentuk yang menarik mata saat memandang akan dapat
meningkatkan selera makan. Demikian halnya pada tekstur olahan
pangan penting untuk diperhatikan. Tekstur olahan pangan
dirasakan saat di dalam mulut, apakah teksturnya lunak, kenyal,
kasar, kental atau halus. Adapun yang dimaksud dengan kekentalan
adalah dalam satu paket menu hendaknya memperhatikan
kombinasi tingkat kekentalan hidangan yang berbeda. Misalnya,
jangan semua serba berkuah atau serba kering.
3. Rasa dan Suhu
Dalam penyajian satu menu hendaknya kita juga perlu
mengombinasikan rasa-rasa dasar seperti, rasa asin, rasa
manis, rasa pedas, rasa gurih, rasa pahit, dan rasa asam,
maupun rasa yang sangat berbumbu. Suhu dari olahan
pangan yang dihidangkan juga perlu diperhatikan. Ada
olahan pangan yang enak dihidangkan saat panas ada juga
yang cocok dalam kondisi dingin. Misalnya, soto atau sop
sebaiknya dihidangkan panas-panas, sedangkan makanan
penutup seperti es krim atau puding hendaknya
dihidangkan dingin.
4. Alat Saji Makanan
Alat saji khas Indonesia sangatlah banyak. Hal ini sudah
kamu pelajari di semester 1. Ada alat saji tradisional dan
modern. Alat saji tradisional misalnya dengan wadah rotan
dengan dialasi daun pisang. Alat saji modern dapat berupa
piring khusus untuk menu hidangan utama, sup, maupun
piring kecil untuk makanan penutup yang dilengkapi
sendok dan garpu yang sesuai.
5. Hiasan/Garnis
Hiasan atau garnis merupakan penunjang
penampilan pada olahan pangan yang
dihidangkan. Hiasan ini dapat memberikan
aksen warna yang mengugah selera, bentuk
yang bermacam-macam maupun tata saji yang
menarik.
6. Penyajian
Dalam menyajikan suatu hidangan pada piring
hendaknya memperhatikan semua hal yang
perlu ditampilkan seperti yang disebutkan di
atas yaitu kombinasi warna, bentuk, tekstur
dan kekentalan, rasa dan suhu serta
penggunaan alat saji. Tidak lupa faktor yang
sangat penting diperhatikan adalah kebersihan
atau higienisnya suatu hidangan.
6. Penyajian
Hidangan yang tidak bersih akan langsung
merusak selera makan seseorang. Suatu
hidangan juga dapat disajikan dalam sebuah
kemasan. Dalam menyajikan suatu hidangan
dengan menggunakan kemasan harus juga
memperhatikan penampilan yang telah
disebutkan di atas.
6. Penyajian
Hidangan yang tidak bersih akan langsung
merusak selera makan seseorang. Suatu
hidangan juga dapat disajikan dalam sebuah
kemasan. Dalam menyajikan suatu hidangan
dengan menggunakan kemasan harus juga
memperhatikan penampilan yang telah
disebutkan di atas.
Hidangan yang tidak bersih akan langsung
merusak selera makan seseorang. Suatu
hidangan juga dapat disajikan dalam sebuah
kemasan. Dalam menyajikan suatu hidangan
dengan menggunakan kemasan harus juga
memperhatikan penampilan yang telah
disebutkan di atas.
SELESAI
"Maka hendaklah manusia itu memerhatikan
makanannya. Sesungguhnya Kami benar-
benar telah mencurahkan air (dari langit),
kemudian Kami belah Bumi dengan sebaik-
baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di
Bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun
dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan
buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk
kesenanganmu dan untuk binatang-binatang
ternakmu." (QS Abasa: 24–32).
3.6.1 TUGAS PENGETAHUAN
1. Carilah salah satu produk makanan
Indonesia yang terbuat dari serealia,
kacang-kacangan atau umbi-umbian.
2. Tulislah bahan dasar, bahan bantu dan
bahan kemasan yang dibutuhkan untuk
mengolah makanan tersebut.
3.6.1 TUGAS PENGETAHUAN
1. Apa yang dimaksud dengan:
a. Umbi
b. Serealia
2. Tuliskan masing-masing 2 contoh makanan khas Indonesia yang
terbuat dari:
a. Umbi
b. Serealia
3. Sebutkanlah teknik pengolahan yang digunakana dalam proses
pembuatan papeda!
4. Sebutkan salah satu contoh makanan yang disajikan menggunakan:
a. Daun
b. Bambu

More Related Content

What's hot

Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaAgnescia Sera
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan SeafoodMakalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafoodnafarani
 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPareta Riska
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
 
Lampiran 5 menu makanan asrama sekolah menengah versi 2015
Lampiran 5 menu makanan asrama sekolah menengah versi 2015Lampiran 5 menu makanan asrama sekolah menengah versi 2015
Lampiran 5 menu makanan asrama sekolah menengah versi 2015Tam Andi
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
 
Kimia bahan pangan ppt
Kimia bahan pangan pptKimia bahan pangan ppt
Kimia bahan pangan pptRizky Mashitoh
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiyulis adriana
 
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoringLaporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoringAurora Urbahillah
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Pendahuluan Kuliah Teknologi Hasil Perkebunan
Pendahuluan Kuliah Teknologi Hasil PerkebunanPendahuluan Kuliah Teknologi Hasil Perkebunan
Pendahuluan Kuliah Teknologi Hasil PerkebunanWendianing Putri Luketsi
 
Pertemuan 2 Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
Pertemuan 2   Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...Pertemuan 2   Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
Pertemuan 2 Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...Ratnawati Sigamma
 
Pengetahuan Bahan Makanan
Pengetahuan Bahan MakananPengetahuan Bahan Makanan
Pengetahuan Bahan Makananirmafardik
 
P.P.M.I K.d Hidangan Sayur dan Sayuran Indonesia
P.P.M.I K.d Hidangan Sayur dan Sayuran IndonesiaP.P.M.I K.d Hidangan Sayur dan Sayuran Indonesia
P.P.M.I K.d Hidangan Sayur dan Sayuran IndonesiaFaniRahmanRaihan
 
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptxTEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptxSuciFebriandani2
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganSutyawan
 

What's hot (20)

Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealia
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
 
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan SeafoodMakalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsional
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
Lampiran 5 menu makanan asrama sekolah menengah versi 2015
Lampiran 5 menu makanan asrama sekolah menengah versi 2015Lampiran 5 menu makanan asrama sekolah menengah versi 2015
Lampiran 5 menu makanan asrama sekolah menengah versi 2015
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Kimia bahan pangan ppt
Kimia bahan pangan pptKimia bahan pangan ppt
Kimia bahan pangan ppt
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
 
Apotek hidup
Apotek hidupApotek hidup
Apotek hidup
 
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoringLaporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
 
Pendahuluan Kuliah Teknologi Hasil Perkebunan
Pendahuluan Kuliah Teknologi Hasil PerkebunanPendahuluan Kuliah Teknologi Hasil Perkebunan
Pendahuluan Kuliah Teknologi Hasil Perkebunan
 
Pertemuan 2 Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
Pertemuan 2   Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...Pertemuan 2   Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
Pertemuan 2 Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
 
Pengetahuan Bahan Makanan
Pengetahuan Bahan MakananPengetahuan Bahan Makanan
Pengetahuan Bahan Makanan
 
P.P.M.I K.d Hidangan Sayur dan Sayuran Indonesia
P.P.M.I K.d Hidangan Sayur dan Sayuran IndonesiaP.P.M.I K.d Hidangan Sayur dan Sayuran Indonesia
P.P.M.I K.d Hidangan Sayur dan Sayuran Indonesia
 
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptxTEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
Sayuran
SayuranSayuran
Sayuran
 

Similar to PPT MATERI PERTEMUAN 1.pptx

BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptxBAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptxDaisyBs
 
Materi PKWU tentang Pengolahan _makanan.pptx
Materi PKWU tentang Pengolahan _makanan.pptxMateri PKWU tentang Pengolahan _makanan.pptx
Materi PKWU tentang Pengolahan _makanan.pptxnaufal631
 
Materi teknik pengolahan_makanan
Materi teknik pengolahan_makananMateri teknik pengolahan_makanan
Materi teknik pengolahan_makananKristi Herdiyanti
 
Pengolahan_makanan.pptx
Pengolahan_makanan.pptxPengolahan_makanan.pptx
Pengolahan_makanan.pptxRizkyFaluza
 
Pengelolaan sumberdaya dalam penyediaan bahan pangan 2
Pengelolaan sumberdaya dalam penyediaan bahan pangan 2Pengelolaan sumberdaya dalam penyediaan bahan pangan 2
Pengelolaan sumberdaya dalam penyediaan bahan pangan 2Cahya Panduputra
 
Teknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braisingTeknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braisingNovira Andiani
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurDisty Ridha H
 
Serealia, Rangkuman Prakarya Kelas 8 Halaman 100 - 130
Serealia, Rangkuman Prakarya Kelas 8 Halaman 100 - 130Serealia, Rangkuman Prakarya Kelas 8 Halaman 100 - 130
Serealia, Rangkuman Prakarya Kelas 8 Halaman 100 - 130Faran Aiki
 
5 tugas prakarya merangkum serealia halaman 100 - 133 muhammad faran aiki, 8-6
5 tugas prakarya merangkum serealia halaman 100 - 133 muhammad faran aiki, 8-65 tugas prakarya merangkum serealia halaman 100 - 133 muhammad faran aiki, 8-6
5 tugas prakarya merangkum serealia halaman 100 - 133 muhammad faran aiki, 8-6Faran Aiki
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxwidyatihasibuan1
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakanptkonline
 
pengolahan makanan khas daerah
pengolahan makanan khas daerahpengolahan makanan khas daerah
pengolahan makanan khas daerahpinkgrape1
 
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran .pptx
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran   .pptxPPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran   .pptx
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran .pptxWindahMaria1
 
Teknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabTeknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabErvantogatorop
 
Teknik Pengolahan Bahan Pangan VII.pptx
Teknik Pengolahan Bahan Pangan  VII.pptxTeknik Pengolahan Bahan Pangan  VII.pptx
Teknik Pengolahan Bahan Pangan VII.pptxFariqAlAsyari
 
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdfbasiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdfadisalim
 

Similar to PPT MATERI PERTEMUAN 1.pptx (20)

BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptxBAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
 
Tata boga bab 3
Tata boga bab 3Tata boga bab 3
Tata boga bab 3
 
PPT MIE TELOR.ppt
PPT MIE TELOR.pptPPT MIE TELOR.ppt
PPT MIE TELOR.ppt
 
Materi PKWU tentang Pengolahan _makanan.pptx
Materi PKWU tentang Pengolahan _makanan.pptxMateri PKWU tentang Pengolahan _makanan.pptx
Materi PKWU tentang Pengolahan _makanan.pptx
 
Materi teknik pengolahan_makanan
Materi teknik pengolahan_makananMateri teknik pengolahan_makanan
Materi teknik pengolahan_makanan
 
Pengolahan_makanan.pptx
Pengolahan_makanan.pptxPengolahan_makanan.pptx
Pengolahan_makanan.pptx
 
Pengelolaan sumberdaya dalam penyediaan bahan pangan 2
Pengelolaan sumberdaya dalam penyediaan bahan pangan 2Pengelolaan sumberdaya dalam penyediaan bahan pangan 2
Pengelolaan sumberdaya dalam penyediaan bahan pangan 2
 
Teknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braisingTeknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braising
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas Petelur
 
Serealia, Rangkuman Prakarya Kelas 8 Halaman 100 - 130
Serealia, Rangkuman Prakarya Kelas 8 Halaman 100 - 130Serealia, Rangkuman Prakarya Kelas 8 Halaman 100 - 130
Serealia, Rangkuman Prakarya Kelas 8 Halaman 100 - 130
 
5 tugas prakarya merangkum serealia halaman 100 - 133 muhammad faran aiki, 8-6
5 tugas prakarya merangkum serealia halaman 100 - 133 muhammad faran aiki, 8-65 tugas prakarya merangkum serealia halaman 100 - 133 muhammad faran aiki, 8-6
5 tugas prakarya merangkum serealia halaman 100 - 133 muhammad faran aiki, 8-6
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
 
pengolahan makanan khas daerah
pengolahan makanan khas daerahpengolahan makanan khas daerah
pengolahan makanan khas daerah
 
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran .pptx
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran   .pptxPPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran   .pptx
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran .pptx
 
Teknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabTeknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembab
 
pengolahan makanan.pdf
pengolahan makanan.pdfpengolahan makanan.pdf
pengolahan makanan.pdf
 
Teknik Pengolahan Bahan Pangan VII.pptx
Teknik Pengolahan Bahan Pangan  VII.pptxTeknik Pengolahan Bahan Pangan  VII.pptx
Teknik Pengolahan Bahan Pangan VII.pptx
 
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdfbasiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
 
Pakan_Ruminansia.pptx
Pakan_Ruminansia.pptxPakan_Ruminansia.pptx
Pakan_Ruminansia.pptx
 

More from Restiana8

PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxRestiana8
 
CP SB 7 kurikulum merdeka kelas 7 fix.docx
CP SB 7 kurikulum merdeka kelas 7 fix.docxCP SB 7 kurikulum merdeka kelas 7 fix.docx
CP SB 7 kurikulum merdeka kelas 7 fix.docxRestiana8
 
PPT MATERI KERUCUT MATEMATIKA SEMESTER 2.pptx
PPT MATERI KERUCUT MATEMATIKA SEMESTER 2.pptxPPT MATERI KERUCUT MATEMATIKA SEMESTER 2.pptx
PPT MATERI KERUCUT MATEMATIKA SEMESTER 2.pptxRestiana8
 
L. PERM. TABUNG 15 JANUARI MATEMATIKA.pptx
L. PERM. TABUNG 15 JANUARI MATEMATIKA.pptxL. PERM. TABUNG 15 JANUARI MATEMATIKA.pptx
L. PERM. TABUNG 15 JANUARI MATEMATIKA.pptxRestiana8
 
RPP PERTEMUAN 1 UNSUR-UNSUR TABUNG .docx
RPP PERTEMUAN 1 UNSUR-UNSUR TABUNG .docxRPP PERTEMUAN 1 UNSUR-UNSUR TABUNG .docx
RPP PERTEMUAN 1 UNSUR-UNSUR TABUNG .docxRestiana8
 
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docxSISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docxRestiana8
 
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docxSISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docxRestiana8
 
Lembar Penilaian Diri Pertemuan 1 seni budaya.docx
Lembar Penilaian Diri Pertemuan 1 seni budaya.docxLembar Penilaian Diri Pertemuan 1 seni budaya.docx
Lembar Penilaian Diri Pertemuan 1 seni budaya.docxRestiana8
 
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docx
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docxFORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docx
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docxRestiana8
 
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 PRK SEM 2 (8).docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 PRK SEM 2 (8).docxSISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 PRK SEM 2 (8).docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 PRK SEM 2 (8).docxRestiana8
 
MODUL AJAR PERTEMUAN 1 MATEMATIKA KELAS 7
MODUL AJAR PERTEMUAN 1 MATEMATIKA KELAS 7MODUL AJAR PERTEMUAN 1 MATEMATIKA KELAS 7
MODUL AJAR PERTEMUAN 1 MATEMATIKA KELAS 7Restiana8
 
MODUL AJAR TP-3.docx
MODUL AJAR TP-3.docxMODUL AJAR TP-3.docx
MODUL AJAR TP-3.docxRestiana8
 
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docx
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docxMODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docx
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docxRestiana8
 
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docx
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docxMODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docx
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docxRestiana8
 
MODUL AJAR MTK P2 FIX.docx
MODUL AJAR MTK P2 FIX.docxMODUL AJAR MTK P2 FIX.docx
MODUL AJAR MTK P2 FIX.docxRestiana8
 
PERTEMUAN 1.docx
PERTEMUAN 1.docxPERTEMUAN 1.docx
PERTEMUAN 1.docxRestiana8
 
MODUL AJAR TP-5.docx
MODUL AJAR TP-5.docxMODUL AJAR TP-5.docx
MODUL AJAR TP-5.docxRestiana8
 
MODUL AJAR BDT (P4).docx
MODUL AJAR BDT (P4).docxMODUL AJAR BDT (P4).docx
MODUL AJAR BDT (P4).docxRestiana8
 
MODUL AJAR P4 BAB 2 (8).docx
MODUL AJAR P4 BAB 2 (8).docxMODUL AJAR P4 BAB 2 (8).docx
MODUL AJAR P4 BAB 2 (8).docxRestiana8
 
MODUL AJAR P3 BAB 2 (8).docx
MODUL AJAR P3 BAB 2 (8).docxMODUL AJAR P3 BAB 2 (8).docx
MODUL AJAR P3 BAB 2 (8).docxRestiana8
 

More from Restiana8 (20)

PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
 
CP SB 7 kurikulum merdeka kelas 7 fix.docx
CP SB 7 kurikulum merdeka kelas 7 fix.docxCP SB 7 kurikulum merdeka kelas 7 fix.docx
CP SB 7 kurikulum merdeka kelas 7 fix.docx
 
PPT MATERI KERUCUT MATEMATIKA SEMESTER 2.pptx
PPT MATERI KERUCUT MATEMATIKA SEMESTER 2.pptxPPT MATERI KERUCUT MATEMATIKA SEMESTER 2.pptx
PPT MATERI KERUCUT MATEMATIKA SEMESTER 2.pptx
 
L. PERM. TABUNG 15 JANUARI MATEMATIKA.pptx
L. PERM. TABUNG 15 JANUARI MATEMATIKA.pptxL. PERM. TABUNG 15 JANUARI MATEMATIKA.pptx
L. PERM. TABUNG 15 JANUARI MATEMATIKA.pptx
 
RPP PERTEMUAN 1 UNSUR-UNSUR TABUNG .docx
RPP PERTEMUAN 1 UNSUR-UNSUR TABUNG .docxRPP PERTEMUAN 1 UNSUR-UNSUR TABUNG .docx
RPP PERTEMUAN 1 UNSUR-UNSUR TABUNG .docx
 
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docxSISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docx
 
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docxSISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 FIX.docx
 
Lembar Penilaian Diri Pertemuan 1 seni budaya.docx
Lembar Penilaian Diri Pertemuan 1 seni budaya.docxLembar Penilaian Diri Pertemuan 1 seni budaya.docx
Lembar Penilaian Diri Pertemuan 1 seni budaya.docx
 
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docx
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docxFORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docx
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docx
 
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 PRK SEM 2 (8).docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 PRK SEM 2 (8).docxSISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 PRK SEM 2 (8).docx
SISWA FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 PRK SEM 2 (8).docx
 
MODUL AJAR PERTEMUAN 1 MATEMATIKA KELAS 7
MODUL AJAR PERTEMUAN 1 MATEMATIKA KELAS 7MODUL AJAR PERTEMUAN 1 MATEMATIKA KELAS 7
MODUL AJAR PERTEMUAN 1 MATEMATIKA KELAS 7
 
MODUL AJAR TP-3.docx
MODUL AJAR TP-3.docxMODUL AJAR TP-3.docx
MODUL AJAR TP-3.docx
 
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docx
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docxMODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docx
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docx
 
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docx
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docxMODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docx
MODUL AJAR TP-4 BAB 1 (7) 06-09.docx
 
MODUL AJAR MTK P2 FIX.docx
MODUL AJAR MTK P2 FIX.docxMODUL AJAR MTK P2 FIX.docx
MODUL AJAR MTK P2 FIX.docx
 
PERTEMUAN 1.docx
PERTEMUAN 1.docxPERTEMUAN 1.docx
PERTEMUAN 1.docx
 
MODUL AJAR TP-5.docx
MODUL AJAR TP-5.docxMODUL AJAR TP-5.docx
MODUL AJAR TP-5.docx
 
MODUL AJAR BDT (P4).docx
MODUL AJAR BDT (P4).docxMODUL AJAR BDT (P4).docx
MODUL AJAR BDT (P4).docx
 
MODUL AJAR P4 BAB 2 (8).docx
MODUL AJAR P4 BAB 2 (8).docxMODUL AJAR P4 BAB 2 (8).docx
MODUL AJAR P4 BAB 2 (8).docx
 
MODUL AJAR P3 BAB 2 (8).docx
MODUL AJAR P3 BAB 2 (8).docxMODUL AJAR P3 BAB 2 (8).docx
MODUL AJAR P3 BAB 2 (8).docx
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

PPT MATERI PERTEMUAN 1.pptx

  • 1.
  • 2. BAB III Ustadzah Resti Kamis, 09 Maret 2023 Pengolahan Bahan Pangan Setengah Jadi dari Serealia, Kacang-kacangan, dan Umbi Menjadi Makanan Khas Wilayah Setempat
  • 4. Pengolahan Bahan Pangan Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahan mentah menjadi bahan makanan siap dikonsumsi atau menjadi bahan setengah jadi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan pangan.
  • 5. Serelia Jenis tumbuhan golongan tanaman padi/padian/ rumput/rumputan yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati.
  • 6. Umbi Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk (pembengkakan) sebagai akibat perubahan fungsinya. Organ yang membentuk umbi terutama batang, akar, atau modifikasinya
  • 7. Olahan bahan pangan setengah jadi Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai ‘produk pangan primer’ adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisika ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan. Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, karena dapat memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat diolah secara cepat sesuai kebutuhan.
  • 9. 1) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia antara lain kerupuk gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun, dan mie. Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari umbi antara lain kerupuk tette, keripik singkong, sawut/gaplek ubi jalar, gaplek ubi kayu, dan kentang beku. Produk pangan setengah jadi dari serealia dan umbi dengan bentuk pipih tebal/tipis seperti kerupuk, keripik, dan kentang beku biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia digunakan teknik menggoreng dengan menggunakan minyak. Namun untuk bentuk sawut/gaplek ubi jalar maupun ubi kayu/singkong, diolah dengan berbagai teknik, bisa dikukus, direbus, maupun digoreng. Berikut ini gambar dari olahan pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia dan umbi.
  • 10. 1) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis
  • 11. 2) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan serealia adalah beras, dan jagung. Adapun, produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan kacang-kacangan adalah kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai. Sedangkan, produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari umbi adalah tiwul instan dan beras singkong.
  • 12. 2) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar
  • 13. 3) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari serealia yaitu tepung beras, tepung jagung/maizena, dan tepung terigu. Sedangkan, produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari umbi yaitu tepung ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas, dan tepung kentang. Produk pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan aneka ragam jenis tepung biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia dapat dengan aneka ragam teknik.
  • 14. 3) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus Adapun, aneka ragam tepung dari bahan serealia, kacang- kacangan, dan umbi dapat diolah menjadi berbagai produk makanan khas Indonesia seperti; jenang (Jawa), aneka ragam kue (seperti kue Adee singkong (Meureudu), bolu, lepet (Jawa), donat (Jakarta), brownies (Bandung), dan lain-lain), bakpia (Jawa), es krim, mie, roti, maupun keripik. Berikut ini gambar dari olahan pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan bentuk butiran halus.
  • 15. 3) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus
  • 16. Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh zat gizi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut. a. Kelompok zat gizi penghasil tenaga (karbohidrat). Bahan makanan yang mengandung karbohidrat antara lain dapat diperoleh dari beras, jagung, gandum, roti, mie, makaroni, bihun, kentang, singkong, ubi, talas, umbi-umbian, tepung- tepungan, gula, dan minyak. b. Kelompok zat gizi pembangun sel (protein). Protein dapat diperoleh dari daging, ayam, kelinci, telur, ikan, udang, susu, serta kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe. c. Kelompok zat gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Zat pengatur banyak terdapat dalam sayur- sayuran yang berwarna kuning, jingga, dan merah, serta buah- buahan.
  • 18. 1) Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah Teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Bahan dasar cairan yang digunakan bervariasi seperti air, kaldu, santan, susu atau bahan lainnya.
  • 19. a) Teknik Merebus Teknik merebus adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, dan susu. Caranya bahan makanan dimasukkan ke dalam cairan yang masih dingin atau dalam air yang telah panas.
  • 20. b) Teknik Poaching Teknik poacing ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih (92-96 °C). Bahan makanan yang dipoach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti telur, ikan, dan buah–buahan. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam, cuka, dan susu.
  • 21. c) Teknik Braising Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan, (kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Jenis bahan makanan yang diolah dengan teknik ini biasanya daging dan sayuran. Efek dari braising ini, yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.
  • 22. d) Teknik Stewing Stewing (menggulai) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan daging keluar dengan sempurna. Bahan masakannya biasanya daging, ayam, dan ikan. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar tidak mudah hancur. Pada proses stewing, cairan yang dipakai yaitu air, susu, santan, dan kaldu. Contoh makanan yang menggunakan teknik ini antara lain, opor ayam, gulai kambing, dan gulai ikan.
  • 23. e) Teknik Mengukus Teknik mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, kemudian masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus. Uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, sayuran, ikan atau ayam
  • 24. f) Teknik Simmering Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
  • 25. g) Teknik Mengetim Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti nasi tim dan cokelat.
  • 26. 2) Teknik Pengolahan Makanan Panas Kering Teknik pengolahan panas kering adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik ini sama sekali tidak menggunakan air dalam proses pematangannya, tetapi menggunakan minyak (minyak zaitun, minyak kanola) sehingga suhunya bisa mencapai 180°C. Teknik ini meliputi menggoreng dengan minyak banyak, menggoreng dengan minyak sedikit, menumis, memanggang, dan membakar (grilling).
  • 27. a) Menggoreng dengan Minyak Banyak Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy). Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk daging dan unggas, ikan, sayur–sayuran, dan buah.
  • 28. b) . Menggoreng dengan Minyak Sedikit Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya satu kali dibalik. Bahan makanan yang diolah pada shallow frying antara lain ikan, unggas yang lunak dan dipotong tipis, telur mata sapi, dan telur dadar.
  • 29. c) Menumis Teknik menumis adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk- aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah. Cairan yang biasa ditambahkan adalah saus, cream, dan sejenisnya. Cairan ini dimasukkan pada saat terakhir proses pemasakan.
  • 30. d) Memanggang Memanggang (baking) adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air.
  • 31. e) Membakar Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas atau di atas pan dadar (teflon) yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292°C. Grill juga dapat dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang dimasak/dipanggang.
  • 33. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan sebagai berikut. 1. Kombinasi warna Dalam tata saji, warna merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Padu-padan warna yang indah merupakan salah satu faktor yang menjadi nilai jual suatu hidangan. Kombinasi warna yang buruk dapat merusak selera makan secara keseluruhan
  • 34. 2. Bentuk, Tekstur, dan Kekentalan Bentuk suatu hidangan dapat diciptakan dari pemotongan bahan pangan. Bahan pangan dapat dipotong dadu, memanjang, dirajang secara kasar atau halus, dibentuk lonjong, bunga atau bintang. Bentuk-bentuk yang menarik mata saat memandang akan dapat meningkatkan selera makan. Demikian halnya pada tekstur olahan pangan penting untuk diperhatikan. Tekstur olahan pangan dirasakan saat di dalam mulut, apakah teksturnya lunak, kenyal, kasar, kental atau halus. Adapun yang dimaksud dengan kekentalan adalah dalam satu paket menu hendaknya memperhatikan kombinasi tingkat kekentalan hidangan yang berbeda. Misalnya, jangan semua serba berkuah atau serba kering.
  • 35. 3. Rasa dan Suhu Dalam penyajian satu menu hendaknya kita juga perlu mengombinasikan rasa-rasa dasar seperti, rasa asin, rasa manis, rasa pedas, rasa gurih, rasa pahit, dan rasa asam, maupun rasa yang sangat berbumbu. Suhu dari olahan pangan yang dihidangkan juga perlu diperhatikan. Ada olahan pangan yang enak dihidangkan saat panas ada juga yang cocok dalam kondisi dingin. Misalnya, soto atau sop sebaiknya dihidangkan panas-panas, sedangkan makanan penutup seperti es krim atau puding hendaknya dihidangkan dingin.
  • 36. 4. Alat Saji Makanan Alat saji khas Indonesia sangatlah banyak. Hal ini sudah kamu pelajari di semester 1. Ada alat saji tradisional dan modern. Alat saji tradisional misalnya dengan wadah rotan dengan dialasi daun pisang. Alat saji modern dapat berupa piring khusus untuk menu hidangan utama, sup, maupun piring kecil untuk makanan penutup yang dilengkapi sendok dan garpu yang sesuai.
  • 37. 5. Hiasan/Garnis Hiasan atau garnis merupakan penunjang penampilan pada olahan pangan yang dihidangkan. Hiasan ini dapat memberikan aksen warna yang mengugah selera, bentuk yang bermacam-macam maupun tata saji yang menarik.
  • 38. 6. Penyajian Dalam menyajikan suatu hidangan pada piring hendaknya memperhatikan semua hal yang perlu ditampilkan seperti yang disebutkan di atas yaitu kombinasi warna, bentuk, tekstur dan kekentalan, rasa dan suhu serta penggunaan alat saji. Tidak lupa faktor yang sangat penting diperhatikan adalah kebersihan atau higienisnya suatu hidangan.
  • 39. 6. Penyajian Hidangan yang tidak bersih akan langsung merusak selera makan seseorang. Suatu hidangan juga dapat disajikan dalam sebuah kemasan. Dalam menyajikan suatu hidangan dengan menggunakan kemasan harus juga memperhatikan penampilan yang telah disebutkan di atas.
  • 40. 6. Penyajian Hidangan yang tidak bersih akan langsung merusak selera makan seseorang. Suatu hidangan juga dapat disajikan dalam sebuah kemasan. Dalam menyajikan suatu hidangan dengan menggunakan kemasan harus juga memperhatikan penampilan yang telah disebutkan di atas. Hidangan yang tidak bersih akan langsung merusak selera makan seseorang. Suatu hidangan juga dapat disajikan dalam sebuah kemasan. Dalam menyajikan suatu hidangan dengan menggunakan kemasan harus juga memperhatikan penampilan yang telah disebutkan di atas.
  • 41. SELESAI "Maka hendaklah manusia itu memerhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar- benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah Bumi dengan sebaik- baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di Bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu." (QS Abasa: 24–32).
  • 42. 3.6.1 TUGAS PENGETAHUAN 1. Carilah salah satu produk makanan Indonesia yang terbuat dari serealia, kacang-kacangan atau umbi-umbian. 2. Tulislah bahan dasar, bahan bantu dan bahan kemasan yang dibutuhkan untuk mengolah makanan tersebut.
  • 43. 3.6.1 TUGAS PENGETAHUAN 1. Apa yang dimaksud dengan: a. Umbi b. Serealia 2. Tuliskan masing-masing 2 contoh makanan khas Indonesia yang terbuat dari: a. Umbi b. Serealia 3. Sebutkanlah teknik pengolahan yang digunakana dalam proses pembuatan papeda! 4. Sebutkan salah satu contoh makanan yang disajikan menggunakan: a. Daun b. Bambu