3. Materi Kuliah Teknologi Hasil Perkebunan
1. Teknologi Pengolahan Tebu
2. Teknologi Pengolahan Teh
3. Teknologi Pengolahan Kakao
4. Teknologi Pengolahan Kopi
5. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit
6. Teknologi Pengolahan Karet
7. Teknologi Pengolahan Kelapa
4. Sejarah Pengembangan Perkebunan di Indonesia
1. Periode Sebelum Kemerdekaan
• Periode kerajaan (sebelum 1600)
• Periode VOC (1600-1800)
• Periode kekacauan dan ketidakpastian (1800-1830)
• Periode tanam paksa (1830-1850)
• Periode peralihan ke liberalisme (1850-1870)
• Periode liberalisme (1870-1900)
• Periode politik etik (1900-1930)
• Periode depresi dan perang (1930-1945)
2. Periode Setelah Kemerdekaan
• Tahun 1957-1958 semua perkebunan besar Belanda
• diambil alih pemerintah Indonesia NASIONALISASI
5. Tri Dharma Perkebunan
1. Menghasilkan Devisa Sebesar-besarnya
2. Membantu Menciptakan Kesempatan Kerja
3. Melestarikan Sumber Daya Alam
Potensi Pengembangan Perkebunan
1. Lahan
2. Teknologi
3. Sarana Produksi
6. Peranan dan Dampak Pengembangan Perkebunan
1. Dukungan terhadap Pengembangan Industri
2. Diversifikasi Ekspor
3. Peningkatan Ekspor Komoditas Perkebunan
4. Peningkatan dan Pemerataan Pendapatan
5. Penyerapan Tenaga Kerja
6. Mendukung Program Transmigrasi
7. Pemerataan Pembangunan Wilayah
8. Pemeliharaan dan Peningkatan Kelestarian SDA
7. Bentuk usaha perkebunan
1. Perkebunan Rakyat
• Luas tanah yang diusahakan kecil
• Tingkat teknologi sederhana
• Masih berada pada taraf subsistance
2. Perkebunan Besar
• Luas tanah diatas 25 Ha – puluhan ribu Ha
• Pengusahaannya berbentuk badan hukum
• Diusahakan dengan prinsip manajemen perusahaan
• Menggunakan teknologi maju
• Tenaga buruh tetap
• Business Oriented
8. Potensi Perkebunan di Indonesia
73%
27%
PTPN Petani
49%
26%
6%
3%
2%
12%
0%
0%
2%
Minyak sawit
Karet
Teh
Cokelat
Kopi
Gula
Tembakau
Kina
Lainnya
9. Pertanian Modern Berwawasan Agribisnis dan
Penerapan Teknologi Dilaksanakan Secara Terpadu
Ciri-ciri:
1. Pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal dan
berkelanjutan (lahan, air, plasma nutfah, modal, tenaga kerja, dan
teknologi)
2. Diversifikasi komprehensif (vertikal, horisontal, regional)
3. Rekayasa teknologi spesifik lokasi
4. Peningkatan efisiensi sistem agribisnis
11. Agroindustri
Industri Pertanian
Industri Berbasis Pertanian
Pengolahan hasil pertanian dan kegiatan penunjangnya
Industri Pengolahan Hasil Pertanian
Industri Pengolahan Hasil Perkebunan
Industri Pengolahan Hasil Perikanan
Industri Pengolahan Hasil Peternakan
Industri Pengolahan Hasil Kehutanan
Industri Jasa Pendukung
13. Nilai tambah pertanian
• Konversi hasil pertanian menjadi produk yang lebih bernilai
• Peningkatan nilai ekonomi produk/ komoditas melalui
perubahan genetik, pengolahan atau diversifikasi
• Proses peningkatan penilaian konsumen terhadap komoditas
pertanian
14. Pembentukan nilai tambah
• Perbaikan mutu
• Menekan susut
• Penanganan pascapanen
• PENGOLAHAN HASIL
• Diversifikasi
15. Distribusi Nilai Tambah
Petani : 5-10%
Pengumpul/pengolah primer : 20-30%
Pengolah hilir : 30-40%
Distributor : 20-15%
Pertanian modern dapat memperbaiki distribusi marjin
16. Revitalisasi Pertanian Perikanan dan Kehutanan
(RPPK):
• Peningkatan ketahanan pangan masyarakat
• Menumbuhkembangkan usaha pertanian di pedesaan
• Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
• Meningkatkan potensi perkebunan yang mampu
menumbuhkan industri hulu, hilir dan penunjang dalam
upaya meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk
pertanian
17. Sasaran Program RPPK:
• Meningkatkan produksi pertanian diantaranya perkebunan sebesar
5%/tahun
• Pendapatan riil petani meningkat 3.5%/tahun dan
• Nilai ekspor produk pertanian segar dan olahan meningkat
Sasaran Agroindustri
Nilai tambah pengembangan produk olahan (hilir) jauh lebih tinggi dari
produk primer
Arah
Pengembangan produk dan difokuskan pada pengembangan pengolahan
hasil dan diversivikasi produk
19. Ciri usaha perkebunan
1. Merupakan Tanaman Tahunan
Jangka waktu panjang hingga produksi
2. Merupakan Komoditas “Bulk Product”
Komponen biaya angkut tinggi
Agroindustri terpadu
3. Produk Berorientasi Ekspor/Pasar Internasional
Pasar bebas tanpa proteksi
4. Perlu Tata Ruang yang Besar
Usaha Pedesaan dengan Prasarana Ekonomi