1. Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan administrasi dalam bimbingan konseling di sekolah, termasuk definisi, ciri-ciri, tujuan, dan pola kerjanya. 2. Dibahas pula berbagai aspek administrasi layanan bimbingan konseling seperti pengumpulan dan pengelolaan data siswa, pelaporan, serta sarana yang dibutuhkan. 3. Organisasi bimbingan konseling perlu diatur dengan baik agar prosesnya lancar, tert
3. a. Definisi Organisasi
Organisasi berasal dari istilah
Latin organum istilah Yunani organon. Arti istilah
tersebut adalah alat, anggota,bagian, atau badan.
3
4. 4
Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum,
pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau
kelompok fungsional seperti:
5. organisasi perusahaan, instansi pemerintah,
rumh sakit dan sebagainya, dan pengertian yang
kedua berkenaan sebagai ”proses
pengorganisasian” yaitu sebagai suatu cara dalam
mana kegiatan organisasi dialokasikan dan
ditugaskan di atara para anggotanya agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efisien
5
6. Sedangkan pengorganisasian (organizing) adalah
merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuia dengan tujuan organisasi , sumberdaya-
sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya.
6
7. b. Ciri – ciri Oganisasi
1. Memiliki tujuan dan sasaran
2. Memiliki komponen yaitu atasan dan bawahan
3. Adanya kerja sama yang terstruktur
4. Memiliki pendeglasian wewenang dan koordinasi
tugas – tugas
5. Memiliki keterikatan format dan tata tertibyang harus
di taati
7
8. 8
1. Tujuan untuk bertindak sebagai titik rujukan bagi usaha yang
dilaksanakan organisasi.
2. Tujuan diperlukan untuk mengkoordinasikan usaha.
3. Organisasi yang berharap dapat berkembang dan bersaing dengan
efektif harus segera terus menerus memperbaharui tujuannya.
4. Tujuan organisasi merupakan tempat seluruh tindakan organisasi
diarahkan.
5. Tujuan merupakan prasyarat penetapan kebijaksanaan, strategi,
prosedur, metode dan
c. Tujuan organisasi
9. 9
Pola organisasi bimbingan dan konseling di setiap sekolah tidak
harus sama. Hal ini sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan
kondisi sekolah tersebut. Agar suatu organisasi bimbingan dan
konseling di sekolah dapat berjalan dengan baik, hendaknya
memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Semua staf sekolah harus terhimpun dalam satu wadah
organisasi.
2. Mekanisme kerja bimbingan dan konseling harus tunggal.
3. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari masing-masing
petugas petugas harus rinci, jelas, dan tegas
d. Pola Organisasi Bimbingan Konseling di Sekolah
10. 10
Menurut peran, wewenang, dan tanggung jawab kepala sekolah pola organisasi
bimbingan dan konseling terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Pola organisasi yang seluruhnya berada pada satu garis koordinasi antara tanggung
jawab dan program pendidikan di sekolah. Maksudnya, kepala sekolah di sini
berperan langsung sebagai koordinasi bimbingan dan konseling dan berwenang
menentukan kebijakan-kebijakan dalm kegiatan bimbingan dan konseling.
2. Pola organisasi yang terpisah dengan program pendidikan. Maksudnya, Kepala
sekolah memberikan peran dan wewenangnya kepada badan bimbingan. Kepala
sekolah hanya sebagai konsultan dan hanya mempunyai tanggung jawab ke luar.
3. Pola ketiga adalah organisasi bimbingan berada di bawah kepala sekolah, dan staf
bertanggung jawab penuh terhadap kepala sekolah. Kepala sekolah berfungsi sebagai
koordinator dari seluruh kegiatan pendidikan dan ikut serta aktif dalam pelaksanaan
bimbingan
11. a. Definisi Administrasi
Administrasi dalam arti umum adalah usaha dan kegiatan yang
berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai
tujuan.
Administrasi dalam arti sempit adalah kegiantan yang meliputi
catat- mencatat,surat- menyurat, pembukuan ringan, agenda, dan
sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama
antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan
memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara berddaya guna dan
berhasil
11
12. 12
b. Ciri Administrasi
1. Terdapaat kelompok manusia yang terdiri dari 2 orangatau
lebih
2. Terdapat kerja sama
3. Terdapat proses
4. Terdapat bembingan, kepemimpinan dan pengawasan
5. Terdapat tujuan
13. 13
c. Pola Kerja Administrasi Bimbingan Konseling di sekolah
Pola kerja administrasi bimbingan dan konseling di sekolah dasar
dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Pada saat pertama diterima sekolah, data pribadinya dicatat dari
hasil pengedaran angket pada orang tua, atau dengan
menggunakan teknik-teknik pengumpulan data lainnya. Data
tersebut kemudian dimasukkan kedalam file, map atau buku
pribadi masing-masing murid.
2. Data murid yang diperoleh dari catatan anekdot selama proses
belajar-mengajar dimasukkann kedalam dokumen murid yang
bersangkutan.
14. 14
3. Bila guru memandang perlu memberikan pelayanan kepada murid,
maka laporannya juga dimasukkan kedalam dokumen di atas.
4. Konsultasi guru dengan orang tua murid hendaknya juga dicatat dan
dimasukkan kedalam dokumen.
5. Setiap bulan guru diharapkan dapat memberikan laporan tentang
pelayanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah, baik
secara tertulis mauun secara lisan.
6. Dalam keadaan yang sangat khusus guru kelas dapat menghasilkan
murid kepada petugas yang lebih relevan dan berwewenang atas izin
kepala sekolah.
15. 15
d. Tujuan Administrasi Dalam Bimbingan Konseling
Administrasi program bimbingan dan konseling
dimaksudkan sebagai kegiatan pengaturan lalu lintas
kerja pelayanan bimbingan dan konseling sehingga
kegiatan tersebut tetap lancar, efisien, dan efektif.
Pengadministrasiannya dapat berupa pencatatan data
murid, penyimpanannya, pelaporan, dan
pengalihtanganan masalah murid kepada tenaga yang
lebih ahli/relevan.
16. 16
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan administrasi,
antara lain
1. Mengingat kegiatan bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru kelas
maka sebaiknya pekerjaan administrasi tersebut tidak terlalu menyita
waktu mereka. Catatan-catatan yang dikerjakan haruslah bersifat
sederhana.
2. Catatan-catatan pribadi yang dibuat harus dijaga kerahasiaannya.
3. Semua catatan yang dikumpulkan hendaknya dimaksudkan untuk
keperluan layanan bimbingan dan konseling.
4. Setiap catatan murid hendaknya mudah ditemukan.
17. 17
e. Sarana Administrasi Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
1. Ruang serba guna bimbingan. Pada ruangan ini dapat dilakukan berbagai
kegiatan bimbingan dan konseling seperti bimbingan kelompok, konseling
perorangan, pemberian informasi dan lain sebagainya. Ruang tersebut harus
menyenangkan, tidak memberikan kesan yang sama dengan situasi kelas dan
terhindar dari suasana keributan.
2. Alat-alat mobiler seperti almari, meja, kursi konseling, dan kursi tamu.
3. Alat-alat kelengkapan bimbingan seperti alat-alat pengumpulan data, alat-alat
penyimpanan dan pengolahan data, buku paket bimbingan karier, papan media
bimbingan (untuk keperluan pemberian informasi) dan sebagainya. Alat-alat ini
sebaiknya disimpan pada ruangan serba guna bimbingan.
18. 18
Pengorganisasian kegiatan bimbingan dan konseling adalah bentuk
kegiatan yang mengatur cara kerja, prosedur kerja, dan pola atau mekanisme kerja
kegiatan bimbingan dan konseling. Kegiatan bimbingan dan konseling dapat
berjalan dengan lancar, tertib, efektif dan efesien apabila dilaksanakan dalam suatu
organisasi yang baik dan teratur. Pengorganisasian kegiatan bimbingan dan
konseling ditandai oleh adanya dasar dan tujuan organisasi, personel dan
perencanaan yang matang.
KESIMPULAN