Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Konseling Perorangan (KP) merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan Konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Konseling Perorangan (KP) merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan Konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien.
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
.
Bahan Sosialisasi Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan
.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016
.
Hormat saya kepada Dr. Sitti Hartinah DS. MM yang telah memberikan ilmu
Dalam Mata Kuliah Bimbingan Konseling (Semester 2)
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
Kode Etik Bimbingan dan Konseling sesuai dengan hasil Kongres XII Asosiasi Bimbingan dan Konseling (ABKIN) yang dilaksanakan di Pekanbaru, 27 – 29 April 2018
Setiap profesi mempunyai kaidah etika yang mengatur pelakasanaan/tugas profesional setiap anggota profesi. Materi ini membahas mengenai etika profesi bimbingan dan konseling.
Materi ini membahas mengenai asas-asas bimbingan dan konseling yang perlu diperhatikan oleh guru BK. Asas dipahami sebagai ketentuan yang apabila guru BK menerapkan ketentuan tersebut maka akan dapat menunjang keefektifan pelayanan BK.
Guru bimbingan dan konseling sebagai pelaksana layanan profesional bimbingan dan konseling di sekolah perlu memiliki wawasan tentang bimbingan dan konseling. Selain itu pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah mempunyai tujuan, fungsi, prinsip, asas, dan etika profesi bimbingan dan konseling yang perlu dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan oleh Guru BK. Modul berjudul Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling ini membahas tentang konsep bimbingan dan konseling, serta implikasi dan penerapan dari tujuan, fungsi, prinsip, asas, dan etika profesi bimbingan dan konseling.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. CAPAIAN DAN SUB CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Menguasai prosedur praksis pendidikan, Bimbingan dan Konseling, serta
subtansi keilmuan pendukungnya.
Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Setelah peserta mempelajari modul ini, peserta dapat menguasai materi
terkait bentuk-bentuk layanan Bimbingan dan Konseling.
3. BENTUK LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
Layanan BK secara
Langsung
Layanan BK secara
tidak Langsung
4. LAYANAN BK SECARA LANGSUNG
1. Konseling
Individual
2. Konseling
Kelompok
3. Bimbingan
Kelompok
4. Bimbingan Klasikal
5. Bimbingan Kelas
Besar/Lintas Kelas
6. Konsultasi
7. Kolaborasi 8. Alih Tangan Kasus 9. Kunjungan Rumah
10. Layanan
Advokasi
11. Konferensi Kasus
5. LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SECARA TIDAK LANGSUNG
• Bentuk layanannya dapat dilakukan melalui layanan
pengembangan media.
• Konselor mengembangkan kemampuan untuk mengetahui
berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak,
media elektronik (media radio, media televisi), media
digital/media internet
• Beberapa bentuk layanan bimbingan dan konseling secara tidak
langsung yang akan dibahas mencakup: Papan Bimbingan,
Leaflet, dan Online Konseling
7. 1. KONSELING INDIVIDUAL
• Merupakan layanan profesional yang diberikan
kepada individu yang mengalami berbagai bidang
masalah dilakukan secara tatap muka atau
memberdayakan teknologi, penyelesaiannya
membutuhkan bantuan guru BK atau konselor.
• Tujuan: untuk mencapai perkembangan secara
optimal, perumusan tujuan tersebut mengacu pada
tugas-tugas perkembangan
8. 2. KONSELING KELOMPOK
• Merupakan layanan profesional dengan melandaskan kepada
dinamika dalam kelompok yang pengentasan masalahnya
membutuhkan kontribusi pengalaman dari anggota kelompok
• Karakteristik permasalahan lebih pada permasalahan
penyesuaian diri dan bersifat developmental
• Tujuan mengentaskan masalah anggota kelompok melalui
dinamika dalam kelompok terjadi perubahan persepsi, pola
pikir, wawasan, sikap dalam berperilaku
• Tahapan: Tahap awal, Tahap transisi, Tahap kerja, dan Tahap
pengakhiran.
9. 3. BIMBINGAN KELOMPOK
• Bentuk layanan yang membahas suatu topik yang
menarik dan bersifat umum dengan berbasis dinamika
kelompok untuk mencapai tujuan dalam layanan
• Tujuan yang akan dicapai untuk menunjang
perkembangan pribadi dan perkembangan sosial bagi
masing-masing anggota kelompok
• Prosedur kegiatan bimbigan kelompok, terdiri dari pra
bimbingan, pelaksanaan dan pasca bimbingan
10. 4. BIMBINGAN KLASIKAL
• Layanan ini dilakukan dalam seting kelas seperti
“pembelajaran”, sehingga pelaksanaannya
menggunakan strategi “pembelajaran” yang inovatif
dan kreatif.
• Namun layanan klasikal sangat berbeda dengan
pembelajaran pada mata pelajaran, lebih bersifat
preventif, pengembangan dan perseveratif
(pemeliharaan).
• Prosedur dan tahap yakni: persiapan, pelaksanaan,
dan evaluasi dan tindak lanjut
11. 5. BIMBINGAN KELAS BESAR
/LINTAS KELAS
• Hampir sama dengan layanan bimbingan klasikal,
namun penyelenggaraannya pada kelas besar
atau lintas kelas.
• Layanannya bersifat preventif, pengembangan
dan perseveratif untuk semua bidang masalah
(belajar, sosial, pribadi dan karir).
• Tujuan memberikan pemahaman, wawasan,
inspirasi, ketrampilan berpikir dan motivasi untuk
mendukung perkembangan kepribadian yang
lebih mantap
12. 6. KONSULTASI
• Dilakukan antara konsultan dan konsulti secara
face to face relationship yang melibatkan pihak
ke tiga, memperhatikan asa-asas konseling dan
teknik-teknik konsultasi
• Bersifat pemahaman dan pengentasan masalah
pihak ke tiga
• Tujuan memberikan pemahaman, wawasan
bagi konsulti agar komunikasi antar konsulti dan
pihak ke tiga menjadi lebih baik.
13. 7. KOLABORASI
• Layanan bimbingan dan konseling untuk
melakukan kerjasama dengan pihak-pihak
lain
• Melalui kolaborasi tercipta interaksi yang
efektif diantara orang tua, komunitas, dan
lembaga-lembaga lainnya
• Tujuan –> membangunan kolaborasi yang
bersinergi antara guru BK atau konselor
dengan pihak lain, membuat layanan BK
semakin efektif dan efisien
14. 8. ALIH TANGAN KASUS
• Membantu masalah individu dengan bantuan dari ahli lain yang lebih kompeten.
• Alih tangan kasus dapat berasal dari pihak sekolah, seperti kepala sekolah, wali kelas,
guru mata pelajaran.
• Kegiatan ini dilakukan manakala persoalan yang ditangani oleh konselor sudah berada
di luar kompetensinya
• Prosedur Alih Tangan Kasus:
(a) memilih ahli yang dirujuk dengan persetujuan klien dan orang tua;
(b) membawa catatan sejarah kasus untuk diserahkan ke ahli yang dituju;
(c) meminta ijin kepala sekolah untuk melakukan alih kasus ke ahli yang dirujuk;
(d) memberikan surat pengantar ke ahli yang dirujuk;
(e) konselor memantau perkembangan kasus dari ahli yang dirujuk;
(f) mengadministrasikan hasil rujukan.
15. 9. KUNJUNGAN RUMAH
• Kegiatan yang dilakukan untuk mendeteksi kondisi
keluarga yang diduga menjadi penyebab masalah yang
dialami oleh individu.
• Tujuan kunjungan rumah:
a. Deteksi kondisi keluarga
b. Klarifikasi data
• Prosedur kunjungan rumah
1. Persiapan, mempersiapkan data apa yang akan diungkap
2. Pelaksanaan, konselor melakukan wawancara mendalam
3. Pengakhiran, konselor mengevaluasi hasil yang diperoleh
16. 10. ADVOKASI
• Kegiatan yang dilakukan untuk mendampingi setiap individu
dalam bidang akademik, karir dan kebutuhan sosial atau
personal
• Lingkup pendampingan meliputi, permasalahan yang
mencederai hak-hak siswa di sekolah
• bertujuan untuk:
(a) memberikan rasa nyaman dan kebebasan psikologis tatkala siswa
mengikuti proses belajar di sekolah.
(b) guru BK atau konselor memberikan dukungan kepada setiap
siswa memperoleh kesempatan untuk meraih sukses di sekolah
17. 11. KONFERENSI KASUS
• Suatu forum untuk mendiskusikan, mencari upaya solusi terhadap kasus yang
dialami oleh individu.
• Forum ini dipimpin oleh guru bimbingan dan konseling dengan pihak-pihak
terkait untuk memecahkan masalah individu.
• Prosedurnya:
a. Perencanaan, konselor menetapkan kasus; menyakinkan klien; memilih personel
peserta konferensi; menentukan jadwal; mempersiapkan kelengkapan
administrasi.
b. Pelaksanaan, menyampaikan tujuan; melakukan penstrukturan utamanya asas
kerahasiaan; menegaskan komitmen menyelesaikan kasus; membahas kasus;
menyimpulkan hasil konferensi kasus; menutup konferensi kasus.
c. Evaluasi. Melakukan evaluasi terhadap hasil konferensi sebagai pendukung
pengentasan masalah; mengevaluasi proses terselenggaranya konferensi kasus
d. Tindak lanjut, tahap ini dilakukan manakala hasil penanganan kasus masih
membutuhkan penanganan lebih lanjut
19. PAPAN BIMBINGAN
• Papan bimbingan digunakan untuk mempertunjukkan materi-
materi bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar,
bagan, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi
• Papan bimbingan memberikan berbagai informasi yang perlu
diketahui oleh peserta didik
Misalnya: peraturan-peraturan sekolah, bimbingan cara belajar yang
baik (secara tertulis), kelanjutan studi, dan sebagainya
• Media papan bimbingan membantu guru bimbingan konseling
(BK) yang tidak masuk kelas, melalui media papan bimbingan,
guru BK dapat menyampaikan pesan kepada siswa tanpa harus
bertemu langsung
20. LEAFLET
• Leaflet adalah media layanan BK berupa
selembar kertas dengan desain tampilan
yang menarik
• Leaflet berisi informasi pada empat bidang
layanan, (seperti pribadi, sosial, karir dan
belajar), waktu dan tempat dari informasi
yang disampaikan.
• Media leaflet dapat dicetak dalam satu
halaman atau beberapa halaman dan bisa
dikemas dalam lipatan.
21. E-COUNSELING
• Kemajuan teknologi ini menuntut individu untuk mampu
merancang, membuat dan menggunakan serta
melaksanakan teknologi dalam kerja sehari-hari, termasuk
pelaksanaaan Bimbingan dan Konseling di sekolah
• Beberapa bentuk layanan konseling secara online dapat
dilakukan melalui internet/ e-counseling, layanan
konseling melalui e- mail, dan juga melalui chatting.
• Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila konselor
hendak melakukan e-counseling, misalnya yang berkaitan
dengan kerahasiaan, lisensi, identitas diri, dan batasan
masalah.