BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017Danis Wara
Menjelaskan tentang pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, unsur-unsur manajemen, bidang- bidang manajemen, dan penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan di sekolah.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Makalah Ekonomi Manajemen X MIPA 1 SMAN 12 Tangerang
1. Managemen
Guru Pemimbing :
Ranti Pusriana, S.Pd
Disusun oleh :
1. Abiyyu Faruq Ikbar
2. Muhammad Fakhri Rachman
3. Muhammad Rafly Azhari
4. Risalma Agnia
5. Syafa Febriana
6. Vannya Azzahra
Jalan Hos Cokroaminoto, Gang Barokah I, Kel. Larangan Utara, Kec.
Larangan, Larangan Utara, Larangan, Kota Tangerang, Banten
15154
2. Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Tangerang, 08
November 2017
Penyusun
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manajemen sebagai suatu proses sosial, meletakkan bobotnya pada
interaksi orang-orang, baik orang-orang yang berada di dalam maupun di
luar lembaga-lembaga formal, atau yang berada di atas maupun di bawah
posisi operasional seseorang.
Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno,
yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh
ini memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal
sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki
banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu
yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi
melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik
organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk
karakteristik, diantaranya adalah: Sebuah proses atau seri dari aktivitas
yang berkelanjutan dan berhubungan, melibatkan dan berkonsentrasi
untuk mendapatkan tujuan organisasi, mendapatkan hasil-hasil ini dengan
berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan sumber-sumber
dimiliki si organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Manajemen
2. Fungsi Manajemen
3. Pentingnya Manajemen
4. BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan
suatu organisasi dengan cara bekerja dalam team
Ini. pertama yang kami bahas adalah apa itu management?
Karena, ibarat kita ingin membangun rumah otomatis kita harus membangun
pondasinya terlebih dahulu. Artinya, agar basic kita kuat tentang management
sehingga akan lebih mudah untuk menerima materi yang lain.
Manajemen ialah sebuah seni untuk mengatur sesuatu, baik orang ataupun
pekerjaan. Pengertian manajement adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mencapai sebuah tujuan suatu organisasi dengan cara bekerja dalam team. Dalam
sebuah penerapannya manajemen memiliki subyek dan obyek. Subyek adalah
orang yang mengatur sedangkan obyek adalah yang diatur.
Manajemen adalah ilmu yang sangat luas, bahkan belum jelas asal-usul ilmu ini
mulai ada. Karena ilmu manajemen adalah ilmu yang sangat berguna bukan hanya
dalam ilmu bisnis tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
5. 1. Pengertian Manajemen Secara Etimologi
Secara bahasa atau etimologi manajemen disadur dari bahasa Perancis Kuno
yaitu ménagement yang artinya adalah seni melaksanakan serta mengatur. Dari asal
usul katanya saja sudah dapat kita terka bahwa sebenarnya manajemen adalah
sebuah seni. Mengapa seni? Simple, karena jika kita sudah memasuki dunia
manajemen maka kita akan menemukan keindahannya. Bukankah seni itu indah?
Lalu dimana letak keindahannya? Memang, seni itu relatif. Tapi kita memiliki
asumsi yang sama bahwa apapun yang teratur, rapi, dan terstruktur itu indah.
Sebagai contoh sederhananya saja adalah ranting pohon.
Ranting pohon itu menjalar tumbuh tidak teratur, tetapi ketidak teraturannya itu
teratur sehingga tercipta suatu keindahan. Contoh lainnya adalah corak batik.
Kebanyakan corak batik itu “hanya” seperti goresan gambar yang tak berpola.
Tetapi, ketidak teraturan dalam corak batik itu teratur sehingga terbentuklah suatu
keindahan atau “seni”.
Lalu apa hubungannya dengan manajemen? Ingat definisi diatas, manajemen itu
bertujuan untuk mengatur. Logikanya manajemen ada untuk mengatur sesuatu
yang belum teratur. Ataupun mencari keteraturan dalam suatu ketidak teraturan
sehingga terciptanya sebuah pola yang baru.
2. Pengertian Manajemen Menurut Ahli
Manajemen adalah suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan
orang lain” Mary Parker F.
6. “Manajemen ialah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen
bisa dibuktikan secara umum kebenarannya.” George R. Terry
“Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan,
pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usahda dari
anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan” Stoner
B. Fungsi Manajemen
Apa saja Fungsi dari Manajemen?
Seperti yang telah saya jelaskan diatas bahwa manajemen itu ada untuk
mengatur. Mengatur apa? Ya mengatur apapun yang perlu diatur. Simple,
manajemen itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
sederhananya adalah manajemen file dan folder computer.
7. Diagram Fungsi Manajemen (Gambar : www.managementstudyguide.com)
Orang kalau sudah terbiasa membuat manajemen, maka ia tidak akan
nyaman jika apapun yang disekitarnya itu berantakan. Karena, inti dari
manajemen adalah supaya kita mudah untuk mengelolanya. Jika file/folder
berarti kita mudah untuk mencari folder atau file tersebut ketika dibutuhkan.
Dalam teorinya ada 5 fungsi utama manajemen, yaitu :
1. Planning (Perencanaan)
Proses ini untuk menentukan tujuan dari perusahaan/organisasi dalam
bentuk visi dan misi baik jangka panjang dan jangka pendek. Selain itu,
strategi-strategi yang harus ditempuh juga sudah harus ditentukan dari
awal. Supaya, dalam pelaksanaannya akan mudah untuk mencapai
tujuan perusahaan.
2. Organizing (Mengorganisasi)
Fungsi ini berguna untuk mengorganisasi/mengatur orang-orang yang
8. ada dalam organisasi/perusahaan tersebut. Supaya, mereka dapat
menjalankan peran dan fungsinya masing-masing dengan maksimal.
Istilah kerennya adalah the right man at the right place.
3. Staffing (Penempatan)
Tidak jauh berbeda dengan organizing, staffing ini lebih luas. Kalau
organizing lebih ke manajemen dan sumber daya manusia. sedangkan
staffing lebih ke sumber daya secara umum. Misalkan, peralatan dan
inventaris yang dimiliki.
4. Coordinating (Mengkoordinasi)
Coordinating ialah fungsi yang bertujuan untuk meningkatkan efisensi
dan efektifitas kinerja, membuat suasana dalam lingkungan kerja
menjadi dinamis, sehat, nyaman, dll. Fungsi ini diemban ditangan
manajer, jadi manajer memiliki fungsi utama untuk mengkoordinasi
bawahannya supaya dapat meningkatkan performa kerja masing-
masing.
5. Controlling (Mengontrol)
Ini adalah fungsi terakhir manajemen, setelah semuanya dilakukan
maka langkah terakhir adalah mengontrolnya. Dalam fungsi ini terdapat
elemen-elemen penting, misalkan evaluasi dan pembuatan kebijakan
baru. Fungsi controlling ini penting, supaya kinerja orang-orang
didalamnya tidak menurun minimal standard kalau bisa ya meningkat.
L. Gullick mengemukakan tujuh fungsi manajemen, yaitu:
1. Planning (perencanaan);
2. Organizing (pengorganisasian);
3. Staffing (penentuan staf);
4. Directing (pengarahan);
9. 5. Coordinating (pengkoordinasian);
6. Reporting (pelaporan); dan
7. Budgeting (penganggaran).
Berbicara tentang fungsi manajemen tidaklah bisa terlepas dari fungsi
manajemen secara umum seperti yang dikemukakan Henry Fayol seorang
industriyawan Prancis, dia mengatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen itu
adalah merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengoordinasi, dan
mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai
kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan
terus berlangsung hingga sekarang.
Sementara itu Robbin dan Coulter mengatakan bahwa fungsi dasar
manajemen yang paling penting adalah merencanakan, mengorganisasi,
memimpin, dan mengendalikan. Senada dengan itu Mahdi bin Ibrahim
menyatakan bahwa fungsi manajemen atau tugas kepemimpinan dalam
pelaksanaannya meliputi berbagai hal, yaitu : Perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
C.Apa saja Contoh dan Macam-macam Manajemen?
Dalam aplikasiannya, manajemen itu ada banyak sekali tergantung pada
bidangnya masing-masing. Tapi, berikut ini beberapa contoh macam-macam
manajemen yang sudah kami tulis:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
2. Manajemen Kesehatan, Keselamatan, dan Kerja (K3)
3. Manajemen Laboratorium
4. Manajemen Hubungan Masyarakat (Humas)
5. Manajemen Emosi
10. Tentu saja ada banyak sekali macam-macam manajemen. Intinya apa?
Manajemen itu bisa diterapkan dimanapun. Semuanya pasti manajemen,
mulai dari hal kecil yaitu manajemen diri hingga manajemen usaha.
Semuanya membutuhkan manajemen, karena dengan adanya manajemen
yang baik dan solid maka hidup/aktivitas menjadi lebih teratur.
D. Pentingnya Mempelajari Manajemen
Setelah uraian mengenai fungsi-fungsi manajemen di atas, kita dapat
menyimpulkan bahwa manajemen itu sangat penting, mengingat manajemen
itu memiliki fungsi-fungsi penting yang telah dikemukakan di atas.
Pada dasarnya manajemen itu penting, sebab:
1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga
diperlukan pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab dalam
menyelesaikannya.
2. Perusahaan akan dapat berhasil beik, jika manajemen diterapkan dengan
baik.
3. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna
semua potensi yang dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan.
5. Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.
6. Manajemen mangakibatkan pencapaian tujuan secara teratur.
7. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.
8. Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama sekelompok orang.
11. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota-anggota organisasi dan penggunaan
sumberdaya-sumberdaya organisasi agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Lima fungsi utama manajemen adalah Planning, Organizing, Staffing,
Motivating, dan Controlling. Karena fungsi-fungsi tersebut, maka sebuah
manajemen sangatlah diperlukan dalam penyelenggaraan sebuah kegiatan atau
untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi.
12. 1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan
pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab dalam menyelesaikannya.
2. Perusahaan akan dapat berhasil beik, jika manajemen diterapkan dengan
baik.
3. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua
potensi yang dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan.
5. Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.
6. Manajemen mangakibatkan pencapaian tujuan secara teratur.
7. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.
8. Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama sekelompok orang
Daftar Pustaka
http://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/
http://langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.co.id/