SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
MAKALAH
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Teknologi Perbenihan III
Semester Ganjil / Tahun 2010
Disusun oleh
Kelompok 8
Rahmanita Desi Utami (150110080159)
Dhea Primasari (150110080160)
Arina Robbi (150110080161)
Raden Bondan E B (150110080162)
Ruben M Hutabarat (150110080163)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI D
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 2
PRAKTIKUM I
Hari/tanggal : Jum’at/ 8 Oktober 2010
Judul Praktikum : Uji Daya Kecambah dan Uji Kadar Air
Teori dasar :
1. Daya Kecambah
Definisi perkecambahan menurut Copeland (1976) adalah aktivitas berkembangnya biji
menjadi tanaman muda. Di dalam peristiwa ini akan terjadi beberapa proses yang
mempengaruhi perkecambahan, yaitu : penyerapan air (imbibition), aktivitas enzim,
pertumbuhan embrio, pecahnya kulit biji, dan kemudian tanaman kecil. Lingkungan untuk
perkecambahan benih yaitu, kelembaban, temperature, osigen, dan cahaya.
Kriteria untuk kecambah normal diantaranya adalah:
a) Kecambah dengan pertumbuhan sempurna, ditandai dengan akar dan batang yang
berkembang baik, jumlah kotiledon sesuai, daun berkembang baik dan berwarna hijau, dan
mempunyai tunas pucuk yang baik
b) Kecambah dangan cacat ringan pada akar, hipokotil/ epikotil, kotiledon, daun primer, dan
koleoptil
c) Kecambah dengan infeksi sekunder tetapi bentuknya masih sempurna
Kecambah abnormal adalah kecambah yang tidak memperlihatkan potensi untuk
berkembang menjadi kecambah normal. Kecambah di bawah ini digolongkan ke dalam
kecambah abnormal :
a) Kecambah rusak: kecambah yang struktur pentingnya hilang atau rusak berat. Plumula
atau radikula patah atau tidak tumbuh.
b) Kecambah cacat atau tidak seimbang: kecambah dengan pertumbuhan lemah atau
kecambah yang struktur pentingnya cacat atau tidak proporsional. Plumula atau radikula
tumbuh tidak semestinya yaitu plumula tumbuh membengkok atau tumbuh kebawah,
sedangkan radikula tumbuh sebaliknya.
c) Kecambah lambat: kecambah yang pada akhir pengujian belum mencapai ukuran normal.
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah benih normal kecambah pada benih
abnormal ukurannya lebih kecil.
Benih yang tidak berkecambah adalah benih yang tidak berkecambah sampai akhir masa
pengujian, yang digolongkan menjadi:
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 3
a) Benih segar tidak tumbuh: Benih, selain benih keras, yang gagal berkecambah namun
tetap baik dan sehat dan mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi kecambah normal. Benih
dapat menyerap air, sehingga dapat terlihat benih tampak mengembang. Namun tidak ada
pemunculan struktur penting dari perkecambahan benih. Dan jika waktu penyemaian
diperpanjang benih akan tumbuh normal.
b) Benih keras: Benih yang tetap keras sampai akhir masa pengujian. Benih tersebut tidak
mampu menyerap air terlihat dari besarnya benih tidak mengembang, dan jika dibandingkan
dengan benih segar tidak tumbuh ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini disebabkan karena
kulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air.
c) Benih mati: Benih yang sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, tidak segar, dan
tidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari keadaan benih yang telah membusuk, warna
benih terlihat agak kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit primer yang
menyerang benih. Disebabkan karena pada saat kultur teknis dilepangan tanaman yang
menajdi induk talah terserang hama dan penyakit sehingga pada benih tersebut berpotensi
membawa penyakit dari induknya.
2. Kadar Air
Kadar air adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan teknik atau
metode tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang untuk mengurangi
oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan pengurangan
kelembaban sebanyak mungkin (ISTA, 2006). Dalam penentuan uji kadar air digunakan 2
metode oven, yaitu metode temperatur rendah 103±2°C dan metode temperatur tinggi 130 -
133°C. Kedua metode tersebut dapat digunakan dalam penentuan kadar air (Bonner, 1995).
Metode pengeringan oven telah mempertimbangkan bahwa hanya air saja yang diuapkan
selama pengeringan. Namun, bagaimanapun juga senyawa yang mudah menguap mungkin ikut
menguap yang akan menyebabkan hasil pengukuran over estimation. Sebagai contoh, pada
beberapa benih Abies sebagian resin ikut menguap ketika benih dibelah sehingga kadar air yang
dihasilkannya lebih tinggi (Bonner, 1991 dalam Poulsen, 1994). Dengan demikian, kadar air
yang ditentukan dengan metode oven mungkin saja tidak merepresentasikan kadar air benih yang
sesungguhnya (Poulsen, 1994). Namun, bagaimanapun juga metode pengeringan oven
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 4
merupakan metode yang digunakan sebagai metode standar (Edwards, 1987; ISTA, 1999; ISTA
2006) bila dibandingkan dengan metode lainnya yang masih harus dikalibrasi.
Alat dan bahan :
Alat
1. Cawan alumunium
2. Kertas merang
3. Plastic
4. Tali rapia
5. Sprayer + air
6. Label
7. Pemanas (oven)
Bahan
1. Benih jagung
Prosedur kerja :
Uji Daya Kecambah
1. Menyiapkan kertas merang lembab ( yang sudah dibasahi)
2. Alaskan kertas merang dengan plastic.
3. Menyusun 40 butir benih jagung di atas kertas merang.
4. Menutup dengan kertas merang kembali.
5. Menggulung kedua lapis kertas merang yang sudah berisi benih jagung, lalu ikat dengan
tali rapia. ( pengujian UKDP = Uji Kertas Digulung Plastik)
6. Memberi label dan amati perkecambahannya setelah 7 hari.
Uji Kadar Air
1. Menimbang 5 gram benih jagung di dalam cawan alumunium
2. Memasukkan ke dalam oven
3. Mengamati perubahan kadar airnya
Hasil pengamatan :
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 5
perhitungan daya berkecambah, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah benih awal = 40
Benih abnormal = 1
Benih normal = 39
DB = 39 X 100 % = 97,5 %
40
Pengujian benih menurut beberapa persyaratan diantara media dan lingkungan yang optimum (
Maurali ade uga, 1988).
Kecambah normal pada benih jagung diantaranya :
- Perkembangan hipokotil , plumula, dan epikotil sempurna.
- Sistem perakaran yang baik.
Kadar air
% kadar air = Wo – W1 x 100 %
Wo
Wo : 5 gram
W1 : 4,68 gram
KA = 5 – 4,68 x 100 % = 6,4 %
5
Benih dengan kadar air < 8 % dapat disimpan selama 3 tahun tanpa mengurangi daya kecambah
(Kartono, 2004)
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 6
Daftar Pustaka
http://www.bsn.go.id/files/348256349/Litbang%202009/PPIS%2009/Bab%209.pdf
http://perbenihan.blogspot.com/2009/12/pengujian-daya-kecambah.html
http://teknologibenih.blogspot.com/2009/08/pengujian-daya-kecambah-adalah.html
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 7
PRAKTIKUM II
Hari/tanggal : Jum’at/ 15 Oktober 2010
Judul Praktikum : Penggunaan Desikan dalam Penyimpanan Benih, KAK (Equilibrium
Moisture Content), dan Daya Berkecambah
Teori dasar :
Kadar air benih yang terbentuk oleh keseimbangan antara KA benih dengan RH
lingkungannya. Kadar air benih >14% benih akan mengalami respirasi tinggi, suhu
meningkat dan investasi cendawan. Sedangkan bila kadar air benih < 5% terjadi kerusakan
membrane selular.
o KAK fase 1 : KAK dengan RH 0‐60%. Air terikat kuat dengan struktur kimia benih.
o KAK fase 2 : KAK dengan RH 60‐75%. Sebagian KA benih terikat lebih lemah
daripada KA fase 1
o KAK fase 3 : KAK dengan RH 75‐100%. Sebagian air benih adalah air bebas yang
berada pada rongga antarsel benih yang mudah dihilangkan dengan pengeringan
alamiah
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 8
Alat dan bahan :
Alat
1. Desikator
2. Tali rapia
3. Kertas label
4. Timbangan
5. Germinator
6. Kain kassa
7. Kertas merang
8. Botol kaca
Bahan
1. Benih kedelai
2. Abu gosok
3. KNO3
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 9
Prosedur kerja :
Desikan
1. Menimbang 35 gram benih kemudian dimasukkan ke dalam gelas plastic.
2. Menambahkan silica gel atau kapur tohor ataupun abu gosok sesuai dengan pembagian
tugas
3. Menutup dengan plastic dan ikat dengan karet.
KAK (Kadar Air Keseimbangan)
1. Menimbang 35 gram benih
2. Mengikat benih dalam kassa masig-masing untuk KNO3 dan NaCl sesuai kelompok.
Nb :
Kelompok 8
Desikan : abu gosok
KAK : KNO3
Benih : kedelai
Hasil Pengamatan :
Kelompok Benih
Berat benih (gram)
Wo W1
1 Jagung 5 4,59
2 Jagung - -
3 Kedelai 5,03 4,43
4 Jagung 5 4,50
5 Jagung 5 4,51
6 Kedelai 5,02 4,49
7 Kedelai 5,04 4,38
8 Kedelai 5 4,41
KAK kelompok 8
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 10
Kadar air
% kadar air = Wo – W1 x 100 %
Wo
Wo : 5,00 gram
W1 : 4,41 gram
KA = 5 – 4,41 x 100 % = 11,8 %
5
Daftar Pustaka
www.bsn.go.id/files/348256349/Litbang%202009/.../Bab%209.pdf
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 11
PRAKTIKUM III
Hari/tanggal : Jum’at/ 22 Oktober 2010
Judul Praktikum : Pengaruh Kadar Air terhadap Daya Simpan
Teori dasar :
Tujuan dari pemeraman benih sebenarnya untuk mempercepat perkecambahan
benih. Hal ini dilakukan agar agar didalam pemeraman tersebut benih berkecambah.
Untuk menghambat deteriorasi maka benih harus disimpan dengan metode
tertentu agar benih tidak mengalami kerusakan ataupun penurunan mutu. Manan, (1978)
menyatakan bahwa penyimpanan benih adalah usaha pengawetan benih yang berdaya hidup,
semenjak pengumpulan hingga di lapangan. Ada dua faktor yang penting selama
penyimpanan benih yaitu, suhu dan kelembaban udara. Tujuan penyimpanan :
Menjaga biji agar tetap dalam keadaan baik (daya kecambah tetap tinggi)
Melindungi biji dari serangan hama dan jamur
Mencukupi persediaan biji selama musim berbuah tidak dapat mencukupi
kebutuhan.
Tujuan pengemasan adalah untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam
penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya tumbuh dan daya
kecambahnya secara normal.
Alat dan bahan :
Alat
1. 2 kotak alumunium
2. Tali rapia
3. Plastic
4. Kertas label
5. Wadah alumunium
Bahan
1. 5 gram kedelai
2. 40 butir kedelai
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 12
3. 35 gram jagung
4. 35 gram kedelai
5. 5 kertas merang lembab
Prosedur kerja :
Daya Kecambah
1. Menyiapkan 40 butir benih kedelai yang tidak diperam
2. Meyiapkan kertas merang
3. Menyusun 40 butir benih kedelai di atas kertas merang
4. Menggulung kertas merang tersebut
5. Mengikat dan beri label . ( Pengujian UKDP)
6. Menyimpan di germinator dan amati hasilnya.
Kadar Air
1. Menimbang 5 gram kedelai yang tidak diperam
2. Memasukkan ke dalam wadah alumunium
3. Memasukkan ke dalam oven
4. Melakukan prosedur di atas sebanyak 2X untuk melakukan ulangan. Amati hasilnya.
Pengemasan
1. Menyiapkan 2 kotak alumunium foil
2. Memasukkan 35 gram benih jagung dan 35 gram benih kedelai pada masing-masing
kotak alumunium foil.
3. Menutup wadah. Simpan.
Hasil Pengamatan :
Kelompok Berat (gram)
Wo W1
1 5,32 4,57
2 4,36 4,50
3 4,19 4,21
4 4,49 4,51
5 4,55 4,32
6 4,17 4,11
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 13
7 4,52 4,21
8 4,52 4,36
Kadar air
% kadar air = Wo – W1 x 100 %
Wo
Wo : 4,52 gram
W1 : 4,36 gram
KA = 4,52 – 4,36 x 100 % = 3,5 %
4,52
Daftar Pustaka
http://silvikultur.com/2010/11/pengaruh-suhu-selama-penyimpanan-terhadap-daya-
kecambah-benih/
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 14
PRAKTIKUM IV
Hari/tanggal : Jum’at/ 29 Oktober 2010
Judul Praktikum : Pengaruh Minyak Cengkeh terhadap Populasi Hama Gudang selama
Penyimpanan
Teori dasar :
Prinsip dasar teknik ini sama dengan pola tanam tumpangsari. Perbedaannya, pada teknik ini
tidak perlu menanam tanaman sela di antara tanaman utama, melainkan hanya memasang
senyawa atsiri, baik sintetis maupun hasil ekstraksi alami (minyak atsiri), di tempat-tempat
tertentu pada areal tanaman budidaya. Sampai saat ini senyawa atsiri yang paling banyak
digunakan adalah metil eugenol sebagai perangkap hama lalat buah jantan. Senyawa 1,8-cineole
yang merupakan senyawa penarik bagi hama pisang, yaitu kumbang Cosmopolites sordidus.
Selain untuk mengendalikan hama yang menyerang pertanaman, senyawa atsiri juga telah diuji
untuk mengendalikan hama gudang. Senyawa phenol thymol dan carvacrol yang berasal dari
tanaman Thymus serpyllum serta terpinen-4-ol yang berasal dari Origanum majorama dapat
digunakan sebagai fumigan uintuk hama kumbang kedelai Acanthoscelides obtectus. Eugenol
yang berasal dari bunga cengkeh efektif terhadap hama Tribolium castaneum, Sitophilus
zeamais, dan Prostephanus truncatus. Dengan demikian senyawa-senyawa atsiri ini nantinya
diharapkan dapat digunakan untuk menggantikan bahan fumigasi kimia yang telah diaplikasikan
selama ini di gudang-gudang penyimpanan. Penelitian dalam skala komersial perlu dilakukan
untuk membuktikan efektifitas teknologi ini.
Alat dan bahan :
Alat
1. Toples kaca
2. Kain kassa
3. Kertas label
Bahan
1. 40 gram jagung
2. 40 gram kedelai
3. Minyak cengkeh
4. Hama gudang
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 15
Prosedur kerja :
1. Memasukkan benih kedelai atau jagung seberat 40 gram ke dalam gulungan kapas yang
telah dilumuri minyak cengkeh. ( benih kedelai untuk kelompok 8).
2. Memasukkan 5 ekor hama gudang
3. Menutup toples dengan kain kassa
4. Hasil pengamatan setelah 1 bulan.
Yang diamati :
- Daya kecambah
- Jumlah benih yang rusak ( % )
- Kondisi hama ( jumlah yang mati dan yang hidup )
Hasil Pengamatan :
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan jumlah hama yang masih bertahan
hidup selama ± 1 bulan adalah 1 ekor hama. 4 ekor hama lainnya mati, sedangkan 1 ekor yang
tersisa telah tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar.
Daftar Pustaka
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_pangan/pemanfaatan-senyawa-kimia-alami-
sebagai-alternatif-pengendalian-hama-tanaman/
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 16
PRAKTIKUM V
Hari/tanggal : Jum’at/ 5 November 2010
Judul Praktikum : Menghitung Kadar Air Benih Kedelai yang telah di simpan di dalam
desikator berisi KNO3 selama 1 bulan
Teori dasar :
Desikator adalah wadah untuk mengeringkan zat atau menjaganya dari kelembapan
udara. Desikator sederhana laboratorium terdiri dari wadah kaca berisi bahan pengering seperti
silikat gel. Desikator dapat divakumkan bila tersedia cerap pada tutupnya.( John Dainith, 1994 :
142 )
Endapan yang sudah dikeringkan/diuraikan harus menjadi dingin sampai menyamai suhu
neraca sebelum ditimbang. Perbedaan suhu yang terlalu besar dapat mengakibatkan neraca,
tetapi lebih – lebih menyebabkan penimbangan tidak teliti karena terjadi arus konveksi udara.
Pendinginan harus dilakukan di dalam eksikator yang berisi bahan pengering yang masih baik.
Pendinginan di udara terbuka menyebabkan endapan dan cawan yang sanagt kering itu cepat
menyerap uap air dari udara dalam jumlah yang tidak tertentu, tergantung dari luas permukaan
maupun lamanya terkena udara. Di dalam eksikator pun terdapat air, jadi juga ada penyerapan
oleh endapan dan cawan, tetapi lebih sedikit dan lebih konstan, asal eksikator tidak terlalu lama
terbuka dan bahan pengering masih aktif. Karena sebab – sebab itu, maka penimbangan harus
dilakukan secepat bahan sudah cukup dingin tetapi tidak tergesa – gesa dan penimbangan juga
harus selesai dengan cepat. Sewaktu mendinginkan, cawan harus terbuka agar tidak menghambat
penurunan suhu tetapi untuk menimbang, cawan harus ditutup agar mengurangi penyerapan uap
oleh endapan. Selama menunggu giliran ditimbang, cawan harus tetap dalam eksikator.
Memasukkan bahan ke dalam eksikator harus selagi masih panas, tetapi jangan terlalu
panas (beberapa ratus oC). Bila keluar dari tanur atau turun dari pemanasan dengan gas, ditunggu
sebentar samapi pijar merahnya lenyap, lalu dimasukkan. Jangan menyentuh dinding gelas.
Tutup eksikator dipasang dengan celah udara sedikit untuk kira – kira (½ - 1 menit), baru
dirapatkan. Kalalu langsung ditutup rapat, udara di dalam eksikator mengembang karena
pansanya cawan, menghasilkan tekanan yang dapat mengangkat tutup sampai terjatuh. ( W.
Harjadi, 1990 : 100 - 101 )
Alat dan bahan :
Alat
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 17
1. Timbangan
2. Mangkuk alumunium
3. Oven
Bahan
Benih kedelai yang telah disimpan di desikator berisi KNO3 selama 1 bulan
Prosedur kerja :
1. Mengambil Benih kedelai yang telah disimpan di desikator berisi KNO3 selama 1 bulan
2. Menimbang 5 gram benih kedelai
3. Meletakkan di cawan alumunium
4. Menyimpan kembali sisa benih ke dalam desikator
5. Memasukkan 5 gram benih tadi ke dalam oven.
6. Menghitung KA
Hasil Pengamatan :
Kelompok KADAR AIR ( gram)
1 4,41
2 4,47
3 4,27
4 4,51
5 4,41
6 4,45
7 4,38
8 4,26
Kadar air
% kadar air = Wo – W1 x 100 %
Wo
Wo : 5 gram
W1 : 4,26 gram
KA = 5 – 4,26 x 100 % = 14,8 %
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 18
Daftar Pustaka
http://cosmo-done.blog.friendster.com/2008/01/
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 19
PRAKTIKUM VI
Tanggal : 19 November 2010
Judul Praktikum : Pengamatan Daya Berkecambah dan Kadar Air Benih Kakao
Teori Dasar :
Kakao merupakan tanaman yang benihnya jenis rekalsitran. Seperti telah kita ketahui
bersama bahwa benih rekalsitran adalah benih yang tidak mempunyai masa istirahat hal
ini bertolak belakang dengan benih ortodoks sebagai benih yang memiiliki masa dormansi. Pada
benih rekalsitran cepatnya proses perkecambahan benih sering menjadi masalah atau kendala
untuk mengirim benih ketempat produksi dalam kurun waktu tertentu. Hal ini disebabkan
seringnya benih rekalsitran tersebut mengalami perkecambahan selama dalam proses pengiriman
sehingga sangat sedikit benih yang dapat digunakan untuk keperluan perkecambahan dan
pembibitan setelah sampai di tempat tujuan pengiriman/produksi.
Benih kakao termasuk golongan benih rekalsitran, sehingga memerlukan penanganan
yang khusus. Ketika masak fisiologis kadar airnya tinggi, yakni lebih dari 40 %; viabilitas benih
akan hilang di bawah ambang kadar air yang relatif tinggi (lebih dari 25%); sifat benih ini tidak
mengikuti kaidah Harrington yang berbunyi “Pada kadar air 4-15%, peningkatan kadar air 1%
dapat menurunkan periode hidup benih setengahnya. Demikian pula halnya dengan suhu,
peningkatan 50
C pada kisaran 0-50 0
C dapat menurunkan umur simpan benih setengahnya;
untuk bertahan dalam penyimpanan memerlukan kadar air yang tinggi (sekitar 30%). (Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2004).
Penyimpanan benih kakao awalnya dibersihkan dengan abu gosok hingga lendirnya
hilang. Hal ini bertujuan agar mengurangi daya perkecambahan. Kadar air benih selama
penyimpanan merupakan faktor yang paling mempengaruhi masa hidupnya. Oleh karena itu
benih yang sudah masak dan cukup kering penting untuk segera dipanen, atau benihnya masih
berkadar air tinggi yang juga harus segera dipanen.
Alat Dan Bahan :
- 15 benih kakao
- timbangan
- abu gosok
- kertas
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 20
- 5 gram benih kakao
- cawan
Prosedur Kerja :
- Menyiapkan alat dan bahan
- Mengeluarkan biji kakao
- Membersihkan biji kakao dengan abu gosok
- Menimbang 5 gram benih dalam cawan lalu memasukkannya daam oven
- Menghitung kadar airnya setelah 1 jam
- Mengambil 15 biji kakao lalu memasukkan dalam kertas
- Memasukkan ke dalam oven dengan suhu 135 0
C
- Mencatat kadar airnya
Hasil Dan Pembahasan
a. Untuk pengeringan 5 gram kakao
Kelompok Awal (gram) Akhir (gram) ∆W
1 4,96 3,23 1,73
2 4,71 3,32 1,39
3 5 3,50 1,5
4 5,08 3,63 1,45
5 5,10 3,71 1,33
6 5,04 3,17 1,87
7 5,27 3,4 1,87
8 5,2 3,52 1,68
Pada pengeringan 5 gram kakao, kadar air yang paling tinggi terdapat pada kelompok 6
dan 7 dimana KA awalnya 5,04 dan 5,27 dan KA akhirnya 3,17 dan 3,4 dengan selisih kadar
airnya sangat tinggi yakni 1,87
b. Untuk pengeringan 15 biji kakao
Kelompok Awal (gram) Akhir (gram) ∆W
1 35,82 35,34 0,48
2 30,26 29,86 0,4
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 21
3 29,18 26,23 2,95
4 26,32 26,01 0,31
5 27,05 26,71 0,34
6 22,71 22,35 0,36
7 28,27 27,90 0,37
8 26,73 26,37 0,36
Pada pengeringan 15 biji kakao, kadar air yang paling tinggi terdapat pada kelompok 3
dimana KA awalnya 29,18 dan KA akhirnya 29,18 dengan selisih kadar airnya sangat tinggi
yakni 2,95.
Kesimpulan
Benih kakao memiliki kepekaan yang berbeda-bedaa terhadap kadar air. Kakao memiliki
kadar air tinggi dan mudah berkecambah selama periode konservasi. Oleh karena itu perlu diberi
perlakuan khusus untuk menghambat perkecambahannya
Daftar Pustaka
http://okimusisi.wordpress.com/2009/12/15/menekan-daya-berkecambah-benih-rekalsitran/
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 22
PRAKTIKUM VII
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 23
PRAKTIKUM VIII
Tanggal : 3 Desember 2010
Judul Praktikum : Pengecambahan Benih Hasil Penyimpanan dengan Beberapa Metode
Teori Dasar :
Untuk mempertahankan kualitas benih salah satunya adalah dipengaruhi oleh tempat
pengemasan. Kegiatan pengemasan bertujuan untuk mempertahankan kualitas benih selama
dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya kecambahnya
secara normal. Persentase perkecambahan benih dengan kemasan plastik menunjukkan angka
100% artinya bahwa kemasan plastik merupakan kemasan yang tepat untuk penyimpanan benih
terutama untuk benih-benih yang akan disimpan lama. Bahan dari kemasan plastik memiliki
kekuatan terhadap tekanan, tidak mudah robek dan kedap udara serta mampu menahan
masuknya air ke dalam kemasan. Tinggi kecambah benih yang disimpan pada kemasan plastik
lebih tinggi dari kecambah-kecambah yang lainnya.
Pada kemasan kertas jumlah kecambah yang tumbuh normal berjumlah 20 sedangkan
kecambah normal yang dihasilkan oleh benih dengan kemasan alumunium foil berjumlah 22.
Dari kasus seperti ini dapat ditarik kesimpulan bahwa benih yang dikemas dengan menggunakan
alumunium foil lebih baik daripada benih dengan pengemasan menggunakan kertas.
Bahan pengemas yang terbuat dari alumunium foil tidak bersifat porus karena dilapisi bahan
plastik di dalamnya, tetapi kekuatan regangan tidak sebaik dengan bahan pengemas plastik.
Bahan plastik cenderung lebih kuat sedangkan bahan dari alumunium foil kekuatan terhadap
regangan nya sedang sehingga sangat dimungkinkan sekali tempat kemasan mudah rusak dan
memungkinkan adanya pertukaran udara dari luar dan uap air ke dalam kemasan sehingga sedikit
demi sedikit kualitas benih menurun. Sedangkan untuk bahan pengemas kertas sangat mudah
sekali robek dan bersifat porus sehingga pertukaran gas-gas dari luar ataupun uap air dapat
denganmudah terjadi, hal seperti inilah yang mempercepat proses deteriorasi pada benih. Bahan
pengemas dari kertas hanya mampu untuk jangka penyimpanan yang relatif singkat.
Alat dan Bahan :
a. Desikan
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 24
b. Alumminium
c. Amplop
d. Benih Kedelai
e. Benih jagung
Prosedur Kerja :
a. Kita mengecambahkan dari setiap benih hasil penyimpanan
b. Pertama kita mengeluarkan benih dari media penyimpanan seperti amplop, alummnium,
dan desikan
c. Kemudian kita mengukur berat 5 gr benih
d. Lalu kita menyusun secara zigzag benih diatas kertas basah
e. Terakhir, kita menggulungnya dan memasukkan kedalam germinator
f. Kita menggunakan proses yang sama untuk benih hasil penyimpanan alummnium, dan
desikan
Hasil dan Pembahasan
Perlakuan Variabel
Normal Busuk Tidak
Tumbuh
Abnormal Daya
Berkecambah
Desikan Abu
Gosok
Jagung 33 6 1 0 82,5%
Kedelai 36 4 0 0 90%
Alumminium
Jagung 32 8 0 0 80%
Kedelai 36 4 0 0 90%
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 25
Amplop
Kedelai 0 0 Semua 0 -
Kesimpulan
Dari hasil tabel, kita dapat menyimpulkan sebagian besar factor yang menyebabkan benih tidak
berkecambah yaitu benih sudah busuk, hal ini bisa disebabkan dari mutu benih sendiri atau
ketika penyimpanan terjadi kontaminan pada salah satu benih. Benih yang memiliki daya
berkecambah paling tinggi yaitu benih dari perlakuan desikan abu gosok (Jagung) dan
alummnium (Kedelai).
Daftar Pustaka
Safia.2009. Pengaruh Kemasan terhadap Viabilitas Benih. Diakses melalui
http://hirupbagja.blogspot.com/2009/10/pengaruh-kemasan-terhadap-viabilitas.html. Tanggal
akses 30 Desember 2010
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 26
PRAKTIKUM IX
Tanggal : 17 Desember 2010
Judul Praktikum : Pengamatan Kadar Air dan Daya Berkecambah Benih Kakao, Kedelai,
dan Jagung Beberapa Tipe Perlakuan
Teori Dasar :
Menurut Harrington (1972), masalah yang dihadapi dalam penyimpanan benih makin
kompleks sejalan dengan meningkatnya kadar air benih. Penyimpanan benih yang berkadar air
tinggi dapat menimbulkan resiko terserang cendawan. Benih adalah bersifat higroskopis,
sehingga benih akan mengalami kemundurannya tergantung dari tingginya faktor-faktor
kelembaban relatif udara dan suhu lingkungan dimana benih disimpan.
Suhu ruang simpan berperan dalam mempertahankan viabilitas benih selama
penyimpanan, yang diperungaruhi oleh kadar air benih, suhu dan kelembaban nisbi ruangan.
Pada suhu rendah, respirasi berjalan lambat dibanding suhu tinggi. Dalam kondisi tersebut,
viabilitas benih dapat dipertahankan lebih lama. Kadar air yang aman untuk penyimpanan benih
kedelai dalam suhu kamar selama 6-10 bulan adalah tidak lebih dari 11%.
Alat dan Bahan :
a. Kertas basah
b. Plastic
c. Amplop
d. Oven
e. Benih Kakao
f. Benih Kedelai
g. Benih Jagung
Prosedur Kerja :
Kita mengambil 5 gr benih dari setiap perlakuan (perlakuan dalam ruangan, dingin, dan
flutuasi)
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 27
Kemudian kita memasukkan 5 gr benih dalam wadah kaleng alummnium untuk
pengovenan
Setelah pengovenan, kita menghitung delta berat awal dan akhir untuk menentukan nilai
kadar air
Untuk daya berkecambah, kita memulai proses menyusun benih hasil penyimpanan diatas
kertas basah secara zigzag (4o butir untuk benih kedelai dan jagung, 15 butir untuk benih
kakao)
Lalu kita menggulungkan dan memasukkan kedalam germinator untuk perkecambahan
Terakhir kita menghitung persentase daya berkecambah benih – benih
Hasil dan Pembahasan
Kel Komoditas Perlakuan
Ruangan
Perlakuan
Fluktuasi
Perlakuan
Dingin
W0 W1 W0 W1 W0 W1
1 Kedelai 5.01 4.27 5.02 4.66 5 4.77
2 Jagung 5 4.54 5.03 4.90 4.86 3.8
3 Kedelai - - - - -
4 Jagung 4.96 4.76 4.96 4.74 5.03 4.88
5 Kedelai 5.03 - 5.04 - 4.96 -
6 Jagung 5.03 - 5.06 5 5.02 4.87
7 Kedelai - - 4.95 4.66 - -
8 Jagung 5.60 4.70 4.99 4.77 5.01 4.88
keterangan : - dikarenakan tidak adanya pengukuran pada benih yang bersangkutan
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 28
D 1 (luar ruangan) 17-12-2010
Kedelai
Busuk : 4, Normal : 34, Abnormal : 2
DK : 34/40x100% = 85%
D 1 (simpan langsung) 17-12-2010
Kakao
Tidak ada yang tumbuh
D 2 (ruangan) 8-10-2010
Jagung
Tidak tumbuh : 31, Normal : 6, Abnormal : 3
DK : 6/40x100% = 15%
Laporan Praktikum Benih III
Teknologi Perbenihan III Page 29
Kesimpulan
Proses pengecambahan membutuhkan adanya air untuk merangsang terjadinya proses imbibisi
benih, sebagian benih diatas tidak berkecambah atau daya kecambah yang rendah disebabkan
benih kurang adanya nutrisi untuk memecah kulit benih atau melakukan imbibisi. Contoh benih
kakao tidak berkecambah setelah dimasukkan ke mesin germinator, benih ini memiliki ciri – ciri
kulit benih dilapisi selaput/bulu putih
Daftar Pustaka
Purwanti.2002. Kajian Suhu Ruang terhadapKualitas Benih Kedelai Hitam dan Kuning. Diakses
melalui http://agrisci.ugm.ac.id/vol11_1/no4_kdlaihtm%26knng.pdf. Tanggal akses 30/12/2010
D 2 (ruangan) 8-10-2010
Jagung
Tidak tumbuh : 31, Normal : 6, Abnormal : 3
DK : 6/40x100% = 15%

More Related Content

What's hot

Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanamanita wahyu
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanLaksamana Indra
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanagronomy
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 
Penyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanPenyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanRuliana Umar
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Dormansi
DormansiDormansi
DormansiBP4K
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibAndria Bin Muhayat
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 

What's hot (20)

Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutan
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Penyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanPenyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasan
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Dormansi
DormansiDormansi
Dormansi
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
 
dormansi biji
dormansi bijidormansi biji
dormansi biji
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 

Viewers also liked

Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatIswi Haniffah
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
Contoh cover laporan praktikum
Contoh cover laporan praktikumContoh cover laporan praktikum
Contoh cover laporan praktikumKeszya Wabang
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Sentiment Survey H2 2016
Sentiment Survey H2 2016Sentiment Survey H2 2016
Sentiment Survey H2 2016Rumah123.com
 

Viewers also liked (8)

Presentasi haccp
Presentasi haccpPresentasi haccp
Presentasi haccp
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
Kelompok okulasi
Kelompok okulasiKelompok okulasi
Kelompok okulasi
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Contoh cover laporan praktikum
Contoh cover laporan praktikumContoh cover laporan praktikum
Contoh cover laporan praktikum
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Sentiment Survey H2 2016
Sentiment Survey H2 2016Sentiment Survey H2 2016
Sentiment Survey H2 2016
 

Similar to Makalah_57 Makalah laporan praktikum

Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airTidar University
 
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...Repository Ipb
 
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smpSunaryo Romli
 
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptxLAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptxKhilalAdit
 
Maryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptx
Maryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptxMaryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptx
Maryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptxMaryMaryam7
 
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALILaporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALIAnditya Gilang Rizky Pradana
 
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai  di ta...Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai  di ta...
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...Dody Perdana
 
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5Amali wajib biologi kssm tingkatan 5
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5NORRAZITABINTIMOKHTA
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakuraWila Dantika
 
Jurnal acara 5
Jurnal acara 5Jurnal acara 5
Jurnal acara 5yoga budi
 
396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijauKAMARIAH S.Pd
 
Lab report Biologi pismp sains 1
Lab report Biologi pismp sains 1Lab report Biologi pismp sains 1
Lab report Biologi pismp sains 1Muizz Abdul
 
Soalan ramalan spm 2015 final a skema
Soalan ramalan spm 2015 final a skemaSoalan ramalan spm 2015 final a skema
Soalan ramalan spm 2015 final a skemaAzmi Jaaffar
 

Similar to Makalah_57 Makalah laporan praktikum (20)

Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
 
Acara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekbenAcara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekben
 
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
 
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptxLAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
 
Acara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekbenAcara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekben
 
Maryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptx
Maryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptxMaryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptx
Maryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptx
 
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALILaporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
 
Ppt pkis
Ppt pkisPpt pkis
Ppt pkis
 
Acara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekbenAcara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekben
 
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai  di ta...Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai  di ta...
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...
 
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5Amali wajib biologi kssm tingkatan 5
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5
 
Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologi
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
Jurnal acara 5
Jurnal acara 5Jurnal acara 5
Jurnal acara 5
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
 
Lab report Biologi pismp sains 1
Lab report Biologi pismp sains 1Lab report Biologi pismp sains 1
Lab report Biologi pismp sains 1
 
Soalan ramalan spm 2015 final a skema
Soalan ramalan spm 2015 final a skemaSoalan ramalan spm 2015 final a skema
Soalan ramalan spm 2015 final a skema
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 

Recently uploaded

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 

Recently uploaded (20)

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 

Makalah_57 Makalah laporan praktikum

  • 1. MAKALAH LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH Disusun untuk memenuhi mata kuliah Teknologi Perbenihan III Semester Ganjil / Tahun 2010 Disusun oleh Kelompok 8 Rahmanita Desi Utami (150110080159) Dhea Primasari (150110080160) Arina Robbi (150110080161) Raden Bondan E B (150110080162) Ruben M Hutabarat (150110080163) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI D FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR
  • 2. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 2 PRAKTIKUM I Hari/tanggal : Jum’at/ 8 Oktober 2010 Judul Praktikum : Uji Daya Kecambah dan Uji Kadar Air Teori dasar : 1. Daya Kecambah Definisi perkecambahan menurut Copeland (1976) adalah aktivitas berkembangnya biji menjadi tanaman muda. Di dalam peristiwa ini akan terjadi beberapa proses yang mempengaruhi perkecambahan, yaitu : penyerapan air (imbibition), aktivitas enzim, pertumbuhan embrio, pecahnya kulit biji, dan kemudian tanaman kecil. Lingkungan untuk perkecambahan benih yaitu, kelembaban, temperature, osigen, dan cahaya. Kriteria untuk kecambah normal diantaranya adalah: a) Kecambah dengan pertumbuhan sempurna, ditandai dengan akar dan batang yang berkembang baik, jumlah kotiledon sesuai, daun berkembang baik dan berwarna hijau, dan mempunyai tunas pucuk yang baik b) Kecambah dangan cacat ringan pada akar, hipokotil/ epikotil, kotiledon, daun primer, dan koleoptil c) Kecambah dengan infeksi sekunder tetapi bentuknya masih sempurna Kecambah abnormal adalah kecambah yang tidak memperlihatkan potensi untuk berkembang menjadi kecambah normal. Kecambah di bawah ini digolongkan ke dalam kecambah abnormal : a) Kecambah rusak: kecambah yang struktur pentingnya hilang atau rusak berat. Plumula atau radikula patah atau tidak tumbuh. b) Kecambah cacat atau tidak seimbang: kecambah dengan pertumbuhan lemah atau kecambah yang struktur pentingnya cacat atau tidak proporsional. Plumula atau radikula tumbuh tidak semestinya yaitu plumula tumbuh membengkok atau tumbuh kebawah, sedangkan radikula tumbuh sebaliknya. c) Kecambah lambat: kecambah yang pada akhir pengujian belum mencapai ukuran normal. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah benih normal kecambah pada benih abnormal ukurannya lebih kecil. Benih yang tidak berkecambah adalah benih yang tidak berkecambah sampai akhir masa pengujian, yang digolongkan menjadi:
  • 3. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 3 a) Benih segar tidak tumbuh: Benih, selain benih keras, yang gagal berkecambah namun tetap baik dan sehat dan mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi kecambah normal. Benih dapat menyerap air, sehingga dapat terlihat benih tampak mengembang. Namun tidak ada pemunculan struktur penting dari perkecambahan benih. Dan jika waktu penyemaian diperpanjang benih akan tumbuh normal. b) Benih keras: Benih yang tetap keras sampai akhir masa pengujian. Benih tersebut tidak mampu menyerap air terlihat dari besarnya benih tidak mengembang, dan jika dibandingkan dengan benih segar tidak tumbuh ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini disebabkan karena kulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air. c) Benih mati: Benih yang sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, tidak segar, dan tidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari keadaan benih yang telah membusuk, warna benih terlihat agak kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit primer yang menyerang benih. Disebabkan karena pada saat kultur teknis dilepangan tanaman yang menajdi induk talah terserang hama dan penyakit sehingga pada benih tersebut berpotensi membawa penyakit dari induknya. 2. Kadar Air Kadar air adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan teknik atau metode tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang untuk mengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan pengurangan kelembaban sebanyak mungkin (ISTA, 2006). Dalam penentuan uji kadar air digunakan 2 metode oven, yaitu metode temperatur rendah 103±2°C dan metode temperatur tinggi 130 - 133°C. Kedua metode tersebut dapat digunakan dalam penentuan kadar air (Bonner, 1995). Metode pengeringan oven telah mempertimbangkan bahwa hanya air saja yang diuapkan selama pengeringan. Namun, bagaimanapun juga senyawa yang mudah menguap mungkin ikut menguap yang akan menyebabkan hasil pengukuran over estimation. Sebagai contoh, pada beberapa benih Abies sebagian resin ikut menguap ketika benih dibelah sehingga kadar air yang dihasilkannya lebih tinggi (Bonner, 1991 dalam Poulsen, 1994). Dengan demikian, kadar air yang ditentukan dengan metode oven mungkin saja tidak merepresentasikan kadar air benih yang sesungguhnya (Poulsen, 1994). Namun, bagaimanapun juga metode pengeringan oven
  • 4. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 4 merupakan metode yang digunakan sebagai metode standar (Edwards, 1987; ISTA, 1999; ISTA 2006) bila dibandingkan dengan metode lainnya yang masih harus dikalibrasi. Alat dan bahan : Alat 1. Cawan alumunium 2. Kertas merang 3. Plastic 4. Tali rapia 5. Sprayer + air 6. Label 7. Pemanas (oven) Bahan 1. Benih jagung Prosedur kerja : Uji Daya Kecambah 1. Menyiapkan kertas merang lembab ( yang sudah dibasahi) 2. Alaskan kertas merang dengan plastic. 3. Menyusun 40 butir benih jagung di atas kertas merang. 4. Menutup dengan kertas merang kembali. 5. Menggulung kedua lapis kertas merang yang sudah berisi benih jagung, lalu ikat dengan tali rapia. ( pengujian UKDP = Uji Kertas Digulung Plastik) 6. Memberi label dan amati perkecambahannya setelah 7 hari. Uji Kadar Air 1. Menimbang 5 gram benih jagung di dalam cawan alumunium 2. Memasukkan ke dalam oven 3. Mengamati perubahan kadar airnya Hasil pengamatan :
  • 5. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 5 perhitungan daya berkecambah, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Jumlah benih awal = 40 Benih abnormal = 1 Benih normal = 39 DB = 39 X 100 % = 97,5 % 40 Pengujian benih menurut beberapa persyaratan diantara media dan lingkungan yang optimum ( Maurali ade uga, 1988). Kecambah normal pada benih jagung diantaranya : - Perkembangan hipokotil , plumula, dan epikotil sempurna. - Sistem perakaran yang baik. Kadar air % kadar air = Wo – W1 x 100 % Wo Wo : 5 gram W1 : 4,68 gram KA = 5 – 4,68 x 100 % = 6,4 % 5 Benih dengan kadar air < 8 % dapat disimpan selama 3 tahun tanpa mengurangi daya kecambah (Kartono, 2004)
  • 6. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 6 Daftar Pustaka http://www.bsn.go.id/files/348256349/Litbang%202009/PPIS%2009/Bab%209.pdf http://perbenihan.blogspot.com/2009/12/pengujian-daya-kecambah.html http://teknologibenih.blogspot.com/2009/08/pengujian-daya-kecambah-adalah.html
  • 7. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 7 PRAKTIKUM II Hari/tanggal : Jum’at/ 15 Oktober 2010 Judul Praktikum : Penggunaan Desikan dalam Penyimpanan Benih, KAK (Equilibrium Moisture Content), dan Daya Berkecambah Teori dasar : Kadar air benih yang terbentuk oleh keseimbangan antara KA benih dengan RH lingkungannya. Kadar air benih >14% benih akan mengalami respirasi tinggi, suhu meningkat dan investasi cendawan. Sedangkan bila kadar air benih < 5% terjadi kerusakan membrane selular. o KAK fase 1 : KAK dengan RH 0‐60%. Air terikat kuat dengan struktur kimia benih. o KAK fase 2 : KAK dengan RH 60‐75%. Sebagian KA benih terikat lebih lemah daripada KA fase 1 o KAK fase 3 : KAK dengan RH 75‐100%. Sebagian air benih adalah air bebas yang berada pada rongga antarsel benih yang mudah dihilangkan dengan pengeringan alamiah
  • 8. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 8 Alat dan bahan : Alat 1. Desikator 2. Tali rapia 3. Kertas label 4. Timbangan 5. Germinator 6. Kain kassa 7. Kertas merang 8. Botol kaca Bahan 1. Benih kedelai 2. Abu gosok 3. KNO3
  • 9. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 9 Prosedur kerja : Desikan 1. Menimbang 35 gram benih kemudian dimasukkan ke dalam gelas plastic. 2. Menambahkan silica gel atau kapur tohor ataupun abu gosok sesuai dengan pembagian tugas 3. Menutup dengan plastic dan ikat dengan karet. KAK (Kadar Air Keseimbangan) 1. Menimbang 35 gram benih 2. Mengikat benih dalam kassa masig-masing untuk KNO3 dan NaCl sesuai kelompok. Nb : Kelompok 8 Desikan : abu gosok KAK : KNO3 Benih : kedelai Hasil Pengamatan : Kelompok Benih Berat benih (gram) Wo W1 1 Jagung 5 4,59 2 Jagung - - 3 Kedelai 5,03 4,43 4 Jagung 5 4,50 5 Jagung 5 4,51 6 Kedelai 5,02 4,49 7 Kedelai 5,04 4,38 8 Kedelai 5 4,41 KAK kelompok 8
  • 10. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 10 Kadar air % kadar air = Wo – W1 x 100 % Wo Wo : 5,00 gram W1 : 4,41 gram KA = 5 – 4,41 x 100 % = 11,8 % 5 Daftar Pustaka www.bsn.go.id/files/348256349/Litbang%202009/.../Bab%209.pdf
  • 11. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 11 PRAKTIKUM III Hari/tanggal : Jum’at/ 22 Oktober 2010 Judul Praktikum : Pengaruh Kadar Air terhadap Daya Simpan Teori dasar : Tujuan dari pemeraman benih sebenarnya untuk mempercepat perkecambahan benih. Hal ini dilakukan agar agar didalam pemeraman tersebut benih berkecambah. Untuk menghambat deteriorasi maka benih harus disimpan dengan metode tertentu agar benih tidak mengalami kerusakan ataupun penurunan mutu. Manan, (1978) menyatakan bahwa penyimpanan benih adalah usaha pengawetan benih yang berdaya hidup, semenjak pengumpulan hingga di lapangan. Ada dua faktor yang penting selama penyimpanan benih yaitu, suhu dan kelembaban udara. Tujuan penyimpanan : Menjaga biji agar tetap dalam keadaan baik (daya kecambah tetap tinggi) Melindungi biji dari serangan hama dan jamur Mencukupi persediaan biji selama musim berbuah tidak dapat mencukupi kebutuhan. Tujuan pengemasan adalah untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya tumbuh dan daya kecambahnya secara normal. Alat dan bahan : Alat 1. 2 kotak alumunium 2. Tali rapia 3. Plastic 4. Kertas label 5. Wadah alumunium Bahan 1. 5 gram kedelai 2. 40 butir kedelai
  • 12. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 12 3. 35 gram jagung 4. 35 gram kedelai 5. 5 kertas merang lembab Prosedur kerja : Daya Kecambah 1. Menyiapkan 40 butir benih kedelai yang tidak diperam 2. Meyiapkan kertas merang 3. Menyusun 40 butir benih kedelai di atas kertas merang 4. Menggulung kertas merang tersebut 5. Mengikat dan beri label . ( Pengujian UKDP) 6. Menyimpan di germinator dan amati hasilnya. Kadar Air 1. Menimbang 5 gram kedelai yang tidak diperam 2. Memasukkan ke dalam wadah alumunium 3. Memasukkan ke dalam oven 4. Melakukan prosedur di atas sebanyak 2X untuk melakukan ulangan. Amati hasilnya. Pengemasan 1. Menyiapkan 2 kotak alumunium foil 2. Memasukkan 35 gram benih jagung dan 35 gram benih kedelai pada masing-masing kotak alumunium foil. 3. Menutup wadah. Simpan. Hasil Pengamatan : Kelompok Berat (gram) Wo W1 1 5,32 4,57 2 4,36 4,50 3 4,19 4,21 4 4,49 4,51 5 4,55 4,32 6 4,17 4,11
  • 13. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 13 7 4,52 4,21 8 4,52 4,36 Kadar air % kadar air = Wo – W1 x 100 % Wo Wo : 4,52 gram W1 : 4,36 gram KA = 4,52 – 4,36 x 100 % = 3,5 % 4,52 Daftar Pustaka http://silvikultur.com/2010/11/pengaruh-suhu-selama-penyimpanan-terhadap-daya- kecambah-benih/
  • 14. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 14 PRAKTIKUM IV Hari/tanggal : Jum’at/ 29 Oktober 2010 Judul Praktikum : Pengaruh Minyak Cengkeh terhadap Populasi Hama Gudang selama Penyimpanan Teori dasar : Prinsip dasar teknik ini sama dengan pola tanam tumpangsari. Perbedaannya, pada teknik ini tidak perlu menanam tanaman sela di antara tanaman utama, melainkan hanya memasang senyawa atsiri, baik sintetis maupun hasil ekstraksi alami (minyak atsiri), di tempat-tempat tertentu pada areal tanaman budidaya. Sampai saat ini senyawa atsiri yang paling banyak digunakan adalah metil eugenol sebagai perangkap hama lalat buah jantan. Senyawa 1,8-cineole yang merupakan senyawa penarik bagi hama pisang, yaitu kumbang Cosmopolites sordidus. Selain untuk mengendalikan hama yang menyerang pertanaman, senyawa atsiri juga telah diuji untuk mengendalikan hama gudang. Senyawa phenol thymol dan carvacrol yang berasal dari tanaman Thymus serpyllum serta terpinen-4-ol yang berasal dari Origanum majorama dapat digunakan sebagai fumigan uintuk hama kumbang kedelai Acanthoscelides obtectus. Eugenol yang berasal dari bunga cengkeh efektif terhadap hama Tribolium castaneum, Sitophilus zeamais, dan Prostephanus truncatus. Dengan demikian senyawa-senyawa atsiri ini nantinya diharapkan dapat digunakan untuk menggantikan bahan fumigasi kimia yang telah diaplikasikan selama ini di gudang-gudang penyimpanan. Penelitian dalam skala komersial perlu dilakukan untuk membuktikan efektifitas teknologi ini. Alat dan bahan : Alat 1. Toples kaca 2. Kain kassa 3. Kertas label Bahan 1. 40 gram jagung 2. 40 gram kedelai 3. Minyak cengkeh 4. Hama gudang
  • 15. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 15 Prosedur kerja : 1. Memasukkan benih kedelai atau jagung seberat 40 gram ke dalam gulungan kapas yang telah dilumuri minyak cengkeh. ( benih kedelai untuk kelompok 8). 2. Memasukkan 5 ekor hama gudang 3. Menutup toples dengan kain kassa 4. Hasil pengamatan setelah 1 bulan. Yang diamati : - Daya kecambah - Jumlah benih yang rusak ( % ) - Kondisi hama ( jumlah yang mati dan yang hidup ) Hasil Pengamatan : Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan jumlah hama yang masih bertahan hidup selama ± 1 bulan adalah 1 ekor hama. 4 ekor hama lainnya mati, sedangkan 1 ekor yang tersisa telah tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar. Daftar Pustaka http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_pangan/pemanfaatan-senyawa-kimia-alami- sebagai-alternatif-pengendalian-hama-tanaman/
  • 16. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 16 PRAKTIKUM V Hari/tanggal : Jum’at/ 5 November 2010 Judul Praktikum : Menghitung Kadar Air Benih Kedelai yang telah di simpan di dalam desikator berisi KNO3 selama 1 bulan Teori dasar : Desikator adalah wadah untuk mengeringkan zat atau menjaganya dari kelembapan udara. Desikator sederhana laboratorium terdiri dari wadah kaca berisi bahan pengering seperti silikat gel. Desikator dapat divakumkan bila tersedia cerap pada tutupnya.( John Dainith, 1994 : 142 ) Endapan yang sudah dikeringkan/diuraikan harus menjadi dingin sampai menyamai suhu neraca sebelum ditimbang. Perbedaan suhu yang terlalu besar dapat mengakibatkan neraca, tetapi lebih – lebih menyebabkan penimbangan tidak teliti karena terjadi arus konveksi udara. Pendinginan harus dilakukan di dalam eksikator yang berisi bahan pengering yang masih baik. Pendinginan di udara terbuka menyebabkan endapan dan cawan yang sanagt kering itu cepat menyerap uap air dari udara dalam jumlah yang tidak tertentu, tergantung dari luas permukaan maupun lamanya terkena udara. Di dalam eksikator pun terdapat air, jadi juga ada penyerapan oleh endapan dan cawan, tetapi lebih sedikit dan lebih konstan, asal eksikator tidak terlalu lama terbuka dan bahan pengering masih aktif. Karena sebab – sebab itu, maka penimbangan harus dilakukan secepat bahan sudah cukup dingin tetapi tidak tergesa – gesa dan penimbangan juga harus selesai dengan cepat. Sewaktu mendinginkan, cawan harus terbuka agar tidak menghambat penurunan suhu tetapi untuk menimbang, cawan harus ditutup agar mengurangi penyerapan uap oleh endapan. Selama menunggu giliran ditimbang, cawan harus tetap dalam eksikator. Memasukkan bahan ke dalam eksikator harus selagi masih panas, tetapi jangan terlalu panas (beberapa ratus oC). Bila keluar dari tanur atau turun dari pemanasan dengan gas, ditunggu sebentar samapi pijar merahnya lenyap, lalu dimasukkan. Jangan menyentuh dinding gelas. Tutup eksikator dipasang dengan celah udara sedikit untuk kira – kira (½ - 1 menit), baru dirapatkan. Kalalu langsung ditutup rapat, udara di dalam eksikator mengembang karena pansanya cawan, menghasilkan tekanan yang dapat mengangkat tutup sampai terjatuh. ( W. Harjadi, 1990 : 100 - 101 ) Alat dan bahan : Alat
  • 17. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 17 1. Timbangan 2. Mangkuk alumunium 3. Oven Bahan Benih kedelai yang telah disimpan di desikator berisi KNO3 selama 1 bulan Prosedur kerja : 1. Mengambil Benih kedelai yang telah disimpan di desikator berisi KNO3 selama 1 bulan 2. Menimbang 5 gram benih kedelai 3. Meletakkan di cawan alumunium 4. Menyimpan kembali sisa benih ke dalam desikator 5. Memasukkan 5 gram benih tadi ke dalam oven. 6. Menghitung KA Hasil Pengamatan : Kelompok KADAR AIR ( gram) 1 4,41 2 4,47 3 4,27 4 4,51 5 4,41 6 4,45 7 4,38 8 4,26 Kadar air % kadar air = Wo – W1 x 100 % Wo Wo : 5 gram W1 : 4,26 gram KA = 5 – 4,26 x 100 % = 14,8 %
  • 18. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 18 Daftar Pustaka http://cosmo-done.blog.friendster.com/2008/01/
  • 19. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 19 PRAKTIKUM VI Tanggal : 19 November 2010 Judul Praktikum : Pengamatan Daya Berkecambah dan Kadar Air Benih Kakao Teori Dasar : Kakao merupakan tanaman yang benihnya jenis rekalsitran. Seperti telah kita ketahui bersama bahwa benih rekalsitran adalah benih yang tidak mempunyai masa istirahat hal ini bertolak belakang dengan benih ortodoks sebagai benih yang memiiliki masa dormansi. Pada benih rekalsitran cepatnya proses perkecambahan benih sering menjadi masalah atau kendala untuk mengirim benih ketempat produksi dalam kurun waktu tertentu. Hal ini disebabkan seringnya benih rekalsitran tersebut mengalami perkecambahan selama dalam proses pengiriman sehingga sangat sedikit benih yang dapat digunakan untuk keperluan perkecambahan dan pembibitan setelah sampai di tempat tujuan pengiriman/produksi. Benih kakao termasuk golongan benih rekalsitran, sehingga memerlukan penanganan yang khusus. Ketika masak fisiologis kadar airnya tinggi, yakni lebih dari 40 %; viabilitas benih akan hilang di bawah ambang kadar air yang relatif tinggi (lebih dari 25%); sifat benih ini tidak mengikuti kaidah Harrington yang berbunyi “Pada kadar air 4-15%, peningkatan kadar air 1% dapat menurunkan periode hidup benih setengahnya. Demikian pula halnya dengan suhu, peningkatan 50 C pada kisaran 0-50 0 C dapat menurunkan umur simpan benih setengahnya; untuk bertahan dalam penyimpanan memerlukan kadar air yang tinggi (sekitar 30%). (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2004). Penyimpanan benih kakao awalnya dibersihkan dengan abu gosok hingga lendirnya hilang. Hal ini bertujuan agar mengurangi daya perkecambahan. Kadar air benih selama penyimpanan merupakan faktor yang paling mempengaruhi masa hidupnya. Oleh karena itu benih yang sudah masak dan cukup kering penting untuk segera dipanen, atau benihnya masih berkadar air tinggi yang juga harus segera dipanen. Alat Dan Bahan : - 15 benih kakao - timbangan - abu gosok - kertas
  • 20. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 20 - 5 gram benih kakao - cawan Prosedur Kerja : - Menyiapkan alat dan bahan - Mengeluarkan biji kakao - Membersihkan biji kakao dengan abu gosok - Menimbang 5 gram benih dalam cawan lalu memasukkannya daam oven - Menghitung kadar airnya setelah 1 jam - Mengambil 15 biji kakao lalu memasukkan dalam kertas - Memasukkan ke dalam oven dengan suhu 135 0 C - Mencatat kadar airnya Hasil Dan Pembahasan a. Untuk pengeringan 5 gram kakao Kelompok Awal (gram) Akhir (gram) ∆W 1 4,96 3,23 1,73 2 4,71 3,32 1,39 3 5 3,50 1,5 4 5,08 3,63 1,45 5 5,10 3,71 1,33 6 5,04 3,17 1,87 7 5,27 3,4 1,87 8 5,2 3,52 1,68 Pada pengeringan 5 gram kakao, kadar air yang paling tinggi terdapat pada kelompok 6 dan 7 dimana KA awalnya 5,04 dan 5,27 dan KA akhirnya 3,17 dan 3,4 dengan selisih kadar airnya sangat tinggi yakni 1,87 b. Untuk pengeringan 15 biji kakao Kelompok Awal (gram) Akhir (gram) ∆W 1 35,82 35,34 0,48 2 30,26 29,86 0,4
  • 21. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 21 3 29,18 26,23 2,95 4 26,32 26,01 0,31 5 27,05 26,71 0,34 6 22,71 22,35 0,36 7 28,27 27,90 0,37 8 26,73 26,37 0,36 Pada pengeringan 15 biji kakao, kadar air yang paling tinggi terdapat pada kelompok 3 dimana KA awalnya 29,18 dan KA akhirnya 29,18 dengan selisih kadar airnya sangat tinggi yakni 2,95. Kesimpulan Benih kakao memiliki kepekaan yang berbeda-bedaa terhadap kadar air. Kakao memiliki kadar air tinggi dan mudah berkecambah selama periode konservasi. Oleh karena itu perlu diberi perlakuan khusus untuk menghambat perkecambahannya Daftar Pustaka http://okimusisi.wordpress.com/2009/12/15/menekan-daya-berkecambah-benih-rekalsitran/
  • 22. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 22 PRAKTIKUM VII
  • 23. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 23 PRAKTIKUM VIII Tanggal : 3 Desember 2010 Judul Praktikum : Pengecambahan Benih Hasil Penyimpanan dengan Beberapa Metode Teori Dasar : Untuk mempertahankan kualitas benih salah satunya adalah dipengaruhi oleh tempat pengemasan. Kegiatan pengemasan bertujuan untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya kecambahnya secara normal. Persentase perkecambahan benih dengan kemasan plastik menunjukkan angka 100% artinya bahwa kemasan plastik merupakan kemasan yang tepat untuk penyimpanan benih terutama untuk benih-benih yang akan disimpan lama. Bahan dari kemasan plastik memiliki kekuatan terhadap tekanan, tidak mudah robek dan kedap udara serta mampu menahan masuknya air ke dalam kemasan. Tinggi kecambah benih yang disimpan pada kemasan plastik lebih tinggi dari kecambah-kecambah yang lainnya. Pada kemasan kertas jumlah kecambah yang tumbuh normal berjumlah 20 sedangkan kecambah normal yang dihasilkan oleh benih dengan kemasan alumunium foil berjumlah 22. Dari kasus seperti ini dapat ditarik kesimpulan bahwa benih yang dikemas dengan menggunakan alumunium foil lebih baik daripada benih dengan pengemasan menggunakan kertas. Bahan pengemas yang terbuat dari alumunium foil tidak bersifat porus karena dilapisi bahan plastik di dalamnya, tetapi kekuatan regangan tidak sebaik dengan bahan pengemas plastik. Bahan plastik cenderung lebih kuat sedangkan bahan dari alumunium foil kekuatan terhadap regangan nya sedang sehingga sangat dimungkinkan sekali tempat kemasan mudah rusak dan memungkinkan adanya pertukaran udara dari luar dan uap air ke dalam kemasan sehingga sedikit demi sedikit kualitas benih menurun. Sedangkan untuk bahan pengemas kertas sangat mudah sekali robek dan bersifat porus sehingga pertukaran gas-gas dari luar ataupun uap air dapat denganmudah terjadi, hal seperti inilah yang mempercepat proses deteriorasi pada benih. Bahan pengemas dari kertas hanya mampu untuk jangka penyimpanan yang relatif singkat. Alat dan Bahan : a. Desikan
  • 24. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 24 b. Alumminium c. Amplop d. Benih Kedelai e. Benih jagung Prosedur Kerja : a. Kita mengecambahkan dari setiap benih hasil penyimpanan b. Pertama kita mengeluarkan benih dari media penyimpanan seperti amplop, alummnium, dan desikan c. Kemudian kita mengukur berat 5 gr benih d. Lalu kita menyusun secara zigzag benih diatas kertas basah e. Terakhir, kita menggulungnya dan memasukkan kedalam germinator f. Kita menggunakan proses yang sama untuk benih hasil penyimpanan alummnium, dan desikan Hasil dan Pembahasan Perlakuan Variabel Normal Busuk Tidak Tumbuh Abnormal Daya Berkecambah Desikan Abu Gosok Jagung 33 6 1 0 82,5% Kedelai 36 4 0 0 90% Alumminium Jagung 32 8 0 0 80% Kedelai 36 4 0 0 90%
  • 25. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 25 Amplop Kedelai 0 0 Semua 0 - Kesimpulan Dari hasil tabel, kita dapat menyimpulkan sebagian besar factor yang menyebabkan benih tidak berkecambah yaitu benih sudah busuk, hal ini bisa disebabkan dari mutu benih sendiri atau ketika penyimpanan terjadi kontaminan pada salah satu benih. Benih yang memiliki daya berkecambah paling tinggi yaitu benih dari perlakuan desikan abu gosok (Jagung) dan alummnium (Kedelai). Daftar Pustaka Safia.2009. Pengaruh Kemasan terhadap Viabilitas Benih. Diakses melalui http://hirupbagja.blogspot.com/2009/10/pengaruh-kemasan-terhadap-viabilitas.html. Tanggal akses 30 Desember 2010
  • 26. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 26 PRAKTIKUM IX Tanggal : 17 Desember 2010 Judul Praktikum : Pengamatan Kadar Air dan Daya Berkecambah Benih Kakao, Kedelai, dan Jagung Beberapa Tipe Perlakuan Teori Dasar : Menurut Harrington (1972), masalah yang dihadapi dalam penyimpanan benih makin kompleks sejalan dengan meningkatnya kadar air benih. Penyimpanan benih yang berkadar air tinggi dapat menimbulkan resiko terserang cendawan. Benih adalah bersifat higroskopis, sehingga benih akan mengalami kemundurannya tergantung dari tingginya faktor-faktor kelembaban relatif udara dan suhu lingkungan dimana benih disimpan. Suhu ruang simpan berperan dalam mempertahankan viabilitas benih selama penyimpanan, yang diperungaruhi oleh kadar air benih, suhu dan kelembaban nisbi ruangan. Pada suhu rendah, respirasi berjalan lambat dibanding suhu tinggi. Dalam kondisi tersebut, viabilitas benih dapat dipertahankan lebih lama. Kadar air yang aman untuk penyimpanan benih kedelai dalam suhu kamar selama 6-10 bulan adalah tidak lebih dari 11%. Alat dan Bahan : a. Kertas basah b. Plastic c. Amplop d. Oven e. Benih Kakao f. Benih Kedelai g. Benih Jagung Prosedur Kerja : Kita mengambil 5 gr benih dari setiap perlakuan (perlakuan dalam ruangan, dingin, dan flutuasi)
  • 27. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 27 Kemudian kita memasukkan 5 gr benih dalam wadah kaleng alummnium untuk pengovenan Setelah pengovenan, kita menghitung delta berat awal dan akhir untuk menentukan nilai kadar air Untuk daya berkecambah, kita memulai proses menyusun benih hasil penyimpanan diatas kertas basah secara zigzag (4o butir untuk benih kedelai dan jagung, 15 butir untuk benih kakao) Lalu kita menggulungkan dan memasukkan kedalam germinator untuk perkecambahan Terakhir kita menghitung persentase daya berkecambah benih – benih Hasil dan Pembahasan Kel Komoditas Perlakuan Ruangan Perlakuan Fluktuasi Perlakuan Dingin W0 W1 W0 W1 W0 W1 1 Kedelai 5.01 4.27 5.02 4.66 5 4.77 2 Jagung 5 4.54 5.03 4.90 4.86 3.8 3 Kedelai - - - - - 4 Jagung 4.96 4.76 4.96 4.74 5.03 4.88 5 Kedelai 5.03 - 5.04 - 4.96 - 6 Jagung 5.03 - 5.06 5 5.02 4.87 7 Kedelai - - 4.95 4.66 - - 8 Jagung 5.60 4.70 4.99 4.77 5.01 4.88 keterangan : - dikarenakan tidak adanya pengukuran pada benih yang bersangkutan
  • 28. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 28 D 1 (luar ruangan) 17-12-2010 Kedelai Busuk : 4, Normal : 34, Abnormal : 2 DK : 34/40x100% = 85% D 1 (simpan langsung) 17-12-2010 Kakao Tidak ada yang tumbuh D 2 (ruangan) 8-10-2010 Jagung Tidak tumbuh : 31, Normal : 6, Abnormal : 3 DK : 6/40x100% = 15%
  • 29. Laporan Praktikum Benih III Teknologi Perbenihan III Page 29 Kesimpulan Proses pengecambahan membutuhkan adanya air untuk merangsang terjadinya proses imbibisi benih, sebagian benih diatas tidak berkecambah atau daya kecambah yang rendah disebabkan benih kurang adanya nutrisi untuk memecah kulit benih atau melakukan imbibisi. Contoh benih kakao tidak berkecambah setelah dimasukkan ke mesin germinator, benih ini memiliki ciri – ciri kulit benih dilapisi selaput/bulu putih Daftar Pustaka Purwanti.2002. Kajian Suhu Ruang terhadapKualitas Benih Kedelai Hitam dan Kuning. Diakses melalui http://agrisci.ugm.ac.id/vol11_1/no4_kdlaihtm%26knng.pdf. Tanggal akses 30/12/2010 D 2 (ruangan) 8-10-2010 Jagung Tidak tumbuh : 31, Normal : 6, Abnormal : 3 DK : 6/40x100% = 15%