SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
KELOMPOK 2
1. 1. Ambar Setiani (33020210030)
2. 2. Fatilah Nuraeni (33020210035)
3. 3. Muhammad Zamroni (33020210035)
PEMBUNUHAN
Here is where your presentation begins
Pembunuhan (Al-Qatl) merupakan salah satu kejahatan
menghilangkan nyawa seseorang dan termasuk kedalam dosa besar.
Dalam fiqh tindak pidana (al-qatl) disebut juga dengan al jinayah ‘ala
an-nafs al-insaniyyah (kejahatan terhadap jiwa manusia). Para ulama fiqh
mendefinisikan pembunuhan dengan “perbuatan manusia yang berakibat
hilangnya nyawa seseorang”. Di Indonesia sendiri kejahatan ini salah satu
tindak pidana yang berat sanksinya, seperti yang telah diatur dalam bab II
KUHP pasal 338-340 tentang kejahatan menghilangkan nyawa dengan
ancaman penjara 15 tahun sampai seumur hidup bahkan hukuman mati.
Pengertian pembunuhan
Pembunuhan yang terjadi dalam
konteks peperangan, sebagai upaya
mempertahankan negara atau
mempertahankan umat Islam dari
ancaman asing.
Pembunuhan yang dijatuhkan sebagai hukuman
terhadap pelaku kejahatan yang telah terbukti
melakukan pembunuhan yang disengaja dan diakui
oleh hukum Islam.
Macam-macam pembunuhan
Qisas Pembelaan diri
Hukuman mati Perang
Dilakukan sebagai balas dendam, dalam kasus
yang sama-sama berat. Namun, menempatkan
banyak syarat dan pembatasan agar tidak
menyebabkan konflik yang lebih
besar/menyebabkan kesalahan hukum.
Pembunuhan yang dilakukan
sebagai upaya membela diri atau
keluarga terhadap serangan yang
membahayakan jiwa.
01 03
02 04
Pembunuhan dengan niat atau
kesengajaan yang jelas dan pasti,
baik dengan senjata tajam, senjata
api, atau cara lainnya.
Qatl khat’i
Qatl amad
Pembunuhan tanpa niat atau
kesengajaan, misalnya karena
kelalaian atau kecelakaan.
05
06
Landasan teori
Sanksi hukum yang berlaku terhadap pelaku pembunuhan sengaja terdapat
dalam firman Allah pada QS. Al-Baqarah (2): 178. Ayat tersebut berisi tentang
hukuman qisas bagi pembunuh yang melakukan kejahatan secara sengaja
dan pihak korban tidak memaafkan pelaku, maka sanksi qisas tidak berlaku
dan beralih menjadi hukuman diyat. Dengan demikian tidak setiap pelaku
tindak pidana pembunuhan pasti diancam sanksi qisas. Segala sesuatunya
harus diteliti secara mendalam mengenai motivasi, cara, faktor pendorong,
dan teknis ketika melakukan pembunuhan. Ulama fiqh membedakan jarimah
pembunuhan menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Pembunuhan sengaja
2. Pembunuhan semi sengaja
3. Pembunuhan tersalah
Dari ketiga tindak pidana tersebut sanksi pembunuhan qisas hanya
berlaku pada pembunuhan jenis pembunuhan secara sengaja. Nash
yang mewajibkan hukuman qisas ini tidak hanya berdasarkan Al-Qur’an,
tetapi juga hadist Nabi. Ayat tersebut mewajibkan hukuman qisas
terhadap pelaku jarimah pembunuhan dengan sengaja.
Sementara itu mengenai pembunuhan semi-sengaja dan
tersalah sanksi hukumannya berupa diyat mukhaffafah (diyat ringan),
bukan diyat mughallazah (diyat berat). Sebab, diyat mughallazah
diberlakukan kepada pembunuhan sengaja yang dimaafkan oleh pihak
keluarga.
suatu pembunuhan dikatakan sengaja apabila perbuatan dilakukan dengan rasa permusuhan dan
mengakibatkan seseorang terbunuh, baik alatnya tajam, biasanya digunakan untuk membunuh
atau tidak, melukai atau tidak. Bahkan apabila seseorang menendang orang lain dan mengenai
jantungnya, lalu wafat, maka perbuatan ini dinamakan pembunuhan sengaja. untuk membedakan
pembunuhan sengaja dengan tersalah, menurut mereka, cukup dilihat dari unsure permusuhan,
kesengajaan, dan akibatnya, tanpa melihat kepada alat yang digunakan.
Pendapat para ulama
Mazhab Hanafi
Mazhab Maliki
suatu pembunuhan dikatakn dilakukan dengan sengaja apabila alat yang digunakan untuk
membunuh itu adalah alat yang dapat melukai dan memang digunakan untuk menghabisi nyawa
seseorang, seperti senjata (pistol, senapan, dan lain-lain),pisau, pedang, parang, panah, api,
kaca, dan alat-alat tajam lainnya. Menurut ulama Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali, alat yang
digunakan dalam pembunuhan sengaja itu adalah alat-alat yang biasanya dapat menghabisi
nyawa seseorang,sekalipun tidak melukai seseorang dan sekalipun alat itu memang bukan
digunakan untuk membunuh.
Jika pelaku tidak sengaja membunuh tetapi ia sekadar bermaksud menganiaya, maka tindakannya tidak
termasuk pembunuhan sengaja, walaupun tindakannya itu mengakibatkan kematian korban. Dalam
kondisi demikian, pembunuhan itu termasuk ke dalam kategori pembunuhan sengaja sebagaimana
dikemukakan oleh ulama fiqh.
Abu Ya’la
Abdul Qadir Audah
Jika pelaku sengaja membunuh jiwa dengan benda tajam, seperti besi, atau dengan sesuatu yang dapat
melukai daging, atau dengan benda yang keras yang biasanya dapat dipakai membunuh orang
seperti, batu dan kayu maka pembunuhan itu disebut sebagai pembunuhan sengaja yang
pelakunya harus di qisas.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to K.2 PEMBUNUHAN. FIQH JINAYAH.pptx (15)

Qisas,diyat
Qisas,diyatQisas,diyat
Qisas,diyat
 
fiqih pembunuhan.pptx
fiqih pembunuhan.pptxfiqih pembunuhan.pptx
fiqih pembunuhan.pptx
 
Pembunuhan dan qishosh
Pembunuhan dan qishoshPembunuhan dan qishosh
Pembunuhan dan qishosh
 
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
 
Pembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islam
Pembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islamPembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islam
Pembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islam
 
ANALISI BAHAN AJAR KB-1.pdf
ANALISI BAHAN AJAR KB-1.pdfANALISI BAHAN AJAR KB-1.pdf
ANALISI BAHAN AJAR KB-1.pdf
 
BAB JINAYAT KELAS XI MA.pptx
BAB JINAYAT KELAS XI MA.pptxBAB JINAYAT KELAS XI MA.pptx
BAB JINAYAT KELAS XI MA.pptx
 
HADITS NABI MUHAMMAD SAW KE EMPAT BELAS.pptx
HADITS NABI MUHAMMAD SAW KE EMPAT BELAS.pptxHADITS NABI MUHAMMAD SAW KE EMPAT BELAS.pptx
HADITS NABI MUHAMMAD SAW KE EMPAT BELAS.pptx
 
Tafsir ayat qishos
Tafsir ayat qishosTafsir ayat qishos
Tafsir ayat qishos
 
Tindak Pidana Terorisme Dalam Hukum Islam
Tindak Pidana Terorisme Dalam Hukum IslamTindak Pidana Terorisme Dalam Hukum Islam
Tindak Pidana Terorisme Dalam Hukum Islam
 
Pembunuhan Ta'zir
Pembunuhan Ta'zirPembunuhan Ta'zir
Pembunuhan Ta'zir
 
Pembunuhan berencana
Pembunuhan berencanaPembunuhan berencana
Pembunuhan berencana
 
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
 
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidanaPertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
 
Dosa Besar Merampok
Dosa Besar MerampokDosa Besar Merampok
Dosa Besar Merampok
 

More from RINIRISDAYANTI0125

More from RINIRISDAYANTI0125 (20)

kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxkelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
 
kelompok 8_Riddah.pptx
kelompok 8_Riddah.pptxkelompok 8_Riddah.pptx
kelompok 8_Riddah.pptx
 
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
 
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
 
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
 
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
 
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
 
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
 
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
 
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
 
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
 
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
 
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
 
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
 
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
 
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
 
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
 
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
 
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

K.2 PEMBUNUHAN. FIQH JINAYAH.pptx

  • 1. KELOMPOK 2 1. 1. Ambar Setiani (33020210030) 2. 2. Fatilah Nuraeni (33020210035) 3. 3. Muhammad Zamroni (33020210035)
  • 2. PEMBUNUHAN Here is where your presentation begins
  • 3. Pembunuhan (Al-Qatl) merupakan salah satu kejahatan menghilangkan nyawa seseorang dan termasuk kedalam dosa besar. Dalam fiqh tindak pidana (al-qatl) disebut juga dengan al jinayah ‘ala an-nafs al-insaniyyah (kejahatan terhadap jiwa manusia). Para ulama fiqh mendefinisikan pembunuhan dengan “perbuatan manusia yang berakibat hilangnya nyawa seseorang”. Di Indonesia sendiri kejahatan ini salah satu tindak pidana yang berat sanksinya, seperti yang telah diatur dalam bab II KUHP pasal 338-340 tentang kejahatan menghilangkan nyawa dengan ancaman penjara 15 tahun sampai seumur hidup bahkan hukuman mati. Pengertian pembunuhan
  • 4. Pembunuhan yang terjadi dalam konteks peperangan, sebagai upaya mempertahankan negara atau mempertahankan umat Islam dari ancaman asing. Pembunuhan yang dijatuhkan sebagai hukuman terhadap pelaku kejahatan yang telah terbukti melakukan pembunuhan yang disengaja dan diakui oleh hukum Islam. Macam-macam pembunuhan Qisas Pembelaan diri Hukuman mati Perang Dilakukan sebagai balas dendam, dalam kasus yang sama-sama berat. Namun, menempatkan banyak syarat dan pembatasan agar tidak menyebabkan konflik yang lebih besar/menyebabkan kesalahan hukum. Pembunuhan yang dilakukan sebagai upaya membela diri atau keluarga terhadap serangan yang membahayakan jiwa. 01 03 02 04 Pembunuhan dengan niat atau kesengajaan yang jelas dan pasti, baik dengan senjata tajam, senjata api, atau cara lainnya. Qatl khat’i Qatl amad Pembunuhan tanpa niat atau kesengajaan, misalnya karena kelalaian atau kecelakaan. 05 06
  • 5. Landasan teori Sanksi hukum yang berlaku terhadap pelaku pembunuhan sengaja terdapat dalam firman Allah pada QS. Al-Baqarah (2): 178. Ayat tersebut berisi tentang hukuman qisas bagi pembunuh yang melakukan kejahatan secara sengaja dan pihak korban tidak memaafkan pelaku, maka sanksi qisas tidak berlaku dan beralih menjadi hukuman diyat. Dengan demikian tidak setiap pelaku tindak pidana pembunuhan pasti diancam sanksi qisas. Segala sesuatunya harus diteliti secara mendalam mengenai motivasi, cara, faktor pendorong, dan teknis ketika melakukan pembunuhan. Ulama fiqh membedakan jarimah pembunuhan menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Pembunuhan sengaja 2. Pembunuhan semi sengaja 3. Pembunuhan tersalah
  • 6. Dari ketiga tindak pidana tersebut sanksi pembunuhan qisas hanya berlaku pada pembunuhan jenis pembunuhan secara sengaja. Nash yang mewajibkan hukuman qisas ini tidak hanya berdasarkan Al-Qur’an, tetapi juga hadist Nabi. Ayat tersebut mewajibkan hukuman qisas terhadap pelaku jarimah pembunuhan dengan sengaja. Sementara itu mengenai pembunuhan semi-sengaja dan tersalah sanksi hukumannya berupa diyat mukhaffafah (diyat ringan), bukan diyat mughallazah (diyat berat). Sebab, diyat mughallazah diberlakukan kepada pembunuhan sengaja yang dimaafkan oleh pihak keluarga.
  • 7. suatu pembunuhan dikatakan sengaja apabila perbuatan dilakukan dengan rasa permusuhan dan mengakibatkan seseorang terbunuh, baik alatnya tajam, biasanya digunakan untuk membunuh atau tidak, melukai atau tidak. Bahkan apabila seseorang menendang orang lain dan mengenai jantungnya, lalu wafat, maka perbuatan ini dinamakan pembunuhan sengaja. untuk membedakan pembunuhan sengaja dengan tersalah, menurut mereka, cukup dilihat dari unsure permusuhan, kesengajaan, dan akibatnya, tanpa melihat kepada alat yang digunakan. Pendapat para ulama Mazhab Hanafi Mazhab Maliki suatu pembunuhan dikatakn dilakukan dengan sengaja apabila alat yang digunakan untuk membunuh itu adalah alat yang dapat melukai dan memang digunakan untuk menghabisi nyawa seseorang, seperti senjata (pistol, senapan, dan lain-lain),pisau, pedang, parang, panah, api, kaca, dan alat-alat tajam lainnya. Menurut ulama Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali, alat yang digunakan dalam pembunuhan sengaja itu adalah alat-alat yang biasanya dapat menghabisi nyawa seseorang,sekalipun tidak melukai seseorang dan sekalipun alat itu memang bukan digunakan untuk membunuh.
  • 8. Jika pelaku tidak sengaja membunuh tetapi ia sekadar bermaksud menganiaya, maka tindakannya tidak termasuk pembunuhan sengaja, walaupun tindakannya itu mengakibatkan kematian korban. Dalam kondisi demikian, pembunuhan itu termasuk ke dalam kategori pembunuhan sengaja sebagaimana dikemukakan oleh ulama fiqh. Abu Ya’la Abdul Qadir Audah Jika pelaku sengaja membunuh jiwa dengan benda tajam, seperti besi, atau dengan sesuatu yang dapat melukai daging, atau dengan benda yang keras yang biasanya dapat dipakai membunuh orang seperti, batu dan kayu maka pembunuhan itu disebut sebagai pembunuhan sengaja yang pelakunya harus di qisas.