2. Pembahasan
– Menurut Islam,dosa itu ada yang termasuk dosa-dosa kecil (sagair) dan dosa-
dosa besar (kabair). Dosa kecil adalah perbuatan buruk atau jahat yang
dampaknya tidak terlalu besar dan cara tobat pun mudah. Sedangkan dosa
besar adalah perbuatan buruk atau jahat yang berdampak buruk begitu besar
bagi pelaku dan orang lain dan cara bertobatnya pun sulit. Perbuatan dosa akan
mendatangkan murka Allah SWT yang akan menurunkan siksaan nya terhadap
umat manusia. Siksaan tersebut terkadang berupa bencana alam.
3. Contoh Perbuatan Dosa
1. Merampok
2. Membunuh
3. Zina
4. Perjudian
5. Minum Minuman Keras
6. Pelanggaran Hak Asasi Manusia
4. Pengertian Merampok
– Merampok adalah kegiatan yang mengambil harta orang lain dengan kekerasan
atau ancaman senjata dan terkadang juga disertai pembunuhan terhadap
korbannya. Perampokan merupakan kejahatan yang mengancam harta dan jiwa.
Dengan merampas harta, perbuatan itu sama dosanya degan mencuri bahkan
lebih besar Karena di dalamnya terdapat unsur kekerasan,sedangkan jika
sampai membunuh korbannya maka jelas perbuatan ini termasuk salah satu
dosa besar.
5. Peraturan yang mengatur
tentang perampokan
– Dalam kitab undang undang hukum pidana (KUHP), tentang kejahatan
pencurian (termasuk perampokan) termuat dalam bab XXII pasal 362 sampai
dengan pasal 367. dalam pasal pasal tersebut, pencurian dapat dikategorikan:
1. Pencurian Biasa
2. Pencurian Ringan
3. Pencurian dengan Pemberatan
4. Pencurian dengan kekerasan
5. Pencurian dalam kalangan keluarga
6. Bahaya Perampokan bagi diri
sendiri
– Bahaya terhadap diri sendiri, yaitu bagi pelaku pencurian dan perampokan,
hidupnya pasti tidak akan merasa tenang, jiwanya akan merasa dikejar kejar
oleh bayangan dosa, bahkan lama kelamaan keimanan dan ke-islamnya akan
terlepas dari dirinya
– Rasullulah SAW, pernah bersabda yang artinya,
“Tidaklah seorang pencuri ketika mencuri itu dia beriman.”
– Dalam hadis lain dikatakan:
“Bila seseorang melakukan pencurian maka lepaslah Islam dari pundaknya dan jika
bertobat tentu Allah menerima tobatnya.” (HR. Bukhari dan Abu Daud)
7. Bahaya Perampokan bagi
masyarakat
– Bahaya perampokan bagi masyarakat tentunya
akan menimbulkan keresahan yang menggangu
ketentaraman dan kebahagiaan serta
kesejahteraan hidup masyarakat.
8. Hukuman Bagi Para Pelaku
Perampokan
– Allah berfirman dalam surah Al-Maidah ayat 33. Dari ayat tersebut para ulama
menyatakan bahwa hukuman bagi para pelaku perampokan dijatuhkan hukuman
sesuai dengan jenis kejahatan yang dilakukannya,yaitu sebagai berikut:
1. Jika ia merampas harta dan membunuh korbannya maka balasannya dihukum mati
2. Jika ia membunuh korbannya dan tidak mengambil hartanya,balasannya dihukum
mati
3. Jika ia hanya mengambil harta tanpa membunuh korbannya, hukumannya
dipotong tangan dan kakinya dengan cara silang
4. Jika ia tidak mengambil harta dan tidak membunuh karena tertangkap sebelum
sempat berbuat sesuatu, atau hanya menakut nakuti saja maka hukumannya
dipenjara
9. Cara Mencegah Perampokan
– Salah satu kondisi orang yang mustajab doanya adalah kondisi “mudhtharr”,
yakni orang yang berada dalam kondisi terdesak, terhimpit, “kepepet”, dan
semacamnya. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Atau siapakah yang
mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya,
dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia)
sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat
sedikitlah kamu mengingati(Nya)” (QS. An-Naml: 62).
10. Cara Mencegah Perampokan
– kunci utamanya adalah pada totalitas tawakkal,pengharapan dan keyakinan
akan pengkabulan, dan bukan pada kondisi keterpaksaan dan keterdesakannya!
Sehingga jangan ada misalnya, yang sampai salah paham, lalu mengharap-harap
datangnya situasi himpitan dan keterdesakan, demi mendapatkan keajaiban
pengkabulan doa! Apalagi sikap mengharap-harap keburukan dan kenegatifan
itu sendiri, memang termasuk yang dilarang di dalam Islam!