Siswa SMP di Kotamobagu tewas setelah dipukuli oleh 9 temannya. Korban mengeluh sakit di bagian perut setelah dipukuli dan meninggal setelah dioperasi. Pelaku yang merupakan siswa di bawah umur hanya diwajibkan hadir sebagai saksi karena sekolah mengklaim tidak ada kasus bullying. Secara hukum, anak di bawah umur 14 tahun hanya dapat dikenai tindakan, bukan pidana. Dalam agama
2. Kronologi
Seorang siswa MTS negeri 1 Kotamubagu, Sulawesi Utara, tewas mengenaskan diduga karena menjadi korban perundungan atau
bully teman-temannya. Siswa berinisial BT (13) tersebut, sempat dianiaya 9 orang teman sekolahnya sebelum dilarikan ke rumah
sakit sebelum dipukuli beramai-ramai. korban mengeluh sakit di bagian perut dan langsung menceritakan kejadian yang dialami ke
orangtuanya.Kapolres Kotamobagu AKBP (rham Halid melalui Kasi Humas Iptu I Dewa Dwi Adyana pun membenarkan adanya
kasus penganiayaan tersebut.Dia menuturkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu 8 Juni 2022, dan baru dilaporkan oleh pihak
keluarga pada12 Juni 2022 lalu.Kasus tersebut pun tercatat dalam laporan Polisi nomor: LP:/8/377/VI/2022/SPKT/Polres
Kotamobagu/PoldaSulut tanggal 12 Juni 2022. Penyidik Sat Reskrim Polres Kotamobagu kemudian langsung melakukan
pemeriksaan awal didampingi UPTD Dinas Perlindungan Anak dan para orangtua dari 9 pelajar yang diduga sebagai pelaku. Dari
hasil pemeriksaan, penyidik menduga ada beberapa pelajar sebagai pelaku. Namun karena masih di bawah umur, pelaku berada di
dalam pengawasan orangtua sambil menunggu proses penyidikan selesai. Informasi awal diperolah bahwa penganiayaan tersebut
terjadi di areal sekolah, dan saat itu tidak diketahui olehpihak sekolah.Kasi Humas Iptu I Dewa Adiyatna mengatakan, BT kemudian
diwajibkan mendapat perawatan di RSUP Kandou Malalayang karena terdapat kelainan di usus.,"Sempat dioperasi, tapi Minggu
(12/6) kemarin nyawa korban tak tertolong."Dia mengungkapkan, kesembilan pelaku kekinian sudah dibawa ke polres untuk
diperiksa.
3. Macam-Macam Pembunuhan
Macam-macam pembunuhan ada 3:
1. Pembunuhan secara Sengaja.
2. Pembunuhan Sengaja
3. Pembunuhan tidak disengaja.
Dalam kasus ini, Pembunuhan ini dilakukan
dengan sengaja.
4. Pembunuhan sengaja
Pengertian : perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan
tujuan untuk menghilangkan nyawa orang lain dan menggunakan
alat yang dipandang layak untuk membunuh.
Dasar Hukum : Tindak pidana pembunuhan diatur dalam Pasal 338
KUHP, yaitu: “Barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain,
diancam, karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama
lima belas tahun”.
Hukuman : Kesesuainnya dengan undang-undang terletak pada
subjek dan objek hukumnya saja dan Sanksi tindak pidana
pembunuhan dengan sengaja dalam Pasal 338 KUHP menurut
perspektif hukum positif yaitu hukuman pidana penjara paling lama
15 (lima belas) tahun atau kurang sesuai dengan keputusan yang
telah Hakim jatuhkan.
5. Unsur-Unsur Pembunuhan kasus ini:
Adanya niat
penganiayaan
terhadap korban
dengan
melakukan
Pembulyan
Penganiayaan : -
Dipukul
-Diikat
-Matanya ditutup.
6. Hukuman yang ditetapkan untuk pelaku ialah dengan
memberikan pembimbingan dan hanya dipanggil sebagai
saksi. Karena pihak sekolah mengaku jika tidak adanya
pembulyan. Berdasarkan hal tersebut menurutpasal 69 ayat 1
menjelaskan bahwa anak hanya dapat dijatuhi pidana atau
dikenai tindakan berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang
Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Ayat 2 menjelaskan
bahwa anak yang belum berusia 14 (empat belas) tahun hanya
dapat dikenai tindakan.
7. Hukuman Bagi Pelaku di bawah Umur
Secara hukum yang berlaku Secara Syariat Agama Islam
Hukuman pokok dari tindak pembunuhan sengaja
adalah kisas. Yang dimaksud dengan kisas adalah
memberikan perlakuan yang sama kepada pelaku
pidana sebagaimana ia melakukannya (terhadap
korban).Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda
bahwa di antara orang-orang yang boleh dibunuh
adalah seseorang yang melakukan pembunuhan (HR.
Ahmad). Atas dasar ayat-ayat dan hadits di atas, ulama
fikih sepakat mengatakan bahwa hukuman terhadap
pelaku pembunuhan dengan sengaja adalah kisas.
Terkait dengan bullying diatur dalam Pasal
76C UU Nomor 35 Tahun 2014 yang berbunyi:
"Setiap Orang dilarang menempatkan,
membiarkan, melakukan, menyuruh
melakukan, atau turut serta melakukan
Kekerasan terhadap Anak." Ancaman
hukuman bagi yang melanggar pasal ini
adalah pidana.
8. Pengertian Qisas:
Qisas identik dengan aturan hukuman mati dalam islam. Dengan
prinsip pembalasan yg sama atau serupa tidak bisa dilakukan
begitu saja. Hukum qisas tidak hanya diterapkan pada
pembunuhan, tapi juga perbuatan yg mengakibatkan cacat atau
luka. Qisas dijelaskan dalam Al qur’an surat Al-Baqarah ayat 178-
179.
9. Artinya: Wahai orang-orang yang beriman!
Diwajibkan atas kamu (melaksanakan) qisas
berkenaan dengan orang yang dibunuh.
Orang merdeka dengan orang merdeka,
hamba sahaya dengan hamba sahaya,
perempuan dengan perempuan. Tetapi
barangsiapa memperoleh maaf dari
saudaranya, hendaklah dia mengikutinya
dengan baik, dan membayar diat (tebusan)
kepadanya dengan baik (pula). Yang
demikian itu adalah keringanan dan rahmat
dari Tuhanmu. Barangsiapa melampaui batas
setelah itu, maka ia akan mendapat azab
yang sangat pedih. Artinya: Dan dalam qisas
itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai
orang-orang yang berakal, agar kamu
bertakwa
10. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics and images by
Freepik
Thanks for Attention
Do you have any questions?