SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Farmakoterapi Mual
dan Muntah
Lailaturrahmi, M.Farm., Apt.
Program studi Farmasi
Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi
outline
 Istilah
 Etiologi
 Patofisiologi
 Presentasi klinis
 Penatalaksanaan
Istilah
 Mual : kecenderungan muntah; perasaan di kerongkongan/daerah
epigastrik yang memberitahukan kepada seseorang bahwa ia akan
segera muntah
 Muntah: keluarnya isi lambung melalui mulut, seringkali dengan
kekuatan yang besar
Etiologi dan patofisiologi
 Mekanisme GI
 Obstruksi mekanis (di lambung/usus
 Gangguan fungsi sal. GI (dispepsia non tukak, irritable bowel syndrome)
 Gangguan organ GI (tukak peptik, pankreatitis, hepatitis, kolesistitis)
 Gastroenteritis akut
 Penyakit kardiovaskular
 Infark miokard akut,
 Gagal jantung kongestif
 Proses neurologis
 Peningkatan tekanan intrakranial
 Migrain
 Gangguan vestibular
 Gangguan metabolik
 DM, penyakit Addison, uremia
 Penyebab psikiatrik
 Muntah psikogenik, gangguan kecemasan, anoreksia nervosa
 Terapi
 Kemoterapi sitotoksik, terapi radiasi, sediaan teofilin, sediaan antikonvulsan,
digitalis, opiat, antibiotik, anestesi umum volatil
 Penghentian obat
 Opiat, benzodiazepin
 Penyebab lainnya
 Kehamilan, bau tertentu, prosedur operasi
Kemoterapi berisiko emetik
tinggi
Kemoterapi berisiko emetik
moderat
Kemoterapi
berisiko emetik
rendah
Kemoterapi
berisiko
emetik
minimal
 Hal-hal lain yang mempengaruhi respons mual dan muntah terhadap
obat sitotoksik:
 Kombinasi obat
 Dosis tinggi
 Pengalaman terapi sebelumnya
 Kondisi psikologis
 Latar klinis
 Stimulus tidak biasa terhadap penglihatan, penciuman, dan rasa
Patofisiologi
 Tahapan dalam emesis: nausea, retching, vomiting.
 Nausea: desakan untuk muntah  terkait dengan terhentinya pergerakan
lambung
 Retching: gerakan otot abdomen dan toraks sebelum muntah
 Muntah: dipicu oleh impuls aferen di pusat muntah. Impuls diterima dari
pusat sensorik, seperti dari chemoreceptor trigger zone (CTZ), korteks
serebral, dan aferen viseral dari faring dan saluran cerna
 Ketika tereksitasi, impuls-impuls aferen dikumpulkan oleh pusat muntah,
menghasilkan impuls-impuls eferen menuju pusat salivasi, pusat
pernapasan, dan otot faring, otot gastrointestinal, dan otot abdomen,
menyebabkan muntah
Presentasi klinis
 Keadaan umum: bergantung pada keparahan gejala
 Gejala:
 Sederhana: dapat hilang dengan sendirinya, hanya membutuhkan terapi
simptomatis
 Kompleks: tidak hilang setelah pemberian antiemetik, dapat memburuk
dengan cepat akibat ketidakseimbangan elektrolit
 Tanda:
 Sederhana: pasien mengeluh tidak nyaman
 Kompleks: penurunan berat badan, demam, nyeri abdomen
 Pemeriksaan laboratorium:
 Sederhana: tidak diperlukan
 Kompleks: pemeriksaan elektrolit serum, pemeriksaan saluran cerna bagian
atas/bawah
Informasi lain:
pemasukan dan pengeluaran cairan
Riwayat pengobatan
Riwayat keluarga
Riwayat perubahan perilaku atau perubahan penglihatan, nyeri kepala, stres
Penatalaksanaan
Tujuan terapi
 Tujuan terapi:
 Mencegah atau meredakan mual/muntah
Yang idealnya dicapai tanpa efek samping atau dengan efek samping yang
masih dapat diterima secara klinis
Pendekatan umum
 Opsi terapi: terapi non farmakologis dan terapi farmakologis, bergantung
pada kondisi medis terkait
 Bagi pasien dengan keluhan sederhana (terkait konsumsi
makanan/minuman tertentu), hindari atau batasi makanan/minuman
pencetus
 Keadaan mual/muntah pd pasien dengan penyakit sistemis tertentu akan
membaik seiring perbaikan kondisi klinis
 Pada pasien yang mengalami mual/muntah karena gangguan
keseimbangan akibat berada di dalam kendaraan (misalnya), dapat
disarankan untuk mencari posisi yang stabil
 Muntah psikogenik dapat diberikan intervensi psikologis
Terapi farmakologis
 Sebagian besar kondisi mual/muntah dapat ditangani dengan 1 jenis
obat
 Keluhan mual/muntah sederhana ditangani dengan pemberian obat
seminimal mungkin
 Pasien yang tidak merespons terapi tunggal atau menerima kemoterapi
yang sangat emetogenik biasanya membutuhkan regimen kombinasi
obat
 Antasida
 Dapat berupa antasida tunggal/kombinasi
 Mg hidroksida, Al hidroksida, dan/atau Ca karbonat
 MK: netralisasi asam lambung
 Dosis: 15-30 mL, 1 kali atau lebih
 Antagonis reseptor H2
 Cimetidine, famotidine, nizatidine, ranitidine
 Dosis rendah
 Indikasi: mual dan muntah akibat refluks gastroesofageal
 Antihistamin-antikolinergik
 Indikasi: mual dan muntah akibat mabuk perjalanan
 ES: mengantuk, kebingungan, pandangan kabur, mulut kering, retensi urin,
takikardia (utamanya pada lansia)
 Benzodiazepin
 Efek antiemetik relatif lemah
 Umumnya digunakan sebagai obat penenang (antiansietas) pada
mual/muntah terkait kecemasan
 Alprazolam dan lorazepam dikombinasikan dengan antiemetik lain pada
pasien yang menerima regimen kemoterapi mengandung cisplatin
 Fenotiazin
 Bermanfaat pada keluhan mual/muntah sederhana
 Dapat diberikan melalui rute rektal jika rute oral/parenteral tidak
memungkinkan
 ES: gejala ekstrapiramidal, reaksi hipersensitivitas (mungkin terjadi disfungsi
hati), aplasia sumsum tulang belakang, sedasi yang berlebihan
 Kortikosteroid
 Deksametason paling sering digunakan dalam penanganan chemotherapy
induced nausea and vomiting (CINV) maupun penanganan mual dan muntah
pascaoperasi, baik tunggal, maupun kombinasi dengan antagonis reseptor
5HT3
 Untuk CINV, deksametason efektif digunakan pada pencegahan emesis akut
maupun mual dan muntah tertunda pada pasien yang menerima cisplatin
 Metoklopramid
 Digunakan sebagai antiemetik pada pasien gastroparesis diabetik
 Kombinasi dengan deksametason digunakan untuk pencegahan mual dan
muntah tertunda pada pemberian kemoterapi
 Antagonis reseptor 5-HT3
 Dolasetron, granisetron, ondansetron, palonosetron merupakan terapi standar
untuk mual dan muntah terkait pemberiak kemoterapi, pascaoperasi, atau
setelah radiasi
 ES: konstipasi, nyeri kepala, astenia
 Kanabinoid
 Nabilon (oral) dan dronabinol (oral)
 Dapat diberikan jika CINV tidak merespons terhadap antiemetik lain
 Substansi P/ antagonis reseptor neurokinin 1
 Substansi P merupakan neurotransmitter peptida diyakini merupakan
mediator utama fase tertunda CINV
 Juga merupakan salah satu dari 2 mediator fase akut CINV
 Aprepitan dan fosaprepitan
 IO: kontrasepsi oral, warfarin, deksametason oral
Chemotherapy induced nausea
and vomiting (CINV)
 Akut: terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemberian kemoterapi
 Tertunda: terjadi setelah 24 jam
 Pertimbangkan potensi emetogenik obat
 Profilaksis
 bagi pasien yang menerima kemoterapi berisiko tinggi emetogenik, berikan
regimen 3 obat: antagonis reseptor 5-HT3, deksametason, dan
aprepitan/fosaprepitan
 Bagi pasien yang menerima kemoterapi berisiko moderat emetogenik, berikan
antagonis reseptor 5-HT3 + Deksametason (hari I), dan deksametason (hari 2 dan
3),
 Untuk profilaksis mual muntah tertunda pada risiko tinggi emetogenik, aprepitan
+ deksametason (hari 2 dan 3), deksametason dengan/tanpa lorazepam (hari 4)
 Risiko moderat: aprepitan atau deksametason; atau 5-HT3 dengan/tanpa
lorazepam, dan/atau antagonis H 2 atau PPI pada hari 2 dan 3
Postoperative Nausea and
Vomiting
 Pada dewasa, terjadi pada 25-30% pasien, dalam 24 jam setelah
anestesia
 Risiko rendah: tidak memerlukan antiemetik
 Risiko moderat: 1-2 antiemetik profilaksis
 Risiko tinggi: 2 antiemetik profilaksis dari 2 golongan berbeda
Gangguan keseimbangan
 Berikan antihistamin-antikolinergik (misalnya skopolamin)
Mual dan muntah selama
kehamilan
 Modifikasi pola makan dan/atau pola hidup
 Terapi lini pertama: piridoksin 10-25 mg 1-4 kali sehari dengan atau
tanpa doksilamin (12,5-20 mg 1-4 kali sehari)
 Jika tidak memberikan respons yang baik atau pasien mengalami
dehidrasi, dapat diberikan terapi penggantian cairan dan tiamin
 Ondansetron 2-8 mg po/iv setiap 8 jam jika diperlukan juga dapat
digunakan
Antiemetik pada anak-anak
 Pada anak-anak yang menerima kemoterapi berisiko tinggi emetogenik:
kortikosteroid + antagonis reseptor 5-HT3
 Pada anak-anak yang mengalami muntah karena gastroenteritis, terapi
yang disarankan adalah terapi rehidrasi dibandingkan pemberian
antiemetik.
Terima kasih

More Related Content

Similar to Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx

_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.pptFitriAyuWahyuni1
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.pptFitriAyuWahyuni1
 
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)Ariiq Azmi RS
 
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanMuhammad Munandar
 
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdffarmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdfMuhammadIsnainiZuhri
 
Obat pelindung kandung kemih
Obat pelindung kandung kemihObat pelindung kandung kemih
Obat pelindung kandung kemihchani mialaura
 
Farmakologi di blok nefrouropoetika
Farmakologi di blok nefrouropoetikaFarmakologi di blok nefrouropoetika
Farmakologi di blok nefrouropoetikaFadhol Romdhoni
 
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptxpriyono99
 
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptxPPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptxsriwahyuni994883
 
Gastritis pleno
Gastritis plenoGastritis pleno
Gastritis plenoanche_meys
 
Gastritis pleno
Gastritis plenoGastritis pleno
Gastritis plenoanche_meys
 
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfAskep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfnoragracesara
 
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptxCase 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptxfiah0289
 
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptxREFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptxAdnalKhemalPasha
 

Similar to Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx (20)

_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
BUK 1.pptx
BUK 1.pptxBUK 1.pptx
BUK 1.pptx
 
15 penyebab muntah
15 penyebab muntah15 penyebab muntah
15 penyebab muntah
 
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
 
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
 
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdffarmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
 
242872084 injeksi-ketorolac
242872084 injeksi-ketorolac242872084 injeksi-ketorolac
242872084 injeksi-ketorolac
 
Obat pelindung kandung kemih
Obat pelindung kandung kemihObat pelindung kandung kemih
Obat pelindung kandung kemih
 
Farmakologi di blok nefrouropoetika
Farmakologi di blok nefrouropoetikaFarmakologi di blok nefrouropoetika
Farmakologi di blok nefrouropoetika
 
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
AH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptxAH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptx
 
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptxPPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
 
Antiemetika
AntiemetikaAntiemetika
Antiemetika
 
Gastritis pleno
Gastritis plenoGastritis pleno
Gastritis pleno
 
Gastritis pleno
Gastritis plenoGastritis pleno
Gastritis pleno
 
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfAskep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
 
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptxCase 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
 
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptxREFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
 

Recently uploaded

Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 

Recently uploaded (20)

Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 

Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx

  • 1. Farmakoterapi Mual dan Muntah Lailaturrahmi, M.Farm., Apt. Program studi Farmasi Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi
  • 2. outline  Istilah  Etiologi  Patofisiologi  Presentasi klinis  Penatalaksanaan
  • 3. Istilah  Mual : kecenderungan muntah; perasaan di kerongkongan/daerah epigastrik yang memberitahukan kepada seseorang bahwa ia akan segera muntah  Muntah: keluarnya isi lambung melalui mulut, seringkali dengan kekuatan yang besar
  • 4. Etiologi dan patofisiologi  Mekanisme GI  Obstruksi mekanis (di lambung/usus  Gangguan fungsi sal. GI (dispepsia non tukak, irritable bowel syndrome)  Gangguan organ GI (tukak peptik, pankreatitis, hepatitis, kolesistitis)  Gastroenteritis akut  Penyakit kardiovaskular  Infark miokard akut,  Gagal jantung kongestif  Proses neurologis  Peningkatan tekanan intrakranial  Migrain  Gangguan vestibular
  • 5.  Gangguan metabolik  DM, penyakit Addison, uremia  Penyebab psikiatrik  Muntah psikogenik, gangguan kecemasan, anoreksia nervosa  Terapi  Kemoterapi sitotoksik, terapi radiasi, sediaan teofilin, sediaan antikonvulsan, digitalis, opiat, antibiotik, anestesi umum volatil  Penghentian obat  Opiat, benzodiazepin  Penyebab lainnya  Kehamilan, bau tertentu, prosedur operasi
  • 10.  Hal-hal lain yang mempengaruhi respons mual dan muntah terhadap obat sitotoksik:  Kombinasi obat  Dosis tinggi  Pengalaman terapi sebelumnya  Kondisi psikologis  Latar klinis  Stimulus tidak biasa terhadap penglihatan, penciuman, dan rasa
  • 11. Patofisiologi  Tahapan dalam emesis: nausea, retching, vomiting.  Nausea: desakan untuk muntah  terkait dengan terhentinya pergerakan lambung  Retching: gerakan otot abdomen dan toraks sebelum muntah  Muntah: dipicu oleh impuls aferen di pusat muntah. Impuls diterima dari pusat sensorik, seperti dari chemoreceptor trigger zone (CTZ), korteks serebral, dan aferen viseral dari faring dan saluran cerna  Ketika tereksitasi, impuls-impuls aferen dikumpulkan oleh pusat muntah, menghasilkan impuls-impuls eferen menuju pusat salivasi, pusat pernapasan, dan otot faring, otot gastrointestinal, dan otot abdomen, menyebabkan muntah
  • 12. Presentasi klinis  Keadaan umum: bergantung pada keparahan gejala  Gejala:  Sederhana: dapat hilang dengan sendirinya, hanya membutuhkan terapi simptomatis  Kompleks: tidak hilang setelah pemberian antiemetik, dapat memburuk dengan cepat akibat ketidakseimbangan elektrolit  Tanda:  Sederhana: pasien mengeluh tidak nyaman  Kompleks: penurunan berat badan, demam, nyeri abdomen
  • 13.  Pemeriksaan laboratorium:  Sederhana: tidak diperlukan  Kompleks: pemeriksaan elektrolit serum, pemeriksaan saluran cerna bagian atas/bawah Informasi lain: pemasukan dan pengeluaran cairan Riwayat pengobatan Riwayat keluarga Riwayat perubahan perilaku atau perubahan penglihatan, nyeri kepala, stres
  • 15. Tujuan terapi  Tujuan terapi:  Mencegah atau meredakan mual/muntah Yang idealnya dicapai tanpa efek samping atau dengan efek samping yang masih dapat diterima secara klinis
  • 16. Pendekatan umum  Opsi terapi: terapi non farmakologis dan terapi farmakologis, bergantung pada kondisi medis terkait  Bagi pasien dengan keluhan sederhana (terkait konsumsi makanan/minuman tertentu), hindari atau batasi makanan/minuman pencetus  Keadaan mual/muntah pd pasien dengan penyakit sistemis tertentu akan membaik seiring perbaikan kondisi klinis  Pada pasien yang mengalami mual/muntah karena gangguan keseimbangan akibat berada di dalam kendaraan (misalnya), dapat disarankan untuk mencari posisi yang stabil  Muntah psikogenik dapat diberikan intervensi psikologis
  • 17. Terapi farmakologis  Sebagian besar kondisi mual/muntah dapat ditangani dengan 1 jenis obat  Keluhan mual/muntah sederhana ditangani dengan pemberian obat seminimal mungkin  Pasien yang tidak merespons terapi tunggal atau menerima kemoterapi yang sangat emetogenik biasanya membutuhkan regimen kombinasi obat
  • 18.  Antasida  Dapat berupa antasida tunggal/kombinasi  Mg hidroksida, Al hidroksida, dan/atau Ca karbonat  MK: netralisasi asam lambung  Dosis: 15-30 mL, 1 kali atau lebih
  • 19.  Antagonis reseptor H2  Cimetidine, famotidine, nizatidine, ranitidine  Dosis rendah  Indikasi: mual dan muntah akibat refluks gastroesofageal
  • 20.  Antihistamin-antikolinergik  Indikasi: mual dan muntah akibat mabuk perjalanan  ES: mengantuk, kebingungan, pandangan kabur, mulut kering, retensi urin, takikardia (utamanya pada lansia)
  • 21.  Benzodiazepin  Efek antiemetik relatif lemah  Umumnya digunakan sebagai obat penenang (antiansietas) pada mual/muntah terkait kecemasan  Alprazolam dan lorazepam dikombinasikan dengan antiemetik lain pada pasien yang menerima regimen kemoterapi mengandung cisplatin
  • 22.  Fenotiazin  Bermanfaat pada keluhan mual/muntah sederhana  Dapat diberikan melalui rute rektal jika rute oral/parenteral tidak memungkinkan  ES: gejala ekstrapiramidal, reaksi hipersensitivitas (mungkin terjadi disfungsi hati), aplasia sumsum tulang belakang, sedasi yang berlebihan
  • 23.  Kortikosteroid  Deksametason paling sering digunakan dalam penanganan chemotherapy induced nausea and vomiting (CINV) maupun penanganan mual dan muntah pascaoperasi, baik tunggal, maupun kombinasi dengan antagonis reseptor 5HT3  Untuk CINV, deksametason efektif digunakan pada pencegahan emesis akut maupun mual dan muntah tertunda pada pasien yang menerima cisplatin
  • 24.  Metoklopramid  Digunakan sebagai antiemetik pada pasien gastroparesis diabetik  Kombinasi dengan deksametason digunakan untuk pencegahan mual dan muntah tertunda pada pemberian kemoterapi
  • 25.  Antagonis reseptor 5-HT3  Dolasetron, granisetron, ondansetron, palonosetron merupakan terapi standar untuk mual dan muntah terkait pemberiak kemoterapi, pascaoperasi, atau setelah radiasi  ES: konstipasi, nyeri kepala, astenia
  • 26.  Kanabinoid  Nabilon (oral) dan dronabinol (oral)  Dapat diberikan jika CINV tidak merespons terhadap antiemetik lain
  • 27.  Substansi P/ antagonis reseptor neurokinin 1  Substansi P merupakan neurotransmitter peptida diyakini merupakan mediator utama fase tertunda CINV  Juga merupakan salah satu dari 2 mediator fase akut CINV  Aprepitan dan fosaprepitan  IO: kontrasepsi oral, warfarin, deksametason oral
  • 28. Chemotherapy induced nausea and vomiting (CINV)  Akut: terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemberian kemoterapi  Tertunda: terjadi setelah 24 jam  Pertimbangkan potensi emetogenik obat  Profilaksis  bagi pasien yang menerima kemoterapi berisiko tinggi emetogenik, berikan regimen 3 obat: antagonis reseptor 5-HT3, deksametason, dan aprepitan/fosaprepitan  Bagi pasien yang menerima kemoterapi berisiko moderat emetogenik, berikan antagonis reseptor 5-HT3 + Deksametason (hari I), dan deksametason (hari 2 dan 3),  Untuk profilaksis mual muntah tertunda pada risiko tinggi emetogenik, aprepitan + deksametason (hari 2 dan 3), deksametason dengan/tanpa lorazepam (hari 4)  Risiko moderat: aprepitan atau deksametason; atau 5-HT3 dengan/tanpa lorazepam, dan/atau antagonis H 2 atau PPI pada hari 2 dan 3
  • 29. Postoperative Nausea and Vomiting  Pada dewasa, terjadi pada 25-30% pasien, dalam 24 jam setelah anestesia  Risiko rendah: tidak memerlukan antiemetik  Risiko moderat: 1-2 antiemetik profilaksis  Risiko tinggi: 2 antiemetik profilaksis dari 2 golongan berbeda
  • 30. Gangguan keseimbangan  Berikan antihistamin-antikolinergik (misalnya skopolamin)
  • 31. Mual dan muntah selama kehamilan  Modifikasi pola makan dan/atau pola hidup  Terapi lini pertama: piridoksin 10-25 mg 1-4 kali sehari dengan atau tanpa doksilamin (12,5-20 mg 1-4 kali sehari)  Jika tidak memberikan respons yang baik atau pasien mengalami dehidrasi, dapat diberikan terapi penggantian cairan dan tiamin  Ondansetron 2-8 mg po/iv setiap 8 jam jika diperlukan juga dapat digunakan
  • 32. Antiemetik pada anak-anak  Pada anak-anak yang menerima kemoterapi berisiko tinggi emetogenik: kortikosteroid + antagonis reseptor 5-HT3  Pada anak-anak yang mengalami muntah karena gastroenteritis, terapi yang disarankan adalah terapi rehidrasi dibandingkan pemberian antiemetik.