SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Farmakoterapi Terintegrasi
Sindrom Dispepsia
Dyah Ervy Putri Lyawati (201510410311192)
Definisi Dispepsia Klasifikasi Dispepsia
Epidemiologi Etiologi
Manifestasi Klinik Patofisiologi
Diagnosis Terapi
Studi Kasus 48
1
2
3
4
5
S-O-A-P
6
Sindroma dispepsia
Kasus 48
Definisi Dispepsia
Dispepsia berasal dari bahasa Yunani, yaiu dys- (buruk) dan -peptein (pencernaan) B
erdasarkan konsensus International Panel of Clinical Investigators,
Dispepsia adalah perasaan tidak nyaman atau nyeri pada abdomen bagian atas atau
dada bagian bawah. Salah cerna (indigestion) mungkin digunakan oleh pasien untuk
menggambarkan dyspepsia gejala regurgitasi atau flatus (Pierce A , 2006 )(At a Glan
ce Ilmu Bedah Ed 3)
Dispepsia fungsional didefinisikan sebagai sindrom yang mencakup satu atau lebih
dari gejala-gejala berikut: perasaan perut penuh setelah makan, cepat kenyang, atau
rasa terbakar di ulu hati, yang berlangsung sedikitnya dalam 3 bulan terakhir, dengn
awal mula gejala sedikitnya timbul 6 bulan sebelum diagnosis.
Klasifikasi Dispepsia
Dispepsia organik, bila telah diket
ahui adanya kelainan organik seb
agai penyebabnya. Sindroma dis
pepsi organik terdapat kelainan y
ang nyata terhadap organ tubuh
misalnya tukak (luka) lambung, u
sus dua belas jari, radang pankre
as, radang empedu, dan lain-lain.
Dispepsia Organik
Dispepsia nonorganik atau dispe
psia fungsional, atau dispesia
nonulkus (DNU), bila tidak jelas
penyebabnya.Dispepsi fungsional
tanpa disertai kelainan atau gang
guan struktur organ berdasarkan
pemeriksaan klinis, laboratorium,
radiologi, dan endoskopi
(teropong saluran pencernaan).
Dispepsia Fungsional
Epidemiologi
1.90%
3.30%
5%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
1988 2003 2010
Menurut studi berbasiskan populasi pada tahun 2007, ditemukan peningkatan prevalensi dispepsia fungsional dari 1
,9%pada tahun 1988 menjadi 3,3% pada tahun 2003. Istilah dispepsia sendiri mulai gencar dikemukakan sejak akhir
tahun 1980-an, yang menggambarkan keluhan atau kumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak
nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa penuh, sendawa, regurgitasi, dan rasa panas
yang menjalar di dada. Sindrom atau keluhan ini dapat disebabkan atau didasari oleh berbagai penyakit, tentunya te
rmasuk juga di dalamnya penyakit yang mengenai lambung, atau yang lebih dikenal sebagai penyakit maag. Dispep
sia fungsional, pada tahun 2010, dilaporkan memiliki tingkat prevalensi tinggi, yakni 5% dari seluruh kunjungan ke s
arana layanan kesehatan primer.7 Bahkan, sebuah studi tahun 2011 di Denmark mengungkapkan bahwa 1 dari 5 pa
sien yang datang dengan dispepsia ternyata telah terinfeksi H. Pylori yang terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan
lanjutan.
Etiologi
Masalah Gastric
Drugs
Psikolog
Penyakit
Masalah Gastric
1. Adanya gangguan atau pe
nyakit dalam lumen saluran c
erna seperti tukak gaster/duo
denum, gastritis, tumor, infek
si Helicobacter pylori.
Stress
Adanya stres akut dapat memeng
aruhi fungsi gastrointestinal dan
mencetuskan keluhan pada orang
sehat. Adanya penurunan kontrak
tilitas lambung yang mendahului
keluhan mual setelah pemberian s
timulus berupa stres.
Drugs
2. Obat-obatan: seperti Obat
Anti Inflamasi Non Steroid (
OAINS), aspirin, beberapa je
nis antibiotik, digitalis, teofil
in dan sebagainya.
Penyakit
Penyakit pada hepar, pankrea
s, sistem billier: hepatitis, pa
nkreatitis, kolesistitis kronik.
Manifestasi Klinik
Mual dan Muntah Kembung dan
Sendawa
Tidak nafsu
makan
Manifestasi Klinik
Anemia defisiensi
besi
Perut terasa penuh
dan begah
Nyeri atau rasa tidak
nyaman di ulu hati
Patofisiologi
Perubahan pola makan yg tak teratur,
obat-obatan yg tak jelas, zat-zat seperti
nikotin & alkohol serta adanya keadaan
kejiwaan stress,adanya bakteri H.pylori,
pemasukan makanan menjadi minus se
hingga lambung kosong, kekosongan l
ambung bisa membuat dampak erosi p
ada lambung dampak gesekan antara d
inding-dinding lambung, keadann demik
ian bisa membuat dampak peningkatan
produksi HCL yg mau merangsang terja
dinya keadann asam pada lambung, se
hingga rangsangan di medulla oblongat
a membawa impuls muntah sehingga in
take tak adekuat baik makanan maupun
cairan.
• Keluhan utama yang menjadi kunci untuk mendiagnosis dispepsia adalah adanya nyeri dan atau rasa tidak
nyaman pada perut bagian atas.
Keluhan
• Esofagogastroduodenoskopi dapat dilakukan bila sulit membedakan antara dyspepsia fungsional dan
organik, terutama bila gejala yang timbul tidak khas, dan menjadi indikasi mutlak bila pasien berusia lebih
dari 45 tahun dan didapatkan tanda-tanda bahaya
Esofagogastroduodenos
kopi
• Apabila kelainan organic ditemukan, dipikirkan kemungkinan diagnosis banding dispepsia organik,
sedangkan bila tidak ditemukan kelainan organik apa pun dipikirkan kecurigaan ke arah dispepsia
fungsional.
Pengelompokan
Klasifikasi Dyspepsia
• Pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi adanya faktor infeksi seperti lekositosis, pankreatitis
(amilase/lipase) dan keganasan saluran cerna.
Laboratorium
• Pemeriksaan ultrasonografi untuk mengidentifikasi kelainan-kelainan seperti: batu kandung empedu,
kolesistitis, sirosis hepatis dan sebagainya.
Ultrasonografi
• Pemeriksaan radiologi dapat mengidentifikasi kelainan struktural dinding/mukosa saluran cerna bagian atas
seperti adanya tukak atau gambaran yang mengarah ke tumor. Pemeriksaan ini bermanfaat terutama pada
kelainan yang bersifat penyempitan/stenotik/obstruktif dimana skop endoskopi tidak dapat melewatinya.
Radiologi
(Djojoningrat, 2006) (Murdani Abdullah, Jeffri Gunawan,2012)
Bagan Terapi
At a Glance Ilmu Bedah Ed 3
Add Text
Simpl PowerPoint
Bagan Terapi
CONTINUING MEDICAL EDUCATION- Murdani Abdullah, Jeffri Gunawan
Add Text
Simple PowerPoint
Prinsip Pengobatan
 Golongan obat ini mengatur se
kresi asam lambung pada stadi
um akhir dari proses sekresi as
am lambung.
PPI (Proton Pump Inhibitor)
Obat-obat yang termasuk golong
an PPI adalah omeperazol, lanso
prazol, dan pantoprazol.
• 5. Sitoprotektif
• 6. Golongan prokinetik
 Prostoglandin sintetik seperti
misoprostol (PGE1) dan enpro
stil (PGE2). Selain bersifat sito
protektif, juga menekan sekresi
asam lambung oleh sel parietal
.
Sitoprotektif
 Obat yang termasuk golongan i
ni, yaitu sisaprid, domperidon,
dan metoklopramid.
Golongan Prokinetik
Golongan ini cukup efektif untuk
mengobati dyspepsia fungsional
dan refluks esofagitis dengan me
ncegah refluks dan memperbaiki
bersihan asam lambung (acid cle
arance)
Sukralfat berfungsi meningkatkan
sekresi prostaglandin endogen,yang
selanjutnya memperbaiki mikrosirkul
asi, meningkatkan produksi mucus
dan meningkatkan sekresi bikarbon
at mukosa, serta membentuk lapisa
n protektif ( site protective), yang be
rsenyawa dengan protein sekitar les
i mukosa saluran cerna bagian atas
(SCBA).
Prinsip Pengobatan
 Golongan obat ini mudah di
dapat dan murah. Antasid a
kan menetralisir asam lamb
ung
Antasida
Antasid biasanya mengandung N
a bikarbonat, Al(OH)3, Mg(OH)2,
dan Mg triksilat. Pemberian anta
sid jangan terus-menerus, sifatn
ya hanya simtomatis, untuk men
gurangi rasa nyeri.
 Perlu diperhatikan, karena k
erja obat ini tidak spesifik.
Antikolinergik
 Golongan obat ini banyak dig
unakan untuk mengobati dys
pepsia organik atau esensial
seperti tukak peptik.
Antagonis Reseptor H2
Obat yang termasuk golongan a
ntagonis respetor H2 antara lain
simetidin, roksatidin, ranitidin, da
n famotidin.
Obat yang agak selektif yaitu pire
nzepin bekerja sebagai anti rese
ptor muskarinik yang dapat mene
kan seksresi asama lambung sek
itar 28-43%. Pirenzepin juga me
miliki efek sitoprotektif.
Kadang kala juga dibutuhkan psikoterapi dan psikofarmaka (obat anti- depresi
dan cemas) pada pasien dengan dispepsia fungsional, karena tidak jarang
keluhan yang muncul berhubungan dengan faktor kejiwaan seperti cemas dan
depresi
Studi Kasus 48
Columns Layout
Pasien: Tn. SJ
Umur/BB/Tinggi: 61th/-/-
Ginjal: ( - )
Hepar: ( + )
Diagnosis : Sindroma Dispepsia
Riwayat Penyakit : Stroke 1 tahun yang
lalu, Hipertensi 2 tahun yang lalu ,Dislip
idemia
Riwayat Pengobatan : ( - )
Keluhan Utama : Sesak napas, perut kaku
Keluhan tambahan: mual (+), 8 hari tidak
BAB, ulu hati sakit, demam, susah untuk
makan.
Alergi : -
Kopi : -
Kepatuhan : -
Merokok/Alkohol : +/+
Obat Tradisional : -
OTC : -
Makanan Pedas : -
S – O – A – P
This PowerPoint Template has clean and neutral design that can
be adapted to any content and meets various market segments.
With this many slides you are able to make a complete
PowerPoint Presentation that best suit your needs.
Subjektif
Subjektif
Sesak napas, perut
kaku
01 Ulu hati sakit, demam
02 Mual, 8 hari tidak BAB
, susah untuk makan
03
CATATAN PERKEMBAN
GAN PASIEN
Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan Klinisi
23 Juni 2010
Pasien masuk UGD dengan keluhan sesak napas, perut kaku, mual,
8 hari tidak BAB, ulu hati sakit, demam, dan susah untuk makan ka
rena mualnya
Kondisi pasien : TD 140/90 mmHg, nadi : 84 x/min
Suhu axial : 37,3oC
24 Juni 2010
Kondisi pasien : TD: 130/90 mmHg, suhu: 37,4oC
Nadi: 84 x/min, dan mual
Dari data lab didapatkan data kolesterol total : 174 mg/dl,
LDL : 102 mg/dl, HDL : 32 mg/dl, dan TG : 124 mg/dl
Hasil lab di atas menunjukkan nilai normal sedangkan pasien dulu
punya riwayat dislipidemia
Dari data didapat nilai leukosit pasien abnormal dan pasien juga de
mam sejak hari pertama MRS.
Pasien konsul pada dokter spesialis jantung
CATATAN PERKEMBAN
GAN PASIEN
Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan Klinisi
25 Juni 2010 Kondisi pasien : TD: 120/80 mmHg, nadi: 82 x/min, Suhu: 36,2oC
Pasien masih mengeluh mual. Selain itu, kondisi fisik pasien baik
tetapi pasien terlihat seperti orang bingung. Sesekali jalan di sekitar
bangsal tetapi lupa jalan kembali ke tempat tidurnya.
Pasien konsul pada dokter spesialis saraf
26 Juni 2010 Data klinis pasien : TD: 120/80 mmHg, RR: 24 x/min,
Nadi: 80 x/min, suhu : 36oC
Pada data lab nilai Hb tinggi sejak tanggal 25 Juni 2010
27 Juni 2010 Kondisi pasien : TD: 140/90 mmHg, RR: 20 x/min
Nadi: 81 x/min, mual
28 Juni 2010 Kondisi pasien: TD : 140/90 mmHg, nadi : 84 x/min, dan masih mu
al
Pasien terlihat gelisah, setelah di assessment pasien mengaku kalau
stres karena tangal tua dan belum menerima gaji.
Hasil laboratorium menunjukkan kadar kalium yang rendah
Malamnya pasien diberi infus drip KCl untuk menaikkan kadar kali
um 2 fles
CATATAN PERKEMBAN
GAN PASIEN
Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan Klinisi
29 Juni 2010 Kondisi pasien: TD : 140/90 mmHg, nadi : 88 x/min, suhu : 36,7oC,
dan masih mual
Hasil laboratorium terbaru menunjukkan peningkatan kadar kalium
Pasien terlihat bingung ditandai dengan saat ngobrol, respon pasien
lambat dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan
30 Juni 2010 Kondisi pasien: TD: 180/90 mmHg, nadi: 88 x/min, suhu 36oC
Pasien tidah mengeluh apapun walau TD tinggi. Pasien makan sepe
rti biasanya dan bisa tidur nyenyak. Selain itu, pasien sudah tidak
mengeluh mual dan kembung
Pasien sudah tidak terlihat seperti orang bingung. Saat diajak bicara
pasien mampu merespon dengan baik.
1 Juli 2010 Kondisi pasien: TD: 120/80 mmHg, nadi: 88 x/min, suhu: 36oC
Pasien KRS
Objektif
Objektif
Data Klinik Nilai Normal
Tanggal
23/6 24/6 25/6 26/6 27/6 28/6 29/6 30/6 1/7
Tekanan darah 120/80 mmHg 140/90 130/90 120/80 120/80 140/90 140/90 140/80 180/90 120/80
Nadi 80 – 100 x/ menit 84 84 82 80 81 84 88 88 80
RR 18 – 22 x/menit 24 20
Suhu 37 ± 0,5oC 37,3 37,4 36,2 36 36 36,4 36,7 36 36
Nyeri ulu hati Negatif +
Sesak Negatif + + +
Mual Negatif + + + + + + +
Demam Negatif + +
Tampak bingung Negatif + + +
DATA LABORATORIUM NILAI NORMAL
TANGGAL KOMENTAR DAN
ALASAN23/6 24/6 27/6 28/6 29/6 30/6
Profil Lipid :
Kolesterol total 120 – 200 mg/dl 174
LDL 60 – 180 mg/dl 102
HDL > 45 mg/dl 32
TG 36 – 138 mg/dl 124
Pemeriksaan Serum :
SGOT 0-38 u/L 38
SGPT 0-41 u/L 52
Na+ 136 – 145 mEq/L 136 124 149
K+ 3,4 – 4,7 mEq/L 2,6 4,2 5,1
Cl- 90 – 110 mEq/L 103 96 114
Albumin 3,5-5,5 g/dl 4,0
Ureum 10-50 mg/dl
Protein total 7,1
Globulin 3,1
DATA LABORATORIUM NILAI NORMAL Tanggal
23/6 24/6 27/6 28/6 29/6 30/6
BUN 22
Kreatinin 0,5-1,2 mg/dl 1,4
LED <20 mm/jam 30
GD sesaat <200 mg/dl 138 143 187 75
Asam urat 4 – 8,5 mg/dl 7,8
Darah lengkap :
Hb 14,0 – 18 g/dl 17,7 17,3 14,3
Hct 36-48% 52,4 45,4 43,4
Leukosit 3500-10.000/ µL 18.200 17.600 9400
Trombasit 150.000-390.000/ µL 194.000 170.000 204.000
Urin Lengkap
Protein Negatif ++
Lekosit Negatif 1-2
Epitel Negatif 1-3
Bakteri Negatif -
Sperma Negatif +
No Nama obat Rute
Regimentasi
Dosis
Tanggal pemberian obat (hari ke-)
23/6 24/6 25/6 26/6 27/6 28/6 29/6 30/6 1/7
1 RL : D5 i.v 1 : 2 √ √ √ √ √ √
2 NS i.v √ √ √
3 KCl i.v √
4 Ranitidin i.v 2x1 amp √
3x50 m
g (p.o)
√ √ √
5 Metokloperamid i.v 2x1 amp √ //
6 Antasida p.o 3 x Cth II √ 3x C I √ √ √ √ √
7 Ceftriaxone i.v 2x1 gr √ √ √ √ √
8 Parasetamol p.o 3x500 mg √ √
9 Lanzoprazol p.o 2x30 mg √ √ √ √ √ √ √
10 Digoxin i.v
1x1 amp
(0,5 mg)
√
1x0,25
mg (p.
o)
√ √ √ √ √ √
11 Spironolakton p.o 25 mg-0-0 √ √ √ √ √ √
12 Aspilet p.o 1x80 mg √ √ √ √ √ √
13 Valsartan p.o 1x160 mg √ √ √ √
Profil Pengobatan
Assesment
PROFIL PENGOBATAN PADA SAAT MRS
Pemantauan
kefarmasian
Komentar dan alasan
Jenis obat* Rute Dosis Frek
Indikasi obat pada
pasien
RL : D5 i.v 1:2 Pengganti cairan/elektrolt
yang hilang dan gula
Pasien lemas dan
susah makan
Dilihat dari pasien yang lemas dan maka
infus RL masuk untuk pemulihan
cairan/elektrolit yang hilang D5 digunakan
karena susah makan makanya di beri
glukosa secara iv agar tidak terjadi
hipoglikemi dan lemas
NS i.v Pengganti cairan elektrolit Menyeimbangkan
tubuh
NS cairan infus untuk elektrolit keseimban
gan cairan dalam tubuh
KCL i.v 2 fl Mencegah Hipokalemi Kadar K+ tanggal
28 : 2,6 mEq/L
Untuk meningkatkan kadar kalium yang re
ndah pada tanggal 28
Digoksin i.v
p.o
0,5 mg
0,25 mg
1x1
1x1
Meningkatkan efisiensi ja
ntung sehingga silkulasi d
arah menjadi lebih baik.
riwayat stroke Dapat mengendalikan detak jantung dan
meningkatkan efisiensi jantung sehingga
silkulasi darah menjadi lebih baik. Dapat
mempercepat kerja jantung sehingga aliran
darah dari jantung ke otak lebih cepat, agar
tidak menyebabkan riwayat penyakit
sebelumnya timbul kembali
Spironolakton p.o 25 mg 1x1
(pagi)
antihipertensi Riwayat antihiper
tensi tekanan 140/
100
Untuk menurunkan tekanan darah pasien y
ang memiliki tekanan darah yang tinggi.
Bisa juga dapat mengatasi kadar kalium ya
ng rendah.
Valsartan p.o 160 mg 1x1 antihipertensi TD tinggi 140/90
Tanggal 28
Valsartan golongan . Akibatnya tekanana
darah menurun dan jantung lebih mudah
memompa darah ke seluruh tubuh.
Aspilet p.o 80 mg 1x1 antikoagulan Riwayat stroke,
Konsumsi alcohol
dan merokok
Diberikan antiplatelet untuk mencegah ter
jadinya aterotrombotik yang dapat menye
babkan stroke tetapi penambahan obat ini
dapat berisiko karena ditakutkan ada pend
arahan pada lambung maka dapat di ganti
klopidogrel karena aspirin juga mengham
bat cox 1 yang menyebabkan mukosa lam
bung tidak terbentuk melukai lambung ka
rena dosis yang rendah bisa di toleransi
Parasetamol p.o 500 mg 3x1 Demam Pasien awal MRS
demam suhu 37,3
-37,4
Dipilih Acetaminophen untuk mengobati
demam dan nyeri karena tidak mengiritasi
lambungCeftriaxone i.v 1 gram 2x1 antibiotik Tanggal 24
LED 30
WBC 17.600
Mengatasi infeksi yang terjadi, yang
ditandai dengan peningkatan WBC dan
LED
Antibiotik golongan cephalosporin yang da
pat digunakan untuk mengobati dan mence
gah kondisi akibat infeksi bakteri H.pylori
Metoklopramid
i.v 2x1 amp
2x1 amp Pirokinetik dan antiemet
ik
Mengatasi mual
MRS
Sebagai mencegah refluks dan memperbai
ki bersihan asam lambung dan dapat meng
Lansoprazol p.o 30 mg 2x1 menghambat pompa pr
oton sehingga sekresi a
sam lambung menurun
Karena Pasien M
RS akan mengala
mi stress ulcer, m
ual, serta gastritis
lansoprazol masuk untuk menghambat sekres
i asam lambung berlebih pada stadium akhir
dari proses sekresi asam lambung Lebih kuat
dari pada antagonis H2
Ranitidin i.v
p.o
50 mg
50 mg
2x1
3x1
Menghambat sekresi as
am lambung
mual, nyeri Sebagai obat penghambat reseptor H2
Menurunkan kadar asam lambung yang berle
bihan
Antasida p.o 5 ml
15 ml
3x2
3x1
Menetralkan asam lam
bung
Mual , nyeri Berfungsi untuk menetralkan asam lambung
Digunakan untuk meredakan rasa nyeri yang
disebabkan kandungan asam yang berlebihan
pada lambung.
Sinvastatin p.o 5 mg 1x1
(mlm)
Obat dislipidemia tgl 24/6 :HDL 32 Pasien diberikan simvastatin dikarenakan kad
ar HDL yang rendah dimana LDL merupakan
lemak jahat yang dibawa bersama aliran dara
h yang memungkinkan terjadinya pembekuan
plak-plak di dinding pembuluh darah (dislipe
mia)
Sangobion p.o 1 tab. 1x1 mencegah anemia, men
ingkatkan absorbsi zat
besi dan vitamin B12,
mencegah susah BAB
LED meningkat
HCT menurun me
nandakan berkura
ngnya sel darah
merah
Diberikan sangobion untuk mencegah terjadi-
nya anemia yang bisa diakibatkan penyakit p
encernaan yaitu maag (perdarahan perlahan-l
ahan selama jangka waktu yang relatif panjan
g). Obat ini mengandung sorbitol yang berma
nfaat untuk : meningkatkan absorbsi zat besi
dan vitamin B12, mencegah susah BAB yang
umumnya terjadi pada suplementasi zat besi
Plan
• Pasien mengalami sesak nafas pada
tanggal 23, 26 dan 27
• Pasien didiagnosa dyspepsia dan m
engalami asam lambung yang berle
bihan
• Diberikan terapi O2 untuk mengata
si sesak
• Antiplatelet aspilet di change den
gan klopidogrel
For your attention

More Related Content

What's hot

PPT Toksikologi Nefrotoksik
PPT Toksikologi Nefrotoksik PPT Toksikologi Nefrotoksik
PPT Toksikologi Nefrotoksik Hani Ani
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IOppy Utriyani
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obatnisha althaf
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitKANDA IZUL
 
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnyatuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnyaFitry Fitros
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Jonathan London
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical careDokter Tekno
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Yusuf Himawan
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...gex'z windha suardika
 

What's hot (20)

Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
 
PPT Toksikologi Nefrotoksik
PPT Toksikologi Nefrotoksik PPT Toksikologi Nefrotoksik
PPT Toksikologi Nefrotoksik
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Ppt ppok
Ppt ppokPpt ppok
Ppt ppok
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
 
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnyatuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
 
SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015 Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
 

Similar to Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA

Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaIs Muhar
 
Dokumen.tips lp dispepsiapdf
Dokumen.tips lp dispepsiapdfDokumen.tips lp dispepsiapdf
Dokumen.tips lp dispepsiapdfMysarah Zhaerah
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdfSindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdfAchmadRifaldiTriatmo1
 
GASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIGASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIEDIS BLOG
 
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptxKelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptxnandananda776342
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungHenny Mufida
 
Dispepsia.pptx
Dispepsia.pptxDispepsia.pptx
Dispepsia.pptxRsmStc
 
Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaarfian vhio
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisf' yagami
 
INFLAMMATORY_BOWEL_DISEASE.ppt
INFLAMMATORY_BOWEL_DISEASE.pptINFLAMMATORY_BOWEL_DISEASE.ppt
INFLAMMATORY_BOWEL_DISEASE.pptHengkyWijaya11
 

Similar to Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA (20)

Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
Dokumen.tips lp dispepsiapdf
Dokumen.tips lp dispepsiapdfDokumen.tips lp dispepsiapdf
Dokumen.tips lp dispepsiapdf
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
3949918 dispepsia
3949918 dispepsia3949918 dispepsia
3949918 dispepsia
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdfSindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
 
Bab ii 9
Bab ii 9Bab ii 9
Bab ii 9
 
Asuhan keperawatan dispepsia
Asuhan keperawatan dispepsiaAsuhan keperawatan dispepsia
Asuhan keperawatan dispepsia
 
GASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIGASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGI
 
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptxKelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
 
Dispepsia organik pleno
Dispepsia organik plenoDispepsia organik pleno
Dispepsia organik pleno
 
Dispepsia.pptx
Dispepsia.pptxDispepsia.pptx
Dispepsia.pptx
 
Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cerna
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
INFLAMMATORY_BOWEL_DISEASE.ppt
INFLAMMATORY_BOWEL_DISEASE.pptINFLAMMATORY_BOWEL_DISEASE.ppt
INFLAMMATORY_BOWEL_DISEASE.ppt
 
Ileus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptxIleus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptx
 
Lapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaidLapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaid
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 

Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA

  • 1. Farmakoterapi Terintegrasi Sindrom Dispepsia Dyah Ervy Putri Lyawati (201510410311192)
  • 2. Definisi Dispepsia Klasifikasi Dispepsia Epidemiologi Etiologi Manifestasi Klinik Patofisiologi Diagnosis Terapi Studi Kasus 48 1 2 3 4 5 S-O-A-P 6
  • 4. Definisi Dispepsia Dispepsia berasal dari bahasa Yunani, yaiu dys- (buruk) dan -peptein (pencernaan) B erdasarkan konsensus International Panel of Clinical Investigators, Dispepsia adalah perasaan tidak nyaman atau nyeri pada abdomen bagian atas atau dada bagian bawah. Salah cerna (indigestion) mungkin digunakan oleh pasien untuk menggambarkan dyspepsia gejala regurgitasi atau flatus (Pierce A , 2006 )(At a Glan ce Ilmu Bedah Ed 3) Dispepsia fungsional didefinisikan sebagai sindrom yang mencakup satu atau lebih dari gejala-gejala berikut: perasaan perut penuh setelah makan, cepat kenyang, atau rasa terbakar di ulu hati, yang berlangsung sedikitnya dalam 3 bulan terakhir, dengn awal mula gejala sedikitnya timbul 6 bulan sebelum diagnosis.
  • 5. Klasifikasi Dispepsia Dispepsia organik, bila telah diket ahui adanya kelainan organik seb agai penyebabnya. Sindroma dis pepsi organik terdapat kelainan y ang nyata terhadap organ tubuh misalnya tukak (luka) lambung, u sus dua belas jari, radang pankre as, radang empedu, dan lain-lain. Dispepsia Organik Dispepsia nonorganik atau dispe psia fungsional, atau dispesia nonulkus (DNU), bila tidak jelas penyebabnya.Dispepsi fungsional tanpa disertai kelainan atau gang guan struktur organ berdasarkan pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi, dan endoskopi (teropong saluran pencernaan). Dispepsia Fungsional
  • 6. Epidemiologi 1.90% 3.30% 5% 0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 1988 2003 2010 Menurut studi berbasiskan populasi pada tahun 2007, ditemukan peningkatan prevalensi dispepsia fungsional dari 1 ,9%pada tahun 1988 menjadi 3,3% pada tahun 2003. Istilah dispepsia sendiri mulai gencar dikemukakan sejak akhir tahun 1980-an, yang menggambarkan keluhan atau kumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa penuh, sendawa, regurgitasi, dan rasa panas yang menjalar di dada. Sindrom atau keluhan ini dapat disebabkan atau didasari oleh berbagai penyakit, tentunya te rmasuk juga di dalamnya penyakit yang mengenai lambung, atau yang lebih dikenal sebagai penyakit maag. Dispep sia fungsional, pada tahun 2010, dilaporkan memiliki tingkat prevalensi tinggi, yakni 5% dari seluruh kunjungan ke s arana layanan kesehatan primer.7 Bahkan, sebuah studi tahun 2011 di Denmark mengungkapkan bahwa 1 dari 5 pa sien yang datang dengan dispepsia ternyata telah terinfeksi H. Pylori yang terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan.
  • 7. Etiologi Masalah Gastric Drugs Psikolog Penyakit Masalah Gastric 1. Adanya gangguan atau pe nyakit dalam lumen saluran c erna seperti tukak gaster/duo denum, gastritis, tumor, infek si Helicobacter pylori. Stress Adanya stres akut dapat memeng aruhi fungsi gastrointestinal dan mencetuskan keluhan pada orang sehat. Adanya penurunan kontrak tilitas lambung yang mendahului keluhan mual setelah pemberian s timulus berupa stres. Drugs 2. Obat-obatan: seperti Obat Anti Inflamasi Non Steroid ( OAINS), aspirin, beberapa je nis antibiotik, digitalis, teofil in dan sebagainya. Penyakit Penyakit pada hepar, pankrea s, sistem billier: hepatitis, pa nkreatitis, kolesistitis kronik.
  • 8. Manifestasi Klinik Mual dan Muntah Kembung dan Sendawa Tidak nafsu makan
  • 9. Manifestasi Klinik Anemia defisiensi besi Perut terasa penuh dan begah Nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati
  • 10. Patofisiologi Perubahan pola makan yg tak teratur, obat-obatan yg tak jelas, zat-zat seperti nikotin & alkohol serta adanya keadaan kejiwaan stress,adanya bakteri H.pylori, pemasukan makanan menjadi minus se hingga lambung kosong, kekosongan l ambung bisa membuat dampak erosi p ada lambung dampak gesekan antara d inding-dinding lambung, keadann demik ian bisa membuat dampak peningkatan produksi HCL yg mau merangsang terja dinya keadann asam pada lambung, se hingga rangsangan di medulla oblongat a membawa impuls muntah sehingga in take tak adekuat baik makanan maupun cairan.
  • 11. • Keluhan utama yang menjadi kunci untuk mendiagnosis dispepsia adalah adanya nyeri dan atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas. Keluhan • Esofagogastroduodenoskopi dapat dilakukan bila sulit membedakan antara dyspepsia fungsional dan organik, terutama bila gejala yang timbul tidak khas, dan menjadi indikasi mutlak bila pasien berusia lebih dari 45 tahun dan didapatkan tanda-tanda bahaya Esofagogastroduodenos kopi • Apabila kelainan organic ditemukan, dipikirkan kemungkinan diagnosis banding dispepsia organik, sedangkan bila tidak ditemukan kelainan organik apa pun dipikirkan kecurigaan ke arah dispepsia fungsional. Pengelompokan Klasifikasi Dyspepsia • Pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi adanya faktor infeksi seperti lekositosis, pankreatitis (amilase/lipase) dan keganasan saluran cerna. Laboratorium • Pemeriksaan ultrasonografi untuk mengidentifikasi kelainan-kelainan seperti: batu kandung empedu, kolesistitis, sirosis hepatis dan sebagainya. Ultrasonografi • Pemeriksaan radiologi dapat mengidentifikasi kelainan struktural dinding/mukosa saluran cerna bagian atas seperti adanya tukak atau gambaran yang mengarah ke tumor. Pemeriksaan ini bermanfaat terutama pada kelainan yang bersifat penyempitan/stenotik/obstruktif dimana skop endoskopi tidak dapat melewatinya. Radiologi (Djojoningrat, 2006) (Murdani Abdullah, Jeffri Gunawan,2012)
  • 12. Bagan Terapi At a Glance Ilmu Bedah Ed 3 Add Text Simpl PowerPoint
  • 13. Bagan Terapi CONTINUING MEDICAL EDUCATION- Murdani Abdullah, Jeffri Gunawan Add Text Simple PowerPoint
  • 14. Prinsip Pengobatan  Golongan obat ini mengatur se kresi asam lambung pada stadi um akhir dari proses sekresi as am lambung. PPI (Proton Pump Inhibitor) Obat-obat yang termasuk golong an PPI adalah omeperazol, lanso prazol, dan pantoprazol. • 5. Sitoprotektif • 6. Golongan prokinetik  Prostoglandin sintetik seperti misoprostol (PGE1) dan enpro stil (PGE2). Selain bersifat sito protektif, juga menekan sekresi asam lambung oleh sel parietal . Sitoprotektif  Obat yang termasuk golongan i ni, yaitu sisaprid, domperidon, dan metoklopramid. Golongan Prokinetik Golongan ini cukup efektif untuk mengobati dyspepsia fungsional dan refluks esofagitis dengan me ncegah refluks dan memperbaiki bersihan asam lambung (acid cle arance) Sukralfat berfungsi meningkatkan sekresi prostaglandin endogen,yang selanjutnya memperbaiki mikrosirkul asi, meningkatkan produksi mucus dan meningkatkan sekresi bikarbon at mukosa, serta membentuk lapisa n protektif ( site protective), yang be rsenyawa dengan protein sekitar les i mukosa saluran cerna bagian atas (SCBA).
  • 15. Prinsip Pengobatan  Golongan obat ini mudah di dapat dan murah. Antasid a kan menetralisir asam lamb ung Antasida Antasid biasanya mengandung N a bikarbonat, Al(OH)3, Mg(OH)2, dan Mg triksilat. Pemberian anta sid jangan terus-menerus, sifatn ya hanya simtomatis, untuk men gurangi rasa nyeri.  Perlu diperhatikan, karena k erja obat ini tidak spesifik. Antikolinergik  Golongan obat ini banyak dig unakan untuk mengobati dys pepsia organik atau esensial seperti tukak peptik. Antagonis Reseptor H2 Obat yang termasuk golongan a ntagonis respetor H2 antara lain simetidin, roksatidin, ranitidin, da n famotidin. Obat yang agak selektif yaitu pire nzepin bekerja sebagai anti rese ptor muskarinik yang dapat mene kan seksresi asama lambung sek itar 28-43%. Pirenzepin juga me miliki efek sitoprotektif. Kadang kala juga dibutuhkan psikoterapi dan psikofarmaka (obat anti- depresi dan cemas) pada pasien dengan dispepsia fungsional, karena tidak jarang keluhan yang muncul berhubungan dengan faktor kejiwaan seperti cemas dan depresi
  • 17. Columns Layout Pasien: Tn. SJ Umur/BB/Tinggi: 61th/-/- Ginjal: ( - ) Hepar: ( + ) Diagnosis : Sindroma Dispepsia Riwayat Penyakit : Stroke 1 tahun yang lalu, Hipertensi 2 tahun yang lalu ,Dislip idemia Riwayat Pengobatan : ( - ) Keluhan Utama : Sesak napas, perut kaku Keluhan tambahan: mual (+), 8 hari tidak BAB, ulu hati sakit, demam, susah untuk makan. Alergi : - Kopi : - Kepatuhan : - Merokok/Alkohol : +/+ Obat Tradisional : - OTC : - Makanan Pedas : -
  • 18. S – O – A – P This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and meets various market segments. With this many slides you are able to make a complete PowerPoint Presentation that best suit your needs.
  • 20. Subjektif Sesak napas, perut kaku 01 Ulu hati sakit, demam 02 Mual, 8 hari tidak BAB , susah untuk makan 03
  • 21. CATATAN PERKEMBAN GAN PASIEN Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan Klinisi 23 Juni 2010 Pasien masuk UGD dengan keluhan sesak napas, perut kaku, mual, 8 hari tidak BAB, ulu hati sakit, demam, dan susah untuk makan ka rena mualnya Kondisi pasien : TD 140/90 mmHg, nadi : 84 x/min Suhu axial : 37,3oC 24 Juni 2010 Kondisi pasien : TD: 130/90 mmHg, suhu: 37,4oC Nadi: 84 x/min, dan mual Dari data lab didapatkan data kolesterol total : 174 mg/dl, LDL : 102 mg/dl, HDL : 32 mg/dl, dan TG : 124 mg/dl Hasil lab di atas menunjukkan nilai normal sedangkan pasien dulu punya riwayat dislipidemia Dari data didapat nilai leukosit pasien abnormal dan pasien juga de mam sejak hari pertama MRS. Pasien konsul pada dokter spesialis jantung
  • 22. CATATAN PERKEMBAN GAN PASIEN Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan Klinisi 25 Juni 2010 Kondisi pasien : TD: 120/80 mmHg, nadi: 82 x/min, Suhu: 36,2oC Pasien masih mengeluh mual. Selain itu, kondisi fisik pasien baik tetapi pasien terlihat seperti orang bingung. Sesekali jalan di sekitar bangsal tetapi lupa jalan kembali ke tempat tidurnya. Pasien konsul pada dokter spesialis saraf 26 Juni 2010 Data klinis pasien : TD: 120/80 mmHg, RR: 24 x/min, Nadi: 80 x/min, suhu : 36oC Pada data lab nilai Hb tinggi sejak tanggal 25 Juni 2010 27 Juni 2010 Kondisi pasien : TD: 140/90 mmHg, RR: 20 x/min Nadi: 81 x/min, mual 28 Juni 2010 Kondisi pasien: TD : 140/90 mmHg, nadi : 84 x/min, dan masih mu al Pasien terlihat gelisah, setelah di assessment pasien mengaku kalau stres karena tangal tua dan belum menerima gaji. Hasil laboratorium menunjukkan kadar kalium yang rendah Malamnya pasien diberi infus drip KCl untuk menaikkan kadar kali um 2 fles
  • 23. CATATAN PERKEMBAN GAN PASIEN Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan Klinisi 29 Juni 2010 Kondisi pasien: TD : 140/90 mmHg, nadi : 88 x/min, suhu : 36,7oC, dan masih mual Hasil laboratorium terbaru menunjukkan peningkatan kadar kalium Pasien terlihat bingung ditandai dengan saat ngobrol, respon pasien lambat dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan 30 Juni 2010 Kondisi pasien: TD: 180/90 mmHg, nadi: 88 x/min, suhu 36oC Pasien tidah mengeluh apapun walau TD tinggi. Pasien makan sepe rti biasanya dan bisa tidur nyenyak. Selain itu, pasien sudah tidak mengeluh mual dan kembung Pasien sudah tidak terlihat seperti orang bingung. Saat diajak bicara pasien mampu merespon dengan baik. 1 Juli 2010 Kondisi pasien: TD: 120/80 mmHg, nadi: 88 x/min, suhu: 36oC Pasien KRS
  • 25. Objektif Data Klinik Nilai Normal Tanggal 23/6 24/6 25/6 26/6 27/6 28/6 29/6 30/6 1/7 Tekanan darah 120/80 mmHg 140/90 130/90 120/80 120/80 140/90 140/90 140/80 180/90 120/80 Nadi 80 – 100 x/ menit 84 84 82 80 81 84 88 88 80 RR 18 – 22 x/menit 24 20 Suhu 37 ± 0,5oC 37,3 37,4 36,2 36 36 36,4 36,7 36 36 Nyeri ulu hati Negatif + Sesak Negatif + + + Mual Negatif + + + + + + + Demam Negatif + + Tampak bingung Negatif + + +
  • 26. DATA LABORATORIUM NILAI NORMAL TANGGAL KOMENTAR DAN ALASAN23/6 24/6 27/6 28/6 29/6 30/6 Profil Lipid : Kolesterol total 120 – 200 mg/dl 174 LDL 60 – 180 mg/dl 102 HDL > 45 mg/dl 32 TG 36 – 138 mg/dl 124 Pemeriksaan Serum : SGOT 0-38 u/L 38 SGPT 0-41 u/L 52 Na+ 136 – 145 mEq/L 136 124 149 K+ 3,4 – 4,7 mEq/L 2,6 4,2 5,1 Cl- 90 – 110 mEq/L 103 96 114 Albumin 3,5-5,5 g/dl 4,0 Ureum 10-50 mg/dl Protein total 7,1 Globulin 3,1
  • 27. DATA LABORATORIUM NILAI NORMAL Tanggal 23/6 24/6 27/6 28/6 29/6 30/6 BUN 22 Kreatinin 0,5-1,2 mg/dl 1,4 LED <20 mm/jam 30 GD sesaat <200 mg/dl 138 143 187 75 Asam urat 4 – 8,5 mg/dl 7,8 Darah lengkap : Hb 14,0 – 18 g/dl 17,7 17,3 14,3 Hct 36-48% 52,4 45,4 43,4 Leukosit 3500-10.000/ µL 18.200 17.600 9400 Trombasit 150.000-390.000/ µL 194.000 170.000 204.000 Urin Lengkap Protein Negatif ++ Lekosit Negatif 1-2 Epitel Negatif 1-3 Bakteri Negatif - Sperma Negatif +
  • 28. No Nama obat Rute Regimentasi Dosis Tanggal pemberian obat (hari ke-) 23/6 24/6 25/6 26/6 27/6 28/6 29/6 30/6 1/7 1 RL : D5 i.v 1 : 2 √ √ √ √ √ √ 2 NS i.v √ √ √ 3 KCl i.v √ 4 Ranitidin i.v 2x1 amp √ 3x50 m g (p.o) √ √ √ 5 Metokloperamid i.v 2x1 amp √ // 6 Antasida p.o 3 x Cth II √ 3x C I √ √ √ √ √ 7 Ceftriaxone i.v 2x1 gr √ √ √ √ √ 8 Parasetamol p.o 3x500 mg √ √ 9 Lanzoprazol p.o 2x30 mg √ √ √ √ √ √ √ 10 Digoxin i.v 1x1 amp (0,5 mg) √ 1x0,25 mg (p. o) √ √ √ √ √ √ 11 Spironolakton p.o 25 mg-0-0 √ √ √ √ √ √ 12 Aspilet p.o 1x80 mg √ √ √ √ √ √ 13 Valsartan p.o 1x160 mg √ √ √ √ Profil Pengobatan
  • 30. PROFIL PENGOBATAN PADA SAAT MRS Pemantauan kefarmasian Komentar dan alasan Jenis obat* Rute Dosis Frek Indikasi obat pada pasien RL : D5 i.v 1:2 Pengganti cairan/elektrolt yang hilang dan gula Pasien lemas dan susah makan Dilihat dari pasien yang lemas dan maka infus RL masuk untuk pemulihan cairan/elektrolit yang hilang D5 digunakan karena susah makan makanya di beri glukosa secara iv agar tidak terjadi hipoglikemi dan lemas NS i.v Pengganti cairan elektrolit Menyeimbangkan tubuh NS cairan infus untuk elektrolit keseimban gan cairan dalam tubuh KCL i.v 2 fl Mencegah Hipokalemi Kadar K+ tanggal 28 : 2,6 mEq/L Untuk meningkatkan kadar kalium yang re ndah pada tanggal 28 Digoksin i.v p.o 0,5 mg 0,25 mg 1x1 1x1 Meningkatkan efisiensi ja ntung sehingga silkulasi d arah menjadi lebih baik. riwayat stroke Dapat mengendalikan detak jantung dan meningkatkan efisiensi jantung sehingga silkulasi darah menjadi lebih baik. Dapat mempercepat kerja jantung sehingga aliran darah dari jantung ke otak lebih cepat, agar tidak menyebabkan riwayat penyakit sebelumnya timbul kembali
  • 31. Spironolakton p.o 25 mg 1x1 (pagi) antihipertensi Riwayat antihiper tensi tekanan 140/ 100 Untuk menurunkan tekanan darah pasien y ang memiliki tekanan darah yang tinggi. Bisa juga dapat mengatasi kadar kalium ya ng rendah. Valsartan p.o 160 mg 1x1 antihipertensi TD tinggi 140/90 Tanggal 28 Valsartan golongan . Akibatnya tekanana darah menurun dan jantung lebih mudah memompa darah ke seluruh tubuh. Aspilet p.o 80 mg 1x1 antikoagulan Riwayat stroke, Konsumsi alcohol dan merokok Diberikan antiplatelet untuk mencegah ter jadinya aterotrombotik yang dapat menye babkan stroke tetapi penambahan obat ini dapat berisiko karena ditakutkan ada pend arahan pada lambung maka dapat di ganti klopidogrel karena aspirin juga mengham bat cox 1 yang menyebabkan mukosa lam bung tidak terbentuk melukai lambung ka rena dosis yang rendah bisa di toleransi Parasetamol p.o 500 mg 3x1 Demam Pasien awal MRS demam suhu 37,3 -37,4 Dipilih Acetaminophen untuk mengobati demam dan nyeri karena tidak mengiritasi lambungCeftriaxone i.v 1 gram 2x1 antibiotik Tanggal 24 LED 30 WBC 17.600 Mengatasi infeksi yang terjadi, yang ditandai dengan peningkatan WBC dan LED Antibiotik golongan cephalosporin yang da pat digunakan untuk mengobati dan mence gah kondisi akibat infeksi bakteri H.pylori Metoklopramid i.v 2x1 amp 2x1 amp Pirokinetik dan antiemet ik Mengatasi mual MRS Sebagai mencegah refluks dan memperbai ki bersihan asam lambung dan dapat meng
  • 32. Lansoprazol p.o 30 mg 2x1 menghambat pompa pr oton sehingga sekresi a sam lambung menurun Karena Pasien M RS akan mengala mi stress ulcer, m ual, serta gastritis lansoprazol masuk untuk menghambat sekres i asam lambung berlebih pada stadium akhir dari proses sekresi asam lambung Lebih kuat dari pada antagonis H2 Ranitidin i.v p.o 50 mg 50 mg 2x1 3x1 Menghambat sekresi as am lambung mual, nyeri Sebagai obat penghambat reseptor H2 Menurunkan kadar asam lambung yang berle bihan Antasida p.o 5 ml 15 ml 3x2 3x1 Menetralkan asam lam bung Mual , nyeri Berfungsi untuk menetralkan asam lambung Digunakan untuk meredakan rasa nyeri yang disebabkan kandungan asam yang berlebihan pada lambung. Sinvastatin p.o 5 mg 1x1 (mlm) Obat dislipidemia tgl 24/6 :HDL 32 Pasien diberikan simvastatin dikarenakan kad ar HDL yang rendah dimana LDL merupakan lemak jahat yang dibawa bersama aliran dara h yang memungkinkan terjadinya pembekuan plak-plak di dinding pembuluh darah (dislipe mia) Sangobion p.o 1 tab. 1x1 mencegah anemia, men ingkatkan absorbsi zat besi dan vitamin B12, mencegah susah BAB LED meningkat HCT menurun me nandakan berkura ngnya sel darah merah Diberikan sangobion untuk mencegah terjadi- nya anemia yang bisa diakibatkan penyakit p encernaan yaitu maag (perdarahan perlahan-l ahan selama jangka waktu yang relatif panjan g). Obat ini mengandung sorbitol yang berma nfaat untuk : meningkatkan absorbsi zat besi dan vitamin B12, mencegah susah BAB yang umumnya terjadi pada suplementasi zat besi
  • 33. Plan
  • 34. • Pasien mengalami sesak nafas pada tanggal 23, 26 dan 27 • Pasien didiagnosa dyspepsia dan m engalami asam lambung yang berle bihan • Diberikan terapi O2 untuk mengata si sesak • Antiplatelet aspilet di change den gan klopidogrel