SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
15 Penyebab Muntah
Penyebab sering (no 1-2) dan Penyebab Jarang (no 3-15)
1. Infeksi Virus dan Gastroentritis Akut. Penyebab paling sering adalah infeksi virus di antaranya
adalah gastroenteristis akut biasanya oleh virus khususnya rotavirus. Infeksi diare pada anak
paling sering disebabkan karena infeksi rotavirus. Infeksi diare karena rotavirus ini sering
diistilahkan muntaber atau muntah berak. Gejala infeksi rotavirus atau virus lainnya berupa
demam ringan, diawali muntah sering, diare hebat, dan atau nyeri perut. Muntah dan diare
merupakan gejala utama infeksi rotavirus dan dapat berlangsung selama 3 – 7 hari. Infeksi
rotavirus dapat disertai gejala lain yaitu anak kehilangan nafsu makan, dan tanda-tanda dehidrasi.
Infeksi rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi ringan dan berat, bahkan kematian. Infeksi virus
bukan rotavirus biasanya hanya terdapat keluhan muntah sering tanpa diikuti diare yang hebat
2. Penderita Alergi dan hipersensitifsaluran cerna Pada anak penderita alergi khususnya dengan
Gastrooesephageal Refluks. Pada penderita ini biasanya keluhan muntah atau gumoh sering saat
usia di bawah usia 6- 12 bulan. Setelah usia itu keluhan berangsur berkurang dan akan membaik
palaing lama setelah usia 5-7 tahun. Pada umumnya usia 3-6 bulan muntah hanya 2-5 kali perhari
dan kan membaik dengan pertambahan usia. Serangan gangguan muntah akan lebih berat saat
terjadi infeksi saluran napas atau infeksi virus lainnya. Keluhan infeksi virus biasanya disertai
keluhan demam, badan hangat, badan pegal, nyeri otot, sakit kepala, nyeri tenggorokan, batuk
atau pilek. Makanan pada penderita alergi makanan bisa menyebabkan muntah tetapi hanya lebih
ringan dan dalam beberapa saat akan berkurang. Penderita alergi dengan GER biasanya disertai
dengan alergi pada kulit, hidung dan saluran napas.
3. Stenosis pilorus (pada bayi, ini biasanya menyebabkan “muntah proyektil” sangat kuat dan
merupakan indikasi untuk operasi mendesak)
4. Obstruksi usus
5. Terlalu banyak Makan
6. Akut abdomen dan / atau peritonitis
7. Ileus
8. Kolesistitis, pankreatitis, usus buntu, hepatitis
9. Keracunan makanan
10. Sensory sistem dan otak . Penyebab dalam sistem sensorik Gerakan: motion sickness (yang
disebabkan oleh overstimulation dari labirin kanal-kanal telinga), Ménière penyakit. Penyebab di
otak Gegar Otak, Perdarahan otak, Migrain, Tumor otak, yang dapat menyebabkan kerusakan
kemoreseptor dan Intrakranial jinak hipertensi dan hidrosefalus
11. Gangguan metabolik (ini mungkin mengganggu baik perut dan bagian-bagian otak yang
mengkoordinasikan muntah) : Hypercalcemia (kadar kalsium tinggi), Uremia (penumpukan urea,
biasanya karena gagal ginjal), Adrenal insufisiensi, Hipoglikemia dan Hiperglikemia
12. Kehamilan Hiperemesis, Morning sickness
13. Reaksi obat (muntah dapat terjadi sebagai respon somatik akut) alkohol (sedang sakit saat
sedang mabuk atau sedang sakit pagi berikutnya, menderita setelah efek, yaitu, mabuk tersebut),
opioid, selective serotonin reuptake inhibitor, banyak obat kemoterapi dan beberapa entheogens
(seperti peyote atau ayahuasca)
14. Penyakit Norwalk virus, Flu Babi Dan berbai penyakit ionfeksi lainnya
15. Lain-lain:
 Gangguan makan (anoreksia nervosa atau bulimia nervosa)
 Untuk menghilangkan suatu racun tertelan (beberapa racun tidak boleh dimuntahkan karena
mereka mungkin lebih beracun ketika dihirup atau disedot, karena lebih baik untuk meminta
bantuan sebelum menginduksi muntah)
 Beberapa orang yang terlibat dalam pesta minuman keras akan menyebabkan muntah dalam
rangka untuk memberikan ruang dalam perut mereka untuk konsumsi alkohol lebih lanjut.
 Setelah operasi (mual dan muntah pasca operasi)
 Menyenangkan pemandangan, bau atau pikiran (seperti materi membusuk, muntah orang lain,
memikirkan muntah), dll
 Ekstrim nyeri, seperti sakit kepala yang intens atau infark miokard (serangan jantung)
 Kekerasan emosi
 Muntah siklik sindrom (kondisi buruk-dipahami dengan serangan muntah)
 Dosis tinggi radiasi pengion kadang-kadang akan memicu refleks muntah di korban
 Kekerasan cocok batuk, cegukan, atau asma
 Gugup
 Melakukan aktivitas fisik (seperti berenang) segera setelah makan.
 Dipukul keras di perut.
 Kelelahan (melakukan latihan berat terlalu banyak dapat menyebabkan muntah tak lama
kemudian).
 Sindrom Ruminasi, gangguan kurang terdiagnosis dan kurang dipahami yang menyebabkan
penderita untuk memuntahkan makanan yang tak lama setelah konsumsi.
Dampak dan komplikasi
 Dehidrasi Tubuh kekurangan cairan, disebut juga dehidrasi. Pada saat muntah, maka isi perut
yang kebanyakan adalah cairan akan keluar, sehingga membuat tubuh kehilangan cairan yang
tadinya penting untuk berperan dalam homeostasis. Dehidrasi ini akan berimplikasi hipovolemik
pada tubuh, kulit kering/pecah-pecah, penurunan kesadaran, serta sianosis.
 Acidosis metabolik, akibat kekurangan H+ pada lambung.
 Kerusakan gigi akibat tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat muntah, asam lambung
akan keluar bersamaan dengan isi perut. Ketika asam lambung keluar dan berada di dalam mulut,
maka akan merusak email gigi sehingga gigi menjadi rapuh dan gampang rusak.
 Lemahnya perut, gangguan pandangan, pendengaran, dll.
Penanganan
 Pemberian cairan (minum) untuk menggantikan cairan yang telah hilang dan mencegah terjadinya
dehidrasi.
 Posisikan anak pada posisi telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke kanan) untuk
menghindari isi muntahan masuk ke saluran napas.
 Perhatikan tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi
dapat terjadi apabila anak muntah terus-menerus. Dehidrasi yang berat dapat mengancam nyawa.
 Tetap berikan cairan. Pemberian cairan (minum) sangat penting untuk mencegah anak dehidrasi.
Apabila anak menolak, tetap bujuk anak untuk minum. Untuk Bayi, bila anda masih menyusui,
berikan ASI. Dokter mungkin akan menambahkan cairan elektrolit (oralit). Bila bayi anda
mendapatkan susu formula, dokter mungkin akan menggantikan sementara susu formula dengan
oralit selama 12-24 jam pertama, atau menganjurkan untuk memberikan susu formula yang 2 kali
lebih encer dibandingkan susu formula yang biasa diberikan. Untuk anak yang lebih besar dapat
diberikan air, air bercampur gula (1 sendok teh gula dalam 120 ml air), dan oralit. Berikan cairan
dalam jumlah sedikit-sedikit tapi sering (1 sendok teh tiap 1-2 menit). Apabila toleransi anak baik
atau tidak muntah lagi, tingkatkan jumlah cairan secara bertahap. Apabila anak tetap muntah,
tunggu 30-60 menit terhitung sejak muntah terakhir, lalu berikan 1 sendok teh cairan tiap 1-2
menit. Pemberian cairan dalam jumlah sedikit namun frekuensinya sering relatif lebih mudah
ditoleransi anak dari pada pemberian dalam jumlah banyak sekaligus.
 Modifikasi pola makan. Hindari pemberian makanan yang padat, berserat dan keras dan berlemak
karena makanan tersebut relatif lebih lama dicerna dan dapat merangsang muntah
 Saat muntah berlebihan atau melebihi 5 kali sehari sebaiknya dipuasakan sementara sambil
minum obat muntah. Setelah 1 jam baru boleh minum sedikit-sedikit tapi sering.
15 Obat Muntah
Gangguan muntah akibat rangsangan SSP pusat (VC) dapat dirangsang secara langsung oleh iritasi
GI, mabuk perjalanan, atau neuritis vestibular. Peningkatan aktivitas neurotransmitter pusat, seperti
dopamin dalam zona pemicu kemoreseptor (CTZ) atau asetilkolin di VC, tampaknya mediator utama
muntah. Sebuah episode emetogenik dapat memulai pelepasan serotonin (5-HT) dari sel
enterochromaffin di saluran pencernaan. 5-HT kemudian berikatan dengan reseptor 5-HT3 yang
merangsang neuron vagal yang mengirimkan sinyal ke VC, mengakibatkan mual dan muntah. Agen
farmakologis diarahkan ke etiologi tertentu atau mekanisme yang merangsang
respon muntah.Lihatinformasi obat penuh
1. Siproheptadin (Periactin) Nonselektif antihistamin efektif dalam CVS dan
untukmigrain.Juga perangsang nafsu makan. Efek terapi yang diamati dalam waktu 1-2 minggu.
Sangat baik pilihan untuk anak-anak <5 y.Lihat informasi obat penuh
2. Amitriptyline (Elavil) TCA seperti amitriptyline sangat baik lini pertama pilihan pada anak-
anak> 5 y. Memiliki efek samping antikolinergik dan menenangkan, dengan demikian, terbaik
diberikan pada waktu tidur. Aritmia jantung, terutama di overdosis, telah dijelaskan, memantau
interval QTc baik sebelum memulai dan setelah mencapai level target disarankan. Sampai dengan
1 bulan mungkin diperlukan untuk melihat efek klinis.
3. Fenobarbital (luminal) Bisa digunakan pada pasien dengan atau tanpa perubahan EEG. Tingkat
79% respon telah diamati pada pasien dengan CVS.
4. Ondansetron (Zofran) Obatini merupakan antagonis 5-HT3 langsung bertindak di aferen vagal
CTZ dan dari saluran GI. Melemahkan atau kadang-kadang membatalkan sebuah episode aktif
dari CVS. Tinggi dosis lebih efektif pada pasien dengan CVS. Ondansetron merupakan
serotonergis agonis dan antagonis terbaru dengan efek antimuntah yang sangat efektif
5. Sumatriptan (Imitrex) Merupakan obat agonis 5-HT1B/1D efektif dapat mengakhiri sebuah
episode dari CVS oleh konstriksi pembuluh darah serebral. Tinggi dosis lebih efektif pada pasien
dengan CVS.
6. Lorazepam (Ativan) Karena kedua sifat mereka obat penenang dan antinausea, sedatif dapat
membantu. Menginduksi sedasi dan anxiolysis melalui penghambatan GABA pusat. Muncul
sinergis dengan efek antinausea dan antiemetik dari 5-HT3 antagonis. Sedasi bersamaan dan
induksi tidur memberikan bantuan berkelanjutan dari mual keras.
7. Diphenhydramine (Benadryl) Untuk pengobatan dan profilaksis gangguan vestibular yang dapat
menyebabkan mual dan muntah. Menyediakan obat penenang ringan dan antinausea sinergis dan
tindakan antiemetik dengan 5-HT3 antagonis.
8. Prometasine. Golongan antihistamin, bermanfaat untuk segala jenis muntah. Efek sampingnya
mengantuk dan gejala ekstra piramidal (distonik, diskinetik terutama pada anak dan remaja).
9. Domperidone/Butyrophenones. Memiliki efek ringan – sedang jika digunakan pada kondisi
kemoterapi atau post operasi. Domperidone meningkatkan peristaltik esophagus dan tekanan
sfingter esophagus bagian distal, meningkatkan motilitas dan peristaltik gaster serta memperbaiki
koordinasi gastroduodenal sehingga memfasilitasi pengosongan lambung dan menurunkan waktu
transit usus halus.
10. Chlorpromazine. Merupakan golongan phenolthiazine yang mempunyai reaksi antikolinergik
dan antihistamin. Obat ini mengurangi transisi dopamin ke CTZ dan mengurangi rangsang aferen
dari pusat muntah ke usus halus. Efek samping obat ini adalah sedasi, reaksi ekstra piramidal,
jaundice dan gangguan darah.
11. Metochiopramide. Suatu golongan antagonis dopamin, bekerja pada reseptor dopamin pada
CTZ.
12. Cisapride. Obat prokinetik baru yang meningkatkan pelepasan asetilkolin pada pleksus
mienterikus. Cisapride juga dapat meningkatkan motilitas gastrointestinal, meningkatkan
peristaltik dan tekanan sfingter esophagus bagian distal, meningkatkan pengosongan lambung.
Kontraindikasi pada kasus hipersensitivitas, perdarahan saluran cerna, obstruksi mekanin dan
perforasi saluran cerna. Cisapride juga dikontraindikasikan untuk pasien dengan interval QT
memanjang, riwayat aritmia, gagal jantung kongestif, gagal ginjal, gangguan elektrolit serta gagal
nafas.
13. Propranolol (inderal) Beta-adrenergik bloker dan sangat baik lini pertama agen untuk profilaksis
bila digunakan pada dosis rendah. Memiliki khasiat% tingkat 57, dengan keberhasilan
didefinisikan sebagai pengurangan 50% pada frekuensi dan tingkat keparahan episode.
Membutuhkan 1 minggu untuk keberhasilan dan membutuhkan penarikan bertahap selama 1
minggu. Dosis dapat dipantau oleh penurunan pulsa presleep istirahat dari awal. Penurunan <bpm
15-20 menunjukkan dosis dapat lebih meningkat.
14. Eritromisin (E.E.S., Eryc, E-Mycin, Erythrocin) Lambung prokinetic yang merangsang
dikoordinasikan pengosongan lambung. Sebuah tingkat respons 75% telah dibuktikan pada pasien
dengan CVS.
15. Ranitidine Ranitidine adalah obat yang disebut histamine-2 blockers. Ranitidine bekerja dengan
mengurangi kadar produksi asam perut. Ranitidine digunakan untuk mengobati dan mencegah
luka pada perut dan pencernaan. Obat ini juga mengobati kondisi dimana perut memproduksi
terlalu banyak asam, seperti Zollinger-Ellison syndrome. Ranitidine juga mengobati
gastroesophageal reflux disease (GERD) dan kondisi lain dimana asam naik dari perut ke dalam
esophagus yang menyebabkan mulas
Anda harus mencari perawatan medis darurat (UGD) jika muntah disertai dengan:
 Ada darah dalam muntahan (berwarna merah terang atau kehitaman “ampas kopi”) Baca:Muntah
Darah
 Sakit kepala parah atau leher kaku
 Lemah lesu, kebingungan, atau kesadaran menurun
 Sakit perut parah
 Demam lebih dari 38,5 C
 Diare
 Frekuensi Napas dan nadi sangat cepat dan lemah
Ondansetron, Pilihan Utama Obat Anti Muntah dan Mual
Ondansetron termasuk kelompok obat Antagonis serotonin 5-HT3, yang bekerja
dengan menghambat secara selektif serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) berikatan pada
reseptornya yang ada di CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan di saluran cerna.
Serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) merupakan zat yang akan dilepaskan jika terdapat toksin
dalam saluran cerna, berikatan dengan reseptornya dan akan merangsang saraf vagus menyampaikan
rangsangan ke CTZ dan pusat muntah dan kemudian terjadi mual dan muntah.
Ondansetron dibandingkan dengan obat anti mual dan muntah yang lain adalah:
Sangat efektif mengatasi mual dan muntah yang hebat. Relatif lebih aman karena tidak menimbulkan
reaksi ekstrapyramidal,
Relatif aman digunakan untuk anak dan kasus hyperemesis gravidarum pada ibu hamil. Mempercepat
pengosongan lambung
Efek samping Ondansetron yang relatif sering ditemukan adalah sakit kepala, pusing dan susah buang
air besar. Tetapi terkadang efek samping ini hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus.
Jika obat anti mual dan muntah yang lain tidak dapat mengatasi mual dan muntah, maka Ondansetron
adalah obat yang paling tepat untuk mengatasi derita akibat mual dan muntah
Ondansetron dalam bentuk sediaan injeksi 4mg/2 ml dan 8 mg/4ml dikategorikan sebagai produk baru
Indofarma (INAF). Padahal jika kita bandingkan Ondansetron INAF dengan produk lain dengan
komposisi yang sama telah hadir di pasar farmasi sejak awal tahun 2000-an, sehingga sebenarnya
Ondansetron INAF bukan merupakan produk baru di pasar farmasi. Ondansetron dengan sediaan
tablet 4 mg dan 8 mg.
Ondansetron adalah antagonis reseptor 5HT3 yang poten dan selektif.
Pemberian obat-obat kemoterapi dan radioterapi dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 ke dalam usus
halus yang akan merangsang refleks muntah dengan mengaktifkan serabut afferen vagal lewat
reseptor 5HT3. Ondansetron menghambat dimulainya refleks ini. Aktifasi serabut afferen vagal juga
dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 dalam area postrema, yang berlokasi di dasar
ventrikel keempat.dan ini juga dapat merangsang emesis/muntah melalui mekanisme sentral.
Karenanya efek Ondansetron dalam penanganan mual dan muntah yang diinduksi oleh kemoterapi
dan radioterapi sitotoksik ini mungkin disebabkan oleh antagonisme reseptor 5HT3 pada neuron yang
berlokasi di sistem saraf pusat maupun di sistem saraf tepi. Pada percobaan psikomotor, Ondansetron
tidak mengganggu tampilan dan juga tidak menyebabkan sedasi. Ondansetron tidak mengganggu
konsentrasi prolaktin dalam plasma.
Adapun nama dagang Ondansentron yang ada dipasaran adalah Cedantron, Dantroxal, Entron, Frazon,
Invomit, Lametic, Narfoz, Ondavell, Onetic 4, Trovensis, Vomceran, Vometraz, Vometron, Zantron,
Zofran
Indikasi Ondansenteron adalah :
 Untuk untuk menangani mual dan muntah yang diinduksi oleh obat kemoterapi dan
radioterapi sitotoksik.
 Pencegahan mual dan muntah pasca operasi.
 Narfoz sebaiknya tidak digunakan pada keadaan mual atau muntah karena sebab lain.
Kontraindikasi
 Narfoz jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap
Ondansetron.
Efek samping
 Efek samping yang biasanya terjadi adalah sakit kepala, sensasi kemerahan atau hangat pada
kepala dan epigastrium.
 Efek samping yang jarang terjadi dan biasanya hanya bersifat sementara adalah peningkatan
aminotransferase yang asimtomatik.
 Ondansetron juga dapat meningkatkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan
konstipasi pada beberapa penderita.
 Ada beberapa laporan tentang terjadinya reaksi hipersensitif yang cepat.
 Kehamilan. Pada hewan percobaan Ondansetron tidak bersifat teratogenik. Belum ada
percobaan yang dilakukan pada manusia. Sama seperti obat-obat lainnya, sebaiknya
Ondansetron tidak digunakan pada kehamilan, terutama pada trimester pertama, kecuali bila
manfaat yang di dapat melebihi dan resiko yang mungkin akan terjadi.
 Wanita menyusui. Percobaan pada tikus membuktikan adanya ekskresi Ondansetron pada
ASI. Oleh karena itu, ibu-ibu yang mendapat Ondansetron dianjurkan untuk tidak menyusui.
 Ondansetron dapat menimbulkan gangguan irama jantung Obat ondansetron, salah satu
antiemetik pada kemoterapi, terbukti memiliki risiko untuk gangguan irama jantung. FDA
melaporkan bahwa pada kondisi-kondisi tertentu penggunaan ondansetron harus lebih hati-
hati dan perlu dilakukan monitoring dengan memantau gambaran EKG. Kondisi-kondisi yang
disarankan lebih hati-hati dalam menggunakan ondansetron antara lain pasien dengan bakat
gangguan irama jantung yaitu pasien dengan kongenital long QT syndrome, gangguan
mineral misalnya hipokalemia, hipomagnesia, gagal jantung, bradikardia dan penggunanaan
bersama obat-obatan yang mengakibatkan pemanjangan interval QT.
Kemasan
 Ondansetron : Narfoz 4 mg tablet, dus,2 strip @ 6 tablet.
 Ondansetron : Narfoz 8 mg tablet, dus,1 strip @ 12 tablet.
 Ondansetron :Narfoz sirup, 5 mg/5 ml, 1 botol @ 60 ml.
 Ondansetron : Narfoz 4 mg injeksi, dus, 5 ampul @ 2 ml.
 Simpan pada suhu di bawah 25°C di tempat kering, terlindung dari cahaya, dan jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
Peptic ulcer
Penggunaan Obat Golongan Proton Pump Inhibitor (Omeprazol)
Sebelum dilakukan terapi penyembuhan tukak lambung maka perlu ditentukan
penatalaksanaan terapi yang meliputi sasaran terapi, tujuan terapi, dan strategi terapi. Dalam terapi
tukak lambung yang menjadi sasaran terapi adalah menetralkan asam lambung, melindungi
pertahanan mukosa, dan membunuh HP (hal ini dilakukan jika tukak lambung disebabkan oleh infeksi
HP). Tujuan terapi tukak lambung adalah menyembuhkan tukak, mencegah tukak kambuh,
menghilangkan nyeri tukak, dan menghindari terjadinya komplikasi. Strategi terapiuntuk tukak
lambung meliputi terapi non-farmakologis dan farmakologis. Terapi non-farmakologis dapat
dilakukan dengan menghentikan penggunaan NSAIDs dan obat-obat lain yang memiliki efek samping
tukak lambung, menghindari stress yang berlebihan, menghindari makanan dan minuman yang dapat
memperburuk gejala tukak lambung dan menjaga sanitas baik diri sendiri maupun lingkungan.
Terapi farmakologi untuk tukak lambung :
1. H2 reseptor antagonis
Mekanisme kerja : mengurangi sekresi asam dengan cara memblok reseptor histamin dalam
sel-sel parietal lambung.
Contoh : simetidin, ranitidin.
2. Proton pump inhibitor
Mekanisme kerja : mengontrol sekresi asam lambung dengan cara menghambat pompa proton
yang mentranspor ion H+
keluar dari sel parietal lambung.
Contoh : omeprazol, lansoprazol, esomeprazol, pantoprazol, dan rabeprazol.
3. Bismuth chelate
Mekanisme kerja : membasmi organisme karena bersifat racun terhadap HP.
Kombinasi bismuth dengan ranitidin yang dikenal sebagai ranitidin bismuth sitrat jika
dikombinasikan dengan 1 atau 2 antibiotik dapat ampuh membasmi HP.
Efek samping obat ini dapat terakumulasi pada pasien yang memiliki gangguan fungsi ginjal.
4. Sukralfat
Mekanisme kerja : melindungi mukosa dengan cara membentuk gel yang sangat lengket dan
dapat melekat kuat pada dasar tukak sehingga menutupi tukak.
5. Antasida
Mekanisme kerja : menetralkan asam lambung dengan cara meningkatkan pH lumen
lambung.
Obat ini hanya menetralkan asam lambung tetapi tidak dapat menyembuhkan tukak.
Contoh : Natrium bikarbonat, Mg(OH)2, Al(OH)3.
6. Misoprostol
Misoprostol merupakan analog prostaglandin yang mendukung penyembuhan tukak dengan
menstimulasi mekanisme proteksi pada mukosa lambung dan menurunkan sekresi asam. Misoprostol
digunakan pada pasien yang mengkonsumsi NSAIDs untuk mencegah timbulnya tukak.
7. Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk membasmi HP. Dalam pengobatan tukak lambung, antibiotik
yang digunakan biasanya kombinasi 2 antibiotik. Hal ini bertujuan untuk menghindari
resistensi antibiotik.
Contoh kombinasi antibiotik : klaritomisin-amoksisilin, klaritomisin-metronidazol, metronidazol-
amoksisilin, metronidazol-tetrasiklin.
Dalam menentukan pilihan obat untuk terapi farmakologis tukak lambung, perlu dilakukan
penyesuaian dengan mempertimbangkan sasaran terapi dan faktor-faktor penyebab terjadinya tukak
lambung.Misalnya: jika tukak lambung disebabkan karena infeksi HP maka dalam terapi digunakan
obat golongan H2 reseptor antagonis atau proton pump inhibitor untuk mengurangi sekresi asam
lambung dan perlu ditambahkan antibiotik untuk membasmi HP. Namun jika tukak lambung tidak
disebabkan oleh HP maka terapi tukak lambung tidak perlu menggunakan antibiotik, terapi yang
diberikan cukup dengan obat yang dapat menetralkan asam lambung atau dengan obat yang dapat
mengurangi sekresi asam lambung.
Obat pilihan untuk terapi tukak lambung tanpa infeksi HP salah satunya yaitu omeprazol,
yang merupakan obat golongan proton pump inhibitor.
Nama generik : Omeprazol
Nama dagang : Protop®
, Pumpitor®
, Norsec®
, Lambuzole®
, Loklor®
, Losec®
, OMZ®
, Prilos®
,
Socid®
, Contral®
, Dudencer®
, Opm®
, Onic®
, Promezol®
, Stomacer®
, Prohibit®
, Ulzol®
, Zollocid®
,
Zepral®
, Lokev®
, Meisec®
, Omevell®
, Ozid®
Indikasi : Tukak lambung, tukak duodenum, tukak esofagus, refluk esofagus, sindrom Zollinger-
Ellison, tukak yang resisten, pembasmian HP saat dikombinasi dengan antibiotik, pendarahan
gastrointestinal bagian atas, tukak karena NSAIDs. Omeprazol digunakan untuk terapi jangka
pendek dan jangka panjang.
Kontraindikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap omeprasol, atau obat turunan benzimidazol
seperti lansoprazol, pantoprazol, esomeprazol, dan rabeprazol.
Bentuk sedian dan kekuatan :
Kapsul lepas lambat berisi granul bersalut enterik (10 mg, 20 mg, 40 mg).
Tablet lepas lambat (20 mg).
Dosis dan aturan pakai : 20-40 mg sekali sehari selama 4-8 minggu. Omeprazol diminum 15-30
menit sebelum makan pagi. Tablet atau kapsul omeprazol diminum dengan cara langsung ditelan
menggunakan air. Jangan menguyah atau menghancurkan tablet omeprazol dan jangan membuka
kapsul omeprazol karena obat ini didesain untuk lepas lambat.
Efek samping : Diare, sakit kepala, konstipasi, mual, muntah, nyeri perut, batuk, rasa letih, nyeri
punggung, gejala flu, ruam kulit.
Resiko khusus :
Anak usia < 18 th nyeri kepala
Wanita hamil terdapat laporan omeprazol menyebabkan kelainan kongenital pada bayi
yang dilahirkan oleh wanita yang mengkonsumsi omeprazol selama hamil. Omeprazol
diberikan pada wanita hamil apabila manfaat lebih besar daripada resiko pada janin.
Wanita menyusui omeprazol didistribusikan ke air susu maka sebaiknya omeprazol
tidak digunakan pada wanita menyusui, penggunaan omeprazol pada wanita menyusui
dapat diganti dengan obat golongan antasida.
Pasien cirrhosis jumlah obat di dalam tubuh akan meningkat jika dibandingkan dengan
pasien tanpa penyakit tambahan.
Penggunaan Antasid Pada Pasien Tukak Lambung
Apa saja obat yang bisa digunakan untuk terapi?
Tujuan dari terapi tukak lambung adalah untuk mengurangi serta menetralkan asam lambung,
menghilangkan faktor penyebab, meringankan atau menghilangkan nyeri epigastrik, mencegah
kekambuhan, memperkuat sistem perlindungan mukosa, dan mencegah terjadinya komplikasi yang
serius (hemoragi, perforasi, obstruksi). Sasaran dari terapi tukak lambung adalah faktor penyebab
terjadinya tukak yaitu bakteri H. pylori dan asam lambung berlebih. Selain itu pertahanan mukosa
juga menjadi sasaran terapi. Untuk mencapai tujuan terapi tersebut dapat dilakukan beberapa strategi
dalam terapi, antara lain penggunaan obat untuk hipersekresi dan penetralan asam lambung,
penggunaan obat yang memperkuat sistem perlindungan mukosa, penggunaan obat yang dapat
mencegah senyawa pencetus dan faktor penyebab, penggunaan obat untuk menghilangkan nyeri
epigastrik, penggunaan obat untuk mencegah kekambuhan dan penggunaan obat untuk mencegah
komplikasi. Terapi yang digunakan ada 2 cara, yaitu terapi nonfarmakologis dan farmakologis. Untuk
terapi nonfarmakologis dengan cara mengurangi atau menghilangkan stress, berhenti merokok dan
menggunakan obat NSAID, menghindari makanan pencetus tukak seperti makanan pedas, kafein, dan
alkohol. Apabila terjadi komplikasi dilakukan operasi. Sedangkan terapi farmakologisnya dapat
menggunakan beberapa golongan obat yaitu, golongan Pompa Proton Inhibitor (PPI), Antagonis
Reseptor Histamin H2, Sucralfate, Antasida, Analog Prostaglandin. Selain itu, kombinasi dua
antibiotik dengan PPI untuk eradikasi (pembasmian) H. pylori. Sesuai dengan judulnya, artikel ini
akan membahas lebih lanjut mengenai obat golongan antasid. Sebelum lahirnya obat PPI dan
Antagonis Reseptor Histamin H2, antasid digunakan untuk mengobati tukak lambung dan dispepsia
(gangguan pencernaan). Hingga saat ini antasid masih digunakan untuk menghilangkan rasa panas
dalam perut serta dispepsia. Antasid merupakan basa lemah yang bereaksi dengan asam lambung
membentuk garam dan air. Selain menetralkan asam lambung, antasid juga meningkatkan pertahanan
mukosa lambung dengan memicu produksi prostaglandin pada mukosa lambung. Obat antasid dapat
digolongkan menjadi antasid dengan kandungan alumunium dan magnesium (alumunium hidroksida,
magnesium hidroksida, trisilikat), antasid dengan kandungan natrium bikarbonat, antasid dengan
kandungan bismuth dan kalsium. Simetikon ditambahkan pada antasid untuk meringankan rasa
kembung.
Obat pilihan
Nama Generik : Antasida DOEN
Nama Dagang di Indonesia : Mylanta®/Mylanta Forte®
Indikasi : Gangguan pencernaan, rasa panas pada ulu hati, lambung perih, meredakan hiperasiditas
yang berhubungan dengan tukak lambung, gastritis, esofagitis peptik &
hernia hiatal; meredakan gejala kembung, nyeri perut akibat
penimbunan gas pasca operasi. Untuk pemeriksaan endoskopi.
Kontra Indikasi : Pasien dengan gangguan ginjal
Dosis & Aturan Pakai : Tablet = 1-2 tablet, larutan = 1-2 sendok teh.
Larutan forte= 1-2 sendok teh.
Diberikan 4 kali sehari, 1 jam sesudah makan & sebelum tidur. Penggunaan tablet dengan cara
dikunyah.
Efek Samping : Jarang terjadi (konstipasi, diare), hipofosfatemia (pemakaian jangka panjang).
Perhatian : Hiperkalsemia dapat terjadi pada pasien gagal ginjal yang mengkonsumsi > 4 gram/hari.
Pasien dengan Clearance Creatinine < 30 ml/menit tidak boleh
mengkonsumsi antasid yang mengandung magnesium karena ekskresi
magnesium terganggu.
Interaksi antara Antasid dengan obat lain seperti suplemen yang mengandung besi, warfarin, digoksin,
quinidin, isoniazid, ketokonazol, atau obat golongan fluoroquinolon dapat meningkatkan absorpsi dan
ekskresi obat lain saat diberikan bersamaan. Untuk mencegahnya dilakukan pemisahan pemberian
antasid dengan obat lain dengan selang waktu 2 jam.
TERAPI KOMBINASI UNTUK ERADIKASI HELICOBACTER PYLORI PADA PEPTIC
ULCER DISEASE
TERAPI KOMBINASI UNTUK ERADIKASI HELICOBACTER PYLORI
PADA PEPTIC ULCER DISEASE
Tujuan dari terapi adalah menghilangkan atau mengeradikasi bakteriH.pylori dan mengontrol
jumlah asam lambung berlebih yang dapat memperparah tukak. Terapi tunggal antibiotik atau terapi
tunggal obat penurun kadar asam telah terbukti tidak optimal untuk mengobati tukak yang disebabkan
karena infeksi bakteri H.pylori. Oleh sebab itu, diperlukan suatu kombinasi terapi yang terdiri dari
antibiotika ditambah dengan obat-obat yang mampu menurunkan kadar asam lambung (misalnya
penghambat pompa proton atau antagonis reseptor H2) untuk pasien yang positif H.pylori(4).
Bagaimana kita mengetahui telah terjadi infeksi bakteri H.pylori? Cara untuk mengetahuinya
adalah dengan serangkaian tes di laboratorium. Tes yang dilakukan meliputi tes yang invasif yaitu
dengan endoskopi; tes napas untuk mengetahui apakah terdapat urea dalam napas; tes serum darah
dan tes feses, keduanya untuk mendeteksi antibodi IgG terhadap bakteri ini(2). Antibodi IgG
merupakan zat yang dikeluarkan oleh tubuh sebagai mekanisme pertahanan diri jika terdapat infeksi
bakteri. Terdeteksinya antibodi IgG dalam serum darah dan feses menunjukkan terdapat infeksi
bakteri H.pylori. Walaupun agak memakan biaya, tetapi tes ini sangat penting dilakukan untuk
menentukan strategi terapi yang tepat. Jika tidak terdapat bakteri H.pylori maka cukup digunakan obat
penekan jumlah asam lambung dan tidak perlu digunakan antibiotika.
Berikut ini adalah obat-obat yang digunakan untuk eradikasi bakteriH.pylori dan mengobati
tukak :
ANTIBIOTIK. H.pylori sensitif dengan antibiotik tertentu
misalnyaamoxicillin (Amoxillin(R)-Pharos, kapsul 500 mg)(1) dan antibiotik golongan makrolida
misalnya clarithromycin (Comtro(R)-Combiphar, tablet salut selaput 250 mg) (1). Antibiotik lini
kedua yang digunakan yaitu tetrasiklin (Tetrin(R)-Interbat, kapsul 250 mg dan 500 mg) (1),
metronidazole (Farizol(R)-Ifars, kaplet 250 mg dan 500 mg) (1), dan ciprofloxacin (Cetafloxo(R)-
Soho, kapsul 250 mg dan kaplet 500 mg) (1). Salah satu indikasi semua obat golongan ini adalah
untuk mengeradikasi bakteri H.pylori di saluran cerna. Kontraindikasi : pasien yang mengalami
hipersensitivitas terhadap antibiotik, ibu hamil dan menyusui (tetrasikiln) (5). Efek samping yang
paling umum terjadi dari penggunaan antibiotik adalah permasalahan di saluran pencernaan misalnya
mual, muntah dan diare(5). Reaksi alergi dapat terjadi dengan semua antibiotik tetapi yang paling
sering terjadi adalah alergi antibiotik golongan penisilin atau sulfa. Reaksi alergi yang terjadi mulai
dari bercak merah pada kulit, biasanya jarang, namun parah dan mengancam jiwa karena
menyebabkan shock anafilaksis(5).
OBAT PENEKAN JUMLAH ASAM LAMBUNG. Obat-obat golongan ini meliputi
penghambat pompa proton (PPI/ proton pump inhibitor); antagonis reseptor H2 (H2RA/ H2 reseptor
antagonist); dan antasid. PPI (Proton Pump Inhibitor) bekerja dengan cara menghambat atau
memblok langsung tempat yang menghasilkan asam(3). Beberapa macam obat ini yaitu omeprazole
(OMZ(R)-Ferron, kapsul 20 mg)(1), esomeprazole (Nexium(R)-AstraZeneca, tablet salut selaput 20
dan 40 mg)(1), lansoprazole (Nufaprazol(R)-Nufarindo, kapsul 30 mg)(1), rabeprazole (Pariet(R)-
Eisai, tablet salut enterik 10 mg dan 20 mg)(1), dan pantoprazole (Pantozol(R)-Pharos, tablet 20 dan
40 mg)(1). Efek samping obat golongan ini jarang, meliputi sakit kepala, diare, konstipasi, muntah,
dan ruam merah pada kulit(3). Ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari penggunaan
PPI. Antagonis Reseptor H2 mengurangi sekresi asam lambung dengan cara berkompetisi dengan
histamin untuk berikatan dengan reseptor H2 pada sel parietal lambung. Bila histamin berikatan
dengan reseptor H2, maka akan dihasilkan asam(3). Dengan diblokirnya tempat ikatan antara histamin
dan reseptor, digantikan dengan obat-obat ini, maka asam tidak akan dihasilkan. Beberapa macam
obat ini yaitu cimetidine (Corsamet(R)-Corsa, tablet 200 mg dan 400 mg) (1), famotidine (Ifamul(R)-
Guardian Pharmatama, tablet 20 mg)(1), ranitidine (Tricker(R)-Meprofarm, tablet salut selaput 150
mg)(1), dan nizatidine (Axid(R)-Eli Lily, kapsul 150 mg)(1). Efek samping obat golongan ini yaitu
diare, sakit kepala, kantuk, lesu, sakit pada otot, dan konstipasi.
BISMUT. Bismut biasanya dikombinasikan dengan obat penekan jumlah asam pada terapi
tukak yang disertai infeksi bakteri H.pylori. Bismut aktif melawan H.pylori dengan konsentrasi
hambat minimal yaitu 16 mg/ml (4). Beberapa macam obat yang mengandung bismut yaitu
Diotame(R) dan Pepto-Bismol(R), keduanya dalam bentuk tablet kunyah 262 mg (5). Bismut
dikontraindikasikan untuk pasien yang hipersensitif terhadap bismut.
Berikut ini adalah terapi kombinasi beserta dosis obat yang direkomendasikan dan telah
disetujui oleh Food And Drugs Association (FDA) untuk melawan bakteri H.pylori dan menjaga agar
tidak terjadi sekresi asam berlebih yang dapat memperparah tukak (4):
PPIAC. Kombinasi ini terdiri dari PPI, amoksisilin, dan clarithromycin yang mempunyai
keefektifan 90-95% dalam eradikasi H.pylori. Ketika menggunakan terapi ini, PPI diminum dua kali
sehari sebelum makan selama 14 hari; amoksisilin 1000 mg dua kali sehari bersama dengan makanan
selama 14 hari; dan clarithromycin 500 mg dua kali sehari diminum bersama dengan makanan selama
14 hari. FDA sudah membuktikan bahwa terapi selama 10 hari juga sudah efektif. Terapi 7 hari tidak
disarankan oleh FDA karena kurang efektif dibandingkan terapi selama 10-14 hari. Antagonis
reseptor H2 sebaiknya tidak ditambahkan pada kombinasi yang menggunakan PPI.
PPIMC. Kombinasi ini terdiri dari PPI, metronidazole, danclarithromycin. Metronidazole
500 mg dapat digunakan sebagai pengganti amoksisilin karena memiliki daya eradikasi yang sama.
Efektivitas kombinasi ini yaitu antara 88-95% untuk memeberantas bakteri H.pylori.
BMT-H2. Kombinasi ini terdiri dari bismut, metronidazole, danterasiklin, ditambah dengan
antagonis reseptor H2. Terapi ini agak rumit karena menggunakan empat macam obat yang diberikan
empat kali sehari selama dua minggu dan masih dilanjutkan terapi dengan obat antagonis reseptor
H2 selama 16 hari. Bismut yang diberikan adalah bismuth salisilat 262 mg, dua tablet empat kali
sehari dengan cara dikunyah selama 14 hari diminum bersama makanan dan sebelum tidur.
Metronidazole 250 mg diminum empat kali sehari selama dua minggu diminum bersama makanan
dan sebelum tidur. Tetrasiklin 500 mg diberikan empat kali sehari selama 14 hari diminum bersama
makanan dan sebelum tidur. Antagonis reseptor H2 diberikan selama 30 hari untuk meningkatkan
kesembuhan. PPI yang diminum dua kali sehari dapat digunakan untuk mengganti antagonis reseptor
H2.
RBC-C. Kombinasi ini terdiri dari ranitidine, bismut citrat, danclarithromycin. Ranitidine
150 mg ditambah bismut sitrat 240 mg diminum dua kali sehari selama empat minggu
dikombinasikan dengan clarithromycin 500 mg diminum tiga kali sehari untuk dua minggu pertama.
Kombinasi ini kurang efektif dibanding kombinasi lainnya di atas. Selain itu, waktu pemberiannya
juga agak merepotkan, durasinya lama (empat minggu), ditambah lagi hanya satu antibiotik yang
digunakan. RBC merupakan pilihan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin.
Terapi kombinasi tersebut akan mampu membunuh bakteri H.pyloriyang menyebabkan tukak
dan memperparah tukak. Mengapa kita harus waspada terhadap bakteri H.pylori? Bakteri ini banyak
ditemukan di negara-negara berkembang, dan angka kejadian tukak karena infeksi bakteri ini sangat
tinggi di negara berkembang yang padat penduduknya, ekonomi lemah dan sanitasi lingkungannya
yang buruk. Kita tinggal di Indonesia, negara yang sanitasi lingkungannya cukup amburadul. Dengan
kata lain, kita pun akan mudah terserang infeksi bakteri ini. Satu-satunya cara adalah dengan tetap
menjaga kebersihan lingkungan dan perubahan gaya hidup dan pola makan Anda. Jangan abaikan rasa
nyeri di dalam tubuh Anda sebelum terjadi sesuatu yang lebih parah dalam tubuh Anda. Jangan
sampai masa tua Anda menjadi sengsara karena serangan asam lambung yang berlebihan dan ulah
jahat bakteri H.pylori yang tinggal dengan enaknya, membentuk keluarga bakteri yang hidup dengan
nyaman di dalam saluran cerna Anda. Bukan bermaksud menakut-nakuti, tetapi harga yang harus
dibayar di waktu kemudian bisa tak terhingga mahalnya jika semuanya sudah terlambat untuk diatasi.
Obati sebelum terlambat!

More Related Content

What's hot (20)

Makalah swamedikasi diare dan sembelit
Makalah swamedikasi  diare dan sembelitMakalah swamedikasi  diare dan sembelit
Makalah swamedikasi diare dan sembelit
 
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
 
Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaanGangguan pencernaan
Gangguan pencernaan
 
Askep kolelitis
Askep kolelitisAskep kolelitis
Askep kolelitis
 
Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1
 
Farmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaanFarmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaan
 
Referat Dispepsia
Referat DispepsiaReferat Dispepsia
Referat Dispepsia
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 
CARA MENGATASI KONSTIPASI
CARA MENGATASI KONSTIPASICARA MENGATASI KONSTIPASI
CARA MENGATASI KONSTIPASI
 
Farmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaanFarmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaan
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Merawat lansia dengan sembelit
Merawat lansia dengan sembelitMerawat lansia dengan sembelit
Merawat lansia dengan sembelit
 
Apa itu IBS
Apa itu IBSApa itu IBS
Apa itu IBS
 
Makalah bulimia nervosa
Makalah bulimia nervosaMakalah bulimia nervosa
Makalah bulimia nervosa
 
Farmakoterpai fluvoxamine
Farmakoterpai fluvoxamineFarmakoterpai fluvoxamine
Farmakoterpai fluvoxamine
 
4 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 20204 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 2020
 
Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)
Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)
Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)
 

Similar to 15 Penyebab Muntah

Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakSTIKES GRAHA MEDIKA
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxDiniMardhiyani4
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2NJL
 
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptxWiwithSimatupang
 
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdfmateri ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdfalipdesisuyonosaputr
 
pp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptxpp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptxnarindaika
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowelpjj_kemenkes
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanMina Audina
 
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptx
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptxObat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptx
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptxNandaLutfiawati
 
197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2homeworkping3
 
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babiiJtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babiiRyan Martins
 
bayi gumoh dan muntah
bayi gumoh dan muntahbayi gumoh dan muntah
bayi gumoh dan muntahsri wahyuni
 

Similar to 15 Penyebab Muntah (20)

Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptx
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
 
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdfmateri ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf
materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf
 
Diare usia 1 3 tahun=
Diare  usia 1 3 tahun=Diare  usia 1 3 tahun=
Diare usia 1 3 tahun=
 
pp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptxpp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptx
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
 
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resepNacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
 
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptx
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptxObat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptx
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptx
 
197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Diare Akut.pdf
Diare Akut.pdfDiare Akut.pdf
Diare Akut.pdf
 
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babiiJtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
 
Ppt gastroenterintis
Ppt gastroenterintisPpt gastroenterintis
Ppt gastroenterintis
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
bayi gumoh dan muntah
bayi gumoh dan muntahbayi gumoh dan muntah
bayi gumoh dan muntah
 
Obstipasi
ObstipasiObstipasi
Obstipasi
 
Muntah Pada Bayi
Muntah Pada BayiMuntah Pada Bayi
Muntah Pada Bayi
 

More from khoirilliana12

Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakKhoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakkhoirilliana12
 
Elektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gelElektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gelkhoirilliana12
 
Elektroforesis + jenisnya
Elektroforesis + jenisnyaElektroforesis + jenisnya
Elektroforesis + jenisnyakhoirilliana12
 
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJLaporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJkhoirilliana12
 
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutanLaporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutankhoirilliana12
 
Hasil praktikum sifat koligatif larutan
Hasil praktikum sifat koligatif larutanHasil praktikum sifat koligatif larutan
Hasil praktikum sifat koligatif larutankhoirilliana12
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jeniskhoirilliana12
 
Karya tulis bali (cover)
Karya tulis bali  (cover)Karya tulis bali  (cover)
Karya tulis bali (cover)khoirilliana12
 
Kelarutan intrinsik obat
Kelarutan intrinsik obatKelarutan intrinsik obat
Kelarutan intrinsik obatkhoirilliana12
 

More from khoirilliana12 (20)

Tugas bioanalisis
Tugas bioanalisisTugas bioanalisis
Tugas bioanalisis
 
Pencemaran lingkunga1
Pencemaran lingkunga1Pencemaran lingkunga1
Pencemaran lingkunga1
 
Makalah kimling darah
Makalah kimling darahMakalah kimling darah
Makalah kimling darah
 
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakKhoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
 
elektroforesis gel
elektroforesis gelelektroforesis gel
elektroforesis gel
 
Elektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gelElektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gel
 
Elektroforesis + jenisnya
Elektroforesis + jenisnyaElektroforesis + jenisnya
Elektroforesis + jenisnya
 
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJLaporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
 
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutanLaporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
 
Hasil praktikum sifat koligatif larutan
Hasil praktikum sifat koligatif larutanHasil praktikum sifat koligatif larutan
Hasil praktikum sifat koligatif larutan
 
Lembar kerja resmi
Lembar kerja resmiLembar kerja resmi
Lembar kerja resmi
 
Obat
ObatObat
Obat
 
Dosis farmasetika
Dosis farmasetikaDosis farmasetika
Dosis farmasetika
 
Farmasetika dasar
Farmasetika dasarFarmasetika dasar
Farmasetika dasar
 
soal farmasetika
soal farmasetikasoal farmasetika
soal farmasetika
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
 
Karya tulis bali (cover)
Karya tulis bali  (cover)Karya tulis bali  (cover)
Karya tulis bali (cover)
 
Karya tulis bali
Karya tulis baliKarya tulis bali
Karya tulis bali
 
Kelarutan intrinsik obat
Kelarutan intrinsik obatKelarutan intrinsik obat
Kelarutan intrinsik obat
 
soalsoal sukses ujian
soalsoal sukses ujiansoalsoal sukses ujian
soalsoal sukses ujian
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

15 Penyebab Muntah

  • 1. 15 Penyebab Muntah Penyebab sering (no 1-2) dan Penyebab Jarang (no 3-15) 1. Infeksi Virus dan Gastroentritis Akut. Penyebab paling sering adalah infeksi virus di antaranya adalah gastroenteristis akut biasanya oleh virus khususnya rotavirus. Infeksi diare pada anak paling sering disebabkan karena infeksi rotavirus. Infeksi diare karena rotavirus ini sering diistilahkan muntaber atau muntah berak. Gejala infeksi rotavirus atau virus lainnya berupa demam ringan, diawali muntah sering, diare hebat, dan atau nyeri perut. Muntah dan diare merupakan gejala utama infeksi rotavirus dan dapat berlangsung selama 3 – 7 hari. Infeksi rotavirus dapat disertai gejala lain yaitu anak kehilangan nafsu makan, dan tanda-tanda dehidrasi. Infeksi rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi ringan dan berat, bahkan kematian. Infeksi virus bukan rotavirus biasanya hanya terdapat keluhan muntah sering tanpa diikuti diare yang hebat 2. Penderita Alergi dan hipersensitifsaluran cerna Pada anak penderita alergi khususnya dengan Gastrooesephageal Refluks. Pada penderita ini biasanya keluhan muntah atau gumoh sering saat usia di bawah usia 6- 12 bulan. Setelah usia itu keluhan berangsur berkurang dan akan membaik palaing lama setelah usia 5-7 tahun. Pada umumnya usia 3-6 bulan muntah hanya 2-5 kali perhari dan kan membaik dengan pertambahan usia. Serangan gangguan muntah akan lebih berat saat terjadi infeksi saluran napas atau infeksi virus lainnya. Keluhan infeksi virus biasanya disertai keluhan demam, badan hangat, badan pegal, nyeri otot, sakit kepala, nyeri tenggorokan, batuk atau pilek. Makanan pada penderita alergi makanan bisa menyebabkan muntah tetapi hanya lebih ringan dan dalam beberapa saat akan berkurang. Penderita alergi dengan GER biasanya disertai dengan alergi pada kulit, hidung dan saluran napas. 3. Stenosis pilorus (pada bayi, ini biasanya menyebabkan “muntah proyektil” sangat kuat dan merupakan indikasi untuk operasi mendesak) 4. Obstruksi usus 5. Terlalu banyak Makan 6. Akut abdomen dan / atau peritonitis 7. Ileus 8. Kolesistitis, pankreatitis, usus buntu, hepatitis 9. Keracunan makanan 10. Sensory sistem dan otak . Penyebab dalam sistem sensorik Gerakan: motion sickness (yang disebabkan oleh overstimulation dari labirin kanal-kanal telinga), Ménière penyakit. Penyebab di otak Gegar Otak, Perdarahan otak, Migrain, Tumor otak, yang dapat menyebabkan kerusakan kemoreseptor dan Intrakranial jinak hipertensi dan hidrosefalus 11. Gangguan metabolik (ini mungkin mengganggu baik perut dan bagian-bagian otak yang mengkoordinasikan muntah) : Hypercalcemia (kadar kalsium tinggi), Uremia (penumpukan urea, biasanya karena gagal ginjal), Adrenal insufisiensi, Hipoglikemia dan Hiperglikemia 12. Kehamilan Hiperemesis, Morning sickness 13. Reaksi obat (muntah dapat terjadi sebagai respon somatik akut) alkohol (sedang sakit saat sedang mabuk atau sedang sakit pagi berikutnya, menderita setelah efek, yaitu, mabuk tersebut), opioid, selective serotonin reuptake inhibitor, banyak obat kemoterapi dan beberapa entheogens (seperti peyote atau ayahuasca) 14. Penyakit Norwalk virus, Flu Babi Dan berbai penyakit ionfeksi lainnya 15. Lain-lain:  Gangguan makan (anoreksia nervosa atau bulimia nervosa)
  • 2.  Untuk menghilangkan suatu racun tertelan (beberapa racun tidak boleh dimuntahkan karena mereka mungkin lebih beracun ketika dihirup atau disedot, karena lebih baik untuk meminta bantuan sebelum menginduksi muntah)  Beberapa orang yang terlibat dalam pesta minuman keras akan menyebabkan muntah dalam rangka untuk memberikan ruang dalam perut mereka untuk konsumsi alkohol lebih lanjut.  Setelah operasi (mual dan muntah pasca operasi)  Menyenangkan pemandangan, bau atau pikiran (seperti materi membusuk, muntah orang lain, memikirkan muntah), dll  Ekstrim nyeri, seperti sakit kepala yang intens atau infark miokard (serangan jantung)  Kekerasan emosi  Muntah siklik sindrom (kondisi buruk-dipahami dengan serangan muntah)  Dosis tinggi radiasi pengion kadang-kadang akan memicu refleks muntah di korban  Kekerasan cocok batuk, cegukan, atau asma  Gugup  Melakukan aktivitas fisik (seperti berenang) segera setelah makan.  Dipukul keras di perut.  Kelelahan (melakukan latihan berat terlalu banyak dapat menyebabkan muntah tak lama kemudian).  Sindrom Ruminasi, gangguan kurang terdiagnosis dan kurang dipahami yang menyebabkan penderita untuk memuntahkan makanan yang tak lama setelah konsumsi. Dampak dan komplikasi  Dehidrasi Tubuh kekurangan cairan, disebut juga dehidrasi. Pada saat muntah, maka isi perut yang kebanyakan adalah cairan akan keluar, sehingga membuat tubuh kehilangan cairan yang tadinya penting untuk berperan dalam homeostasis. Dehidrasi ini akan berimplikasi hipovolemik pada tubuh, kulit kering/pecah-pecah, penurunan kesadaran, serta sianosis.  Acidosis metabolik, akibat kekurangan H+ pada lambung.  Kerusakan gigi akibat tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat muntah, asam lambung akan keluar bersamaan dengan isi perut. Ketika asam lambung keluar dan berada di dalam mulut, maka akan merusak email gigi sehingga gigi menjadi rapuh dan gampang rusak.  Lemahnya perut, gangguan pandangan, pendengaran, dll. Penanganan  Pemberian cairan (minum) untuk menggantikan cairan yang telah hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi.  Posisikan anak pada posisi telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke kanan) untuk menghindari isi muntahan masuk ke saluran napas.  Perhatikan tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi dapat terjadi apabila anak muntah terus-menerus. Dehidrasi yang berat dapat mengancam nyawa.  Tetap berikan cairan. Pemberian cairan (minum) sangat penting untuk mencegah anak dehidrasi. Apabila anak menolak, tetap bujuk anak untuk minum. Untuk Bayi, bila anda masih menyusui, berikan ASI. Dokter mungkin akan menambahkan cairan elektrolit (oralit). Bila bayi anda mendapatkan susu formula, dokter mungkin akan menggantikan sementara susu formula dengan oralit selama 12-24 jam pertama, atau menganjurkan untuk memberikan susu formula yang 2 kali lebih encer dibandingkan susu formula yang biasa diberikan. Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan air, air bercampur gula (1 sendok teh gula dalam 120 ml air), dan oralit. Berikan cairan dalam jumlah sedikit-sedikit tapi sering (1 sendok teh tiap 1-2 menit). Apabila toleransi anak baik atau tidak muntah lagi, tingkatkan jumlah cairan secara bertahap. Apabila anak tetap muntah, tunggu 30-60 menit terhitung sejak muntah terakhir, lalu berikan 1 sendok teh cairan tiap 1-2
  • 3. menit. Pemberian cairan dalam jumlah sedikit namun frekuensinya sering relatif lebih mudah ditoleransi anak dari pada pemberian dalam jumlah banyak sekaligus.  Modifikasi pola makan. Hindari pemberian makanan yang padat, berserat dan keras dan berlemak karena makanan tersebut relatif lebih lama dicerna dan dapat merangsang muntah  Saat muntah berlebihan atau melebihi 5 kali sehari sebaiknya dipuasakan sementara sambil minum obat muntah. Setelah 1 jam baru boleh minum sedikit-sedikit tapi sering. 15 Obat Muntah Gangguan muntah akibat rangsangan SSP pusat (VC) dapat dirangsang secara langsung oleh iritasi GI, mabuk perjalanan, atau neuritis vestibular. Peningkatan aktivitas neurotransmitter pusat, seperti dopamin dalam zona pemicu kemoreseptor (CTZ) atau asetilkolin di VC, tampaknya mediator utama muntah. Sebuah episode emetogenik dapat memulai pelepasan serotonin (5-HT) dari sel enterochromaffin di saluran pencernaan. 5-HT kemudian berikatan dengan reseptor 5-HT3 yang merangsang neuron vagal yang mengirimkan sinyal ke VC, mengakibatkan mual dan muntah. Agen farmakologis diarahkan ke etiologi tertentu atau mekanisme yang merangsang respon muntah.Lihatinformasi obat penuh 1. Siproheptadin (Periactin) Nonselektif antihistamin efektif dalam CVS dan untukmigrain.Juga perangsang nafsu makan. Efek terapi yang diamati dalam waktu 1-2 minggu. Sangat baik pilihan untuk anak-anak <5 y.Lihat informasi obat penuh 2. Amitriptyline (Elavil) TCA seperti amitriptyline sangat baik lini pertama pilihan pada anak- anak> 5 y. Memiliki efek samping antikolinergik dan menenangkan, dengan demikian, terbaik diberikan pada waktu tidur. Aritmia jantung, terutama di overdosis, telah dijelaskan, memantau interval QTc baik sebelum memulai dan setelah mencapai level target disarankan. Sampai dengan 1 bulan mungkin diperlukan untuk melihat efek klinis. 3. Fenobarbital (luminal) Bisa digunakan pada pasien dengan atau tanpa perubahan EEG. Tingkat 79% respon telah diamati pada pasien dengan CVS. 4. Ondansetron (Zofran) Obatini merupakan antagonis 5-HT3 langsung bertindak di aferen vagal CTZ dan dari saluran GI. Melemahkan atau kadang-kadang membatalkan sebuah episode aktif dari CVS. Tinggi dosis lebih efektif pada pasien dengan CVS. Ondansetron merupakan serotonergis agonis dan antagonis terbaru dengan efek antimuntah yang sangat efektif 5. Sumatriptan (Imitrex) Merupakan obat agonis 5-HT1B/1D efektif dapat mengakhiri sebuah episode dari CVS oleh konstriksi pembuluh darah serebral. Tinggi dosis lebih efektif pada pasien dengan CVS. 6. Lorazepam (Ativan) Karena kedua sifat mereka obat penenang dan antinausea, sedatif dapat membantu. Menginduksi sedasi dan anxiolysis melalui penghambatan GABA pusat. Muncul sinergis dengan efek antinausea dan antiemetik dari 5-HT3 antagonis. Sedasi bersamaan dan induksi tidur memberikan bantuan berkelanjutan dari mual keras. 7. Diphenhydramine (Benadryl) Untuk pengobatan dan profilaksis gangguan vestibular yang dapat menyebabkan mual dan muntah. Menyediakan obat penenang ringan dan antinausea sinergis dan tindakan antiemetik dengan 5-HT3 antagonis. 8. Prometasine. Golongan antihistamin, bermanfaat untuk segala jenis muntah. Efek sampingnya mengantuk dan gejala ekstra piramidal (distonik, diskinetik terutama pada anak dan remaja). 9. Domperidone/Butyrophenones. Memiliki efek ringan – sedang jika digunakan pada kondisi kemoterapi atau post operasi. Domperidone meningkatkan peristaltik esophagus dan tekanan sfingter esophagus bagian distal, meningkatkan motilitas dan peristaltik gaster serta memperbaiki koordinasi gastroduodenal sehingga memfasilitasi pengosongan lambung dan menurunkan waktu transit usus halus. 10. Chlorpromazine. Merupakan golongan phenolthiazine yang mempunyai reaksi antikolinergik dan antihistamin. Obat ini mengurangi transisi dopamin ke CTZ dan mengurangi rangsang aferen
  • 4. dari pusat muntah ke usus halus. Efek samping obat ini adalah sedasi, reaksi ekstra piramidal, jaundice dan gangguan darah. 11. Metochiopramide. Suatu golongan antagonis dopamin, bekerja pada reseptor dopamin pada CTZ. 12. Cisapride. Obat prokinetik baru yang meningkatkan pelepasan asetilkolin pada pleksus mienterikus. Cisapride juga dapat meningkatkan motilitas gastrointestinal, meningkatkan peristaltik dan tekanan sfingter esophagus bagian distal, meningkatkan pengosongan lambung. Kontraindikasi pada kasus hipersensitivitas, perdarahan saluran cerna, obstruksi mekanin dan perforasi saluran cerna. Cisapride juga dikontraindikasikan untuk pasien dengan interval QT memanjang, riwayat aritmia, gagal jantung kongestif, gagal ginjal, gangguan elektrolit serta gagal nafas. 13. Propranolol (inderal) Beta-adrenergik bloker dan sangat baik lini pertama agen untuk profilaksis bila digunakan pada dosis rendah. Memiliki khasiat% tingkat 57, dengan keberhasilan didefinisikan sebagai pengurangan 50% pada frekuensi dan tingkat keparahan episode. Membutuhkan 1 minggu untuk keberhasilan dan membutuhkan penarikan bertahap selama 1 minggu. Dosis dapat dipantau oleh penurunan pulsa presleep istirahat dari awal. Penurunan <bpm 15-20 menunjukkan dosis dapat lebih meningkat. 14. Eritromisin (E.E.S., Eryc, E-Mycin, Erythrocin) Lambung prokinetic yang merangsang dikoordinasikan pengosongan lambung. Sebuah tingkat respons 75% telah dibuktikan pada pasien dengan CVS. 15. Ranitidine Ranitidine adalah obat yang disebut histamine-2 blockers. Ranitidine bekerja dengan mengurangi kadar produksi asam perut. Ranitidine digunakan untuk mengobati dan mencegah luka pada perut dan pencernaan. Obat ini juga mengobati kondisi dimana perut memproduksi terlalu banyak asam, seperti Zollinger-Ellison syndrome. Ranitidine juga mengobati gastroesophageal reflux disease (GERD) dan kondisi lain dimana asam naik dari perut ke dalam esophagus yang menyebabkan mulas Anda harus mencari perawatan medis darurat (UGD) jika muntah disertai dengan:  Ada darah dalam muntahan (berwarna merah terang atau kehitaman “ampas kopi”) Baca:Muntah Darah  Sakit kepala parah atau leher kaku  Lemah lesu, kebingungan, atau kesadaran menurun  Sakit perut parah  Demam lebih dari 38,5 C  Diare  Frekuensi Napas dan nadi sangat cepat dan lemah Ondansetron, Pilihan Utama Obat Anti Muntah dan Mual Ondansetron termasuk kelompok obat Antagonis serotonin 5-HT3, yang bekerja dengan menghambat secara selektif serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) berikatan pada reseptornya yang ada di CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan di saluran cerna.
  • 5. Serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) merupakan zat yang akan dilepaskan jika terdapat toksin dalam saluran cerna, berikatan dengan reseptornya dan akan merangsang saraf vagus menyampaikan rangsangan ke CTZ dan pusat muntah dan kemudian terjadi mual dan muntah. Ondansetron dibandingkan dengan obat anti mual dan muntah yang lain adalah: Sangat efektif mengatasi mual dan muntah yang hebat. Relatif lebih aman karena tidak menimbulkan reaksi ekstrapyramidal, Relatif aman digunakan untuk anak dan kasus hyperemesis gravidarum pada ibu hamil. Mempercepat pengosongan lambung Efek samping Ondansetron yang relatif sering ditemukan adalah sakit kepala, pusing dan susah buang air besar. Tetapi terkadang efek samping ini hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Jika obat anti mual dan muntah yang lain tidak dapat mengatasi mual dan muntah, maka Ondansetron adalah obat yang paling tepat untuk mengatasi derita akibat mual dan muntah Ondansetron dalam bentuk sediaan injeksi 4mg/2 ml dan 8 mg/4ml dikategorikan sebagai produk baru Indofarma (INAF). Padahal jika kita bandingkan Ondansetron INAF dengan produk lain dengan komposisi yang sama telah hadir di pasar farmasi sejak awal tahun 2000-an, sehingga sebenarnya Ondansetron INAF bukan merupakan produk baru di pasar farmasi. Ondansetron dengan sediaan tablet 4 mg dan 8 mg. Ondansetron adalah antagonis reseptor 5HT3 yang poten dan selektif. Pemberian obat-obat kemoterapi dan radioterapi dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 ke dalam usus halus yang akan merangsang refleks muntah dengan mengaktifkan serabut afferen vagal lewat reseptor 5HT3. Ondansetron menghambat dimulainya refleks ini. Aktifasi serabut afferen vagal juga dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 dalam area postrema, yang berlokasi di dasar ventrikel keempat.dan ini juga dapat merangsang emesis/muntah melalui mekanisme sentral. Karenanya efek Ondansetron dalam penanganan mual dan muntah yang diinduksi oleh kemoterapi dan radioterapi sitotoksik ini mungkin disebabkan oleh antagonisme reseptor 5HT3 pada neuron yang berlokasi di sistem saraf pusat maupun di sistem saraf tepi. Pada percobaan psikomotor, Ondansetron tidak mengganggu tampilan dan juga tidak menyebabkan sedasi. Ondansetron tidak mengganggu konsentrasi prolaktin dalam plasma. Adapun nama dagang Ondansentron yang ada dipasaran adalah Cedantron, Dantroxal, Entron, Frazon, Invomit, Lametic, Narfoz, Ondavell, Onetic 4, Trovensis, Vomceran, Vometraz, Vometron, Zantron, Zofran Indikasi Ondansenteron adalah :  Untuk untuk menangani mual dan muntah yang diinduksi oleh obat kemoterapi dan radioterapi sitotoksik.  Pencegahan mual dan muntah pasca operasi.  Narfoz sebaiknya tidak digunakan pada keadaan mual atau muntah karena sebab lain. Kontraindikasi
  • 6.  Narfoz jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap Ondansetron. Efek samping  Efek samping yang biasanya terjadi adalah sakit kepala, sensasi kemerahan atau hangat pada kepala dan epigastrium.  Efek samping yang jarang terjadi dan biasanya hanya bersifat sementara adalah peningkatan aminotransferase yang asimtomatik.  Ondansetron juga dapat meningkatkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan konstipasi pada beberapa penderita.  Ada beberapa laporan tentang terjadinya reaksi hipersensitif yang cepat.  Kehamilan. Pada hewan percobaan Ondansetron tidak bersifat teratogenik. Belum ada percobaan yang dilakukan pada manusia. Sama seperti obat-obat lainnya, sebaiknya Ondansetron tidak digunakan pada kehamilan, terutama pada trimester pertama, kecuali bila manfaat yang di dapat melebihi dan resiko yang mungkin akan terjadi.  Wanita menyusui. Percobaan pada tikus membuktikan adanya ekskresi Ondansetron pada ASI. Oleh karena itu, ibu-ibu yang mendapat Ondansetron dianjurkan untuk tidak menyusui.  Ondansetron dapat menimbulkan gangguan irama jantung Obat ondansetron, salah satu antiemetik pada kemoterapi, terbukti memiliki risiko untuk gangguan irama jantung. FDA melaporkan bahwa pada kondisi-kondisi tertentu penggunaan ondansetron harus lebih hati- hati dan perlu dilakukan monitoring dengan memantau gambaran EKG. Kondisi-kondisi yang disarankan lebih hati-hati dalam menggunakan ondansetron antara lain pasien dengan bakat gangguan irama jantung yaitu pasien dengan kongenital long QT syndrome, gangguan mineral misalnya hipokalemia, hipomagnesia, gagal jantung, bradikardia dan penggunanaan bersama obat-obatan yang mengakibatkan pemanjangan interval QT. Kemasan  Ondansetron : Narfoz 4 mg tablet, dus,2 strip @ 6 tablet.  Ondansetron : Narfoz 8 mg tablet, dus,1 strip @ 12 tablet.  Ondansetron :Narfoz sirup, 5 mg/5 ml, 1 botol @ 60 ml.  Ondansetron : Narfoz 4 mg injeksi, dus, 5 ampul @ 2 ml.  Simpan pada suhu di bawah 25°C di tempat kering, terlindung dari cahaya, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Peptic ulcer Penggunaan Obat Golongan Proton Pump Inhibitor (Omeprazol) Sebelum dilakukan terapi penyembuhan tukak lambung maka perlu ditentukan penatalaksanaan terapi yang meliputi sasaran terapi, tujuan terapi, dan strategi terapi. Dalam terapi tukak lambung yang menjadi sasaran terapi adalah menetralkan asam lambung, melindungi pertahanan mukosa, dan membunuh HP (hal ini dilakukan jika tukak lambung disebabkan oleh infeksi HP). Tujuan terapi tukak lambung adalah menyembuhkan tukak, mencegah tukak kambuh, menghilangkan nyeri tukak, dan menghindari terjadinya komplikasi. Strategi terapiuntuk tukak lambung meliputi terapi non-farmakologis dan farmakologis. Terapi non-farmakologis dapat dilakukan dengan menghentikan penggunaan NSAIDs dan obat-obat lain yang memiliki efek samping
  • 7. tukak lambung, menghindari stress yang berlebihan, menghindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk gejala tukak lambung dan menjaga sanitas baik diri sendiri maupun lingkungan. Terapi farmakologi untuk tukak lambung : 1. H2 reseptor antagonis Mekanisme kerja : mengurangi sekresi asam dengan cara memblok reseptor histamin dalam sel-sel parietal lambung. Contoh : simetidin, ranitidin. 2. Proton pump inhibitor Mekanisme kerja : mengontrol sekresi asam lambung dengan cara menghambat pompa proton yang mentranspor ion H+ keluar dari sel parietal lambung. Contoh : omeprazol, lansoprazol, esomeprazol, pantoprazol, dan rabeprazol. 3. Bismuth chelate Mekanisme kerja : membasmi organisme karena bersifat racun terhadap HP. Kombinasi bismuth dengan ranitidin yang dikenal sebagai ranitidin bismuth sitrat jika dikombinasikan dengan 1 atau 2 antibiotik dapat ampuh membasmi HP. Efek samping obat ini dapat terakumulasi pada pasien yang memiliki gangguan fungsi ginjal. 4. Sukralfat Mekanisme kerja : melindungi mukosa dengan cara membentuk gel yang sangat lengket dan dapat melekat kuat pada dasar tukak sehingga menutupi tukak. 5. Antasida Mekanisme kerja : menetralkan asam lambung dengan cara meningkatkan pH lumen lambung. Obat ini hanya menetralkan asam lambung tetapi tidak dapat menyembuhkan tukak. Contoh : Natrium bikarbonat, Mg(OH)2, Al(OH)3. 6. Misoprostol Misoprostol merupakan analog prostaglandin yang mendukung penyembuhan tukak dengan menstimulasi mekanisme proteksi pada mukosa lambung dan menurunkan sekresi asam. Misoprostol digunakan pada pasien yang mengkonsumsi NSAIDs untuk mencegah timbulnya tukak. 7. Antibiotik Antibiotik digunakan untuk membasmi HP. Dalam pengobatan tukak lambung, antibiotik yang digunakan biasanya kombinasi 2 antibiotik. Hal ini bertujuan untuk menghindari resistensi antibiotik. Contoh kombinasi antibiotik : klaritomisin-amoksisilin, klaritomisin-metronidazol, metronidazol- amoksisilin, metronidazol-tetrasiklin. Dalam menentukan pilihan obat untuk terapi farmakologis tukak lambung, perlu dilakukan penyesuaian dengan mempertimbangkan sasaran terapi dan faktor-faktor penyebab terjadinya tukak lambung.Misalnya: jika tukak lambung disebabkan karena infeksi HP maka dalam terapi digunakan obat golongan H2 reseptor antagonis atau proton pump inhibitor untuk mengurangi sekresi asam
  • 8. lambung dan perlu ditambahkan antibiotik untuk membasmi HP. Namun jika tukak lambung tidak disebabkan oleh HP maka terapi tukak lambung tidak perlu menggunakan antibiotik, terapi yang diberikan cukup dengan obat yang dapat menetralkan asam lambung atau dengan obat yang dapat mengurangi sekresi asam lambung. Obat pilihan untuk terapi tukak lambung tanpa infeksi HP salah satunya yaitu omeprazol, yang merupakan obat golongan proton pump inhibitor. Nama generik : Omeprazol Nama dagang : Protop® , Pumpitor® , Norsec® , Lambuzole® , Loklor® , Losec® , OMZ® , Prilos® , Socid® , Contral® , Dudencer® , Opm® , Onic® , Promezol® , Stomacer® , Prohibit® , Ulzol® , Zollocid® , Zepral® , Lokev® , Meisec® , Omevell® , Ozid® Indikasi : Tukak lambung, tukak duodenum, tukak esofagus, refluk esofagus, sindrom Zollinger- Ellison, tukak yang resisten, pembasmian HP saat dikombinasi dengan antibiotik, pendarahan gastrointestinal bagian atas, tukak karena NSAIDs. Omeprazol digunakan untuk terapi jangka pendek dan jangka panjang. Kontraindikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap omeprasol, atau obat turunan benzimidazol seperti lansoprazol, pantoprazol, esomeprazol, dan rabeprazol. Bentuk sedian dan kekuatan : Kapsul lepas lambat berisi granul bersalut enterik (10 mg, 20 mg, 40 mg). Tablet lepas lambat (20 mg). Dosis dan aturan pakai : 20-40 mg sekali sehari selama 4-8 minggu. Omeprazol diminum 15-30 menit sebelum makan pagi. Tablet atau kapsul omeprazol diminum dengan cara langsung ditelan menggunakan air. Jangan menguyah atau menghancurkan tablet omeprazol dan jangan membuka kapsul omeprazol karena obat ini didesain untuk lepas lambat. Efek samping : Diare, sakit kepala, konstipasi, mual, muntah, nyeri perut, batuk, rasa letih, nyeri punggung, gejala flu, ruam kulit. Resiko khusus : Anak usia < 18 th nyeri kepala Wanita hamil terdapat laporan omeprazol menyebabkan kelainan kongenital pada bayi yang dilahirkan oleh wanita yang mengkonsumsi omeprazol selama hamil. Omeprazol diberikan pada wanita hamil apabila manfaat lebih besar daripada resiko pada janin. Wanita menyusui omeprazol didistribusikan ke air susu maka sebaiknya omeprazol tidak digunakan pada wanita menyusui, penggunaan omeprazol pada wanita menyusui dapat diganti dengan obat golongan antasida. Pasien cirrhosis jumlah obat di dalam tubuh akan meningkat jika dibandingkan dengan pasien tanpa penyakit tambahan. Penggunaan Antasid Pada Pasien Tukak Lambung
  • 9. Apa saja obat yang bisa digunakan untuk terapi? Tujuan dari terapi tukak lambung adalah untuk mengurangi serta menetralkan asam lambung, menghilangkan faktor penyebab, meringankan atau menghilangkan nyeri epigastrik, mencegah kekambuhan, memperkuat sistem perlindungan mukosa, dan mencegah terjadinya komplikasi yang serius (hemoragi, perforasi, obstruksi). Sasaran dari terapi tukak lambung adalah faktor penyebab terjadinya tukak yaitu bakteri H. pylori dan asam lambung berlebih. Selain itu pertahanan mukosa juga menjadi sasaran terapi. Untuk mencapai tujuan terapi tersebut dapat dilakukan beberapa strategi dalam terapi, antara lain penggunaan obat untuk hipersekresi dan penetralan asam lambung, penggunaan obat yang memperkuat sistem perlindungan mukosa, penggunaan obat yang dapat mencegah senyawa pencetus dan faktor penyebab, penggunaan obat untuk menghilangkan nyeri epigastrik, penggunaan obat untuk mencegah kekambuhan dan penggunaan obat untuk mencegah komplikasi. Terapi yang digunakan ada 2 cara, yaitu terapi nonfarmakologis dan farmakologis. Untuk terapi nonfarmakologis dengan cara mengurangi atau menghilangkan stress, berhenti merokok dan menggunakan obat NSAID, menghindari makanan pencetus tukak seperti makanan pedas, kafein, dan alkohol. Apabila terjadi komplikasi dilakukan operasi. Sedangkan terapi farmakologisnya dapat menggunakan beberapa golongan obat yaitu, golongan Pompa Proton Inhibitor (PPI), Antagonis Reseptor Histamin H2, Sucralfate, Antasida, Analog Prostaglandin. Selain itu, kombinasi dua antibiotik dengan PPI untuk eradikasi (pembasmian) H. pylori. Sesuai dengan judulnya, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai obat golongan antasid. Sebelum lahirnya obat PPI dan Antagonis Reseptor Histamin H2, antasid digunakan untuk mengobati tukak lambung dan dispepsia (gangguan pencernaan). Hingga saat ini antasid masih digunakan untuk menghilangkan rasa panas dalam perut serta dispepsia. Antasid merupakan basa lemah yang bereaksi dengan asam lambung membentuk garam dan air. Selain menetralkan asam lambung, antasid juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan memicu produksi prostaglandin pada mukosa lambung. Obat antasid dapat digolongkan menjadi antasid dengan kandungan alumunium dan magnesium (alumunium hidroksida, magnesium hidroksida, trisilikat), antasid dengan kandungan natrium bikarbonat, antasid dengan kandungan bismuth dan kalsium. Simetikon ditambahkan pada antasid untuk meringankan rasa kembung. Obat pilihan Nama Generik : Antasida DOEN Nama Dagang di Indonesia : Mylanta®/Mylanta Forte® Indikasi : Gangguan pencernaan, rasa panas pada ulu hati, lambung perih, meredakan hiperasiditas yang berhubungan dengan tukak lambung, gastritis, esofagitis peptik & hernia hiatal; meredakan gejala kembung, nyeri perut akibat penimbunan gas pasca operasi. Untuk pemeriksaan endoskopi. Kontra Indikasi : Pasien dengan gangguan ginjal Dosis & Aturan Pakai : Tablet = 1-2 tablet, larutan = 1-2 sendok teh. Larutan forte= 1-2 sendok teh. Diberikan 4 kali sehari, 1 jam sesudah makan & sebelum tidur. Penggunaan tablet dengan cara dikunyah. Efek Samping : Jarang terjadi (konstipasi, diare), hipofosfatemia (pemakaian jangka panjang). Perhatian : Hiperkalsemia dapat terjadi pada pasien gagal ginjal yang mengkonsumsi > 4 gram/hari. Pasien dengan Clearance Creatinine < 30 ml/menit tidak boleh mengkonsumsi antasid yang mengandung magnesium karena ekskresi magnesium terganggu. Interaksi antara Antasid dengan obat lain seperti suplemen yang mengandung besi, warfarin, digoksin, quinidin, isoniazid, ketokonazol, atau obat golongan fluoroquinolon dapat meningkatkan absorpsi dan
  • 10. ekskresi obat lain saat diberikan bersamaan. Untuk mencegahnya dilakukan pemisahan pemberian antasid dengan obat lain dengan selang waktu 2 jam. TERAPI KOMBINASI UNTUK ERADIKASI HELICOBACTER PYLORI PADA PEPTIC ULCER DISEASE TERAPI KOMBINASI UNTUK ERADIKASI HELICOBACTER PYLORI PADA PEPTIC ULCER DISEASE Tujuan dari terapi adalah menghilangkan atau mengeradikasi bakteriH.pylori dan mengontrol jumlah asam lambung berlebih yang dapat memperparah tukak. Terapi tunggal antibiotik atau terapi tunggal obat penurun kadar asam telah terbukti tidak optimal untuk mengobati tukak yang disebabkan karena infeksi bakteri H.pylori. Oleh sebab itu, diperlukan suatu kombinasi terapi yang terdiri dari antibiotika ditambah dengan obat-obat yang mampu menurunkan kadar asam lambung (misalnya penghambat pompa proton atau antagonis reseptor H2) untuk pasien yang positif H.pylori(4). Bagaimana kita mengetahui telah terjadi infeksi bakteri H.pylori? Cara untuk mengetahuinya adalah dengan serangkaian tes di laboratorium. Tes yang dilakukan meliputi tes yang invasif yaitu dengan endoskopi; tes napas untuk mengetahui apakah terdapat urea dalam napas; tes serum darah dan tes feses, keduanya untuk mendeteksi antibodi IgG terhadap bakteri ini(2). Antibodi IgG merupakan zat yang dikeluarkan oleh tubuh sebagai mekanisme pertahanan diri jika terdapat infeksi bakteri. Terdeteksinya antibodi IgG dalam serum darah dan feses menunjukkan terdapat infeksi bakteri H.pylori. Walaupun agak memakan biaya, tetapi tes ini sangat penting dilakukan untuk menentukan strategi terapi yang tepat. Jika tidak terdapat bakteri H.pylori maka cukup digunakan obat penekan jumlah asam lambung dan tidak perlu digunakan antibiotika. Berikut ini adalah obat-obat yang digunakan untuk eradikasi bakteriH.pylori dan mengobati tukak : ANTIBIOTIK. H.pylori sensitif dengan antibiotik tertentu misalnyaamoxicillin (Amoxillin(R)-Pharos, kapsul 500 mg)(1) dan antibiotik golongan makrolida misalnya clarithromycin (Comtro(R)-Combiphar, tablet salut selaput 250 mg) (1). Antibiotik lini kedua yang digunakan yaitu tetrasiklin (Tetrin(R)-Interbat, kapsul 250 mg dan 500 mg) (1), metronidazole (Farizol(R)-Ifars, kaplet 250 mg dan 500 mg) (1), dan ciprofloxacin (Cetafloxo(R)- Soho, kapsul 250 mg dan kaplet 500 mg) (1). Salah satu indikasi semua obat golongan ini adalah untuk mengeradikasi bakteri H.pylori di saluran cerna. Kontraindikasi : pasien yang mengalami hipersensitivitas terhadap antibiotik, ibu hamil dan menyusui (tetrasikiln) (5). Efek samping yang paling umum terjadi dari penggunaan antibiotik adalah permasalahan di saluran pencernaan misalnya mual, muntah dan diare(5). Reaksi alergi dapat terjadi dengan semua antibiotik tetapi yang paling sering terjadi adalah alergi antibiotik golongan penisilin atau sulfa. Reaksi alergi yang terjadi mulai dari bercak merah pada kulit, biasanya jarang, namun parah dan mengancam jiwa karena menyebabkan shock anafilaksis(5). OBAT PENEKAN JUMLAH ASAM LAMBUNG. Obat-obat golongan ini meliputi penghambat pompa proton (PPI/ proton pump inhibitor); antagonis reseptor H2 (H2RA/ H2 reseptor antagonist); dan antasid. PPI (Proton Pump Inhibitor) bekerja dengan cara menghambat atau memblok langsung tempat yang menghasilkan asam(3). Beberapa macam obat ini yaitu omeprazole (OMZ(R)-Ferron, kapsul 20 mg)(1), esomeprazole (Nexium(R)-AstraZeneca, tablet salut selaput 20 dan 40 mg)(1), lansoprazole (Nufaprazol(R)-Nufarindo, kapsul 30 mg)(1), rabeprazole (Pariet(R)- Eisai, tablet salut enterik 10 mg dan 20 mg)(1), dan pantoprazole (Pantozol(R)-Pharos, tablet 20 dan 40 mg)(1). Efek samping obat golongan ini jarang, meliputi sakit kepala, diare, konstipasi, muntah, dan ruam merah pada kulit(3). Ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari penggunaan
  • 11. PPI. Antagonis Reseptor H2 mengurangi sekresi asam lambung dengan cara berkompetisi dengan histamin untuk berikatan dengan reseptor H2 pada sel parietal lambung. Bila histamin berikatan dengan reseptor H2, maka akan dihasilkan asam(3). Dengan diblokirnya tempat ikatan antara histamin dan reseptor, digantikan dengan obat-obat ini, maka asam tidak akan dihasilkan. Beberapa macam obat ini yaitu cimetidine (Corsamet(R)-Corsa, tablet 200 mg dan 400 mg) (1), famotidine (Ifamul(R)- Guardian Pharmatama, tablet 20 mg)(1), ranitidine (Tricker(R)-Meprofarm, tablet salut selaput 150 mg)(1), dan nizatidine (Axid(R)-Eli Lily, kapsul 150 mg)(1). Efek samping obat golongan ini yaitu diare, sakit kepala, kantuk, lesu, sakit pada otot, dan konstipasi. BISMUT. Bismut biasanya dikombinasikan dengan obat penekan jumlah asam pada terapi tukak yang disertai infeksi bakteri H.pylori. Bismut aktif melawan H.pylori dengan konsentrasi hambat minimal yaitu 16 mg/ml (4). Beberapa macam obat yang mengandung bismut yaitu Diotame(R) dan Pepto-Bismol(R), keduanya dalam bentuk tablet kunyah 262 mg (5). Bismut dikontraindikasikan untuk pasien yang hipersensitif terhadap bismut. Berikut ini adalah terapi kombinasi beserta dosis obat yang direkomendasikan dan telah disetujui oleh Food And Drugs Association (FDA) untuk melawan bakteri H.pylori dan menjaga agar tidak terjadi sekresi asam berlebih yang dapat memperparah tukak (4): PPIAC. Kombinasi ini terdiri dari PPI, amoksisilin, dan clarithromycin yang mempunyai keefektifan 90-95% dalam eradikasi H.pylori. Ketika menggunakan terapi ini, PPI diminum dua kali sehari sebelum makan selama 14 hari; amoksisilin 1000 mg dua kali sehari bersama dengan makanan selama 14 hari; dan clarithromycin 500 mg dua kali sehari diminum bersama dengan makanan selama 14 hari. FDA sudah membuktikan bahwa terapi selama 10 hari juga sudah efektif. Terapi 7 hari tidak disarankan oleh FDA karena kurang efektif dibandingkan terapi selama 10-14 hari. Antagonis reseptor H2 sebaiknya tidak ditambahkan pada kombinasi yang menggunakan PPI. PPIMC. Kombinasi ini terdiri dari PPI, metronidazole, danclarithromycin. Metronidazole 500 mg dapat digunakan sebagai pengganti amoksisilin karena memiliki daya eradikasi yang sama. Efektivitas kombinasi ini yaitu antara 88-95% untuk memeberantas bakteri H.pylori. BMT-H2. Kombinasi ini terdiri dari bismut, metronidazole, danterasiklin, ditambah dengan antagonis reseptor H2. Terapi ini agak rumit karena menggunakan empat macam obat yang diberikan empat kali sehari selama dua minggu dan masih dilanjutkan terapi dengan obat antagonis reseptor H2 selama 16 hari. Bismut yang diberikan adalah bismuth salisilat 262 mg, dua tablet empat kali sehari dengan cara dikunyah selama 14 hari diminum bersama makanan dan sebelum tidur. Metronidazole 250 mg diminum empat kali sehari selama dua minggu diminum bersama makanan dan sebelum tidur. Tetrasiklin 500 mg diberikan empat kali sehari selama 14 hari diminum bersama makanan dan sebelum tidur. Antagonis reseptor H2 diberikan selama 30 hari untuk meningkatkan kesembuhan. PPI yang diminum dua kali sehari dapat digunakan untuk mengganti antagonis reseptor H2. RBC-C. Kombinasi ini terdiri dari ranitidine, bismut citrat, danclarithromycin. Ranitidine 150 mg ditambah bismut sitrat 240 mg diminum dua kali sehari selama empat minggu dikombinasikan dengan clarithromycin 500 mg diminum tiga kali sehari untuk dua minggu pertama. Kombinasi ini kurang efektif dibanding kombinasi lainnya di atas. Selain itu, waktu pemberiannya juga agak merepotkan, durasinya lama (empat minggu), ditambah lagi hanya satu antibiotik yang digunakan. RBC merupakan pilihan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin. Terapi kombinasi tersebut akan mampu membunuh bakteri H.pyloriyang menyebabkan tukak dan memperparah tukak. Mengapa kita harus waspada terhadap bakteri H.pylori? Bakteri ini banyak ditemukan di negara-negara berkembang, dan angka kejadian tukak karena infeksi bakteri ini sangat tinggi di negara berkembang yang padat penduduknya, ekonomi lemah dan sanitasi lingkungannya yang buruk. Kita tinggal di Indonesia, negara yang sanitasi lingkungannya cukup amburadul. Dengan
  • 12. kata lain, kita pun akan mudah terserang infeksi bakteri ini. Satu-satunya cara adalah dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan dan perubahan gaya hidup dan pola makan Anda. Jangan abaikan rasa nyeri di dalam tubuh Anda sebelum terjadi sesuatu yang lebih parah dalam tubuh Anda. Jangan sampai masa tua Anda menjadi sengsara karena serangan asam lambung yang berlebihan dan ulah jahat bakteri H.pylori yang tinggal dengan enaknya, membentuk keluarga bakteri yang hidup dengan nyaman di dalam saluran cerna Anda. Bukan bermaksud menakut-nakuti, tetapi harga yang harus dibayar di waktu kemudian bisa tak terhingga mahalnya jika semuanya sudah terlambat untuk diatasi. Obati sebelum terlambat!