Antiemetika adalah obat untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti mabuk darat, kehamilan, dan efek samping pengobatan. Terdapat beberapa golongan antiemetika seperti antikolinergik, antagonis dopamin, antagonis reseptor serotonin, dan lainnya. Beberapa contoh obat antiemetika adalah metoklopramida, ondansetron, domperidon, dan sinarizin.
2. ANTIEMETIK
A
Obat Antiemetika adalah obat untuk mencegah atau
menghentikan mual dan muntah akibat stimulasi pusat
muntah yang disebabkan oleh rangsangan lambung
usus, melalui CTZ (Cheme Receptor Trigger Zone) dan
melalui kulit otak.
3. Penggunaan
Antiemetika diberikan kepada pasien dengan keluhan sebagai
berikut :
1. Mabuk jalan/Mabuk Darat (Motion Sickness)
Penyebab utama mabuk darat adalah pertentangan antara informasi yang
disalurkan oleh organ keseimbangan otak disatu pihak dan informasi dari indera-
indera lain di lain pihak. Khususnya menyangkut pertentangan antara mata dan
indera perasa, yang sebetulnya harus bekerja sama dengan organ keseimbangan
(labirin).
2. Mabuk kehamilan
Jenis muntah ini biasanya terjadi antara minggu ke-6 dan ke-14 dari masa
kehamilan akibat kenaikan pesat dari HCG (Human Chorion Gonadotropin).Gejala-
gejala pada umumnya tidak hebat dan hilang dengan sendirinya, maka sedapat
mungkin jangan diobati agar tidak mengganggu perkembangan organ-organ janin.
3. Mual atau muntah yang disebabkan penyakit tertentu seperti pada
pengobatan dengan radiasi atau obat-obat sitostatik.
4. Penggolongan obat
Berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dibedakan
menjadi beberapa kelompok sebagai berikut :
1. Antikolinergik
2. Antagonis Dopamin
3. Antagonis reseptor 5-hydroxy-tryptamine
4. Kortikosteroida
5. Benzodiazepine
6. Kanabinoida
7. Antihistamin (Antagonis reseptor H1 histamine ).
8. Steroid
5. 1. Antikolinergik
Kelompok ini obat yang digunakan yaitu skopolamin dan antihistamin.
Skopolamin :hyosiamin, scopoldern TTS (transdermal)
Antihistamin : siklizin, meklizin, sinarizin, prometazin, dan dimenhidrinat
2. Antagonis Dopamin
Contoh obat golongan ini adalah :
a. Propulsive (prokinetika) :metoklopramida dan domperidon
b. Derivate butirofenon :Droperidol,Haloperidol,Chlorpromazine, Promethazine,
Prochlorperazine
c. Derivate fenotiazin : proklorperazin dan thietilperazin (torecan).
Beberapa contoh obat yang termasuk golongan ini adalah :
a. Dolasetron
b. Granisetron
c. Ondansetron
d. Tropisetron
e. Palonosetron
3. Antagonis reseptor 5-hydroxy-tryptamine
6. 4. Kortikosteroida
Contoh obatnya: deksametason
5. Benzodiazepine
Contoh obatnya: lorazepam, Midazolam
6. Kanabinoida
Contohnya antara lain : marihuana, THC. Efektif pada dosis
tinggi untuk sitostatika.
7. Antihistamin (Antagonis reseptor H1 histamine )
Obat-obat dari golongan ini meliputi :
a. Cyclizine
b. Diphenhydramine
c. Dimenhydrinate
d. Meclizine
e. Promethazine (Pentazine, Phenergan, Promacot)
f. Hydroxyzine
8. Steroid
Contohnya Dexamethasone, biasanya diberikan dalam dosis rendah.
7. OBAT ANTIEMETIKA
1. Neuroleptika : perfenazin, proklorperazin, dan tietilperazin
Efek samping : yang terpenting adalah gejala ekstrapiramidal, efek antikolinergis,
dan sedasi, yang paling ringan pada tietilperazin.
2. Metoklopramida : primperan, opram
- indikasi : Derivate aminoklorbenzamida ini berkhasiat anti emetis kuat
berdasarkan pertama-tama blokade reseptor dopamine di CTZ. Disamping itu, zat ini juga
memperkuat pergerakan dan pengosongan lambung. Efektif pada semua jenis muntah,
termasuk akibat radio/khemoterapi dan migraine, pada mabuk darat oat ini tidak ampuh.
- Efek sampingn : yang terpenting adalah sedasi dan gelisah berhubung rintangan darah
otak. Efek samping lainnya berupa gangguan lambung usus serta gangguan ekstrapiramidal,
terutama pada anak-anak kecil.
3. Domperidon: motilium
Indikasi : berkhasiat menstimulasi peristalstik dan pengosongan
lambung, selain berdaya anti emetis, digunakan pada relflux-esofagus dan
pada muntah akibat khemoterapi dan pada migraine.
8. 4. Ondansetron : zolfran
Efek sampingnya : berupa nyeri kepala, obstipasi, rasa panas di muka
dan perut bagian atas,, jarang sekali gangguan ekstra pyramidal dan
reaksi hipersensitivas.
5. Sinarizin
Indikasi : kelainan vestibuler seperti vertilago, tinnitus, mual dan muntah.
Kontra indikasi : kehamilan/ menyusui, hipotensi, dan serangan asma
Efek samping : gejala ekstra pyramidal, mengantuk, sakit kepala
6 . Klorpromazin HCl
Indikasi : mual dan muntah
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal
Efek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal