Dokumen tersebut membahas tentang kaderisasi di Muhammadiyah. Ada empat pilar perkaderan Muhammadiyah yaitu keluarga, organisasi otonom, amal usaha, dan persyarikatan. Kaderisasi diperlukan untuk menjaga keberlangsungan kepemimpinan dan perjuangan Muhammadiyah. Hambatan kaderisasi adalah perselisihan internal dan tekanan eksternal, namun dapat diatasi dengan sinergi antar organisasi dan peningkatan kualitas kader.
1. Kaderisasi Muhammadiyah
M. Aditya Salam
D I S A M PA I K A N PA D A A C A R A K O N S O L I D A S I D A N P E N G U ATA N
P E R K A D E R A N O R T O M L I N G K U P P D M O K U
TA N G G A L 2 8 S H A FA R 1 4 4 4 H / 2 4 S E P T E M B E R 2 0 2 2
2.
3. BIODATA
Nama : M. ADITYA SALAM
TTL : Palembang, 15 Juni 1997 (25 tahun)
Status : Belum Menikah
Pendidikan terakhir:
S1 MPI, UIN RF
Organisasi:
PW IPM SUMSEL
PC IMM UIN RF
PW PM SUMSEL
Perkaderan Terakhir:
Taruna Melati Utama/Paripurna (PP IPM)
Motto Hidup:
“Berbakti kepada orangtua adalah kunci sukses
dan berkahnya hidup”
4. Pendahuluan
Muhammadiyah merupakan organisasi kemasyarakatan
yg amal usahanya paling besar di Indonesia, bahkan di
dunia.
Dalam mejalankan amal usaha tsb Muhammadiyah
harus punya suatu sistem yang dapat menjalankannya
dengan baik sesuai dengan firman Allah SWT dalam
Q.S An Nisa : 9
5. Pengertian
Kader adalah orang yg diharapkan dapat memegang
peranan penting dalam suatu organisasi.
Pengkaderan merupakan proses atau pencarian kader
yang secara struktural akan dimasukkan kedalam tubuh
organisasi tersebut.
7. 4 Pilar Perkaderan
Muhammadiyah
Pengkaderan merupakan proses yg paling penting
karena untuk menjaga keberlangsungan
kepemimpinan Muhammadiyah, sebagai berikut:
1. Keluarga
2. Organisasi Otonom Muhammadiyah
(ORTOM)
3. Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)
4. Persyarikatan Muhammadiyah (terkhusus;
PRM)
8. Kebijakan
1.Internalisasi Islam
2.Menafsirkan dan kontekstualisasi Ideologi.
3.Muhammadiyah dalam bahasa yang populis.
4.Kaderisasi melalui berbagai jalur profesi.
5.Memperbanyak komunitas-komunitas kultural dan
fungsional
10. Solusi
Mensinergikan semua Ortom dengan Visi & Misi
Muhammadiyah.
Intesifikasi MKCH & PHIWM
Meningkatkan Kepribadian dan Keteladanan
11. Kesimpulan
Muhammadiyah adalah organisasi sosial-agama yg
besar.
Keberadaanya tidak akan terlepas dari orang-orang
yang berperan penting dalam menggerakan
Muhammadiyah.
Untuk tetap menjaga keberadaan dan meneruskan
perjuangan Muhammadiyah diperlukan kaderisasi.
Kegiatan Pengkaderan ini sangat penting dalam
Muhammadiyah.
12. “Tahukah kamu orang-orang yang
mendustakan Muhammadiyah? Yaitu orang-orang
yang menghardik Angkatan
Muda Muhammadiyah, menggerogoti Amal
Usaha Muhammadiyah, serta tak peduli pada
prahara keumatan, kebangsaan, dan
kemanusiaan.”
Kalimat tersebut sebenarnya cukup singkat, namun
mampu merepresentasikan kegelisahan kaum muda
Muhammadiyah kala itu. Kalimat tersebut bukan
sekadar menggambarkan persoalan, namun secara
tersirat juga menggambarkan strategi perjuangan
yang dilakukan Muhammadiyah.
13. “Jika pilar gerakan seperti ranting,
Angkatan Muda Muhammadiyah
(AMM), dan Amal Usaha
Muhammadiyah (AUM) telah kokoh,
lantas kemana orientasi
perjuangannya? Ranting yang kuat,
AMM yang militan, dan AUM yang
progresif adalah senjata perjuangan.
Lawannya adalah prahara yang sedang
berlangsung di tengah-tengah umat,
bangsa, dan dunia kemanusiaan.”
PENUTUP