SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Download to read offline
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
DESAIN ELEMEN MESIN Ⅲ
PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1
PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC
Oleh :
Nama : Paul Paulus Pangeran
Nim : 2111171045
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2020
PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1
PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC
LAPORAN AKHIR
Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan praktikum
Desain Elemen Mesin Ⅲ
Oleh :
Nama : Paul Paulus Pangeran
NIM : 2111171045
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2020
LEMBAR PENGESAHAN
“ PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1
PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC ”
Oleh :
Paul Paulus Pangeran
2111171045
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Mengetahui, Disetujui,
Ka. Lab. Perancangan & Kontruksi Pembimbing
WAR’AN ROSIHAN, ST., MT. WIWIN WIDANINGRUM. ST., MT.
NID. 4121 178 68 NID. 4121 524 74
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai Mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani, yang bertanda
tangan dibawah ini saya :
Nama : Paul Paulus Pangeran
NIM : 2111171045
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Jenderal Achmad Yani, Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif
(Non-Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA SEPEDA
MOTOR HONDA FIT X 100 CC.
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini Universitas Jenderal Achmad
Yani berhak menyimpan, mengalih-mediakan / format, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data (Database), mendistribusikannya, dan menampilkan /
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademik
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai
penulis / pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Universitas Jenderal Achmad Yani, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul
atas pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Cimahi
Pada Tanggal : 13 Maret 2020
Yang Menyatakan
Paul Paulus Pangeran
NIM. 2111171045
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kami untuk menuntaskan praktikum ini, sehingga
pratikum Desain Elemen Mesin 3 ini dapat diselesaikan dengan sebagai mana
mestinya.
Pada kesempatan ini izinkan kami mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun
tidak langsung antara lain :
1. Bapak Aji Gumilar, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Jenderal Achmad Yani.
2. Bapak War’an Rosihan, ST., MT., selaku Ka. Lab. Konstruksi dan
Perancangan.
3. Ibu Wiwin Widianingrum, ST., MT., selaku dosen pembimbing
Pratikum Desain Elemen Mesin 3
4. Orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kelancaran kami,
dan Pauline adik saya yang sudah membantu dalam pengisian laporan
ini khususnya dalam pratikum Desain Elemen Mesin 3 ini.
5. Seluruh rekan-rekan di jurusan Teknik Mesin Universitas Jenderal
Achmad Yani.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami semua meminta maaf atas kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada
tulisan ini.
Semoga tulisan ini bermanfaat demi menambah ilmu dan wawasan bagi
rekan-rekan mahasiswa lainnya.
Cimahi, 13 Maret 2020
Penulis
Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani
PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1
PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC
Oleh
Paul Paulus Pangeran
ABSTRAK
Roda gigi merupakan komponen yang penting dalam transmisi khususnya
pada sepeda motor karena dapat meneruskan daya atau putaran dengan slip yang
sangat kecil dibanding sistem transmisi lainnya misalnya sistem transmisi
menggunakan sabuk dan pulley. Pada perancangan transmisi roda gigi Honda Fit
X 100 cc ini menggunakan roda gigi lurus. Roda gigi lurus dapat menghantarkan
tenaga lebih awal, torsi besar, akselerasi kuat karena antar roda gigi terletak saling
sejajar atau kontak langsung. Kontak langsung yang terjadi pada roda gigi
terdapat pada permukaan gigi saja sehingga dipilih bahan untuk membuat roda
gigi yang tepat adalah menggunakan baja paduan dengan pengerasan kulit yaitu
SNC 21 atau 22. Bahan ini memiliki kekuatan tarik 80 - 100 kg/mm , dengan
tegangan lentur yang diijinkan 35 -55 kg/mm dan kekerasan brinell 400 atau 600
H .
Kata Kunci : Roda Gigi Lurus, Poros, Kekuatan Tarik
Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani
ABSTRACT
Gear is an important component in a special transmission on a motorcycle
because it can be repaired with wheels or slip very small compared to other
transmission systems such as transmission systems using belts and pulleys. In the
design of the Honda Fit X 100 cc gear transmission uses straight gears. Straight
gears can deliver power early, large torque, strong acceleration because the gears
are interconnected in parallel or in direct contact. Direct contact that occurs in the
gear needed only on the surface of the tooth so the material chosen to make the
right gear uses alloy steel with hardening of the skin is SNC 21 or 22. This
material has a tensile strength of 80-100 kg/mm , with flexural stress allowable
values of 35 -55 kg/mm and hardness of Brinell 400 or 600 H .
Keywords: Spur Gear, Poros, Tensile Strength
Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL...............................................................................................................vi
DAFTAR SIMBOL ...........................................................................................................vii
1. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 2
1.6 Lokasi Pengkajian..................................................................................................... 3
2. LANDASAN TEORI.................................................................................................. 4
2.1 Roda Gigi.................................................................................................................. 4
2.1.1 Pengertian Dan Fungsi Roda Gigi ..................................................................... 4
2.1.2 Klasifikasi Roda Gigi......................................................................................... 4
2.1.3 Bagian Bagian Roda Gigi .................................................................................. 8
2.2 Poros ....................................................................................................................... 11
2.3 Prinsip Kerja Transmisi Manual Pada Sepeda Motor ............................................. 13
3. TAHAPAN ANALISIS ............................................................................................ 16
3.1 Flowchart Tahapan Analisa .................................................................................... 16
3.2 Penjelasan Flowchart .............................................................................................. 17
4. PERHITUNGAN DAN ANALISA .......................................................................... 19
4.1 Prinsip Kerja ........................................................................................................... 19
4.2 Aliran Gaya............................................................................................................. 20
4.3 Spesifikasi Motor.................................................................................................... 21
4.4 Flowchart Perhitungan............................................................................................ 22
4.5 Tabel Dan Hasil Percobaan..................................................................................... 25
4.6 Perhitungan Mencari Gaya Tangensial Pada Gear Input 1 dan Output 1 Secara
Aktual............................................................................................................................ 26
4.6.1 Mencari Perubahan Kecepatan (Δv) ................................................................ 26
4.6.2 Mencari Percepatan (a) .................................................................................... 26
4.6.3 Mencari Berat ( )........................................................................................... 27
4.6.4 Mencari Gaya Inersia ( ) ............................................................................... 27
Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani
4.6.5 Mencari Moment Inersia Roda Belakang Dan Depan .............................. 28
4.6.6 DBB Sepeda Motor Dan Perhitungannya ................................................. 28
4.6.7 Mencari Torsi Roda .................................................................................. 30
4.6.8 DBB Sprocket Belakang Dan Depan ........................................................ 31
4.6.9 DBB Sprocket Depan Dan Roda Gigi Output 1....................................... 31
4.6.10 DBB Gear Output 1 Dan Gear Input 1...................................................... 32
4.7 Mencari Daya Motor Pada Saat Digunakan [ ] ............................................... 32
4.8 Merancang Roda Gigi Lurus Referensi Buku Sularso...................................... 33
4.8.1 Menentukan Faktor Koreksi ( ) ............................................................. 33
4.8.2 Mencari Diameter Sementara Lingkaran Jarak Bagi ( 1′, 2′) [mm]...... 33
4.8.3 Menentukan Modul Gigi........................................................................... 33
4.8.4 Menentukan Diameter Lingkaran Jarak Bagi Sebenarnya
( 1, 2) [mm],...................................................................................................... 34
4.8.5 Menentukan Kelonggaran Puncak ( )[mm].............................................. 34
4.8.6 Menentukan Diameter Kepala ( 1, 2) [mm],......................................... 34
Diameter kaki ( 1, 2) [mm],.............................................................................. 34
Kedalaman pemotongan (H) [mm] ........................................................................... 34
4.8.7 Menentukan Faktor Bentuk Gigi ( 1, 2).................................................... 35
4.8.8 Menentukan Bahan Masing-masing Gigi,..................................................... 35
Kekuatan Tarik ( 1, 2) [ 2], ................................................................... 35
Kekerasan Permukaan Gigi ( 1, 2) ................................................................. 35
4.9 Perencanaan Poros Output ................................................................................ 36
4.9.1 Kesetimbangan Bidang X-Y ..................................................................... 36
4.9.2 Kesetimbangan Bidang X-Z...................................................................... 38
4.9.3 Menjumlahkan Moment Terbesar dari Setiap Bidang .............................. 40
4.9.4 Mencari Tegangan Tarik Pada Poros ........................................................ 41
5. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 42
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 42
5.2 Saran ....................................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 45
LAMPIRAN...................................................................................................................... 46
Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Roda Gigi Lurus................................................................................................ 6
Gambar 2. Rodagigi Lurus Luar ......................................................................................... 7
Gambar 3. Internal Gear ..................................................................................................... 7
Gambar 4. Rodagigi Rack dan Pinion................................................................................. 8
Gambar 5. Bagian Bagian Roda Gigi Lurus ....................................................................... 8
Gambar 6. Shaft ................................................................................................................ 12
Gambar 7. Axle................................................................................................................. 12
Gambar 8. Spindle ............................................................................................................ 12
Gambar 9. Line Shaft........................................................................................................ 12
Gambar 10. Gear Box Transmisi Manual ......................................................................... 13
Gambar 11. Flowchart Tahapan Analisa........................................................................... 17
Gambar 12. Flowchart Perhitungan untuk mendapatkan gaya tangensial secara aktual.. 22
Gambar 13. Flowchart perhitungan merancang roda gigi lurus........................................ 23
Gambar 14. Flowchart perhitungan merancang poros ...................................................... 24
Gambar 16. Sepeda motor fit x 100 cc yang dianalisa...................................................... 48
Gambar 18. Isi dari gear box............................................................................................. 49
Gambar 17. Gear box yang dibongkar.............................................................................. 49
Gambar 19. Roda gigi sistem transmisi sepeda motor fix x 100 cc.................................. 49
Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Percobaan ................................................................................................... 25
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran ....................................................................................... 26
Tabel 3. Koefisien Gesek Permukaan............................................................................... 46
Tabel 4. Harga modul standar (JIS B 1701-1973) ............................................................ 46
Tabel 5. Faktor-faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan ........................................ 47
Tabel 6. Faktor bentuk gigi............................................................................................... 47
Tabel 7. Tegangan lentur yang diijinkan pada bahan roda gigi ........................................ 47
Tabel 8. Baja paduan untuk poros..................................................................................... 48
Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani
DAFTAR SIMBOL
v = Kecepatan ( / )
a = Percepatan ( / )
Δv = Perubahan Kecepatan ( / )

a = Rata Rata Percepatan ( / )
W = Berat (N)
= Berat Orang Pertama (N)
= Berat Orang Kedua (N)
= Berat Kosong Sepeda Motor (N)
= Berat Bahan Bakar (N)
ρ = Massa Jenis (Kg/ )
Ri = Gaya Inersia (N)
t = Waktu (s)
= Gaya Hambatan Gelinding Roda Belakang (N)
= Gaya Hambatan Gelinding Roda Depan (N)
= Koefisien Gesek Gelinding Roda
= Gaya Normal Roda Belakang (N)
= Gaya Normal Roda Depan (N)
= Koefisien Gesek Aspal
T = Torsi Roda (Nm)
F = Gaya Tarik Roda Belakang(N)
Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani
= Jari-jari Roda Belakang (m)
= Jari-jari Sprocket Belakang (m)
= Jari-jari Sprocket Depan (m)
= Jari-jari Roda Gigi Output 1 (m)
= Jari-jari Roda Gigi Input 1 (m)
= Jari-jari Roda Gigi Rumah Kopling (m)
= Gaya Tarik Rantai (N)
= Kecepatan Sudut Roda Belakang (rad/s)
= Gaya Tangensial (N)
= Moment Gear Output 1 (Nm)
= Kecepatan Roda Belakang (m/s)
= Tegangan Normal
c = Titik Centroid Penampang (m)
I = Moment Inersia Penampang ( )
= Torsi (Nm)
Desain Elemen Mesin 3 | 1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Perkembangan Negara industri dapat maju pesat apabila
dipengaruhi oleh adanya hasil teknologi yang tinggi dan canggih dimana
komponen–komponen mesin memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar,
baik dari segi komponen maupun umur penggunaan yang tahan lama. Sepeda
Motor adalah salah satu alat kendaraan yang sangat banyak digunakan umat
manusia, sepeda motor merupakan suatu satu kesatuan yang terdiri dari berbagai
komponen yang menyatu misalnya pada gear box terdapat banyak roda gigi, disini
penulis mengambil tajuk tentang roda gigi transmisi 1 pada sepeda motor
dikarenakan kadang terdapat masalah kurang nya tenaga pada roda gigi transmisi
1. Laporan ini disusun karena dilatar belakangi untuk memenuhi kebutuhan
perencanaan rancangan sistem transmisi roda gigi lurus untuk sebuah sistem
transmisi sepeda motor sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah Praktikum
Desain Elemen Mesin 3 tentang merencanakan sistem roda gigi transmisi. Dalam
laporan ini penulis akan merencanakan dan menghitung ulang sistem transmisi
roda gigi 1 serta memahami teori dasar dari roda gigi pada umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis mengambil perumusan dari masalah sebagai berikut :
1. Gaya-gaya apa saja yang diterima oleh sepeda motor pada saat beroperasi
di jalan yang naik.
2. Berapa besar gaya dan tegangan yang diterima oleh roda gigi transmisi 1
beserta porosnya.
3. Bahan seperti apa yang sesuai untuk pembuatan roda gigi transmisi 1 dan
porosnya.
Desain Elemen Mesin 3 | 2
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan oleh penulis benar–benar terarah dan
sesuai dengan tujuan, maka penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagi
berikut :
1. Hambatan yang dimasukan dalam perhitungan roda gigi transmisi 1 adalah
hambatan tanjakan (jalan yang naik), hambatan rolling gelinding, dan
hambatan inersia.
2. Yang dijadikan pertimbangan dalam perencanaan roda gigi adalah
tegangan lentur dan kekuatan tarik pada roda gigi.
3. Roda gigi lurus pada transmisi 1
4. Poros output dan input
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengetahui hambatan-hambatan yang diterima oleh sepeda motor pada
saat beroperasi dijalan yang naik/tanjakan.
2. Mengetahui gaya dan tegangan yang diterima oleh roda gigi transmisi 1
dan porosnya.
3. Mengetahui bahan yang sesuai untuk pembuatan roda gigi transmisi 1 dan
porosnya.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada laporan ini adalah sebagai berikut :
a) BAB Ⅰ. PENDAHULUAN
Pada Bab ini memaparkan latar belakang masalah, tujuan analisa, ruang
lingkup kajian dan sistematika penulisan. Bab ini memberikan gambaran
umum mengenai isi dari laporan ini.
b) BAB II. LANDASAN TEORI
Desain Elemen Mesin 3 | 3
Pada Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan roda
gigi dan berbagai sumber referensi yang berhubungan dengan tugas pratikum
ini, serta persamaan-persamaan yang akan digunakan pada perhitungan
perancangan roda gigi transmisi 1.
c) BAB III. TAHAPAN ANALISIS
Pada Bab ini berisikan tahapan-tahapan yang dimulai pada penyusunan
laporan serta besaran dan satuan yang diperlukan untuk penganalisaan.
d) BAB IV. PERHITUNGAN DAN ANALISA
Pada Bab ini berisikan perhitungan-perhitungan dan analisa dalam proses
perancangan roda gigi transmisi 1.
e) BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab ini berisikan kesimpulan dari seluruh hasil atau temuan yang
ditulis secara singkat dan padat berdasarkan hasil perhitungan dan
pembahasan serta kesimpulan hasil perhitungan dan analisa yang
dilakukan.
1.6 Lokasi Pengkajian
Jalan Sanghyang Pancanaka Hill Cimahi
Desain Elemen Mesin 3 | 4
2. LANDASAN TEORI
2.1 Roda Gigi
2.1.1 Pengertian Dan Fungsi Roda Gigi
Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang
tepat. Roda gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya
dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi sering
digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan
lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain itu roda
gigi juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat transmisi
lainnya, yaitu
 Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang
besar.
 Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
 Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
 Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat
kecil.
 Kecepatan transmisi roda gigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan
dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar.
Roda gigi harus mempunyai perbandingan kecepatan sudut tetap antara dua
poros. Di samping itu terdapat pula roda gigi yang perbandingan kecepatan
sudutnya dapat bervariasi. Ada pula roda gigi dengan putaran yang terputus-putus.
Dalam teori, roda gigi pada umumnya dianggap sebagai benda kaku yang
hampir tidak mengalami perubahan bentuk dalam jangka waktu lama.
2.1.2 Klasifikasi Roda Gigi
Rodagigi diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Menurut Letak Poros
Menurut letak poros maka rodagigi diklasifikasikan seperti tabel berikut:
Desain Elemen Mesin 3 | 5
No Letak Poros Roda Gigi Keterangan
1. Roda Gigi
dengan Poros
Sejajar
1) Roda Gigi Lurus
2) Roda Gigi Miring
3) Roda Gigi Miring Ganda
Klasifikasi atas
dasar bentuk alur
gigi.
1) Roda Gigi Luar
2) Roda Gigi Dalam dan Pinion
3) Rack and Pinion
Arah putaran
berlawanan.
Arah putaran sama.
Gerakan lurus dan
berputar.
2. Roda Gigi
dengan Poros
Berpotongan
1) Roda Gigi Lurus Lurus
2) Roda Gigi Lurus Spiral
3) Roda Gigi Lurus ZEROL
a) Roda Gigi Lurus Miring
b) Roda Gigi Lurus Miring
Ganda
4) Roda Gigi Permukaan dengan
Poros Berpotongan
Klasifikasi atas
dasar bentuk jalur
gigi.
3. Roda Gigi
dengan Poros
Silang
1) Roda Gigi Miring Silang
2) Batang Gigi Miring Silang
Roda Gigi Cacing Silindris
3) Roda Gigi Cacing Selubung
Ganda (Globoid)
4) Roda Gigi Cacing Samping
5) Roda Gigi Hiperboloid
6) Roda Gigi Hipoid
Kontak titik
Gerakan lurus dan
berputar.
b. Menurut Arah Putaran
Menurut arah putarannya, rodagigi dapat dibedakan atas :
- Rodagigi luar ; arah putarannya berlawanan.
- Rodagigi dalam dan pinion arah putarannya sama
Desain Elemen Mesin 3 | 6
c. Menurut Bentuk Jalur Gigi
Berdasarkan bentuk jalur giginya, rodagigi dapat dibedakan atas :
1. Roda Gigi Lurus
Rodagigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel.
Dibandingkan dengan jenis rodagigi yang lain rodagigi lurus ini
paling mudah dalam proses pengerjaannya (machining) sehingga
harganya lebih murah. Rodagigi lurus ini cocok digunakan
padasistim transmisi yang gaya kelilingnya besar, karena tidak
menimbulkan gaya aksial.
Ciri-ciri rodagigi lurus adalah :
 Daya yang ditransmisikan < 25.000 Hp
 Putaran yang ditransmisikan < 100.000 rpm
 Kecepatan keliling < 200 m/s
 Rasio kecepatan yang digunakan
- Untuk 1 tingkat ( i ) < 8
- Untuk 2 tingkat ( i ) < 45
- Untuk 3 tingkat ( i ) < 200
( i ) = Perbandingan kecepatan antara penggerak dengan
yangdigerakkan
 Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96% -
99%tergantung disain dan ukuran.
Jenis-jenis rodagigi lurus antara lain :
1) Roda gigi lurus external gearing
Gambar 1. Roda Gigi Lurus
Desain Elemen Mesin 3 | 7
Rodagigi lurus (external gearing) ditunjukkan seperti gambar 2.2.
Pasanganrodagigi lurus ini digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan putaran dalamarah yang berlawanan.
2) Roda gigi dalam (internal gearing)
Rodagigi dalam dipakai jika diinginkan alat transmisi yang
berukuran kecildengan perbandingan reduksi besar.
3) Roda gigi Rack dan Pinion
Rodagigi Rack dan Pinion (gambar 2.4) berupa pasangan antara
batang gigi dan pinion rodagigi jenis ini digunakan untuk
merubah gerakan putar menjadi lurusatau sebaliknya.
Gambar 2. Rodagigi Lurus Luar
Gambar 3. Internal Gear
Desain Elemen Mesin 3 | 8
2.1.3 Bagian Bagian Roda Gigi
Gambar 4. Rodagigi Rack dan Pinion
Gambar 5. Bagian Bagian Roda Gigi Lurus
Desain Elemen Mesin 3 | 9
1. Lingkaran pitch(pitch circle)
Lingkaran khayal yang menggelinding tanpa terjadinya slip. Lingkaran ini
merupakan dasar untuk memberikan ukuran-ukuran gigi seperti tebal gigi,
jarakantara gigi dan lain-lain.
2. Pinion
Roda gigi yang lebih kecil dalam suatu pasangan roda gigi.
3. Diameter lingkaran pitch(pitch circle diameter)
Merupakan diameter dari lingkaran pitch
4. Diametral Pitch
Jumlah gigi persatuan pitch diameter
5. Jarak bagi lingkar (circular pitch)
Jarak sepanjang lingkaran pitch antara profil dua gigi yang berdekatan atau
keliling lingkaran pitch dibagi dengan jumlah gigi, secara formula dapat
ditulis :
6. Modul (module)
Perbandingan antara diameter lingkaran pitch dengan jumlah gigi.
7. Adendum (addendum)
Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch dengan lingkaran
pitch diukur dalam arah radial.
8. Dedendum (dedendum)
Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam arah
radial.
9. Working Depth
Desain Elemen Mesin 3 | 10
Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang rodagigi yang berkontak
dikurangidengan jarak poros.
10. Clearance Circle
Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi yang
berpasangan.
11. Pitch point
Titik singgung dari lingkaran pitch dari sepasang rodagigi yang berkontak
yang juga merupakan titik potong antara garis kerja dan garis pusat.
12. Operating pitch circle
Lingkaran-lingkaran singgung dari sepasang rodagigi yang berkontak dan
jarak porosnya menyimpang dari jarak poros yang secara teoritis benar.
13. Addendum circle
Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi.
14. Dedendum circle
Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi.
15. Width of space
Tebal ruang antara rodagigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
16. Sudut tekan (pressure angle)
Sudut yang dibentuk dari garis normal dengan kemiringan dari sisi kepala
gigi.
17. Kedalaman total (total depth)
Jumlah dari adendum dan dedendum.
18. Tebal gigi (tooth thickness)
Lebar gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
Desain Elemen Mesin 3 | 11
19. Lebar ruang (tooth space)
Ukuran ruang antara dua gigi sepanjang lingkaran pitch
20. Backlash
Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang.
21. Sisi kepala (face of tooth)
Permukaan gigi diatas lingkaran pitch.
22. Sisi kaki (flank of tooth)
Permukaan gigi dibawah lingkaran pitch.
23. Puncak kepala (top land )
Permukaan di puncak gigi.
24. Lebar gigi (face width)
Kedalaman gigi diukur sejajar sumbunya.
2.2 Poros
Poros adalah suatu bagian stationer yang berputar, biasanya berpenampang
bulat, dimana terpasang elemen - elemen seperti roda gigi, roda gila dan elemen
pamindah daya lainnya. Poros dapat menerima beban – beban lentur, tarik, tekan
atau putaran yang bekerja sendiri – sendiri atau berupa gabungan satu dengan
yang lainnya. Definisi yang pasti dari poros adalah sesuai dengan penggunaan dan
tujuan penggunaan.
Dibawah ini terdapat beberapa definisi dari poros :
a. Shaf adalah poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari
mesin ke mekanisme yang digunakan.
Desain Elemen Mesin 3 | 12
b. Axle adalah poros yang tetap dan mekanismenya yang berputar pada
poros tersebut, juga berfungsi sebagai pendukung.
c. Spindle adalah poros yang terpendek terdapat pada mesin perkakas dan
mampu atau sangat aman terhadap momen bending.
d. Line Shaft adalah poros yang langsung berhubungan dengan mekanisme
yang digerakkan dan berfungsi memindahkan daya dari motor
penggerak ke mekanisme tersebut.
Gambar 7. Axle
Gambar 8. Spindle
Gambar 9. Line Shaft
Gambar 6. Shaft
Desain Elemen Mesin 3 | 13
2.3 Prinsip Kerja Transmisi Manual Pada Sepeda Motor
Transmisi manual adalah transmisi kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan
secara langsung oleh pengemudi. Rangkaian pemindah pada transmisi manual
tenaga berawal dari sumber tenaga (engine) ke sistem pemindah tenaga yaitu
masuk ke unit kopling (clutch), diteruskan ke transmisi (gear box), kemudian
menuju final drive. Final drive adalah bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga
yang memindahkan tenaga mesin ke roda belakang.
 Prinsip kerja dari system transmisi manual :
Ketika pedal atau tuas transmisi ditekan. Maka poros pemindah
gigi akan berputar. Dan bersama itu lengan pemutar shift drum akan
mengait dan mendorong shift drum hingga bisa berputar. Shift drum
tersebut dipasang dengan garpu pemilih gigi yang diberi pin. Pin tersebut
akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir cacing. Supaya shift drum
bisa berhenti berputar pada titik yang dikehendaki, maka bagian lain yang
dekat dengan pemutar shift drum dipasang dengan sebuah roda yang
dilengkapi pegas dan juga bintang penghenti putaran shift drum.
Penghentian putaran shift drum ini akan berbeda pada tiap jenis sepeda
motor, namun pada prinsipnya sama.
Gambar 10. Gear Box Transmisi Manual
Desain Elemen Mesin 3 | 14
Garpu pemilih gigi terhubung dengan gigi geser (sliding gear). Gigi geser
tersebut kemudian akan bergerak ke kanan maupun ke kiri mengikuti
gerak garpu pemilih gigi. Dan setiap pergerakan dari gigi geser tersebut
akan mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros
tempat gigi tersebut berada.
Gigi geser baik yang ada pada poros utama maupun yang berada di poros
pembalik atau poros output, tidak bisa berutar bebas pada porosnya. Dan
ini berbeda dengan gigi kecepatan (kecepatan 1-4 atau seterusnya), nah
gigi-gigi percepatan tersebut bisa bebas berputar pada masing-masing
porosnya. Sehingga yang dimaksud dengan gigi masuk pada sepeda motor
sebenarnya adalah mengunci gigi kecepatan degan poros tempat gigi itu
berada, yang mengunci adalah gigi geser.
 Berikut adalah komponen utama dari system transmisi manual :
1. Transmission Case : tempat berdiamnya semua komponen transmisi
2. Shift fork : garpu pemindah gigi
3. Input shaft : meneruskan putaran dari kopling ke transmisi / counter
gear
4. Counter gear : berfungsi untuk meneruskan putaran dari input shaft ke
gigi percepatan
5. Gigi percepatan : merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan
kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan)
6. Hub sleave : mengunci sinkromes dengan gigi percepatan sehingga
memungkinkan ouput shap bisa berputar dan berhenti
7. Sinkronizer ring / Singkromes : komponen transmisi yang
memungkinkan perpindahan gigi pada transmisi dapat bekerja/hidup
8. Reverse gear : gear perubah arah putaran output shaft sehingga
memungkinkan kendaraan bisa bergerak mundur
9. Main bearing : sebagai bantalan output shaft
10. Output shaft : untuk meneruskan putaran dari transmisi ke propeller
shaft extension housing, berfungsi sebagai penutup output shaft
sekaligus dudukan tongkat perseneling.
Desain Elemen Mesin 3 | 15
 Kelebihan Transmisi Manual
1. Perawatan komponen lebih ringan dibandingkan system transmisi
otomatis.
2. Untuk start pertama dibutuhkan putaran yang rendah
3. Pembukaan gas cenderung kecil, karena diputaran rendah untuk bisa
berjalan.
4. Penggunaan bensin lebih irit.
 Kekurangan Transmisi Manual
1. Proses pemindaha tenaga manual
2. Perbandingan rasio harus memindahan gigi.
3. Perpindahan kecepatan yang sangat kasar.
4. terjadi hentakan saat perpindahan gigi.
Desain Elemen Mesin 3 | 16
3. TAHAPAN ANALISIS
3.1 Flowchart Tahapan Analisa
Dibawah ini terdapat susunan flowchart tahapan analisa diantaranya :
START
Gaya Tarik Roda
Belakang ( ) ≤ Gaya
Gesek Roda Belakang
( .Nr)
Menganalisa Data
1. Berapa gaya tarik roda belakang
2. Berapa gaya gang diterima roda gigi
transmisi 1 saat pengujian
3. Berapa tegangan yang diterima poros.
Mengumpulkan Data
1. Dimensi Kendaraan, Dimeter Sprocket
Belakang & Depan, Diameter Roda Belakang
2. Berat Muatan
3. Koefisien Gesek Jalan
4. Koefisien Gelinding Roda
5. Kemiringan Jalan
Tidak
Ya
a
Merumuskan Masalah
1. Tegangan lentur yang diterima roda
gigi transmisi 1 dan porosnya
2. Spesifikasi Roda Gigi Transimisi 1
dan porosnya
Desain Elemen Mesin 3 | 17
3.2 Penjelasan Flowchart
 Mengumpulkan Data
Pada tahap ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan untuk
menganalisa apa tujuan dari makalah ini dibuat, data-data yang terkumpul
diantaranya dimensi motor yaitu panjang lebar dan tinggi, diameter roda
belakang, diameter sprocket belakang dan depan, berat muatan (berat
motor kosong, berat orang, berat bahan bakar), koefisien gelinding roda,
koefisien gesek jalan (aspal), kemiringan jalan dan lainnya yang sudah
terlampir di spesfikasi motor dan lampiran.
 Merumuskan Masalah
Pada tahap ini penulis mencari pokok masalah yang akan dianalisa
yaitu mengapa sistem transmisi 1 pada motor tidak bekerja maksimal
sehingga motor menjadi tidak kuat dijalan mendaki, lalu apakah daya yang
diberikan memenuhi spesifikasi yang ada tabel spesifikasi motor serta
beraoa gaya yang terjadi pada roda gigi transmisi 1.
 Menganalisa Data
FINISH
Lampiran
Mencari Gaya Tangensial Pada Roda GigiTransmisi 1
Kesimpulan Dan Saran
Merancang dan Menentukan Menentukan
Spesifikasi Roda Gigi Transmisi 1 dan porosnya
a
Gambar 11. Flowchart Tahapan Analisa
Desain Elemen Mesin 3 | 18
Pada tahap ini penulis menganalisa data untuk mencari tujuan dari
makalah ini dibuat, seperti mencari gaya tarik roda belakang serta sampai
mengetahui pembebanan (gaya tangensial) pada pinion dan gear. Oleh
karena itu cara menganalisa nya dengan DBB sepeda motor , DBB Roda
belakang, DBB Sprocket belakang dan depan hingga sampai DBB Roda
gigi sistem transmisi 1. Disini terdapat beberapa rumus perhitungan
bertahap yang mengandung hukum kesetimbangan gaya.
 Keputusan
Setelah analisa data selesai maka ditentukannya keputusan. Jika
Gaya Tarik Roda Belakang (Br) < Gaya Gesek Roda Belakang (μr.Nr)
maka diterima tetapi jika tidak maka ditolak dan harus menghitung
kembali hasil perhitungan di analisa data. Setelah dari itu bisa dilanjutkan
ke perhitungan roda gigi dan poros
 Hasil Keputusan
Setelah keputusan diterima maka dilanjutkan ke perhitungan
mencari gaya tangensial pada roda gigi transmisi 1, dan sesudah itu
dilanjut ke menentukan spesifikasi roda gigi transmisi 1 dan porosnya.
 Kesimpulan
Pada tahap ini didapat besar hasil gaya pada roda gigi transmisi 1
pada saat beroperasi di tanjakan, dan didapat spesifikasi roda gigi
transmisi 1 dan porosnya yang memenuhi syarat yang sudah dihitung dan
dianalisa pada proses menganalisa data.
Desain Elemen Mesin 3 | 19
4. PERHITUNGAN DAN ANALISA
4.1 Prinsip Kerja
Prinsip Kerja Transmisi 1 Untuk Inputnya Dari Piston Yaitu :
 Proses 1 : Disini piston mendorong batang piston sehingga poros engkol
dan roda gigi poros engkol(pe) ikut berputar dengan arah, rpm yang sama
(gaya dari piston diteruskan ke ke roda gigi poros engkol)
 Proses 2 : Putaran roda gigi poros engkol kontak langsung dengan roda
gigi rumah kopling(rk) sehingga roda gigi rumah kopling ikut berputar
dengan arah, rpm yang berbeda (gaya dari roda gigi poros engkol
diteruskan ke roda gigi rumah kopling)
 Proses 3 : Disini roda gigi rumah kopling satu poros dengan roda gigi
input 1(m1) sehingga ikut berputar dengan putaran dan arah, rpm yang
sama (gaya dari roda gigi rumah kopling diteruskan ke roda gigi output 1
melalui roda gigi input 1)
Desain Elemen Mesin 3 | 20
 Proses 4 : Disini roda gigi input 1(m1) memutarkan roda gigi output 1(c1)
dengan arah, rpm yang berbeda (gaya dari roda gigi input 1 diteruskan ke
roda gigi output 1)
 Proses 5 : Disini Roda gigi output 1(c1) memutarkan roda gigi c2 karena
saling terhubung dan sekaligus memutarkan poros output karena roda gigi
c2 terkunci dengan poros output pada saat persneling 1 (gaya dari roda
gigi output 1 diteruskan ke roda gigi c2 lalu diteruskan ke sprocket depan)
 Proses 6 : Disini sprocket depan memutarkan rantai, lalu rantai
memutarkan sprocket belakang sekaligus juga memutarkan roda belakang.
4.2 Aliran Gaya
Aliran Gaya Yang Input Gaya Nya Dari
Piston :
Desain Elemen Mesin 3 | 21
4.3 Spesifikasi Motor
Desain Elemen Mesin 3 | 22
4.4 Flowchart Perhitungan
 Flowchart untuk mendapatkan gaya tangensial pada roda gigi transmisi 1
1
START
1. Berat Kosong Sepeda Motor (Wm)
2. Massa Orang (m)
3. Percepatan Gravitasi (g)
4. Koefisien Gelinding Roda ( )
5. Koefisien Gesek Aspal ( )
6. Jari-Jari Roda Belakang ( R )
1. Mencari Perubahan Kecepatan (Δv)
2. Mencari Rata-Rata Percepatan ( )
3. Mencari Berat (W)
4. Mencari Gaya Inersia (Ri)
5. DBB Sepeda Motor & Perhitungannya
6. Mencari Torsi Roda (Tr)
7. DBB Sprocket Belakang & Depan
8. DBB Sprocket Depan & Gear Ooutput 1
9. DBB Gear Ouput 1 & Gear Input 1
1. Gaya Tangensial Pada Gear Input 1
& Gear Output 1
FINISH
Gambar 12. Flowchart Perhitungan untuk
mendapatkan gaya tangensial secara aktual
Desain Elemen Mesin 3 | 23
 Flowchart Perhitungan Perancangan Roda Gigi Lurus Referensi Buku
Sularso
1
START
1. Perbandingan reduksi
2. Jarak sumbu poros input dan output
3. Lebar gigi hasil pengukuran
4. Gaya tangensial yang diterima pinion
dan gear
1. Menentukan faktor koreksi
2. Menentukan diameter sementara lingkaran jarak bagi
3. Menentukan modul gigi
4. Menentukan diameter jarak bagi dan jarak sumbu poros
5. Menentukan kelonggaran puncak
6. Menentukan diameter kepala, diameter kaki, kedalaman
pemotongan
7. Menentukan faktor bentuk gigi
Didapat Spesifikasi Pinion Dan Gear
FINISH
Tegangan lentur
perhitungan ≤ Tegangan
lentur yang diijinkan
Menentukan bahan masing-masing gigi,
kekutan tarik, kekasaran permukaan
Tidak
Ya
Gambar 13. Flowchart perhitungan merancang roda gigi lurus
Desain Elemen Mesin 3 | 24
 Flowchart Perhitungan Perancangan Poros
1
1. Gaya tangensial dari gear
2. Gaya radial dari gear
3. Gaya tarik rantai
4. Jarak lengan antara bantalan, gear
dan sprocket
5. Diameter poros
1. DBB poros output
2. Kesetimbangan bidang X-Y
3. Kesetimbangan bidang X-Z
4. Menjumlahkan moment terbesar dari kedua bidang
5. Mencari tegangan normal yang terjadi
Didapat spesifikasi poros output
FINISH
Kekuatan tarik perhitungan
≤ Kekuatan tarik yang
diijinkan
Menentukan bahan, kekuatan tarik, dan
diameter pada poros output
Tidak
Ya
START
Gambar 14. Flowchart perhitungan merancang poros
Desain Elemen Mesin 3 | 25
4.5 Tabel Dan Hasil Percobaan
Sebelum melakukan perhitungan dan analisa, terlebih dahulu dilakukan
pengambilan data yang dilaksanakan pada :
1. Tempat : Jalan Sanghyang Pancanaka Hill Cimahi
2. Hari, tanggal : Senin, 23 Maret 2020
3. Kemiringan Jalan : 17°
4. Praktikan : 2 Orang
5. Alat : Motor Honda Fit X 100 CC, Stopwatch
Didapatkan data hasil percobaan :
Data Hasil Pengukuran (m)
Jari-jari roda belakang ( ) 0,27 m
Jari-jari roda depan ( ) 0,25 m
Jari-jari sprocket belakang ( ) 0,0725 m
Jari-jari sprocket depan ( ) 0,0275 m
Jari-jari roda gigi output 1 [gear] ( ) 0,03 m
Jari-jari roda gigi input 1 [pinion] ( ) 0,01 m
Jari-jari roda gigi rumah kopling ( ) 0,06 m
Percobaan Kecepatan Awal
( 1) [ ]
⁄
Kecepatan Akhir
( 2) [ ]
⁄
Waktu
(t) [s]
1 0 5 10,66 s
2 0 7 11,29 s
3 0 6 8,05 s
4 0 6 11,12 s
5 0 7 10,43 s
Tabel 1. Data Percobaan
Desain Elemen Mesin 3 | 26
Diameter poros output ( ) 0,02 m
Jarak bantalan 1 ke gear 0,072 m
Jarak gear ke bantalan 2 0,015 m
Jarak bantalan 2 ke sprocket depan 0,023 m
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran
4.6 Perhitungan Mencari Gaya Tangensial Pada Gear Input 1 dan Output 1
Secara Aktual
4.6.1 Mencari Perubahan Kecepatan (Δv)
 Δ 1 = 2 – 1 = 5 – 0 = 5 km/h
= 1,39
 Δ 2 = 2 – 1 = 7 – 0 = 7 km/h
= 1,94 /
 Δ 3 = 2 – 1 = 6 – 0 = 6 km/h
= 1,67 /
 Δ 4 = 2 – 1 = 6 – 0 = 6 km/h
= 1,67 /
 Δ 5 = 2 – 1 = 7 – 0 = 7 km/h
= 1,94 /
4.6.2 Mencari Percepatan (a)
 a1 = =
, /
,
= 0,13 /
 a2 = =
, /
,
= 0,17 /
 a3 = =
, /
,
= 0,21 /
 a4 = =
, /
,
= 0,15 /
Desain Elemen Mesin 3 | 27
 a5 = =
, /
,
= 0,19 /
 Rata rata percepatan ( )
= =
, , , , ,
= 0,17 /
4.6.3 Mencari Berat ( )
 = Massa orang 1 x g
= 59 kg x 9,81 /
= 578,79 N
 = Massa orang 2 x g
= 63 kg x 9,81 /
= 618,03 N
 = Massa motor x g
= 99,4 kg x 9,81 /
= 975,11 N
 = Massa bahan bakar x g
= V bahan bakar x ρ bahan bakar x g
= 2 9,81
= 14,91 N
4.6.4 Mencari Gaya Inersia ( )
 = Massa orang 1 x
= 59 kg x 0,17 / = 10,03 N
 = Massa orang 2 x
= 63 kg x 0,17 / = 10,71 N
 = Massa motor x
= 99,4 kg x 0,17 / = 16,89 N
 = Massa bahan bakar x
= V bahan bakar x ρ bahan bakar x
= 2 0,17 / = 0,26 N
Desain Elemen Mesin 3 | 28
4.6.5 Mencari Moment Inersia Roda Belakang Dan Depan
 = .
= . .
= 5 . (0,27 ) .
, /
,
= 0,23
 = .
= . .
= 4,5 . (0,25 ) .
, /
,
= 0,19
4.6.6 DBB Sepeda Motor Dan Perhitungannya
Desain Elemen Mesin 3 | 29
 → + ∑ =
− + − − ( ) − ( ) − ( ) −
( ) − − − − = 0
− + − − (618,03 17°) − (578,79 17°) −
(14,91 17°) − (975,11 17°) − 10,71 − 10,03 − 0,26 − 16,89 =
0
− + = −180,69 − 169,22 − 4,36 − 285,09 − 10,71 −
10,3 − 0,26 − 16,89 = 0
. + . − = −677,25
0,07 + 0,07 − = −677,25 ________________________(1)
 ↑ + ∑ =
+ − ( ) − ( ) − ( ) − ( ) =
0
+ = (618 17°) + (578,79 17°) + (14,91 17°) +
(975,11 17°)
+ = 591,03 + 533,49 + 14,26 + 932,50
+ = 2071,28 ______________________________________(2)
 ↺ + ∑ = (Terhadap Titik Kontak Roda Dengan Jalan)
− ( 1,234) + [( )1,095] + [( )0,972] +
[( )0,709] + [( )0,972] + [( )1,095] +
[( )0,663] + [( )0,632] + [( )0,355] +
( . 0,972) + ( . 0,972) + ( . 0,663) + ( . 0,355) +
+ − ( . 0) + ( . 0) − ( . 0) = 0
Desain Elemen Mesin 3 | 30
− . 1,234 + 647,18 + 175,63 + 378,24 + 164,48 + 15,61 + 2,89 +
589,34 + 101,21 + 10,41 + 9,75 + 0,17 + 5,99 + 0,23 + 0,19 = 0
. 1,234 = 2101,32
=
,
,
= 1702,85 ________________________________(3)
 Subtitusi Persamaan 3 Ke Persamaan 2
+ = 2071,28
1702,85 + = 2071,28
= 2071,28 − 1702,85 = 368,43 _____________________(4)
 Subtitusi Persamaan 3 Dan 4 Ke Persamaan 1
0,07 + 0,07 − = −677,25
0,07 . 1702,85 + 0,07 . 368,43 − = −677,25
119,19 + 25,79 − = −677,25
144,98 − = −677,25
− = −822,23
= 822,23
 Syarat Gaya Tarik Roda Belakang Terpenuhi
≤ .
822,23 ≤ 0,8 . 1702,85
822,23 ≤ 1362,28 (Karena Syarat Terpenuhi Maka Tidak Slip)
4.6.7 Mencari Torsi Roda
Desain Elemen Mesin 3 | 31
 = . =
= 822,23 0,27
= 222
4.6.8 DBB Sprocket Belakang Dan Depan
 = =
,
= 3062,07
4.6.9 DBB Sprocket Depan Dan Roda Gigi Output 1
 = = .
= 3062,07 . 0,0275
= 84,21
 = =
,
,
= 2807
Desain Elemen Mesin 3 | 32
4.6.10 DBB Gear Output 1 Dan Gear Input 1
 = = = = = = 2807
 =
°
=
°
= 2987,15
 = . tan 20° = 2807 . tan 20° = 1021,66
Jadi, = = = = = = 2807
= = = = 2987,15
= = = = 1021,66
4.7 Mencari Daya Motor Pada Saat Digunakan [ ]
 = = 6 ⁄ = 1,67 ⁄
Diambil kecepatan rata-rata dari 5 kali percobaan
 = .
= =
, ⁄
,
= 6,19 ⁄
 = . .
= 822,23 . 0,27 . 6,19 ⁄
= 1374,19
Desain Elemen Mesin 3 | 33
 Karena daya pada katalog motor maximum bisa sampai sebesar 7,3 ps
atau sama dengan 5499,09 Watt, maka perhitungan analisa bisa
dilanjutkan ke step berikutnya.
Daya Digunakan ≤ Daya Maximum Pada Katalog Motor
1374,19 ≤ 5499,09 W
4.8 Merancang Roda Gigi Lurus Referensi Buku Sularso
Dengan mengetahui data sebagai berikut :
- Perbandingan reduksi ( )
= = ℎ 1 = 12
= = ℎ 1 = 34
= = = 2,83
- Jarak sumbu poros input dan output (a)
kurang lebih (a) : 43 mm
- Lebar gigi
Gear input 1 = 14 mm
Gear ouput 1 = 11 mm
- Gaya Tangensial Pada Gear Input 1 dan Gear Output 1 ( )
= 2807 = 286,14
4.8.1 Menentukan Faktor Koreksi ( )
Dari tabel 5 pada lampiran untuk daya maksimum yang diperlukan maka
diantara 0,8 – 1,2 disini saya mengambil = 1
4.8.2 Mencari Diameter Sementara Lingkaran Jarak Bagi ( , ) [mm]
 =
.
=
.
,
= 22,45
 =
. .
=
. . ,
,
= 63,55
4.8.3 Menentukan Modul Gigi
Desain Elemen Mesin 3 | 34
=
.
=
.
= 1,87
Dari Tabel 4 pada lampiran modul yang mendekati 1,87 adalah 2 maka
dipilih m = 2
4.8.4 Menentukan Diameter Lingkaran Jarak Bagi Sebenarnya
( , ) [mm],
Jarak Sumbu Poros Sebenarnya ( )
 = . = 2 . 12 = 24
 = . = 2 . 34 = 68
 = = = 46
4.8.5 Menentukan Kelonggaran Puncak ( )[mm]
 = 0,25 . = 0,25 . 2 = 0,5
Digunakan 0,25 m karena mempunyai sudut tekanan sama dan modul
yang sama, dapat saling bekerja sama tanpa tergantung pada jumlah
giginya.
4.8.6 Menentukan Diameter Kepala ( , ) [mm],
Diameter kaki ( , ) [mm],
Kedalaman pemotongan (H) [mm]
 = ( + 2) = (12 + 2) 2 = 28
 = ( + 2) = (34 + 2) 2 = 72
 = ( − 2) − 2 .
= (12 − 2) 2 − 2 . 0,5
= 19
 = ( − 2) − 2 .
= (34 − 2) 2 − 2 . 0,5
= 63
 = 2 +
= 2 . 2 + 0,5
Desain Elemen Mesin 3 | 35
= 4,5
4.8.7 Menentukan Faktor Bentuk Gigi ( , )
Dari Tabel 6 pada lampiran didapat :
 = 0,245 = 12
 = 0,371 = 34
4.8.8 Menentukan Bahan Masing-masing Gigi,
Kekuatan Tarik ( , ) [ ⁄ ],
Kekerasan Permukaan Gigi ( , )
 Pinion = Roda Gigi Input 1
=
. .
=
,
. . ,
= 41,71 ⁄ (Aman karena diantara 40 − 55
⁄ )
Karena tegangan lentur ( ) yang terjadi 41,71 ⁄ maka dipilih
berdasarkan Tabel 7 pada lampiran :
- Kelompok bahan : baja paduan dengan pengerasan kulit (bahan
ini dipilih karena khusus roda gigi transmisi sehingga kulit gigi
benar-benar diperhitungkan) (Sesuai teori merancang roda gigi
bahwa bahan untuk membuat roda gigi yaitu bahan baja paduan
dengan pengerasan kulit)
- Lambang bahan : SNC 22
- Kekuatan tarik ( ) [ ⁄ ] : 100
- Kekerasan Brinell (H ) : 600 (dicelup dingin dalam air)
- Tegangan lentur yang diizinkan ( ) [ ]
⁄ : 40 – 55
 Gear = Roda Gigi Output 1
=
. .
=
,
. . ,
= 35,06 ⁄ (Aman karena diantara 35 − 40
Desain Elemen Mesin 3 | 36
⁄ )
Karena tegangan lentur ( ) yang terjadi 35,06 ⁄ maka dipilih
berdasarkan Tabel 7 pada lampiran :
- Kelompok bahan : baja paduan dengan pengerasan kulit (bahan
ini dipilih karena khusus roda gigi transmisi sehingga kulit gigi
benar-benar diperhitungkan)(Sesuai teori merancang roda gigi
bahwa bahan untuk membuat roda gigi yaitu bahan baja paduan
dengan pengerasan kulit)
- Lambang bahan : SNC 21
- Kekuatan tarik ( ) [ ⁄ ] : 80
- Kekerasan Brinell (H ) : 600 (dicelup dingin dalam air)
- Tegangan lentur yang diizinkan ( ) [ ]
⁄ : 35 – 40
4.9 Perencanaan Poros Output
 DBB Poros Output
4.9.1 Kesetimbangan Bidang X-Y
Desain Elemen Mesin 3 | 37
 = = 2807
 ↑ + ∑ = 0
− + = 0
= 2807 − _____________________________________(5)
 ↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik A)
. 0 − .0,072 + . 0,087 = 0
=
,
,
= 2323,03 _____________________________(6)
 Subtitusi persamaan 6 ke 5
= 2807 −
= 2807 − 2323,03 = 483,97
 Potongan a-a ( 0≤ ≤ , )
↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik a)
− . + = 0
= 483,97
(0) = 0
(0,072) = 34,85
 Potongan b-b ( 0,072 ≤ ≤ , )
Desain Elemen Mesin 3 | 38
↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik b)
− . + ( − 0,072) + = 0
= 483,97 − 2807 + 202,1 = −2323,03 + 202,1
(0,072) = 34,85
(0,082) = 0
 Diagram Moment Bidang X-Y
4.9.2 Kesetimbangan Bidang X-Z
 = = 1021,66
 = = 3062,07
 ↑ + ∑ = 0
− − − = 0
= 1021,66 − + 3062,07 = 4083,73 − _________________(7)
 ↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik a)
( . 0) − ( . 0,072) + ( . 0,087) − ( . 0,11) = 0
Desain Elemen Mesin 3 | 39
=
, ,
,
= 4717,13 ________________________________(8)
 Subtitusi persamaan 8 ke 7
= 4083,73 − = 4083,73 − 4717,13 = −633,4 (Minus karena
terbalik arahnya maka kita rubah arahnya di gambar potongan)
 Potongan a-a ( 0 ≤ ≤ , )
↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik a)
( . ) + = 0
= −633,4
(0) = 0
(0,072) = −45,6
 Potongan b-b ( 0,072 ≤ x ≤ 0,087 )
↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik b)
( . ) + ( − 0.072) + = 0
= −633,4 − 1021,66 + 73,56 = −1655,06 + 73,56
(0,072) = −45,6
(0,087) = −70,43
Desain Elemen Mesin 3 | 40
 Potongan c-c ( 0,087≤ x ≤ 0,11 )
↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik c)
( . ) + ( − 0.072) − ( − 0,087) + = 0
= −1655,06 + 73,56 + 4717,13 − 410,39 = 3062,07 −
336,83
(0,087) = −70,43
(0,11) = 0
 Diagram Moment Bidang X-Z
4.9.3 Menjumlahkan Moment Terbesar dari Setiap Bidang
= 34,85 + 70,43 = 78,58
Desain Elemen Mesin 3 | 41
4.9.4 Mencari Tegangan Tarik Pada Poros
 Diketahui data sebagai berikut :
= 78,58
= = 0,02
Maka,
=
=
( , ) ( , )
,
,
= 100101910,8 = 10,20
 Karena kekuatan tarik hasil pengujian di dibawah tegangan tarik
maksimum yang didapat dari tabel 8 pada lampiran, maka poros yang
sudah ada memenuhi syarat dan pengujian ini dapat diterima.
≤
10,20 ≤ 85
 Dengan mengambil spesifikasi poros dari tabel 8 pada lampiran kita
mendapatkan bahan poros standar baja khrom nikel (JIS G 4102), dengan
kekuatan tarik 85 , dan diameter poros output 20 mm.
Desain Elemen Mesin 3 | 42
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan penulis mendapatkan :
1. Gaya tangensial yang terjadi pada gear input 1 dan gear output 1 atau bisa
diesebut gaya yang terjadi pada kedua roda gigi transmisi 1 sebesar 2807
N atau sama dengan 286,14 kg.
2. Hasil rancangan roda gigi transmisi 1 sebagai berikut :
Variabel Roda Gigi Input 1
(Pinion)
Roda Gigi Output 1
(Gear)
N 12 34
, 22,45 mm 63,55 mm
m 2 2
, 24 mm 68 mm
, 28 mm 72 mm
0,245 0,371
Kelompok Bahan Baja paduan dengan
pengerasan kulit
Baja paduan dengan
pengerasan kulit
Lambang bahan SNC 22 SNC 21
Kekuatan Tarik ( ) 100 ⁄ 80 ⁄
Kekerasan Brinell
( )
600 (Dicelup dingin
dalam air)
600 (Dicelup dingin
dalam air)
Tegangan Lentur
yang diijinkan ( )
40-55 ⁄ 35-40 ⁄
3. Hasil rancangan poros output sebagai berikut :
Standar dan Macam Baja khrom nikel (JIS G 4102)
Lambang SNC 2
Desain Elemen Mesin 3 | 43
Perlakuan Panas Pengerasan Kulit
Kekuatan Tarik
85
Diameter Poros 20 mm
5.2 Saran
Untuk menyempurnakan hasil penelitian ini, maka perlu pertimbangan
diantaranya :
1. Pada saat mengukur panjang lengan untuk moment ada beberapa
panjang yang susah diukur maka terjadi ketidak presisian.
2. Adanya kemungkinan ketidak telitian dalam operasi menghitung
matematika pada perhitungan yang sudah dianalisa.
3. Adanya kemungkinan ketidak presisian dalam DBB dikarenakan
kesulitan menentukan titik berat masing masing beban yang ada
pada motor.
4. Kemungkinan dalam mengukur komponen tidak presisi.
5. Memungkinkan adanya kesalahan dalam mengumpulkan data
dikarenakan kondisi sekitar berubah berubah seperti mencari
perubahan kecepatan dalam hal ini faktor cuaca, faktor kondisi
motor, faktor dalam menghitung waktu menggunakan stopwatch,
menggunakan asumsi pada saat mengukur isi bensin pada tangki
yang diasumsikan 2 liter tetapi pada kenyataannya tidak akan pas 2
liter.
6. Menggunakan manual book untuk mencari data-data yang kurang.
7. Spesifikasi yang didapat mendekati ukuran benda yang sudah ada
sehingga danggap benar dan bisa dibuat gambar teknik nya dan
bisa dijadikan referensi pembaca.
8. Pada diagram gaya dalam tidak mencantumkan diagram gaya
lintang dikarenakan cukup diagram moment saja yang diperhatikan
dalam merancang poros karena biasanya diagram gaya lintang
Desain Elemen Mesin 3 | 44
digunakan untuk mencari tegangan geser, pada laporan ini
tegangan geser diabaikan karena sudah aman jika mencari
tegangan normal saja.
9. Penulis mengharapkan untuk diberi penjelasan lebih baik dan
banyak lagi agar pada saat menganalisa penulis tidak kebingungan
dalam mencari data dan apa yang mau dianalisa.
Desain Elemen Mesin 3 | 45
DAFTAR PUSTAKA
Shigley Joseph E. (1983) Perancangan Teknik Mesin Edisi ke Empat Jilid 2.
Jakarta : Erlangga
Sularso, K. S. (1997). Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin. Cet: 9.
Jakarta: Pradnya Paramita
R.S Khurmi, Jk. Gupta, Machine Design, 1980
Stolk dan Kros, Elemen Mesin, Edisi ke-21, Erlangga, Jakarta (1994)
Niemann, G. (1990). Elemen Mesin. Jakarta : Erlangga
Desain Elemen Mesin 3 | 46
LAMPIRAN
Tabel 3. Koefisien Gesek Permukaan
Tabel 4. Harga modul standar (JIS B 1701-1973)
Desain Elemen Mesin 3 | 47
Tabel 5. Faktor-faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan
Tabel 6. Faktor bentuk gigi
Tabel 7. Tegangan lentur yang diijinkan pada bahan roda gigi
Desain Elemen Mesin 3 | 48
Gambar 15. Sepeda motor fit x 100 cc yang dianalisa
Tabel 8. Baja paduan untuk poros
Desain Elemen Mesin 3 | 49
Gambar 17. Gear box yang dibongkar
Gambar 16. Isi dari gear box
Gambar 18. Roda gigi sistem transmisi sepeda motor fix x 100 cc
SKALA : 1 : 1
UKURAN : mm
TANGGAL : 10/6/20
DIGAMBAR : PAUL PAULUS
NIM : 2111171045
DILIHAT : Wiwin Widaningrum
PERINGATAN
UNJANI A2
RODA GIGI DAN POROS
NO JUMLAH NAMA BAHAN NORMALISASI KET
1 1 Gear
Baja SNC 22
Baja SNC 21
2 1
3 1 Poros output
Baja Khrom
Nikel
DESAIN ELEMEN
MESIN 3
4 1 Poros input
Baja Khrom
Nikel
Ø64
Ø24
Ø11
12 16
139
11
1
1
4
3
2
Pinion
2
20
116
Ø20
139
116
16
12

More Related Content

What's hot

Bab 12 teknik pengaturan otomts
Bab 12   teknik pengaturan otomtsBab 12   teknik pengaturan otomts
Bab 12 teknik pengaturan otomts
Eko Supriyadi
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Herry SR
 

What's hot (20)

TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
Bab 12 teknik pengaturan otomts
Bab 12   teknik pengaturan otomtsBab 12   teknik pengaturan otomts
Bab 12 teknik pengaturan otomts
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
 
Diagram blok
Diagram blokDiagram blok
Diagram blok
 
Laporan pneumatik amy
Laporan pneumatik amyLaporan pneumatik amy
Laporan pneumatik amy
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada Pneumatik
 
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
 
Pneumatik
PneumatikPneumatik
Pneumatik
 
Teknik Perawatan Mesin Milling
Teknik Perawatan Mesin MillingTeknik Perawatan Mesin Milling
Teknik Perawatan Mesin Milling
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
 
Laporan bubut
Laporan bubutLaporan bubut
Laporan bubut
 
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
 
Sentrifugal
SentrifugalSentrifugal
Sentrifugal
 
Ppt smk
Ppt smkPpt smk
Ppt smk
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.ppt
 

Similar to PRATIKUM DESAIN ELEMEN MESIN 3 - PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC

161862608201010101
161862608201010101161862608201010101
161862608201010101
Jhon P S
 
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad AkmalLaporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
Muhammad Akmal
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Slamet Setiyono
 

Similar to PRATIKUM DESAIN ELEMEN MESIN 3 - PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC (20)

Studi Sertifikasi Roda dan Rem Pesawat Terbang
Studi Sertifikasi Roda dan Rem Pesawat TerbangStudi Sertifikasi Roda dan Rem Pesawat Terbang
Studi Sertifikasi Roda dan Rem Pesawat Terbang
 
161862608201010101
161862608201010101161862608201010101
161862608201010101
 
Tugas Akhir
Tugas AkhirTugas Akhir
Tugas Akhir
 
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburatorLaporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
 
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad AkmalLaporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
 
Proses perawatan mould water outlet ewo 10
Proses perawatan mould water outlet ewo 10Proses perawatan mould water outlet ewo 10
Proses perawatan mould water outlet ewo 10
 
Laporan kerja praktek UNJANI
Laporan kerja praktek UNJANILaporan kerja praktek UNJANI
Laporan kerja praktek UNJANI
 
Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)
Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)
Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)
 
ANALISIS SISTEM ANTRIAN SERVICE MOBIL DI PT. TUNAS MOBILINDO PERKASA DENGAN M...
ANALISIS SISTEM ANTRIAN SERVICE MOBIL DI PT. TUNAS MOBILINDO PERKASA DENGAN M...ANALISIS SISTEM ANTRIAN SERVICE MOBIL DI PT. TUNAS MOBILINDO PERKASA DENGAN M...
ANALISIS SISTEM ANTRIAN SERVICE MOBIL DI PT. TUNAS MOBILINDO PERKASA DENGAN M...
 
Alternator
AlternatorAlternator
Alternator
 
Laporan kerja praktek unsika 2015
Laporan kerja praktek unsika 2015Laporan kerja praktek unsika 2015
Laporan kerja praktek unsika 2015
 
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
 
jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
Laporan magang
Laporan magangLaporan magang
Laporan magang
 
Laporan Kerja Praktek PT Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek PT Inti Ganda PerdanaLaporan Kerja Praktek PT Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek PT Inti Ganda Perdana
 
Spooring_and_Balancing.pptx
Spooring_and_Balancing.pptxSpooring_and_Balancing.pptx
Spooring_and_Balancing.pptx
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3
 
2108030077 presentation
2108030077 presentation2108030077 presentation
2108030077 presentation
 

Recently uploaded

Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Recently uploaded (20)

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 

PRATIKUM DESAIN ELEMEN MESIN 3 - PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC

  • 1. LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM DESAIN ELEMEN MESIN Ⅲ PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC Oleh : Nama : Paul Paulus Pangeran Nim : 2111171045 FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI 2020
  • 2. PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC LAPORAN AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan praktikum Desain Elemen Mesin Ⅲ Oleh : Nama : Paul Paulus Pangeran NIM : 2111171045 FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI 2020
  • 3. LEMBAR PENGESAHAN “ PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC ” Oleh : Paul Paulus Pangeran 2111171045 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI Mengetahui, Disetujui, Ka. Lab. Perancangan & Kontruksi Pembimbing WAR’AN ROSIHAN, ST., MT. WIWIN WIDANINGRUM. ST., MT. NID. 4121 178 68 NID. 4121 524 74
  • 4. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani, yang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama : Paul Paulus Pangeran NIM : 2111171045 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Jenderal Achmad Yani, Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC. Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini Universitas Jenderal Achmad Yani berhak menyimpan, mengalih-mediakan / format, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (Database), mendistribusikannya, dan menampilkan / mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademik tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis / pencipta. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Jenderal Achmad Yani, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Cimahi Pada Tanggal : 13 Maret 2020 Yang Menyatakan Paul Paulus Pangeran NIM. 2111171045
  • 5. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kami untuk menuntaskan praktikum ini, sehingga pratikum Desain Elemen Mesin 3 ini dapat diselesaikan dengan sebagai mana mestinya. Pada kesempatan ini izinkan kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain : 1. Bapak Aji Gumilar, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Jenderal Achmad Yani. 2. Bapak War’an Rosihan, ST., MT., selaku Ka. Lab. Konstruksi dan Perancangan. 3. Ibu Wiwin Widianingrum, ST., MT., selaku dosen pembimbing Pratikum Desain Elemen Mesin 3 4. Orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kelancaran kami, dan Pauline adik saya yang sudah membantu dalam pengisian laporan ini khususnya dalam pratikum Desain Elemen Mesin 3 ini. 5. Seluruh rekan-rekan di jurusan Teknik Mesin Universitas Jenderal Achmad Yani. Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami semua meminta maaf atas kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada tulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat demi menambah ilmu dan wawasan bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya. Cimahi, 13 Maret 2020 Penulis
  • 6. Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA SEPEDA MOTOR HONDA FIT X 100 CC Oleh Paul Paulus Pangeran ABSTRAK Roda gigi merupakan komponen yang penting dalam transmisi khususnya pada sepeda motor karena dapat meneruskan daya atau putaran dengan slip yang sangat kecil dibanding sistem transmisi lainnya misalnya sistem transmisi menggunakan sabuk dan pulley. Pada perancangan transmisi roda gigi Honda Fit X 100 cc ini menggunakan roda gigi lurus. Roda gigi lurus dapat menghantarkan tenaga lebih awal, torsi besar, akselerasi kuat karena antar roda gigi terletak saling sejajar atau kontak langsung. Kontak langsung yang terjadi pada roda gigi terdapat pada permukaan gigi saja sehingga dipilih bahan untuk membuat roda gigi yang tepat adalah menggunakan baja paduan dengan pengerasan kulit yaitu SNC 21 atau 22. Bahan ini memiliki kekuatan tarik 80 - 100 kg/mm , dengan tegangan lentur yang diijinkan 35 -55 kg/mm dan kekerasan brinell 400 atau 600 H . Kata Kunci : Roda Gigi Lurus, Poros, Kekuatan Tarik
  • 7. Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani ABSTRACT Gear is an important component in a special transmission on a motorcycle because it can be repaired with wheels or slip very small compared to other transmission systems such as transmission systems using belts and pulleys. In the design of the Honda Fit X 100 cc gear transmission uses straight gears. Straight gears can deliver power early, large torque, strong acceleration because the gears are interconnected in parallel or in direct contact. Direct contact that occurs in the gear needed only on the surface of the tooth so the material chosen to make the right gear uses alloy steel with hardening of the skin is SNC 21 or 22. This material has a tensile strength of 80-100 kg/mm , with flexural stress allowable values of 35 -55 kg/mm and hardness of Brinell 400 or 600 H . Keywords: Spur Gear, Poros, Tensile Strength
  • 8. Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................... v DAFTAR TABEL...............................................................................................................vi DAFTAR SIMBOL ...........................................................................................................vii 1. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 1 1.3 Batasan Masalah ....................................................................................................... 2 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 2 1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 2 1.6 Lokasi Pengkajian..................................................................................................... 3 2. LANDASAN TEORI.................................................................................................. 4 2.1 Roda Gigi.................................................................................................................. 4 2.1.1 Pengertian Dan Fungsi Roda Gigi ..................................................................... 4 2.1.2 Klasifikasi Roda Gigi......................................................................................... 4 2.1.3 Bagian Bagian Roda Gigi .................................................................................. 8 2.2 Poros ....................................................................................................................... 11 2.3 Prinsip Kerja Transmisi Manual Pada Sepeda Motor ............................................. 13 3. TAHAPAN ANALISIS ............................................................................................ 16 3.1 Flowchart Tahapan Analisa .................................................................................... 16 3.2 Penjelasan Flowchart .............................................................................................. 17 4. PERHITUNGAN DAN ANALISA .......................................................................... 19 4.1 Prinsip Kerja ........................................................................................................... 19 4.2 Aliran Gaya............................................................................................................. 20 4.3 Spesifikasi Motor.................................................................................................... 21 4.4 Flowchart Perhitungan............................................................................................ 22 4.5 Tabel Dan Hasil Percobaan..................................................................................... 25 4.6 Perhitungan Mencari Gaya Tangensial Pada Gear Input 1 dan Output 1 Secara Aktual............................................................................................................................ 26 4.6.1 Mencari Perubahan Kecepatan (Δv) ................................................................ 26 4.6.2 Mencari Percepatan (a) .................................................................................... 26 4.6.3 Mencari Berat ( )........................................................................................... 27 4.6.4 Mencari Gaya Inersia ( ) ............................................................................... 27
  • 9. Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani 4.6.5 Mencari Moment Inersia Roda Belakang Dan Depan .............................. 28 4.6.6 DBB Sepeda Motor Dan Perhitungannya ................................................. 28 4.6.7 Mencari Torsi Roda .................................................................................. 30 4.6.8 DBB Sprocket Belakang Dan Depan ........................................................ 31 4.6.9 DBB Sprocket Depan Dan Roda Gigi Output 1....................................... 31 4.6.10 DBB Gear Output 1 Dan Gear Input 1...................................................... 32 4.7 Mencari Daya Motor Pada Saat Digunakan [ ] ............................................... 32 4.8 Merancang Roda Gigi Lurus Referensi Buku Sularso...................................... 33 4.8.1 Menentukan Faktor Koreksi ( ) ............................................................. 33 4.8.2 Mencari Diameter Sementara Lingkaran Jarak Bagi ( 1′, 2′) [mm]...... 33 4.8.3 Menentukan Modul Gigi........................................................................... 33 4.8.4 Menentukan Diameter Lingkaran Jarak Bagi Sebenarnya ( 1, 2) [mm],...................................................................................................... 34 4.8.5 Menentukan Kelonggaran Puncak ( )[mm].............................................. 34 4.8.6 Menentukan Diameter Kepala ( 1, 2) [mm],......................................... 34 Diameter kaki ( 1, 2) [mm],.............................................................................. 34 Kedalaman pemotongan (H) [mm] ........................................................................... 34 4.8.7 Menentukan Faktor Bentuk Gigi ( 1, 2).................................................... 35 4.8.8 Menentukan Bahan Masing-masing Gigi,..................................................... 35 Kekuatan Tarik ( 1, 2) [ 2], ................................................................... 35 Kekerasan Permukaan Gigi ( 1, 2) ................................................................. 35 4.9 Perencanaan Poros Output ................................................................................ 36 4.9.1 Kesetimbangan Bidang X-Y ..................................................................... 36 4.9.2 Kesetimbangan Bidang X-Z...................................................................... 38 4.9.3 Menjumlahkan Moment Terbesar dari Setiap Bidang .............................. 40 4.9.4 Mencari Tegangan Tarik Pada Poros ........................................................ 41 5. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 42 5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 42 5.2 Saran ....................................................................................................................... 43 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 45 LAMPIRAN...................................................................................................................... 46
  • 10. Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Roda Gigi Lurus................................................................................................ 6 Gambar 2. Rodagigi Lurus Luar ......................................................................................... 7 Gambar 3. Internal Gear ..................................................................................................... 7 Gambar 4. Rodagigi Rack dan Pinion................................................................................. 8 Gambar 5. Bagian Bagian Roda Gigi Lurus ....................................................................... 8 Gambar 6. Shaft ................................................................................................................ 12 Gambar 7. Axle................................................................................................................. 12 Gambar 8. Spindle ............................................................................................................ 12 Gambar 9. Line Shaft........................................................................................................ 12 Gambar 10. Gear Box Transmisi Manual ......................................................................... 13 Gambar 11. Flowchart Tahapan Analisa........................................................................... 17 Gambar 12. Flowchart Perhitungan untuk mendapatkan gaya tangensial secara aktual.. 22 Gambar 13. Flowchart perhitungan merancang roda gigi lurus........................................ 23 Gambar 14. Flowchart perhitungan merancang poros ...................................................... 24 Gambar 16. Sepeda motor fit x 100 cc yang dianalisa...................................................... 48 Gambar 18. Isi dari gear box............................................................................................. 49 Gambar 17. Gear box yang dibongkar.............................................................................. 49 Gambar 19. Roda gigi sistem transmisi sepeda motor fix x 100 cc.................................. 49
  • 11. Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani DAFTAR TABEL Tabel 1. Data Percobaan ................................................................................................... 25 Tabel 2. Data Hasil Pengukuran ....................................................................................... 26 Tabel 3. Koefisien Gesek Permukaan............................................................................... 46 Tabel 4. Harga modul standar (JIS B 1701-1973) ............................................................ 46 Tabel 5. Faktor-faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan ........................................ 47 Tabel 6. Faktor bentuk gigi............................................................................................... 47 Tabel 7. Tegangan lentur yang diijinkan pada bahan roda gigi ........................................ 47 Tabel 8. Baja paduan untuk poros..................................................................................... 48
  • 12. Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani DAFTAR SIMBOL v = Kecepatan ( / ) a = Percepatan ( / ) Δv = Perubahan Kecepatan ( / )  a = Rata Rata Percepatan ( / ) W = Berat (N) = Berat Orang Pertama (N) = Berat Orang Kedua (N) = Berat Kosong Sepeda Motor (N) = Berat Bahan Bakar (N) ρ = Massa Jenis (Kg/ ) Ri = Gaya Inersia (N) t = Waktu (s) = Gaya Hambatan Gelinding Roda Belakang (N) = Gaya Hambatan Gelinding Roda Depan (N) = Koefisien Gesek Gelinding Roda = Gaya Normal Roda Belakang (N) = Gaya Normal Roda Depan (N) = Koefisien Gesek Aspal T = Torsi Roda (Nm) F = Gaya Tarik Roda Belakang(N)
  • 13. Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani = Jari-jari Roda Belakang (m) = Jari-jari Sprocket Belakang (m) = Jari-jari Sprocket Depan (m) = Jari-jari Roda Gigi Output 1 (m) = Jari-jari Roda Gigi Input 1 (m) = Jari-jari Roda Gigi Rumah Kopling (m) = Gaya Tarik Rantai (N) = Kecepatan Sudut Roda Belakang (rad/s) = Gaya Tangensial (N) = Moment Gear Output 1 (Nm) = Kecepatan Roda Belakang (m/s) = Tegangan Normal c = Titik Centroid Penampang (m) I = Moment Inersia Penampang ( ) = Torsi (Nm)
  • 14. Desain Elemen Mesin 3 | 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Perkembangan Negara industri dapat maju pesat apabila dipengaruhi oleh adanya hasil teknologi yang tinggi dan canggih dimana komponen–komponen mesin memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar, baik dari segi komponen maupun umur penggunaan yang tahan lama. Sepeda Motor adalah salah satu alat kendaraan yang sangat banyak digunakan umat manusia, sepeda motor merupakan suatu satu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen yang menyatu misalnya pada gear box terdapat banyak roda gigi, disini penulis mengambil tajuk tentang roda gigi transmisi 1 pada sepeda motor dikarenakan kadang terdapat masalah kurang nya tenaga pada roda gigi transmisi 1. Laporan ini disusun karena dilatar belakangi untuk memenuhi kebutuhan perencanaan rancangan sistem transmisi roda gigi lurus untuk sebuah sistem transmisi sepeda motor sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah Praktikum Desain Elemen Mesin 3 tentang merencanakan sistem roda gigi transmisi. Dalam laporan ini penulis akan merencanakan dan menghitung ulang sistem transmisi roda gigi 1 serta memahami teori dasar dari roda gigi pada umumnya. 1.2 Rumusan Masalah Penulis mengambil perumusan dari masalah sebagai berikut : 1. Gaya-gaya apa saja yang diterima oleh sepeda motor pada saat beroperasi di jalan yang naik. 2. Berapa besar gaya dan tegangan yang diterima oleh roda gigi transmisi 1 beserta porosnya. 3. Bahan seperti apa yang sesuai untuk pembuatan roda gigi transmisi 1 dan porosnya.
  • 15. Desain Elemen Mesin 3 | 2 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian yang dilakukan oleh penulis benar–benar terarah dan sesuai dengan tujuan, maka penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagi berikut : 1. Hambatan yang dimasukan dalam perhitungan roda gigi transmisi 1 adalah hambatan tanjakan (jalan yang naik), hambatan rolling gelinding, dan hambatan inersia. 2. Yang dijadikan pertimbangan dalam perencanaan roda gigi adalah tegangan lentur dan kekuatan tarik pada roda gigi. 3. Roda gigi lurus pada transmisi 1 4. Poros output dan input 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Mengetahui hambatan-hambatan yang diterima oleh sepeda motor pada saat beroperasi dijalan yang naik/tanjakan. 2. Mengetahui gaya dan tegangan yang diterima oleh roda gigi transmisi 1 dan porosnya. 3. Mengetahui bahan yang sesuai untuk pembuatan roda gigi transmisi 1 dan porosnya. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan pada laporan ini adalah sebagai berikut : a) BAB Ⅰ. PENDAHULUAN Pada Bab ini memaparkan latar belakang masalah, tujuan analisa, ruang lingkup kajian dan sistematika penulisan. Bab ini memberikan gambaran umum mengenai isi dari laporan ini. b) BAB II. LANDASAN TEORI
  • 16. Desain Elemen Mesin 3 | 3 Pada Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan roda gigi dan berbagai sumber referensi yang berhubungan dengan tugas pratikum ini, serta persamaan-persamaan yang akan digunakan pada perhitungan perancangan roda gigi transmisi 1. c) BAB III. TAHAPAN ANALISIS Pada Bab ini berisikan tahapan-tahapan yang dimulai pada penyusunan laporan serta besaran dan satuan yang diperlukan untuk penganalisaan. d) BAB IV. PERHITUNGAN DAN ANALISA Pada Bab ini berisikan perhitungan-perhitungan dan analisa dalam proses perancangan roda gigi transmisi 1. e) BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini berisikan kesimpulan dari seluruh hasil atau temuan yang ditulis secara singkat dan padat berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan serta kesimpulan hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan. 1.6 Lokasi Pengkajian Jalan Sanghyang Pancanaka Hill Cimahi
  • 17. Desain Elemen Mesin 3 | 4 2. LANDASAN TEORI 2.1 Roda Gigi 2.1.1 Pengertian Dan Fungsi Roda Gigi Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat. Roda gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi sering digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain itu roda gigi juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat transmisi lainnya, yaitu  Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.  Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.  Kemampuan menerima beban lebih tinggi.  Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat kecil.  Kecepatan transmisi roda gigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar. Roda gigi harus mempunyai perbandingan kecepatan sudut tetap antara dua poros. Di samping itu terdapat pula roda gigi yang perbandingan kecepatan sudutnya dapat bervariasi. Ada pula roda gigi dengan putaran yang terputus-putus. Dalam teori, roda gigi pada umumnya dianggap sebagai benda kaku yang hampir tidak mengalami perubahan bentuk dalam jangka waktu lama. 2.1.2 Klasifikasi Roda Gigi Rodagigi diklasifikasikan sebagai berikut : a. Menurut Letak Poros Menurut letak poros maka rodagigi diklasifikasikan seperti tabel berikut:
  • 18. Desain Elemen Mesin 3 | 5 No Letak Poros Roda Gigi Keterangan 1. Roda Gigi dengan Poros Sejajar 1) Roda Gigi Lurus 2) Roda Gigi Miring 3) Roda Gigi Miring Ganda Klasifikasi atas dasar bentuk alur gigi. 1) Roda Gigi Luar 2) Roda Gigi Dalam dan Pinion 3) Rack and Pinion Arah putaran berlawanan. Arah putaran sama. Gerakan lurus dan berputar. 2. Roda Gigi dengan Poros Berpotongan 1) Roda Gigi Lurus Lurus 2) Roda Gigi Lurus Spiral 3) Roda Gigi Lurus ZEROL a) Roda Gigi Lurus Miring b) Roda Gigi Lurus Miring Ganda 4) Roda Gigi Permukaan dengan Poros Berpotongan Klasifikasi atas dasar bentuk jalur gigi. 3. Roda Gigi dengan Poros Silang 1) Roda Gigi Miring Silang 2) Batang Gigi Miring Silang Roda Gigi Cacing Silindris 3) Roda Gigi Cacing Selubung Ganda (Globoid) 4) Roda Gigi Cacing Samping 5) Roda Gigi Hiperboloid 6) Roda Gigi Hipoid Kontak titik Gerakan lurus dan berputar. b. Menurut Arah Putaran Menurut arah putarannya, rodagigi dapat dibedakan atas : - Rodagigi luar ; arah putarannya berlawanan. - Rodagigi dalam dan pinion arah putarannya sama
  • 19. Desain Elemen Mesin 3 | 6 c. Menurut Bentuk Jalur Gigi Berdasarkan bentuk jalur giginya, rodagigi dapat dibedakan atas : 1. Roda Gigi Lurus Rodagigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel. Dibandingkan dengan jenis rodagigi yang lain rodagigi lurus ini paling mudah dalam proses pengerjaannya (machining) sehingga harganya lebih murah. Rodagigi lurus ini cocok digunakan padasistim transmisi yang gaya kelilingnya besar, karena tidak menimbulkan gaya aksial. Ciri-ciri rodagigi lurus adalah :  Daya yang ditransmisikan < 25.000 Hp  Putaran yang ditransmisikan < 100.000 rpm  Kecepatan keliling < 200 m/s  Rasio kecepatan yang digunakan - Untuk 1 tingkat ( i ) < 8 - Untuk 2 tingkat ( i ) < 45 - Untuk 3 tingkat ( i ) < 200 ( i ) = Perbandingan kecepatan antara penggerak dengan yangdigerakkan  Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96% - 99%tergantung disain dan ukuran. Jenis-jenis rodagigi lurus antara lain : 1) Roda gigi lurus external gearing Gambar 1. Roda Gigi Lurus
  • 20. Desain Elemen Mesin 3 | 7 Rodagigi lurus (external gearing) ditunjukkan seperti gambar 2.2. Pasanganrodagigi lurus ini digunakan untuk menaikkan atau menurunkan putaran dalamarah yang berlawanan. 2) Roda gigi dalam (internal gearing) Rodagigi dalam dipakai jika diinginkan alat transmisi yang berukuran kecildengan perbandingan reduksi besar. 3) Roda gigi Rack dan Pinion Rodagigi Rack dan Pinion (gambar 2.4) berupa pasangan antara batang gigi dan pinion rodagigi jenis ini digunakan untuk merubah gerakan putar menjadi lurusatau sebaliknya. Gambar 2. Rodagigi Lurus Luar Gambar 3. Internal Gear
  • 21. Desain Elemen Mesin 3 | 8 2.1.3 Bagian Bagian Roda Gigi Gambar 4. Rodagigi Rack dan Pinion Gambar 5. Bagian Bagian Roda Gigi Lurus
  • 22. Desain Elemen Mesin 3 | 9 1. Lingkaran pitch(pitch circle) Lingkaran khayal yang menggelinding tanpa terjadinya slip. Lingkaran ini merupakan dasar untuk memberikan ukuran-ukuran gigi seperti tebal gigi, jarakantara gigi dan lain-lain. 2. Pinion Roda gigi yang lebih kecil dalam suatu pasangan roda gigi. 3. Diameter lingkaran pitch(pitch circle diameter) Merupakan diameter dari lingkaran pitch 4. Diametral Pitch Jumlah gigi persatuan pitch diameter 5. Jarak bagi lingkar (circular pitch) Jarak sepanjang lingkaran pitch antara profil dua gigi yang berdekatan atau keliling lingkaran pitch dibagi dengan jumlah gigi, secara formula dapat ditulis : 6. Modul (module) Perbandingan antara diameter lingkaran pitch dengan jumlah gigi. 7. Adendum (addendum) Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch dengan lingkaran pitch diukur dalam arah radial. 8. Dedendum (dedendum) Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam arah radial. 9. Working Depth
  • 23. Desain Elemen Mesin 3 | 10 Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang rodagigi yang berkontak dikurangidengan jarak poros. 10. Clearance Circle Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi yang berpasangan. 11. Pitch point Titik singgung dari lingkaran pitch dari sepasang rodagigi yang berkontak yang juga merupakan titik potong antara garis kerja dan garis pusat. 12. Operating pitch circle Lingkaran-lingkaran singgung dari sepasang rodagigi yang berkontak dan jarak porosnya menyimpang dari jarak poros yang secara teoritis benar. 13. Addendum circle Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi. 14. Dedendum circle Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi. 15. Width of space Tebal ruang antara rodagigi diukur sepanjang lingkaran pitch. 16. Sudut tekan (pressure angle) Sudut yang dibentuk dari garis normal dengan kemiringan dari sisi kepala gigi. 17. Kedalaman total (total depth) Jumlah dari adendum dan dedendum. 18. Tebal gigi (tooth thickness) Lebar gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
  • 24. Desain Elemen Mesin 3 | 11 19. Lebar ruang (tooth space) Ukuran ruang antara dua gigi sepanjang lingkaran pitch 20. Backlash Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang. 21. Sisi kepala (face of tooth) Permukaan gigi diatas lingkaran pitch. 22. Sisi kaki (flank of tooth) Permukaan gigi dibawah lingkaran pitch. 23. Puncak kepala (top land ) Permukaan di puncak gigi. 24. Lebar gigi (face width) Kedalaman gigi diukur sejajar sumbunya. 2.2 Poros Poros adalah suatu bagian stationer yang berputar, biasanya berpenampang bulat, dimana terpasang elemen - elemen seperti roda gigi, roda gila dan elemen pamindah daya lainnya. Poros dapat menerima beban – beban lentur, tarik, tekan atau putaran yang bekerja sendiri – sendiri atau berupa gabungan satu dengan yang lainnya. Definisi yang pasti dari poros adalah sesuai dengan penggunaan dan tujuan penggunaan. Dibawah ini terdapat beberapa definisi dari poros : a. Shaf adalah poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari mesin ke mekanisme yang digunakan.
  • 25. Desain Elemen Mesin 3 | 12 b. Axle adalah poros yang tetap dan mekanismenya yang berputar pada poros tersebut, juga berfungsi sebagai pendukung. c. Spindle adalah poros yang terpendek terdapat pada mesin perkakas dan mampu atau sangat aman terhadap momen bending. d. Line Shaft adalah poros yang langsung berhubungan dengan mekanisme yang digerakkan dan berfungsi memindahkan daya dari motor penggerak ke mekanisme tersebut. Gambar 7. Axle Gambar 8. Spindle Gambar 9. Line Shaft Gambar 6. Shaft
  • 26. Desain Elemen Mesin 3 | 13 2.3 Prinsip Kerja Transmisi Manual Pada Sepeda Motor Transmisi manual adalah transmisi kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan secara langsung oleh pengemudi. Rangkaian pemindah pada transmisi manual tenaga berawal dari sumber tenaga (engine) ke sistem pemindah tenaga yaitu masuk ke unit kopling (clutch), diteruskan ke transmisi (gear box), kemudian menuju final drive. Final drive adalah bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga yang memindahkan tenaga mesin ke roda belakang.  Prinsip kerja dari system transmisi manual : Ketika pedal atau tuas transmisi ditekan. Maka poros pemindah gigi akan berputar. Dan bersama itu lengan pemutar shift drum akan mengait dan mendorong shift drum hingga bisa berputar. Shift drum tersebut dipasang dengan garpu pemilih gigi yang diberi pin. Pin tersebut akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir cacing. Supaya shift drum bisa berhenti berputar pada titik yang dikehendaki, maka bagian lain yang dekat dengan pemutar shift drum dipasang dengan sebuah roda yang dilengkapi pegas dan juga bintang penghenti putaran shift drum. Penghentian putaran shift drum ini akan berbeda pada tiap jenis sepeda motor, namun pada prinsipnya sama. Gambar 10. Gear Box Transmisi Manual
  • 27. Desain Elemen Mesin 3 | 14 Garpu pemilih gigi terhubung dengan gigi geser (sliding gear). Gigi geser tersebut kemudian akan bergerak ke kanan maupun ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Dan setiap pergerakan dari gigi geser tersebut akan mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros tempat gigi tersebut berada. Gigi geser baik yang ada pada poros utama maupun yang berada di poros pembalik atau poros output, tidak bisa berutar bebas pada porosnya. Dan ini berbeda dengan gigi kecepatan (kecepatan 1-4 atau seterusnya), nah gigi-gigi percepatan tersebut bisa bebas berputar pada masing-masing porosnya. Sehingga yang dimaksud dengan gigi masuk pada sepeda motor sebenarnya adalah mengunci gigi kecepatan degan poros tempat gigi itu berada, yang mengunci adalah gigi geser.  Berikut adalah komponen utama dari system transmisi manual : 1. Transmission Case : tempat berdiamnya semua komponen transmisi 2. Shift fork : garpu pemindah gigi 3. Input shaft : meneruskan putaran dari kopling ke transmisi / counter gear 4. Counter gear : berfungsi untuk meneruskan putaran dari input shaft ke gigi percepatan 5. Gigi percepatan : merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan) 6. Hub sleave : mengunci sinkromes dengan gigi percepatan sehingga memungkinkan ouput shap bisa berputar dan berhenti 7. Sinkronizer ring / Singkromes : komponen transmisi yang memungkinkan perpindahan gigi pada transmisi dapat bekerja/hidup 8. Reverse gear : gear perubah arah putaran output shaft sehingga memungkinkan kendaraan bisa bergerak mundur 9. Main bearing : sebagai bantalan output shaft 10. Output shaft : untuk meneruskan putaran dari transmisi ke propeller shaft extension housing, berfungsi sebagai penutup output shaft sekaligus dudukan tongkat perseneling.
  • 28. Desain Elemen Mesin 3 | 15  Kelebihan Transmisi Manual 1. Perawatan komponen lebih ringan dibandingkan system transmisi otomatis. 2. Untuk start pertama dibutuhkan putaran yang rendah 3. Pembukaan gas cenderung kecil, karena diputaran rendah untuk bisa berjalan. 4. Penggunaan bensin lebih irit.  Kekurangan Transmisi Manual 1. Proses pemindaha tenaga manual 2. Perbandingan rasio harus memindahan gigi. 3. Perpindahan kecepatan yang sangat kasar. 4. terjadi hentakan saat perpindahan gigi.
  • 29. Desain Elemen Mesin 3 | 16 3. TAHAPAN ANALISIS 3.1 Flowchart Tahapan Analisa Dibawah ini terdapat susunan flowchart tahapan analisa diantaranya : START Gaya Tarik Roda Belakang ( ) ≤ Gaya Gesek Roda Belakang ( .Nr) Menganalisa Data 1. Berapa gaya tarik roda belakang 2. Berapa gaya gang diterima roda gigi transmisi 1 saat pengujian 3. Berapa tegangan yang diterima poros. Mengumpulkan Data 1. Dimensi Kendaraan, Dimeter Sprocket Belakang & Depan, Diameter Roda Belakang 2. Berat Muatan 3. Koefisien Gesek Jalan 4. Koefisien Gelinding Roda 5. Kemiringan Jalan Tidak Ya a Merumuskan Masalah 1. Tegangan lentur yang diterima roda gigi transmisi 1 dan porosnya 2. Spesifikasi Roda Gigi Transimisi 1 dan porosnya
  • 30. Desain Elemen Mesin 3 | 17 3.2 Penjelasan Flowchart  Mengumpulkan Data Pada tahap ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan untuk menganalisa apa tujuan dari makalah ini dibuat, data-data yang terkumpul diantaranya dimensi motor yaitu panjang lebar dan tinggi, diameter roda belakang, diameter sprocket belakang dan depan, berat muatan (berat motor kosong, berat orang, berat bahan bakar), koefisien gelinding roda, koefisien gesek jalan (aspal), kemiringan jalan dan lainnya yang sudah terlampir di spesfikasi motor dan lampiran.  Merumuskan Masalah Pada tahap ini penulis mencari pokok masalah yang akan dianalisa yaitu mengapa sistem transmisi 1 pada motor tidak bekerja maksimal sehingga motor menjadi tidak kuat dijalan mendaki, lalu apakah daya yang diberikan memenuhi spesifikasi yang ada tabel spesifikasi motor serta beraoa gaya yang terjadi pada roda gigi transmisi 1.  Menganalisa Data FINISH Lampiran Mencari Gaya Tangensial Pada Roda GigiTransmisi 1 Kesimpulan Dan Saran Merancang dan Menentukan Menentukan Spesifikasi Roda Gigi Transmisi 1 dan porosnya a Gambar 11. Flowchart Tahapan Analisa
  • 31. Desain Elemen Mesin 3 | 18 Pada tahap ini penulis menganalisa data untuk mencari tujuan dari makalah ini dibuat, seperti mencari gaya tarik roda belakang serta sampai mengetahui pembebanan (gaya tangensial) pada pinion dan gear. Oleh karena itu cara menganalisa nya dengan DBB sepeda motor , DBB Roda belakang, DBB Sprocket belakang dan depan hingga sampai DBB Roda gigi sistem transmisi 1. Disini terdapat beberapa rumus perhitungan bertahap yang mengandung hukum kesetimbangan gaya.  Keputusan Setelah analisa data selesai maka ditentukannya keputusan. Jika Gaya Tarik Roda Belakang (Br) < Gaya Gesek Roda Belakang (μr.Nr) maka diterima tetapi jika tidak maka ditolak dan harus menghitung kembali hasil perhitungan di analisa data. Setelah dari itu bisa dilanjutkan ke perhitungan roda gigi dan poros  Hasil Keputusan Setelah keputusan diterima maka dilanjutkan ke perhitungan mencari gaya tangensial pada roda gigi transmisi 1, dan sesudah itu dilanjut ke menentukan spesifikasi roda gigi transmisi 1 dan porosnya.  Kesimpulan Pada tahap ini didapat besar hasil gaya pada roda gigi transmisi 1 pada saat beroperasi di tanjakan, dan didapat spesifikasi roda gigi transmisi 1 dan porosnya yang memenuhi syarat yang sudah dihitung dan dianalisa pada proses menganalisa data.
  • 32. Desain Elemen Mesin 3 | 19 4. PERHITUNGAN DAN ANALISA 4.1 Prinsip Kerja Prinsip Kerja Transmisi 1 Untuk Inputnya Dari Piston Yaitu :  Proses 1 : Disini piston mendorong batang piston sehingga poros engkol dan roda gigi poros engkol(pe) ikut berputar dengan arah, rpm yang sama (gaya dari piston diteruskan ke ke roda gigi poros engkol)  Proses 2 : Putaran roda gigi poros engkol kontak langsung dengan roda gigi rumah kopling(rk) sehingga roda gigi rumah kopling ikut berputar dengan arah, rpm yang berbeda (gaya dari roda gigi poros engkol diteruskan ke roda gigi rumah kopling)  Proses 3 : Disini roda gigi rumah kopling satu poros dengan roda gigi input 1(m1) sehingga ikut berputar dengan putaran dan arah, rpm yang sama (gaya dari roda gigi rumah kopling diteruskan ke roda gigi output 1 melalui roda gigi input 1)
  • 33. Desain Elemen Mesin 3 | 20  Proses 4 : Disini roda gigi input 1(m1) memutarkan roda gigi output 1(c1) dengan arah, rpm yang berbeda (gaya dari roda gigi input 1 diteruskan ke roda gigi output 1)  Proses 5 : Disini Roda gigi output 1(c1) memutarkan roda gigi c2 karena saling terhubung dan sekaligus memutarkan poros output karena roda gigi c2 terkunci dengan poros output pada saat persneling 1 (gaya dari roda gigi output 1 diteruskan ke roda gigi c2 lalu diteruskan ke sprocket depan)  Proses 6 : Disini sprocket depan memutarkan rantai, lalu rantai memutarkan sprocket belakang sekaligus juga memutarkan roda belakang. 4.2 Aliran Gaya Aliran Gaya Yang Input Gaya Nya Dari Piston :
  • 34. Desain Elemen Mesin 3 | 21 4.3 Spesifikasi Motor
  • 35. Desain Elemen Mesin 3 | 22 4.4 Flowchart Perhitungan  Flowchart untuk mendapatkan gaya tangensial pada roda gigi transmisi 1 1 START 1. Berat Kosong Sepeda Motor (Wm) 2. Massa Orang (m) 3. Percepatan Gravitasi (g) 4. Koefisien Gelinding Roda ( ) 5. Koefisien Gesek Aspal ( ) 6. Jari-Jari Roda Belakang ( R ) 1. Mencari Perubahan Kecepatan (Δv) 2. Mencari Rata-Rata Percepatan ( ) 3. Mencari Berat (W) 4. Mencari Gaya Inersia (Ri) 5. DBB Sepeda Motor & Perhitungannya 6. Mencari Torsi Roda (Tr) 7. DBB Sprocket Belakang & Depan 8. DBB Sprocket Depan & Gear Ooutput 1 9. DBB Gear Ouput 1 & Gear Input 1 1. Gaya Tangensial Pada Gear Input 1 & Gear Output 1 FINISH Gambar 12. Flowchart Perhitungan untuk mendapatkan gaya tangensial secara aktual
  • 36. Desain Elemen Mesin 3 | 23  Flowchart Perhitungan Perancangan Roda Gigi Lurus Referensi Buku Sularso 1 START 1. Perbandingan reduksi 2. Jarak sumbu poros input dan output 3. Lebar gigi hasil pengukuran 4. Gaya tangensial yang diterima pinion dan gear 1. Menentukan faktor koreksi 2. Menentukan diameter sementara lingkaran jarak bagi 3. Menentukan modul gigi 4. Menentukan diameter jarak bagi dan jarak sumbu poros 5. Menentukan kelonggaran puncak 6. Menentukan diameter kepala, diameter kaki, kedalaman pemotongan 7. Menentukan faktor bentuk gigi Didapat Spesifikasi Pinion Dan Gear FINISH Tegangan lentur perhitungan ≤ Tegangan lentur yang diijinkan Menentukan bahan masing-masing gigi, kekutan tarik, kekasaran permukaan Tidak Ya Gambar 13. Flowchart perhitungan merancang roda gigi lurus
  • 37. Desain Elemen Mesin 3 | 24  Flowchart Perhitungan Perancangan Poros 1 1. Gaya tangensial dari gear 2. Gaya radial dari gear 3. Gaya tarik rantai 4. Jarak lengan antara bantalan, gear dan sprocket 5. Diameter poros 1. DBB poros output 2. Kesetimbangan bidang X-Y 3. Kesetimbangan bidang X-Z 4. Menjumlahkan moment terbesar dari kedua bidang 5. Mencari tegangan normal yang terjadi Didapat spesifikasi poros output FINISH Kekuatan tarik perhitungan ≤ Kekuatan tarik yang diijinkan Menentukan bahan, kekuatan tarik, dan diameter pada poros output Tidak Ya START Gambar 14. Flowchart perhitungan merancang poros
  • 38. Desain Elemen Mesin 3 | 25 4.5 Tabel Dan Hasil Percobaan Sebelum melakukan perhitungan dan analisa, terlebih dahulu dilakukan pengambilan data yang dilaksanakan pada : 1. Tempat : Jalan Sanghyang Pancanaka Hill Cimahi 2. Hari, tanggal : Senin, 23 Maret 2020 3. Kemiringan Jalan : 17° 4. Praktikan : 2 Orang 5. Alat : Motor Honda Fit X 100 CC, Stopwatch Didapatkan data hasil percobaan : Data Hasil Pengukuran (m) Jari-jari roda belakang ( ) 0,27 m Jari-jari roda depan ( ) 0,25 m Jari-jari sprocket belakang ( ) 0,0725 m Jari-jari sprocket depan ( ) 0,0275 m Jari-jari roda gigi output 1 [gear] ( ) 0,03 m Jari-jari roda gigi input 1 [pinion] ( ) 0,01 m Jari-jari roda gigi rumah kopling ( ) 0,06 m Percobaan Kecepatan Awal ( 1) [ ] ⁄ Kecepatan Akhir ( 2) [ ] ⁄ Waktu (t) [s] 1 0 5 10,66 s 2 0 7 11,29 s 3 0 6 8,05 s 4 0 6 11,12 s 5 0 7 10,43 s Tabel 1. Data Percobaan
  • 39. Desain Elemen Mesin 3 | 26 Diameter poros output ( ) 0,02 m Jarak bantalan 1 ke gear 0,072 m Jarak gear ke bantalan 2 0,015 m Jarak bantalan 2 ke sprocket depan 0,023 m Tabel 2. Data Hasil Pengukuran 4.6 Perhitungan Mencari Gaya Tangensial Pada Gear Input 1 dan Output 1 Secara Aktual 4.6.1 Mencari Perubahan Kecepatan (Δv)  Δ 1 = 2 – 1 = 5 – 0 = 5 km/h = 1,39  Δ 2 = 2 – 1 = 7 – 0 = 7 km/h = 1,94 /  Δ 3 = 2 – 1 = 6 – 0 = 6 km/h = 1,67 /  Δ 4 = 2 – 1 = 6 – 0 = 6 km/h = 1,67 /  Δ 5 = 2 – 1 = 7 – 0 = 7 km/h = 1,94 / 4.6.2 Mencari Percepatan (a)  a1 = = , / , = 0,13 /  a2 = = , / , = 0,17 /  a3 = = , / , = 0,21 /  a4 = = , / , = 0,15 /
  • 40. Desain Elemen Mesin 3 | 27  a5 = = , / , = 0,19 /  Rata rata percepatan ( ) = = , , , , , = 0,17 / 4.6.3 Mencari Berat ( )  = Massa orang 1 x g = 59 kg x 9,81 / = 578,79 N  = Massa orang 2 x g = 63 kg x 9,81 / = 618,03 N  = Massa motor x g = 99,4 kg x 9,81 / = 975,11 N  = Massa bahan bakar x g = V bahan bakar x ρ bahan bakar x g = 2 9,81 = 14,91 N 4.6.4 Mencari Gaya Inersia ( )  = Massa orang 1 x = 59 kg x 0,17 / = 10,03 N  = Massa orang 2 x = 63 kg x 0,17 / = 10,71 N  = Massa motor x = 99,4 kg x 0,17 / = 16,89 N  = Massa bahan bakar x = V bahan bakar x ρ bahan bakar x = 2 0,17 / = 0,26 N
  • 41. Desain Elemen Mesin 3 | 28 4.6.5 Mencari Moment Inersia Roda Belakang Dan Depan  = . = . . = 5 . (0,27 ) . , / , = 0,23  = . = . . = 4,5 . (0,25 ) . , / , = 0,19 4.6.6 DBB Sepeda Motor Dan Perhitungannya
  • 42. Desain Elemen Mesin 3 | 29  → + ∑ = − + − − ( ) − ( ) − ( ) − ( ) − − − − = 0 − + − − (618,03 17°) − (578,79 17°) − (14,91 17°) − (975,11 17°) − 10,71 − 10,03 − 0,26 − 16,89 = 0 − + = −180,69 − 169,22 − 4,36 − 285,09 − 10,71 − 10,3 − 0,26 − 16,89 = 0 . + . − = −677,25 0,07 + 0,07 − = −677,25 ________________________(1)  ↑ + ∑ = + − ( ) − ( ) − ( ) − ( ) = 0 + = (618 17°) + (578,79 17°) + (14,91 17°) + (975,11 17°) + = 591,03 + 533,49 + 14,26 + 932,50 + = 2071,28 ______________________________________(2)  ↺ + ∑ = (Terhadap Titik Kontak Roda Dengan Jalan) − ( 1,234) + [( )1,095] + [( )0,972] + [( )0,709] + [( )0,972] + [( )1,095] + [( )0,663] + [( )0,632] + [( )0,355] + ( . 0,972) + ( . 0,972) + ( . 0,663) + ( . 0,355) + + − ( . 0) + ( . 0) − ( . 0) = 0
  • 43. Desain Elemen Mesin 3 | 30 − . 1,234 + 647,18 + 175,63 + 378,24 + 164,48 + 15,61 + 2,89 + 589,34 + 101,21 + 10,41 + 9,75 + 0,17 + 5,99 + 0,23 + 0,19 = 0 . 1,234 = 2101,32 = , , = 1702,85 ________________________________(3)  Subtitusi Persamaan 3 Ke Persamaan 2 + = 2071,28 1702,85 + = 2071,28 = 2071,28 − 1702,85 = 368,43 _____________________(4)  Subtitusi Persamaan 3 Dan 4 Ke Persamaan 1 0,07 + 0,07 − = −677,25 0,07 . 1702,85 + 0,07 . 368,43 − = −677,25 119,19 + 25,79 − = −677,25 144,98 − = −677,25 − = −822,23 = 822,23  Syarat Gaya Tarik Roda Belakang Terpenuhi ≤ . 822,23 ≤ 0,8 . 1702,85 822,23 ≤ 1362,28 (Karena Syarat Terpenuhi Maka Tidak Slip) 4.6.7 Mencari Torsi Roda
  • 44. Desain Elemen Mesin 3 | 31  = . = = 822,23 0,27 = 222 4.6.8 DBB Sprocket Belakang Dan Depan  = = , = 3062,07 4.6.9 DBB Sprocket Depan Dan Roda Gigi Output 1  = = . = 3062,07 . 0,0275 = 84,21  = = , , = 2807
  • 45. Desain Elemen Mesin 3 | 32 4.6.10 DBB Gear Output 1 Dan Gear Input 1  = = = = = = 2807  = ° = ° = 2987,15  = . tan 20° = 2807 . tan 20° = 1021,66 Jadi, = = = = = = 2807 = = = = 2987,15 = = = = 1021,66 4.7 Mencari Daya Motor Pada Saat Digunakan [ ]  = = 6 ⁄ = 1,67 ⁄ Diambil kecepatan rata-rata dari 5 kali percobaan  = . = = , ⁄ , = 6,19 ⁄  = . . = 822,23 . 0,27 . 6,19 ⁄ = 1374,19
  • 46. Desain Elemen Mesin 3 | 33  Karena daya pada katalog motor maximum bisa sampai sebesar 7,3 ps atau sama dengan 5499,09 Watt, maka perhitungan analisa bisa dilanjutkan ke step berikutnya. Daya Digunakan ≤ Daya Maximum Pada Katalog Motor 1374,19 ≤ 5499,09 W 4.8 Merancang Roda Gigi Lurus Referensi Buku Sularso Dengan mengetahui data sebagai berikut : - Perbandingan reduksi ( ) = = ℎ 1 = 12 = = ℎ 1 = 34 = = = 2,83 - Jarak sumbu poros input dan output (a) kurang lebih (a) : 43 mm - Lebar gigi Gear input 1 = 14 mm Gear ouput 1 = 11 mm - Gaya Tangensial Pada Gear Input 1 dan Gear Output 1 ( ) = 2807 = 286,14 4.8.1 Menentukan Faktor Koreksi ( ) Dari tabel 5 pada lampiran untuk daya maksimum yang diperlukan maka diantara 0,8 – 1,2 disini saya mengambil = 1 4.8.2 Mencari Diameter Sementara Lingkaran Jarak Bagi ( , ) [mm]  = . = . , = 22,45  = . . = . . , , = 63,55 4.8.3 Menentukan Modul Gigi
  • 47. Desain Elemen Mesin 3 | 34 = . = . = 1,87 Dari Tabel 4 pada lampiran modul yang mendekati 1,87 adalah 2 maka dipilih m = 2 4.8.4 Menentukan Diameter Lingkaran Jarak Bagi Sebenarnya ( , ) [mm], Jarak Sumbu Poros Sebenarnya ( )  = . = 2 . 12 = 24  = . = 2 . 34 = 68  = = = 46 4.8.5 Menentukan Kelonggaran Puncak ( )[mm]  = 0,25 . = 0,25 . 2 = 0,5 Digunakan 0,25 m karena mempunyai sudut tekanan sama dan modul yang sama, dapat saling bekerja sama tanpa tergantung pada jumlah giginya. 4.8.6 Menentukan Diameter Kepala ( , ) [mm], Diameter kaki ( , ) [mm], Kedalaman pemotongan (H) [mm]  = ( + 2) = (12 + 2) 2 = 28  = ( + 2) = (34 + 2) 2 = 72  = ( − 2) − 2 . = (12 − 2) 2 − 2 . 0,5 = 19  = ( − 2) − 2 . = (34 − 2) 2 − 2 . 0,5 = 63  = 2 + = 2 . 2 + 0,5
  • 48. Desain Elemen Mesin 3 | 35 = 4,5 4.8.7 Menentukan Faktor Bentuk Gigi ( , ) Dari Tabel 6 pada lampiran didapat :  = 0,245 = 12  = 0,371 = 34 4.8.8 Menentukan Bahan Masing-masing Gigi, Kekuatan Tarik ( , ) [ ⁄ ], Kekerasan Permukaan Gigi ( , )  Pinion = Roda Gigi Input 1 = . . = , . . , = 41,71 ⁄ (Aman karena diantara 40 − 55 ⁄ ) Karena tegangan lentur ( ) yang terjadi 41,71 ⁄ maka dipilih berdasarkan Tabel 7 pada lampiran : - Kelompok bahan : baja paduan dengan pengerasan kulit (bahan ini dipilih karena khusus roda gigi transmisi sehingga kulit gigi benar-benar diperhitungkan) (Sesuai teori merancang roda gigi bahwa bahan untuk membuat roda gigi yaitu bahan baja paduan dengan pengerasan kulit) - Lambang bahan : SNC 22 - Kekuatan tarik ( ) [ ⁄ ] : 100 - Kekerasan Brinell (H ) : 600 (dicelup dingin dalam air) - Tegangan lentur yang diizinkan ( ) [ ] ⁄ : 40 – 55  Gear = Roda Gigi Output 1 = . . = , . . , = 35,06 ⁄ (Aman karena diantara 35 − 40
  • 49. Desain Elemen Mesin 3 | 36 ⁄ ) Karena tegangan lentur ( ) yang terjadi 35,06 ⁄ maka dipilih berdasarkan Tabel 7 pada lampiran : - Kelompok bahan : baja paduan dengan pengerasan kulit (bahan ini dipilih karena khusus roda gigi transmisi sehingga kulit gigi benar-benar diperhitungkan)(Sesuai teori merancang roda gigi bahwa bahan untuk membuat roda gigi yaitu bahan baja paduan dengan pengerasan kulit) - Lambang bahan : SNC 21 - Kekuatan tarik ( ) [ ⁄ ] : 80 - Kekerasan Brinell (H ) : 600 (dicelup dingin dalam air) - Tegangan lentur yang diizinkan ( ) [ ] ⁄ : 35 – 40 4.9 Perencanaan Poros Output  DBB Poros Output 4.9.1 Kesetimbangan Bidang X-Y
  • 50. Desain Elemen Mesin 3 | 37  = = 2807  ↑ + ∑ = 0 − + = 0 = 2807 − _____________________________________(5)  ↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik A) . 0 − .0,072 + . 0,087 = 0 = , , = 2323,03 _____________________________(6)  Subtitusi persamaan 6 ke 5 = 2807 − = 2807 − 2323,03 = 483,97  Potongan a-a ( 0≤ ≤ , ) ↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik a) − . + = 0 = 483,97 (0) = 0 (0,072) = 34,85  Potongan b-b ( 0,072 ≤ ≤ , )
  • 51. Desain Elemen Mesin 3 | 38 ↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik b) − . + ( − 0,072) + = 0 = 483,97 − 2807 + 202,1 = −2323,03 + 202,1 (0,072) = 34,85 (0,082) = 0  Diagram Moment Bidang X-Y 4.9.2 Kesetimbangan Bidang X-Z  = = 1021,66  = = 3062,07  ↑ + ∑ = 0 − − − = 0 = 1021,66 − + 3062,07 = 4083,73 − _________________(7)  ↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik a) ( . 0) − ( . 0,072) + ( . 0,087) − ( . 0,11) = 0
  • 52. Desain Elemen Mesin 3 | 39 = , , , = 4717,13 ________________________________(8)  Subtitusi persamaan 8 ke 7 = 4083,73 − = 4083,73 − 4717,13 = −633,4 (Minus karena terbalik arahnya maka kita rubah arahnya di gambar potongan)  Potongan a-a ( 0 ≤ ≤ , ) ↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik a) ( . ) + = 0 = −633,4 (0) = 0 (0,072) = −45,6  Potongan b-b ( 0,072 ≤ x ≤ 0,087 ) ↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik b) ( . ) + ( − 0.072) + = 0 = −633,4 − 1021,66 + 73,56 = −1655,06 + 73,56 (0,072) = −45,6 (0,087) = −70,43
  • 53. Desain Elemen Mesin 3 | 40  Potongan c-c ( 0,087≤ x ≤ 0,11 ) ↺ + ∑ = 0 (Terhadap Titik c) ( . ) + ( − 0.072) − ( − 0,087) + = 0 = −1655,06 + 73,56 + 4717,13 − 410,39 = 3062,07 − 336,83 (0,087) = −70,43 (0,11) = 0  Diagram Moment Bidang X-Z 4.9.3 Menjumlahkan Moment Terbesar dari Setiap Bidang = 34,85 + 70,43 = 78,58
  • 54. Desain Elemen Mesin 3 | 41 4.9.4 Mencari Tegangan Tarik Pada Poros  Diketahui data sebagai berikut : = 78,58 = = 0,02 Maka, = = ( , ) ( , ) , , = 100101910,8 = 10,20  Karena kekuatan tarik hasil pengujian di dibawah tegangan tarik maksimum yang didapat dari tabel 8 pada lampiran, maka poros yang sudah ada memenuhi syarat dan pengujian ini dapat diterima. ≤ 10,20 ≤ 85  Dengan mengambil spesifikasi poros dari tabel 8 pada lampiran kita mendapatkan bahan poros standar baja khrom nikel (JIS G 4102), dengan kekuatan tarik 85 , dan diameter poros output 20 mm.
  • 55. Desain Elemen Mesin 3 | 42 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan penulis mendapatkan : 1. Gaya tangensial yang terjadi pada gear input 1 dan gear output 1 atau bisa diesebut gaya yang terjadi pada kedua roda gigi transmisi 1 sebesar 2807 N atau sama dengan 286,14 kg. 2. Hasil rancangan roda gigi transmisi 1 sebagai berikut : Variabel Roda Gigi Input 1 (Pinion) Roda Gigi Output 1 (Gear) N 12 34 , 22,45 mm 63,55 mm m 2 2 , 24 mm 68 mm , 28 mm 72 mm 0,245 0,371 Kelompok Bahan Baja paduan dengan pengerasan kulit Baja paduan dengan pengerasan kulit Lambang bahan SNC 22 SNC 21 Kekuatan Tarik ( ) 100 ⁄ 80 ⁄ Kekerasan Brinell ( ) 600 (Dicelup dingin dalam air) 600 (Dicelup dingin dalam air) Tegangan Lentur yang diijinkan ( ) 40-55 ⁄ 35-40 ⁄ 3. Hasil rancangan poros output sebagai berikut : Standar dan Macam Baja khrom nikel (JIS G 4102) Lambang SNC 2
  • 56. Desain Elemen Mesin 3 | 43 Perlakuan Panas Pengerasan Kulit Kekuatan Tarik 85 Diameter Poros 20 mm 5.2 Saran Untuk menyempurnakan hasil penelitian ini, maka perlu pertimbangan diantaranya : 1. Pada saat mengukur panjang lengan untuk moment ada beberapa panjang yang susah diukur maka terjadi ketidak presisian. 2. Adanya kemungkinan ketidak telitian dalam operasi menghitung matematika pada perhitungan yang sudah dianalisa. 3. Adanya kemungkinan ketidak presisian dalam DBB dikarenakan kesulitan menentukan titik berat masing masing beban yang ada pada motor. 4. Kemungkinan dalam mengukur komponen tidak presisi. 5. Memungkinkan adanya kesalahan dalam mengumpulkan data dikarenakan kondisi sekitar berubah berubah seperti mencari perubahan kecepatan dalam hal ini faktor cuaca, faktor kondisi motor, faktor dalam menghitung waktu menggunakan stopwatch, menggunakan asumsi pada saat mengukur isi bensin pada tangki yang diasumsikan 2 liter tetapi pada kenyataannya tidak akan pas 2 liter. 6. Menggunakan manual book untuk mencari data-data yang kurang. 7. Spesifikasi yang didapat mendekati ukuran benda yang sudah ada sehingga danggap benar dan bisa dibuat gambar teknik nya dan bisa dijadikan referensi pembaca. 8. Pada diagram gaya dalam tidak mencantumkan diagram gaya lintang dikarenakan cukup diagram moment saja yang diperhatikan dalam merancang poros karena biasanya diagram gaya lintang
  • 57. Desain Elemen Mesin 3 | 44 digunakan untuk mencari tegangan geser, pada laporan ini tegangan geser diabaikan karena sudah aman jika mencari tegangan normal saja. 9. Penulis mengharapkan untuk diberi penjelasan lebih baik dan banyak lagi agar pada saat menganalisa penulis tidak kebingungan dalam mencari data dan apa yang mau dianalisa.
  • 58. Desain Elemen Mesin 3 | 45 DAFTAR PUSTAKA Shigley Joseph E. (1983) Perancangan Teknik Mesin Edisi ke Empat Jilid 2. Jakarta : Erlangga Sularso, K. S. (1997). Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin. Cet: 9. Jakarta: Pradnya Paramita R.S Khurmi, Jk. Gupta, Machine Design, 1980 Stolk dan Kros, Elemen Mesin, Edisi ke-21, Erlangga, Jakarta (1994) Niemann, G. (1990). Elemen Mesin. Jakarta : Erlangga
  • 59. Desain Elemen Mesin 3 | 46 LAMPIRAN Tabel 3. Koefisien Gesek Permukaan Tabel 4. Harga modul standar (JIS B 1701-1973)
  • 60. Desain Elemen Mesin 3 | 47 Tabel 5. Faktor-faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan Tabel 6. Faktor bentuk gigi Tabel 7. Tegangan lentur yang diijinkan pada bahan roda gigi
  • 61. Desain Elemen Mesin 3 | 48 Gambar 15. Sepeda motor fit x 100 cc yang dianalisa Tabel 8. Baja paduan untuk poros
  • 62. Desain Elemen Mesin 3 | 49 Gambar 17. Gear box yang dibongkar Gambar 16. Isi dari gear box Gambar 18. Roda gigi sistem transmisi sepeda motor fix x 100 cc
  • 63. SKALA : 1 : 1 UKURAN : mm TANGGAL : 10/6/20 DIGAMBAR : PAUL PAULUS NIM : 2111171045 DILIHAT : Wiwin Widaningrum PERINGATAN UNJANI A2 RODA GIGI DAN POROS NO JUMLAH NAMA BAHAN NORMALISASI KET 1 1 Gear Baja SNC 22 Baja SNC 21 2 1 3 1 Poros output Baja Khrom Nikel DESAIN ELEMEN MESIN 3 4 1 Poros input Baja Khrom Nikel Ø64 Ø24 Ø11 12 16 139 11 1 1 4 3 2 Pinion 2 20 116 Ø20 139 116 16 12