SlideShare a Scribd company logo
REM (BRAKE)
Rem merupakan peralatan yang memiliki tahanan 
gesek artifisial yang diterapkan pada bagian mesin yang 
bergerak, menahan, atau menghentikan gerak mesin. Dalam 
proses pembentukan fungsi ini, rem menyerap setiap energi 
kinetik dari bagian yang bergerak atau energi potensial yang 
terbangun dari objek-objek terbatas seperti kerek jalan, 
elevator, dan lainnya. Energi diserap oleh rem yang 
dilepaskan dalam bentuk panas. 
Rancangan kapasitas dari rem bergantung atas faktor-faktor: 
1. unit tekanan antar permukaan pengereman; 
2. koefisien gesek antar permukaan pengereman; 
3. kecepatan keliling dari tromol rem; 
4. daerah proyeksi dari permukaan gesek; dan 
5. kemampuan rem untuk membebaskan panas setara 
dengan energi yang diserap.
Perbedaan fungsional utama antara kopling dan rem 
adalah kopling digunakan untuk menjaga bagian penggerak 
dan bagian yang digerakkan berputar/bergerak bersama-sama, 
sementara rem digunakan untuk menghentikan suatu 
bagian yang bergerak atau mengontrol kecepatannya. 
Bahan Bidang Gesek (Kampas) Rem 
Bahan bidang gesek rem memiliki karakteristik: 
1. koefisen gesek yang tinggi dengan minimum macet; 
2. tingkat keausan rendah; 
3. ketahanan panas yang tinggi; 
4. kapasitas pembebasan panas yang tinggi; 
5. koefisien pengembangan panas yang rendah; 
6. kekuatan mekanis yang memadai; dan 
7. tidak dIpengaruhi oleh minyak atau oli.
Tipe-tipe Rem 
Rem berdasarkan pemindahan daya/energi, dikelompokkan: 
1. Rem hidrolik : rem pompa atau hidrodinamik dan agitator fluida; 
2. Rem elektrik: rem generator dan rem listrik Eddy; dan 
3. Rem mekanik. 
Rem mekanik berdasarkan arah gaya, dikelompokkan: 
a. Rem Radial: 
• Gaya bekerja pada tromol rem dalam arah radial. 
• Terbagi dalam rem eksternal dan rem internal. 
• Rem berdasar bentuk elemen gesek, dibedakan: 
rem sepatu/tromol dan rem ban/sabuk. 
• Digunakan pada kereta api dan trem. 
b. Rem Aksial 
• Gaya bekerja pada tromol rem dalam arah aksial. 
• Terbagi dalam rem cakram dan rem konis/kerucut. 
• Berdasar bentuk elemen gesek dibedakan: 
rem sepatu dan rem ban/sabuk. 
• Analisis rem ini sama dengan clutch.
REM DENGAN PENGEMBANG LUAR (External Brakes) 
Rem Blok Tunggal (Single block brake) 
Rem Sepatu (Pivoted Block or Shoe Brake)
Rem Sepatu Ganda (Double Block or Shoe Brake) 
Rem Sabuk Sederhana (Simple Band Brake)
Rem Sabuk Diferensial (Differential Band Brake) 
Rem Sabuk dan Blok (Band and Block Brake
Rem Pengembang Dalam (Internal Expanding Brake) 
REM TROMOL
REM DENGAN PENGEMBANG DALAM (Internal Expanding Brake) 
Sebuah rem pengembang dalam terdiri atas dua sepatu S1 dan S2 sebagaimana 
gambar berikut. Permukaan luar sepatu dilapisi beberapa behan gesek (biasanya Ferodo) 
untuk meningkatkan koefisien gesek dan mencegah keausan pada logam. Setiap sepatu 
dipasang pada salah satu ujung tumpuan mati O1 dan O2 yang dibuat berhubungan dengan 
nok pada ujung lain. 
Jika nok berputar, sepatu terdorong keluar melawan peleg drum/tromol. Gesekan 
antara sepatu dan tromol menghasilkan momen puntir pengereman dan mengurangi 
kecepatan tromol . Secara normal, sepatu tertahan pada posisi mati oleh pegas. Tromol 
dilengkapi dengan mekanisme dalam untuk menjaga dari debu dan minyak. 
Kita perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada setiap pengereman, saat tromol 
berputar berlawanan arah jarum jam. 
Ambil, 
r = radius dalam tromol roda, 
b = lebar bidang rem, 
p1 = kekuatan maksimum dari tekanan normal, 
pN = tekanan normal, 
F1 = gaya yang bekerja thd nok pada sepatu 
leading, dan 
F2 = gaya yang bekerja thd nok pada sepatu 
trailing.
Perhatikan elemen kecil dari bidang rem AC yang membentuk sudut 
δθ pada pusat lingkaran. OA membuat sudut θ dengan OO1. Dianggap bahwa 
distribusi tekanan pada sepatu mendekati seragam, sehingga keausan bidang 
gesek lebih besar pada sisi bebas. 
Oleh karena sepatu berputar terhadap O₁, maka aus rata-rata dari 
bidang sepatu di A akan proporsional terhadap perpindahan radial dari titik 
tersebut. Aus rata-rata dari bidang sepatu rem bervariasi, yang secara 
langsung tegaklurus terhadap jarak dari O₁ ke OA, yaitu O₁B. 
Secara geometri gambar, diperoleh: 
Tegangan normal di A: 
Reaksi/gaya normal di A: 
Gaya gesek pada elemen di A:
Momen Puntir pada elemen di A: 
Momen Puntir total pada kampas rem: 
Momen lentur pada elemen di A:
Momen lentur total karena gaya normal: 
Momen gesek pada elemen di A:
Momen gesek total karena gaya normal; 
If MF > MN, then the brake becomes self locking.
Contoh Soal: 
Gambar berikut memperlihatkan susunan dua sepatu rem yang bekerja pada 
permukaan dalam dari tromol rem silindrik. Gaya rem F1 dan F2 diterapkan 
sebagaimna gambar dan setiap dudukan sepatu pada tumpuan O1 dan O2. 
Lebar bidang rem adalah 35 mm. Intensitas tekanan pada titik A adalah 0,4 sin θ 
N/mm² , dengan θ diukur sebagaimana gambar dari dudukan lain. Koefisien 
gesek 0,4. Tentukan momen dan besarnya gaya F1 dan F2? 
Penyelesaian: 
Diketahui: b = 35 mm ; μ = 0.4 ; r = 150 mm ; l = 200 mm ; θ1 = 25° ; θ2 = 125° 
= 0,4 sin θ N/mm2 
Ditanyakan: TB, MN, MF, F1, dan F2. 
Jawab :
Intensitas tekanan maksimumnya: 
= p₁ sin θ 
0,4 sin θ = p₁ sin θ 
p₁ = 0.4 N/mm² 
Momen puntir untuk satu sepatu: 
TB = μ . p₁ . b . r² (cos θ1 – cos θ2) 
= 0.4 × 0.4 × 35 (150)² (cos 25° – cos 125°) 
= 126 000 (0.9063 + 0.5736) = 186 470 N-mm 
∴ Momen puntir total untuk dua sepatu: 
Gaya-gaya F₁ dan F₂ :
Momen total dari gaya normal pada tumpuan 0₁: 
Momen total dari gaya gesek pada tumpuan 0₁:
Untuk sepatu leading, ambil momen pada tumpuan O₁: 
Untuk sepatu trailing, ambil momen pada tumpuan O₂:
Soal: 
1. Gambar berikut memperlihatkan susunan dua sepatu rem yang bekerja pad 
permukaan dalam dari tromol rem silindrik. Gaya rem F1 dan F2 diterapkan 
sebagaimna gambar dan setiap dudukan sepatu pada tumpuan O1 dan O2. 
Lebar bidang rem adalah 25 mm. Intensitas tekanan pada titik A adalah 0,5 sin θ 
N/mm² , dengan θ diukur sebagaimana gambar dari dudukan lain. Koefisien 
gesek 0,3. Tentukan momen puntir dan besarnya gaya F1 dan F2?
2. Gambar berikut memperlihatkan susunan dua sepatu rem yang bekerja pada 
permukaan dalam dari tromol rem silindrik. Gaya rem F1 sebesar 728 N dan F2 
sebesar 1824 N bekerja pada tromol sebagaimana gambar dan setiap dudukan 
sepatu berada pada tumpuan O1 dan O2. Momen puntir yang terjadi sebesar 
175000 N/mm². Intensitas tekanan pada titik A adalah 0,5 sin θ N/mm² , 
dengan θ diukur sebagaimana gambar dari dudukan lain. Tentukan lebar bidang 
kampas rem dan koefisien geseknya?
REM CAKRAM (Disk Brakes) 
• Tidak ada perbedaan mendasar antara kopling dan rem 
cakram. Jika rem drum digunakan sebagai rem kendaraan, 
sedikit perubahan kecil dalam koefisien gesek akan 
menyebabkan perubahan besar pada gaya pedal yang 
dibutuhkan untuk pengereman. 
• Pengurangan sebesar 30% koefisien gesek yang terjadi 
pada suatu perubahan temperatur atau berminyak dapat 
menghasilkan 50% gaya pada pedal yang diperlukan untuk 
memperoleh torsi pengereman yang sama, yang dapat 
diperoleh pada perubahan awal. 
• Rem cakram tidak memiliki daya pembangkitan sendiri, dan 
rentan terhadap perubahan dalam koefisien gesek. 
• Jenis lain rem cakram adalah rem kaliper mengambang (the 
floating caliper brake) sebagaimana gambar .
Caliper didukung sebuah piston mengambang yang didorong 
oleh tekanan hidrolik. The action is much like that of a screw 
clamp, with the piston replacing the function of the screw. The 
floating action also compensates for wear and ensures a fairly 
constant pressure over the area of the friction pads. The seal 
and boot of Fig. 16–18 are designed to obtain clearance by 
backing off from the piston when the piston is released. Caliper 
brakes (named for the nature of the actuating linkage) and disk 
brakes (named for the shape of the unlined surface) press 
friction material against the face(s) of a rotating disk. Depicted 
in Fig. 16–19 is the geometry of an annular-pad brake contact 
area. The governing axial wear equation is Eq. (12–27), p. 643,
Figure 16–19 Geometry of contact 
area of an annular-pad segment of a 
caliper brake 
The coordinate .r locates the line of 
action of force F that intersects the y axis. 
Of interest also is the effective radius re, 
which is the radius of an equivalent shoe 
of infinitesimal radial thickness. 
Figure 16–18 An automotive disk 
brake. (Courtesy DaimlerChrysler 
Corporation.)
Jika p adalah tekanan kontak lokal, gaya aktual F dan torsi gesek T : 
Radius ekivalen re dapat ditemukan dari f . F . re = T , atau 
Koordinat lokasi r terhadap gaya aktivasi ditemukan dengan mengambil 
momen terhadap sumbu x :
Keausan Seragam (Uniform Wear) 
It is clear from Eq. (12–27) that for the axial wear to be the same 
everywhere, the product PV must be a constant. From Eq. (a), Sec. 16– 
5, the pressure p can be expressed in terms of the largest allowable 
pressure pa (which occurs at the inner radius ri ) as 
Equation (16–29) becomes 
Equation (16–30) becomes 
Equation (16–31) becomes
Equation (16–32) becomes 
Uniform Pressure 
In this situation, approximated by a new brake, p = pa . Equation 
(16–29) becomes 
Equation (16–30) becomes 
Equation (16–31) becomes
Equation (16–32) becomes 
EXAMPLE 16–3 Two annular pads, ri = 3.875 in, ro = 5.50 in, subtend 
an angle of 108◦, have a coefficient of friction of 0.37, and are 
actuated by a pair of hydraulic cylinders 1.5 in in diameter. The 
torque requirement is 13 000 lbf · in. For uniform wear (a) Find the 
largest normal pressure pa . (b) Estimate the actuating force F. 
(c) Find the equivalent radius re and force location .r . (d) Estimate the 
required hydraulic pressure. 
Solution (a) From Eq. (16–34), with T = 13 000/2 = 6500 lbf · in for 
each pad, 
Answer
(b) From Eq. (16–33), 
Answer 
(c) From Eq. (16–35), 
Answer 
From Eq. (16–36), 
Answer 
(d) Each cylinder supplies the actuating force, 3748 lbf. 
Answer

More Related Content

What's hot

Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
Dewi Izza
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
Wildan Noer Fargiant
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
Eko Purwanto
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Abdul Ghofur
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
555
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Khairul Fadli
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
Charis Muhammad
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
Rumah Belajar
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Ali Hasimi Pane
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Ali Hasimi Pane
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Ilham Al-Buwuly
 
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKhairul Fadli
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
Rinaldi Sihombing
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Ady Purnomo
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Ali Hasimi Pane
 
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
argi prasetio
 

What's hot (20)

Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Sentrifugal
SentrifugalSentrifugal
Sentrifugal
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
 
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajar
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
 

Viewers also liked

kopling gesek dan rem
kopling gesek dan remkopling gesek dan rem
kopling gesek dan rem
RickyGolan
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
Charis Muhammad
 
Makalah kopling tetap
Makalah kopling tetapMakalah kopling tetap
Makalah kopling tetap
rizky putra
 
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromolMakalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
Channy Windsor
 
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newtonWicah
 
Fluida Rem - Alif XII-TKR3
Fluida Rem - Alif XII-TKR3Fluida Rem - Alif XII-TKR3
Fluida Rem - Alif XII-TKR3
Jerry Tiberlake
 
Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4serasipohan
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1 Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
Polban
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
Ridwan Seftiean
 
Sistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoSistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda moto
agus riyanto
 
Kisi kisi soal tsm
Kisi kisi soal tsmKisi kisi soal tsm
Kisi kisi soal tsm
Gudang Bahan Ajar
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
Ridwan Seftiean
 
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinMekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
lombkTBK
 

Viewers also liked (20)

Elemen mesin II
Elemen mesin IIElemen mesin II
Elemen mesin II
 
kopling gesek dan rem
kopling gesek dan remkopling gesek dan rem
kopling gesek dan rem
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Sistem rem[1]
Sistem rem[1]Sistem rem[1]
Sistem rem[1]
 
Sistem rem tromol sepeda motor
Sistem rem tromol sepeda motorSistem rem tromol sepeda motor
Sistem rem tromol sepeda motor
 
Makalah kopling tetap
Makalah kopling tetapMakalah kopling tetap
Makalah kopling tetap
 
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromolMakalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
 
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
 
Sistem rem
Sistem remSistem rem
Sistem rem
 
Brake sistem ruri
Brake sistem ruriBrake sistem ruri
Brake sistem ruri
 
Fluida Rem - Alif XII-TKR3
Fluida Rem - Alif XII-TKR3Fluida Rem - Alif XII-TKR3
Fluida Rem - Alif XII-TKR3
 
Rem siswa
Rem siswaRem siswa
Rem siswa
 
Rem guru
Rem guruRem guru
Rem guru
 
Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1 Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
 
Sistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoSistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda moto
 
Kisi kisi soal tsm
Kisi kisi soal tsmKisi kisi soal tsm
Kisi kisi soal tsm
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
 
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinMekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
 

Similar to Elemen Mesin II - Rem

Makalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan rodaMakalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan roda
Àlvenda Ryan
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
Fathan Rosidi
 
rangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.pptrangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.ppt
herwan6
 
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
Dedy Hartono
 
Kopling tiger
Kopling tigerKopling tiger
Kopling tiger
Q-Think Nana
 
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).pptPerawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
MuhammadRizki543854
 
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).pptPerawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
SudiharjoDheDocTor
 
rangka-dan-chasis.ppt
rangka-dan-chasis.pptrangka-dan-chasis.ppt
rangka-dan-chasis.ppt
TriHutagalung2
 
Dasar roda gigi transmisi
Dasar   roda gigi  transmisiDasar   roda gigi  transmisi
Dasar roda gigi transmisiAlen Pepa
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
Agung Setiono
 
Gear Transmission.ppt
Gear Transmission.pptGear Transmission.ppt
Gear Transmission.ppt
RajuRastogi50
 
206 id
206 id206 id
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Velg dan Ban.pptx
Velg dan Ban.pptxVelg dan Ban.pptx
Velg dan Ban.pptx
sidiqindragunawan1
 

Similar to Elemen Mesin II - Rem (20)

Makalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan rodaMakalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan roda
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
 
rangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.pptrangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.ppt
 
6 rangka dan chasis
6 rangka dan chasis6 rangka dan chasis
6 rangka dan chasis
 
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
 
Tugas el mes ii , translate nya
Tugas el mes ii , translate nyaTugas el mes ii , translate nya
Tugas el mes ii , translate nya
 
Kopling tiger
Kopling tigerKopling tiger
Kopling tiger
 
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).pptPerawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
 
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).pptPerawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
Perawatan & Perb Rangka-2 (1).ppt
 
rangka-dan-chasis.ppt
rangka-dan-chasis.pptrangka-dan-chasis.ppt
rangka-dan-chasis.ppt
 
Dasar roda gigi transmisi
Dasar   roda gigi  transmisiDasar   roda gigi  transmisi
Dasar roda gigi transmisi
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
komponen rem.ppt
komponen rem.pptkomponen rem.ppt
komponen rem.ppt
 
Ban dan pelek
Ban dan pelekBan dan pelek
Ban dan pelek
 
Gear Transmission.ppt
Gear Transmission.pptGear Transmission.ppt
Gear Transmission.ppt
 
206 id
206 id206 id
206 id
 
transmisi gear
transmisi geartransmisi gear
transmisi gear
 
Roda gigi umum
Roda gigi umumRoda gigi umum
Roda gigi umum
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Velg dan Ban.pptx
Velg dan Ban.pptxVelg dan Ban.pptx
Velg dan Ban.pptx
 

More from Charis Muhammad

Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Charis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterJobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Charis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Charis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Charis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Charis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
Charis Muhammad
 
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarJobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Charis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Charis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorJobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul Distributor
Charis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Charis Muhammad
 
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilJobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Charis Muhammad
 
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinKeuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Charis Muhammad
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Charis Muhammad
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem Starter
Charis Muhammad
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Charis Muhammad
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Charis Muhammad
 
Peralatan Pengecatan Otomotif
Peralatan Pengecatan OtomotifPeralatan Pengecatan Otomotif
Peralatan Pengecatan OtomotifCharis Muhammad
 
Pengetahuan Bahan Teknik : Plastik
Pengetahuan Bahan Teknik : PlastikPengetahuan Bahan Teknik : Plastik
Pengetahuan Bahan Teknik : PlastikCharis Muhammad
 

More from Charis Muhammad (20)

Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
 
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterJobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor Starter
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
 
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarJobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
 
Jobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorJobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul Distributor
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilJobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
 
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinKeuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem Starter
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
 
Motor Bensin 2 TAKT
Motor Bensin 2 TAKTMotor Bensin 2 TAKT
Motor Bensin 2 TAKT
 
Manajemen Bengkel
Manajemen BengkelManajemen Bengkel
Manajemen Bengkel
 
Peralatan Pengecatan Otomotif
Peralatan Pengecatan OtomotifPeralatan Pengecatan Otomotif
Peralatan Pengecatan Otomotif
 
Pengetahuan Bahan Teknik : Plastik
Pengetahuan Bahan Teknik : PlastikPengetahuan Bahan Teknik : Plastik
Pengetahuan Bahan Teknik : Plastik
 

Recently uploaded

TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 

Recently uploaded (11)

TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 

Elemen Mesin II - Rem

  • 2.
  • 3. Rem merupakan peralatan yang memiliki tahanan gesek artifisial yang diterapkan pada bagian mesin yang bergerak, menahan, atau menghentikan gerak mesin. Dalam proses pembentukan fungsi ini, rem menyerap setiap energi kinetik dari bagian yang bergerak atau energi potensial yang terbangun dari objek-objek terbatas seperti kerek jalan, elevator, dan lainnya. Energi diserap oleh rem yang dilepaskan dalam bentuk panas. Rancangan kapasitas dari rem bergantung atas faktor-faktor: 1. unit tekanan antar permukaan pengereman; 2. koefisien gesek antar permukaan pengereman; 3. kecepatan keliling dari tromol rem; 4. daerah proyeksi dari permukaan gesek; dan 5. kemampuan rem untuk membebaskan panas setara dengan energi yang diserap.
  • 4. Perbedaan fungsional utama antara kopling dan rem adalah kopling digunakan untuk menjaga bagian penggerak dan bagian yang digerakkan berputar/bergerak bersama-sama, sementara rem digunakan untuk menghentikan suatu bagian yang bergerak atau mengontrol kecepatannya. Bahan Bidang Gesek (Kampas) Rem Bahan bidang gesek rem memiliki karakteristik: 1. koefisen gesek yang tinggi dengan minimum macet; 2. tingkat keausan rendah; 3. ketahanan panas yang tinggi; 4. kapasitas pembebasan panas yang tinggi; 5. koefisien pengembangan panas yang rendah; 6. kekuatan mekanis yang memadai; dan 7. tidak dIpengaruhi oleh minyak atau oli.
  • 5.
  • 6. Tipe-tipe Rem Rem berdasarkan pemindahan daya/energi, dikelompokkan: 1. Rem hidrolik : rem pompa atau hidrodinamik dan agitator fluida; 2. Rem elektrik: rem generator dan rem listrik Eddy; dan 3. Rem mekanik. Rem mekanik berdasarkan arah gaya, dikelompokkan: a. Rem Radial: • Gaya bekerja pada tromol rem dalam arah radial. • Terbagi dalam rem eksternal dan rem internal. • Rem berdasar bentuk elemen gesek, dibedakan: rem sepatu/tromol dan rem ban/sabuk. • Digunakan pada kereta api dan trem. b. Rem Aksial • Gaya bekerja pada tromol rem dalam arah aksial. • Terbagi dalam rem cakram dan rem konis/kerucut. • Berdasar bentuk elemen gesek dibedakan: rem sepatu dan rem ban/sabuk. • Analisis rem ini sama dengan clutch.
  • 7. REM DENGAN PENGEMBANG LUAR (External Brakes) Rem Blok Tunggal (Single block brake) Rem Sepatu (Pivoted Block or Shoe Brake)
  • 8. Rem Sepatu Ganda (Double Block or Shoe Brake) Rem Sabuk Sederhana (Simple Band Brake)
  • 9. Rem Sabuk Diferensial (Differential Band Brake) Rem Sabuk dan Blok (Band and Block Brake
  • 10. Rem Pengembang Dalam (Internal Expanding Brake) REM TROMOL
  • 11. REM DENGAN PENGEMBANG DALAM (Internal Expanding Brake) Sebuah rem pengembang dalam terdiri atas dua sepatu S1 dan S2 sebagaimana gambar berikut. Permukaan luar sepatu dilapisi beberapa behan gesek (biasanya Ferodo) untuk meningkatkan koefisien gesek dan mencegah keausan pada logam. Setiap sepatu dipasang pada salah satu ujung tumpuan mati O1 dan O2 yang dibuat berhubungan dengan nok pada ujung lain. Jika nok berputar, sepatu terdorong keluar melawan peleg drum/tromol. Gesekan antara sepatu dan tromol menghasilkan momen puntir pengereman dan mengurangi kecepatan tromol . Secara normal, sepatu tertahan pada posisi mati oleh pegas. Tromol dilengkapi dengan mekanisme dalam untuk menjaga dari debu dan minyak. Kita perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada setiap pengereman, saat tromol berputar berlawanan arah jarum jam. Ambil, r = radius dalam tromol roda, b = lebar bidang rem, p1 = kekuatan maksimum dari tekanan normal, pN = tekanan normal, F1 = gaya yang bekerja thd nok pada sepatu leading, dan F2 = gaya yang bekerja thd nok pada sepatu trailing.
  • 12. Perhatikan elemen kecil dari bidang rem AC yang membentuk sudut δθ pada pusat lingkaran. OA membuat sudut θ dengan OO1. Dianggap bahwa distribusi tekanan pada sepatu mendekati seragam, sehingga keausan bidang gesek lebih besar pada sisi bebas. Oleh karena sepatu berputar terhadap O₁, maka aus rata-rata dari bidang sepatu di A akan proporsional terhadap perpindahan radial dari titik tersebut. Aus rata-rata dari bidang sepatu rem bervariasi, yang secara langsung tegaklurus terhadap jarak dari O₁ ke OA, yaitu O₁B. Secara geometri gambar, diperoleh: Tegangan normal di A: Reaksi/gaya normal di A: Gaya gesek pada elemen di A:
  • 13. Momen Puntir pada elemen di A: Momen Puntir total pada kampas rem: Momen lentur pada elemen di A:
  • 14. Momen lentur total karena gaya normal: Momen gesek pada elemen di A:
  • 15. Momen gesek total karena gaya normal; If MF > MN, then the brake becomes self locking.
  • 16. Contoh Soal: Gambar berikut memperlihatkan susunan dua sepatu rem yang bekerja pada permukaan dalam dari tromol rem silindrik. Gaya rem F1 dan F2 diterapkan sebagaimna gambar dan setiap dudukan sepatu pada tumpuan O1 dan O2. Lebar bidang rem adalah 35 mm. Intensitas tekanan pada titik A adalah 0,4 sin θ N/mm² , dengan θ diukur sebagaimana gambar dari dudukan lain. Koefisien gesek 0,4. Tentukan momen dan besarnya gaya F1 dan F2? Penyelesaian: Diketahui: b = 35 mm ; μ = 0.4 ; r = 150 mm ; l = 200 mm ; θ1 = 25° ; θ2 = 125° = 0,4 sin θ N/mm2 Ditanyakan: TB, MN, MF, F1, dan F2. Jawab :
  • 17. Intensitas tekanan maksimumnya: = p₁ sin θ 0,4 sin θ = p₁ sin θ p₁ = 0.4 N/mm² Momen puntir untuk satu sepatu: TB = μ . p₁ . b . r² (cos θ1 – cos θ2) = 0.4 × 0.4 × 35 (150)² (cos 25° – cos 125°) = 126 000 (0.9063 + 0.5736) = 186 470 N-mm ∴ Momen puntir total untuk dua sepatu: Gaya-gaya F₁ dan F₂ :
  • 18. Momen total dari gaya normal pada tumpuan 0₁: Momen total dari gaya gesek pada tumpuan 0₁:
  • 19. Untuk sepatu leading, ambil momen pada tumpuan O₁: Untuk sepatu trailing, ambil momen pada tumpuan O₂:
  • 20. Soal: 1. Gambar berikut memperlihatkan susunan dua sepatu rem yang bekerja pad permukaan dalam dari tromol rem silindrik. Gaya rem F1 dan F2 diterapkan sebagaimna gambar dan setiap dudukan sepatu pada tumpuan O1 dan O2. Lebar bidang rem adalah 25 mm. Intensitas tekanan pada titik A adalah 0,5 sin θ N/mm² , dengan θ diukur sebagaimana gambar dari dudukan lain. Koefisien gesek 0,3. Tentukan momen puntir dan besarnya gaya F1 dan F2?
  • 21. 2. Gambar berikut memperlihatkan susunan dua sepatu rem yang bekerja pada permukaan dalam dari tromol rem silindrik. Gaya rem F1 sebesar 728 N dan F2 sebesar 1824 N bekerja pada tromol sebagaimana gambar dan setiap dudukan sepatu berada pada tumpuan O1 dan O2. Momen puntir yang terjadi sebesar 175000 N/mm². Intensitas tekanan pada titik A adalah 0,5 sin θ N/mm² , dengan θ diukur sebagaimana gambar dari dudukan lain. Tentukan lebar bidang kampas rem dan koefisien geseknya?
  • 22. REM CAKRAM (Disk Brakes) • Tidak ada perbedaan mendasar antara kopling dan rem cakram. Jika rem drum digunakan sebagai rem kendaraan, sedikit perubahan kecil dalam koefisien gesek akan menyebabkan perubahan besar pada gaya pedal yang dibutuhkan untuk pengereman. • Pengurangan sebesar 30% koefisien gesek yang terjadi pada suatu perubahan temperatur atau berminyak dapat menghasilkan 50% gaya pada pedal yang diperlukan untuk memperoleh torsi pengereman yang sama, yang dapat diperoleh pada perubahan awal. • Rem cakram tidak memiliki daya pembangkitan sendiri, dan rentan terhadap perubahan dalam koefisien gesek. • Jenis lain rem cakram adalah rem kaliper mengambang (the floating caliper brake) sebagaimana gambar .
  • 23. Caliper didukung sebuah piston mengambang yang didorong oleh tekanan hidrolik. The action is much like that of a screw clamp, with the piston replacing the function of the screw. The floating action also compensates for wear and ensures a fairly constant pressure over the area of the friction pads. The seal and boot of Fig. 16–18 are designed to obtain clearance by backing off from the piston when the piston is released. Caliper brakes (named for the nature of the actuating linkage) and disk brakes (named for the shape of the unlined surface) press friction material against the face(s) of a rotating disk. Depicted in Fig. 16–19 is the geometry of an annular-pad brake contact area. The governing axial wear equation is Eq. (12–27), p. 643,
  • 24. Figure 16–19 Geometry of contact area of an annular-pad segment of a caliper brake The coordinate .r locates the line of action of force F that intersects the y axis. Of interest also is the effective radius re, which is the radius of an equivalent shoe of infinitesimal radial thickness. Figure 16–18 An automotive disk brake. (Courtesy DaimlerChrysler Corporation.)
  • 25. Jika p adalah tekanan kontak lokal, gaya aktual F dan torsi gesek T : Radius ekivalen re dapat ditemukan dari f . F . re = T , atau Koordinat lokasi r terhadap gaya aktivasi ditemukan dengan mengambil momen terhadap sumbu x :
  • 26. Keausan Seragam (Uniform Wear) It is clear from Eq. (12–27) that for the axial wear to be the same everywhere, the product PV must be a constant. From Eq. (a), Sec. 16– 5, the pressure p can be expressed in terms of the largest allowable pressure pa (which occurs at the inner radius ri ) as Equation (16–29) becomes Equation (16–30) becomes Equation (16–31) becomes
  • 27. Equation (16–32) becomes Uniform Pressure In this situation, approximated by a new brake, p = pa . Equation (16–29) becomes Equation (16–30) becomes Equation (16–31) becomes
  • 28. Equation (16–32) becomes EXAMPLE 16–3 Two annular pads, ri = 3.875 in, ro = 5.50 in, subtend an angle of 108◦, have a coefficient of friction of 0.37, and are actuated by a pair of hydraulic cylinders 1.5 in in diameter. The torque requirement is 13 000 lbf · in. For uniform wear (a) Find the largest normal pressure pa . (b) Estimate the actuating force F. (c) Find the equivalent radius re and force location .r . (d) Estimate the required hydraulic pressure. Solution (a) From Eq. (16–34), with T = 13 000/2 = 6500 lbf · in for each pad, Answer
  • 29. (b) From Eq. (16–33), Answer (c) From Eq. (16–35), Answer From Eq. (16–36), Answer (d) Each cylinder supplies the actuating force, 3748 lbf. Answer