SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
PENGANTAR
FILSAFAT
PENDIDIKAN
OLEH
PATRIO TANDIANGGA S.S., M.FIL
POINT-POINT UNTUK MENDALAMI
1. SEBUTKAN FILSAFAT MENURUT NERGNEY &
HERBERT?
2. APA YANG DIMAKSUD FILSAFAT PENDIDIKAN?
3. APA KEPENTINGANNYA UNTUK KEHIDUPAN
SEHARI-HARI?
4. MENGAPA MENDIDIK PERLU FILSAFAT?
5. BAGAIMANA PENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN
JIKA SAUDARA SEORANG GURU?
FILSAFAT PENDIDIKAN MENURUT
NERGNEY & HERBERT?
• Philosophy can be defined as a set of ideas about the
nature of reality and about the meaning of life” .
Filsafat dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan
yang tersusun dari ide-ide tentang sifat-sifat dari
realita dan tentang makna dari kehidupan.
DUA KRITERIA POKOK FILSAFAT
1. Kegiatan mencari kebenaran
2. Kebenaran yang dicari itu berdimensi sedalam-
dalamnya, setinggi-tingginya, seluas-luasnya,
selengkap-lengkapnya, dan setuntas-tuntasnya
Yang dicari kebenaran: hal yang esensial
Kebenaran: “lima-se”
ASPEK-ASPEK
FILOSOFI/PHILOSOPHY
George R. Knight (1982: 3-9) dapat
ditinjau dari:
1. Suatu aktivitas (“an activity”)
2. Serangkaian sikap (“a set of
attitude”)
3. Sebagai batang tubuh isi (“a body of
content”)
FILOSOFY SEBAGAI AKTIVITAS
1. Sintesis (“Syntesizing”)
2. Spekulatif (“Speculative”)
3. Preskripsi (“Prescription”)
4. Analisis (“Analyzing”)
SINTESIS DALAM FILOSOFI
Keinginan atau kebutuhan manusia
untuk memiliki sebuah pandangan
hidup yang komprehensif dan
konsisten, serta memberi landasan
untuk menyatukan pemikiran dasar
aspirasi dan interpretasi
pengalamannya.
SPEKULATIF DALAM FILOSOFI
Mengijinkan atau memberi
kesempatan suatu lompatan
pemikiran:
1. Dari yang diketahui ke yang tidak
diketahui
2. Gerakan dengan kadar
kepercayaan yang tidak ditentukan
batas-batasnya.
PRESKRIPSI DALAM FILOSOFI
1. Berusaha menentukan standar untuk
mengevaluasi nilai-nilai dalam tindakan
dan seni.
2. Bagaimana orang harus bertindak atau
bereaksi dalam situasi tertentu.
3. Tugas menetapkan baik-buruk, benar-salah,
indah dan jelek.
4. Memutuskan tindakan atau sifat apa yang
paling berharga.
ANALISIS DALAM FILOSOFI
1. Fokus pada kajian mengenai
bahasa manusia
2. Klarifikasi pemahaman kita
mengenai arti kata-kata dan
konsep.
FILOSOFI SEBAGAI SIKAP
1. Kesadaran diri (“self-awareness”)
2. Komprehensif (“comprehensive-
ness”)
3. Penetrasi (“Penetration”)
4. Fleksibilitas (“flexibility”)
KESADARAN DIRI
Sebuah komitmen untuk
berbuat sejujur mungkin
dengan diri sendiri dalam
memandang kecondongan,
asumsi, dan prasangka
pribadi.
KOMPREHENSIF: Kecenderungan untuk
mengumpulkan data sebanyak mungkin
tentang suatu persoalan dari sebuah
spektrum sumber yang luas.
PENETRASI: suatu keinginan untuk
memasuki persoalan secara mendalam.
FLEKSIBILITAS: bentuk sensitivitas yang me
mungkinkan seseorang merestrukturisasi
idea-idea dengan kemampuan alternatif-
alternatif untuk sebuah pokok pandangan.
FILOSOFI SEBAGAI ISI
1. Metafisika
2. Epistemologi
3. Aksiologi
METAFISIKA
“ beyond physics” (di balik fisik)
Aktivitas spekulatif dan sintesis yang
memungkinkan ilmuwan menciptakan
pandangan dunianya dan mengembangkan
hipotesis yang dapat diuji dengan asumsi-
asumsi dasarnya.
Persoalan metafisik dibagi menjadi 4 aspek:
Kosmologis, Teologis, Antropologis, dan
Ontologis.
EPISTEMOLOGI
Filosofi pengetahuan
Studi tentang hakikat, sumber-
sumber, dan validitas pengetahuan.
Persoalan “What is true?” dan “ How
do we know”.
Darimana memperoleh pengetahuan.
AKSIOLOGI
Cabang filosofi untuk menjawab:
“What is of value”
Etika
Cabangnya:
Estetika
MENGAPA EDUKATOR PERLU FILOSOFI
1. Suatu pendirian mengenai arah dan tujuan
2. Membantu memberi pendirian mengenai arah
dan tujuan hidup dan kehidupan
3. Sebagai dasar menerapkan suatu pendidikan
atas dasar pandangan masyarakat dan
bangsanya.
4. Filosofi dan pendidikan memberikan prinsip-
prinsip dasar untuk diacu bagi pendidik dan
lembaga pendidikan.
FILSAFAT PENDIDIKAN
• Makna tujuan menjadi sumber mengapa kita
mendidik?
• Tujuan siswa dalam mencapai kehidupan.
• Esensi manusia berasal dari mana dan mau ke mana?
• Realitas manusia untuk menggali materi, metode,
dan keputusan siswa menuju tujuan hidupnya.
REALITAS DALAM PENDIDIKAN
• Menyangkut konten kurikulum, hubungan guru dan
murid, peranan siswa dengan masyarakat atau
sebaliknya, demikian juga peranan sekolah terhadap
masyarakat.
• Filsafat memberikan pedoman hidup, karena
mengandung nilai kesusilaan
• Perbuatan mendidik adalah serangkaian perbuatan
yang disengaja ke suatu makna tujuan.
PERTANYAAN
• Antara guru dan siswa, mengapa mereka bertemu?
• Manusia saling membutuhkan? Bagaimana jika dia
ingin menyendiri?
• Apa pendekatan yang digunakan untuk mengatur
manusia yang ingin berteman maupun ingin
menyendiri?
FILSAFAT IDEALISME
• Realitas sebagai nonmaterial
• Kehidupan yang ideal spt yang dibayangkan Plato
merupakan masyarakat atau republik yang dipimpin
seorang filsuf.
• Hubungan guru dan murid harus mandasarkan
sesuatu yang absolut ke arah kebajikan, kebenaran,
dan keindahan.
IDEALISME MELAHIRKAN TEORI
PENDIDIKAN ESENSIALISME
• Manusia adalah makhluk budaya, sehingga sumber
yang absolut berasal dari budaya.
• Mengarahkan siswa untuk mempertahankan norma-
norma yang ada dalam budaya.
• Plato mengilhamkan suatu macam pendidikan moral
yang menjadikan tanggung jawab warganegara dan
untuk masyarakat.
FILSAFAT REALISME
• Melihat dunia sebagai obyek yang nyata.
• Pengenalan thd dunia yang nyata melalui informasi dunia
objek kepada perbuatan.
• Orientasi ini digagas oleh Aristoteles, Al-Kindi, dan Al-Farabi.
• Manusia belajar melalui inderanya.
• Pengembangan kepada manusia lebih ditekankan berpikir rasional,
fungsi sekolah untuk transfer bodies of knowledge dan keterampilan
inquiry dari siswa.
FILSAFAT THOMISME/TEISME
REALISME
• Keyakinan agama dan rasio sebagai komplementer
sumber kebenaran. Thomisme identik dengan Katolik
Roma, dan dikembangkan saintis Thomas Aquinas,
selanjutnya melahirkan teori pendidikan Perennialisme
yang dikembangkan Robert Hutchins.
• Paham Thomisme akibat pengaruh realisme ini
berkembang realisme sensoris yang dikemukakan oleh
Comenius dan Pestalozi.
PRAGMATISME
• Sebuah filosofi yang metode pendefinisian kebenaran
dan makna ide-ide disesuaikan pada konskuensi fisikal
dan bernilai praktis.
• Dewey (Gutek, 1974: 110) “man lives in an uncertain
world which is often hostile to his survival. In his mind,
man seeks to create a concept of certainty which gives
him a feeling of permanence and security”.
• Pragmatisme melihat dunia bukan di dalam keadaan
statis tetapi didalam keadaan yang terus-menerus
berubah.
EKSISTENSIALISME
• Filosofi yang menekankan subjektivitas dari
pengalaman manusia dan keutamaan kreativitas, serta
pilihan dalam dunia yang nonrasional.
• Prioritas individu untuk menghargai akan eksistensi
human ini sebagai reaksi terhadap krisis dari
masyarakat abad dua buluh. Sebelum abad ini
timbulnya industrialsasi berimbas pada pandangan
berpikir spt halnya di dunia industri. Logika seperti
mesin, yg utama efisiensi, standar yang sama,
mengabaikan kebermaknaan individu sebagai pribadi.
PANDANGAN EKSISTENSIALISME
TENTANG PENDIDIKAN
• Penanaman “intensity of awareness” pada pelajar. Maksudnya
siswa disadarkan bahwa mereka sebagai individu yang konstan,
bebas, dan kreatif memilih. Siswa memiliki kesadaran untuk
mengenal tanggung jawabnya untuk menentukan keinginan
hidupnya sesuai yang kehidupan yang dimiliki dan menciptakan
penentuan diri sendiri. Sesuai dengan Morris (Gutek, 1974:
202)”if education is to be truly human, it must somehow awaken
awareness in the learner-existential awareness of himself as a
single subjectivity present in the world.” Pendidikan harus benar-
benar human, hal tersebut harus membangkitkan pembelajar
kesadaran eksistensi dirinya sendiri sebagai subjek tunggal yang
hadir di dunia.
PROGRESSIVISME
• Progresivisme memandang segala sesuatu itu ke
depan. Semua yang ada di belakang merupakan
catatan-catatan yang berguna untuk dipelajari dan
saat dibutuhkan dapat ditampilkan dalam konteks
sekarang. Dengan menghargai peran manusia itulah
maka manusia dipandang sebagai makhluk yang serba
dinamis dan kreatif. Dengan demikian, pada dasarnya
manusia adalah makhluk yang memiliki kebebsan.
Semua ini penting demi kemajuan yang terus
diperlukan oleh manusia itu sendiri.
TOKOH PROGRESSIVISME SALAH
SATUNYA JOHANN HEINRICH
PESTALOZZI.
• Seorang reformis pendidikan di abad 19 dari Swiss.
Pestalozzi mengatakan: “ who as a willing discipline of
Rousseau, asserted that education should be more
than book learning. It should embrace the whole
child—his emotions, intellect, and body. Natural
education, said Pestalozzi, should take place in an
environment of emotional love and security. It should
also begin in child’s immediate environment and
involve the operations of the objects found in the
environment.
PEMIKIRAN PROGRESSIF
PESTALOZZI
• “The whole personality which had to be educated”.
Alam membentuk anak sebagai suatu keseluruhan
yang tidak terpisahkan, sebagai suatu organ vital
dengan banyak aspek kapasitas: moral, mental, dan
fisik. Alam menghendaki tidak ada aspek-aspek
kapasitas ini yang tidak dikembangkan. Dimana alam
telah mempengaruhi anak, dan juga membimbing
anak,alam juga mengem bangkan hati,pikiran, dan
fisik anak dalam kesatuan yang harmoni.
PROGRESSIVE EDUCATION IS
CHARACTERIZED:
1. A focus on the child as the learner rather than on
the subject;
2. An emphasis on activities and experiences rather
than an exclusive reliance on verbal and literacy
skills and knowlegde; and
3. the encouragement of cooperative group learning
activities rather than than competitive
individualized lesson learning.
IMPLIKASI FILOSOFI
PROGRESSIVISME
• Berakar dari pragmatisme dan eksistensialisme
• Melahirkan teori pendidikan rekonstruksionisme dan
humanisme.
• Humanisme, fokus pendidikan yang berpandangan humanis
terletak pada membantu siswa menjadi “humanized” atau “self-
actualized”. Jadi, memanusiakan dan mengaktualisasikan seluruh
kepribadian siswa merupakan fokus pendidikan yang
berpandangan humanis. Tujuan yang dicapai bagi siswa dalam
pandangan pendidikan yang humanis adalah “self-actualization
rather than a mastery of knowledge as an end in itself”. Fokus
aktualisasi kepribadian siswa.
POSTMODERN
• Postmodern sering disebut dengan Postmo
• Sesudah zaman modern
• Reaksi penolakan terhadap faham modern, karena
modern dipandang serba universal, menekankan rasio,
ekonomi kapitalistik, efisiensi, efektivitas, menekankan
kegunaan ilmu dan teknologi, individualistik
dipentingkan, dan identitas tetap.
FAHAM POSTMODERN
1. Mencari alternatif-alternatif modernitas
2. Manusia bukan hanya rasio
3. Berdimensi banyak,ada yang melampai rasionalitas.
Yang disebut I.Kant “the Sublime”maksudnya masih
ada sumber-sumber yang menghasilkan keunikan
luar biasa,multikultural, alternatif, dan identitas
lentur/floating.
4. Pendidikan untuk mengembangkan kemampuan
kritis untuk menjawab tantangan dan
mentransformasikan kondisi sosial dan politik.
FILSAFAT PANCASILA SECARA
YURIDIS
• Undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab
II pasal 2 berbunyi:
PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN
PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG
DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945
mumpuni@uny.ac.id
PENDIDIKAN PANCASILA
1. Sesuatu yang universal dan berlangsung
2. Tidak terputus dari generasi dan generasi
3. Merupakan hak dasar manusia di manapun
berada.
4. TIDAK TERLEPAS PANDANGAN HIDUP SUATU
BANGSA
PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA
PANCASILA
mumpuni@uny.ac.id
KAJIAN METAFISIKA
• HAKIKAT YANG TERSIMPUL DI BALIK FENOMENA
• REALITA YANG TERDALAM DARI PANCASILA ITU SENDIRI
HAKIKAT TUHAN
Memahami fenomenanya
Mengatahui Tuhan yang Maha Esa: asas dan sumber
ada(eksistensi) kemakhlukan dan kesemestaan.
Tuhan : supranatural dan transendental.
penyebab utama (causa prima)
mumpuni@uny.ac.id
KAJIAN METAFISIKA TENTANG
TUHAN
•Adanya Tuhan tidak
dibuktikan dengan bukti
tertentu.
•Eksistensi Tuhan: hukum
pertama (First Principle).
•Dalam pandangan Islam
manusia dilarang
mumpuni@uny.ac.id
KEMANUSIAAN
HAKEKATNYA MEMBICARAKAN MANUSIA ITU SENDIRI
KODRATI MAKHLUK OTONOM
KEMAUAN BEBAS DAN MAKHLUK TUHAN
CIRI KHAS BANGSA INDONESIA ADIL DAN BERADAB
MENGUTAMAKAN JASMANIAH DAN ROHANIAH
KEPENTINGAN PRIBADI DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
DALAM RANGKA PENGABDIAN KEPADA
TUHAN YANG MAHA ESA.
EKSISTENSI BERADA DALAM KEBERSAMAAN
SESAMA MANUSA
mumpuni@uny.ac.id
PERSATUAN INDONESIA
• Bhineka Tunggal Ika
• Keragaman menjadi modal
kekayaan yang perlu
diakomodasi dalam pelaksanaan
pendidikan
• Pendidikan multikulturisme
sudah menjadi sewajarnya.
mumpuni@uny.ac.id
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAT KEBIJAK SANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
• Hakikat rakyat: keseluruhan merupakan hal yang esensial
• Kebersamaan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi
rakyat itu sendiri.
• Demokrasi untuk memperhatikan hak rakyat: Pertama rasa
hormat terhadap harkat dan derajat sesama manusia. Kedua
rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.
• Norma-norma, aturan, tata nilai adalah untuk pembatasan
dengan suka hati, begitu juga orang lain dapat merasakan
kebebasan yang diperoleh setiap Warga Negara.
mumpuni@uny.ac.id
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA
• Adil adalah memberikan kepada diri sendiri atau kepada
orang lain yang seharusnya menjadi haknya.
• Hak dan kewajiban dijalankan seimbang.
• Keadilan menyangkut hubungan dengan diri sendiri, dengan
orang lain, atau masyarakat, dan dengan alam sekitar, serta
dengan Tuhan.
• Dalam hubungan dengan Tuhan manusia harus
menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
mumpuni@uny.ac.id
KAJIAN EPISTEMOLOGI PENGANTAR
FILSAFAT PANCASILA
1. Manusia secara kodrati memiliki potensi untuk
berpengetahuan, mengolahnya, dan
mengembangkannya.
2. Manusia berusaha mencari pengetahuan dan kebenaran
melalui berbagai sumber: 1) wahyu Illahi; 2) pengetahuan
intuitif; 3) pengetahuan rasional; 4) pengetahuan impiris
3. Noor Syam (1984: 365-364) mengemukakan konstruksi
pengalaman dan pengetahuan manusia secara hierarkis
mencakup: dunia realitas, dunia ilmiah, dunia nilai
filosofis, dan dunia religius.
mumpuni@uny.ac.id
KAJIAN AKSIOLOGIS
• Etimologis aksiologi dari kata: aksios-nilai, dan logo-
teori. Dibedakan dua nilai, yaitu “etika” dan “estetika”.
• Etika: moral dan ilmu kesusilaan untuk dasar berbuat
susila; dan “estetika” menyangkut keindahan.
• Pancasila merupakan seperangkat nilai yang dijadikan
pedoman dalam berperilaku bagi bangsa Indonesia,
merupakan norma-norma kehidupan yang harus
dilaksanakan.
IMPLIKASI FILSAFAT PENDIDIKAN
BAGI PENDIDIKAN NASIONAL.
• Pendidikan secara langsung berkaitan dengan nilai.
Nilai dari Pancasila tersebut , pendidikan dapat
menentukan tujuan, motivasi, kurikulum, metode
belajar, dan hubungan guru dan siswa.
Tujuan Pendidikan Nasional pada hakikatnya merupakan
perwujudan cita-cita ideal bangsa Indonesia, yaitu
mewujudkan masyarakat yang berdasarkan Pancasila.
PENDEKATAN FILOSOFIS
TERHADAP PENDIDIKAN
• Pendekatan untuk menelaah dan memecahkan
masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan
metode filsafat.
• Pengetahuan atau teori pendidikan yang dihasilkan
dengan pendekatan filosofi disebut Filasafat
Pendidikan.
• Henderson (1959) filsafat pendidikan adalah filsafat
yang diterapkan/diaplikasikan untuk menelaah dan
memecahkan masalah-masalah pendidikan.
TUGAS
• Silakan nonton Video di Youtube
• https://www.youtube.com/watch?v=q5fh6lowQZY
• Dan Buat Ringkasan sepanjang 2 Halaman
• Dikumpulkan Hari Senin Minggu depan.

More Related Content

What's hot

Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistikRinatun4e
 
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikanPenerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikannirtaaldi
 
Makalah hubungan antarpribadi
Makalah hubungan antarpribadiMakalah hubungan antarpribadi
Makalah hubungan antarpribadiaisy12
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranrizka_pratiwi
 
Teori perkembangan erick erikson
Teori perkembangan erick eriksonTeori perkembangan erick erikson
Teori perkembangan erick eriksonIndra Yudha Wijaya
 
Permasalahan sains di indonesia
Permasalahan sains di indonesiaPermasalahan sains di indonesia
Permasalahan sains di indonesiaSufiandi Setiawan
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaHerfen Suryati
 
Psikologi humanistik
Psikologi humanistikPsikologi humanistik
Psikologi humanistikhenga002
 
ALIRAN NATURALISME.pptx
ALIRAN NATURALISME.pptxALIRAN NATURALISME.pptx
ALIRAN NATURALISME.pptxIreclever
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanErsa Nabela
 
Peran guru dalam administrasi sekolah menengah
Peran guru dalam administrasi sekolah menengahPeran guru dalam administrasi sekolah menengah
Peran guru dalam administrasi sekolah menengahIg Fandy Jayanto
 
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didikpengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didikHeriyani Akasih
 
Bab 1 kurikulum terpadu
Bab 1 kurikulum terpaduBab 1 kurikulum terpadu
Bab 1 kurikulum terpaduRizkizuliani
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanمحمد خيرى
 

What's hot (20)

Teori Atribusi.pptx
Teori Atribusi.pptxTeori Atribusi.pptx
Teori Atribusi.pptx
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikanPenerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
 
Makalah hubungan antarpribadi
Makalah hubungan antarpribadiMakalah hubungan antarpribadi
Makalah hubungan antarpribadi
 
Kurikulum Anak Usia Dini
Kurikulum Anak Usia Dini Kurikulum Anak Usia Dini
Kurikulum Anak Usia Dini
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaran
 
Teori perkembangan erick erikson
Teori perkembangan erick eriksonTeori perkembangan erick erikson
Teori perkembangan erick erikson
 
Permasalahan sains di indonesia
Permasalahan sains di indonesiaPermasalahan sains di indonesia
Permasalahan sains di indonesia
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
 
Psikologi humanistik
Psikologi humanistikPsikologi humanistik
Psikologi humanistik
 
Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme
 
ALIRAN NATURALISME.pptx
ALIRAN NATURALISME.pptxALIRAN NATURALISME.pptx
ALIRAN NATURALISME.pptx
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
 
Peran guru dalam administrasi sekolah menengah
Peran guru dalam administrasi sekolah menengahPeran guru dalam administrasi sekolah menengah
Peran guru dalam administrasi sekolah menengah
 
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didikpengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
 
Bab 1 kurikulum terpadu
Bab 1 kurikulum terpaduBab 1 kurikulum terpadu
Bab 1 kurikulum terpadu
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
 

Similar to Filsafat Pendidikan (20)

20120305130337 kuliah 2
20120305130337 kuliah 220120305130337 kuliah 2
20120305130337 kuliah 2
 
Kuliah 2
Kuliah 2Kuliah 2
Kuliah 2
 
PPT_Landasan Filsafat_OK.pptx
PPT_Landasan Filsafat_OK.pptxPPT_Landasan Filsafat_OK.pptx
PPT_Landasan Filsafat_OK.pptx
 
Filosofi pendididkan
Filosofi pendididkanFilosofi pendididkan
Filosofi pendididkan
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikan
 
Cici
CiciCici
Cici
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Aliran Filsafat Pendidikan.ppt
Aliran Filsafat Pendidikan.pptAliran Filsafat Pendidikan.ppt
Aliran Filsafat Pendidikan.ppt
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafat
 
Falsafah Pendidikan
Falsafah PendidikanFalsafah Pendidikan
Falsafah Pendidikan
 
Mazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikanMazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikan
 
kuliah-2.ppt
kuliah-2.pptkuliah-2.ppt
kuliah-2.ppt
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Mazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikanMazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikan
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Filsafat Pendidikan

  • 2. POINT-POINT UNTUK MENDALAMI 1. SEBUTKAN FILSAFAT MENURUT NERGNEY & HERBERT? 2. APA YANG DIMAKSUD FILSAFAT PENDIDIKAN? 3. APA KEPENTINGANNYA UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI? 4. MENGAPA MENDIDIK PERLU FILSAFAT? 5. BAGAIMANA PENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN JIKA SAUDARA SEORANG GURU?
  • 3. FILSAFAT PENDIDIKAN MENURUT NERGNEY & HERBERT? • Philosophy can be defined as a set of ideas about the nature of reality and about the meaning of life” . Filsafat dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan yang tersusun dari ide-ide tentang sifat-sifat dari realita dan tentang makna dari kehidupan.
  • 4. DUA KRITERIA POKOK FILSAFAT 1. Kegiatan mencari kebenaran 2. Kebenaran yang dicari itu berdimensi sedalam- dalamnya, setinggi-tingginya, seluas-luasnya, selengkap-lengkapnya, dan setuntas-tuntasnya Yang dicari kebenaran: hal yang esensial Kebenaran: “lima-se”
  • 5. ASPEK-ASPEK FILOSOFI/PHILOSOPHY George R. Knight (1982: 3-9) dapat ditinjau dari: 1. Suatu aktivitas (“an activity”) 2. Serangkaian sikap (“a set of attitude”) 3. Sebagai batang tubuh isi (“a body of content”)
  • 6. FILOSOFY SEBAGAI AKTIVITAS 1. Sintesis (“Syntesizing”) 2. Spekulatif (“Speculative”) 3. Preskripsi (“Prescription”) 4. Analisis (“Analyzing”)
  • 7. SINTESIS DALAM FILOSOFI Keinginan atau kebutuhan manusia untuk memiliki sebuah pandangan hidup yang komprehensif dan konsisten, serta memberi landasan untuk menyatukan pemikiran dasar aspirasi dan interpretasi pengalamannya.
  • 8. SPEKULATIF DALAM FILOSOFI Mengijinkan atau memberi kesempatan suatu lompatan pemikiran: 1. Dari yang diketahui ke yang tidak diketahui 2. Gerakan dengan kadar kepercayaan yang tidak ditentukan batas-batasnya.
  • 9. PRESKRIPSI DALAM FILOSOFI 1. Berusaha menentukan standar untuk mengevaluasi nilai-nilai dalam tindakan dan seni. 2. Bagaimana orang harus bertindak atau bereaksi dalam situasi tertentu. 3. Tugas menetapkan baik-buruk, benar-salah, indah dan jelek. 4. Memutuskan tindakan atau sifat apa yang paling berharga.
  • 10. ANALISIS DALAM FILOSOFI 1. Fokus pada kajian mengenai bahasa manusia 2. Klarifikasi pemahaman kita mengenai arti kata-kata dan konsep.
  • 11. FILOSOFI SEBAGAI SIKAP 1. Kesadaran diri (“self-awareness”) 2. Komprehensif (“comprehensive- ness”) 3. Penetrasi (“Penetration”) 4. Fleksibilitas (“flexibility”)
  • 12. KESADARAN DIRI Sebuah komitmen untuk berbuat sejujur mungkin dengan diri sendiri dalam memandang kecondongan, asumsi, dan prasangka pribadi.
  • 13. KOMPREHENSIF: Kecenderungan untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang suatu persoalan dari sebuah spektrum sumber yang luas. PENETRASI: suatu keinginan untuk memasuki persoalan secara mendalam. FLEKSIBILITAS: bentuk sensitivitas yang me mungkinkan seseorang merestrukturisasi idea-idea dengan kemampuan alternatif- alternatif untuk sebuah pokok pandangan.
  • 14. FILOSOFI SEBAGAI ISI 1. Metafisika 2. Epistemologi 3. Aksiologi
  • 15. METAFISIKA “ beyond physics” (di balik fisik) Aktivitas spekulatif dan sintesis yang memungkinkan ilmuwan menciptakan pandangan dunianya dan mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dengan asumsi- asumsi dasarnya. Persoalan metafisik dibagi menjadi 4 aspek: Kosmologis, Teologis, Antropologis, dan Ontologis.
  • 16. EPISTEMOLOGI Filosofi pengetahuan Studi tentang hakikat, sumber- sumber, dan validitas pengetahuan. Persoalan “What is true?” dan “ How do we know”. Darimana memperoleh pengetahuan.
  • 17. AKSIOLOGI Cabang filosofi untuk menjawab: “What is of value” Etika Cabangnya: Estetika
  • 18. MENGAPA EDUKATOR PERLU FILOSOFI 1. Suatu pendirian mengenai arah dan tujuan 2. Membantu memberi pendirian mengenai arah dan tujuan hidup dan kehidupan 3. Sebagai dasar menerapkan suatu pendidikan atas dasar pandangan masyarakat dan bangsanya. 4. Filosofi dan pendidikan memberikan prinsip- prinsip dasar untuk diacu bagi pendidik dan lembaga pendidikan.
  • 19. FILSAFAT PENDIDIKAN • Makna tujuan menjadi sumber mengapa kita mendidik? • Tujuan siswa dalam mencapai kehidupan. • Esensi manusia berasal dari mana dan mau ke mana? • Realitas manusia untuk menggali materi, metode, dan keputusan siswa menuju tujuan hidupnya.
  • 20. REALITAS DALAM PENDIDIKAN • Menyangkut konten kurikulum, hubungan guru dan murid, peranan siswa dengan masyarakat atau sebaliknya, demikian juga peranan sekolah terhadap masyarakat. • Filsafat memberikan pedoman hidup, karena mengandung nilai kesusilaan • Perbuatan mendidik adalah serangkaian perbuatan yang disengaja ke suatu makna tujuan.
  • 21. PERTANYAAN • Antara guru dan siswa, mengapa mereka bertemu? • Manusia saling membutuhkan? Bagaimana jika dia ingin menyendiri? • Apa pendekatan yang digunakan untuk mengatur manusia yang ingin berteman maupun ingin menyendiri?
  • 22. FILSAFAT IDEALISME • Realitas sebagai nonmaterial • Kehidupan yang ideal spt yang dibayangkan Plato merupakan masyarakat atau republik yang dipimpin seorang filsuf. • Hubungan guru dan murid harus mandasarkan sesuatu yang absolut ke arah kebajikan, kebenaran, dan keindahan.
  • 23. IDEALISME MELAHIRKAN TEORI PENDIDIKAN ESENSIALISME • Manusia adalah makhluk budaya, sehingga sumber yang absolut berasal dari budaya. • Mengarahkan siswa untuk mempertahankan norma- norma yang ada dalam budaya. • Plato mengilhamkan suatu macam pendidikan moral yang menjadikan tanggung jawab warganegara dan untuk masyarakat.
  • 24. FILSAFAT REALISME • Melihat dunia sebagai obyek yang nyata. • Pengenalan thd dunia yang nyata melalui informasi dunia objek kepada perbuatan. • Orientasi ini digagas oleh Aristoteles, Al-Kindi, dan Al-Farabi. • Manusia belajar melalui inderanya. • Pengembangan kepada manusia lebih ditekankan berpikir rasional, fungsi sekolah untuk transfer bodies of knowledge dan keterampilan inquiry dari siswa.
  • 25. FILSAFAT THOMISME/TEISME REALISME • Keyakinan agama dan rasio sebagai komplementer sumber kebenaran. Thomisme identik dengan Katolik Roma, dan dikembangkan saintis Thomas Aquinas, selanjutnya melahirkan teori pendidikan Perennialisme yang dikembangkan Robert Hutchins. • Paham Thomisme akibat pengaruh realisme ini berkembang realisme sensoris yang dikemukakan oleh Comenius dan Pestalozi.
  • 26. PRAGMATISME • Sebuah filosofi yang metode pendefinisian kebenaran dan makna ide-ide disesuaikan pada konskuensi fisikal dan bernilai praktis. • Dewey (Gutek, 1974: 110) “man lives in an uncertain world which is often hostile to his survival. In his mind, man seeks to create a concept of certainty which gives him a feeling of permanence and security”. • Pragmatisme melihat dunia bukan di dalam keadaan statis tetapi didalam keadaan yang terus-menerus berubah.
  • 27. EKSISTENSIALISME • Filosofi yang menekankan subjektivitas dari pengalaman manusia dan keutamaan kreativitas, serta pilihan dalam dunia yang nonrasional. • Prioritas individu untuk menghargai akan eksistensi human ini sebagai reaksi terhadap krisis dari masyarakat abad dua buluh. Sebelum abad ini timbulnya industrialsasi berimbas pada pandangan berpikir spt halnya di dunia industri. Logika seperti mesin, yg utama efisiensi, standar yang sama, mengabaikan kebermaknaan individu sebagai pribadi.
  • 28. PANDANGAN EKSISTENSIALISME TENTANG PENDIDIKAN • Penanaman “intensity of awareness” pada pelajar. Maksudnya siswa disadarkan bahwa mereka sebagai individu yang konstan, bebas, dan kreatif memilih. Siswa memiliki kesadaran untuk mengenal tanggung jawabnya untuk menentukan keinginan hidupnya sesuai yang kehidupan yang dimiliki dan menciptakan penentuan diri sendiri. Sesuai dengan Morris (Gutek, 1974: 202)”if education is to be truly human, it must somehow awaken awareness in the learner-existential awareness of himself as a single subjectivity present in the world.” Pendidikan harus benar- benar human, hal tersebut harus membangkitkan pembelajar kesadaran eksistensi dirinya sendiri sebagai subjek tunggal yang hadir di dunia.
  • 29. PROGRESSIVISME • Progresivisme memandang segala sesuatu itu ke depan. Semua yang ada di belakang merupakan catatan-catatan yang berguna untuk dipelajari dan saat dibutuhkan dapat ditampilkan dalam konteks sekarang. Dengan menghargai peran manusia itulah maka manusia dipandang sebagai makhluk yang serba dinamis dan kreatif. Dengan demikian, pada dasarnya manusia adalah makhluk yang memiliki kebebsan. Semua ini penting demi kemajuan yang terus diperlukan oleh manusia itu sendiri.
  • 30. TOKOH PROGRESSIVISME SALAH SATUNYA JOHANN HEINRICH PESTALOZZI. • Seorang reformis pendidikan di abad 19 dari Swiss. Pestalozzi mengatakan: “ who as a willing discipline of Rousseau, asserted that education should be more than book learning. It should embrace the whole child—his emotions, intellect, and body. Natural education, said Pestalozzi, should take place in an environment of emotional love and security. It should also begin in child’s immediate environment and involve the operations of the objects found in the environment.
  • 31. PEMIKIRAN PROGRESSIF PESTALOZZI • “The whole personality which had to be educated”. Alam membentuk anak sebagai suatu keseluruhan yang tidak terpisahkan, sebagai suatu organ vital dengan banyak aspek kapasitas: moral, mental, dan fisik. Alam menghendaki tidak ada aspek-aspek kapasitas ini yang tidak dikembangkan. Dimana alam telah mempengaruhi anak, dan juga membimbing anak,alam juga mengem bangkan hati,pikiran, dan fisik anak dalam kesatuan yang harmoni.
  • 32. PROGRESSIVE EDUCATION IS CHARACTERIZED: 1. A focus on the child as the learner rather than on the subject; 2. An emphasis on activities and experiences rather than an exclusive reliance on verbal and literacy skills and knowlegde; and 3. the encouragement of cooperative group learning activities rather than than competitive individualized lesson learning.
  • 33. IMPLIKASI FILOSOFI PROGRESSIVISME • Berakar dari pragmatisme dan eksistensialisme • Melahirkan teori pendidikan rekonstruksionisme dan humanisme. • Humanisme, fokus pendidikan yang berpandangan humanis terletak pada membantu siswa menjadi “humanized” atau “self- actualized”. Jadi, memanusiakan dan mengaktualisasikan seluruh kepribadian siswa merupakan fokus pendidikan yang berpandangan humanis. Tujuan yang dicapai bagi siswa dalam pandangan pendidikan yang humanis adalah “self-actualization rather than a mastery of knowledge as an end in itself”. Fokus aktualisasi kepribadian siswa.
  • 34. POSTMODERN • Postmodern sering disebut dengan Postmo • Sesudah zaman modern • Reaksi penolakan terhadap faham modern, karena modern dipandang serba universal, menekankan rasio, ekonomi kapitalistik, efisiensi, efektivitas, menekankan kegunaan ilmu dan teknologi, individualistik dipentingkan, dan identitas tetap.
  • 35. FAHAM POSTMODERN 1. Mencari alternatif-alternatif modernitas 2. Manusia bukan hanya rasio 3. Berdimensi banyak,ada yang melampai rasionalitas. Yang disebut I.Kant “the Sublime”maksudnya masih ada sumber-sumber yang menghasilkan keunikan luar biasa,multikultural, alternatif, dan identitas lentur/floating. 4. Pendidikan untuk mengembangkan kemampuan kritis untuk menjawab tantangan dan mentransformasikan kondisi sosial dan politik.
  • 36. FILSAFAT PANCASILA SECARA YURIDIS • Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 2 berbunyi: PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 mumpuni@uny.ac.id
  • 37. PENDIDIKAN PANCASILA 1. Sesuatu yang universal dan berlangsung 2. Tidak terputus dari generasi dan generasi 3. Merupakan hak dasar manusia di manapun berada. 4. TIDAK TERLEPAS PANDANGAN HIDUP SUATU BANGSA PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA PANCASILA mumpuni@uny.ac.id
  • 38. KAJIAN METAFISIKA • HAKIKAT YANG TERSIMPUL DI BALIK FENOMENA • REALITA YANG TERDALAM DARI PANCASILA ITU SENDIRI HAKIKAT TUHAN Memahami fenomenanya Mengatahui Tuhan yang Maha Esa: asas dan sumber ada(eksistensi) kemakhlukan dan kesemestaan. Tuhan : supranatural dan transendental. penyebab utama (causa prima) mumpuni@uny.ac.id
  • 39. KAJIAN METAFISIKA TENTANG TUHAN •Adanya Tuhan tidak dibuktikan dengan bukti tertentu. •Eksistensi Tuhan: hukum pertama (First Principle). •Dalam pandangan Islam manusia dilarang mumpuni@uny.ac.id
  • 40. KEMANUSIAAN HAKEKATNYA MEMBICARAKAN MANUSIA ITU SENDIRI KODRATI MAKHLUK OTONOM KEMAUAN BEBAS DAN MAKHLUK TUHAN CIRI KHAS BANGSA INDONESIA ADIL DAN BERADAB MENGUTAMAKAN JASMANIAH DAN ROHANIAH KEPENTINGAN PRIBADI DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENGABDIAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA. EKSISTENSI BERADA DALAM KEBERSAMAAN SESAMA MANUSA mumpuni@uny.ac.id
  • 41. PERSATUAN INDONESIA • Bhineka Tunggal Ika • Keragaman menjadi modal kekayaan yang perlu diakomodasi dalam pelaksanaan pendidikan • Pendidikan multikulturisme sudah menjadi sewajarnya. mumpuni@uny.ac.id
  • 42. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAK SANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN • Hakikat rakyat: keseluruhan merupakan hal yang esensial • Kebersamaan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi rakyat itu sendiri. • Demokrasi untuk memperhatikan hak rakyat: Pertama rasa hormat terhadap harkat dan derajat sesama manusia. Kedua rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. • Norma-norma, aturan, tata nilai adalah untuk pembatasan dengan suka hati, begitu juga orang lain dapat merasakan kebebasan yang diperoleh setiap Warga Negara. mumpuni@uny.ac.id
  • 43. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA • Adil adalah memberikan kepada diri sendiri atau kepada orang lain yang seharusnya menjadi haknya. • Hak dan kewajiban dijalankan seimbang. • Keadilan menyangkut hubungan dengan diri sendiri, dengan orang lain, atau masyarakat, dan dengan alam sekitar, serta dengan Tuhan. • Dalam hubungan dengan Tuhan manusia harus menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. mumpuni@uny.ac.id
  • 44. KAJIAN EPISTEMOLOGI PENGANTAR FILSAFAT PANCASILA 1. Manusia secara kodrati memiliki potensi untuk berpengetahuan, mengolahnya, dan mengembangkannya. 2. Manusia berusaha mencari pengetahuan dan kebenaran melalui berbagai sumber: 1) wahyu Illahi; 2) pengetahuan intuitif; 3) pengetahuan rasional; 4) pengetahuan impiris 3. Noor Syam (1984: 365-364) mengemukakan konstruksi pengalaman dan pengetahuan manusia secara hierarkis mencakup: dunia realitas, dunia ilmiah, dunia nilai filosofis, dan dunia religius. mumpuni@uny.ac.id
  • 45. KAJIAN AKSIOLOGIS • Etimologis aksiologi dari kata: aksios-nilai, dan logo- teori. Dibedakan dua nilai, yaitu “etika” dan “estetika”. • Etika: moral dan ilmu kesusilaan untuk dasar berbuat susila; dan “estetika” menyangkut keindahan. • Pancasila merupakan seperangkat nilai yang dijadikan pedoman dalam berperilaku bagi bangsa Indonesia, merupakan norma-norma kehidupan yang harus dilaksanakan.
  • 46. IMPLIKASI FILSAFAT PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN NASIONAL. • Pendidikan secara langsung berkaitan dengan nilai. Nilai dari Pancasila tersebut , pendidikan dapat menentukan tujuan, motivasi, kurikulum, metode belajar, dan hubungan guru dan siswa. Tujuan Pendidikan Nasional pada hakikatnya merupakan perwujudan cita-cita ideal bangsa Indonesia, yaitu mewujudkan masyarakat yang berdasarkan Pancasila.
  • 47. PENDEKATAN FILOSOFIS TERHADAP PENDIDIKAN • Pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. • Pengetahuan atau teori pendidikan yang dihasilkan dengan pendekatan filosofi disebut Filasafat Pendidikan. • Henderson (1959) filsafat pendidikan adalah filsafat yang diterapkan/diaplikasikan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan.
  • 48. TUGAS • Silakan nonton Video di Youtube • https://www.youtube.com/watch?v=q5fh6lowQZY • Dan Buat Ringkasan sepanjang 2 Halaman • Dikumpulkan Hari Senin Minggu depan.