3. Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memandang
pendidikan sebagai proses memanusiakan peserta
didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisasi
diri dengan segenap potensi asli yang ada dalam dirinya.
4. Fungsi Filsafat Pendidikan
- Memberikan Tujuan dan Orientasi
- Menyediakan Dasar Konseptual
- Mengarahkan Praktik Pendidikan
- Mengatasi Isu-isu Etis dan Moral
- Mengembangkan Konsepsi Tentang Pembelajaran
- Memberikan Perspektif Sejarah dan Filosofis
- Mendorong Refleksi Kritis
- Membimbing dalam Pengambilan Keputusan Pendidikan
- Menanggapi Perubahan Sosial dan Teknologi
- Mendorong Inovasi dan Perubahan
5. Urgensi Filsafat Pendidikan
Menentukan Tujuan Pendidikan
Membangun Landasan Teoritis
Mengembangkan Kemampuan Berpikir
Kritis
Membangun Etika dan Moralitas
Menghadapi Tantangan Pendidikan
7. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
- Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan
- Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek
dan objek pendidikan
- Merumuskan secara tegas hubungan antara
filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan
- Merumuskan sistem nilai norma atau isi moral
pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan
- Merumuskan hubungan antara filsafat Negara
(ideology), filsafat pendidikan, dan politik
pendidikan (sistem pendidikan)
10. HAKIKAT
MANUSIA
Manusia adalah
makhluk Tuhan
Yang Maha Esa
Manusia
merupakan
kesatuan tubuh
– jiwa / Ruh
Manusia mempunyai
dimensi
individualitas,
sosialitas, kultural,
moralitas, dan
religiusitas.
Manusia adalah
makhluk yang
berinteraksi/kom
unikasi,
historisitas, dan
dinamika
SIAPA MANUSIA ITU ?
11. Mengapa manusia harus dididik ?
Keberadaan manusia untuk menjadi manusia yang sesuai
dengan esensi manusia.
Hanya melalui pendidikanlah manusia akan menjadi
manusia yang sesuai esensi manusia.
Manusia perlu dididik dan perlu mendidik diri.
Karena didasari oleh prinsip antropologis yaitu
prinsip historisitas, prinsip idealitas, dan prinsip
posibilitas/faktual
Dilandasi prinsip pedagogis sebagaimana
diungkapkan Ki Hadjar Dewantara
12. Apa manusia mungkin dapat dididik ?
Prinsip
Potensialitas
Prinsip
sosialitas
Prinsip
Moralitas
Prinsip
Individualitas
Prinsip
Dinamika
13. Pendidkan itu apa ?
ARTI • HUMANISASI
SASARAN
• MANUSIA
TUJUAN
• menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlaq mulia, sehat, cerdas
berperasaan, berkemauan bermasyarakat dan berbudaya.
15. 3 ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
IDEALISME
01
PRAGMATISME
02
EKSISTENSIALISME
03
16. IDEALISME
Aliran idealisme adalah aliran yang berpaham bahwa
ilmu pengetahuan dan kebenaran adalah ide yang
paling tertinggi dari diri sendiri bukan dari orang lain.
Plato mengemukakan pendapatnya “bahwa aliran
idealisme yang mengedepankan ilmu pengetahuan itu
tidak bisa diperoleh dari panca indra. Seseorang tidak
bisa memiliki ilmu pengetahuan yang sejati apabila
bergantung pada sesuatu yang berubah – ubah.
17. IDEALISME
Metode aliran
idealisme ada dua
yaitu metode dasar
dan metode tinggi.
Filsafat idealisme
sangat penting
dalam dunia
pendidikan karena
meletakkan
manusia atau
peserta didik
sebagai subjek
memiliki
pengetahuan yang
tersimpan dalam
dirinya, baik
pengetahuan
umum maupun
agama.
Plato
mengungkapkan
bahwa rasio itu nyata
dan yang nyata itu
rasio. Maksudnya
adalah bahwa segala
yang dipikirkan
manusia itu selalu
bersentuhan dengan
yang terlihat dan
selalu berubah- ubah.
18. Charles S. Peirce Willliam James John Dewey
TOKOH ALIRAN
PRAGMATISME
19. PRAGMATISME
Pragmatisme berasal dari dua kata yaitu “pragma” dan “isme”. Pragma berasal dari bahasa
Yunani yang berarti perbuatan atau tindakan (action) (Bagus, 2000). Sedangkan isme
merupakan cara berpikir atau suatu aliran berpikir (Maksum & Ruhendi, 2004). Dengan
demikian filsafat pragmatisme adalah filsafat yang beranggapan bahwa pikiran seseorang
mengikuti tindakannya.
Aliran ini pertama kali tumbuh di Amerika sekitar abad 19 hingga awal 20. bagi kaum
pragmatis, untuk mengambil tindakan tertentu, ada dua hal penting.
1. Ide atau keyakinan
2. Tujuan dari tindakan itu sendiri.
Secara epistemologi pragmatisme adalah kebenaran dalam pengetahuan itu bersifat
relatif dan dinamis., atau selalu berubah tidak bersifat tetap atau permanen.
21. EKSISTENSIALISME
Kata dasar exist. Ex : keluar, sistare : berdiri. Jadi, eksistensi adalah berdiri dengan keluar
dengan diri sendiri.
Manusia dalam pandangan eksistensialisme merupakan kesatuan dengan alam jasmani,
manusia selalu mengkonstruksi dirinya dalam alam jasmani sebagai satu susunan.
Dengan demikian, manusia berada dalam keadaan membelum : ia selalu sedang ini sedang
itu. Jadi, manusia selalu menyedang.
Eksistensialisme pada hakikatnya merupakan aliran filsafat yang bertujuan
mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang
dimiliki dan dihadapinya.