Dokumen tersebut membahas tentang kaitan antara agama dan masyarakat, dimana agama memberikan pengaruh terhadap sistem sosial dan budaya masyarakat. Agama juga berfungsi sebagai pedoman nilai bagi anggota masyarakat dalam berinteraksi sosial. Pelembagaan agama di Indonesia membantu mengayomi umat beragama. Ada beberapa konflik antar agama yang terjadi karena perbedaan keyakinan.
1.
Nama : Adi Barep Prayitno Jati
Kelas : 1IA20
Jurusan : Teknik Informatika
Agama Dan Masyarakat
2.
Masyarakat adalah himpunan manusia yang
menjadi bagian dari sebuah komunitas kehidupan
yang saling berinteraksi social.
Sedangkan agama menurut padangan antropologis
adalah sistem kepercayaan yang dapat menjadi
bagian dan menjadi inti dari sistem – sistem nilai
yang ada dalam kebudayaan masyarakat yang
bersangkutan, menjadi pendorong serta pengontrol
tindakan bagi para anggotanya untuk tetap pada
ajaran agamanya.
Agama Dan Masyarakat
3. Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan
oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan
sejarah dan figur nabi dalam mengubah
kehidupansosial, argumentasi rasional tentang ati dan
hakikat kehidupan, tentang Tuhandan kesadaran akan
maut menimbulkan relegi dan sila Ketuhanan Yang
MahaEsa sampai pada pengalaman agama para tasauf.
Untk mengetahui pengaruh agama terhadap
masyarakat, ada dua unsure yang perlu diketahui, yaitu
kebudayaan, dan sistem social
Kaitan Agama Dan
Masyarakat
4.
Agama dan kebudayaan merupakan identitas yang
saling bersinggungan. Dan terkadang memiliki nilai –
nilai yang hamper mirip sehingga mampu memberi
pengaruh antar satu sama lain. sebagai contoh adalah
budaya jawa yang ditambah dengan nilai – nilai islam
oleh sunan kali jaga. Bagian budaya yang tidak sesuai
dengan syariat ditinggalkan, sedangkan yang baik
diteruskan dan diperbaiki dengan nilai islam.
A. Agama dan
Kebudayaan
5.
Agama sedikit banyak memberi pengaruh
terhadap adanya strata social pada
masyarakat, contohnya adalah kyai yang
merupakan symbol masyarakat kelas tinggi
dalam pengetahuan agama, santri sebagai
symbol penerus kyai dan penuntut ilmu
memiliki kedudukan dibawah sang kyai.
B. Agama dan Sistem Sosial
6.
Fungsi agama dalam masyarakat ada
tiga aspek penting yang selalu
dipelajari, yaitu kebudayaan, sistem
sosial, dan kepribadian.
Fungsi Agama dalam
Masyarakat
7.
Fungsi agama di bidang sosial
Adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan
suatu ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa
mayarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang
membantu mempersatukan mereka.
Fungsi agama sebagai sosialisasi individu
pada saat dia tumbuh menjadi dewasa, memerlukan
suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan umum untuk
(mengarahkan) aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi
sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya.
8.
Masalah fungsionalisme agama dapat
dinalisis lebih mudah pada komitmen
agama, menurut Roland Robertson
(1984), diklasifikasikan berupa
keyakinan, praktek, pengalaman,
pengetahuan, dan konsekuensi
Dimensi Komitmen
Agama
9.
A. Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa
orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu,
bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran agama.
B. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan
berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama
secara nyata. Ini menyangkut, pertama, ritual,yaitu berkaitan dengan
seperangkat upacara keagamaan, perbuatan religius formal,
dan perbuatan mulia. Kedua, berbakti tidak bersifat formal dan
tidak bersifat publik serta relatif spontan.
C. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua
agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orang yang benar-benar
religius pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang
langsung dan subjektif tentang realitas tertinggi, mampu
berhubungan,meskipun singkat, dengan suatu perantara yang
supernatural.
10.
D.Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan
perkiraan, bahwa orang-orang yang bersikap religius
akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok
keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan
tradisi-tradisi keagamaan mereka.
E. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius
berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan
pembentukan citra pribadinya.
11.
Pelembagaan agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk
membimbing, membina dan mengayomi suatu kaum yang menganut
agama.
Pelembagaan Agama di Indonesia yang mengurusi agamanya
Islam : MUI
MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga
Swadaya Masyarakat yang mewadahi ulama, zu’ama, dan
cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing,
membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh
Indonesia. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7
Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 juli 1975 di
Jakarta, Indonesia.
Pelembagaan Agama
12.
2. A. Kristen : Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI)
PGI (dulu disebut Dewan Gereja-gereja di Indonesia – DGI)
didirikan pada 25 Mei 1950 di Jakarta sebagai perwujudan dari
kerinduan umat Kristen di Indonesia untuk mempersatukan
kembali Gereja sebagai Tubuh Kristus yang terpecah-pecah. Karena
itu, PGI menyatakan bahwa tujuan pembentukannya adalah
“mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia.”
B. Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
Adalah organisasi Gereja Katolik yang beranggotakan para Uskup di
Indonesia dan bertujuan menggalang persatuan dan kerja sama dalam
tugas pastoral memimpin umat Katolik Indonesia. KWI bekerja
melalui komisi-komisi yang diketuai oleh Uskup-Uskup. Pada 2006
anggota KWI berjumlah 36 orang, sesuai dengan jumlah keuskupan di
Indonesia (35 keuskupan) ditambah seorang uskup dari Ambon
(Ambon memiliki 2 uskup)
13.
3. Hindu : Persada
Parisada Hindu Dharma Indonesia ( Parisada ) ialah: Majelis
tertinggi umat Hindu Indonesia.
4. Budha : MBI
Majelis Buddhayana Indonesia adalah majelis umat Buddha di
Indonesia. Majelis ini didirikan oleh Bhante Ashin Jinarakkhita pada hari
Asadha 2499 BE tanggal 4 Juli 1955 di Semarang, tepatnya di Wihara
Buddha Gaya, Watugong, Ungaran, Jawa Tengah, dengan nama
Persaudaraan Upasaka-Upasika Indonesia (PUUI) dan diketuai oleh
Maha Upasaka Madhyantika S. Mangunkawatja.
5. Konghucu : Matakin
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (disingkat
MATAKIN) adalah sebuah organisasi yang mengatur perkembangan
agama Khonghucu di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun
1955. Keberadaan umat beragama Khonghucu beserta lembaga-lembaga
keagamaannya di Nusantara atau Indonesia ini sudah ada sejak berabad-
abad yang lalu, bersamaan dengan kedatangan perantau atau pedagang-
pedagang Tionghoa ke tanah air kita in
14.
1. Konflik antara Yahudi dan Nasrani
Walaupun sumber konflik ini didasarkan atas kitab suci namun
justru unsur dogmatis agama ini sangat mendukung pengambaran
konflik yang terjadi. Menurut versi Yahudi, Nasrani adalah agama
yang sesat karena menganggap Yesus sebagai mesias (juru selamat).
Dalam pandangan Yahudi sendiri Yesus adalah penista agama
yang paling berbahaya karena menganggap dirinya adalah anak
Allah, sampai akhirnya otoritas Yahudi sendiri menghukum
mati Yesus dengan cara disalibkan, sebuah jenis hukuman bagi
penjahat kelas kakap pada waktu itu. Sedangkan menurut
pandangan Kristen, umat Yahudi adalah umat pilihan Allah
yang justru menghianati Allah itu sendiri. Untuk itu Yesus
datang ke dunia demi menyelamatkan umat tersebut dari murka
Allah
Konflik Yang Ada
Dalam Agama
15.
2. Konflik Islam-Kristen
Konflik ini pada awalnya diilhami oleh kepercayaan
bahwa Islam memandang Nasrani sebagai agama kafir karena
mempercayai Yesus sebagai anak Allah, padahal dalam ajaran
Islam Nabi Isa (Yesus) merupakan nabi biasa yang pamornya
kalah dari nabi utama mereka Muhammad S.A.W. Konflik ini
pada awalnya hanya pada tataran kepercayaan saja, namun
ketika unsur politis, ekonomi, dan budaya masuk, maka
konflik yang bermuara pada pecahnya Perang Salib selama
beberapa abad menegaskan rivalitas Islam-Kristen sampai
sekarang.
16.
3. Konflik antara Yahudi-Islam
Yang masih hangat dalam ingatan kita. Konflik ini berawal
dari kepercayaan orang Yahudi akan tanah yang dijanjikan Allah
kepada mereka yang dipercayai terletak di daerah Israel,
termasuk Yerusalem, sekarang. Pasca perbudakan Mesir, ketika
orang Yahudi melakukan eksodus ke Mesir namun kemudian
malah diperbudak sampai akhirnya diselamatkan oleh Musa,
orang Yahudi kemudian kembali ke tanah mereka yang lama,
yaitu Israel. Akan tetapi, pada saat itu orang Arab telah
bermukim di daerah itu. Didasarkan atas kepercayaan itu,
kemudian orang Yahudi mulai mengusir Orang Arab yang
beragama Islam itu. Inilah sebenarnya yang menjadi akar konflik
Israel dan Palestina dalam rangka memperebutkan Jerusalem.
Konflik ini semakin panas ketika unsure politis mulai masuk.
17.
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh
pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi
dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti
dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut
menimbulkan relegi, dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada
pengalaman agamanya para tasauf.
Bukti di atas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan
tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian,
pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber
motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya, dan kembali
kepada konsep hubungan agama dengan masyarakat, di mana
pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial, dan
individu dengan masyarakat seharusnyalah tidak bersifat antagonis.
Kesimpulan
18.
1. Agama dan Masyarakat
http://karinarisaf.blogspot.com/2011/01/agama-dan-
masyarakat.html
Agama dan Masyarakat
http://kamiluszaman.blogspot.com/2015/09/agama-
dan-masyarakat.html
Ilmu Sosial Dasar (Agama dan Masyarakat)
https://adytiawan.wordpress.com/2013/01/24/ilmu-
sosial-dasar-agama-dan-masyarakat/
Daftar Pustaka