SlideShare a Scribd company logo
1 of 14

KEBIJAKAN FISKAL 
Andriyanto ( 361 441 311 078 ) 
Ferdi Ridha A ( 361 441 311 090 ) 
M. Indra Fajar A ( 361 441 311 074 ) 
Alfian Danny ( 361 441 311 094 ) 
Bambang Prambudi ( 361 441 311 107 ) 
Novita Indah ( 361 441 311 102 ) 
Nuri Umul J ( 361 441 311 086 ) 
PROGRAM STUDI D-IV AGRIBISNIS 
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI 
2014
I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Kebijakan Fiskal adalah kebijaksanaan pemerintah untuk mengubah 
pengeluaran dan penerimaan pemerintah guna mencapai kestabilan ekonomi. 
Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan nasional tergantung pada 
jenis sumber penerimaan. 
Perpajakan sebagai salah satu sumber penerimaan pemerintah lebih bersifat 
memperkecil pendapatan nasional dibanding dengan pinjaman Negara, pinjaman 
Negara lebih bersifat memperkecil pendapatan dibanding dengan pencetakan uang 
baru sebagai sumber penerimaan Negara. 
Kebijaksanaan fiskal pada umumnya bertujuan untuk mencapai kestabilan 
dalam perekonomian dengan meningkatkan secara terus-menerus pendapatan 
nasional riil pada laju factor-faktor produksi dengan tetap mempertahankan 
kestabilan harga-harga umum.(Sri Wahyuni) 2008. 
Kebijaksanaan fiskal dapat dibedakan menjadi beberapa macam : 
Pembiayaan fungsional (functional finance), Dalam pendekatan ini pengeluaran 
pemerintah ditentukan dengan melihat akibat-akibat tidak langsung terhadap 
pendapatan nasional terutama untuk menigkatkan kesempatan kerja. Pajak 
berfungsi mengatur pengeluaran swasta sedang pinjaman sebagai alat untuk 
menekan inflasi lewat pengurangan dana yang tersedia dalam masyarakat. 
Pengelolaan Anggaran (the managed budget approach), Menghendaki 
hubungan langsung antara pengeluaran pemerintah dan perpajakan selalu 
dipertahankan, tetapi penyesuaian dalam anggaran selalu dibuat guna memperkecil 
ketidakstabilan ekonomi, sehingga pada suatu saat terjadi deficit maupun surplus. 
Stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget), Terdapat penyesuaian 
secara otomatis terhadap penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang akan 
menyebabkan perekonomian menjadi stabil tanpa adanya campur tangan 
pemerintah. Pengeluaran pemerintah akan ditentukan berdasarkan pada perkiraan
manfaat dan biaya relatif dari berbagai program, sedang pajak akan ditentukan 
sehingga dapat menimbulkan surplus dalam periode kesempatan kerja penuh. 
Anggaran belanja seimbang (Balance approach), Adanya keseimbangan antara 
penerimaan dan pengeluaran pemerintah dalam jangka panjang agar terjadi 
keterkaitan dalam perekonomian sehingga memperoleh kepercayaan 
masyarakat.Kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh 
pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan maksud untuk 
mempengaruhi jalannya perekonomian, khususnya Perekonomian Indonesia. 
1.2 Rumusan Masalah 
1. Bagaimanakah pengertian dari kebijakan fiskal ? 
2. Bagaimanakah peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian ? 
3. Apa saja macam-macam kebijakan fiskal ? 
4. Apa saja tujuan dari kebijakan fiskal ? 
1.3 Tujuan 
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kebijakan fiskal 
2. Mahasiswa dapat mengetahui peranan kebijakan fiskal dalam 
perekonomian 
3. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam kebijakan fiskal 
4. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam tujuan kebijakan fiskal
II PEMBAHASAN 
1. Pengertian kebijakan Fiskal 
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam 
rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh 
pemerintahuntuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan 
pembangunan.Atau dengan kata lain, kebijakan fiskal adalah kebjakan pemerintah 
yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara. 
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk 
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan 
pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara. 
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk 
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa 
pajak) pemerintah. Kebijakan Fiskal berbeda dengan kebijaka moneter, yang 
bertujuan menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan 
jumlah uang yang beredar.Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran 
dan pajak. 
Kebijakan Fiskal yang sering disebut “politik fiskal” atau “fiscal policy” biasa 
diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran 
belanja Negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomia. 
Anggran belanja Negara terdiri dari penerimaan berupa haasil pungutan pajak dan 
pengeluaran yang dapat berupa “government expenditure” dan “government 
transfer’’, maka sering pula dikatakan bahwa kebijakan fiskal meliputi semua 
tindakan pemerintah yang berupa tindakan memperbesar atau memperkecil jumlah 
pungutan pajak memperbesar atau memperkecil “government expenditure” dan 
atau memperbesar atau memperkecil “government transfer” yang bertujuan untuk 
mempengaruhi jalannya perekonomian. 
Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat 
perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya dengan 
maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. 
(Sadono Sukirno) 2003.
Menurut Tulus TH Tambunan, kebijakan memiliki dua prioritas, yang 
pertama adalah mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) 
dan masalah-masalah APBN lainnya. Defisit APBN terjadi apabila penerimaan 
pemerintah lebih kecil dari pengeluarannya. Dan yang kedua adalah mengatasi 
stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain ; pertumbuhan ekonomi, 
tingkat inflasi, kesempatan kerja dan neraca pembayaran. 
Sedangkaan menurut Nopirin, Ph. D. 1987, kebijakan fiskal terdiri dari 
perubahan pengeluaran pemerintah atau perpajakkan dengan tujuan untuk 
mempengaruhi besar serta susunan permintaan agregat. Indicator yang biasa 
dipakai adalah budget defisit yakni selisih antara pengeluaran pemerintah (dan juga 
pembayaran transfer) dengan penerimaan terutama dari pajak. 
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk 
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa 
pajak) pemerintah. Berdasarkan dari beberapa teori dan pendapat yang dijelaskan 
diatas dapat kita simpulkan bahwa kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi 
yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara untuk 
mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik yang terbatas pada sumber-sumber 
penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN. 
2. Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian 
Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian dalam kenyataannya 
menunjukkan bahwa volume transaksi yang diadakan oleh pemerintah di 
kebanyakan Negara dari tahun ke tahun bertendensi untuk meningkat lebih cepat 
daripada meningkatnya pendapatan Nasional. ini berarti bahwa peranan dari 
tindakan fiskal pemerintah dalam turut menentukan tingkat pendapatan nasional 
lebih besar. Untuk Negara-negara yang sudah maju perekonomiannya, peranan 
tindakan fiskal pemerintah semakin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat 
pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar supaya pemerintah dapat lebih 
mampu dalam mempengaruhi jalannya perekonomian. Dengan demikian 
diharapkan bahwa dengan adanya kebijakan fiskal, pemerintah dapat 
mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak
diinginkan seperti misalnya keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi, neraca 
pembayaran internasional yang terus menerus deficit, dan sebagainya.(Putra 
Iskandar) 2006 
Bagi Negara-negara yamg sedang berkembang, pemerintah pada umumnya 
menyadari akan rendahnya investasi yang timbul atas inisiatif dari masyarakat 
sendiri. Dari bagian 1 kita telah mengetahui bahwa untuk meningkatnya tingkat 
hidup suatu masyarakat, kapasitas produksi nasional perlu ditingkatkan. Untuk 
memperbesar kapasitas produksi nasional dibutuhkan adanya capital formation. 
Dengan demikian berarti masyarakat perlu mengadakan investasi yang cukup besar 
untuk terwujudnya capital formation yang dibutuhkan tersebut. 
3. Bentuk – Bentuk Kebijakan Fiskal 
Kebijakan fiskal umumnya dibagi atas tiga kategori, yaitu: 
a. Kebijakan yang menyangkut pembelian pemerintah atas barang dan jasa. 
Pembelian pemerintah atau belanja negara merupakan unsur di dalam 
pendapatan nasional yang dilambangkan dengan huruf “G”. Pembelian atas 
barang dan jasa pemerintah ini mencakup pemerintah daerah, dan pusat. Belanja 
pemerintah ini meliputi pembangunan untuk jalan raya, jalan tol, bangunan 
sekolah, gedung pemerintahan, peralatan kemiliteran, dan gaji guru sekolah. 
b. Kebijakan yang menyangkut perpajakan 
Pajak merupakan pendapatan yang paling besar di samping pendapatan yang 
berasal dari migas. Baik perusahaan maupun rumah tangga mempunyai 
kewajiban melakukan pembayaran pajak atas beberapa bahkan seluruh kegiatan 
yang dilakukan. Pajak yang dibayarkan digunakan semata-mata untuk 
pembangunan negara tersebut. Kebijakan pemerintah atas perpajakan 
mengalami pembaharuan dari waktu ke waktu, hal ini disebut tax reform 
(pembaharuan pajak). Tax reform yang dilakukan pemerintah mengikuti adanya 
perubahan di dalam masyarakat, seperti meningkatnya pendapatan. 
c. Kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer. 
Pembayaran transfer meliputi kompensasi pengangguran, tunjangan keamanan 
sosial, dan tunjangan pensiun. Jika dilihat pembayaran transfer merupakan
bagian belanja pemerintah tetapi sebenarnya pembayaran tansfer tidak masuk 
dalam komponen G di dalam perhitungan pendapatan nasional. Alasannya yaitu 
karena transfer bukan merupakan pembelian sesuatu barang yang baru 
diproduksi dan pembayaran tersebut bukan karena jual beli barang dan jasa. 
Pembayaran transfer mempengaruhi pendapatan rumah tangga, namun tidak 
mencerminkan produksi perekonomian. Karena PDB dimaksudkan untuk 
mengukur pendapatan dari produksi barang dan jasa serta pengeluaran atas 
produksi barang dan jasa, pembayaran transfer tidak dihitung sebagai bagian dari 
belanja pemerintah. 
Salah satu gagasan utama Keynes pada tahun 1930-an adalah kebijakan fiskal 
dapat dan hendaknya digunakan untuk menstabilkan tingkat keluaran dan 
peluang kerja. Secara spesifik menurut Keynes, terdapat dua hal yang dapat 
dilakukan oleh pemerintah dalam kebijakan fiskal yaitu: 
1) Kebijakan fiskal ekspansioner yaitu memotong pajak dan/atau menaikkan 
pengeluaran untuk mengeluarkan perekonomian dari penurunan. 
2) Kebijakan fiskal kontraksioner yaitu menaikkan pajak dan/atau memangkas 
pengeluaran untuk mengeluarkan perekonomian dari inflasi. 
Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh 
pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat 
akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan 
sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta 
menurunkan output industri secara umum. 
Kebijakan fiskal mempunyai pengaruh baik jangka panjang maupun jangka 
pendek. Kebijakan fiskal mempengaruhi tabungan, investasi, dan pertumbuhan 
ekonomi dalam jangka panjang , sedangkan dalam jangka pendek mempunyai 
pengaruh terhadap permintaan agregat barang dan jasa.
4. Tujuan dari Kebijakan Fiskal 
Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi 
bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut : 
1. Untuk meningkatkan laju investasi. 
Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor 
swasta dan sektor Negara. Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan 
untuk mendorong dan menghambat bentuk investasi tertuntu. Dalam rangka itu 
pemerintah harus menerapkan kebijaan investasi berencana di sektor public, 
namun pada kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan tertinggal 
terjadi suatu problem yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat 
konsumsi yang tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari 
masyarakat dinegara tersbut. Hal ini disebabkan tidak tersedianya modal asing 
yang cukup, baik swasta maupun pemerintha. Oleh karena itu kebijakan fiskal 
memberikan solusi yaitu kebijakan fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan 
inkremental yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, 
mendorong dan menghambat laju investasi. Menurut Dr. R. N. Tripathy 
terdapaat 6 metode yang diterapkan oleh pemerintah dalam rangka menaikkan 
rasio tabungan incremental bagi mobilisasi volume keuangan pembangunan 
yang diperlukan diantaranya : 
a. control fisik langsung 
b. peningkatan tariff pajak yang ada 
c. penerapan pajak baru, 
d. surplus dari perusahaan Negara 
e. pinjaman pemerintah yang tidak bersifat inflationer dan 
f. keuangan deficit. 
2. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial. 
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal secara sosial, 
dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana yang besar dan cepat yang 
menjadi tangunggan Negara secara serentak berupaya memacu laju
pembentukkan modal. Nantinya invesati optimal secara sosial bermanfaat 
dalam pembentukkan pasar yang lebih luas, peningkatan produktivitas dan 
pengurangan biaya produksi. 
3. Untuk meningkatkan kesempatan kerja. 
Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal 
pengelolan pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran belanja untuk 
mendirikan perusahaan Negara dan mendorong perusahaan swasta melalui 
pemberian subsidi, keringanan dan lain-lainnya sehingga dari pengupayaan 
langkah ini tercipta tambahan lapangan pekerjaan. Namun, langkah ini harus 
juga diiringi dengan pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk. 
4. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional 
Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan 
stabilitas ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan internal dan eksternal. 
Dalam rangka mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis pada masa 
boom, harus diterapkan pajak ekspor dan impor. Pajak ekspor dapat menyedot 
rejeki nomplok yang timbul dari kenaikkan harga pasar. Sedangkan bea impor 
yang tinggi pada impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk 
menghambat penggunaan daya beli tambahan. 
5. Untuk menanggulangi inflasi 
Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah 
dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak 
komoditi, karena pajak seperti ini cendrung menyedot sebagian besar tambahan 
pendapatan uang yang tercipta dalam proses inflasi.
6. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional 
Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional 
terdiri dari upaya meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi 
tingkat pendapatan yang lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya 
investasi dari pemerintah seperti pelancaran program pembangunan regional 
yang berimbang pada berbagai sektor perekonomian. 
5. Pengaruh Risiko Kebijakan Fiskal. 
Resiko Fiskal didefinisikan sebagai potensi tambahan defisit APBN yang 
disebabkan oleh sesuatu di luar kendali Pemerintah. Pengungkapan resiko fiskal 
sangat perlu untuk empat tujuan strategis, yaitu : 
a. Peningkatan kesadaran seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) 
dalam pengelolaan kebijakan fiskal 
b. Meningkatkan keterbukaan fiskal 
c. Meningkatkan tanggung jawab fiskal 
d. Menciptakan kesinambungan fiskal 
Resiko Fiskal dikelompokkan dalam empat kategori utama yaitu : 
1. Resiko Ekonomi Makro 
Dalam penyusunan APBN indikator-indikator ekonomi makro yang digunakan 
sebagai dasar penyusunan adalah pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, suku bunga 
sertifikat Bank Indonesia, nilai tukar rupiah, harga minyak mentah Indonesia dan 
lifting minyak. Indikator tersebut merupakan asumsi dasar yang menjadi acuan 
penghitungan besaran-besaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam APBN. 
Secara umum sumber resiko fiskal yang dihadapi oleh APBN 2012 terutama berasal 
dari dua resiko utama, yakni inflasi dan harga minyak. 
a. Inflasi. 
Pemerintah memproyeksikan angka inflasi tahun 2012 berkisar antara 
3,5-5,5 persen. Sementara itu menurut IMF dalam World Economic 
Outlook per April 2012, inflasi diperkirakan sebesar 5,85 persen. Angka 
ini lebih tinggi daripada realisasi inflasi tahun 2010 dan lebih rendah dari
proyeksi tahun 2011. Dengan demikian angka proyeksi pemerintah 
masih sejalan dengan kecendrungan penurunan angka inflasi. Meskipun 
angka inflasi telah menunjukkan angka penurunan, tetapi resiko tekanan 
inflasi ke depan diperkirakan masih cukup tinggi. 
b. Harga Minyak. 
Pemerintah memerintahkan harga minyak berkisar antara US$ 75 per 
barel s/d US$95 per barel, angka tersebut sejalan dengan penurunan 
harga minyak dipasaran dunia. 
2. Resiko Utang Dinamika Ekonomi Makro 
Pengelolaan resiko utang diperlukan agar target pembiayaan utang dapat 
diperoleh dengan biaya yang wajar dan tidak menimbulkan penumpukan beban 
utang yang tidak terkendali pada masa yang akan mendatang.pada dasarnya resiko 
utang terdiri dari empat, diantaranya : 
a. Resiko pasar ini terdiri dari resiko nilai tukar, resiko tingkat bunga dan 
resiko likuiditas yag timbul sebagai akibat dari ketidakpastian kondisi 
pasar keuangan yang dinamis. Resiko nilai tukar terutama berasal dari 
utang melalui pinjaman luar negeri, sedangkan resiko tingkat bunga 
bersumber dari pinjaman luar negeri berbasis LIBOR dan SBN berbasis 
SBI 3 bulan. 
b. Sedangkan resiko pembiayaan kembali disebabkan oleh besarnya 
pembayaran kewajiban utang pada tahun/ periode tertentu. 
c. Resiko operasional 
Resiko operasional adalah resiko yang disebabkan oleh kegagalan pada 
orang, proses bisnis dan sistem diunit terkait. Serta yang ditimbulkan 
oleh aspek legal. Resiko ini antara lain dapat berupa gagal bayar akibat 
kelalaian manusia atau kegagalan sistem yang berdampak pada 
penurunan sorvereign credit rating.
d. Resiko Reputasi 
Resiko Reputasi merupakan resiko penurunan kredibilitas pengelolaan 
utang dari sudut pandang investor dan lender yang disebabkan oleh 
rendahnya tingkat kepastian dan konsistensi penerapan strategi 
pengelolaan utang. 
3. Kewajiban Kontijensi Pemerintah Pusat 
Kewajiban kontijensi merupakan kewajiban potensial yang timbul dari 
peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau 
tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak 
sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah. Kewajiban kontijensi pemerintah 
pusat yang menjadi resiko fiskal bersumber dari pemberian dukungan dan/ atau 
pinjaman pemerintah atas proyek-proyek infrastruktur, kewajiban yang timbul 
akibat program pension dan tabungan hari tua pegawai negeri. 
4. Desentralisasi Fiskal 
Kebijakan desentralisasi fiskal dilakukan dengan tujuan untuk 
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan 
pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya 
saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, 
keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Republik 
Kesatuan Indonesia. Dalam hal pelaksanaanya, penerapan kebijakan ini selain 
menghasilkan hal-hal positif sebagaimana yang diharapkan ternyata juga 
berpotensi menimbulkan resiko fiskal. Resiko Fiskal dari desentarlisasi fiskal 
diantaranya, bersumber dari kebijakan pemekaran daerah, tunggakan pemerintah 
daerah atas pengembalian penerusan pinjaman dari luar negeri dan rekening 
pinjaman daerah serta pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah.
III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Kebijakan Fiskal adalah kebijaksanaan pemerintah untuk mengubah 
pengeluaran dan penerimaan pemerintah guna mencapai kestabilan ekonomi. 
Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan nasional tergantung pada 
jenis sumber penerimaan. 
Kebijaksanaan fiskal dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu 
Pembiayaan fungsional (functional finance), Pengelolaan Anggaran (the managed 
budget approach), Stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget), Anggaran 
belanja seimbang (Balance approach). 
Daftar Pustaka 
Iskandar P. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Ghalia Indonesia. Jakarta(ID). 
Sukirno S. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro. Raja Gafindo Persada. Jakarta(ID). 
Wahyuni S. 2008. Penerapan Kebijakan Fiskal dan Moneter. Graha Media. 
Yogyakarta(ID).

More Related Content

What's hot

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)windase
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...turah11
 
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomihandy watung
 
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariah
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariahKebijakan fiskal dalam ekonomi syariah
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariahAsikin Aja
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiHaidar Bashofi
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatanEl Loen
 
Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Ahwal Dejiro
 
Ukuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi PendapatanUkuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi PendapatanDadang Solihin
 
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIABakhrul Ulum
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"anggitacxcx
 
Perencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomiPerencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomifiorenet
 
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptxpadlah1984
 
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptxPPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptxNurAini353114
 
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap ProdusenContoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap ProdusenYuca Siahaan
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatHasnah Rhiriesad
 

What's hot (20)

Makalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneterMakalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneter
 
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
 
Perekonomian terbuka
Perekonomian terbukaPerekonomian terbuka
Perekonomian terbuka
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Perekonomian indonesia ppt
Perekonomian indonesia pptPerekonomian indonesia ppt
Perekonomian indonesia ppt
 
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
 
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariah
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariahKebijakan fiskal dalam ekonomi syariah
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariah
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatan
 
Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional
 
Ukuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi PendapatanUkuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi Pendapatan
 
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
 
Perencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomiPerencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomi
 
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
 
Konferensi pers apbn 2020
Konferensi pers apbn 2020Konferensi pers apbn 2020
Konferensi pers apbn 2020
 
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptxPPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
 
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap ProdusenContoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 

Viewers also liked

Kelangkaan sumber daya alam
Kelangkaan sumber daya alamKelangkaan sumber daya alam
Kelangkaan sumber daya alamUmi Pujiati
 
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptPersentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptWulan Ari Kristanti
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianalexmendrofa
 
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomiMasalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomiRiyadi Joe
 
Masalah pokok ekonomi
Masalah pokok ekonomiMasalah pokok ekonomi
Masalah pokok ekonomiardino ahmad
 
(3)sistem ekonomi indonesia
(3)sistem ekonomi indonesia(3)sistem ekonomi indonesia
(3)sistem ekonomi indonesiaElisabeth Marina
 
presentase pembangunan ekonomi
presentase pembangunan ekonomi presentase pembangunan ekonomi
presentase pembangunan ekonomi Rizky oktaviani
 
Bab 3: ISI RUMAH SEBAGAI PENGGUNA
Bab 3: ISI RUMAH SEBAGAI PENGGUNABab 3: ISI RUMAH SEBAGAI PENGGUNA
Bab 3: ISI RUMAH SEBAGAI PENGGUNANur Osman
 
Powerpoint bab 9 dan bab 10
Powerpoint bab 9 dan bab 10Powerpoint bab 9 dan bab 10
Powerpoint bab 9 dan bab 10moneymarket123
 
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian IndonesiaEkonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian IndonesiaDadang Solihin
 
Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012wardayadi007
 
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang Wetan
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang WetanPresentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang Wetan
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang WetanTaufiq Nashrullah
 

Viewers also liked (20)

Kelangkaan sumber daya alam
Kelangkaan sumber daya alamKelangkaan sumber daya alam
Kelangkaan sumber daya alam
 
(4)pertumbuhan ekonomi
(4)pertumbuhan ekonomi(4)pertumbuhan ekonomi
(4)pertumbuhan ekonomi
 
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptPersentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
 
Keseimbangan pasar
Keseimbangan pasarKeseimbangan pasar
Keseimbangan pasar
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
 
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomiMasalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
 
Permasalahan ekonomi
Permasalahan ekonomiPermasalahan ekonomi
Permasalahan ekonomi
 
Masalah pokok ekonomi
Masalah pokok ekonomiMasalah pokok ekonomi
Masalah pokok ekonomi
 
(3)sistem ekonomi indonesia
(3)sistem ekonomi indonesia(3)sistem ekonomi indonesia
(3)sistem ekonomi indonesia
 
presentase pembangunan ekonomi
presentase pembangunan ekonomi presentase pembangunan ekonomi
presentase pembangunan ekonomi
 
ekonomi kelas X kurikulum 2013
ekonomi kelas X kurikulum 2013ekonomi kelas X kurikulum 2013
ekonomi kelas X kurikulum 2013
 
Pasar modal Indonesia
Pasar modal IndonesiaPasar modal Indonesia
Pasar modal Indonesia
 
Pasar Modal
Pasar ModalPasar Modal
Pasar Modal
 
Bab 3: ISI RUMAH SEBAGAI PENGGUNA
Bab 3: ISI RUMAH SEBAGAI PENGGUNABab 3: ISI RUMAH SEBAGAI PENGGUNA
Bab 3: ISI RUMAH SEBAGAI PENGGUNA
 
Powerpoint bab 9 dan bab 10
Powerpoint bab 9 dan bab 10Powerpoint bab 9 dan bab 10
Powerpoint bab 9 dan bab 10
 
Sistem ekonomi
Sistem ekonomiSistem ekonomi
Sistem ekonomi
 
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian IndonesiaEkonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
 
Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012
 
Pasar modal
Pasar modal Pasar modal
Pasar modal
 
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang Wetan
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang WetanPresentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang Wetan
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang Wetan
 

Similar to Kebijakan Fiskal

Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnisAplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnisWahono Diphayana
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintahRiriie
 
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikroKebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikrosam kempo
 
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalTalitha Lintang Pertiwi
 
Kebijakan Fiskal di Indonesia
Kebijakan Fiskal di IndonesiaKebijakan Fiskal di Indonesia
Kebijakan Fiskal di IndonesiaAryansa Dewi
 
ppt kelompok 5.pptx
ppt kelompok 5.pptxppt kelompok 5.pptx
ppt kelompok 5.pptxNenaWatson1
 
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)MaritaDamanik1
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianJunik DM Laricomone
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfZukét Printing
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxZukét Printing
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdfTanMeilan
 
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptxKebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptxDioArdiansyah3
 
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptxSPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptxAdityaNugroho97
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Kebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalKebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalWahono Diphayana
 
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptxKebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptxYuliaTjhia
 
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia MithaQhaulia
 

Similar to Kebijakan Fiskal (20)

Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnisAplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
 
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PIE-Pertemuan 12 dan 13.pptPIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah
 
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikroKebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
 
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
 
Kebijakan Fiskal di Indonesia
Kebijakan Fiskal di IndonesiaKebijakan Fiskal di Indonesia
Kebijakan Fiskal di Indonesia
 
ppt kelompok 5.pptx
ppt kelompok 5.pptxppt kelompok 5.pptx
ppt kelompok 5.pptx
 
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
 
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptxKebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
 
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptxSPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
 
Ekonomi Publik
Ekonomi PublikEkonomi Publik
Ekonomi Publik
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Kebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalKebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskal
 
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptxKebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
 
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Kebijakan Fiskal

  • 2. KEBIJAKAN FISKAL Andriyanto ( 361 441 311 078 ) Ferdi Ridha A ( 361 441 311 090 ) M. Indra Fajar A ( 361 441 311 074 ) Alfian Danny ( 361 441 311 094 ) Bambang Prambudi ( 361 441 311 107 ) Novita Indah ( 361 441 311 102 ) Nuri Umul J ( 361 441 311 086 ) PROGRAM STUDI D-IV AGRIBISNIS POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI 2014
  • 3. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan Fiskal adalah kebijaksanaan pemerintah untuk mengubah pengeluaran dan penerimaan pemerintah guna mencapai kestabilan ekonomi. Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan nasional tergantung pada jenis sumber penerimaan. Perpajakan sebagai salah satu sumber penerimaan pemerintah lebih bersifat memperkecil pendapatan nasional dibanding dengan pinjaman Negara, pinjaman Negara lebih bersifat memperkecil pendapatan dibanding dengan pencetakan uang baru sebagai sumber penerimaan Negara. Kebijaksanaan fiskal pada umumnya bertujuan untuk mencapai kestabilan dalam perekonomian dengan meningkatkan secara terus-menerus pendapatan nasional riil pada laju factor-faktor produksi dengan tetap mempertahankan kestabilan harga-harga umum.(Sri Wahyuni) 2008. Kebijaksanaan fiskal dapat dibedakan menjadi beberapa macam : Pembiayaan fungsional (functional finance), Dalam pendekatan ini pengeluaran pemerintah ditentukan dengan melihat akibat-akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional terutama untuk menigkatkan kesempatan kerja. Pajak berfungsi mengatur pengeluaran swasta sedang pinjaman sebagai alat untuk menekan inflasi lewat pengurangan dana yang tersedia dalam masyarakat. Pengelolaan Anggaran (the managed budget approach), Menghendaki hubungan langsung antara pengeluaran pemerintah dan perpajakan selalu dipertahankan, tetapi penyesuaian dalam anggaran selalu dibuat guna memperkecil ketidakstabilan ekonomi, sehingga pada suatu saat terjadi deficit maupun surplus. Stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget), Terdapat penyesuaian secara otomatis terhadap penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang akan menyebabkan perekonomian menjadi stabil tanpa adanya campur tangan pemerintah. Pengeluaran pemerintah akan ditentukan berdasarkan pada perkiraan
  • 4. manfaat dan biaya relatif dari berbagai program, sedang pajak akan ditentukan sehingga dapat menimbulkan surplus dalam periode kesempatan kerja penuh. Anggaran belanja seimbang (Balance approach), Adanya keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran pemerintah dalam jangka panjang agar terjadi keterkaitan dalam perekonomian sehingga memperoleh kepercayaan masyarakat.Kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian, khususnya Perekonomian Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengertian dari kebijakan fiskal ? 2. Bagaimanakah peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian ? 3. Apa saja macam-macam kebijakan fiskal ? 4. Apa saja tujuan dari kebijakan fiskal ? 1.3 Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kebijakan fiskal 2. Mahasiswa dapat mengetahui peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian 3. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam kebijakan fiskal 4. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam tujuan kebijakan fiskal
  • 5. II PEMBAHASAN 1. Pengertian kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintahuntuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan.Atau dengan kata lain, kebijakan fiskal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara. Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan Fiskal berbeda dengan kebijaka moneter, yang bertujuan menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar.Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Kebijakan Fiskal yang sering disebut “politik fiskal” atau “fiscal policy” biasa diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja Negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomia. Anggran belanja Negara terdiri dari penerimaan berupa haasil pungutan pajak dan pengeluaran yang dapat berupa “government expenditure” dan “government transfer’’, maka sering pula dikatakan bahwa kebijakan fiskal meliputi semua tindakan pemerintah yang berupa tindakan memperbesar atau memperkecil jumlah pungutan pajak memperbesar atau memperkecil “government expenditure” dan atau memperbesar atau memperkecil “government transfer” yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. (Sadono Sukirno) 2003.
  • 6. Menurut Tulus TH Tambunan, kebijakan memiliki dua prioritas, yang pertama adalah mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan masalah-masalah APBN lainnya. Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih kecil dari pengeluarannya. Dan yang kedua adalah mengatasi stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain ; pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kesempatan kerja dan neraca pembayaran. Sedangkaan menurut Nopirin, Ph. D. 1987, kebijakan fiskal terdiri dari perubahan pengeluaran pemerintah atau perpajakkan dengan tujuan untuk mempengaruhi besar serta susunan permintaan agregat. Indicator yang biasa dipakai adalah budget defisit yakni selisih antara pengeluaran pemerintah (dan juga pembayaran transfer) dengan penerimaan terutama dari pajak. Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Berdasarkan dari beberapa teori dan pendapat yang dijelaskan diatas dapat kita simpulkan bahwa kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara untuk mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik yang terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN. 2. Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian dalam kenyataannya menunjukkan bahwa volume transaksi yang diadakan oleh pemerintah di kebanyakan Negara dari tahun ke tahun bertendensi untuk meningkat lebih cepat daripada meningkatnya pendapatan Nasional. ini berarti bahwa peranan dari tindakan fiskal pemerintah dalam turut menentukan tingkat pendapatan nasional lebih besar. Untuk Negara-negara yang sudah maju perekonomiannya, peranan tindakan fiskal pemerintah semakin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar supaya pemerintah dapat lebih mampu dalam mempengaruhi jalannya perekonomian. Dengan demikian diharapkan bahwa dengan adanya kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak
  • 7. diinginkan seperti misalnya keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasional yang terus menerus deficit, dan sebagainya.(Putra Iskandar) 2006 Bagi Negara-negara yamg sedang berkembang, pemerintah pada umumnya menyadari akan rendahnya investasi yang timbul atas inisiatif dari masyarakat sendiri. Dari bagian 1 kita telah mengetahui bahwa untuk meningkatnya tingkat hidup suatu masyarakat, kapasitas produksi nasional perlu ditingkatkan. Untuk memperbesar kapasitas produksi nasional dibutuhkan adanya capital formation. Dengan demikian berarti masyarakat perlu mengadakan investasi yang cukup besar untuk terwujudnya capital formation yang dibutuhkan tersebut. 3. Bentuk – Bentuk Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal umumnya dibagi atas tiga kategori, yaitu: a. Kebijakan yang menyangkut pembelian pemerintah atas barang dan jasa. Pembelian pemerintah atau belanja negara merupakan unsur di dalam pendapatan nasional yang dilambangkan dengan huruf “G”. Pembelian atas barang dan jasa pemerintah ini mencakup pemerintah daerah, dan pusat. Belanja pemerintah ini meliputi pembangunan untuk jalan raya, jalan tol, bangunan sekolah, gedung pemerintahan, peralatan kemiliteran, dan gaji guru sekolah. b. Kebijakan yang menyangkut perpajakan Pajak merupakan pendapatan yang paling besar di samping pendapatan yang berasal dari migas. Baik perusahaan maupun rumah tangga mempunyai kewajiban melakukan pembayaran pajak atas beberapa bahkan seluruh kegiatan yang dilakukan. Pajak yang dibayarkan digunakan semata-mata untuk pembangunan negara tersebut. Kebijakan pemerintah atas perpajakan mengalami pembaharuan dari waktu ke waktu, hal ini disebut tax reform (pembaharuan pajak). Tax reform yang dilakukan pemerintah mengikuti adanya perubahan di dalam masyarakat, seperti meningkatnya pendapatan. c. Kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer. Pembayaran transfer meliputi kompensasi pengangguran, tunjangan keamanan sosial, dan tunjangan pensiun. Jika dilihat pembayaran transfer merupakan
  • 8. bagian belanja pemerintah tetapi sebenarnya pembayaran tansfer tidak masuk dalam komponen G di dalam perhitungan pendapatan nasional. Alasannya yaitu karena transfer bukan merupakan pembelian sesuatu barang yang baru diproduksi dan pembayaran tersebut bukan karena jual beli barang dan jasa. Pembayaran transfer mempengaruhi pendapatan rumah tangga, namun tidak mencerminkan produksi perekonomian. Karena PDB dimaksudkan untuk mengukur pendapatan dari produksi barang dan jasa serta pengeluaran atas produksi barang dan jasa, pembayaran transfer tidak dihitung sebagai bagian dari belanja pemerintah. Salah satu gagasan utama Keynes pada tahun 1930-an adalah kebijakan fiskal dapat dan hendaknya digunakan untuk menstabilkan tingkat keluaran dan peluang kerja. Secara spesifik menurut Keynes, terdapat dua hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam kebijakan fiskal yaitu: 1) Kebijakan fiskal ekspansioner yaitu memotong pajak dan/atau menaikkan pengeluaran untuk mengeluarkan perekonomian dari penurunan. 2) Kebijakan fiskal kontraksioner yaitu menaikkan pajak dan/atau memangkas pengeluaran untuk mengeluarkan perekonomian dari inflasi. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum. Kebijakan fiskal mempunyai pengaruh baik jangka panjang maupun jangka pendek. Kebijakan fiskal mempengaruhi tabungan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang , sedangkan dalam jangka pendek mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat barang dan jasa.
  • 9. 4. Tujuan dari Kebijakan Fiskal Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan laju investasi. Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor swasta dan sektor Negara. Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan untuk mendorong dan menghambat bentuk investasi tertuntu. Dalam rangka itu pemerintah harus menerapkan kebijaan investasi berencana di sektor public, namun pada kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan tertinggal terjadi suatu problem yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat dinegara tersbut. Hal ini disebabkan tidak tersedianya modal asing yang cukup, baik swasta maupun pemerintha. Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan menghambat laju investasi. Menurut Dr. R. N. Tripathy terdapaat 6 metode yang diterapkan oleh pemerintah dalam rangka menaikkan rasio tabungan incremental bagi mobilisasi volume keuangan pembangunan yang diperlukan diantaranya : a. control fisik langsung b. peningkatan tariff pajak yang ada c. penerapan pajak baru, d. surplus dari perusahaan Negara e. pinjaman pemerintah yang tidak bersifat inflationer dan f. keuangan deficit. 2. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial. Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal secara sosial, dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana yang besar dan cepat yang menjadi tangunggan Negara secara serentak berupaya memacu laju
  • 10. pembentukkan modal. Nantinya invesati optimal secara sosial bermanfaat dalam pembentukkan pasar yang lebih luas, peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya produksi. 3. Untuk meningkatkan kesempatan kerja. Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal pengelolan pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran belanja untuk mendirikan perusahaan Negara dan mendorong perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lain-lainnya sehingga dari pengupayaan langkah ini tercipta tambahan lapangan pekerjaan. Namun, langkah ini harus juga diiringi dengan pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk. 4. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan internal dan eksternal. Dalam rangka mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus diterapkan pajak ekspor dan impor. Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok yang timbul dari kenaikkan harga pasar. Sedangkan bea impor yang tinggi pada impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk menghambat penggunaan daya beli tambahan. 5. Untuk menanggulangi inflasi Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak seperti ini cendrung menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta dalam proses inflasi.
  • 11. 6. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional terdiri dari upaya meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari pemerintah seperti pelancaran program pembangunan regional yang berimbang pada berbagai sektor perekonomian. 5. Pengaruh Risiko Kebijakan Fiskal. Resiko Fiskal didefinisikan sebagai potensi tambahan defisit APBN yang disebabkan oleh sesuatu di luar kendali Pemerintah. Pengungkapan resiko fiskal sangat perlu untuk empat tujuan strategis, yaitu : a. Peningkatan kesadaran seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pengelolaan kebijakan fiskal b. Meningkatkan keterbukaan fiskal c. Meningkatkan tanggung jawab fiskal d. Menciptakan kesinambungan fiskal Resiko Fiskal dikelompokkan dalam empat kategori utama yaitu : 1. Resiko Ekonomi Makro Dalam penyusunan APBN indikator-indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai dasar penyusunan adalah pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, suku bunga sertifikat Bank Indonesia, nilai tukar rupiah, harga minyak mentah Indonesia dan lifting minyak. Indikator tersebut merupakan asumsi dasar yang menjadi acuan penghitungan besaran-besaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam APBN. Secara umum sumber resiko fiskal yang dihadapi oleh APBN 2012 terutama berasal dari dua resiko utama, yakni inflasi dan harga minyak. a. Inflasi. Pemerintah memproyeksikan angka inflasi tahun 2012 berkisar antara 3,5-5,5 persen. Sementara itu menurut IMF dalam World Economic Outlook per April 2012, inflasi diperkirakan sebesar 5,85 persen. Angka ini lebih tinggi daripada realisasi inflasi tahun 2010 dan lebih rendah dari
  • 12. proyeksi tahun 2011. Dengan demikian angka proyeksi pemerintah masih sejalan dengan kecendrungan penurunan angka inflasi. Meskipun angka inflasi telah menunjukkan angka penurunan, tetapi resiko tekanan inflasi ke depan diperkirakan masih cukup tinggi. b. Harga Minyak. Pemerintah memerintahkan harga minyak berkisar antara US$ 75 per barel s/d US$95 per barel, angka tersebut sejalan dengan penurunan harga minyak dipasaran dunia. 2. Resiko Utang Dinamika Ekonomi Makro Pengelolaan resiko utang diperlukan agar target pembiayaan utang dapat diperoleh dengan biaya yang wajar dan tidak menimbulkan penumpukan beban utang yang tidak terkendali pada masa yang akan mendatang.pada dasarnya resiko utang terdiri dari empat, diantaranya : a. Resiko pasar ini terdiri dari resiko nilai tukar, resiko tingkat bunga dan resiko likuiditas yag timbul sebagai akibat dari ketidakpastian kondisi pasar keuangan yang dinamis. Resiko nilai tukar terutama berasal dari utang melalui pinjaman luar negeri, sedangkan resiko tingkat bunga bersumber dari pinjaman luar negeri berbasis LIBOR dan SBN berbasis SBI 3 bulan. b. Sedangkan resiko pembiayaan kembali disebabkan oleh besarnya pembayaran kewajiban utang pada tahun/ periode tertentu. c. Resiko operasional Resiko operasional adalah resiko yang disebabkan oleh kegagalan pada orang, proses bisnis dan sistem diunit terkait. Serta yang ditimbulkan oleh aspek legal. Resiko ini antara lain dapat berupa gagal bayar akibat kelalaian manusia atau kegagalan sistem yang berdampak pada penurunan sorvereign credit rating.
  • 13. d. Resiko Reputasi Resiko Reputasi merupakan resiko penurunan kredibilitas pengelolaan utang dari sudut pandang investor dan lender yang disebabkan oleh rendahnya tingkat kepastian dan konsistensi penerapan strategi pengelolaan utang. 3. Kewajiban Kontijensi Pemerintah Pusat Kewajiban kontijensi merupakan kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah. Kewajiban kontijensi pemerintah pusat yang menjadi resiko fiskal bersumber dari pemberian dukungan dan/ atau pinjaman pemerintah atas proyek-proyek infrastruktur, kewajiban yang timbul akibat program pension dan tabungan hari tua pegawai negeri. 4. Desentralisasi Fiskal Kebijakan desentralisasi fiskal dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Republik Kesatuan Indonesia. Dalam hal pelaksanaanya, penerapan kebijakan ini selain menghasilkan hal-hal positif sebagaimana yang diharapkan ternyata juga berpotensi menimbulkan resiko fiskal. Resiko Fiskal dari desentarlisasi fiskal diantaranya, bersumber dari kebijakan pemekaran daerah, tunggakan pemerintah daerah atas pengembalian penerusan pinjaman dari luar negeri dan rekening pinjaman daerah serta pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah.
  • 14. III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kebijakan Fiskal adalah kebijaksanaan pemerintah untuk mengubah pengeluaran dan penerimaan pemerintah guna mencapai kestabilan ekonomi. Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan nasional tergantung pada jenis sumber penerimaan. Kebijaksanaan fiskal dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu Pembiayaan fungsional (functional finance), Pengelolaan Anggaran (the managed budget approach), Stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget), Anggaran belanja seimbang (Balance approach). Daftar Pustaka Iskandar P. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Ghalia Indonesia. Jakarta(ID). Sukirno S. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro. Raja Gafindo Persada. Jakarta(ID). Wahyuni S. 2008. Penerapan Kebijakan Fiskal dan Moneter. Graha Media. Yogyakarta(ID).