Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
1. PROGRAM MAGISTER ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T. A. 2021/2022
Dosen Pengajar : Dr. Fitrawaty,
S.P.,M.Si.
2. SISTEM KEUANGAN
Menurut Peter S. Rose (2000), Sistem Keuangan didefinisikan sebagai kumpulan
institusi, pasar, ketentuan perundangan dan teknik-teknik dimana surat-surat
berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditetapkan, dan jasa-jasa keuangan/
financial service dihasilkan serta ditawarkan ke seluruh bagian dunia.
KEBIJAKAN MONETER
Menurut Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia aktif saat ini menyatakan
bahwa Kebijakan Moneter adalah kebijakan otoritas moneter atau bank sentral
dalam bentuk agregat moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan ekonomi
yang dilakukan dengan memperhatikan siklus aktivitas ekonomi, sifat ekonomi
suatu negara dan faktor ekonomi fundamental lainnya.
3. Intervensi Pasar Mata Uang Luar
Negeri
Foreign exchange intervention & the money supply / Intervensi valuta
asing & jumlah uang beredar
Langkah pertama dalam memahami bagaimana intervensi bank sentral
dalam valuta asing yakni dengan mempengaruhi nilai tukar untuk melihat
dampak basis moneter dari pusat penjualan bank di pasar valuta asing dari
beberapa kepemilikan aset dalam mata uang asing (cadangan
internasional).
Unsterilized intervention / Kebijakan intervensi tanpa sterilisasi
Kebijakan ini merupakan kebijakan intervensi yang tidak disertai
tindakan sterilisasi dimana aset domestik dijual untuk membeli aset luar
negeri yang akan meningkatkan cadangan internasional, peningkatan
jumlah uang, dan terjadinya depresiasi dalam mata uang domestik dan
sebaliknya.
Sterilized intervention / Kebijakan intervensi sterilisasi
Kebijakan ini merupakan kebijakan intervensi berbentuk otoritas
moneter dan kondisi yang terjadi terhadap neraca pembayaran yang
menyebabkan adanya perubahan atas aset bank sentral dan menghasilkan
perubahan sebanding dengan penawaran uang domestik, dengan operasi
pasar terbuka.
4. Neraca Pembayaran
Internasional
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi
ekonomi antar penduduk suatu negara dengan negara-negara lain selama
periode tertentu.
Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu Kredit dan Debet. Sisi Kredit
adalah transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari
penduduk negara lain. Sementara sisi Debet adalah transaksi yang
menimbulkan kewajiban membayar kepada penduduk negara lain.
Semua transaksi kredit masuk dalam neraca pembayaran dengan tanda
positif (+). Sedangkan transaksi debet masuk dengan tanda negatif (-).
Neraca pembayaran ini mencerminkan catatan akuntansi dari transaksi
internasional suatu negara pada suatu periode. Neraca ini mencatat
transaksi usaha, individu maupun negara. Isi laporan neraca pembayaran
yang terpenting adalah neraca berjalan dan neraca modal, yang
membandingkan investasi ke luar negeri (debit) dan investasi asing ke
dalam negeri (kredit) dalam periode tertentu.
5. Lanjutan......
Komponen Neraca Pembayaran Internasional
Berikut merupakan unsur neraca pembayaran internasional :
Neraca Barang / Neraca
Perdagangan
Neraca Barang dan Jasa disebut juga neraca transaksi berjalan (current
account). Rekening ini merupakan sub neraca pembayaran internasional dan
merupakan golongan terbesar dalam neraca pembayaran. Rekening ini
terdiri atas neraca perdagangan (balance of trade), neraca jasa (service
balance), dan neraca transfer unilateral/ satu arah (unilateral transfers
balance).
Neraca Modal (Capital
Account)
Neraca ini menunjukkan aliran modal finansial, baik yang langsung
diperdagangkan (perubahan portofolio dalam bentuk saham, obligasi dan
surat berharga internasional yang lain) maupun untuk membayar barang dan
jasa.
6. Lanjutan......
SDR (Special Drawing
Right)
SDR sebagai satuan nilai tukar yang diterbitkan oleh IMF bagi anggotanya,
sebagai salah satu mata uang internasional untuk tujuan khusus. Selain SDR
juga digunakan emas, dolar, euro, dan lainnya.
Lalu Lintas Moneter (Accommodating Transaction/Monetary
Movement )
Transaksi lalu lintas moneter adalah semua transaksi jual beli dari suatu
negara ke luar negeri.
Surplus dan Defisit Neraca
Pembayaran
Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih besar
dari pada impornya.
Kebijakan neraca pembayaran ini ditujukan untuk meningkatkan penerimaan
devisa dari ekspor guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Kebijakan tersebut ditujukan pula untuk menghemat devisa melalui
substitusi impor dan memanfaatkan sumber-sumber dana dari luar negeri,
baik berupa pinjaman maupun penanaman modal asing, serta menunjang
perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan.
7. Evolusi Sistem Keuangan
Internasional
Standar
Emas
Sebelum Perang Dunia I, ekonomi dunia beroperasi di bawah standar emas
oleh sebagian besar negara yang dikonversi langsung ke emas dengan
suku bunga tetap, sehingga nilai tukar antar mata uang juga tetap. Saat
produksi emas rendah tahun 1870-an dan 1880-an, jumlah uang beredar di
dunia tumbuh perlahan dan tidak mengimbangi pertumbuhan ekonomi.
Hasilnya adalah deflasi (penurunan tingkat harga). Penemuan emas di
Alaska dan Afrika Selatan 1890-an memperluas produksi emas,
menyebabkan pasokan uang meningkat dan tingkat harga meningkat
(inflasi) sampai Perang Dunia I.
Sistem Breton Woods
Sistem ini didirikan setelah Perang Dunia II, yang bekerjasama dengan IMF
untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi dunia dan menetapkan
aturan pemeliharaan nilai tukar tetap serta memberi pinjaman ke negara-
negara yang mengalami kesulitan neraca pembayaran. Sistem ini
didasarkan pada konvertibilitas dolar AS menjadi emas (hanya untuk
pemerintah asing dan bank sentral).
8. Manajemen Fluktuasi Nilai
Tukar Mata Uang
Fluktuasi ekonomi dapat diartikan sebagai ketidakseimbangan perekonomian,
sehingga menyebabkan kinerja keuangan menjadi tidak stabil. Akibatnya, harga-
harga barang di pasar menjadi naik dan turun secara tidak pasti.
Penyebab fluktuasi ekonomi adalah
sebagai berikut :
• Kebijakan Pemerintah
• Ekspektasi Berlebihan akan Masa
Depan
• Perdagangan Internasional
• Perubahan Permintaan dan Penawaran
Adapun dampak dari fluktuasi ekonomi adalah dari dampak yang ringan seperti
kenaikan harga barang yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, hingga dampak
yang parah seperti menurunnya nilai tukar mata uang dan inflasi ekonomi.
9. Lanjutan......
Jenis-jenis Fluktuasi
Ekonomi
Fluktuasi Ekonomi Jangka
Pendek
Contoh : naik turunnya mata uang
luar negeri setiap harinya, seperti
dolar AS terhadap nilai rupiah.
Fluktuasi Ekonomi Jangka
Panjang
Contoh : terjadinya pandemi
COVID-19 dan pengaruhnya
terhadap pergerakan nilai tukar
rupiah.
Adapun cara mengatasi fluktuasi ekonomi adalah dengan pembuatan kebijakan
ekonomi makro, menjaga kestabilan nilai mata uang, serta pengelolaan jumlah
permintaan dan penawaran.
10. Sistem Moneter
Eropa
Sistem ini didirikan pada bulan Maret 1979, oleh 8 anggota Komunitas Ekonomi
Eropa yakni Jerman, Prancis, Italia, Belanda, Belgia, Luksemburg, Denmark dan
Irlandia.
Mekanisme pada sistem ini bekerja melalui nilai tukar antar mata uang dari
negara-negara yang berpartisipasi dan tidak diizinkan untuk berfluktuasi di luar
batas dari ketetapan nilai tukar, dengan batas umumnya sebesar 2,25% dan pada
Agustus 1993 dinaikkan menjadi 15%. Namun apabila bergerak di luar batas,
maka bank sentral dari kedua negara harus bersedia diintervensi di pasar valuta
asing.
Oleh karena itu, Sistem Moneter Eropa perlu melakukan intervensi secara simetris
jika nilai mata uang suatu negara turun di luar batas. Hal tersebut dilakukan bank
sentral dengan menyerahkan cadangan internasional kepada pihak mata uang
yang lemah dan yang berhak mendapatkannya.
Dilain sisi, Sistem Moneter Eropa juga dapat melakukan campur tangan kepada
Bank Sentral walau nilai tukarnya sesuai batas, dalam hal ini tidak diperkenankan
pihak lain campur tangan atas keputusan itu.
11. Kebijakan Moneter
Internasional
Dalam arti luas, kebijakan moneter internasional adalah sebuah tindakan atau
kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah secara langsung maupun tidak
langsung yang dapat mempengaruhi segala bentuk perdagangan dan
pembayaran internasional baik itu dari sisi komposisi, arah dan lain sebagainya.
Dalam arti sempit, kebijakan moneter internasional adalah sebuah tindakan atau
kebijakan ekonomi yang dilaksanakan pemerintah dan memberikan pengaruh
secara langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional.
Adapun yang menjadi tujuan kebijakan moneter
internasional adalah :
- Autarki - Kesejahteraan
- Proteksi - Keseimbangan Neraca
Pembayaran
- Pembangunan Ekonomi
12. Lanjutan......
Bentuk-bentuk Kebijakan Moneter
Internasional adalah :
Tarif → bea ekspor, bea transito, dan
bea impor
Kuota → kuota impor dan kuota ekspor
Subsidi
Dumping
Adapun yang menjadi Instrumen Kebijakan Moneter Internasional
adalah sebagai berikut :
Kebijakan Perdagangan
Internasional
Kebijakan Pembayaran
Internasional
Kebijakan Bantuan Luar
Negeri