2. TATANAN PRAKTIK KEPERAWATAN
KESEHATAN
Praktik Keperawatan adalah tindakan
mandiri
perawat professional (Ners) melalui
kerjasama yang bersifat kolaboratif baik
dengan klien maupun tenaga kesehatan
yang lain dalam memberikan askep yang
holistic sesuai dengan wewenang &
tanggung jawabnya (CHS,1992).
3. Praktik Keperawatan Profesional
adalah
tindakan mandiri perawat professional
dengan menggunakan teoritik yang mantap
& kokoh mencakup ilmu dasar dan ilmu
keperawatan sebagai landasan dan
menggunakan proses keperawatan sebagai
pendekatan dalam melakukan askep (Pokja
Kep. CHS, 2002).
4. Ciri- Ciri Praktik Keperawatan Profesional
adalah :
– Otoritas
– Akuntabilitas
– Pengambilan keputusan bersifat
mandiri
– Kolaborasi
– Advokasi
– Memfasilitasi sumber potensi klien
5. Asuhan Keperawatan dilaksanakan
mengacu
pada kaidah kep sebagai profesi yakni
menggunakan pendekatan holistic,
berdasarkan ilmu & kiat keperawatan,
bersifat manusiawi (humanistik), memenuhi
kebutuhan objektif klien untuk mengatasi
masalah klien, dilakukan oleh perawat
professional (Ners) dengan menggunakan
manajemen & kepemimpinan keperawatan
professional (Creasia, 2001).
8. Individu
Prioritas
1.Balita gizi buruk
2.Ibu hamil resiko tinggi
3.Usia lanjut
4.Penderita penyakit menular (6 penyakit)
5.Penderita penyakit degeneratif
9. Keluarga
Keluarga rentan masalah kesehatan
(vulnerable) atau Keluarga resiko tinggi (high
risk).
1.Keluarga miskin yang belum pernah kontak
dengan yankes dan belum dapat kartu sehat.
2.Keluarga miskin yang sudah kontak, tapi
memiliki masalah kesehatan terkait tumbang
balita, kespro dan penyakit menular.
3.Keluarga bukan miskin, belum kontak, dengan
masalah kesehatan prioritas.
10. KELOMPOK KHUSUS DI MASY
1. Kelompok dengan kebutuhan khusus
karena tumbuh kembang.
(Bumil, Balita, Anak usia sekolah,
Remaja,Lansia)
2. Kelompok dengan masalah kesehatan
khusus yang memerlukan pengawasan &
bimbingan.
(Pasien penyakit menular & tidak menular)
3. Kelompok resiko tinggi terserang penyakit.
(WTS, Kelompok pekerja, Pengguna napza)
11. Masyarakat
1. Masyarakat di suatu wilayah dengan
masalah kesehatan aktual
2. Masyarakat daerah endemis penyakit
menular.
3. Masyarakat di lokasi pengungsian.
4. Masyarakat di daerah geografi sulit
(terpencil/perbatasan).
5. Masyarakat di daerah pemukiman baru
dengan transportasi sulit.
14. Preventif
1. Imunisasi
2. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui
posyandu, puskesmas & kunjungan rumah
3. Pemberian vitamin A, Iodium
4. Pemeriksaan dan pemeliharaan
kehamilan, nifas dan meyusui
15. Primary Prevention
1. Dilakukan sebelum sakit
2. Mencakup peningkatan kesehatan pd
umumnya dan perlindungan khusus
terhadap
penyakit.
16. Primary Prevention
1. Health Promotion
Pendidikan kesehatan
Pengamatan tumbang
Pengadaan rumah sehat
Konsultasi perkawinan
Sex education
P2M
Kesling
2. General and Specific Protection
Imunisasi
Hygiene perseorangan
Accidental safety
K3
Pengendalian sumber pencemaran
Perlindungan diri dr karsinogen
17. Secondary Prevention
Menekankan diagnosa dini dan intervensi yg
tepat utk menghambat proses patologi,
sehingga memperpendek waktu sakit dan
tingkat keparahan / keseriusan penyakit.
18. Secondary Prevention
1. Early Diagnosis & Prompt Treatment
Early case finding
General check up
Case holding
Contact survey, school survey
2. Disability Limitation
Penyempurnaan terapi
Pencegahan komplikasi
Perbaikan fasilitas kes
Penurunan beban sosial
19. Tertiary Prevention
Dimulai saat cacat atau tak dapat
diperbaiki. Rehabilitasi sebagai upaya
pencegahan primer lebih dari upaya
menghambat proses penyakitnya sendiri yg
pada akhirnya mampu mengembalikan ke
fungsi optimal dan ketidakmampuannya.
20. Tertiary Prevention
1. Pendidikan kes lanjutan
2. Terapi kerja
3. Perkampungan rehabilitasi sosial
4. Penyadaran masyarakat
5. Lembaga rehabilitasi, LSM, yayasan
21. Kuratif
1. Perawatan orang sakit di rumah.
2. Perawatan orang sakit sebagai tindak
lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit.
3. Perawatan ibu hamil dengan kondisi
patologis.
4. Perawatan buah dada.
5. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
22. Rehabilitatif
1. Latihan fisik pada penderita kusta, patah
tulang dan lain sebagainya.
2. Fisioterapi pada penderita stroke, batuk
efektif pada penderita TBC dll.