SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
SOP PEEMBERIAN INSULIN
PENGERTIAN
Insulin adalah hormon yang digunakan untuk mengobati diabetes mellitus.
Actrapid Novolet : adalah insulin short acting yang dikemas dalam bentuk pulpen
insulin khusus yang berisi 3 cc insulin.
TUJUAN PEMERIKSAAN
Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus.
PERHATIAN :
1. Vial insulin yang tidak digunakan sebaiknya disimpan dilemari es.
2. Periksa vial insulin tiap kali akan digunakan (misalnya : adanya perubahan warna).
3. Pastikan jenis insulin yang akan digunakan dengan benar.
4. Insulin dengan kerja cepat (rapid-acting insulin) harus diberikan dalam 15 menit
sebelum makan.Interval waktu yang direkomendasikan antara waktu pemberian
injeksi dengan waktu makan adalah 30 menit.
5. Sebelum memberikan terapi insulin,periksa kembali hasil laboratorium (kadar gula
darah).
6. Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
Khusus Untuk Actrapid Novolet :
1. Actrapid Novolet yang tidak sedang digunakan harus disimpan dalam suhu 2 – 8 C dalam lemari pendingin (tidak boleh
didalam freezer).
2. Actrapid Novolet yang sedang digunakan sebaiknya tidak disimpan dalam lemari pendingin. Actrapid Novolet dapat
digunakan/dibawa oleh perawatdalam kondisi suhu ruangan (sampai dengan suhu 25 C) selama 4 minggu.
3. Jauh dari jangkauan anak-anak,tidak boleh terpapar dengan api,sinar matahari langsung,dan tidak boleh dibekukan.
4. Jangan menggunakan Actrapid Novolet jika cairan didalamnya tidak berwarna jernih lagi.
5. Kontraindikasi : Klien yang mengalami hipoglikemia dan hipersensitivitas terhadap human insulin.
NO TINDAKAN BOBOT NILAI
BOBOT
X
NILAI
KETERANGAN
I PENGKAJIAN
2
1. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian
terapi injeksi insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis
insulin, dosis, waktu, cara pemberian, dan pendokumentasian).
2. Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu
kerja, dan masa efek puncak insulin, serta efek samping yang
mungkin timbul.
3. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
4. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi
terhadap human insulin.
5. Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
6. Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada
pengerasan atau penurunan jumlah jaringan.
7. Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan
pemberian terapi insulin.
8. Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan
yang telah dimakan klien.
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet).
2. Vial insulin.
3. Kapas + alkohol / alcohol swab.
4. Handscoen bersih.
5. Daftar / formulir obat klien.
B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur
pemberian injeksi insulin.
2. Menutup sampiran (kalau perlu).
3
III IMPLEMENTASI
3
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang diperlukan
untuk klien (berdasarkan daftar obat klien/instruksi medik).
4. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya
terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.
5. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan
perawat sebelumnya.
6. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol
swab, dimulai dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
7. Mencubit kulittempatarea penyuntikan pada klien yang kurus dan
regangkan kulitpada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak
dominan.
8. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang domin
secara lembut dan perlahan.
9. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya
dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan
menggunakan kapas alkohol.
10. Membuang spuitke tempat yang telah ditentukan dalam keadaan
jarum yang sudah tertutup dengan tutupnya.
Khusus Insulin Pen (Actrapid Novolet) :
1. Memeriksa apakah Novoletberisi tipe insulin yang sesuai dengan
kebutuhan.
2. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
3. Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar
dengan indikator dosis.
4. Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin
pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga
indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan
diberikan kepada klien.
Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa
”klik” yang dirasakan perawat saatb memutar cap Novolet
menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
11. Merapikan klien dan peralatan.
12. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.
IV EVALUASI
1
1. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang diberikan 30
menit setelah injeksi insulin dilakukan.
2. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada klien.
3. Menginspeksi tempatpenyuntikan dan mengamati apakah terjadi
pembengkakan atau hematoma.
V DOKUMENTASI
1
1. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
2. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
3. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin.
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL 10
(S.O.P) PEMERIKSAAN GULA DARAH NPP
PENGERTIAN
NPP (Nuchter Post Prandial)
Adalah serangkaian tindakan untuk proses pemeriksaan gula darah klien dalam
keadaan puasa dan 2 jam sesudah makan. Kadar gula darah ini memberikan
gambaran tentang kemampuan fungsi metabolism tubuh.
Kadar glukosa tidak stabil,bervariasi sesudah makan,maka kadar gula darah puasa
dibutuhkan. Banyak faktor mempengaruhi kadar gula darah, tetapi pemeriksaan
kadar gula darah paling sering digunakan untuk mendiagnosa dan manajeman klien
dengan diabetes mellitus.
Gula Darah Puasa
Sekali kadar gula darah puasa meningkat, tidak dipertimbangkan untuk diagnosa,
tetapi harus diulang. Bila kedua kali kadar gula darah puasa meningkat (> 126
mg/dL), ini menunjang diagnosa diabetes mellitus.
Gula Darah 2 Jam PP
Pemasukan makanan meningkatkan kadar gula darah, yang dapat menstimulasi
pelepasan insulin.Kadar insulin memuncak paling sedikit1 jam sesudah makan dan
akan normal kembali dalam 1,5 – 2 jam sesudah makan. Dapat sedikit memanjang
pada individu yang lebih tua.
Pemeriksaan gula darah 2 jam sesudah makan mengevaluasi apakah respon insulin
terhadap pemasukan karbohidrat masih adekuat atau tidak.
TUJUAN PEMERIKSAAN
1. Gula Darah Puasa :
a. Untuk evaluasi duiagnosa dan manajemen klien dengan dibetes mellitus.
b. Untuk menjadi data penunjang berbagai diagnosa medik.
c. Untuk mengevaluasi kedekuatan terapi.
2. Gula Darah 2 Jam PP :
a. Untuk mengevaluasi apakah respons insulin pada klien masih cukup adekuat terhadap pemasukan tinggi karbohidrat.
b. Sebagai data penunjang untuk diagnosa diabetes mellitus.
c. Untuk mengevaluasi manajeman klien dengan diabetes mellitus.
NO TINDAKAN BOBOT NILAI
BOBOT
X
NILAI
KETERANGAN
I PENGKAJIAN
1. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemeriksaan
gula darah.
2. Mengkaji adanya tanda-tanda hipoglikemia / hiperglikemia.
3. Mengkaji pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemeriksaan
gula darah sewaktu.
4. Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan
yang telah dimakan klien.
2
II INTERVENSI
3
A. Persiapan Alat :
1. Formulir pemeriksaan gula darah dan urine (tandai pada
pemeriksaan gula darah dan urine puasa dan gula darah dan
urine 2 jam PP).
2. Bila menggunakan darah vena : Tabung kimia, spuit 2 cc, kapas
alkohol, plester, tourniquet, nierbeken / bengkok, handscoen
bersih, dan perlak/pengalas.
3. Bila menggunakan darah perifer : Glukometer, jarum (blood
lancet), kapas alkohol,handscoen bersih, nierbeken, dan plester.
4. Bokal / pot urine untuk pemeriksaan.
B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan kepada klien sehari sebelumnya (± pukul 20.00) akan
dilakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah dan urine untuk
memastikan apakah klien menderita diabetes mellitus.
2. Menganjurkan klien untuk puasa 6 – 7 jam (mulai ± pukul 24.00)
sampai dengan pengambilan sampekl urine dan darah di pagi
hari. Klien diperbolehkan hanya minum air putih saja (air yang
tidak mengandung glukosa).
III IMPLEMENTASI
3
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Megambil sampel darah dan urine sebanyak 2 kali, yaitu : saat
klien puasa (± pukul 06.00), dan 2 jam sesudah makan (± pukul
11.00).
4. Mencatat jumlah urine saat pengambilan sampel urine.
5. Pengambilan sampel darah bila menggunakan darah vena :
a. Memilih vena yang menjadi daerah punksi.
b. Memasang perlak/pengalas diabawah vena yang menjadi area
punksi.
c. Melakukan pembendungan vena dengan menggunakan trorniquet.
d. Mendesinfeksi area suntukan dengan menggunakan kapas
alkohol.
e. Mengambil darah vena sebanyak 2 cc lalu bersama formulir
pemeriksaan kirim specimen ke laboratorium.
6. Bila menggunakan darah perifer :
a. Membawa alat ke dekat klien.
b. Memilih jari yang akan disuntik untuk pengambilan darah.
c. Mendesinfeksi area sunt8kan dengan kapas alcohol.
d. Menyuntik jari dengan menggunakan blood lancet lalu teteskan
darah secukupnya pada stick glukometer.
e. Baca dan catat hasil.
7. Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan plester.
8. Membereskan alat dan merapikan klien.
9. Melepaskan sarung tangan.
10. Mencuci tangan.
IV EVALUASI
1. Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan
sesudah prosedur.
2. Mengevaluasi hasil pemeriksaan dan laporkan bila hasil
pemeriksaan abnormal. 1
V DOKUMENTASI
1
1. Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan
sesudah prosedur.
2. Mencatat tanggal,waktu, hasil pemeriksaan, dan jumlah produksi
urin saat pengambilan sampel.
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL 10

More Related Content

What's hot

Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaSulistia Rini
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiAnnisa Setia Candra
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Amalia Senja
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragikHusen Aminudin
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidSri Nala
 
Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSulistia Rini
 

What's hot (20)

Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
 
Asuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluargaAsuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluarga
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Asuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chfAsuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chf
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatan
 

Similar to Sop peemberian insulin

Terapi insulin
Terapi insulinTerapi insulin
Terapi insulinulpheDr
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanindah puspa pratiwi
 
Injeksi Insulin.pptx
Injeksi Insulin.pptxInjeksi Insulin.pptx
Injeksi Insulin.pptxRianGibran
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Septian Muna Barakati
 
Buku Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2
Buku Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2Buku Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2
Buku Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2CIkumparan
 
271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc
271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc
271612353-Spo-Transfusi-Darah.docD'amore Jesica
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxeyeeasy
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivImas Nufazah
 

Similar to Sop peemberian insulin (20)

Terapi insulin
Terapi insulinTerapi insulin
Terapi insulin
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatan
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
La rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutanLa rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutan
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
La rangki injeksi
La rangki injeksiLa rangki injeksi
La rangki injeksi
 
La rangki inksiiii sam
La rangki inksiiii samLa rangki inksiiii sam
La rangki inksiiii sam
 
Injeksi Insulin.pptx
Injeksi Insulin.pptxInjeksi Insulin.pptx
Injeksi Insulin.pptx
 
Prosedur Obat New.ppt
Prosedur Obat New.pptProsedur Obat New.ppt
Prosedur Obat New.ppt
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
Buku Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2
Buku Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2Buku Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2
Buku Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2
 
271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc
271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc
271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptx
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
 

More from Dasuki Suke

Proposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakatProposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakatDasuki Suke
 
Skrining hipertensi
Skrining hipertensiSkrining hipertensi
Skrining hipertensiDasuki Suke
 
Hypertension in adults part 2
Hypertension in adults part 2Hypertension in adults part 2
Hypertension in adults part 2Dasuki Suke
 
Motor assessment scale testing form
Motor assessment scale testing formMotor assessment scale testing form
Motor assessment scale testing formDasuki Suke
 
Nih stroke scale
Nih stroke scaleNih stroke scale
Nih stroke scaleDasuki Suke
 
Form pengkajian dm type 2
Form pengkajian dm type 2Form pengkajian dm type 2
Form pengkajian dm type 2Dasuki Suke
 
Keputusan dirjen-dikti-no-25-tahun-20141
Keputusan dirjen-dikti-no-25-tahun-20141Keputusan dirjen-dikti-no-25-tahun-20141
Keputusan dirjen-dikti-no-25-tahun-20141Dasuki Suke
 
Angket kuisioner visi misi baruuuu
Angket kuisioner visi misi baruuuuAngket kuisioner visi misi baruuuu
Angket kuisioner visi misi baruuuuDasuki Suke
 
Kategori iv pasien
Kategori iv pasienKategori iv pasien
Kategori iv pasienDasuki Suke
 
Kategori iii keluarga pasien
Kategori iii keluarga pasienKategori iii keluarga pasien
Kategori iii keluarga pasienDasuki Suke
 
Kategori ii dokter
Kategori ii dokterKategori ii dokter
Kategori ii dokterDasuki Suke
 
Kategori i managemen
Kategori i managemenKategori i managemen
Kategori i managemenDasuki Suke
 
Buku panduan klinikal imun 2015 pdf
Buku panduan klinikal imun 2015 pdfBuku panduan klinikal imun 2015 pdf
Buku panduan klinikal imun 2015 pdfDasuki Suke
 
Buku panduan komunitas 2014
Buku panduan komunitas 2014Buku panduan komunitas 2014
Buku panduan komunitas 2014Dasuki Suke
 
Biodata mahasiswa baruu
Biodata mahasiswa baruuBiodata mahasiswa baruu
Biodata mahasiswa baruuDasuki Suke
 
Angket skripsi 14 10-14
Angket skripsi 14 10-14Angket skripsi 14 10-14
Angket skripsi 14 10-14Dasuki Suke
 
Daftar nilai lecture blok sistem imun dan hematologi semester iii
Daftar nilai lecture blok sistem imun dan hematologi semester iiiDaftar nilai lecture blok sistem imun dan hematologi semester iii
Daftar nilai lecture blok sistem imun dan hematologi semester iiiDasuki Suke
 

More from Dasuki Suke (20)

Data dosen psik
Data dosen psikData dosen psik
Data dosen psik
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakatProposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakat
 
Skrining hipertensi
Skrining hipertensiSkrining hipertensi
Skrining hipertensi
 
Skrining
SkriningSkrining
Skrining
 
Hypertension in adults part 2
Hypertension in adults part 2Hypertension in adults part 2
Hypertension in adults part 2
 
Motor assessment scale testing form
Motor assessment scale testing formMotor assessment scale testing form
Motor assessment scale testing form
 
Nih stroke scale
Nih stroke scaleNih stroke scale
Nih stroke scale
 
Form pengkajian dm type 2
Form pengkajian dm type 2Form pengkajian dm type 2
Form pengkajian dm type 2
 
Keputusan dirjen-dikti-no-25-tahun-20141
Keputusan dirjen-dikti-no-25-tahun-20141Keputusan dirjen-dikti-no-25-tahun-20141
Keputusan dirjen-dikti-no-25-tahun-20141
 
Angket kuisioner visi misi baruuuu
Angket kuisioner visi misi baruuuuAngket kuisioner visi misi baruuuu
Angket kuisioner visi misi baruuuu
 
Kategori iv pasien
Kategori iv pasienKategori iv pasien
Kategori iv pasien
 
Kategori iii keluarga pasien
Kategori iii keluarga pasienKategori iii keluarga pasien
Kategori iii keluarga pasien
 
Kategori ii dokter
Kategori ii dokterKategori ii dokter
Kategori ii dokter
 
Kategori i managemen
Kategori i managemenKategori i managemen
Kategori i managemen
 
Buku panduan klinikal imun 2015 pdf
Buku panduan klinikal imun 2015 pdfBuku panduan klinikal imun 2015 pdf
Buku panduan klinikal imun 2015 pdf
 
Buku panduan komunitas 2014
Buku panduan komunitas 2014Buku panduan komunitas 2014
Buku panduan komunitas 2014
 
Biodata mahasiswa baruu
Biodata mahasiswa baruuBiodata mahasiswa baruu
Biodata mahasiswa baruu
 
Angket skripsi 14 10-14
Angket skripsi 14 10-14Angket skripsi 14 10-14
Angket skripsi 14 10-14
 
Nilai imun jk
Nilai imun jkNilai imun jk
Nilai imun jk
 
Daftar nilai lecture blok sistem imun dan hematologi semester iii
Daftar nilai lecture blok sistem imun dan hematologi semester iiiDaftar nilai lecture blok sistem imun dan hematologi semester iii
Daftar nilai lecture blok sistem imun dan hematologi semester iii
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (19)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

Sop peemberian insulin

  • 1. SOP PEEMBERIAN INSULIN PENGERTIAN Insulin adalah hormon yang digunakan untuk mengobati diabetes mellitus. Actrapid Novolet : adalah insulin short acting yang dikemas dalam bentuk pulpen insulin khusus yang berisi 3 cc insulin. TUJUAN PEMERIKSAAN Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus. PERHATIAN : 1. Vial insulin yang tidak digunakan sebaiknya disimpan dilemari es. 2. Periksa vial insulin tiap kali akan digunakan (misalnya : adanya perubahan warna). 3. Pastikan jenis insulin yang akan digunakan dengan benar. 4. Insulin dengan kerja cepat (rapid-acting insulin) harus diberikan dalam 15 menit sebelum makan.Interval waktu yang direkomendasikan antara waktu pemberian injeksi dengan waktu makan adalah 30 menit. 5. Sebelum memberikan terapi insulin,periksa kembali hasil laboratorium (kadar gula darah). 6. Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia. Khusus Untuk Actrapid Novolet : 1. Actrapid Novolet yang tidak sedang digunakan harus disimpan dalam suhu 2 – 8 C dalam lemari pendingin (tidak boleh didalam freezer). 2. Actrapid Novolet yang sedang digunakan sebaiknya tidak disimpan dalam lemari pendingin. Actrapid Novolet dapat digunakan/dibawa oleh perawatdalam kondisi suhu ruangan (sampai dengan suhu 25 C) selama 4 minggu. 3. Jauh dari jangkauan anak-anak,tidak boleh terpapar dengan api,sinar matahari langsung,dan tidak boleh dibekukan. 4. Jangan menggunakan Actrapid Novolet jika cairan didalamnya tidak berwarna jernih lagi. 5. Kontraindikasi : Klien yang mengalami hipoglikemia dan hipersensitivitas terhadap human insulin. NO TINDAKAN BOBOT NILAI BOBOT X NILAI KETERANGAN I PENGKAJIAN 2 1. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi injeksi insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara pemberian, dan pendokumentasian). 2. Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu kerja, dan masa efek puncak insulin, serta efek samping yang mungkin timbul. 3. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin. 4. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi terhadap human insulin. 5. Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi. 6. Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada pengerasan atau penurunan jumlah jaringan. 7. Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemberian terapi insulin. 8. Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan yang telah dimakan klien. II INTERVENSI A. Persiapan Alat : 1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet). 2. Vial insulin.
  • 2. 3. Kapas + alkohol / alcohol swab. 4. Handscoen bersih. 5. Daftar / formulir obat klien. B. Persiapan Klien : 1. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur pemberian injeksi insulin. 2. Menutup sampiran (kalau perlu). 3 III IMPLEMENTASI 3 1. Mencuci tangan. 2. Memakai handscoen bersih. 3. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar obat klien/instruksi medik). 4. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema. 5. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat sebelumnya. 6. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm. 7. Mencubit kulittempatarea penyuntikan pada klien yang kurus dan regangkan kulitpada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak dominan. 8. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang domin secara lembut dan perlahan. 9. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol. 10. Membuang spuitke tempat yang telah ditentukan dalam keadaan jarum yang sudah tertutup dengan tutupnya. Khusus Insulin Pen (Actrapid Novolet) : 1. Memeriksa apakah Novoletberisi tipe insulin yang sesuai dengan kebutuhan. 2. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru. 3. Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar dengan indikator dosis. 4. Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada klien. Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan perawat saatb memutar cap Novolet menandakan 2 unit insulin telah tersedia). 11. Merapikan klien dan peralatan. 12. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan. IV EVALUASI 1 1. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang diberikan 30 menit setelah injeksi insulin dilakukan. 2. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada klien. 3. Menginspeksi tempatpenyuntikan dan mengamati apakah terjadi pembengkakan atau hematoma. V DOKUMENTASI 1 1. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin. 2. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin. 3. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin.
  • 3. VI SIKAP 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Berkomunikasi. 4. Mandiri. 5. Teliti. 6. Tanggap terhadap respon klien. 7. Rapih. 8. Menjaga privacy. 9. Sopan. TOTAL 10 (S.O.P) PEMERIKSAAN GULA DARAH NPP PENGERTIAN NPP (Nuchter Post Prandial) Adalah serangkaian tindakan untuk proses pemeriksaan gula darah klien dalam keadaan puasa dan 2 jam sesudah makan. Kadar gula darah ini memberikan gambaran tentang kemampuan fungsi metabolism tubuh. Kadar glukosa tidak stabil,bervariasi sesudah makan,maka kadar gula darah puasa dibutuhkan. Banyak faktor mempengaruhi kadar gula darah, tetapi pemeriksaan kadar gula darah paling sering digunakan untuk mendiagnosa dan manajeman klien dengan diabetes mellitus. Gula Darah Puasa Sekali kadar gula darah puasa meningkat, tidak dipertimbangkan untuk diagnosa, tetapi harus diulang. Bila kedua kali kadar gula darah puasa meningkat (> 126 mg/dL), ini menunjang diagnosa diabetes mellitus. Gula Darah 2 Jam PP Pemasukan makanan meningkatkan kadar gula darah, yang dapat menstimulasi pelepasan insulin.Kadar insulin memuncak paling sedikit1 jam sesudah makan dan akan normal kembali dalam 1,5 – 2 jam sesudah makan. Dapat sedikit memanjang pada individu yang lebih tua. Pemeriksaan gula darah 2 jam sesudah makan mengevaluasi apakah respon insulin terhadap pemasukan karbohidrat masih adekuat atau tidak. TUJUAN PEMERIKSAAN 1. Gula Darah Puasa : a. Untuk evaluasi duiagnosa dan manajemen klien dengan dibetes mellitus. b. Untuk menjadi data penunjang berbagai diagnosa medik. c. Untuk mengevaluasi kedekuatan terapi. 2. Gula Darah 2 Jam PP : a. Untuk mengevaluasi apakah respons insulin pada klien masih cukup adekuat terhadap pemasukan tinggi karbohidrat. b. Sebagai data penunjang untuk diagnosa diabetes mellitus. c. Untuk mengevaluasi manajeman klien dengan diabetes mellitus. NO TINDAKAN BOBOT NILAI BOBOT X NILAI KETERANGAN I PENGKAJIAN
  • 4. 1. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemeriksaan gula darah. 2. Mengkaji adanya tanda-tanda hipoglikemia / hiperglikemia. 3. Mengkaji pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemeriksaan gula darah sewaktu. 4. Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan yang telah dimakan klien. 2 II INTERVENSI 3 A. Persiapan Alat : 1. Formulir pemeriksaan gula darah dan urine (tandai pada pemeriksaan gula darah dan urine puasa dan gula darah dan urine 2 jam PP). 2. Bila menggunakan darah vena : Tabung kimia, spuit 2 cc, kapas alkohol, plester, tourniquet, nierbeken / bengkok, handscoen bersih, dan perlak/pengalas. 3. Bila menggunakan darah perifer : Glukometer, jarum (blood lancet), kapas alkohol,handscoen bersih, nierbeken, dan plester. 4. Bokal / pot urine untuk pemeriksaan. B. Persiapan Klien : 1. Menjelaskan kepada klien sehari sebelumnya (± pukul 20.00) akan dilakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah dan urine untuk memastikan apakah klien menderita diabetes mellitus. 2. Menganjurkan klien untuk puasa 6 – 7 jam (mulai ± pukul 24.00) sampai dengan pengambilan sampekl urine dan darah di pagi hari. Klien diperbolehkan hanya minum air putih saja (air yang tidak mengandung glukosa). III IMPLEMENTASI 3 1. Mencuci tangan. 2. Memakai handscoen bersih. 3. Megambil sampel darah dan urine sebanyak 2 kali, yaitu : saat klien puasa (± pukul 06.00), dan 2 jam sesudah makan (± pukul 11.00). 4. Mencatat jumlah urine saat pengambilan sampel urine. 5. Pengambilan sampel darah bila menggunakan darah vena : a. Memilih vena yang menjadi daerah punksi. b. Memasang perlak/pengalas diabawah vena yang menjadi area punksi. c. Melakukan pembendungan vena dengan menggunakan trorniquet. d. Mendesinfeksi area suntukan dengan menggunakan kapas alkohol. e. Mengambil darah vena sebanyak 2 cc lalu bersama formulir pemeriksaan kirim specimen ke laboratorium. 6. Bila menggunakan darah perifer : a. Membawa alat ke dekat klien. b. Memilih jari yang akan disuntik untuk pengambilan darah. c. Mendesinfeksi area sunt8kan dengan kapas alcohol. d. Menyuntik jari dengan menggunakan blood lancet lalu teteskan darah secukupnya pada stick glukometer. e. Baca dan catat hasil. 7. Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan plester. 8. Membereskan alat dan merapikan klien. 9. Melepaskan sarung tangan. 10. Mencuci tangan. IV EVALUASI
  • 5. 1. Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan sesudah prosedur. 2. Mengevaluasi hasil pemeriksaan dan laporkan bila hasil pemeriksaan abnormal. 1 V DOKUMENTASI 1 1. Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan sesudah prosedur. 2. Mencatat tanggal,waktu, hasil pemeriksaan, dan jumlah produksi urin saat pengambilan sampel. VI SIKAP 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Berkomunikasi. 4. Mandiri. 5. Teliti. 6. Tanggap terhadap respon klien. 7. Rapih. 8. Menjaga privacy. 9. Sopan. TOTAL 10