SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PERADILAN UMUM
PERADILA
N UMUM
■ Peradilan umum merupakan
salah satu lembaga pelaksana
kekuasaan kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan pada umumnya.
Pada umumnya, jika rakyat
melakukan suatu pelanggaran
atau kejahatan, maka menurut
peraturan dapat dihukum atau
dikenakan sanksi dan akan diadili
dalam lingkungan peradilan
umum. Saat ini peradilan umum
diatur berdasarkan UU No.2
tahun 1986 (Lembaran Negara
No. 20 tahun 1986). Lembaga
yang termasuk dalam peradilan
umum adalah Pengadilan Negeri
dan Pengadilan Tinggi.
PERADILA
N UMUM
1
• PENGADILAN
NEGERI
2
• PENGADILAN
TINGGI
1. PENGADILAN NEGERI
■ Pengadilan tingkat pertama adalah pengadilan negeri, yaitu suatu pengadilan
umum yang berfungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara
dalam tingkat pertama dari segala perkara perdata dan pidana sipil untuk
semua golongan penduduk (warga negara dan orang asing).
■ Kedudukan pengadilan negeri adalah di ibu kota kabupaten/kota dan daerah
hukumnya meliputi kabupaten/kota. Penempatan kejaksaan negeri pada tiap-
tiap pengadilan negeri adalah sebagai alat pemerintah yang bertindak sebagai
penuntut umum dalam suatu perkara pidana terhadap si pelanggar hukum.
■ Perkara-perkara dalam pengadilan negeri secara umum diadili oleh majelis
hakim yang terdiri atas satu hakim ketua dan dua hakim anggota, dibantu oleh
seorang panitera. Kecuali untuk masalah/perkara-perkara ringan yang ancaman
hukumannya kurang dari satu tahun, contohnya, perkara pelanggaran lalu
lintas. Untuk masalah atau perkara seperti ini, persidangannya dipimpin oleh
hakim tunggal (Summier).
2. PENGADILAN TINGGI
■ Pengadilan Tinggi merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan
Umum yang berkedudukan di ibu kota Provinsi sebagai Pengadilan Tingkat Banding
terhadap perkara-perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri. Pengadilan Tinggi juga
merupakan Pengadilan tingkat pertama dan terakhir mengenai sengketa kewenangan
mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.
■ Pengadilan tinggi biasanya hanya memeriksa atas dasar pemeriksaan berkas perkara,
walaupun tidak menutup kemungkinan menggelar persidangan seperti biasa. Empat
belas hari setelah vonis pengadilan negeri merupakan tenggang waktu yang biasa
dilakukan untuk mengajukan banding.
■ Susunan anggota yang ada pada pengadilan tinggi, yaitu :
1. Pimpinan (ketua pengadilan dan wakil ketua)
2. Hakim anggota
3. Panitera
4. Sekretaris.
■ Tugas dan wewenang pengadilan tinggi meliputi:
1. Memimpin pengadilan-pengadilan negeri di dalam daerah hukumnya;
2. Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana serta perdata di tingkat
banding
3. Memerintahkan agar mengirim berkas-berkas perkara dan surat surat untuk memberi
penilaian tentang kecakapan dan kerajinan para hakim;
4. Mengawasi perbuatan hakim pengadilan negeri di dalam daerah hukumnya;
5. Memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu kepada pengadilan
negeri dalam daerah hukumnya;
6. Mengadili di tingkat pertama dan terakhir serta memiliki kewenangan mengadili
antarperadilan negeri di daerah hukumnya;
7. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di dalam daerah hukumnya dan
menjaga supaya peradilan itu diselenggarakan dengan cara saksama dan wajar.
BAGAIMANA
PERADILAN
UMUM
BERACARA
?
[PERDATA]
TAHAP
PERTAMA,
MENERIMA
PERKARA
Pengajukan (perkara)
gugatan (pasal 118
HIR)
Pembayaran panjar
biaya perkara
Pendaftaran perkara
Penetapan majelis
hakim
Pengajuan panitera
sidang
Penetapan hari sidang
(Pasal 122 HIR)
Pemangilan pengugat
dan tergugat
TAHAPKEDUA
MEMERIKSA
PERKARA
(PASAL 372 HIR)
Pemeriksaan
pendahuluan
Pembacaan gugatan
Jawaban gugatan
Replik
Duplik
Pembuktian (Pasal
137, 172 & 176 HIR)
TAHAP KETIGA
MENYELESAIKA
N PERKARA
(PASAL 178 HIR)
Kesimpulan
Putusan hakim
BAGAIMANA
PERADILAN
UMUM
BERACARA
?
[PIDANA]
Tahap pertama
penyelidikan
perkara
Tahap kedua
yaitu penerimaan
perkara
Tahap ketiga
yaitu
pemeriksaan
perkara
Tahap keempat
penyelesaian
perkara
Tahap
pertama
penyelidikan
perkara
1. Penerimaan laporan atau pengaduan
2. Melakukan tindakan pertama saat terjadi peristiwa (pasal
106, 111 KUHAP)
3. Menyuruh berhenti atau memeriksa tanda pengenal
4. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan
dan penyitaan (Pasal 17, 20-31)
5. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat-surat (Pasal
128-130, Pasal 41-42 KUHAP)
6. Mengambil sidik jari dan memotret
7. mengambil untuk diperiksa sebagai tersangka atau saksi
(Pasal )
8. Mendatangkan seorang ahli yang diperlukan sehubungan
dengan pemeriksaaan
9. Mengadakan penghentian penyelidikan (Pasal 109 ayat 2
KUHAP)
10. Membuat Berita Acara Pemeriksaan (Pasal 8 jo Pasal 118
jo Pasal 138)
11. Menyerahkan BAP (dari kepolisian kepada jaksa) (Pasal 8
(2))
12. Kejaksaan melakukan pemeriksaan BAP, dan
memberikan penyelidikan lanjut
13. Kejaksaan menyerahkan BAP kepada pengadilan (Pasal
1 (7))
Tahap kedua
yaitu
penerimaan
perkara yang
terdiri dari:
1.Penyerahan BAP pada
panetra
2.Pendaftaran perkara
3.Penetapan Majelis
Hakim
4.Penunjukan panetra
sidang
5.Penetan hari sidang
6.Pemangilan pihak
Tahap
keempat
penyelesaian
perkara yang
terdiri dari:
Kesimpulan
Putusan
hakim
Tahap ketiga
yaitu
pemeriksaan
perkara yang
terdiri dari:
Pembacaan
gugatan
Jawaban
tergugat
Replik Duplik
Pembuktian
(Pasal 183-
202 KUHAP)
STUDI
KASUS DAN
ANALISA
[PERADILAN
UMUM]
■ Nenek Minah yang dilaporkan oleh Tarno
alias Nono, seorang mandor PT Rumpun
Sari Antan 4 karena mengambil tiga
buah kakao seberat 3 kg dari kebun milik
PT Rumpun Sari Antan 4. Kasus tersebut
telah ditangani oleh pihak Kejaksaan
Negeri Purwokerto. Dia di dakwah telah
mengambil barang milik orang lain tanpa
izin. Akibat perbuatannya itu, nenek
Minah di jerat Pasal 362 KUHP, dengan
ancaman hukuman 6 bulan penjara.
KASUS
STUDI
KASUS DAN
ANALISA
[PERADILAN
UMUM]
■ Berdasarkan kasus diatas dapat diketahui
bahwa kasus tersebut merupakan kasus
pidana yang melanggar Pasal 362 KUHP
yaitu tentang pencurian. Dimana Pasal 362
KUHP yang berbunyi : ”Barangsiapa
mengambil barang sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan
orang lain, dengan maksud untuk dimiliki
secara melawan hukum, diancam karena
pencurian, dengan pidana penjara paling
lama lima tahun atau denda paling banyak
enam puluh rupiah.”
■ Objek pencurian dari kasus tersebut yaitu
tiga buah kakao milik perkebunan PT
Rumpun Sari Antan 4. Sedangkan subjek
pencuriannya yaitu nenek Minah yang
dengan sengaja mengambil kakao dari
kebun milik PT Rumpun Sari Antan 4 untuk
dijadikan sebagai bibit di kebunnya sendiri.
Sehingga nenek Minah dikenakan sanksi
ancaman hukuman enam bulan penjara.
ANALISA KASUS

More Related Content

What's hot

2. kitab undang undang hukum pidana
2. kitab undang undang hukum pidana2. kitab undang undang hukum pidana
2. kitab undang undang hukum pidanaAdi Kuntarto
 
6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpid6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpidRonalto_Tan
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotoDnr Creatives
 
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
1 pengertiandan sumberhkacpid
1 pengertiandan sumberhkacpid1 pengertiandan sumberhkacpid
1 pengertiandan sumberhkacpidRonalto_Tan
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterFenti Anita Sari
 
Upaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaUpaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaIca Diennissa
 
Pertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengPertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengyudikrismen1
 
Kitab undang undang hukum acara pidana kuhap
Kitab undang undang hukum acara pidana kuhapKitab undang undang hukum acara pidana kuhap
Kitab undang undang hukum acara pidana kuhapaanpalisury
 
8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahanan8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahananRonalto_Tan
 

What's hot (18)

2. kitab undang undang hukum pidana
2. kitab undang undang hukum pidana2. kitab undang undang hukum pidana
2. kitab undang undang hukum pidana
 
Kuhp
KuhpKuhp
Kuhp
 
Uu 04 04
Uu 04 04Uu 04 04
Uu 04 04
 
Uu 04 1959
Uu 04 1959Uu 04 1959
Uu 04 1959
 
6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpid6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpid
 
2 kekuasaan pengadilan
2 kekuasaan pengadilan2 kekuasaan pengadilan
2 kekuasaan pengadilan
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyoto
 
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
 
1 pengertiandan sumberhkacpid
1 pengertiandan sumberhkacpid1 pengertiandan sumberhkacpid
1 pengertiandan sumberhkacpid
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
 
KUHP
KUHPKUHP
KUHP
 
Upaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaUpaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidana
 
Kitab undang
Kitab undangKitab undang
Kitab undang
 
Pertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengPertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana peng
 
Uu 02 1986
Uu 02 1986Uu 02 1986
Uu 02 1986
 
Kitab undang undang hukum acara pidana kuhap
Kitab undang undang hukum acara pidana kuhapKitab undang undang hukum acara pidana kuhap
Kitab undang undang hukum acara pidana kuhap
 
Kuhap
KuhapKuhap
Kuhap
 
8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahanan8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahanan
 

Similar to D1 Pajak: Peradilan Umum

[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di IndonesiaAlifia Putri Yudanti
 
Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2Dzikri Fauzi
 
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIALEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIAShauqina Saraya
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxBrannessIrnando1
 
Bahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acaraBahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acaraFakhrul Rozi
 
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxtata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxFitriaRisqiAlmadhani
 
DASAR PENGENALAN KEKUASAAN KEHAKIMAN
DASAR PENGENALAN KEKUASAAN KEHAKIMANDASAR PENGENALAN KEKUASAAN KEHAKIMAN
DASAR PENGENALAN KEKUASAAN KEHAKIMANRafi Muhammad Ave
 
Babii.sis.hukumperad.nas
Babii.sis.hukumperad.nasBabii.sis.hukumperad.nas
Babii.sis.hukumperad.nasAwis Mirad
 
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.pptBAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt23NurrohmahAzizahRaf
 
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdftugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdfdeviastrid1
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.pptSneekPeak
 
Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13
Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13
Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13Ilham Mustafa
 
Bab 6. sis. hukum & perad. nas
Bab 6. sis. hukum & perad. nas Bab 6. sis. hukum & perad. nas
Bab 6. sis. hukum & perad. nas Pyo Jihoon
 

Similar to D1 Pajak: Peradilan Umum (20)

[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
 
Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2
 
hukum bisnis
hukum bisnishukum bisnis
hukum bisnis
 
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIALEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
 
PKN TGL 25-10-2022.pptx
PKN TGL 25-10-2022.pptxPKN TGL 25-10-2022.pptx
PKN TGL 25-10-2022.pptx
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 
Bahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acaraBahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acara
 
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxtata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
 
Uu 15 1961
Uu 15 1961Uu 15 1961
Uu 15 1961
 
DASAR PENGENALAN KEKUASAAN KEHAKIMAN
DASAR PENGENALAN KEKUASAAN KEHAKIMANDASAR PENGENALAN KEKUASAAN KEHAKIMAN
DASAR PENGENALAN KEKUASAAN KEHAKIMAN
 
Babii.sis.hukumperad.nas
Babii.sis.hukumperad.nasBabii.sis.hukumperad.nas
Babii.sis.hukumperad.nas
 
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.pptBAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
 
Kwn kelompk
Kwn kelompkKwn kelompk
Kwn kelompk
 
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdftugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
Lembaga peradilan
Lembaga peradilanLembaga peradilan
Lembaga peradilan
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
 
Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13
Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13
Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13
 
Bab 6. sis. hukum & perad. nas
Bab 6. sis. hukum & perad. nas Bab 6. sis. hukum & perad. nas
Bab 6. sis. hukum & perad. nas
 

More from Nur Rina Martyas Ningrum

D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan FiskalD1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan FiskalNur Rina Martyas Ningrum
 
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...Nur Rina Martyas Ningrum
 
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat DikreditkanD1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat DikreditkanNur Rina Martyas Ningrum
 
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKPD1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKPNur Rina Martyas Ningrum
 

More from Nur Rina Martyas Ningrum (20)

D1 Pajak: Tax Ratio
D1 Pajak: Tax RatioD1 Pajak: Tax Ratio
D1 Pajak: Tax Ratio
 
D1 Pajak: Sumber Sumber Penerimaan Negara
D1 Pajak: Sumber Sumber Penerimaan NegaraD1 Pajak: Sumber Sumber Penerimaan Negara
D1 Pajak: Sumber Sumber Penerimaan Negara
 
X: Sumber Hukum Formal
X: Sumber Hukum FormalX: Sumber Hukum Formal
X: Sumber Hukum Formal
 
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan FiskalD1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
 
D1 Pajak: Peradilan Tata Usaha Negara
D1 Pajak: Peradilan Tata Usaha NegaraD1 Pajak: Peradilan Tata Usaha Negara
D1 Pajak: Peradilan Tata Usaha Negara
 
D1 Pajak: Peradilan Pajak
D1 Pajak: Peradilan PajakD1 Pajak: Peradilan Pajak
D1 Pajak: Peradilan Pajak
 
D1 Pajak: Peradilan Militer
D1 Pajak: Peradilan MiliterD1 Pajak: Peradilan Militer
D1 Pajak: Peradilan Militer
 
D1 Pajak: Peradilan International
D1 Pajak: Peradilan InternationalD1 Pajak: Peradilan International
D1 Pajak: Peradilan International
 
D1 Pajak: Peradilan Agama
D1 Pajak: Peradilan AgamaD1 Pajak: Peradilan Agama
D1 Pajak: Peradilan Agama
 
D1 Pajak: Asas kekuasaan kehakiman
D1 Pajak: Asas kekuasaan kehakimanD1 Pajak: Asas kekuasaan kehakiman
D1 Pajak: Asas kekuasaan kehakiman
 
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
 
D1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
D1 Pajak: Pajak Bumi dan BangunanD1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
D1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
 
D1 Pajak: Mahkamah Konstitusi
D1 Pajak: Mahkamah KonstitusiD1 Pajak: Mahkamah Konstitusi
D1 Pajak: Mahkamah Konstitusi
 
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat DikreditkanD1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
 
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKPD1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
 
D1 Pajak: Hukum Pajak
D1 Pajak: Hukum PajakD1 Pajak: Hukum Pajak
D1 Pajak: Hukum Pajak
 
X: Kerajaan Banten
X: Kerajaan BantenX: Kerajaan Banten
X: Kerajaan Banten
 
X: Penerapan Trigonometri
X: Penerapan TrigonometriX: Penerapan Trigonometri
X: Penerapan Trigonometri
 
X: Kerajaan Panjalu
X: Kerajaan PanjaluX: Kerajaan Panjalu
X: Kerajaan Panjalu
 
X: Perkembangan Teori Atom
X: Perkembangan Teori AtomX: Perkembangan Teori Atom
X: Perkembangan Teori Atom
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

D1 Pajak: Peradilan Umum

  • 2. PERADILA N UMUM ■ Peradilan umum merupakan salah satu lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya. Pada umumnya, jika rakyat melakukan suatu pelanggaran atau kejahatan, maka menurut peraturan dapat dihukum atau dikenakan sanksi dan akan diadili dalam lingkungan peradilan umum. Saat ini peradilan umum diatur berdasarkan UU No.2 tahun 1986 (Lembaran Negara No. 20 tahun 1986). Lembaga yang termasuk dalam peradilan umum adalah Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi.
  • 4. 1. PENGADILAN NEGERI ■ Pengadilan tingkat pertama adalah pengadilan negeri, yaitu suatu pengadilan umum yang berfungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara dalam tingkat pertama dari segala perkara perdata dan pidana sipil untuk semua golongan penduduk (warga negara dan orang asing). ■ Kedudukan pengadilan negeri adalah di ibu kota kabupaten/kota dan daerah hukumnya meliputi kabupaten/kota. Penempatan kejaksaan negeri pada tiap- tiap pengadilan negeri adalah sebagai alat pemerintah yang bertindak sebagai penuntut umum dalam suatu perkara pidana terhadap si pelanggar hukum. ■ Perkara-perkara dalam pengadilan negeri secara umum diadili oleh majelis hakim yang terdiri atas satu hakim ketua dan dua hakim anggota, dibantu oleh seorang panitera. Kecuali untuk masalah/perkara-perkara ringan yang ancaman hukumannya kurang dari satu tahun, contohnya, perkara pelanggaran lalu lintas. Untuk masalah atau perkara seperti ini, persidangannya dipimpin oleh hakim tunggal (Summier).
  • 5. 2. PENGADILAN TINGGI ■ Pengadilan Tinggi merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di ibu kota Provinsi sebagai Pengadilan Tingkat Banding terhadap perkara-perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri. Pengadilan Tinggi juga merupakan Pengadilan tingkat pertama dan terakhir mengenai sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya. ■ Pengadilan tinggi biasanya hanya memeriksa atas dasar pemeriksaan berkas perkara, walaupun tidak menutup kemungkinan menggelar persidangan seperti biasa. Empat belas hari setelah vonis pengadilan negeri merupakan tenggang waktu yang biasa dilakukan untuk mengajukan banding. ■ Susunan anggota yang ada pada pengadilan tinggi, yaitu : 1. Pimpinan (ketua pengadilan dan wakil ketua) 2. Hakim anggota 3. Panitera 4. Sekretaris.
  • 6. ■ Tugas dan wewenang pengadilan tinggi meliputi: 1. Memimpin pengadilan-pengadilan negeri di dalam daerah hukumnya; 2. Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana serta perdata di tingkat banding 3. Memerintahkan agar mengirim berkas-berkas perkara dan surat surat untuk memberi penilaian tentang kecakapan dan kerajinan para hakim; 4. Mengawasi perbuatan hakim pengadilan negeri di dalam daerah hukumnya; 5. Memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu kepada pengadilan negeri dalam daerah hukumnya; 6. Mengadili di tingkat pertama dan terakhir serta memiliki kewenangan mengadili antarperadilan negeri di daerah hukumnya; 7. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di dalam daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu diselenggarakan dengan cara saksama dan wajar.
  • 7. BAGAIMANA PERADILAN UMUM BERACARA ? [PERDATA] TAHAP PERTAMA, MENERIMA PERKARA Pengajukan (perkara) gugatan (pasal 118 HIR) Pembayaran panjar biaya perkara Pendaftaran perkara Penetapan majelis hakim Pengajuan panitera sidang Penetapan hari sidang (Pasal 122 HIR) Pemangilan pengugat dan tergugat TAHAPKEDUA MEMERIKSA PERKARA (PASAL 372 HIR) Pemeriksaan pendahuluan Pembacaan gugatan Jawaban gugatan Replik Duplik Pembuktian (Pasal 137, 172 & 176 HIR) TAHAP KETIGA MENYELESAIKA N PERKARA (PASAL 178 HIR) Kesimpulan Putusan hakim
  • 8. BAGAIMANA PERADILAN UMUM BERACARA ? [PIDANA] Tahap pertama penyelidikan perkara Tahap kedua yaitu penerimaan perkara Tahap ketiga yaitu pemeriksaan perkara Tahap keempat penyelesaian perkara
  • 9. Tahap pertama penyelidikan perkara 1. Penerimaan laporan atau pengaduan 2. Melakukan tindakan pertama saat terjadi peristiwa (pasal 106, 111 KUHAP) 3. Menyuruh berhenti atau memeriksa tanda pengenal 4. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan (Pasal 17, 20-31) 5. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat-surat (Pasal 128-130, Pasal 41-42 KUHAP) 6. Mengambil sidik jari dan memotret 7. mengambil untuk diperiksa sebagai tersangka atau saksi (Pasal ) 8. Mendatangkan seorang ahli yang diperlukan sehubungan dengan pemeriksaaan 9. Mengadakan penghentian penyelidikan (Pasal 109 ayat 2 KUHAP) 10. Membuat Berita Acara Pemeriksaan (Pasal 8 jo Pasal 118 jo Pasal 138) 11. Menyerahkan BAP (dari kepolisian kepada jaksa) (Pasal 8 (2)) 12. Kejaksaan melakukan pemeriksaan BAP, dan memberikan penyelidikan lanjut 13. Kejaksaan menyerahkan BAP kepada pengadilan (Pasal 1 (7))
  • 10. Tahap kedua yaitu penerimaan perkara yang terdiri dari: 1.Penyerahan BAP pada panetra 2.Pendaftaran perkara 3.Penetapan Majelis Hakim 4.Penunjukan panetra sidang 5.Penetan hari sidang 6.Pemangilan pihak
  • 12. Tahap ketiga yaitu pemeriksaan perkara yang terdiri dari: Pembacaan gugatan Jawaban tergugat Replik Duplik Pembuktian (Pasal 183- 202 KUHAP)
  • 13. STUDI KASUS DAN ANALISA [PERADILAN UMUM] ■ Nenek Minah yang dilaporkan oleh Tarno alias Nono, seorang mandor PT Rumpun Sari Antan 4 karena mengambil tiga buah kakao seberat 3 kg dari kebun milik PT Rumpun Sari Antan 4. Kasus tersebut telah ditangani oleh pihak Kejaksaan Negeri Purwokerto. Dia di dakwah telah mengambil barang milik orang lain tanpa izin. Akibat perbuatannya itu, nenek Minah di jerat Pasal 362 KUHP, dengan ancaman hukuman 6 bulan penjara. KASUS
  • 14. STUDI KASUS DAN ANALISA [PERADILAN UMUM] ■ Berdasarkan kasus diatas dapat diketahui bahwa kasus tersebut merupakan kasus pidana yang melanggar Pasal 362 KUHP yaitu tentang pencurian. Dimana Pasal 362 KUHP yang berbunyi : ”Barangsiapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah.” ■ Objek pencurian dari kasus tersebut yaitu tiga buah kakao milik perkebunan PT Rumpun Sari Antan 4. Sedangkan subjek pencuriannya yaitu nenek Minah yang dengan sengaja mengambil kakao dari kebun milik PT Rumpun Sari Antan 4 untuk dijadikan sebagai bibit di kebunnya sendiri. Sehingga nenek Minah dikenakan sanksi ancaman hukuman enam bulan penjara. ANALISA KASUS