Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
1. ENDODONTIC
MANAGEMENT OF
UNUSUAL LARGE PULP
STONE IN MANDIBULAR
CANINE- A CASE REPORT
Journal Reading
Nama : Johanes Budiman Khuana
NIM : 041051810075
KBK : 15
Dosen Pembimbing :
Drg. Elline, Sp.KG(K)
2. PENDAHULUAN
• Pulp Stone suatu kalsifikasi yang muncul di dalam jaringan pulpa dan dapat juga
melekat atau bahkan tertanam di dalam dentin
• Pulp stone telah ditemukan dengan prevalensi sebanyak 46,1% pada dewasa muda dan
sangat mengganggu dalam keberhasilan perawatan endodonti
3. STUDI KASUS
Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke Departemen Konservatif Dentistry
dan Endodontik dengan keluhan utama nyeri dan bengkak pada regio kaninus
kanan bawah sejak 3 hari lalu.
Riwayat trauma jatuh 1 tahun lalu
Nyeri saat mengunyah makanan dan meningkat pada perubahan thermal
4. STUDI KASUS
Pemeriksaan :
• IO : - Obliterasi vestibulum pada regio 4 daerah gigi
kaninus & nyeri saat perkusi
- Vitalitas pulpa Uji listrik dan thermal (-)
• Radiograf Periapikal : Radiolusensi periapical difuse +
radiopak ruang pulpa
Diagnosa : Nekrosis pulpa disertai dengan abses
dentoalveolar akut dan pulp stone
5. TATALAKSANA KASUS
1. Dilakukan anestesi infiltrasi + pemasangan rubber dam
2. Dilakukan preparasi akses kavitas dengan round bur diamond no.2
adanya Pulp Stone Kamar pulpa tdk. Terlihat deviasi
3. Untuk mencegah hilangnya struktur gigi lebih lanjut > dental operating microscope
6. TATALAKSANA KASUS
4. Setelah sudah terlihat & perluasan kavitas secara hati-hati, EDTA 17% digunakan di
kamar pulpa untuk melunakkan ruang antara pulp stone dan dinding saluran akar
5. Ruang antara pulp stone dan dinding saluran akar dilonggarkan menggunakan k-file
no. 10, dan kemudian dengan H-file no. 20 dilewatkan secara perlahan sampai keluar
sepenuhnya
8. TATALAKSANA KASUS
6. PK ditentukan dan dilanjutkan dengan preparasi saluran akar dengan irigasi berurutan
dengan EDTA 17 % dan sodium hypochlorite 1 %
7. Ditempatkan medikamen kalsium hidroksida (CaOH2) dan di TS
8. Pada pertemuan selanjutnya dilakukan obturasi dengan pemadatan lateral dan rongga
akses direstorasi menggunakan resin komposit
10. PEMBAHASAN
Pulp stone adalah kalsifikasi yang terbentuk di kamar pulpa atau
saluran akar dan mungkin ada secara bebas di dalam jaringan pulpa
atau mungkin melekat atau tertanam di dalam dentin
Pulp stone juga disebut dentikel dan ukurannya bervariasi. Kehadiran
dari pulp stone sering terlihat pada pemeriksaan radiograf bitewing
dan periapical
11. PEMBAHASAN
Etiologi dari pembentukan pulp stone tidak jelas dan
menimbulkan kontroversial. Faktor etiologi umum :
degenerasi pulpa, usia, gangguan peredaran darah,
pergerakan gigi ortodontik, karies, peradangan pulpa kronis
Pulp stone dapat terjadi pada satu atau lebih gigi, juga pada
gigi yang impaksi atau erupsi
12. PEMBAHASAN
• Penting untuk menginterpretasukan
radiograf pra-operasi, terutama dengan
adanya kalsifikasi pulpa
• Kalsifikasi pada pulpa mengurangi
komponen seluler pulpa dan mengganggu
vaskularisasi jaringan ikat sekitarnya >
direct pulp capping menjadi kurang berhasil
Pentingnya
pulp stone
selama
perawatan
endodontik :
13. PEMBAHASAN
Kalsifikasi pulpa menyumbat saluran akar
dan dapat membuat deteksi saluran
menjadi sulit, terutama pada gigi molar.
Hal ini dapat menyebabkan kesalahan
iatrogenic seperti tercongkel atau perforasi
Pembesaran dan penerangan membantu
dalam pengelolaan kalsifikasi pulpa yang
parah dan mengurangi kesalahan selama
perawatan
14. KESIMPULAN
Journal ini menjelaskan bagaimana cara penanganan perawatan endodontik yang disertai
dengan adanya pulp stone. Pasien pada kasus ini harus dirujuk untuk evaluasi genetik,
karena kondisi ini sebagian besar terkait dengan kelainan sistemik atau genetik. Pulp stone
jarang menyebabkan nyeri, tetapi dapat menghambat instrumentasi saluran akar.
16. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ahmad Sugiarto
Umur : 14 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum menikah
Agama : Muslim
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan terakhir : SMP
17. KELUHAN
UTAMA
Pasien ingin menambal gigi
depannya yang berwarna
kehitaman akibat jatuh dan dulunya
pernah terasa sakit namun
sekarang sudah tidak sakit lagi
sejak 2 tahun yang lalu
18. ANAMNESIS
Pasien laki-laki berusia 14 tahun datang dengan keluhan gigi depan atas kiri yang
berwana kehitaman dan ingin ditambal. Sebelumnya pasien pernah terasa sakit namun
sekarang sudah tidak lagi terasa sakit sejak 2 tahun lalu
20. PEMERIKSAAN KLINIS
Gigi 21
1. Tes vitalitas
• Sondasi (-)
• Dingin (-)
2. Tes Jaringan Pendukung
• Perkusi (+)
• Tekan (+)
3. Perubahan Warna (+)
4. Nyeri (-)
21. PENATALAKSANAAN KERJA
1. Memperkenalkan diri sebagai operator
2. Melakukan anamnesis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang, dan pengisian
status rekam medis
3. Meminta pasien untuk mengisi informed consent
24. PENATALAKSANAAN KERJA
6. Persiapan alat dan bahan
Alat :
- Alat standar
- Cotton pellet dan cotton roll
- Glass plate
- Bur metal, fissure bur, endo access bur
- Rubber dam
- Plastis Filling
- Light cure
- Spatula
- Dental floss
- Selluloid strip
- Apex Locator
- K-file & jarum ekstirpasi
- Syringe dan jarum irigasi
- Paper point
Bahan :
- Etsa
- Bonding
- GIC (Barrier)
- Composite
- EDTA
- Larutan NaOCL 2.5 %
- Aquades
- Medikamen (CaOH2)
25. PENATALAKSANAAN KERJA
7. Melakukan pembersihan karies dengan
menggunakan round metal bur high speed
sampai pada jaringan affected dentin
8. Akses opening dengan endo access bur
highspeed searah sumbu gigi
9. Rapihkan dinding kamar pulpa sampai tidak
adanya undercut dengan tapered fissure bur
26. PENATALAKSANAAN
KERJA
10. Aplikasikan etsa pada seluruh
dinding kavitas selama 15 detik dan
dibilas
11. Lakukan pemasangan selluloid strip
pada sisi mesial gigi yang akan
ditambal
12. Aplikasikan bahan bonding pada
permukaan kavitas gigi dan light
cure selama 15 detik
13. Lakukan pembuatan artificial wall
dengan bahan resin komposit
27. PENATALAKSANAAN KERJA
14. Lakukan pemasangan rubber dam
15. Irigasi kavitas dengan cairan NaOCL 2,5%
16. Lakukan pemeriksaan panjang kerja pada foto
ronsen dan lakukan ekstripasi yang telah ditandai
dengan stoper sesuai PK
28. PENATALAKSANAAN
KERJA
17. Lakukan Kembali pengukuran PK dengan apex locator dan dipastikan
lagi pada pemeriksaan radiograf dengan menggunakan k-file
18. Tandai semua k-file dengan stoper lalu tentukan IAF (file terbesar
pertama yang dapat masuk sesuai PK tanpa hambatan)
19. Lakukan preparasi dengan K-file sampai 3 nomor diatas IAF (MAF)
sepanjang PK dan diirigasi dan direkapitulasi pada tiap tahapnya
29. PENATALAKSANAAN
KERJA
20. Preparasi dilanjutkan dengan setiap kenaikan 1 ukuran file,
PL dikurangi 1 mm dan rekapitulasi dengan MAF
sepanjang PK
21. Setelah selesai preparasi, lakukan penentuan gutaperca
master point dan dikonfirmasi dengan menggunakan
radiograf
22. Lakukan Kembali irigasi dan dikeringkan dengan
menggunakan paper point
23. Lakukan pemberian intracanal medikamen menggunakan
CaOH2 dan lakukan TS untuk kunjungan ke-2
30. PENATALAKSANAAN
KERJA
24. Lakukan pembongkaran TS dan diirigasi
menggunakan NaOCL 2,5% serta
aquades dan dikeringkan dengan paper
point
25. Memasukkan guttaperca master point
yang telah diulasi dengan semen dan
dimasukkan ke saliran akar sepanjang
PK dengan spreader (2mm < PK)
26. Tambahkan guttaperca tambahan
dengan spreader sampai naik 2-3 mm
dari reference point hingga padat
31. PENATALAKSANAAN
KERJA
27. Guttaperca dipotong dengan ekskavator yang sudah
dipanaskan sampai 1-2 mm dibawah orifis
28. Dilakukan penekanan pada guttaperca yang telah dipotong
dengan menggunakan plugger
29. Orifis ditutuo dengan menggunakan GIC sampai batas
kamar pulpa
30. TS dan dilakukan pemeriksaan oklusi pada pasien
31. Lakukan pemeriksaan ronsen setelah TS dan juga pada saat
kontrol untuk melihat kerapatan pengisian saluran akar
32. Daftar Pustaka
• Quock, R. L. 2015. Dental Caries: A current understanding and implications. Journal of Nature
and Science, I, 1-4.
• Glickman, G. 2009. Conference on Diagnostic Terminology: background and perspectives.
Journal of Endodontic, 35.
• Anna M, Johanna T. Bonding of composite resin luting cement to fiber reinforced composite
root canal posts. J Adhes Dent. 2004; 6: 319-25
• Hoen MM, Frank E. Contemporary endodontic retreatments: An analysis based on clinical
treatment findings. Journal Endod. 2002; 28: 834-7.
• Correia AMO, V. V. 2005. Aesthetic Restoration of Maxillary Incisors with Composites: Case
Report. Austin Journal Dent, II (1), 1-3. (Online), (www. austinpublishinggroup.com)
• Sornkul, E. a. 1992. Strength of roots before and after endodontic treatment and restoration.
Journal of Endodontics, 440- 443
• Sturdevant C, R. T. 2011. Sturdevant J. The Art and Science of Operative Dentistry. North
California: Elsevier.
• Jain P, Tajeswi S, E. a. 2018. Endodontic Management of Unusual Large Pulp Stone In
Mandibular Canine-A Case Report. J. Evolution Med. Dent. Sci, Vol 7.