SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Endodontik
Pengelolaan bahan dan alat konservasi
Tujuan pembelajaran
Supaya tahu tentang alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk
mendampingi dokter gigi spesialis konservasi gigi dalam bekerja.
Tahu tahapan kerja seorang dokter gigi spesialis konservasi sehingga
tanpa diminta sudah faham apa yang harus disiapkan.
Kompetensi DRG. Sp.KG
• PSA
• Bedah endodontik
• Apeksifikasi
• Eskom ( estetik komplek)
Endodontik
Endodontik merupakan bagian dari ilmu konservasi gigi yang
mempelajari tentang diagnosis, perawatan penyakit atau cedera pada
jaringan pulpa dan jaringan periapikal.
Tujuan perawatan endodontik
adalah mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima
secara biologi oleh jaringan disekitarnya. Gigi tidak menunjukkan
gejala, dapat berfungsi dan tidak ada tanda patologi yang lain
(Wintarsih dkk., 2009).
Kapan dilakukan
• Indikasi dilakukan perawatan saluran akar antara lain,
(1) gigi dengan kelainan jaringan pulpa berupa pulpitis ireversibel,
nekrosis pulpa, atau kelainan jaringan periapikal yang merupakan
kasus endodontik
(2) gigi tanpa kelainan jaringan pulpa atau jaringan periapikal, tapi
memerlukan perawatan endodontik untuk kebutuhan restorasi
berupa pasak
(3) gigi yang dipertahankan untuk menyangga overlay denture perlu
dilakukan dalam perawatan endodontik karena gigi akan di
preparasi sedemikian rupa sehingga melibatkan kamar pulpa (Lost
dkk., 2006).
Kontra indikasi
gigi yang tidak dapat direstorasi secara direct atau indirect,
jaringan penyangga periodentum tidak cukup,
gigi yang letaknya tidak strategis, misalnya malposisi.
saluran akar yang tidak dapat dipreparasi dan
perawatan bedah periapeks
Tahapan
1) Diagnosa :
Diagnosis adalah langkah pertama untuk perawatan yang benar.
Diagnosis meliputi pemeriksaan pasien dan pemeriksaan klinis.
Pemeriksaan pasien tidak hanya terbatas pada gigi dan sekitarnya
tetapi keadaan umum pasien harus dicatat.
Pemeriksaan pasien dengan kuisioner mengenai riwayat penyakit
dilakukan untuk mendapat informasi secara umum serta riwayat
kesehatan pasien sebelum memulai suatu perawatan gigi.
Pemeriksaan klinik yang dapat dilakukan yaitu, perkusi, palpasi,
radiografi, dan tes termal-dingin (Bence, 2005)
2) Tahap preparasi
Preparasi saluran akar meliputi pembersihan dan pembentukan
(biomekanis), disinfeksi.
Preparasi saluran akar bertujuan untuk membersihkan dan membentuk
saluran akar dalam mempersiapkan pengisian yang hermetis dengan
bahan dan teknik pengisian yang sesuai.
Tindakan preparasi yang kurang memadai akan menjadi penyebab
kegagalan perawatan (Walton dan Torabinejad, 2008).
Tahap pengisian (Obturasi)
• Bagian terakhir dari suatu perawatan endodontik adalah melakukan
pengisian saluran akar.
• Tujuan pengisian saluran akar yaitu menutup saluran akar secara tiga
dimensi dengan bahan yang kompatibel, dari kamar pulpa sampai ke
apeks (Tarigan, 2004).
Penyakit pulpa
• Pulpitis reversible
Pulpitis reversibel merupakan suatu kondisi inflamasi pulpa ringan
sampai sedang yang disebabkan oleh stimuli noksius, tetapi pulpa
mampu kembali pada keadaan tidak terinflamasi setelah stimuli
ditiadakan (Grossman dkk., 2012). Secara klinis rasa sakit yang tajam
sebentar (berlangsung hanya beberapa detik), tidak spontan dan peka
terhadap stimulus. Gambaran radiografis normal. Secara histologis
ditemukan adanya hiperemi (inflamasi sedang), terdapat dentin
reparatif, pembuluh darah melebar, ekstravasasi cairan udema, adanya
sel inflamasi (Walton dan Torabinejad, 2008).
Pulpitis ireversibel
• Pulpitis reversibel yang tidak dirawat akan berlanjut menjadi pulpitis
ireversibel. Pulpitis ireversibel adalah inflamasi pulpa yang berat
sehingga tidak akan pulih sekalipun penyebabnya dihilangkan
• Gejala klinis adanya nyeri spontan yang interminten atau terus
menerus tanpa ada stimulus eksternal. Nyerinya bisa tajam, tumpul
berbatas jelas, menyebar, bisa hanya beberapa menit atau berjam-
jam. Pemeriksaan radiografis menunjukkan sedikit penebalan
ligament periodontal, kadang-kadang erosi lamina dura (Walton dan
Torabinejad, 2008). Pemeriksaan histologis terlihat adanya daerah
abses atau nekrotik pada keadaan karies yang tidak dilakukan
perawatan dijumpai mikrorganisme, limfosit, sel plasma dan makrofag
(Grossman dkk., 2012).
Nekrosis pulpa
• Nekrosis pulpa adalah matinya jaringan pulpa seluruhnya atau
sebagian disebabkan adanya inflamasi atau injuri traumatik yang
menyebabkan infark iskemik dan mengakibatkan kematian pulpa.
Pemeriksaan radiografik tampak penebalan ligament periodontal dan
adanya radiolusensi periapikal. Tes vitalitas pulpa tidak memberi
respon. Pemeriksaan histologis adanya jaringan pulpa nekrotik, debris
selular, mikroorganisme terlihat didalam kavitas pulpa, jaringan
peripapikal normal atau menunjukkan sedikit inflamasi pada ligamen
periodontal. Pembukaan kavitas sering disertai adanya gas gangren
(Tarigan, 2004).
Ada pertanyaan atau
pernyataan ?
Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan
Tahap diagnosa
1. Kaca mulut
2. Sonde untuk melihat
sensitifitas dentin
1. Excavator
2. Pinset
3. Bur bulat
4. CE
5. Cotton pellet
Hasil diagnosa
• Pulpitis reversible (Kaping Pulpa)
Bahan :
Kalsium hidroksit
SIK Fuji 1
Tumpatan sementara
alkohol
Alat :
Plastis instrument
Ball aplikator
Agate spatula
Paper pad
Cotton pellet
Pulpitis irreversible (Devitalisasi pulpa)
Bahan :
Eugenol
Arsen
Tumpatan sementara
Cotton pellet
Alkohol
Kapas tipis
Alat :
Plastis instrumen
pinset
Nekrosis pulpa ( PSA)
Tahap preparasi
1. Bur bulat : membuka kamar pulpa
2. Smooth broach : melihat panjang akar
3. Jarum ekstirpasi (barber broach) : mengambil jaringan pulpa yang nekrosis
4. Apek locator : Panjang akar dengan satuan mm
5. K-file (hafalkan warna)
6. Protaper
7. Reamer (untuk mengurangi gutta percha) untuk preparasi pasak
8. Bahan irigasi : NaoCL, H2O2,EDTA
9. Jarum endodontic
10. Mikromotor low speed, kontra angel high speed
11. Bur untuk cavity entrance (endo acces, bur bulat, bur fissure)
12. Jarum miller halus untuk mengukur panjang kerja/mencari orifice gigi
13. Endo blok
STERILISASI RUANG PULPA
• Sterilisasi ruang pulpa dengan obat saluran akar dilakukan setelah
preparasi saluran akar selesai atau setiap antar kunjungan walaupun
preparasi saluran akar belum selesai.
• ChKM pada cotton pellet, peras dengan menjepitkan pada cotton roll
• Tumpatkan bahan tumpatan sementara pada kavitas sampai penuh
dan padat.
Alat dan bahan:
Paper point
PENGISIAN SALURAN AKAR
Teknik pengisian saluran akar kondensasi lateral dengan menggunakan
satu guttap percha utama, kemudian ditambahkan guttap percha
tambahan di sekelilingnya.
Untuk pengisian ini diperlukan alat spreader.
Pasta sealer :
Endometasone
Menggunakan lentulo
Tahap pengisian saluran akar
- Bongkar tumpatan sementara dengan bur dan ekskavator
- Irigasi saluran akar dengan NaOCl
- Rekapitulasi saluran akar –
- Irigasi saluran akar dengan NaOCl –
- Lakukan pencampuran pasta saluran akar sesuai petunjuk pabrik
- Ulasi dinding saluran akar dengan pasta saluran akar menggunakan jarum lentulo. –
- Guttap percha utama yang telah diolesi pasta saluran akar dimasukkan ke dalam saluran akar
sampai menunjukkan initial fit yang baik di daerah apikal.
- Spreader dimasukkan sampai 2mm dari panjang kerja, disela dinding saluran akar dan guttap
percha, ditekan kearah lateral untuk memberikan tempat bagi guttap percha tambahan. –
- Selanjutnya guttap percha tambahan dimasukkan dan ditekan lagi kearah lateral dengan
menggunakan spreader tadi sampai saluran akar penuh dan padat. –
- Guttap percha dipotong 1-2 mm dibawah dasar ruang pulpa (sebatas orifice) dengan ekskavator
yang ujungnya telah dipanaskan diatas api bunsen brander sampai membara. Pilih diameter
ekskavator yang dapat dengan mudah masuk kedalam kavitas ruang pulpa. - Tekan guttap percha
dengan plugger sampai ± 1 mm di bawah orifice
- - Isi kavitas dengan cotton pellet sampai penuh
Tugas
1. Cari gambar untuk alat dan bahan perawatan PSA dan
kegunaannya.
Contoh : K-file untuk preparasi saluran akar.
2. Cari langkah langkah tahapan dalam PSA dan alat dan bahan yang
diperlukan.
Dikumpulkan Kamis, 10 februari 2022, via drive.

More Related Content

Similar to .trashed-Endodontik.pptx

Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
WelliSusanto
 
Prosedur Perwatan Saluran Akar
Prosedur Perwatan Saluran AkarProsedur Perwatan Saluran Akar
Prosedur Perwatan Saluran Akar
dhoan Evridho
 
Selasa,, askep pada klien dengan gangguan repirasi kanker paru2 fitri2 ereke
Selasa,, askep pada klien dengan gangguan repirasi kanker paru2 fitri2 erekeSelasa,, askep pada klien dengan gangguan repirasi kanker paru2 fitri2 ereke
Selasa,, askep pada klien dengan gangguan repirasi kanker paru2 fitri2 ereke
Operator Warnet Vast Raha
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
07051994
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
RSIGM
 
Asuhan keperawatan periapendiks infiltat
Asuhan keperawatan periapendiks infiltatAsuhan keperawatan periapendiks infiltat
Asuhan keperawatan periapendiks infiltat
yuli pratiwi
 

Similar to .trashed-Endodontik.pptx (20)

Kuretase
KuretaseKuretase
Kuretase
 
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
 
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptx
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptxEvidence Based-Dentistry 201.2.pptx
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptx
 
Regenerasi
RegenerasiRegenerasi
Regenerasi
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
 
ppt refrat 2 rsk1 epos.pptx
ppt refrat 2 rsk1 epos.pptxppt refrat 2 rsk1 epos.pptx
ppt refrat 2 rsk1 epos.pptx
 
Prosedur Perwatan Saluran Akar
Prosedur Perwatan Saluran AkarProsedur Perwatan Saluran Akar
Prosedur Perwatan Saluran Akar
 
Skenario 1
Skenario 1Skenario 1
Skenario 1
 
Selasa,, askep pada klien dengan gangguan repirasi kanker paru2 fitri2 ereke
Selasa,, askep pada klien dengan gangguan repirasi kanker paru2 fitri2 erekeSelasa,, askep pada klien dengan gangguan repirasi kanker paru2 fitri2 ereke
Selasa,, askep pada klien dengan gangguan repirasi kanker paru2 fitri2 ereke
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
Presentation of my mini research
Presentation of my mini researchPresentation of my mini research
Presentation of my mini research
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
 
evaluasi perawatan akar gigi.pptx
evaluasi perawatan akar gigi.pptxevaluasi perawatan akar gigi.pptx
evaluasi perawatan akar gigi.pptx
 
Asuhan keperawatan periapendiks infiltat
Asuhan keperawatan periapendiks infiltatAsuhan keperawatan periapendiks infiltat
Asuhan keperawatan periapendiks infiltat
 
Askep serumen
Askep serumenAskep serumen
Askep serumen
 
Polip gaster
Polip gasterPolip gaster
Polip gaster
 
18247 42914-1-pb
18247 42914-1-pb18247 42914-1-pb
18247 42914-1-pb
 
Otoskopi Audiometri
Otoskopi AudiometriOtoskopi Audiometri
Otoskopi Audiometri
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
hurufd86
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
wisanggeni19
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 

.trashed-Endodontik.pptx

  • 2. Tujuan pembelajaran Supaya tahu tentang alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk mendampingi dokter gigi spesialis konservasi gigi dalam bekerja. Tahu tahapan kerja seorang dokter gigi spesialis konservasi sehingga tanpa diminta sudah faham apa yang harus disiapkan. Kompetensi DRG. Sp.KG • PSA • Bedah endodontik • Apeksifikasi • Eskom ( estetik komplek)
  • 3. Endodontik Endodontik merupakan bagian dari ilmu konservasi gigi yang mempelajari tentang diagnosis, perawatan penyakit atau cedera pada jaringan pulpa dan jaringan periapikal. Tujuan perawatan endodontik adalah mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologi oleh jaringan disekitarnya. Gigi tidak menunjukkan gejala, dapat berfungsi dan tidak ada tanda patologi yang lain (Wintarsih dkk., 2009).
  • 4. Kapan dilakukan • Indikasi dilakukan perawatan saluran akar antara lain, (1) gigi dengan kelainan jaringan pulpa berupa pulpitis ireversibel, nekrosis pulpa, atau kelainan jaringan periapikal yang merupakan kasus endodontik (2) gigi tanpa kelainan jaringan pulpa atau jaringan periapikal, tapi memerlukan perawatan endodontik untuk kebutuhan restorasi berupa pasak (3) gigi yang dipertahankan untuk menyangga overlay denture perlu dilakukan dalam perawatan endodontik karena gigi akan di preparasi sedemikian rupa sehingga melibatkan kamar pulpa (Lost dkk., 2006).
  • 5. Kontra indikasi gigi yang tidak dapat direstorasi secara direct atau indirect, jaringan penyangga periodentum tidak cukup, gigi yang letaknya tidak strategis, misalnya malposisi. saluran akar yang tidak dapat dipreparasi dan perawatan bedah periapeks
  • 6. Tahapan 1) Diagnosa : Diagnosis adalah langkah pertama untuk perawatan yang benar. Diagnosis meliputi pemeriksaan pasien dan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan pasien tidak hanya terbatas pada gigi dan sekitarnya tetapi keadaan umum pasien harus dicatat. Pemeriksaan pasien dengan kuisioner mengenai riwayat penyakit dilakukan untuk mendapat informasi secara umum serta riwayat kesehatan pasien sebelum memulai suatu perawatan gigi. Pemeriksaan klinik yang dapat dilakukan yaitu, perkusi, palpasi, radiografi, dan tes termal-dingin (Bence, 2005)
  • 7. 2) Tahap preparasi Preparasi saluran akar meliputi pembersihan dan pembentukan (biomekanis), disinfeksi. Preparasi saluran akar bertujuan untuk membersihkan dan membentuk saluran akar dalam mempersiapkan pengisian yang hermetis dengan bahan dan teknik pengisian yang sesuai. Tindakan preparasi yang kurang memadai akan menjadi penyebab kegagalan perawatan (Walton dan Torabinejad, 2008).
  • 8. Tahap pengisian (Obturasi) • Bagian terakhir dari suatu perawatan endodontik adalah melakukan pengisian saluran akar. • Tujuan pengisian saluran akar yaitu menutup saluran akar secara tiga dimensi dengan bahan yang kompatibel, dari kamar pulpa sampai ke apeks (Tarigan, 2004).
  • 9. Penyakit pulpa • Pulpitis reversible Pulpitis reversibel merupakan suatu kondisi inflamasi pulpa ringan sampai sedang yang disebabkan oleh stimuli noksius, tetapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak terinflamasi setelah stimuli ditiadakan (Grossman dkk., 2012). Secara klinis rasa sakit yang tajam sebentar (berlangsung hanya beberapa detik), tidak spontan dan peka terhadap stimulus. Gambaran radiografis normal. Secara histologis ditemukan adanya hiperemi (inflamasi sedang), terdapat dentin reparatif, pembuluh darah melebar, ekstravasasi cairan udema, adanya sel inflamasi (Walton dan Torabinejad, 2008).
  • 10. Pulpitis ireversibel • Pulpitis reversibel yang tidak dirawat akan berlanjut menjadi pulpitis ireversibel. Pulpitis ireversibel adalah inflamasi pulpa yang berat sehingga tidak akan pulih sekalipun penyebabnya dihilangkan • Gejala klinis adanya nyeri spontan yang interminten atau terus menerus tanpa ada stimulus eksternal. Nyerinya bisa tajam, tumpul berbatas jelas, menyebar, bisa hanya beberapa menit atau berjam- jam. Pemeriksaan radiografis menunjukkan sedikit penebalan ligament periodontal, kadang-kadang erosi lamina dura (Walton dan Torabinejad, 2008). Pemeriksaan histologis terlihat adanya daerah abses atau nekrotik pada keadaan karies yang tidak dilakukan perawatan dijumpai mikrorganisme, limfosit, sel plasma dan makrofag (Grossman dkk., 2012).
  • 11. Nekrosis pulpa • Nekrosis pulpa adalah matinya jaringan pulpa seluruhnya atau sebagian disebabkan adanya inflamasi atau injuri traumatik yang menyebabkan infark iskemik dan mengakibatkan kematian pulpa. Pemeriksaan radiografik tampak penebalan ligament periodontal dan adanya radiolusensi periapikal. Tes vitalitas pulpa tidak memberi respon. Pemeriksaan histologis adanya jaringan pulpa nekrotik, debris selular, mikroorganisme terlihat didalam kavitas pulpa, jaringan peripapikal normal atau menunjukkan sedikit inflamasi pada ligamen periodontal. Pembukaan kavitas sering disertai adanya gas gangren (Tarigan, 2004).
  • 13. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan Tahap diagnosa 1. Kaca mulut 2. Sonde untuk melihat sensitifitas dentin 1. Excavator 2. Pinset 3. Bur bulat 4. CE 5. Cotton pellet
  • 14. Hasil diagnosa • Pulpitis reversible (Kaping Pulpa) Bahan : Kalsium hidroksit SIK Fuji 1 Tumpatan sementara alkohol Alat : Plastis instrument Ball aplikator Agate spatula Paper pad Cotton pellet
  • 15. Pulpitis irreversible (Devitalisasi pulpa) Bahan : Eugenol Arsen Tumpatan sementara Cotton pellet Alkohol Kapas tipis Alat : Plastis instrumen pinset
  • 17. Tahap preparasi 1. Bur bulat : membuka kamar pulpa 2. Smooth broach : melihat panjang akar 3. Jarum ekstirpasi (barber broach) : mengambil jaringan pulpa yang nekrosis 4. Apek locator : Panjang akar dengan satuan mm 5. K-file (hafalkan warna) 6. Protaper 7. Reamer (untuk mengurangi gutta percha) untuk preparasi pasak 8. Bahan irigasi : NaoCL, H2O2,EDTA 9. Jarum endodontic 10. Mikromotor low speed, kontra angel high speed 11. Bur untuk cavity entrance (endo acces, bur bulat, bur fissure) 12. Jarum miller halus untuk mengukur panjang kerja/mencari orifice gigi 13. Endo blok
  • 18.
  • 19. STERILISASI RUANG PULPA • Sterilisasi ruang pulpa dengan obat saluran akar dilakukan setelah preparasi saluran akar selesai atau setiap antar kunjungan walaupun preparasi saluran akar belum selesai. • ChKM pada cotton pellet, peras dengan menjepitkan pada cotton roll • Tumpatkan bahan tumpatan sementara pada kavitas sampai penuh dan padat. Alat dan bahan: Paper point
  • 20. PENGISIAN SALURAN AKAR Teknik pengisian saluran akar kondensasi lateral dengan menggunakan satu guttap percha utama, kemudian ditambahkan guttap percha tambahan di sekelilingnya. Untuk pengisian ini diperlukan alat spreader. Pasta sealer : Endometasone Menggunakan lentulo
  • 21. Tahap pengisian saluran akar - Bongkar tumpatan sementara dengan bur dan ekskavator - Irigasi saluran akar dengan NaOCl - Rekapitulasi saluran akar – - Irigasi saluran akar dengan NaOCl – - Lakukan pencampuran pasta saluran akar sesuai petunjuk pabrik - Ulasi dinding saluran akar dengan pasta saluran akar menggunakan jarum lentulo. – - Guttap percha utama yang telah diolesi pasta saluran akar dimasukkan ke dalam saluran akar sampai menunjukkan initial fit yang baik di daerah apikal. - Spreader dimasukkan sampai 2mm dari panjang kerja, disela dinding saluran akar dan guttap percha, ditekan kearah lateral untuk memberikan tempat bagi guttap percha tambahan. – - Selanjutnya guttap percha tambahan dimasukkan dan ditekan lagi kearah lateral dengan menggunakan spreader tadi sampai saluran akar penuh dan padat. – - Guttap percha dipotong 1-2 mm dibawah dasar ruang pulpa (sebatas orifice) dengan ekskavator yang ujungnya telah dipanaskan diatas api bunsen brander sampai membara. Pilih diameter ekskavator yang dapat dengan mudah masuk kedalam kavitas ruang pulpa. - Tekan guttap percha dengan plugger sampai ± 1 mm di bawah orifice - - Isi kavitas dengan cotton pellet sampai penuh
  • 22. Tugas 1. Cari gambar untuk alat dan bahan perawatan PSA dan kegunaannya. Contoh : K-file untuk preparasi saluran akar. 2. Cari langkah langkah tahapan dalam PSA dan alat dan bahan yang diperlukan. Dikumpulkan Kamis, 10 februari 2022, via drive.