SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
PERAWATAN ENDODONTIK PADA GIGI DENGAN
NEKROSIS PULPA DAN RESORPSI APIKAL AKAR
EKSTERNAL YANG PARAH DALAM SATU KALI
KUNJUNGAN: APAKAH MUNGKIN?
LAPORAN KASUS
Ricardo Machado, Emanuely da Silva Chrun, Luiz Fernando Tomazinho dan
Lucas da Fonseca Roberti Garcia mempertimbangkan kemungkinan perawatan
endodontik dari gigi dengan pulpa nekrosis dan inflamasi resorpsi apikal akar
eksternal yang parah dalam satu kali kunjungan
Resorpsi akar dikenali dari fungsi tidak beraturan antara sel-sel blastic dan
clastic, yang secara normal bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan
remodelling jaringan pendukung periodontal. Kondisi ini dapat menyebabkan
kehilangan gigi dari aktivitas sel yang tidak terkontrol, jika perawatan yang adekuat
tidak diberikan (Andreasen, 1985).
Terutama dalam hubungan dengan Inflamasi resorpsi apikal akar eksternal,
beberapa penelitian telah menunjukkan korelasi positif antara penyakit ini, nekrosis
pulpa dan kehadiran dari lesi periradikular (Campos et al, 2013; Vier-Pelisser et al,
2013). Dengan demikian, melakukan perawatan endodontik yang baik dapat
mengurangi proses inflamasi resorpsi apikal akar eksternal dengan menetralisir
kandungan mikrobiologi dan menghambat kerja sel clastic (Barratto-Filho et al,
2009).
Pendapat bahwa diperlukan beberapa kali kunjungan agar populasi mikroba
benar-benar dapat dikurangi pada sistem saluran akar yang terkontaminasi masih
menjadi perdebatan di antara para peneliti (Kvist et al, 2004; Molander et al, 2007;
Paredes-Vieyra, Enriquez,2012). Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa
penelitian klinis dan meta-analisis telah dilakukan untuk membandingkan
perawatan endodontik dengan dan tanpa penggunaan medikasi intrasaluran akar,
dan dilaporkan bahwa terdapat hasil yang hampir sama antara kedua perawatan
tersebut (Kvist et al, 2004; Molander et al, 2007; Soltanoff, 1978). Namun
demikian, sampai dengan hari ini, tidak terdapat bukti ilmiah yang meyakinkan
mengenai kebutuhan penggunaan medikasi intrasaluran akar pada kasus nekrosis
pulpa, lesi periradikular, dan resorpsi apikal pada akar yang mengalami inflamasi.
Oleh karena itu, tujuan dari artikel ini adalah untuk melaporkan suatu kasus
klinis pada gigi dengan nekrosis pulpa, lesi periradikular, dan resorpsi apical pada
akar yang mengalami inflamasi, di mana perawatan endodontik dilakukan pada satu
kali kunjungan. Follow-up dilakukan 6 bulan kemudian, dan terdapat penyembuhan
yang cukup baik.
Jadi, tujuan dari artikel ini adalah untuk melaporkan kasus klinis dari sebuah
gigi dengan nekrosis pulpa, lesi periradikular dan resorpsi akar apikal inflamasi
yang parah, dimana perawatan endodontik dilakukan dalam sekali kunjungan.
Follow-up 6 bulan berikutnya menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang jelas.
Laporan Kasus
Seorang pria berusia 24 tahun dirujuk ke departemen spesialis endodontik
pada universitas Inga, UNINGA, Rio Branco, AC, Brazil, untuk analisis gigi 36.
Pasien mengalami nyeri dan pembengkakan pada area gigi tersebut beberapa bulan
sebelumnya. Pemeriksaan klinis menunjukkan sebuah lesi karies yang luas dan
tambalan sementara dengan material restorasi sementara. Analisis radiografis
menunjukkan hubungan antara material restorasi sementara dengan kamar pulpa,
lesi periradikular di dalam kedua akar, dan resorpsi akar apikal inflamasi yang parah
di dalam akar distal (Gambar 1a).
Setelah dilakukan pemeriksaan klinis dan radiografis, ditentukan bahwa
perawatan endodontik harus dilakukan. Di awal perawatan, gigi di anestesi dengan
Articaine 4% dan Adrenaline 1:100000 (DFL Industria e Comercio), diikuti dengan
pemasangan rubberdam. Kemudian, bahan restorasi sementara dan lesi karies besar
dihilangkan dengan Spherical 1016 dan bur Endo Z (KG Sorensen) yang dipasang
pada high speed (Extra Torque 605C, Kavo). Empat orificium saluran akar
ditemukan dengan probe endodontik (MB, ML, DB, DL) dan dipreparasi dengan
bur Gates Glidden nomor 2 (Dentsply Sirona). Kemudian setiap saluran akar di
irigasi menggunakan sodium hipoklorit 2.5% (Formula & Acao) sebanyak 2.5 ml.
Setelah itu, Panjang kerja di dapatkan pada -0.5 mm (saluran akar mesial) dan -1.0
mm (saluran akar distal) dari titik yang diindikasikan oleh apex locator (Mini Apex
Locator, Sybronendo) sebagai 0.0.
Glide path dibuat secaa manual pada saluran akar bagian mesial dengan K-
file ukuran 15 dan 20 (Dentsply/Mailllefer) dan di ikuti dengan preparasi
menggunakan dua sistem full sequence technique (VDW). Ukuran saluran akar
bagian distal membutuhkan preparasi manual menggunakan K-file ukuran 60
(Dentsply, Maillefer). Patensi dari saluran dipertahankan dengan menggunakan K-
file ukuran 20 (Dentsply, Maillefer) sampai ke foramen. Saluran akar di irigasi
setiap pergantian file dengan 2,5 ml sodium hipoklorit 2,5% dan irigasi akhir
menggunakan 2,5 ml EDTA 17% (Formula&Ação) selama 3 menit untuk
menghilangkan smear layer.
Saluran akar dikeringkan dengan absorbent paper cones
(dentsply/Maillefer) dan diobturasi dengan gutta percha cones (dentsply/maillefer)
dan sealer 26 (dentsply/Maillefer) (gambar 1b), menggunakan teknik kompaksi
lateral.
6 Bulan setelah perawatan pasien kembali untuk follow up dan tidak ada
rasa nyeri atau tanda dan gejala yang relevan.
Pemeriksaan radiografi menunjukkan bukti jelas adanya perbaikan jaringan
dan proses resorpsi yang terhenti (gambar 1c)
Gambar 1a-1c: (a) Radiografi periapikal awal gigi 36, menunjukkan lesi periapikal di kedua akar,
dan resorpsi akar apikal yang parah di akar distal (dilingkari); (B) gigi 36 setelah pengisian sistem
saluran akar; (c) radiografi setelah follow-up enambulan, dengan bukti yang jelas tentang
perbaikan jaringan dan proses resorptif yang terhenti (panah)
Diskusi
Karena tidak tampak adanya bukti trauma pada gigi, disharmoni oklusal dan
penyakit sistemik yang berhubungan relevan pada laporan kasus ini, maka dapat
disimpulkan bahwa proses resorpsi inflamasi yang parah ini berkembang dari lesi
karies pada pulpa yang nekrosis dan penyakit periradikuler. Nekrosis pada jaringan
pulpa menginisiasi kolonisasi dan proliferasi dari mikroorganisme dalam sistem
saluran akar, menginduksi inflamasi periradikuler, yang mendorong aktivitas sel
klastik, dan selanjutnya, memicu osseus dan proses resorpsi.
Beberapa penelitian telah menyarankan untuk memakai kalsium hidroksida
sebagai pengobatan intracanal dalam kasus apikal terbuka yang disebabkan oleh
tahap apeksogenesis yang tidak sempurna, over intrumentasi dan/atau resorpsi
apikal (Mente et al, 2009; Mente et al, 2013). Sebagai tambahan terhadap efek
mikrobial, bahan ini berperan sebagai physical-chemical barrier. Mencegah
proliferasi dari mikroorganisme residual, infeksi ulang pada saluran akar dari
mikroorganisme yang berasal dari kavitas dalam rongga mulut, dan invaginasi dari
jaringan granulasi pada area yang reabsorbed (resorspsi ulang) oleh dinding dari
saluran akar. Lebih jauh lagi, kalsium hidroksida mampu meningatkan nekrosis dari
sel resorpsi yang hadir di dalam Howship’s lacunae, dengan demikian dapat
menetralkan sel asam. Mencegah peleburan (dissolution) dari mineral dalam
saluran akar, dan membuat daerah tersebut tidak sesuai untuk asam hydrolase
(Mohammadi, Dummer, 2011; Saad, 1989).
Penyembuhan resorpsi akar eksternal yang melibatkan sementum dan
dentin, yang disebabkan oleh periodontitis apikalis membutuhkan rekrutmen dari
sel-sel progenitor. Odontoblast yang menghasilkan dentin hanya dapat dibedakan
berdasarkan pulpa dentin stem cell dan stem cell dari papilla apikal. Pada gigi
dewasa yang mengalami periodontitis apikalis, pulpa gigi benar-benar hancur dan
papilla pada apical sudah tidak ada lagi. Selain itu stem cell atau sel progenitor yang
terdapat pada ligamen periodontal dan tulang alveolar tidak dapat lagi
berdiferensiasi menjadi odontoblast. Oleh karena itu dentin pada akar yang telah
teresorpsi oleh proses inflamasi tidak dapat diregenerasi oleh odobtoblas sehingga
tidak terjadi pembentukan dentin.
Dentin akar yang terarbsorbsi diperbaiki oleh sementum dan bukan oleh
dentin (Lindskog, Blomlof, Hammarstrom, 1987). Mekanisme perbaikan oleh
formasi sementum, masih belum jelas asalnya dari sementoblast atau molekul yang
terkait dengan rekrutmen dan diferensiasi (Grzesik, Narayanan, 2002). Asal
mulainya sementoblast berasal dalam ligamen periodontal (biasanya dalam lokasi
paravaskular) atau endosteum (Liu et al, 1997; McCulloch, 1993). Dalam
penyembuhan jaringan periradikular, ligamen periodontal pada sel-sel yang
berdekatan dengan daerah akar yang affectedmungkin mulai mengalami proliferasi
dan mengisi daerah di mana ligamen periodontal dan sementum yang berubah atau
hilang karena inflamasi. Telah diketahui bahwa matriks sementum dan molekul
yang terkait dapat merekrut stem pembentuk sementum/sel progenitor dalam
ligamen periodontal (Grzesik, Narayana, 2002), dan bahwa matriks dentin juga
dapat memberi sinyal stem cell progenitor dalam ligamen periodontal (Diekwisch,
2001) untuk berdiferensiasi menjadi sementoblast. Awalnya, progenitor
sementoblast telah dipilih, mungkin oleh integrin spesifik dan melalui bentuk
sinyal (Grzesik, Narayanan, 2002; Wu et al, 1996). Kemudian, sel yang dipilih
menempel ke permukaan akar dan diaktifkan oleh growth faktor sebelum terpisah
dalam matriks sementum dan dentin, dan dilepaskan sebagai konsekuensi dari
resorpsi akar. Faktor-faktor ini termasuk protein morfogenetik tulang, mengubah
growth factor beta, insulin growth factor 1, dan epidermal growth factor (Grzesik,
Narayanan, 2002; MacNeil, Somerman, 1999). Sementum yang baru terbentuk
biasanya menutupi area akar tempat sementum dan dentin yang sebelumnya hilang
(Ricucci et al, 2014)
Tampaknya jauh lebih ' memungkinkan secara biologis ' bahwa imunologi
kompleks akan aktif setelah dilakukan pembersihan dan proses pembentukan
saluran akar, tidak hanya atau setelah menggunakan kalsium hidroksida. Pernyataan
ini didasarkan pada tidak adanya perbedaan yang signifikan secara statistik dalam
tingkat keberhasilan perawatan pada gigi nekrotik dengan visualisasi radiografis
lesi periradicular dengan atau tanpa penggunaan kalsium hidroksida sebagai obat
intracanal (Molander et al, 2007; ParedesVieyra, Enriquez, 2012; Penesis et al,
2008).
Atas dasar pemikiran ini, diputuskan bahwa perawatan endodontik yang
tepat dapat diselesaikan dalam satu kali kunjungan, berdasarkan kepastian bahwa
dapat dilakukan pembersihan dan pembentukan saluran akar yang benar, dan semua
saluran akar bisa benar kering setelah fase cleaning and shaping saluran akar.
Keberhasilan perawatan ini diamati setelah enam bulan, di mana tidak ada
rasa sakit, tidak ada sinus tract, pembengkakan atau ketidaknyamanan dari pasien.
Meskipun diperkirakan bahwa perlu dilakukan studi klinis acak untuk
membandingkan hasil pengobatan endodontik untuk gigi dengan pulp nekrosis, lesi
periradikular dan peradangan berat pada apikal akar, kasus klinis yang terkait dalam
artikel ini menunjukkan kelayakan melakukan perawatan endodontik untuk kasus
ini dalam satu kunjungan.

More Related Content

What's hot

Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
Jaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga GigiJaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga GigiPSPDG-UNUD
 
Struktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamelStruktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamelFerdiana Agustin
 
Ridge Augmentation
Ridge AugmentationRidge Augmentation
Ridge AugmentationFauzan Arif
 
Vertical augmentation
Vertical augmentationVertical augmentation
Vertical augmentationFauzan Arif
 

What's hot (9)

Epulis granulomatosa
Epulis granulomatosaEpulis granulomatosa
Epulis granulomatosa
 
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
Epulis kongenital
Epulis kongenitalEpulis kongenital
Epulis kongenital
 
Kista dentigerous
Kista dentigerousKista dentigerous
Kista dentigerous
 
Jaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga GigiJaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga Gigi
 
Struktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamelStruktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamel
 
Ridge Augmentation
Ridge AugmentationRidge Augmentation
Ridge Augmentation
 
Vertical augmentation
Vertical augmentationVertical augmentation
Vertical augmentation
 

Similar to Jurnal tutor nekrosis

PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulut
PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulutPPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulut
PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulutwandyafrizal1
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3cameliasenada
 
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptxNurAzizah56097
 
4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptx4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptxYuvitri1
 
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...AMENINAREZKIA
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2RSIGM
 
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptxCBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptxjohan341233
 
Terjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhasTerjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhasIrma Ariany Syam
 
Lesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLeoAlberto3
 
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Rifqi Setiantio
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooWelliSusanto
 
.trashed-Endodontik.pptx
.trashed-Endodontik.pptx.trashed-Endodontik.pptx
.trashed-Endodontik.pptxHendra964102
 
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdfKISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdfApriliaEkaPutri2
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
Savana lesi endo perio
Savana lesi endo perioSavana lesi endo perio
Savana lesi endo perioSavanaErsa1
 
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdfEKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdffatimahsyam7
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1yes ican
 

Similar to Jurnal tutor nekrosis (20)

PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulut
PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulutPPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulut
PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulut
 
Regenerasi
RegenerasiRegenerasi
Regenerasi
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3
 
Diskusi retreatment..
Diskusi retreatment..Diskusi retreatment..
Diskusi retreatment..
 
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx
 
4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptx4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptx
 
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2
 
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptxCBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
 
Hasil; perawaatan
Hasil; perawaatanHasil; perawaatan
Hasil; perawaatan
 
Terjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhasTerjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhas
 
Lesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docx
 
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
 
.trashed-Endodontik.pptx
.trashed-Endodontik.pptx.trashed-Endodontik.pptx
.trashed-Endodontik.pptx
 
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdfKISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
Savana lesi endo perio
Savana lesi endo perioSavana lesi endo perio
Savana lesi endo perio
 
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdfEKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1
 

Recently uploaded

MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 

Recently uploaded (15)

MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 

Jurnal tutor nekrosis

  • 1. PERAWATAN ENDODONTIK PADA GIGI DENGAN NEKROSIS PULPA DAN RESORPSI APIKAL AKAR EKSTERNAL YANG PARAH DALAM SATU KALI KUNJUNGAN: APAKAH MUNGKIN? LAPORAN KASUS Ricardo Machado, Emanuely da Silva Chrun, Luiz Fernando Tomazinho dan Lucas da Fonseca Roberti Garcia mempertimbangkan kemungkinan perawatan endodontik dari gigi dengan pulpa nekrosis dan inflamasi resorpsi apikal akar eksternal yang parah dalam satu kali kunjungan Resorpsi akar dikenali dari fungsi tidak beraturan antara sel-sel blastic dan clastic, yang secara normal bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan remodelling jaringan pendukung periodontal. Kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan gigi dari aktivitas sel yang tidak terkontrol, jika perawatan yang adekuat tidak diberikan (Andreasen, 1985). Terutama dalam hubungan dengan Inflamasi resorpsi apikal akar eksternal, beberapa penelitian telah menunjukkan korelasi positif antara penyakit ini, nekrosis pulpa dan kehadiran dari lesi periradikular (Campos et al, 2013; Vier-Pelisser et al, 2013). Dengan demikian, melakukan perawatan endodontik yang baik dapat mengurangi proses inflamasi resorpsi apikal akar eksternal dengan menetralisir kandungan mikrobiologi dan menghambat kerja sel clastic (Barratto-Filho et al, 2009). Pendapat bahwa diperlukan beberapa kali kunjungan agar populasi mikroba benar-benar dapat dikurangi pada sistem saluran akar yang terkontaminasi masih menjadi perdebatan di antara para peneliti (Kvist et al, 2004; Molander et al, 2007; Paredes-Vieyra, Enriquez,2012). Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa penelitian klinis dan meta-analisis telah dilakukan untuk membandingkan perawatan endodontik dengan dan tanpa penggunaan medikasi intrasaluran akar,
  • 2. dan dilaporkan bahwa terdapat hasil yang hampir sama antara kedua perawatan tersebut (Kvist et al, 2004; Molander et al, 2007; Soltanoff, 1978). Namun demikian, sampai dengan hari ini, tidak terdapat bukti ilmiah yang meyakinkan mengenai kebutuhan penggunaan medikasi intrasaluran akar pada kasus nekrosis pulpa, lesi periradikular, dan resorpsi apikal pada akar yang mengalami inflamasi. Oleh karena itu, tujuan dari artikel ini adalah untuk melaporkan suatu kasus klinis pada gigi dengan nekrosis pulpa, lesi periradikular, dan resorpsi apical pada akar yang mengalami inflamasi, di mana perawatan endodontik dilakukan pada satu kali kunjungan. Follow-up dilakukan 6 bulan kemudian, dan terdapat penyembuhan yang cukup baik. Jadi, tujuan dari artikel ini adalah untuk melaporkan kasus klinis dari sebuah gigi dengan nekrosis pulpa, lesi periradikular dan resorpsi akar apikal inflamasi yang parah, dimana perawatan endodontik dilakukan dalam sekali kunjungan. Follow-up 6 bulan berikutnya menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang jelas. Laporan Kasus Seorang pria berusia 24 tahun dirujuk ke departemen spesialis endodontik pada universitas Inga, UNINGA, Rio Branco, AC, Brazil, untuk analisis gigi 36. Pasien mengalami nyeri dan pembengkakan pada area gigi tersebut beberapa bulan sebelumnya. Pemeriksaan klinis menunjukkan sebuah lesi karies yang luas dan tambalan sementara dengan material restorasi sementara. Analisis radiografis menunjukkan hubungan antara material restorasi sementara dengan kamar pulpa, lesi periradikular di dalam kedua akar, dan resorpsi akar apikal inflamasi yang parah di dalam akar distal (Gambar 1a). Setelah dilakukan pemeriksaan klinis dan radiografis, ditentukan bahwa perawatan endodontik harus dilakukan. Di awal perawatan, gigi di anestesi dengan Articaine 4% dan Adrenaline 1:100000 (DFL Industria e Comercio), diikuti dengan pemasangan rubberdam. Kemudian, bahan restorasi sementara dan lesi karies besar dihilangkan dengan Spherical 1016 dan bur Endo Z (KG Sorensen) yang dipasang
  • 3. pada high speed (Extra Torque 605C, Kavo). Empat orificium saluran akar ditemukan dengan probe endodontik (MB, ML, DB, DL) dan dipreparasi dengan bur Gates Glidden nomor 2 (Dentsply Sirona). Kemudian setiap saluran akar di irigasi menggunakan sodium hipoklorit 2.5% (Formula & Acao) sebanyak 2.5 ml. Setelah itu, Panjang kerja di dapatkan pada -0.5 mm (saluran akar mesial) dan -1.0 mm (saluran akar distal) dari titik yang diindikasikan oleh apex locator (Mini Apex Locator, Sybronendo) sebagai 0.0. Glide path dibuat secaa manual pada saluran akar bagian mesial dengan K- file ukuran 15 dan 20 (Dentsply/Mailllefer) dan di ikuti dengan preparasi menggunakan dua sistem full sequence technique (VDW). Ukuran saluran akar bagian distal membutuhkan preparasi manual menggunakan K-file ukuran 60 (Dentsply, Maillefer). Patensi dari saluran dipertahankan dengan menggunakan K- file ukuran 20 (Dentsply, Maillefer) sampai ke foramen. Saluran akar di irigasi setiap pergantian file dengan 2,5 ml sodium hipoklorit 2,5% dan irigasi akhir menggunakan 2,5 ml EDTA 17% (Formula&Ação) selama 3 menit untuk menghilangkan smear layer. Saluran akar dikeringkan dengan absorbent paper cones (dentsply/Maillefer) dan diobturasi dengan gutta percha cones (dentsply/maillefer) dan sealer 26 (dentsply/Maillefer) (gambar 1b), menggunakan teknik kompaksi lateral. 6 Bulan setelah perawatan pasien kembali untuk follow up dan tidak ada rasa nyeri atau tanda dan gejala yang relevan. Pemeriksaan radiografi menunjukkan bukti jelas adanya perbaikan jaringan dan proses resorpsi yang terhenti (gambar 1c)
  • 4. Gambar 1a-1c: (a) Radiografi periapikal awal gigi 36, menunjukkan lesi periapikal di kedua akar, dan resorpsi akar apikal yang parah di akar distal (dilingkari); (B) gigi 36 setelah pengisian sistem saluran akar; (c) radiografi setelah follow-up enambulan, dengan bukti yang jelas tentang perbaikan jaringan dan proses resorptif yang terhenti (panah) Diskusi Karena tidak tampak adanya bukti trauma pada gigi, disharmoni oklusal dan penyakit sistemik yang berhubungan relevan pada laporan kasus ini, maka dapat disimpulkan bahwa proses resorpsi inflamasi yang parah ini berkembang dari lesi karies pada pulpa yang nekrosis dan penyakit periradikuler. Nekrosis pada jaringan pulpa menginisiasi kolonisasi dan proliferasi dari mikroorganisme dalam sistem saluran akar, menginduksi inflamasi periradikuler, yang mendorong aktivitas sel klastik, dan selanjutnya, memicu osseus dan proses resorpsi. Beberapa penelitian telah menyarankan untuk memakai kalsium hidroksida sebagai pengobatan intracanal dalam kasus apikal terbuka yang disebabkan oleh tahap apeksogenesis yang tidak sempurna, over intrumentasi dan/atau resorpsi apikal (Mente et al, 2009; Mente et al, 2013). Sebagai tambahan terhadap efek mikrobial, bahan ini berperan sebagai physical-chemical barrier. Mencegah proliferasi dari mikroorganisme residual, infeksi ulang pada saluran akar dari mikroorganisme yang berasal dari kavitas dalam rongga mulut, dan invaginasi dari jaringan granulasi pada area yang reabsorbed (resorspsi ulang) oleh dinding dari saluran akar. Lebih jauh lagi, kalsium hidroksida mampu meningatkan nekrosis dari sel resorpsi yang hadir di dalam Howship’s lacunae, dengan demikian dapat menetralkan sel asam. Mencegah peleburan (dissolution) dari mineral dalam
  • 5. saluran akar, dan membuat daerah tersebut tidak sesuai untuk asam hydrolase (Mohammadi, Dummer, 2011; Saad, 1989). Penyembuhan resorpsi akar eksternal yang melibatkan sementum dan dentin, yang disebabkan oleh periodontitis apikalis membutuhkan rekrutmen dari sel-sel progenitor. Odontoblast yang menghasilkan dentin hanya dapat dibedakan berdasarkan pulpa dentin stem cell dan stem cell dari papilla apikal. Pada gigi dewasa yang mengalami periodontitis apikalis, pulpa gigi benar-benar hancur dan papilla pada apical sudah tidak ada lagi. Selain itu stem cell atau sel progenitor yang terdapat pada ligamen periodontal dan tulang alveolar tidak dapat lagi berdiferensiasi menjadi odontoblast. Oleh karena itu dentin pada akar yang telah teresorpsi oleh proses inflamasi tidak dapat diregenerasi oleh odobtoblas sehingga tidak terjadi pembentukan dentin. Dentin akar yang terarbsorbsi diperbaiki oleh sementum dan bukan oleh dentin (Lindskog, Blomlof, Hammarstrom, 1987). Mekanisme perbaikan oleh formasi sementum, masih belum jelas asalnya dari sementoblast atau molekul yang terkait dengan rekrutmen dan diferensiasi (Grzesik, Narayanan, 2002). Asal mulainya sementoblast berasal dalam ligamen periodontal (biasanya dalam lokasi paravaskular) atau endosteum (Liu et al, 1997; McCulloch, 1993). Dalam penyembuhan jaringan periradikular, ligamen periodontal pada sel-sel yang berdekatan dengan daerah akar yang affectedmungkin mulai mengalami proliferasi dan mengisi daerah di mana ligamen periodontal dan sementum yang berubah atau hilang karena inflamasi. Telah diketahui bahwa matriks sementum dan molekul yang terkait dapat merekrut stem pembentuk sementum/sel progenitor dalam ligamen periodontal (Grzesik, Narayana, 2002), dan bahwa matriks dentin juga dapat memberi sinyal stem cell progenitor dalam ligamen periodontal (Diekwisch, 2001) untuk berdiferensiasi menjadi sementoblast. Awalnya, progenitor sementoblast telah dipilih, mungkin oleh integrin spesifik dan melalui bentuk sinyal (Grzesik, Narayanan, 2002; Wu et al, 1996). Kemudian, sel yang dipilih menempel ke permukaan akar dan diaktifkan oleh growth faktor sebelum terpisah dalam matriks sementum dan dentin, dan dilepaskan sebagai konsekuensi dari
  • 6. resorpsi akar. Faktor-faktor ini termasuk protein morfogenetik tulang, mengubah growth factor beta, insulin growth factor 1, dan epidermal growth factor (Grzesik, Narayanan, 2002; MacNeil, Somerman, 1999). Sementum yang baru terbentuk biasanya menutupi area akar tempat sementum dan dentin yang sebelumnya hilang (Ricucci et al, 2014) Tampaknya jauh lebih ' memungkinkan secara biologis ' bahwa imunologi kompleks akan aktif setelah dilakukan pembersihan dan proses pembentukan saluran akar, tidak hanya atau setelah menggunakan kalsium hidroksida. Pernyataan ini didasarkan pada tidak adanya perbedaan yang signifikan secara statistik dalam tingkat keberhasilan perawatan pada gigi nekrotik dengan visualisasi radiografis lesi periradicular dengan atau tanpa penggunaan kalsium hidroksida sebagai obat intracanal (Molander et al, 2007; ParedesVieyra, Enriquez, 2012; Penesis et al, 2008). Atas dasar pemikiran ini, diputuskan bahwa perawatan endodontik yang tepat dapat diselesaikan dalam satu kali kunjungan, berdasarkan kepastian bahwa dapat dilakukan pembersihan dan pembentukan saluran akar yang benar, dan semua saluran akar bisa benar kering setelah fase cleaning and shaping saluran akar. Keberhasilan perawatan ini diamati setelah enam bulan, di mana tidak ada rasa sakit, tidak ada sinus tract, pembengkakan atau ketidaknyamanan dari pasien. Meskipun diperkirakan bahwa perlu dilakukan studi klinis acak untuk membandingkan hasil pengobatan endodontik untuk gigi dengan pulp nekrosis, lesi periradikular dan peradangan berat pada apikal akar, kasus klinis yang terkait dalam artikel ini menunjukkan kelayakan melakukan perawatan endodontik untuk kasus ini dalam satu kunjungan.