Landasan kultural pendidikan membahas mengenai hakikat pendidikan, hakikat kebudayaan, pendidikan dalam kebudayaan, kebudayaan dalam pendidikan serta pendidikan multikultural
Kelompok 1
Riyadusshalihin_E1E021289
Sapti_E1E021293
Syahrul Ahfal_E1E021304
Rosy Syatibi_E1E021291
Mata Kuliah Pengantar pendidikan
Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Universitas Mataram
Landasan kultural pendidikan membahas mengenai hakikat pendidikan, hakikat kebudayaan, pendidikan dalam kebudayaan, kebudayaan dalam pendidikan serta pendidikan multikultural
Kelompok 1
Riyadusshalihin_E1E021289
Sapti_E1E021293
Syahrul Ahfal_E1E021304
Rosy Syatibi_E1E021291
Mata Kuliah Pengantar pendidikan
Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Universitas Mataram
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
A. Pengertian Pengembangan Kurikulum
B. Landasan Pengembangan Kurikulum
C. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
D. Tahapan Pengembangan Kurikulum
E. Peranan Guru dalam pengembangan Kurikulum
Dalam paper ini terdapat soal dan jawaban UTS Mata Kuliah Kurikulum dna Pembelajaran. dalam UTS ini terdapat beberapa soal, diantaraya mengenai keterkaitan kurikulum dan pembelajaran; 2. penjelasan peranan kurikulum; 3. Penjelasan empat landasan kurikulum;4. Penjelasan komponen kurikulum; 5. Penjelasan pengembangan prinsip pengembangan kurikulum; 6. Penjelasan secara singkat model pengembangan kurikulum menurut Tyler, Taba dan Olifa; Penjelasan Model konsep pengembangan kurikulum; 8. Penjelasan mengenai perbedaan KTSP dan kurikulm 2013.
Kurikulum 2013 adalah jalan keluar menuju pencapaian tujuan pendidikan nasional, penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas, mandiri dan berdaya saing tinggi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah: Kajian Kurikulum
Dosen Pengampu: Rahmat Kamal, M.Pd.I
Disusun oleh:
Naela Zuhrotunisa 2023116140
Iswatun 2023116141
Dewi Munisa 2023116142
Diyah Nurul Fitriyati 2023116144
KELAS D
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2017
2. Landasan pengembangan
kurikulum
Rumusan Masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan landasan
pengembangan kurikulum?
2. Bagaimana landasan filosofis dalam
pengembangan kurikulum?
3. Bagaimana landasan sosiologis dalam
pengembangan kurikulum?
4. Bagaimana landasan psikologis dalam
pengembangan kurikulum?
5. Bagaimana landasan yuridis dalam
pengembangan kurikulum?
3. A. PengertianLandasanDasarPengembanganKurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani
currir yang berarti berlari dan curere yang berarti tempat
berpacu. Istilah kurikulum ini digunakan dalam dunia
pendidikan dan mengalami perubahan makna. Secara garis
besar, kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat materi
pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada murid sesuai
dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai.
landasan berarti alas, tempat bertumpu. Landasan adalah
dasar tempat berpijak atau sesuatu yang menjadi dasar suatu
perbuatan.
Dengan demikian landasan pengembangan kurikulum dapat
diartikan sebagai suatu gagasan, asumsi atau prinsip yang
menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum.
4. B.LandasanFilosofis(PhilosophicalFoundation)
Falsafah dalam arti sebenarnya adalah cinta akan
kebenaran, yang merupakan rangkaian dari dua pengertian
yaitu philen (cinta) dan sophia (kebajikan). filsafat diartikan
sebagai ilmu yang berusaha memahami semua hal yang
muncul di dalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia,
yang berharap agar manusia dapat mengerti dan mempunyai
pandangan menyeluruh dan sistematis mengenai alam
semesta dan tempat manusia di d alamnya.
Filsafat memegang peranan penting dalam penyusunan
dan pengembangan kurikulum. Sama halnya dalam Filsafat
Pendidikan. Dalam filsafat pendidikan, pentingnya filsafat
bagi pendidikan nyata besarmanfaatnya bagi kurikulum
karena menentukan arah kemana anak-anak harus
dibimbing.
5. Aliran-aliran filsafat
1. Perenialisme, “Perenial berarti abadi, aliran ini beranggapan
bahwa beberapa gagasan telah bertahan selama berabad-abad
dan masih relevan saat ini seperti pada saat gagasan tersebut baru
ditemukan.”
2. Essensialisme, “paham yang menekankan untuk kembali kepada
kebudayaan yang lama, merujuk kepada pendidikan bersifat
tradisional.”
3. eksistesialisme, “eksistensialis sadar bahwa kebenaran itu bersifat
relative, dan karenanya itu masing-masing individu bebas
menetukan mana yang benar atau salah.”
4. progresivisme “paham yang menekankan pada pentingnya
melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik,
variasi pengalaman belajar dan proses
5. rekonstruktivisme. Paham yang menkankan pada peradaban
manusia masa depan.
6. C. Landasan Sosiologis (Sociological
Foundation)
Talcott Parsons menjelaskan pendidikan
adalah proses sosialisasi yang dalam diri individu-
individu memungkinkan berkembangnya rasa
tanggung jawab dan kecakapan-kecakapan yang
diperlukan dalam melaksanakan peran-peran
sosial (Johnson, 1981). Dari pengertian tersebut
menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya
mengembangkan aspek pengetahuan saja, tetapi
juga kecakapan atau keterampilan, sikap dan nilai-
nilai serta tanggung jawab agar peserta didik
dalam menjalankan fungsi dan peran sosialnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam
kurikulum 1984 dan kurikulum 1994,
dikembangkan sebuah konsep yang disebut
dengan muatan lokal kemudian disempurnakan
lagi dalam kurikulum 2004 yang disebut dengan
kecakapan hidup (life skills). Hal ini menunjukkan
bahwa kurikulum di Indonesia berorientasi pada
pola kehidupan masyarakat.
7. Sistem pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan
memiliki beragam fungsi bagi kepentingan masyarakat,
diantaranya:
1. Mengadakan revisi dan perubahan sosial.
2. Mempertahankan kebebasan akademis dan kebebasan
melaksanakan penelitian ilmiah.
3. Menyampaikan kebudayaan dan nilai-nilai tradisional
4. Mendorong dan mempercepat laju kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Mendidik generasi muda agar menjadi warga negara
nasional dan warga dunia.
6. Mengajarkan keterampilan pokok, misalnya membaca,
menulis, dan berhitung.
7. Memberikan keterampilan yang berhubungan dengan mata
pencaharian.
9. E. Landasan Yuridis (Juridical Foundation)
Landasan yuridis adalah landasan hukum atau
landasan undang-undang yang dijadikan tempat
berpijak atau dasar dari pengembangan kurikulum
tersebut.
Adapun landasan yuridis yang diberlakukan
di Indonesia adalah:
– UUD 1945 dan perubahannya BAB XII tentang pendidikan dan
kebudayaan pasal 31.
– TAP MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN.
– Undang-Undang No. 22 tentang Pemerintah Daerah.
– Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan provinsi sebagai daerah otonom.
– Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sisdiknas.
– Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
– Standar Nasional Pendidikan tersebut ditetapkan Permendiknas
RI No. 22 Tahun 2006.
– Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan dalam
Permendiknas RI No. 23 Tahun 2006.
– Pelaksanaan Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 dan
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 .