2. Pengertian
Secara bahasa kata Asas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan landasan. Adapun landasan
dalam pengembangan kurikulum sebagaimana dikemukakan Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan
bahwa landasan adalah bidang-bidang yang dapat dijadikan dasar pokok keputusan tentang kurikulum.
tersebut, dapat dijawab pertanyaan-pertanyaan mendasar, seperti: 1) bagaimanakah tujuan hidup manusia,
2) hal-hal apakah yang harus diajarkan kepada generasi muda agar dapat membimbing mereka ke
kehidupan yang baik, 3) seberapa jauh peranan dan tanggung jawab sekolah dalam hal ini, 4) relevansi
pendidikan terhadap kebutuhan dan struktur masyarakat, 5) peranan teknologi dan struktur keluarga
terhadap praktek kependidikan di sekolah, 6) pemenuhan kebutuhan dasar manusia lewat jalur pendidikan,
7) relevenasi struktur kurikulum dengan tahap-tahap perkembangan kedewasaan anak didik, dan masih
banyak lagi pertanyaan yang relevan, 8) peranan teknologi dan struktur keluarga terhadap praktek
kependidikan di sekolah, 9) pemenuhan kebutuhan dasar manusia lewat jalur pendidikan, 10) relevenasi
struktur kurikulum dengan tahap-tahap perkembangan kedewasaan anak didik,dsb.
3. Landasan Agama
Landasan agama ini muncul terutama dari pemikir pendidikan Islam, yang umumnya
mempunyai pendirian bahwa segala sistem yang ada dalam masyarakat, termasuk
sistem pendidikan harus meletakkan dasar falsafah, tujuan, dan kurikulumnya pada
ajaran agama (baca Islam). Islam, sumber ajaran agama yang pokok adalah Al-Quran
dan As-Sunnah, dan sumber lainnya adalah ijtihad. Berdasar sumber-sumber inilah
apsek/unsur pendidikan dikembangkan, seperti perumusan tujuan pendidikan, materi,
dan strategi pelaksanaannya.
4. Landasan Filosofis
Landasan filosofis mengkaji tentang urgensi atau pentingnya filsafat dalam
mengembangkan kurikulum di lembaga pendidikan.
Epistemologi akan memberikan gambaran mengenai hakekat pengetahuan dan
bagaimana cara memperolehnya. Hal ini sangat diperlukan dalam hubungan dengan
penyusunan dasar-dasar kurikulum. Epistimologi pendidikan Islam yang khas untuk
pemikiran Islam, disebut oleh Muhammad Abid Al Jabiri sebagai epistemology bayani
(teks dan analisis teks), irfani (pengalaman hidup/spiritual), dan burhani
(Logika/Mantiq/Qiyas).
5. Landasan Psikologis
Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum yang dimaksudkan adalah faktor-
faktor psikologis yang harus dijadikan dasar pertimbangan dalam pengembangan
kurikulum.66 Kurikulum sebagai program pendidikan secara umum terdiri dari empat
unsur, yaitu: tujuan, materi atau bahan pelajaran, strategi pembelajaran, dan penilaian.
Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum dapat memberikan acuan dalam
merumuskan keempat unsur kurikulum. Akan tetapi, yang paling pokok dari keempat
unsur tersebut adalah dalam kaitannya dengan pemilihan dan penentuan bahan atau
materi pelajaran dan strategi pembelajaran.
6. Landasan Sosial Budaya
Landasan sosial budaya adalah pentingnya aspek-aspek sosial dan budaya yang
berkembang di masyarakat dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum. Hal ini
berangkat dari satu premis bahwa pendidikan lahir dari, oleh, dan untuk masyarakat dan
budaya. Sehingga, ada hubungan timbal balik yang harmonis antara pendidikan,
masyarakat, dan budaya.
Isi pendidikan (kurikulum) adalah kebudayaan manusia yang senantiasa berkembang, baik
kebudayaan universal seperti bahasa, sistem pengetahuan, agama/sistem religi, sistem
mata pencaharian/ teknologi, organisasi sosial, kesenian maupun kebudayaan khusus
(Muatan lokal) yang sesuai dengan masyarakat setempat.
7. Landasan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Landasan IPTEK ini berkenaan dengan pengembangan kurikulum memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diharapkan dapat memberi
sumbangan kepada bidang-bidang kehidupan, politik, ekonomi, sosial, budaya.
Ada beberapa bidang ilmu dan teknologi yang mempunyai pengaruh terhadap
pendidikan, diantaranya: bidang komunikasi, transportasi, dan mekanisasi industri.
Kemajuan bidang komunikasi sangat berpengaruh terhadap pendidikan, melalui media
massa dapat berlangsung proses pendidikan, baik tayangan yang berbentuk informasi
ataupun tayangan yang bersifat hiburan tentu mempunyai nilai-nilai pendidikan.
Kegiatan pendidikan membutuhkan dukungan dari penggunaan alat-alat hasil industri
seperti komputer, televisi, radio, cassete tape recorder, video tape, buku-buku, gambar-
gambar, peta, berbagai bentk alat peraga, alat-alat permainan, alat-alat tulis menulis,
alat-alat berhitung dan sebaginya.
8. Landasan Organisatoris
Landasan ini berkenaan dengan masalah dalam bentuk yang bagaimana bahan pelajaran
dalam kurikulum akan disusun, dikelompokkan, dan disajikan.
Adapun jenis organisasi kurikulum sebagaimana dikemukakan oleh S. Nasution, yang
mengelompokkan organisasi kurikulum menjadi dua kelompok besar, yaitu:
a. kurikulum berdasarkan mata pelajaran (Subject curriculum), yang meliputi: 1) kurikulum
mata pelajaran terpisah-pisah (separate subject curriculum) 2) Kurikulum mata pelajaran
gabungan (correlated curriculum)
b. Kurikulum terpadu (integrated curriculum), yang antara lain meliputi: 1) kurikulum inti
(core curriculum) 2) kurikulum pengalaman (activity curriculum)