SlideShare a Scribd company logo
1 of 146
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KURIKULUM MERDEKA
Pembelajaran Paradigma Baru
Dr. Edi Puryanto, M.Pd.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
IMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDEKA
(IKM)
PEMBUKAAN
Selamat datang!
TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan perubahan/penyesuaian kurikulum
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam
konteks satuan pendidikan
2. Menjelaskan alasan penting kurikulum perlu
diadaptasi di satuan pendidikan masing-masing
3. Memahami struktur kurikulum merdeka dan
rencana mempelajarinya lebih detil
Berikut adalah tujuan kita dari sesi ini:
A B
A B
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sebagai pendidik, selama ini, Apa yang
Bapak/Ibu gunakan sebagai panduan dalam
merencanakan perjalanan belajar murid?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Menurut Bapak/Ibu apa yang seharusnya
menjadi alasan perubahan kurikulum?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Dari pengalaman mengajar, manakah yang lebih
sering terjadi, menyelesaikan materi yang ada
atau mencapai tujuan yang ada di dalam
kurikulum? Jelaskan analisa Bapak/Ibu!
Apa itu Kurikulum?
o Titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid.
o “ jantung atau isi pendidikan”, yaitu ‘apa saja yang akan murid pelajari’. Jika tidak
ada jantung atau isi pendidikan, maka tidak ada yang ‘memompa darah’ atau ‘kosong’.
o sebagai program pendidikan. Program yang menyediakan pengalaman-pengalaman
belajar untuk perubahan perilaku murid.
Apa itu Kurikulum?
Ralph Tyler dalam bukunya “The basic
principle of curriculum”, mengungkapkan
setidaknya ada 4 komponen dalam kurikulum
yaitu,
1. Tujuan
2. Konten
3. Metode/cara
4. Evaluasi
Secara umum, komponen-komponen
tersebut diklasifikasikan menjadi 3 hal yang
digunakan di beberapa negara, yaitu;
1. Tujuan pembelajaran/konten
2. Panduan pedagogi
3. Panduan asesmen
Kerangka/komponen ini dapat kita gunakan
dalam mendesain kurikulum dan
pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid.
PEMBELAJARAN KUR 2013
PEMBELAJARAN TEMATIK,
INTEGRATIF, AKTIF,
KOOPERATIF, KOLABORATIF,
KONTEKSTUAL
KONSTRUKTIVISTIK
PEMBELAJARAN
SAINTIFIK
PEMBELAJARAN
KECAKAPAN ABAD
21 (4C)
MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI/DISCOVERY
PBL, PJBL, STEAM,CBL,
CLIL, PAEDAGOGI
GENRE
PEMBELAJARAN
BERBASIS HOTS
PENGUATAN
PENDIDIKAN
KARAKTER (PPK)
PEMBELAJARAN
LITERASI
KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN
KURIKULUM DARURAT
BAIK
HASIL EVALUASI
K13
•Dibutuhkan Kurikulum yang Sederhana
•Dibutuhkan kurikulum yang
mudah diimplementasikan
•Dibutuhkan kurikulum yang
decentralized dan fleksibel
Buah?
Daun?
Daun gugur?
REFLEKSI
?
Buah
Hal yang harus dipelajari merdeka
belajar meliputi kerangka dasar
kurikulum, profil pelajar pancasila,
struktur dan muatan kurikulum yang
disederhanakan, prinsip
pembelajaran dan asesmen.
Daun
Kehadiran kurikulum sekolah penggerak sebagai
penerus proses peningkatan kualitas
pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum-
kurikulum sebelumnya. Penguatan praktik
kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan
yang sudah diatur dalam kurikulum-kurikulum
sebelumnya.
Penguatan literasi dan numerasi membutuhkan
pembelajaran yang efektif dan menyeluruh di
semua mata pelajaran.
Daun gugur
Hal-hal yang perlu ditinggalkan, yaitu:
keseragaman cara berpikir anak,
pembelajaran yang berpusat pada guru
dan dan bersifat konvensional,
pelaksanaan assesmen yang kurang
berkeadilan dan tidak mencerminkan
kemampuan anak.
REFLEKSI
?
Pembelajaran Paradigma Baru
“MERDEKA BELAJAR”
• Memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta
didik.
• Pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari
pemetaan Capaian Pembelajaran, Perencanaan proses
pembelajaran, dan pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki
pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai
kompetensi yang diharapkan.
• Memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan
rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
• Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang
memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem
pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alasan perubahan kurikulum
Dari materi sebelumnya, kita mempelajari bahwa “Kurikulum yang
baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya”.
Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau
diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid, demi
membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka: kini dan di
masa depan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alasan perubahan kurikulum
o Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini, menuntut kita untuk selalu
siap beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan meningkatkan beberapa kompetensi
tertentu.
o Kompetensi tidak hanya fokus pada aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada
value/nilai yang melengkapi kompetensi murid.
o Kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan
pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk membangun kompetensi transformatif
murid dengan siklus belajar Antisipasi-Aksi-Refleksi menuju pemelajar sepanjang hayat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara:
“Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak
dalam usaha mempersiapkannya untuk
segala kepentingan hidup manusia, baik
dalam hidup bermasyarakat maupun hidup
berbudaya dalam arti seluas-luasnya.”
“Maksud pendidikan itu adalah menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat.”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alasan perubahan kurikulum
Ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman,
hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. Sejatinya, kurikulum dirancang
untuk murid.
Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus
berusaha secara kolaboratif. Misalnya:
1. Guru harus terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai,
2. Orang tua harus terus memahami perkembangan murid dan kebutuhanya.
3. Begitu juga dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua yang bergerak di bidang
pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula dengan
perubahan yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sebagian
alasan mengapa kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus
melalui proses adaptasi terlebih dahulu.
Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di
sekolah dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen hidup, yang
dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses
refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KURIKULUM
OPERASIONAL SATUAN
PENDIDIKAN (KOSP)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
REGULA
SI
Aturan yang berlaku:
1. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
2. Permendikbud ristek No. 21 Tahun 2022, Standar Nasional Pendidikan
3. Permendikbud ristek No. 7 Tahun 2022, Standar Isi
4. Kepmendikbudristek No. 56 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
5. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022, Standar Proses
6. Kepmendikbudristek No. 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan
7. Pe9rmendikbudristek No. 21 Tahun 21 Standar Penilaian
8. Permendikbudristek No. 9 Tahun 2022 Evaluasi Sistem Pendidikan
9. Kep BSKAP No. 033/H/KR/2022, Capaian Pembelajaran pada PAUD, Jenjang SD,
dan Jenjang Menengah pada Kurikulum Merdeka.
10.Kep BSKAP No. 009/H/KR/2022, Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar
Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
•BAB I Pendahuluan
A. Rasionalisasi,
B. Karakteristis Satuan Pendidikan,
C. Profil Pelajar Pancasila
•BAB II Visi, Misi dan Tujuan
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan Satuan Pendidikan
•BAB III Pengorganisasian dan
Pembelajaran
A. Struktur dan Muatan Kurikulum
B. P-5
C. Ko Kurikuler dan Ekstra Kurikuler
D. Strategi/Pendekatan Pembelajaran
E. Penilaian Hasil Pembelajaran
• BAB IV. Kalender Pendidikan
A. Pengaturan Permulaan Awal
Tahun
B. Pengaturan Waktu Efektif
C. Pengaturan Waktu Libur
• BAB V. Pendampingan, Evaluasi
dan
Pengembangan Profesional
A. Evaluasi
B. Pendampingan dan Pengembangan
Profesional
• BAB VI. Penutup
• Lampiran-Lampiran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Keanekaragaman latar belakang dan kemampuan murid
merupakan tolak ukur adaptasi Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan, guna memastikan setiap saat murid akan
berkembang sesuai dengan zamannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
STRUKTUR
KURIKULUM
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan prinsip
pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga dalam
pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa masing-
masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan
kurikulum sesuai dengan konteksnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan pembelajar
sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui Kurikulum Merdeka
yang memuat:
1. Program intrakurikuler,
2. Program ekstrakurikuler, dan
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
1. Program Intrakurikuler:
Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti
muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran di
dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi murid sesuai dengan
capaian pembelajaran pada fasenya.
Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid mencapai kompetensi yang
diharapkan. Rancanglah kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu murid dan
dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi
pembelajaran yang bermakna.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler PAUD:
Pertama, pada fase pondasi yaitu, PAUD. Pada jenjang ini, murid akan belajar melalui
kegiatan bermain yang mencakup antara lain, jati diri, literasi, numerasi dan STEAM,
serta agama dan budi pekerti. Pendidikan PAUD mempersiapkan murid untuk jenjang
pendidikan berikutnya yaitu, Sekolah Dasar (SD).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler SD:
Selanjutnya, pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir
konkrit/sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum
diajarkan secara spesifik di fase A, tapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS.
Pada fase A, muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KURIKULUM MERDEKA 2022 KELAS I- II
7
0
MATA PELAJARAN ALOKASI
WAKTU/MGG
ALOKASI P5 TOTAL JP
Pendidikan
Agama
108 (3) 36 144
Pendidikan
Pancasila
144 (4) 36 180
Bahasa
Indonesia
216 (6) 36 288
Matematika 144 (4) 36 180
Penjas Orkes 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 72 (2) 36 72
Muatan Lokal 72 (2) 36 72
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KURIKULUM MERDEKA 2022 KELAS
III - V
7
1
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU/MGG ALOKASI P5 TOTAL JP
Pendidikan Agama 108 (3) 36 144
Pendidikan
Pancasila
144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
IPAS 180 (5) 36 216
Penjas Orkes 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 72 (2) 36 72
Muatan Lokal 72 (2) 36 72
Total 1044 (29) 252 1296
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KURIKULUM MERDEKA 2022 KELAS VI
7
2
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU/MGG ALOKASI P5 TOTAL JP
Pendidikan Agama 96 (3) 32 128
Pendidikan
Pancasila
128 (4) 32 128
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 128
Matematika 160 (5) 32 128
IPAS 160 (5) 32 192
Penjas Orkes 96 (3) 32 128
Seni dan Budaya 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 64 (2) 32 64
Muatan Lokal 64 (2) 32 64
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Program Intrakurikuler SMP:
• Mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib.
• Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu
Fase D.
• Fase D yaitu untuk kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX.
• Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Pembelajaran intrakurikuler;
b. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar
25% (dua puluh lima persen) total JP per tahun.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KURIKULUM MERDEKA 2022 KELAS
VII-VIII
7
2
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU/MGG ALOKASI P5 TOTAL JP
Pendidikan Agama 72 (2) 36 108
Pendidikan
Pancasila
72 (2) 36 108
Bahasa Indonesia 180(5) 36 216
Matematika 144 (4) 36 180
IPA 144 (4) 36 180
IPS 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144
Pendidikan Jasmani,
olahraga dan Kesehatan
72 (2) 36 108
Informatika 72 (2) 36 108
Seni dan Prakarya 72 (2) 36 108
72 (2) - 72
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler SMA:
Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan
pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga, pembelajaran dibagi menjadi mata
pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di kelas 11.
Pada program peminatan, murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran
pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya
Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat
membuka kelas vokasi/mata pelajaran baru, misalnya kelas bahasa jerman, kelas tata
boga, kelas budidaya kopi, dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler SMK:
Untuk jenjang SMK, sekolah dapat mengambil kelompok Mata Pelajaran Vokasi dan
Prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat/industri sekitar. Sehingga
pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada
lingkungannya.
Program Intrakurikuler SLB:
Terakhir, untuk Sekolah Luar Biasa atau SLB, penggunaan Capaian Pembelajaran akan
berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid. Karena
meskipun usia kronologisnya sama, tetapi bisa saja usia mentalnya berbeda.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
2. Program Ekstrakurikuler:
Untuk kegiatan ekstrakurikuler, kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran
dengan kurikulum merdeka. Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan
pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan sebagai
penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR
7. Kewirausahaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak
terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada
ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual,
mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid. Murid pun
juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
4. Asesmen:
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Satuan
Pendidikan mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan
waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan
balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan
belajar murid, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
5. Alokasi Waktu
Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran.
Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan
model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau
strategi lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar.
a. Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya
b. Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya, dalam 1 semester
mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk
mata pelajaran IPS.
c. Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan,
dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara Bahasa
Indonesia dan Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
6. Perangkat Ajar
Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu, kita juga mempunyai keleluasaan
untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid, selama masih ada dalam
prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain
seperti,
1. TP, ATP, dan Modul ajar,
2. Modul projek,
3. Buku non teks,
4. Video, dan
5. Media cetak/digital.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pemahaman CP
Membahas tentang teori dan kerangka dasar dari
pembuatan CP
01
Merumuskan TP
Bagaimana merumuskan TP berdasar dokumen
CP
02
Menyusun ATP
Proses penyusunan ATP berdasar TP yang
telah dibuat
03
Agenda
Style
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kurikulum
Proses
Merancang
Pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Menurut Anda, CP itu apa?
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi harus dicapai
pembelajaran yang peserta didik
setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD. Jika
dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP
memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu yang tersedia
untuk mencapai tujuan tersebut (fase)
Untuk mencapai garis finish, pemerintah membuatnya ke dalam
enam etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Capaian Pembelajaran adalah…
Kep. Ka. BSKAP Kemdikbudristek No.
033/H/KR/2022 ttg CP
• Capaian Pembelajaran (CP) merupakan
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD.
• CP Dikdasmen (Fase A, B, C, D, E, dan
F) disusun untuk setiap mata pelajaran.
• CP ditetapkan oleh Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP)
merupakan alat navigasi dalam
melaksanakan pembelajaran. CP
memberikan goal yang harus dituju oleh
siswa setelah melakukan pembelajaran.
Learning outcomes are statements of
the knowledge, skills and abilities
individual students should possess and
can demonstrate upon completion of a
learning experience or sequence of
learning experiences.
(https://www.bu.edu/provost/files/2017/06/C
reating-Learning-Outcomes-Stanford.pdf)
merupakan satu alternatif dalam
mendeskripsikan kompetensi yang
digunakan untuk mengukur
pencapaian siswa
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PEMAHAMAN
CP dikuasai oleh peserta didik
dengan pendekatan konstruktivistik
kurikulum dengan pendekatan
“Understanding by Design” (UbD)
yang dikembangkan oleh Wiggins
& Tighe (2005).
CP dirancangn dengan
banyak "memahami”
merupakan kemampuan
yang dibangun melalui
proses dan pengalaman
belajar yang memberikan
kesempatan kepada
mereka untuk dapat
menjelaskan,
menginterpretasi dan
mengaplikasikan informasi,
menggunakan berbagai
perspektif,dan berempati
atas suatu fenomena.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TUJUAN
PEMBELAJARAN
•Tujuan yang lebih umum
bukan tujuan pembelajaran
harian (goals, bukan
objectives);
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Tujuan pembelajaran yang dikembangkan ini perlu dicapai
peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga
akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP.
• Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KOMPONEN UTAMA
TP
•Kompetensi, yaitu kemampuan
atau keterampilan yang perlu
ditunjukkan/ didemonstrasikan
oleh peserta didik.
•Lingkup materi, yaitu konten dan
konsep utama yang perlu dipahami
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alur Tujuan
Pembelajaran
Alur Pembelajaran adalah rangkaian
tujuan pembelajaran yang disusun
secara logis menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga
akhir suatu fase. Alur ini disusun
secara linier sebagaimana urutan
kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari.
Esensial Kontekstual Sederhana Berkesinambungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi PRINSIP DALAM
ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah
jalan;
• Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila
guru mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan
dalam satu fase. Contoh: kolaborasi antara guru kelas I dan II untuk Fase A;
• Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan
kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu
sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang
mahir dalam mata pelajaran tersebut;
• Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali
pendidikan khusus)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ATP
•Alur tujuan pembelajaran sebenarnya
memiliki fungsi yang serupa dengan
apa yang dikenal selama ini sebagai
“silabus”, yaitu untuk perencanaan dan
pengaturan pembelajaran dan asesmen
secara garis besar untuk jangka waktu
satu tahun.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
LANGKAH MEMBUAT
ATP
•Merancang sendiri berdasarkan CP,
•Mengembangkan dan
memodifikasi contoh yang
disediakan, ataupun
•Menggunakan contoh yang disediakan
pemerintah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi
yang harus dikuasai
2. ATP dalam 1 fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear
3. ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran antarfase
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bidang Studi: Bahasa Indonesia
Fase D - elemen Membaca dan Memirsa
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau
pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan
sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan
informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai
topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KOMPETENSI
1. memahami informasi
2. menemukan makna tersurat dan tersirat
3. mengintepretasikan informasi
4. mengungkapkan hasil intepretasi
informasi
5. menggunakan sumber informasi lain
untuk menilai akurasi dan kualitas data
6. mengevaluasi dan mengeksplorasi topik
KONTEN/kata kunci
1. jenis teks: narasi, deskripsi,
puisi, eksplanasi, eksposisi,
dan argumentasi
2. penyajian teks: visual,
audiovisual
3. ekspresi simpati, kepedulian,
empati
4. pendapat pro dan kontra
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bidang Studi: Bahasa Indonesia
Fase D - elemen Membaca dan Memirsa
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati
atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik
menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KONTEN: Teks naratif
Sumber bacaan: ….
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menjelaskan arti
kata-kata yang jarang muncul dengan
bantuan visual dan konteks kalimat
yang mendukung pada teks naratif
2. Peserta didik mampu
mengungkapkan makna tersurat dan
tersirat dari teks naratif yang dibaca
dengan menunjukkan bukti-bukti yang
mendukung
3. Peserta didik mampu
menginterpretasikan bagian dari teks
naratif berbentuk audiovisual yang
menunjukkan simpati, kepedulian,
atau empati
KOMPETENSI
1. memahami informasi
2. menemukan makna tersurat dan
tersirat
3. mengintepretasikan informasi
4. mengungkapkan hasil intepretasi
informasi
5. menggunakan sumber informasi lain
untuk menilai akurasi dan kualitas
data
6. mengevaluasi dan mengeksplorasi
topik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PERANGKAT
AJAR
• Modul ajar, alur tujuan pembelajaran, dan projek penguatan profil
pelajar
Pancasila.
• Modul ajar merupakan pengembangan dari rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan panduan yang lebih
terperinci, termasuk lembar kegiatan siswa dan asesmen untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
• Alur tujuan pembelajaran (ATP) atau urutan pembelajaran adalah
komponen untuk menyusun silabus. ATP diharapkan dapat membantu
satuan pendidikan dan pendidik mengembangkan langkah-langkah
atau alur pembelajaran berdasarkan Capaian Pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MODUL
AJAR
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
Nama :
Institusi :
Fase :
Elemen, CP,
Tujuan
Pembelajaran
(tambahkan infografis
alur tujuan
pembelajatan)
MODUL AJAR
Mata
Pelajaran
Fase/Kelas/Semest
er
Alokasi waktu
:
:
:
Dimensi Profil Pelajar
Pancasila :
Nama
Institusi :
Deskripsi Profil Peserta Didik
(Diksus)
Tujuan Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
RENCANA PEMBELAJARAN
01
Tujuan
Pembelajaran
02
Langkah-
langkah
Pembelajaran
03
Penilaian
Pembelajaran
.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PEMBELAJARAN
DAN ASESMEN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PRINSIP
PEMBELAJARAN
•Pembelajaran dan asesmen dapat beragam sesuai
dengan kondisi dan konteks pembelajaran di
masing-masing kelas dan satuan pendidikan,
namun semuanya berlandaskan pada prinsip-
prinsip yang sama.
•Hal ini sejalan dengan semangat Merdeka
Belajar dan prinsip perancangan kurikulum
yang fleksibel dan memberikan otonomi
kepada satuan pendidikan dan guru.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ASESMEN
• Asesmen formatif adalah segala bentuk asesmen yang tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas proses belajar
peserta didik. Tujuan utamanya adalah untuk pembelajaran, bukan
untuk kepentingan akuntabilitas, sertifikasi, ataupun meranking
capaian peserta didik, guru, dan satuan pendidikan.
• Asesmen Sumatif adalah bentuk asesmen dimana tujuan salah satu
asesmen tersebut untuk menentukan kenaikan kelas.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TEACHING AT THE RIGHT LEVEL
• Pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran
yang
bervariasi sesuai dengan pemahaman peserta didik.
• Tujuan dari diferensiasi ini adalah agar setiap anak dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan dan dasar dari
penentuan materi pembelajaran tersebut adalah asesmen
formatif.
• Asesmen formatif juga digunakan secara berkala untuk memantau
perkembangan setiap peserta didik .
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PRINSIP ASESMEN
• Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai
umpan
balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar
dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran
selanjutnya
;
• Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi
asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran;
• Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar,
menentukan
keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun
program pembelajaran yang sesuai
selanjutnya.
• Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut;
• Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
JENIS ASESMEN
• Asesmen Formatif, , yaitu asesmen yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan
peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
• Asesmen Sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan
ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan
pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus
untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan
pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Asesmen sumatif menjadi
bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran,
dan/atau akhir jenjang.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ASESMEN FORMATIF
• Asesmen formatif tidak berisiko tinggi (high stake).
• Asesmen formatif dapat menggunakan berbagai teknik dan/atau instrument.
• Asesmen formatif dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran yang
sedang berlangsung sehingga asesmen formatif dan pembelajaran menjadi
suatu kesatuan.
• Asesmen formatif dapat menggunakan metode yang sederhana,
• Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran akan memberikan
informasi
kepada pendidik tentang kesiapan belajar peserta didik.
• Instrumen asesmen yang digunakan dapat memberikan informasi tentang
kekuatan, hal-hal yang masih perlu ditingkatkan oleh peserta didik dan
mengungkapkan cara untuk meningkatkan kualitas tulisan, karya atau
performa yang diberi umpan balik. Dengan demikian, hasil asesmen tidak
sekadar sebuah angka.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ASESMEN SUMATIF
•Alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar
peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran
di periode tertentu;
•Mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk
dibandingkan dengan kriteria capaian yang
telah ditetapkan; dan
•Menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas
atau jenjang berikutnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KETERCAPAIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat
instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai
dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
• Penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu
ditunjukkan/ didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti
bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran.
• Disarankan tidak menggunakan angka mutlak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
• menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak
mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai
tujuan pembelajaran,
• Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran,
• Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan
lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik
dalam mengembangkannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENGGUNAKAN DESKRIPSI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENGGUNAKAN RUBRIK
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENGGUNAKAN INTERVAL NILAI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
• Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, termasuk di
dalamnya rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen di akhir pembelajaran
• Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan
setiap
individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang
• Berdasarkan hasil asesmen, pendidik memodifikasi rencana yang dibuatnya
dan/
atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik
• Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen
formatif untuk memonitor kemajuan belajar Melaksanakan asesmen di
akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
Perencanaan, Pelaksanan, dan Asesmen
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PENGOLAHAN HASIL
ASESMEN
•Mengolah hasil asesmen dalam
satu tujuan pembelajaran
•Mengolah capaian TP menjadi nilai akhir
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi CONTOH DAFTAR NILAI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ASESMEN DENGAN
DATA
KUALITATIF
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
CONTOH ASESMEN FORMATIF
DENGAN OBSERVASI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
CONTOH PENGOLAHAN
NILAI
RAPOR
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PENYUSUNAN DESKRIPSI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PELENGKAP
PELAPORAN
•Porto folio
•Diskusi/
Konferensi
•Pameran Karya
•Skill Paspor
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tahap Implementasi Kurikulum Merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PROJEK
PENGUATAN
PROFIL PELAJAR
PANCASILA (P-5)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
•“Pelajar Indonesia merupakan
pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
• Profil Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang
kompeten
dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.
• Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas
khas bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter
pelajar Indonesia; dengan kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam
konteks perkembangan Abad 21.
• Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan
pendidikan nasional.
• Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang
mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan
untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi
peserta didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
6 DIMENSI PROFIL
PELAJAR
PANCASILA
• Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
• Berkebinekaan global.
• Bergotong royong.
• Mandiri.
• Bernalar kritis.
• Kreatif.
Keenam dimensi tersebut perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan
agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1. DIMENSI BERIMAN,
BERTAKWA KEPADA TUHAN
YANG MAHA ESA,
DAN BERAHLAK MULIA
Elemennya adalah:
(a) akhlak beragama;
(b) akhlak pribadi;
(c) akhlak kepada manusia;
(d) akhlak kepada alam;
dan
(e) akhlak bernegara.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2. DIMENSI
BERKEBHINEKAAN
GLOBAL
Elemennya adalah:
a) Mengenal dan menghargai budaya,
b) Kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan
sesama,
c) Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
d) Berkeadilan sosial
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. DIMENSI BERGOTONG
ROYONG
Elemennya adalah:
1. kolaborasi,
2. Kepedulian, dan
3. Berbagi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
4. DIMENSI
MANDIRI
• Elemennya adalah:
1. Pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi
2. Regulasi Diri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
5. DIMENSI BERNALAR
KRITIS
• Elemennya adalah:
1. Memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan,
2. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
3. Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya
sendiri.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
6. DIMENSI
KREATIF
• Elemennya adalah:
1. Menghasilkan gagasan yang orisinal
2. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
3. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PENERAPAN P-
3
•Budaya satuan pendidikan,
•Pembelajaran intrakurikuler,
•Projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila,
•Ekstrakurikuler.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
LALU BAGAIMANA DENGAN P-
5?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran
lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi
terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya.
• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan
pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based
learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek
dalam program intrakurikuler di dalam kelas.
• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan
kesempatan
bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal,
struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih
interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar
untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar
Pancasila.
Sumber: Panduan Pengembangan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila,
Kemendikbud 2021.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
CIRI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
1. Bersifat lintas disiplin (Tidak terikat pada satu mata pelajaran).
2. Merupakan model pembelajaran yang melibatkan murid dalam
proses mengamati dan memikirkan solusi terhadap pemasalahan
di lingkungan sekitarnya.
3. Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek
(project based learning).
4. Memiliki perbedaan dengan pembelajaran berbasis projek di
program intrakulikuler dalam hal fleksibilitas struktur
pembelajaran.
5. Bertujuan menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar
Pancasila (bukan untuk mencapai CP Bidang Studi).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PRINSIP KUNCI
PENGEMBANGAN P-5
Berpusat
pada Peserta
Didik
Eksplorati
f
Kontekstua
l
Holisti
k
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KARAKTER
P-5
• Pembelajaran berbasis projek memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengeksplorasi suatu topik, isu, atau masalah tanpa
ada sekat-sekat disiplin ilmu atau batasan antar mata pelajaran.
• P-5 dinilai sangat sesuai untuk pengembangan kompetensi Abad
21
serta nilai-nilai atau karakter (OECD, 2018)
• Ki Hadjar Dewantara (2013) juga menekankan bahwa
mempelajari pengetahuan saja tidak cukup, peserta didik perlu
menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata,
di mana mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
SEKILAS
TENTANG P-5
•Projek dilakukan di luar jadwal pelajaran rutin, lebih
fleksibel dan tidak seformal kegiatan pembelajaran
intrakurikuler,
•Tidak harus berkaitan erat dengan Capaian
Pembelajaran mata pelajaran apapun.
•Target capaiannya adalah profil pelajar Pancasila
sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.
•Situasi belajar yang seperti ini dinilai efektif untuk
mendorong pengembangan karakter dan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PELAKSANAAN
P-5
• Rentang waktu yang bervariasi, bisa satu minggu namun
bisa juga berlangsung sepanjang satu semester
bergantung pada tujuan, ruang lingkup, dan
kompleksitasnya.
• Kegiatan ini biasanya meliputi proses
menginvestigasi/meneliti atau melakukan eksperimen
untuk menjawab pertanyaan yang otentik, menarik, dan
kompleks bagi peserta didik.
• Alokasi waktu jam pelajaran untuk projek penguatan
profil pelajar Pancasila ditetapkan per tahun, agar
satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu
untuk menyelenggarakan dua projek (SD, SMP) atau
tiga projek dalam setahun (SMA).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TAHAPAN PERENCANAAN
P-5
•Merancang Alokasi Waktu dan Dimensi
Profil Pelajar Pancasila
•Membentuk Tim Fasilitas Projek
•Identifikasi Tingkat Kesiapan Sekolah
•Penentuan Tema Umum
•Penentuan Topik Spesifik
•Merancang Modul Projek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1. MERANCANG ALOKASI WAKTU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2. STRATEGI MEMBENTUK TIM
FASILITASI PROJEK
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. IDENTIFIKASI TAHAPAN
KESIAPAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
4. PEMILIHAN TEMA
UMUM
• Gaya Hidup Berkelanjutan (SD‒SMA/SMK)
• Kearifan lokal (SD‒SMA/SMK)
• Bhinneka Tunggal Ika (SD‒SMA/SMK)
• Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP‒SMA/SMK)
• Suara Demokrasi (SMP‒SMA/SMK)
• Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
(SD‒SMA/SMK)
• Kewirausahaan (SD‒SMA/SMK)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
5. PENENTUAN TOPIK
SPESIFIK
• Penentuan topik spesifik ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai
dengan aktivitas apa yang akan dilakukan sebagai projek dan
disesuaikan dengan tema-tema yang telah ditentukan.
• Menentukan tema dengan beracuan pada permasalahan secara
kontekstual dalam kehidupan sehari-hari.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
6. MERANCANG MODUL
PROYEK
• Modul projek merupakan perencanaan pembelajaran dengan
konsep pembelajaran berbasis projek (project-based learning)
yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan
peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek, dan
berbasis perkembangan jangka panjang.
• Modul projek dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen,
dan subelemen Profil Pelajar Pancasila
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
Mengadaptasi Modul
yang Sudah Ada
Mengadaptasi modul yang
sudah tersedia dapat dilakukan
untuk mengawali persiapan
projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila pada kesempatan
pertama pelaksanaannya di
sekolah.
Membuat Modul secara
Mandiri
Setelah terampil mengadaptasi
modul projek, harapannya
sekolah dapat membuat
rancangan modulnya secara
mandiri sebagai hasil
kolaborasi tim pengembang
projek di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ALUR AKTIVITAS MODUL
PROJEK
• Tahap Pengenalan
• Tahap Kontekstualisasi
• Tahap Aksi
• Tahap Refleksi dan Tindak
Lanjut
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1. TAHAP
PENGENALAN
• Asesmen Diagnostik, Dialkukan sebelum projek dimulai untuk
mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk
menentukan diferensiasi peserta didik, pengembangan alur dan
kegiatan projek dan penentuan perkembangan sub elemen antarfase.
• Tahap Pengenalan. Mengenal dan membangun kesadaran peserta didik
terhadap isu. Aktivitas yang dilakukan:
1.Perkenalan isu
2.Eksplorasi isu
3.Refleksi Awal
4.Kunjungan atau observasi secara kontekstual
5.Diskusi Kritis tentang Isu
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2. TAHAP
KONTEKSTUALISASI
• Tahap ini mengontekstualisasikan masalah di lingkungan tersebut.
Aktivitasnya adalah:
1. Pengumpulan dan pengorganisasian serta penyajian data
2. Mengembangkan solusi permasalahan di sekolah yang
berhubungan
dengan isu.
3. Pengorganisasian dan penugasan secara individu.
4. Asesmen formatif dan presentasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. TAHAP
AKSI
• Tahap Aksi. Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka
dapat
melalui aksi nyata.
Aktivitasnya adalah:
1. Membuat poster
2. Membuat poster untuk aksi nyata A
3. Membuat poster aksi nyata B
4. Membuat poster aksi nyata C
5. Asesmen Formatif.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
4. TAHAP REFLEKSI DAN
TINDAK
LANJUT
• Tahap refleksi dan tindak lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi
karya,
evaluasi, dan refleksi, serta menyusun langkah strategis.
Aktivitasnya diantaranya:
1. Asesmen Sumatif
2. Asesmen Sumatif aksi nyata
3. Beraksi dan berefleksi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Jenjang Informasi umum Komponen inti Lampiran
Dasar,
Menengah,
Diksus, &
Kejuruan
● Identitas penulis modul
● Sarana dan prasarana
● Target peserta didik
● Relevansi tema dan topik
projek untuk sekolah
● Deskripsi singkat projek
● Dimensi dan sub elemen
dari Profil Pelajar
Pancasila yang berkaitan
● Tujuan spesifik untuk
fase tersebut
● Alur kegiatan projek
secara umum
● Asesmen
● Pertanyaan pemantik
● Pengayaan dan remedial
● Refleksi peserta didik
dan pendidik
● Lembar kerja peserta
didik
● Bahan bacaan
pendidik dan peserta
didik
● Glossarium
● Daftar pustaka
PAUD ● Tujuan Kegiatan
● Durasi kegiatan
● Alat dan bahan
● Tahap Permulaan
● Tahap Pengembangan
● Tahap Penyimpulan
● Kelanjutan Projek
● Kegiatan Selingan
Projek
MODUL
PROJEK
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
CONTOH ALUR AKTIVITAS
MODUL
PROJEK
Sub-elemen yang disasar
● Memahami Keterhubungan
Ekosistem Bumi
● Menjaga Lingkungan Alam
Sekitar
● Kerja sama
● Koordinasi Sosial
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi
dan gagasan
Modul Projek Fase D
Tema: Gaya Hidup
Berkelanjutan Topik:
Sampahku, Tanggungjawabku
Total waktu: 57 JP
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
● Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha
Esa
● Gotong royong
● Bernalar kritis
Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya
terhadap perubahan iklim
1. 2. 3. 4. 5.
Perkenalan: Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis
Perubahan Iklim dan Komunitas Peduli Masalah Sampah
Masalah Pengelolaan Sampah
Sampah
Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
6. 7. 8. 9.
Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Asesmen Formatif
Pengorganisasian, Sampah di Sekolahku Data Secara Mandiri Presentasi: Sampah
dan Penyajian Data di Sekolahku
Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
10. 11. 12. 13. 14.
Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster Poster Aksi Nyata
pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi Sekolahku
yang ada yang Baik
Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun
langkah strategis
15. 16. 17.
Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
CONTOH ALUR AKTIVITAS
MODUL
PROJEK (PAUD)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ASESMEN
PROYEK
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila
1.Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen
asesmen
(lembar ceklis, rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya).
2.Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
3.Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang,
Berkembang,
Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang
4.Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan ditempatkan dalam
kriteria “Berkembang Sesuai Harapan”.
5.Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
6.Pada jenjang PAUD, pelaporan hasil belajar tidak terpisah dengan rapor
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Capaian fase dari dimensi
Berkebinekaan Global, elemen
Mengenal dan Menghargai
Budaya, sub elemen Mendalami
Budaya dan Identitas Budaya
Rumusan kompetensi tersebut
yang menjadi tujuan kegiatan
projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Dalam setiap modul,
guru dapat memilih 3-7
subelemen untuk menjadi
sasaran kegiatan.
TUJUAN
PROJEK
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Contoh Rubrik
Utama
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Rubrik
Utama
Sumber: Modul Projek Marsaria
Primadonna
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Gambaran Rapor
Projek
Dasmen, Diksus, &
Kejuruan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
RAPORT PROJEK
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
•Evaluasi implementasi projek bersifat
menyeluruh.
•Evaluasi implementasi projek fokus
kepada proses.
•Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak
dan seragam.
•Gunakan berbagai jenis bentuk asesmen
yang dilakukan tersebar selama projek
dijalankan.
•Libatkan peserta didik dalam evaluasi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Penerjemahan CP dan Rumusan Kalimat TP
Bidang studi/fase/kelas yang dianalisis : …………
Rumusan Kalimat TP dari hasil analisa CP :
Nama :
Instansi :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kalimat Tujuan Pembelajaran
(urutan boleh disesuaikan)
Topik
(sudah disusun beralur)
Perkiraan
jumlah JP
Dimensi Profil Pelajar
Pancasila
Karakteristik/potensi sekolah
yang terkait topik
Inti materi
(konten)
Keterampilan
(kompetensi)
1. 1.
2. 2.
3. 3.
dst dst
1. 1.
2. 2.
3. 3.
dst dst
Bidang studi/fase/kelas yang dianalisis : ……………
Nama :
Instansi:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
“Merdeka Belajar adalah
Belajar yang
memerdekakan!”
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA LAGI

More Related Content

What's hot

PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxPPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxekosugeng
 
Pedoman pengelolaan sekolah dan penyelenggaraan pendidikan
Pedoman pengelolaan sekolah  dan penyelenggaraan pendidikanPedoman pengelolaan sekolah  dan penyelenggaraan pendidikan
Pedoman pengelolaan sekolah dan penyelenggaraan pendidikanAboel Inginsllalubrsamanya
 
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptx
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptxPengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptx
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptxssuser0ee2bf
 
Aksi nyata Kurikulum Merdeka Pada Pelatihan Mandiri di Plagtform Merdeka Meng...
Aksi nyata Kurikulum Merdeka Pada Pelatihan Mandiri di Plagtform Merdeka Meng...Aksi nyata Kurikulum Merdeka Pada Pelatihan Mandiri di Plagtform Merdeka Meng...
Aksi nyata Kurikulum Merdeka Pada Pelatihan Mandiri di Plagtform Merdeka Meng...TohirHasan3
 
LEMBAR KERJA PMO FEBRUARI_SMPS Anugrah Tanjung Medan.docx
LEMBAR KERJA PMO FEBRUARI_SMPS Anugrah Tanjung Medan.docxLEMBAR KERJA PMO FEBRUARI_SMPS Anugrah Tanjung Medan.docx
LEMBAR KERJA PMO FEBRUARI_SMPS Anugrah Tanjung Medan.docxLiyanAldivaRakaSiwa
 
1. Konsep Alur Tujuan Pembelajaran-2.pdf
1. Konsep Alur Tujuan Pembelajaran-2.pdf1. Konsep Alur Tujuan Pembelajaran-2.pdf
1. Konsep Alur Tujuan Pembelajaran-2.pdfPutimasuraiPutimasur
 
Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptx
Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptxKurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptx
Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptxDadangNurdin4
 
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptxrayyan nafiz
 
PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULANPARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULANdinatiraswati
 
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptxPPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptxIldanurYeni
 
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Sugan Wae
 
Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
Powerpoint Materi Modul Ajar.pptxPowerpoint Materi Modul Ajar.pptx
Powerpoint Materi Modul Ajar.pptxLeesTaRie
 
Strategi Berbagi Praktik Baik .pptx
Strategi Berbagi Praktik Baik .pptxStrategi Berbagi Praktik Baik .pptx
Strategi Berbagi Praktik Baik .pptxSyahripal1
 
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA MASDA.pdf
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA MASDA.pdfAKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA MASDA.pdf
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA MASDA.pdfMasdaArira
 
RTL Rapot Pendidikan.docx
RTL Rapot Pendidikan.docxRTL Rapot Pendidikan.docx
RTL Rapot Pendidikan.docxssuser526b9b1
 

What's hot (20)

PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxPPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
 
Pedoman pengelolaan sekolah dan penyelenggaraan pendidikan
Pedoman pengelolaan sekolah  dan penyelenggaraan pendidikanPedoman pengelolaan sekolah  dan penyelenggaraan pendidikan
Pedoman pengelolaan sekolah dan penyelenggaraan pendidikan
 
PRESENTASI IKM.pptx
PRESENTASI IKM.pptxPRESENTASI IKM.pptx
PRESENTASI IKM.pptx
 
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptx
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptxPengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptx
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptx
 
Aksi nyata Kurikulum Merdeka Pada Pelatihan Mandiri di Plagtform Merdeka Meng...
Aksi nyata Kurikulum Merdeka Pada Pelatihan Mandiri di Plagtform Merdeka Meng...Aksi nyata Kurikulum Merdeka Pada Pelatihan Mandiri di Plagtform Merdeka Meng...
Aksi nyata Kurikulum Merdeka Pada Pelatihan Mandiri di Plagtform Merdeka Meng...
 
LEMBAR KERJA PMO FEBRUARI_SMPS Anugrah Tanjung Medan.docx
LEMBAR KERJA PMO FEBRUARI_SMPS Anugrah Tanjung Medan.docxLEMBAR KERJA PMO FEBRUARI_SMPS Anugrah Tanjung Medan.docx
LEMBAR KERJA PMO FEBRUARI_SMPS Anugrah Tanjung Medan.docx
 
Contoh proposal-ppdb
Contoh proposal-ppdbContoh proposal-ppdb
Contoh proposal-ppdb
 
1. Konsep Alur Tujuan Pembelajaran-2.pdf
1. Konsep Alur Tujuan Pembelajaran-2.pdf1. Konsep Alur Tujuan Pembelajaran-2.pdf
1. Konsep Alur Tujuan Pembelajaran-2.pdf
 
Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptx
Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptxKurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptx
Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptx
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
 
PMM.pptx
PMM.pptxPMM.pptx
PMM.pptx
 
PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULANPARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
PARADIGMA BARU SMK PUSAT KEUNGGULAN
 
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptxPPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
 
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
 
IMPLEMENTASI P5.pptx
IMPLEMENTASI P5.pptxIMPLEMENTASI P5.pptx
IMPLEMENTASI P5.pptx
 
Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
Powerpoint Materi Modul Ajar.pptxPowerpoint Materi Modul Ajar.pptx
Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
 
Strategi Berbagi Praktik Baik .pptx
Strategi Berbagi Praktik Baik .pptxStrategi Berbagi Praktik Baik .pptx
Strategi Berbagi Praktik Baik .pptx
 
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA MASDA.pdf
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA MASDA.pdfAKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA MASDA.pdf
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA MASDA.pdf
 
RTL Rapot Pendidikan.docx
RTL Rapot Pendidikan.docxRTL Rapot Pendidikan.docx
RTL Rapot Pendidikan.docx
 

Similar to IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptx

1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxsyahrial16
 
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptxzaidmunandar1
 
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptxLaOdeSafiruddin
 
mengapa kurikulum itu harus berubah di sekolah
mengapa kurikulum itu harus berubah di sekolahmengapa kurikulum itu harus berubah di sekolah
mengapa kurikulum itu harus berubah di sekolahimman qori
 
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptxAhmadMisbah10
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxTesah2
 
implementasikurikulummerdeka.pdf
implementasikurikulummerdeka.pdfimplementasikurikulummerdeka.pdf
implementasikurikulummerdeka.pdfRiriPermala1
 
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdf
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdfAKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdf
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdfekasasmitatulung
 
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdf
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdfAKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdf
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdfekasasmitatulung
 
implementasikurikulummerdeka.pptx
implementasikurikulummerdeka.pptximplementasikurikulummerdeka.pptx
implementasikurikulummerdeka.pptxRiriPermala1
 
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvMATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvgualbertusmeo
 
Draf_Kurikulum_KKNI_PGPAUD_STKIP_BIM.pdf
Draf_Kurikulum_KKNI_PGPAUD_STKIP_BIM.pdfDraf_Kurikulum_KKNI_PGPAUD_STKIP_BIM.pdf
Draf_Kurikulum_KKNI_PGPAUD_STKIP_BIM.pdfAnas Plank Thohir
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxJeffriIndriyanto2
 
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptxKURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptxekamatif
 
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptxSosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptxagusriyadi481
 
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA AGIP VITRIYANA.pptx
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA AGIP VITRIYANA.pptxAKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA AGIP VITRIYANA.pptx
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA AGIP VITRIYANA.pptxssuserd6a846
 
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptxIkhsanst2
 

Similar to IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptx (20)

1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
 
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
 
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptxParadigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
 
mengapa kurikulum itu harus berubah di sekolah
mengapa kurikulum itu harus berubah di sekolahmengapa kurikulum itu harus berubah di sekolah
mengapa kurikulum itu harus berubah di sekolah
 
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
implementasikurikulummerdeka.pdf
implementasikurikulummerdeka.pdfimplementasikurikulummerdeka.pdf
implementasikurikulummerdeka.pdf
 
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdf
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdfAKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdf
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdf
 
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdf
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdfAKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdf
AKSI NYATA PPT YULIANA SUSANTI.pdf
 
implementasikurikulummerdeka.pptx
implementasikurikulummerdeka.pptximplementasikurikulummerdeka.pptx
implementasikurikulummerdeka.pptx
 
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvMATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
 
P5.pptx
P5.pptxP5.pptx
P5.pptx
 
IKM.pptx
IKM.pptxIKM.pptx
IKM.pptx
 
Draf_Kurikulum_KKNI_PGPAUD_STKIP_BIM.pdf
Draf_Kurikulum_KKNI_PGPAUD_STKIP_BIM.pdfDraf_Kurikulum_KKNI_PGPAUD_STKIP_BIM.pdf
Draf_Kurikulum_KKNI_PGPAUD_STKIP_BIM.pdf
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
 
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptxKURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
 
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptxSosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
 
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA AGIP VITRIYANA.pptx
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA AGIP VITRIYANA.pptxAKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA AGIP VITRIYANA.pptx
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA AGIP VITRIYANA.pptx
 
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptx

  • 1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KURIKULUM MERDEKA Pembelajaran Paradigma Baru Dr. Edi Puryanto, M.Pd.
  • 2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)
  • 4. Selamat datang! TUJUAN Di akhir sesi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan perubahan/penyesuaian kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam konteks satuan pendidikan 2. Menjelaskan alasan penting kurikulum perlu diadaptasi di satuan pendidikan masing-masing 3. Memahami struktur kurikulum merdeka dan rencana mempelajarinya lebih detil Berikut adalah tujuan kita dari sesi ini:
  • 5. A B
  • 6. A B
  • 7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sebagai pendidik, selama ini, Apa yang Bapak/Ibu gunakan sebagai panduan dalam merencanakan perjalanan belajar murid?
  • 8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Bapak/Ibu apa yang seharusnya menjadi alasan perubahan kurikulum?
  • 9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dari pengalaman mengajar, manakah yang lebih sering terjadi, menyelesaikan materi yang ada atau mencapai tujuan yang ada di dalam kurikulum? Jelaskan analisa Bapak/Ibu!
  • 10. Apa itu Kurikulum? o Titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid. o “ jantung atau isi pendidikan”, yaitu ‘apa saja yang akan murid pelajari’. Jika tidak ada jantung atau isi pendidikan, maka tidak ada yang ‘memompa darah’ atau ‘kosong’. o sebagai program pendidikan. Program yang menyediakan pengalaman-pengalaman belajar untuk perubahan perilaku murid.
  • 11. Apa itu Kurikulum? Ralph Tyler dalam bukunya “The basic principle of curriculum”, mengungkapkan setidaknya ada 4 komponen dalam kurikulum yaitu, 1. Tujuan 2. Konten 3. Metode/cara 4. Evaluasi Secara umum, komponen-komponen tersebut diklasifikasikan menjadi 3 hal yang digunakan di beberapa negara, yaitu; 1. Tujuan pembelajaran/konten 2. Panduan pedagogi 3. Panduan asesmen Kerangka/komponen ini dapat kita gunakan dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid.
  • 12. PEMBELAJARAN KUR 2013 PEMBELAJARAN TEMATIK, INTEGRATIF, AKTIF, KOOPERATIF, KOLABORATIF, KONTEKSTUAL KONSTRUKTIVISTIK PEMBELAJARAN SAINTIFIK PEMBELAJARAN KECAKAPAN ABAD 21 (4C) MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI/DISCOVERY PBL, PJBL, STEAM,CBL, CLIL, PAEDAGOGI GENRE PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) PEMBELAJARAN LITERASI KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
  • 14. HASIL EVALUASI K13 •Dibutuhkan Kurikulum yang Sederhana •Dibutuhkan kurikulum yang mudah diimplementasikan •Dibutuhkan kurikulum yang decentralized dan fleksibel
  • 16. Buah Hal yang harus dipelajari merdeka belajar meliputi kerangka dasar kurikulum, profil pelajar pancasila, struktur dan muatan kurikulum yang disederhanakan, prinsip pembelajaran dan asesmen. Daun Kehadiran kurikulum sekolah penggerak sebagai penerus proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum- kurikulum sebelumnya. Penguatan praktik kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan yang sudah diatur dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya. Penguatan literasi dan numerasi membutuhkan pembelajaran yang efektif dan menyeluruh di semua mata pelajaran. Daun gugur Hal-hal yang perlu ditinggalkan, yaitu: keseragaman cara berpikir anak, pembelajaran yang berpusat pada guru dan dan bersifat konvensional, pelaksanaan assesmen yang kurang berkeadilan dan tidak mencerminkan kemampuan anak. REFLEKSI ?
  • 17.
  • 18. Pembelajaran Paradigma Baru “MERDEKA BELAJAR” • Memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta didik. • Pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari pemetaan Capaian Pembelajaran, Perencanaan proses pembelajaran, dan pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. • Memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. • Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen.
  • 19.
  • 20.
  • 21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alasan perubahan kurikulum Dari materi sebelumnya, kita mempelajari bahwa “Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya”. Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid, demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka: kini dan di masa depan.
  • 22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alasan perubahan kurikulum o Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini, menuntut kita untuk selalu siap beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan meningkatkan beberapa kompetensi tertentu. o Kompetensi tidak hanya fokus pada aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada value/nilai yang melengkapi kompetensi murid. o Kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk membangun kompetensi transformatif murid dengan siklus belajar Antisipasi-Aksi-Refleksi menuju pemelajar sepanjang hayat.
  • 23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara: “Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak dalam usaha mempersiapkannya untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti seluas-luasnya.” “Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak- anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.”
  • 24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alasan perubahan kurikulum Ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. Sejatinya, kurikulum dirancang untuk murid. Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus berusaha secara kolaboratif. Misalnya: 1. Guru harus terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai, 2. Orang tua harus terus memahami perkembangan murid dan kebutuhanya. 3. Begitu juga dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua yang bergerak di bidang pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.
  • 25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengapa kurikulum perlu diadaptasi? Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula dengan perubahan yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sebagian alasan mengapa kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu. Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di sekolah dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen hidup, yang dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan
  • 26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)
  • 27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi REGULA SI Aturan yang berlaku: 1. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 2. Permendikbud ristek No. 21 Tahun 2022, Standar Nasional Pendidikan 3. Permendikbud ristek No. 7 Tahun 2022, Standar Isi 4. Kepmendikbudristek No. 56 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum 5. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022, Standar Proses 6. Kepmendikbudristek No. 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan 7. Pe9rmendikbudristek No. 21 Tahun 21 Standar Penilaian 8. Permendikbudristek No. 9 Tahun 2022 Evaluasi Sistem Pendidikan 9. Kep BSKAP No. 033/H/KR/2022, Capaian Pembelajaran pada PAUD, Jenjang SD, dan Jenjang Menengah pada Kurikulum Merdeka. 10.Kep BSKAP No. 009/H/KR/2022, Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila.
  • 28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi •BAB I Pendahuluan A. Rasionalisasi, B. Karakteristis Satuan Pendidikan, C. Profil Pelajar Pancasila •BAB II Visi, Misi dan Tujuan A. Visi B. Misi C. Tujuan Satuan Pendidikan •BAB III Pengorganisasian dan Pembelajaran A. Struktur dan Muatan Kurikulum B. P-5 C. Ko Kurikuler dan Ekstra Kurikuler D. Strategi/Pendekatan Pembelajaran E. Penilaian Hasil Pembelajaran • BAB IV. Kalender Pendidikan A. Pengaturan Permulaan Awal Tahun B. Pengaturan Waktu Efektif C. Pengaturan Waktu Libur • BAB V. Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Profesional A. Evaluasi B. Pendampingan dan Pengembangan Profesional • BAB VI. Penutup • Lampiran-Lampiran
  • 29. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Keanekaragaman latar belakang dan kemampuan murid merupakan tolak ukur adaptasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, guna memastikan setiap saat murid akan berkembang sesuai dengan zamannya.
  • 30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi STRUKTUR KURIKULUM
  • 31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan prinsip pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga dalam pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa masing- masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya.
  • 32. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan pembelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui Kurikulum Merdeka yang memuat: 1. Program intrakurikuler, 2. Program ekstrakurikuler, dan 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
  • 33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 1. Program Intrakurikuler: Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi murid sesuai dengan capaian pembelajaran pada fasenya. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid mencapai kompetensi yang diharapkan. Rancanglah kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu murid dan dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi pembelajaran yang bermakna.
  • 34. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler PAUD: Pertama, pada fase pondasi yaitu, PAUD. Pada jenjang ini, murid akan belajar melalui kegiatan bermain yang mencakup antara lain, jati diri, literasi, numerasi dan STEAM, serta agama dan budi pekerti. Pendidikan PAUD mempersiapkan murid untuk jenjang pendidikan berikutnya yaitu, Sekolah Dasar (SD).
  • 35. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler SD: Selanjutnya, pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum diajarkan secara spesifik di fase A, tapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Pada fase A, muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.
  • 36. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KURIKULUM MERDEKA 2022 KELAS I- II 7 0 MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU/MGG ALOKASI P5 TOTAL JP Pendidikan Agama 108 (3) 36 144 Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 Bahasa Indonesia 216 (6) 36 288 Matematika 144 (4) 36 180 Penjas Orkes 108 (3) 36 144 Seni dan Budaya 108 (3) 36 144 Bahasa Inggris 72 (2) 36 72 Muatan Lokal 72 (2) 36 72
  • 37. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KURIKULUM MERDEKA 2022 KELAS III - V 7 1 MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU/MGG ALOKASI P5 TOTAL JP Pendidikan Agama 108 (3) 36 144 Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 Matematika 180 (5) 36 216 IPAS 180 (5) 36 216 Penjas Orkes 108 (3) 36 144 Seni dan Budaya 108 (3) 36 144 Bahasa Inggris 72 (2) 36 72 Muatan Lokal 72 (2) 36 72 Total 1044 (29) 252 1296
  • 38. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KURIKULUM MERDEKA 2022 KELAS VI 7 2 MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU/MGG ALOKASI P5 TOTAL JP Pendidikan Agama 96 (3) 32 128 Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 128 Bahasa Indonesia 192 (6) 32 128 Matematika 160 (5) 32 128 IPAS 160 (5) 32 192 Penjas Orkes 96 (3) 32 128 Seni dan Budaya 96 (3) 32 128 Bahasa Inggris 64 (2) 32 64 Muatan Lokal 64 (2) 32 64
  • 39. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Program Intrakurikuler SMP: • Mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib. • Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. • Fase D yaitu untuk kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. • Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: a. Pembelajaran intrakurikuler; b. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per tahun.
  • 40. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KURIKULUM MERDEKA 2022 KELAS VII-VIII 7 2 MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU/MGG ALOKASI P5 TOTAL JP Pendidikan Agama 72 (2) 36 108 Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108 Bahasa Indonesia 180(5) 36 216 Matematika 144 (4) 36 180 IPA 144 (4) 36 180 IPS 108 (3) 36 144 Bahasa Inggris 108 (3) 36 144 Pendidikan Jasmani, olahraga dan Kesehatan 72 (2) 36 108 Informatika 72 (2) 36 108 Seni dan Prakarya 72 (2) 36 108 72 (2) - 72
  • 41. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler SMA: Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga, pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di kelas 11. Pada program peminatan, murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat membuka kelas vokasi/mata pelajaran baru, misalnya kelas bahasa jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi, dll.
  • 42. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler SMK: Untuk jenjang SMK, sekolah dapat mengambil kelompok Mata Pelajaran Vokasi dan Prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat/industri sekitar. Sehingga pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada lingkungannya. Program Intrakurikuler SLB: Terakhir, untuk Sekolah Luar Biasa atau SLB, penggunaan Capaian Pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid. Karena meskipun usia kronologisnya sama, tetapi bisa saja usia mentalnya berbeda.
  • 43. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 2. Program Ekstrakurikuler: Untuk kegiatan ekstrakurikuler, kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran dengan kurikulum merdeka. Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid.
  • 44. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan sebagai penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu: 1. Gaya Hidup Berkelanjutan 2. Kearifan Lokal 3. Bhinneka Tunggal Ika 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya 5. Suara Demokrasi 6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR 7. Kewirausahaan
  • 45. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual, mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid. Murid pun juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
  • 46. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 4. Asesmen: Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Satuan Pendidikan mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan belajar murid, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • 47. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 5. Alokasi Waktu Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran. Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau strategi lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar. a. Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya b. Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya, dalam 1 semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk mata pelajaran IPS. c. Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan, dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara Bahasa Indonesia dan Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
  • 48. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 6. Perangkat Ajar Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu, kita juga mempunyai keleluasaan untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid, selama masih ada dalam prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru. Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain seperti, 1. TP, ATP, dan Modul ajar, 2. Modul projek, 3. Buku non teks, 4. Video, dan 5. Media cetak/digital.
  • 50. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pemahaman CP Membahas tentang teori dan kerangka dasar dari pembuatan CP 01 Merumuskan TP Bagaimana merumuskan TP berdasar dokumen CP 02 Menyusun ATP Proses penyusunan ATP berdasar TP yang telah dibuat 03 Agenda Style
  • 51. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kurikulum Proses Merancang Pembelajaran
  • 52. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Anda, CP itu apa? Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi harus dicapai pembelajaran yang peserta didik setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD. Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut (fase) Untuk mencapai garis finish, pemerintah membuatnya ke dalam enam etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
  • 53. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Capaian Pembelajaran adalah… Kep. Ka. BSKAP Kemdikbudristek No. 033/H/KR/2022 ttg CP • Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. • CP Dikdasmen (Fase A, B, C, D, E, dan F) disusun untuk setiap mata pelajaran. • CP ditetapkan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) merupakan alat navigasi dalam melaksanakan pembelajaran. CP memberikan goal yang harus dituju oleh siswa setelah melakukan pembelajaran. Learning outcomes are statements of the knowledge, skills and abilities individual students should possess and can demonstrate upon completion of a learning experience or sequence of learning experiences. (https://www.bu.edu/provost/files/2017/06/C reating-Learning-Outcomes-Stanford.pdf) merupakan satu alternatif dalam mendeskripsikan kompetensi yang digunakan untuk mengukur pencapaian siswa
  • 54. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PEMAHAMAN CP dikuasai oleh peserta didik dengan pendekatan konstruktivistik kurikulum dengan pendekatan “Understanding by Design” (UbD) yang dikembangkan oleh Wiggins & Tighe (2005). CP dirancangn dengan banyak "memahami” merupakan kemampuan yang dibangun melalui proses dan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menjelaskan, menginterpretasi dan mengaplikasikan informasi, menggunakan berbagai perspektif,dan berempati atas suatu fenomena.
  • 56. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi TUJUAN PEMBELAJARAN •Tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian (goals, bukan objectives);
  • 57. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi TUJUAN PEMBELAJARAN • Tujuan pembelajaran yang dikembangkan ini perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. • Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
  • 58. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KOMPONEN UTAMA TP •Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh peserta didik. •Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami
  • 59. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alur Tujuan Pembelajaran Alur Pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linier sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Esensial Kontekstual Sederhana Berkesinambungan
  • 60. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PRINSIP DALAM ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN • Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan; • Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila guru mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan dalam satu fase. Contoh: kolaborasi antara guru kelas I dan II untuk Fase A; • Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut; • Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan khusus)
  • 61. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ATP •Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan apa yang dikenal selama ini sebagai “silabus”, yaitu untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun.
  • 62. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi LANGKAH MEMBUAT ATP •Merancang sendiri berdasarkan CP, •Mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun •Menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.
  • 63. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): 1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai 2. ATP dalam 1 fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear 3. ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran antarfase
  • 64. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Bidang Studi: Bahasa Indonesia Fase D - elemen Membaca dan Memirsa Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
  • 65. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KOMPETENSI 1. memahami informasi 2. menemukan makna tersurat dan tersirat 3. mengintepretasikan informasi 4. mengungkapkan hasil intepretasi informasi 5. menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data 6. mengevaluasi dan mengeksplorasi topik KONTEN/kata kunci 1. jenis teks: narasi, deskripsi, puisi, eksplanasi, eksposisi, dan argumentasi 2. penyajian teks: visual, audiovisual 3. ekspresi simpati, kepedulian, empati 4. pendapat pro dan kontra
  • 66. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Bidang Studi: Bahasa Indonesia Fase D - elemen Membaca dan Memirsa Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
  • 67. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KONTEN: Teks naratif Sumber bacaan: …. Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik mampu menjelaskan arti kata-kata yang jarang muncul dengan bantuan visual dan konteks kalimat yang mendukung pada teks naratif 2. Peserta didik mampu mengungkapkan makna tersurat dan tersirat dari teks naratif yang dibaca dengan menunjukkan bukti-bukti yang mendukung 3. Peserta didik mampu menginterpretasikan bagian dari teks naratif berbentuk audiovisual yang menunjukkan simpati, kepedulian, atau empati KOMPETENSI 1. memahami informasi 2. menemukan makna tersurat dan tersirat 3. mengintepretasikan informasi 4. mengungkapkan hasil intepretasi informasi 5. menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data 6. mengevaluasi dan mengeksplorasi topik
  • 68. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PERANGKAT AJAR • Modul ajar, alur tujuan pembelajaran, dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. • Modul ajar merupakan pengembangan dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan panduan yang lebih terperinci, termasuk lembar kegiatan siswa dan asesmen untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. • Alur tujuan pembelajaran (ATP) atau urutan pembelajaran adalah komponen untuk menyusun silabus. ATP diharapkan dapat membantu satuan pendidikan dan pendidik mengembangkan langkah-langkah atau alur pembelajaran berdasarkan Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan.
  • 69. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi MODUL AJAR
  • 70. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Nama : Institusi : Fase : Elemen, CP, Tujuan Pembelajaran (tambahkan infografis alur tujuan pembelajatan) MODUL AJAR Mata Pelajaran Fase/Kelas/Semest er Alokasi waktu : : : Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Nama Institusi : Deskripsi Profil Peserta Didik (Diksus) Tujuan Pembelajaran Langkah Pembelajaran
  • 72. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RENCANA PEMBELAJARAN 01 Tujuan Pembelajaran 02 Langkah- langkah Pembelajaran 03 Penilaian Pembelajaran .
  • 73. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
  • 74. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PRINSIP PEMBELAJARAN •Pembelajaran dan asesmen dapat beragam sesuai dengan kondisi dan konteks pembelajaran di masing-masing kelas dan satuan pendidikan, namun semuanya berlandaskan pada prinsip- prinsip yang sama. •Hal ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar dan prinsip perancangan kurikulum yang fleksibel dan memberikan otonomi kepada satuan pendidikan dan guru.
  • 75. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ASESMEN • Asesmen formatif adalah segala bentuk asesmen yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik. Tujuan utamanya adalah untuk pembelajaran, bukan untuk kepentingan akuntabilitas, sertifikasi, ataupun meranking capaian peserta didik, guru, dan satuan pendidikan. • Asesmen Sumatif adalah bentuk asesmen dimana tujuan salah satu asesmen tersebut untuk menentukan kenaikan kelas.
  • 76. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi TEACHING AT THE RIGHT LEVEL • Pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan pemahaman peserta didik. • Tujuan dari diferensiasi ini adalah agar setiap anak dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dan dasar dari penentuan materi pembelajaran tersebut adalah asesmen formatif. • Asesmen formatif juga digunakan secara berkala untuk memantau perkembangan setiap peserta didik .
  • 77. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PRINSIP ASESMEN • Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya ; • Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran; • Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya. • Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; • Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
  • 78. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi JENIS ASESMEN • Asesmen Formatif, , yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. • Asesmen Sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.
  • 79. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ASESMEN FORMATIF • Asesmen formatif tidak berisiko tinggi (high stake). • Asesmen formatif dapat menggunakan berbagai teknik dan/atau instrument. • Asesmen formatif dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga asesmen formatif dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan. • Asesmen formatif dapat menggunakan metode yang sederhana, • Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran akan memberikan informasi kepada pendidik tentang kesiapan belajar peserta didik. • Instrumen asesmen yang digunakan dapat memberikan informasi tentang kekuatan, hal-hal yang masih perlu ditingkatkan oleh peserta didik dan mengungkapkan cara untuk meningkatkan kualitas tulisan, karya atau performa yang diberi umpan balik. Dengan demikian, hasil asesmen tidak sekadar sebuah angka.
  • 80. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ASESMEN SUMATIF •Alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode tertentu; •Mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan; dan •Menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang berikutnya.
  • 81. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN • Menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. • Penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran. • Disarankan tidak menggunakan angka mutlak.
  • 82. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) • menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran, • Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, • Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.
  • 83. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi MENGGUNAKAN DESKRIPSI
  • 84. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi MENGGUNAKAN RUBRIK
  • 85. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi MENGGUNAKAN INTERVAL NILAI
  • 86. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi • Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen di akhir pembelajaran • Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang • Berdasarkan hasil asesmen, pendidik memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/ atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik • Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen formatif untuk memonitor kemajuan belajar Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Perencanaan, Pelaksanan, dan Asesmen
  • 87. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PENGOLAHAN HASIL ASESMEN •Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran •Mengolah capaian TP menjadi nilai akhir
  • 88. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi CONTOH DAFTAR NILAI
  • 89. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ASESMEN DENGAN DATA KUALITATIF
  • 90. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi CONTOH ASESMEN FORMATIF DENGAN OBSERVASI
  • 91. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi CONTOH PENGOLAHAN NILAI RAPOR
  • 93. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PENYUSUNAN DESKRIPSI
  • 95. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PELENGKAP PELAPORAN •Porto folio •Diskusi/ Konferensi •Pameran Karya •Skill Paspor
  • 96. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahap Implementasi Kurikulum Merdeka
  • 100. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P-5)
  • 101. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi •“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
  • 102. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PROFIL PELAJAR PANCASILA • Profil Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. • Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas khas bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia; dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam konteks perkembangan Abad 21. • Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. • Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik.
  • 103. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6 DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. • Berkebinekaan global. • Bergotong royong. • Mandiri. • Bernalar kritis. • Kreatif. Keenam dimensi tersebut perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
  • 104. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
  • 105. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1. DIMENSI BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, DAN BERAHLAK MULIA Elemennya adalah: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
  • 106. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2. DIMENSI BERKEBHINEKAAN GLOBAL Elemennya adalah: a) Mengenal dan menghargai budaya, b) Kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, c) Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. d) Berkeadilan sosial
  • 107. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. DIMENSI BERGOTONG ROYONG Elemennya adalah: 1. kolaborasi, 2. Kepedulian, dan 3. Berbagi
  • 108. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4. DIMENSI MANDIRI • Elemennya adalah: 1. Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi 2. Regulasi Diri
  • 109. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5. DIMENSI BERNALAR KRITIS • Elemennya adalah: 1. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, 2. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran, 3. Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.
  • 110. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6. DIMENSI KREATIF • Elemennya adalah: 1. Menghasilkan gagasan yang orisinal 2. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal 3. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
  • 111. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PENERAPAN P- 3 •Budaya satuan pendidikan, •Pembelajaran intrakurikuler, •Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, •Ekstrakurikuler.
  • 112. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi LALU BAGAIMANA DENGAN P- 5?
  • 113. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA • Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. • Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. • Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Sumber: Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Kemendikbud 2021.
  • 114. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi CIRI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA 1. Bersifat lintas disiplin (Tidak terikat pada satu mata pelajaran). 2. Merupakan model pembelajaran yang melibatkan murid dalam proses mengamati dan memikirkan solusi terhadap pemasalahan di lingkungan sekitarnya. 3. Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning). 4. Memiliki perbedaan dengan pembelajaran berbasis projek di program intrakulikuler dalam hal fleksibilitas struktur pembelajaran. 5. Bertujuan menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila (bukan untuk mencapai CP Bidang Studi).
  • 115. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PRINSIP KUNCI PENGEMBANGAN P-5 Berpusat pada Peserta Didik Eksplorati f Kontekstua l Holisti k
  • 116. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KARAKTER P-5 • Pembelajaran berbasis projek memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi suatu topik, isu, atau masalah tanpa ada sekat-sekat disiplin ilmu atau batasan antar mata pelajaran. • P-5 dinilai sangat sesuai untuk pengembangan kompetensi Abad 21 serta nilai-nilai atau karakter (OECD, 2018) • Ki Hadjar Dewantara (2013) juga menekankan bahwa mempelajari pengetahuan saja tidak cukup, peserta didik perlu menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata, di mana mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
  • 117. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi SEKILAS TENTANG P-5 •Projek dilakukan di luar jadwal pelajaran rutin, lebih fleksibel dan tidak seformal kegiatan pembelajaran intrakurikuler, •Tidak harus berkaitan erat dengan Capaian Pembelajaran mata pelajaran apapun. •Target capaiannya adalah profil pelajar Pancasila sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. •Situasi belajar yang seperti ini dinilai efektif untuk mendorong pengembangan karakter dan
  • 118. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PELAKSANAAN P-5 • Rentang waktu yang bervariasi, bisa satu minggu namun bisa juga berlangsung sepanjang satu semester bergantung pada tujuan, ruang lingkup, dan kompleksitasnya. • Kegiatan ini biasanya meliputi proses menginvestigasi/meneliti atau melakukan eksperimen untuk menjawab pertanyaan yang otentik, menarik, dan kompleks bagi peserta didik. • Alokasi waktu jam pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila ditetapkan per tahun, agar satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu untuk menyelenggarakan dua projek (SD, SMP) atau tiga projek dalam setahun (SMA).
  • 119. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi TAHAPAN PERENCANAAN P-5 •Merancang Alokasi Waktu dan Dimensi Profil Pelajar Pancasila •Membentuk Tim Fasilitas Projek •Identifikasi Tingkat Kesiapan Sekolah •Penentuan Tema Umum •Penentuan Topik Spesifik •Merancang Modul Projek
  • 120. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1. MERANCANG ALOKASI WAKTU
  • 121. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2. STRATEGI MEMBENTUK TIM FASILITASI PROJEK
  • 122. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. IDENTIFIKASI TAHAPAN KESIAPAN
  • 123. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4. PEMILIHAN TEMA UMUM • Gaya Hidup Berkelanjutan (SD‒SMA/SMK) • Kearifan lokal (SD‒SMA/SMK) • Bhinneka Tunggal Ika (SD‒SMA/SMK) • Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP‒SMA/SMK) • Suara Demokrasi (SMP‒SMA/SMK) • Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI (SD‒SMA/SMK) • Kewirausahaan (SD‒SMA/SMK)
  • 124. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5. PENENTUAN TOPIK SPESIFIK • Penentuan topik spesifik ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan aktivitas apa yang akan dilakukan sebagai projek dan disesuaikan dengan tema-tema yang telah ditentukan. • Menentukan tema dengan beracuan pada permasalahan secara kontekstual dalam kehidupan sehari-hari.
  • 125. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6. MERANCANG MODUL PROYEK • Modul projek merupakan perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek, dan berbasis perkembangan jangka panjang. • Modul projek dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen, dan subelemen Profil Pelajar Pancasila
  • 126. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Mengadaptasi Modul yang Sudah Ada Mengadaptasi modul yang sudah tersedia dapat dilakukan untuk mengawali persiapan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila pada kesempatan pertama pelaksanaannya di sekolah. Membuat Modul secara Mandiri Setelah terampil mengadaptasi modul projek, harapannya sekolah dapat membuat rancangan modulnya secara mandiri sebagai hasil kolaborasi tim pengembang projek di sekolah.
  • 127. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ALUR AKTIVITAS MODUL PROJEK • Tahap Pengenalan • Tahap Kontekstualisasi • Tahap Aksi • Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut
  • 128. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1. TAHAP PENGENALAN • Asesmen Diagnostik, Dialkukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan diferensiasi peserta didik, pengembangan alur dan kegiatan projek dan penentuan perkembangan sub elemen antarfase. • Tahap Pengenalan. Mengenal dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu. Aktivitas yang dilakukan: 1.Perkenalan isu 2.Eksplorasi isu 3.Refleksi Awal 4.Kunjungan atau observasi secara kontekstual 5.Diskusi Kritis tentang Isu
  • 129. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2. TAHAP KONTEKSTUALISASI • Tahap ini mengontekstualisasikan masalah di lingkungan tersebut. Aktivitasnya adalah: 1. Pengumpulan dan pengorganisasian serta penyajian data 2. Mengembangkan solusi permasalahan di sekolah yang berhubungan dengan isu. 3. Pengorganisasian dan penugasan secara individu. 4. Asesmen formatif dan presentasi
  • 130. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. TAHAP AKSI • Tahap Aksi. Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata. Aktivitasnya adalah: 1. Membuat poster 2. Membuat poster untuk aksi nyata A 3. Membuat poster aksi nyata B 4. Membuat poster aksi nyata C 5. Asesmen Formatif.
  • 131. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4. TAHAP REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT • Tahap refleksi dan tindak lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi, dan refleksi, serta menyusun langkah strategis. Aktivitasnya diantaranya: 1. Asesmen Sumatif 2. Asesmen Sumatif aksi nyata 3. Beraksi dan berefleksi
  • 132. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jenjang Informasi umum Komponen inti Lampiran Dasar, Menengah, Diksus, & Kejuruan ● Identitas penulis modul ● Sarana dan prasarana ● Target peserta didik ● Relevansi tema dan topik projek untuk sekolah ● Deskripsi singkat projek ● Dimensi dan sub elemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan ● Tujuan spesifik untuk fase tersebut ● Alur kegiatan projek secara umum ● Asesmen ● Pertanyaan pemantik ● Pengayaan dan remedial ● Refleksi peserta didik dan pendidik ● Lembar kerja peserta didik ● Bahan bacaan pendidik dan peserta didik ● Glossarium ● Daftar pustaka PAUD ● Tujuan Kegiatan ● Durasi kegiatan ● Alat dan bahan ● Tahap Permulaan ● Tahap Pengembangan ● Tahap Penyimpulan ● Kelanjutan Projek ● Kegiatan Selingan Projek MODUL PROJEK
  • 133. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi CONTOH ALUR AKTIVITAS MODUL PROJEK Sub-elemen yang disasar ● Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi ● Menjaga Lingkungan Alam Sekitar ● Kerja sama ● Koordinasi Sosial ● Mengajukan pertanyaan ● Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan Modul Projek Fase D Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan Topik: Sampahku, Tanggungjawabku Total waktu: 57 JP Dimensi Profil Pelajar Pancasila: ● Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ● Gotong royong ● Bernalar kritis Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim 1. 2. 3. 4. 5. Perkenalan: Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis Perubahan Iklim dan Komunitas Peduli Masalah Sampah Masalah Pengelolaan Sampah Sampah Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat 6. 7. 8. 9. Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Asesmen Formatif Pengorganisasian, Sampah di Sekolahku Data Secara Mandiri Presentasi: Sampah dan Penyajian Data di Sekolahku Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata 10. 11. 12. 13. 14. Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster Poster Aksi Nyata pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi Sekolahku yang ada yang Baik Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis 15. 16. 17. Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di Sekolahku Sekolah
  • 134. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi CONTOH ALUR AKTIVITAS MODUL PROJEK (PAUD)
  • 135. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ASESMEN PROYEK Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan Profil Pelajar Pancasila 1.Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen asesmen (lembar ceklis, rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya). 2.Penekanan pada asesmen performa/kinerja. 3.Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Berkembang, Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang 4.Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan ditempatkan dalam kriteria “Berkembang Sesuai Harapan”. 5.Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek. 6.Pada jenjang PAUD, pelaporan hasil belajar tidak terpisah dengan rapor
  • 136. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Capaian fase dari dimensi Berkebinekaan Global, elemen Mengenal dan Menghargai Budaya, sub elemen Mendalami Budaya dan Identitas Budaya Rumusan kompetensi tersebut yang menjadi tujuan kegiatan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dalam setiap modul, guru dapat memilih 3-7 subelemen untuk menjadi sasaran kegiatan. TUJUAN PROJEK
  • 137. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh Rubrik Utama
  • 138. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh Rubrik Utama Sumber: Modul Projek Marsaria Primadonna
  • 139. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Gambaran Rapor Projek Dasmen, Diksus, & Kejuruan
  • 140. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RAPORT PROJEK
  • 142. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi •Evaluasi implementasi projek bersifat menyeluruh. •Evaluasi implementasi projek fokus kepada proses. •Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak dan seragam. •Gunakan berbagai jenis bentuk asesmen yang dilakukan tersebar selama projek dijalankan. •Libatkan peserta didik dalam evaluasi.
  • 143. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Penerjemahan CP dan Rumusan Kalimat TP Bidang studi/fase/kelas yang dianalisis : ………… Rumusan Kalimat TP dari hasil analisa CP : Nama : Instansi :
  • 144. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kalimat Tujuan Pembelajaran (urutan boleh disesuaikan) Topik (sudah disusun beralur) Perkiraan jumlah JP Dimensi Profil Pelajar Pancasila Karakteristik/potensi sekolah yang terkait topik Inti materi (konten) Keterampilan (kompetensi) 1. 1. 2. 2. 3. 3. dst dst 1. 1. 2. 2. 3. 3. dst dst Bidang studi/fase/kelas yang dianalisis : …………… Nama : Instansi:
  • 145. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi “Merdeka Belajar adalah Belajar yang memerdekakan!”