SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PEMBELAJARAN
PARADIGMA BARU
IHT Peningkatan Kompetensi Guru
SMAN 92 JAKARTA dalam Menyongsong IKM
Oleh: Sri Sulastri, S.Si., M.Pd.
Widyaprada BPMP Jakarta
TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan perubahan/penyesuaian kurikulum
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam
konteks satuan pendidikan
2. Menjelaskan alasan penting kurikulum perlu
diadaptasi di satuan pendidikan masing-masing
3. Memahami struktur kurikulum merdeka dan
rencana mempelajarinya lebih detil
4. Melalui bertanya jawab, menyimak, dan
mengeksplor sumber belajar dengan penuh
rasa ingin tahu, kritis, dan reflektif.
Selamat datang!
Berikut ini adalah tujuan kita:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Dari pengalaman mengajar mana yang lebih
sering terjadi, menyelesaikan materi yang ada
atau mencapai tujuan yang ada di dalam
kurikulum? Jelaskan analisis Bapak/Ibu!
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Apa itu Kurikulum?
sampai hari ini, belum ada pengertian kurikulum yang mengikat secara universal.
Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar
murid.
Ada juga yang memaknai kurikulum sebagai “ jantung atau isi pendidikan”, yaitu ‘apa saja
yang akan murid pelajari’. Jika tidak ada jantung atau isi pendidikan, maka tidak ada yang
‘memompa darah’ atau ‘kosong’.
Bahkan, ada juga yang menganggap kurikulum sebagai program pendidikan. Program
yang menyediakan pengalaman-pengalaman belajar untuk perubahan perilaku murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Apa itu Kurikulum?
Ralph Tyler dalam bukunya “The basic principle
of curriculum”, mengungkapkan setidaknya
ada 4 komponen dalam kurikulum yaitu,
1. Tujuan
2. Konten
3. Metode/cara
4. Evaluasi
Secara umum, komponen-komponen
tersebut diklasifikasikan menjadi 3 hal yang
digunakan di beberapa negara, yaitu;
1. Tujuan pembelajaran/konten
2. Panduan pedagogi
3. Panduan asesmen
Kerangka/komponen ini dapat kita gunakan
dalam mendesain kurikulum dan
pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Apa itu Kurikulum?
Ada dua hal utama yang ada pada kurikulum yang perlu digarisbawahi:
1. Kompetensi apa yang akan dimiliki murid sebagai proyeksi masa depan
2. Bagaimana cara mewujudkan/ mencapai kompetensi murid itu.
Maka, bahwa murid menjadi acuan/’core’ dari kurikulum itu sendiri sangatlah jelas. Dimana
‘kemerdekaan murid dalam belajar” lah sebagai ‘jantung’ desain/pengembangan
kurikulumnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Peran dan Fungsi Kurikulum
Peran kurikulum yaitu sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran.
Ada tiga peranan kurikulum yang dapat kita maknai:
1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini
2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan sebagai kontrol sosial
Sementara fungsi kurikulum bagi guru, adalah untuk memandu dalam proses belajar murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alasan perubahan kurikulum
Dari materi sebelumnya, kita mempelajari bahwa “Kurikulum yang
baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya”.
Kurikulum
diadaptasi
bersifat
sesuai
dinamis
konteks
dan terus dikembangkan
dan karakteristik murid,
atau
demi
membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka: kini dan di
masa depan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alasan perubahan kurikulum
Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini, menuntut kita untuk selalu siap
beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan meningkatkan beberapa kompetensi tertentu.
Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD, kompetensi tidak hanya fokus pada aspek
kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada value/nilai yang melengkapi kompetensi murid.
Saat ini, kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan
pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk membangun kompetensi transformatif
murid dengan siklus belajar Antisipasi-Aksi-Refleksi menuju pemelajar sepanjang hayat.
Keterangan:
OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) adalah organisasi kerja sama dan
pembangunan ekonomi internasional
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara:
“Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak
dalam usaha mempersiapkannya untuk
segala kepentingan hidup manusia, baik
dalam hidup bermasyarakat maupun hidup
berbudaya dalam arti seluas-luasnya.”
“Maksud pendidikan itu adalah menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia,
maupun anggota masyarakat.”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alasan perubahan kurikulum
Ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman,
hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. Sejatinya, kurikulum dirancang
untuk murid.
Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus
berusaha secara kolaboratif. Misalnya:
1. Guru harus terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai,
2. Orang tua harus terus memahami perkembangan murid dan kebutuhanya.
3. Begitu juga dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua yang bergerak di bidang
pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
● Di mana sekolah kita berada?
● Apakah di tepi pantai?
● Apakah di tengah-tengah perkebunan?
● Apakah di tengah perkotaan yang padat penduduk dengan sosial yang beragam?
● Selama setahun belakangan, perubahan apa saja yang terjadi di sekitar sekolah?
● Apakah ada bangunan yang baru didirikan?
● Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di sekolah?
Keadaan sekolah dan sekitar kita memang berbeda-beda. Murid kita berbeda-beda, pembelajaran
seperti apa yang paling berhasil untuk masing-masing murid kita, boleh jadi memang tak sama.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula dengan
perubahan yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sebagian
alasan mengapa kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus
melalui proses adaptasi terlebih dahulu.
Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di
sekolah dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan yang akan dibahas pada modul selanjutnya.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen hidup, yang
dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses
refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan pemelajar
sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui Kurikulum Merdeka
yang memuat:
1. Program intrakurikuler,
2. Program ekstrakurikuler, dan
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kerangka Kurikulum Merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
1. Program Intrakurikuler:
Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti
muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran di
dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi murid sesuai dengan
capaian pembelajaran pada fasenya.
Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid mencapai kompetensi yang
diharapkan. Rancanglah kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu murid dan
dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi
pembelajaran yang bermakna.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler PAUD:
Pertama, pada fase pondasi yaitu, PAUD. Pada jenjang ini, murid akan belajar melalui
kegiatan bermain yang mencakup antara lain, jati diri, literasi, numerasi dan STEAM,
serta agama dan budi pekerti. Pendidikan PAUD mempersiapkan murid untuk jenjang
pendidikan berikutnya yaitu, Sekolah Dasar (SD).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler SD:
Selanjutnya, pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir
konkrit/sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum
diajarkan secara spesifik di fase A, tapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS.
Pada fase A, muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.
Program Intrakurikuler SMP:
Pada jenjang SMP, mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler SMA:
Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan
pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga, pembelajaran dibagi menjadi mata
pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di kelas 11.
Pada program peminatan, murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran
pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya, meskipun pelajaran itu lintas jurusan. Artinya
murid di kelas IPA juga diperbolehkan mengambil mata pelajaran di kelas IPS.
Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat
membuka kelas vokasi/mata pelajaran baru, misalnya kelas bahasa jerman, kelas tata
boga, kelas budidaya kopi, dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler SMK:
Untuk jenjang SMK, sekolah dapat mengambil kelompok Mata Pelajaran Vokasi dan
Prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat/industri sekitar. Sehingga
pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada
lingkungannya.
Program Intrakurikuler SLB:
Terakhir, untuk Sekolah Luar Biasa atau SLB, penggunaan Capaian Pembelajaran akan
berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid. Karena
meskipun usia kronologisnya sama, tetapi bisa saja usia mentalnya berbeda.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
2. Program Ekstrakurikuler:
Untuk kegiatan ekstrakurikuler, kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran
dengan kurikulum merdeka. Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan
pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan sebagai
penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR
7. Kewirausahaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak
terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada
ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual,
mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid. Murid pun
juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
4. Asesmen:
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Satuan
Pendidikan mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan
waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan
balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan
belajar murid, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
5. Alokasi Waktu
Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran.
Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan
model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau
strategi lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar.
a. Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya
b. Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya, dalam 1 semester
mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk
mata pelajaran IPS.
c. Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan,
dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara Bahasa
Indonesia dan Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
6. Perangkat Ajar
Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu, kita juga mempunyai keleluasaan
untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid, selama masih ada dalam
prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain
seperti,
1. Modul ajar,
2. Modul projek,
3. Buku non teks,
4. Video, dan
5. Media cetak/digital.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan prinsip
pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga dalam
pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa
masing-masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan
kurikulum sesuai dengan konteksnya.
*) Bapak/Ibu dapat mengunduh Regulasi, Panduan, dan
Model Penerapan Kurikulum Merdeka pada link berikut
ini:
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to 33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx

Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdf
Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdfRefleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdf
Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdfsastrop
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxDeniAlfiyan
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdfB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdfAbdulRokhim61
 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfHasanBasri321358
 
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptxMateri Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptxGaluhPurwaMaharriksa
 
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptxAhmadMisbah10
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptxSMPITAuladinaIndones
 
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptx
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptxmateri 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptx
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptxMahfuzahHidayati2
 
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptx
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptxaksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptx
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptxRRWIDYAANGGRAENI
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxJeffriIndriyanto2
 
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptxIkhsanst2
 
3. Implementasi Kurikulum Merdeka (4).pptx
3. Implementasi Kurikulum Merdeka (4).pptx3. Implementasi Kurikulum Merdeka (4).pptx
3. Implementasi Kurikulum Merdeka (4).pptxBakhtiarArdiansyah
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxLaOdeSafiruddin
 
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxEstyRokhyani1
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxSupediSartono
 
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfrefleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfAgus Saepulloh
 
Mengenal KM- Tatap Muka 1.pptx
Mengenal KM- Tatap Muka 1.pptxMengenal KM- Tatap Muka 1.pptx
Mengenal KM- Tatap Muka 1.pptxremmiputra52
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxSYAHRONISAPUTRA1
 
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guruImplikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guruMegala Silva Raju
 

Similar to 33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx (20)

Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdf
Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdfRefleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdf
Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdf
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdfB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptxMateri Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
 
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
 
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptx
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptxmateri 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptx
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptx
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptxaksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptx
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptx
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
 
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
 
3. Implementasi Kurikulum Merdeka (4).pptx
3. Implementasi Kurikulum Merdeka (4).pptx3. Implementasi Kurikulum Merdeka (4).pptx
3. Implementasi Kurikulum Merdeka (4).pptx
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfrefleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
 
Mengenal KM- Tatap Muka 1.pptx
Mengenal KM- Tatap Muka 1.pptxMengenal KM- Tatap Muka 1.pptx
Mengenal KM- Tatap Muka 1.pptx
 
Hafil krk 2013
Hafil krk 2013Hafil krk 2013
Hafil krk 2013
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guruImplikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx

  • 1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU IHT Peningkatan Kompetensi Guru SMAN 92 JAKARTA dalam Menyongsong IKM Oleh: Sri Sulastri, S.Si., M.Pd. Widyaprada BPMP Jakarta
  • 2. TUJUAN Di akhir sesi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan perubahan/penyesuaian kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam konteks satuan pendidikan 2. Menjelaskan alasan penting kurikulum perlu diadaptasi di satuan pendidikan masing-masing 3. Memahami struktur kurikulum merdeka dan rencana mempelajarinya lebih detil 4. Melalui bertanya jawab, menyimak, dan mengeksplor sumber belajar dengan penuh rasa ingin tahu, kritis, dan reflektif. Selamat datang! Berikut ini adalah tujuan kita:
  • 3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dari pengalaman mengajar mana yang lebih sering terjadi, menyelesaikan materi yang ada atau mencapai tujuan yang ada di dalam kurikulum? Jelaskan analisis Bapak/Ibu!
  • 4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Apa itu Kurikulum? sampai hari ini, belum ada pengertian kurikulum yang mengikat secara universal. Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid. Ada juga yang memaknai kurikulum sebagai “ jantung atau isi pendidikan”, yaitu ‘apa saja yang akan murid pelajari’. Jika tidak ada jantung atau isi pendidikan, maka tidak ada yang ‘memompa darah’ atau ‘kosong’. Bahkan, ada juga yang menganggap kurikulum sebagai program pendidikan. Program yang menyediakan pengalaman-pengalaman belajar untuk perubahan perilaku murid.
  • 5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Apa itu Kurikulum? Ralph Tyler dalam bukunya “The basic principle of curriculum”, mengungkapkan setidaknya ada 4 komponen dalam kurikulum yaitu, 1. Tujuan 2. Konten 3. Metode/cara 4. Evaluasi Secara umum, komponen-komponen tersebut diklasifikasikan menjadi 3 hal yang digunakan di beberapa negara, yaitu; 1. Tujuan pembelajaran/konten 2. Panduan pedagogi 3. Panduan asesmen Kerangka/komponen ini dapat kita gunakan dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid.
  • 6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Apa itu Kurikulum? Ada dua hal utama yang ada pada kurikulum yang perlu digarisbawahi: 1. Kompetensi apa yang akan dimiliki murid sebagai proyeksi masa depan 2. Bagaimana cara mewujudkan/ mencapai kompetensi murid itu. Maka, bahwa murid menjadi acuan/’core’ dari kurikulum itu sendiri sangatlah jelas. Dimana ‘kemerdekaan murid dalam belajar” lah sebagai ‘jantung’ desain/pengembangan kurikulumnya.
  • 7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Peran dan Fungsi Kurikulum Peran kurikulum yaitu sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran. Ada tiga peranan kurikulum yang dapat kita maknai: 1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini 2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan 3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan sebagai kontrol sosial Sementara fungsi kurikulum bagi guru, adalah untuk memandu dalam proses belajar murid.
  • 8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alasan perubahan kurikulum Dari materi sebelumnya, kita mempelajari bahwa “Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya”. Kurikulum diadaptasi bersifat sesuai dinamis konteks dan terus dikembangkan dan karakteristik murid, atau demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka: kini dan di masa depan.
  • 9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alasan perubahan kurikulum Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini, menuntut kita untuk selalu siap beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan meningkatkan beberapa kompetensi tertentu. Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD, kompetensi tidak hanya fokus pada aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada value/nilai yang melengkapi kompetensi murid. Saat ini, kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk membangun kompetensi transformatif murid dengan siklus belajar Antisipasi-Aksi-Refleksi menuju pemelajar sepanjang hayat. Keterangan: OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) adalah organisasi kerja sama dan pembangunan ekonomi internasional
  • 10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara: “Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak dalam usaha mempersiapkannya untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti seluas-luasnya.” “Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.”
  • 11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alasan perubahan kurikulum Ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. Sejatinya, kurikulum dirancang untuk murid. Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus berusaha secara kolaboratif. Misalnya: 1. Guru harus terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai, 2. Orang tua harus terus memahami perkembangan murid dan kebutuhanya. 3. Begitu juga dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua yang bergerak di bidang pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.
  • 12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengapa kurikulum perlu diadaptasi? ● Di mana sekolah kita berada? ● Apakah di tepi pantai? ● Apakah di tengah-tengah perkebunan? ● Apakah di tengah perkotaan yang padat penduduk dengan sosial yang beragam? ● Selama setahun belakangan, perubahan apa saja yang terjadi di sekitar sekolah? ● Apakah ada bangunan yang baru didirikan? ● Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di sekolah? Keadaan sekolah dan sekitar kita memang berbeda-beda. Murid kita berbeda-beda, pembelajaran seperti apa yang paling berhasil untuk masing-masing murid kita, boleh jadi memang tak sama.
  • 13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengapa kurikulum perlu diadaptasi? Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula dengan perubahan yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sebagian alasan mengapa kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu. Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di sekolah dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang akan dibahas pada modul selanjutnya. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen hidup, yang dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan
  • 14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan pemelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui Kurikulum Merdeka yang memuat: 1. Program intrakurikuler, 2. Program ekstrakurikuler, dan 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
  • 15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kerangka Kurikulum Merdeka
  • 16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 1. Program Intrakurikuler: Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi murid sesuai dengan capaian pembelajaran pada fasenya. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid mencapai kompetensi yang diharapkan. Rancanglah kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu murid dan dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi pembelajaran yang bermakna.
  • 17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler PAUD: Pertama, pada fase pondasi yaitu, PAUD. Pada jenjang ini, murid akan belajar melalui kegiatan bermain yang mencakup antara lain, jati diri, literasi, numerasi dan STEAM, serta agama dan budi pekerti. Pendidikan PAUD mempersiapkan murid untuk jenjang pendidikan berikutnya yaitu, Sekolah Dasar (SD).
  • 18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler SD: Selanjutnya, pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum diajarkan secara spesifik di fase A, tapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Pada fase A, muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain. Program Intrakurikuler SMP: Pada jenjang SMP, mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib.
  • 19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler SMA: Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga, pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di kelas 11. Pada program peminatan, murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya, meskipun pelajaran itu lintas jurusan. Artinya murid di kelas IPA juga diperbolehkan mengambil mata pelajaran di kelas IPS. Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat membuka kelas vokasi/mata pelajaran baru, misalnya kelas bahasa jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi, dll.
  • 20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler SMK: Untuk jenjang SMK, sekolah dapat mengambil kelompok Mata Pelajaran Vokasi dan Prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat/industri sekitar. Sehingga pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada lingkungannya. Program Intrakurikuler SLB: Terakhir, untuk Sekolah Luar Biasa atau SLB, penggunaan Capaian Pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid. Karena meskipun usia kronologisnya sama, tetapi bisa saja usia mentalnya berbeda.
  • 21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 2. Program Ekstrakurikuler: Untuk kegiatan ekstrakurikuler, kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran dengan kurikulum merdeka. Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid.
  • 22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan sebagai penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu: 1. Gaya Hidup Berkelanjutan 2. Kearifan Lokal 3. Bhinneka Tunggal Ika 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya 5. Suara Demokrasi 6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR 7. Kewirausahaan
  • 23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual, mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid. Murid pun juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
  • 24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 4. Asesmen: Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Satuan Pendidikan mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan belajar murid, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • 25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 5. Alokasi Waktu Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran. Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau strategi lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar. a. Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya b. Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya, dalam 1 semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk mata pelajaran IPS. c. Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan, dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara Bahasa Indonesia dan Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
  • 26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 6. Perangkat Ajar Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu, kita juga mempunyai keleluasaan untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid, selama masih ada dalam prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru. Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain seperti, 1. Modul ajar, 2. Modul projek, 3. Buku non teks, 4. Video, dan 5. Media cetak/digital.
  • 27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan prinsip pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga dalam pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa masing-masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya. *) Bapak/Ibu dapat mengunduh Regulasi, Panduan, dan Model Penerapan Kurikulum Merdeka pada link berikut ini: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/
  • 28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi TERIMAKASIH