SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
Implementasi
Kurikulum Merdeka Pada Madrasah
DIREKTORAT KSKK MADRASAH
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
2022
Bagaimana Implementasi Kurikulum
Merdeka Di Madrasah?
Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan
berikut ini:
Permendikbudristek
No. 7 Tahun 2022
Standar Isi pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah
Permendikbudristek
No. 5 Tahun 2022
Standar Kompetensi
Lulusan pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah
SK Dirjen Pendis No. 3211 tentang
Capaian Pembelajaran PAI dan Bahasa
Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah
kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase,
dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD.
Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
Kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada
setiap fase, Dibuat dalam bentuk
pernyataan yang disajikan dalam
paragraf yang utuh.
Dibuat dalam bentuk matriks.
Setiap elemen dipetakan menurut
perkembangan peserta didik
KMA 347 Tahun2022
Pedoman Implementasi
Kurikulum Merdeka pada madrasah
Kurikulum disederhanakan
dan bersifat lebih fleksibel
sehingga selaras dengan
semangat kemandirian
madrasah.
Pemerintah menetapkan
kurikulum minimum, prinsip
pembelajaran dan asesmen,
madrasah dapat
mengembangankan
program dan kegiatan
tambahan sesuai visi, misi
dan sumber daya yang
tersedia.
Madrasah dan pendidik
memiliki keleluasaan untuk
mengorganisasikan
pembelajaran sesuai
Capaian Pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah
Pada Kurikulum Merdeka
Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan
Pembelajaran
Kepmendikbudristek
No. 56 Tahun 2022
Keputusan Kepala
BSKAP
No.008/H/KR/2022
Tahun 2022
Dimensi, Elemen dan Sub
Elemen Profil Pelajar
Pancasila Pada Kurikulum
Merdeka
Keputusan Kepala
BSKAP
No.009/H/KR/2022
Tahun 2022
PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI
PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA MADRASAH
Memahami
Garis Besar
Kurikulum
Merdeka
Memahami
Pembelajaran
dan Asesmen
Memahami
Pengembangan
Kurikulum
Operasional
Madrasah
Memahami
Pengembangan
Projek
Penguatan
Pelajar
Pancasila dan
Profil Pelajar
Rahmatan lil
Alamin
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
MEMAHAMI GARIS BESAR KURIKULUM
MERDEKA DI MADRASAH
• Membaca regulasi dasar IKM di madrasah
• Memahami kebijakan IKM di madrasah
• Mendalami berbagai panduan IKM, seperti Kurikulum
Operasional di Madrasah, Pembelajaran dan Asesmen,
P5 dan PPRA
Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah
01 03
02 04 05
MA
Akademik
MAPK
MTs
MI
RA
01
MAK
06
STRUKTUR
KURIKULUM MI
Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Tahun
I II III - V ) VI
Pendidikan Agama
Islam*;
a. Al Quran Hadis 72 (2) 72 (2) 72 (2) 64 (2)
b. Akidah Akhlak 72 (2) 72 (2) 72 (2) 64 (2)
c. Fikih 72 (2) 72 (2) 72 (2) 64 (2)
d. SKI 72 (2) 64 (2)
Bahasa Arab 72 (2) 72 (2) 72 (2) 64 (2)
Pendidikan Pancasila 144 (4) 144 (4) 144 (4) 128 (4)
Bahasa Indonesia 216 (6) 252 (7) 216 (6) 192 (6)
Matematika 144 (4) 180 (5) 180 (5) 160 (5)
Ilmu PengetahuanAlam
dan Sosial
180 (5) 160 (5)
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan 108 (3) 108 (3) 108 (3) 96 (3)
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Prakarya (Budidaya,
Pengolahan,
Kerajinan, dan Rekayasa
108 (3) 108 (3) 108 (3) 96 (3)
Bahasa Inggris 72 (2) 72 (2) 72 (2) 64(2)
Muatan Lokal **** 72 (2) *** 72 (2) *** 72 (2) *** 64 (2) ***
Total*****: 1152 (32) 1224 (34) 1440 (40) 1280 (40)
1. Perhitungan waktu disampaikan
dalam satu tahun, madrasah dalam
memanfaatkan waktu yang tersedia
dapat merencanakan sendiri menjadi
setiap minggu,dua mingguan, tiga
mingguan, bulanan atau bahkan secara
blok materi dengan memanfaatkan
waktu yang diperlukan untuk
mewujudkan capaian pembelajaran.
Pertimbangannya adalaf efektivitas
pembelajaran yang hendak dicapai oleh
setiap mata pelajaran atau kolaboratif
beberapa mata pelajaran
2. Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP =
35 menit untuk kelas I – V
3. Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP =
35 menit untuk kelas VI
4. Satuan pendidikan penyelenggara
pendidikan inklusif di
MImenyediakan layanan program
kebutuhan khusus sesuai kondisi
peserta didik berdasarkan hasil
Kebijakan Implementasi Kurikulum di Madrasah
Madrasah dapat Memilih
Strategi penyelenggaraan pembelajaran pada masa pemberlakuan Kurikulum Merdeka diberikan
pilihan sebagai berikut;
1. Madrasah menerapkan Kurikulum 2013, dengan Standar Isi, Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi kewenangan
madrasah melakukan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum
operasional di masing-masing madrasah.
2. Madrasah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan Standar Isi dan Capaian Pembelajaran
yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi kewenangan madrasah melakukan
kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum operasional di masing-masing
madrasah.
PEMBELAJARAN DAN EVALUASI
PEMBELAJARAN
Pembelajaran
Paradigma baru?
Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang bergerak,
berawal dari pemetaan kompetensi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta
pelaksanaan assesmen yang hasilnya dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran
agar dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan.
Istilah pembelajaran paradigma baru pada Kurikulum Merdeka bukan berarti
menghadirkan konsep dan prinsip pembelajaran yang sepenuhnya baru, namun
lebih pada upaya untuk memastikan terciptanya praktik pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik.
Oleh sebab itu pada Kurikulum Merdeka, pendidik memiliki keleluasaan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran serta rancangan pembelajaran dan assesmen yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran
akan menjadi proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis. Dengan begitu diharapkan
peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif, mempunyai suara dan
kepemilikan terhadap proses pembelajaran serta memiliki kesempatan untuk
memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik lainnya serta kepada
pendidik.
Pada Madrasah yang memiliki PDBK, perlu melakukan identifikasi dan asesmen PDBK di awal tahun pelajaran
untuk menemukenali kondisi dan kebutuhan khusus PDBK sebagai dasar pengembangan kurikulum, pembelajaran
dan asesmen akomodatif, serta program kebutuhan khusus dan pengembangan keterampilan pilihan.
Apakah perlu
perubahan
paradigma baru
dalam
pembelajaran?
Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
PAUD/RA SD/MI/Paket A
Kelas 1-2
SD/MI/Paket A
Kelas 3-4
SD/MI/Paket A
Kelas 5-6
SMP/Mts/Paket B
Kelas 7-9
SMA/MA/Paket C
Kelas 10
SMA/MA/Paket C
Kelas 11-12
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
Konsep Capaian Pembelajaran
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.
Pembagian
Fase
Dibuat dalam bentuk matriks.
Setiap elemen dipetakan menurut
perkembangan peserta didik
Kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase.
Dibuat dalam bentuk pernyataan yang
disajikan dalam paragraf yang utuh.
Kemampuan yang perlu dicapai peserta
didik setelah mempelajari mata
pelajaran tersebut
● Alasan mempelajari mapel
tersebut
● Keterkaitan antara Mapel dengan
salah satu (atau lebih) Profil
Pelajar Pancasila
Sumber: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022
tentang Capaian Pembelajaran
Komponen Capaian Pembelajaran
Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran
Capaian dalam Setiap Fase
Secara Keseluruhan
Capaian dalam Setiap Fase
menurut Elemen
● Deskripsi umum tentang apa yang
dipelajari dalam mata pelajaran
● Elemen-elemen (strands) atau
domain mata pelajaran serta
deskripsinya
Karakteristik CP Mapel PAI –B Arab
1 Keterampilan Abad 21
2 Konteks Bermasyarakat Global
3 Berbangsa dan bernegara
Prinsip penyusunan CP
menggunakan pendekatan
konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan
pengalaman nyata dan kontekstual.
Menurut teori belajar
konstruktivisme (constructivist
learning theory), pengetahuan
bukanlah kumpulan atau
seperangkat fakta-fakta, konsep,
atau kaidah untuk diingat.
Konsep “Memahami” dalam CP
dalam konstruktivisme adalah
proses membangun pengetahuan
melalui pengalaman nyata.
Pemahaman tidak bersifat statis,
tetapi berevolusi dan berubah
secara konstan sepanjang siswa
mengonstruksikan pengalaman-
pengalaman baru yang
memodifikasi pemahaman
sebelumnya.
Bentuk “Pemahaman” dalam CP
Apabila merujuk pada Taksonomi
Bloom, pemahaman dianggap
sebagai proses berpikir tahap yang
rendah (C2). Namun demikian,
konteks Taksonomi Bloom
sebenarnya digunakan untuk
perancangan pembelajaran dan
asesmen kelas yang lebih
operasional, bukan untuk CP yang
lebih abstrak dan umum. Taksonomi
Bloom lebih sesuai digunakan untuk
menurunkan/menerjemahkan CP ke
tujuan pembelajaran yang lebih
konkret.
Setiap CP suatu mata pelajaran
memiliki beberapa elemen atau
kelompok kompetensi esensial
yang berlaku sama untuk semua
fase pada mata pelajaran
tersebut.
Masing-masing elemen tersebut
memiliki capaian per fasenya
sendiri yang saling menunjang
untuk mencapai pemahaman
yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran
mungkin saja sama atau berbeda
dengan mata pelajaran lainnya,
hal tersebut disesuaikan dengan
karakteristik pada masing-masing
mata pelajaran. Perlu
diketahui
Arti “Elemen” dalam CP
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran,
Geometri, dan Analisis Data dan
Peluang
● Dalam CP IPA terdapat elemen
Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
● Dalam CP Bahasa Indonesia terdapat
elemen Menyimak, Membaca dan
Memirsa, Berbicara dan
Mempresentasikan, Menulis
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat,
membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem
organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu
(sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat
merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan
sehari-hari.
Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan
energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.
Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk
alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan
fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman
ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan.
Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B
Karakteristik Mata
Pelajaran
Pemahaman
IPA
Capaian Pembelajaran
Elemen CP
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B
Keterampilan
Proses
Capaian
Pembelajaran
Elemen CP
1. Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan
ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam
penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non
digital. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk
mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
1
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran
(TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
2
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
3
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian
(Asesmen)
4
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran dapat
dipahami melalui skema berikut:
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk
memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga
mereka mencapai akhir fase
Dalam
merancang
pembelajaran
pendidik dapat
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau
perencanaan pembelajaran,
(2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana
pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan Pemerintah
Pendidik
menentukan pilihan
tersebut
berdasarkan
kemampuan
masing-masing
Kompetensi
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan
telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis menurut urutan dari awal
hingga akhir fase.
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Tujuan
Pembelajaran
(TP)
terdiri atas:
Lingkup materi
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir
satu unit pembelajaran
Kriteria
Alur Tujuan
Pembelajaran
(ATP)
Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi
yang harus dikuasai secara utuh dalam satu fase.
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu fase
Alur Tujuan Pembelajaran
Dokumen Perencanaan pembelajaran
dapat berupa:
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
1
Modul Ajar
2
Apabila pendidik menggunakan
modul ajar, maka ia tidak
perlu membuat RPP karena
komponen-komponen dalam
modul ajar meliputi
komponen-komponen dalam
RPP.
Komponen minimum dalam
rencana pelaksanaan
pembelajaran
Komponen minimum dalam
modul ajar
● Tujuan pembelajaran (salah
satu dari tujuan dalam alur
tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau
kegiatan pembelajaran.
Biasanya untuk satu atau lebih
pertemuan.
● Asesmen pembelajaran:
Rencana asesmen untuk di
awal pembelajaran dan
rencana asesmen di akhir
pembelajaran untuk mengecek
ketercapaian tujuan
pembelajaran
● Tujuan pembelajaran (salah satu
dari tujuan dalam alur tujuan
pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk
satu tujuan pembelajaran yang
dicapai dalam satu atau lebih
pertemuan.
● Rencana asesmen untuk di awal
pembelajaran beserta instrumen
dan cara penilaiannya
● Rencana asesmen di akhir
pembelajaran untuk mengecek
ketercapaian tujuan pembelajaran
beserta instrumen dan cara
penilaiannya
● Media pembelajaran yang
digunakan, termasuk misalnya
bahan bacaan yang digunakan,
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
Komponen Lengkap Modul Ajar
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan
rujukan teori untuk merumuskan tujuan pembelajaran,
diantaranya:
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
6 Aspek Pemahaman
yang dikembangkan oleh
Tighe dan Wiggins
(2005)
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Pendidik diharapkan untuk tidak
fokus pada satu teori saja,
melainkan dapat menggunakan
teori atau pendekatan lain dalam
merancang tujuan pembelajaran,
selama teori tersebut dinilai relevan
dengan karakteristik mata pelajaran
serta konsep/topik yang dipelajari,
karakteristik peserta didik, serta
konteks lingkungan pembelajaran.
Merumuskan TP Lintas Elemen CP
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada
CP.
Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik:
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Teknik 1
Teknik 2
Teknik 3
Merumuskan tujuan pembelajaran Secara Langsung Berdasarkan CP
Teknik 1
Merumuskan tujuan pembelajaran dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’
pada CP.
Teknik 2
Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP
Teknik 3
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu alur
(sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari yang
Konkret ke yang
Abstrak
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek
geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah
ke yang lebih Sulit
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.
Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu.
Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
LK 1 Perumusan Tujuan Pembelajaran dan
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
• Secara berkelompok, lakukan analisis Capaian
Pembelajaran (CP) pada satu Fase tertentu!
• Rumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) dari Capaian
Pembelajaran (CP) tersebut dengan teknik yang sesuai
dengan karakeristik Capaian Pembelajaran (CP) dan
peserta didik!
• Susunlah Alur Tujuan Pembelajaran dari Tujuan
Pembelajaran yang telah tersusun sebelumnya untuk
masing-masing kelas pada Fase tersebut!
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA DAN PROFIL REMAJA RAHMATAN
LIL ALAMIN
Profil Pelajar
Pancasila
Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu
pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil
(kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh
sistem pendidikan Indonesia.
Melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan
pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
Berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa
Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan
konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di
Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi
industri 4.0.
Diharapkan Pelajar Indonesia memiliki kompetensi
untuk menjadi warga negara yang demokratis serta
menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21.
Oleh karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat
berpartisipasi dalam pembangunan global yang
berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi
berbagai tantangan.
Profil pelajar Pancasila memiliki enam dimensi
kunci. Keenamnya saling berkaitan dan
menguatkan. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada
kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan
perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
34
“Pelajar
Indonesia
merupakan
pelajar sepanjang
hayat yang
kompeten,
berkarakter, dan
berperilaku
sesuai nilai-nilai
Pancasila.”
Profil Pelajar
Rahmatan lil
Alamin
Sebuah ikhtiar untuk merawat tradisi dan menyemai
gagasan beragama yang ramah dan moderat..
Gagasan Rahmatan lil Alamin sesungguhnya adalah
salah satu opsi merawat kebhinnekaan Indonesia tanpa
harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada. .
Mengembangkan konsep agama moderat di tengah
umat sangatlah penting, khususnya di Indonesia.
Karena di negara ini terdapat banyak aliran dalam
agama, pola pikir yang beragam, dan multi-etnis.
Sebagai negara yang berlandaskan falsafah Pancasila,
Pancasila dapat dipandang sebagai salah satu
perwujudan dari Rahmatan lil Alamin. Banyak nilai-nilai
luhur yang ada dalam Pancasila selaras dengan ajaran
agama.
Agama dan Pancasila yang terbangun harmonis dalam
sistem demokrasi Indonesia, terbukti dan diharapkan
akan terus mampu menangkal virus radikalisme politik,
agama, etnis dan lain sebagainya
Profil pelajar rahmatan lil alamin didasarkan pada
10 nilai. Kesepuluh nilai tersebut adalah:
1. Berkeadaban (Ta’addub).
2. Keteladanan (Qudwah)
3. Kewarganegaraan dan kebangsaan
(Muwaṭanah) .
4. Toleransi (Tasāmuh)
5. Syura
6. Adil wa I`tidal (konsisten)
7. Tawazun
8. Tawasuth
9. Kesetaraan (Musawwa)
10.Dinamis dan Iovatif (Tathawwur wa
Ibtikar)
Nilai-nilai tersebut mengandung nilai-nilai
karakter dan perilaku yang bisa diamati,
dibiasakan, dan dievaluasi oleh guru sehingga
bisa membentuk profil pelajar yang berakhlak
terpuji, toleran, dan menjadi warga negara yang
baik.
35
Gambaran Pencapaian Profil
Pelajar Pancasila dan Pelajar
Rahmatan lil Alamin di
Satuan Pendidikan
Profil pelajar Pancasila dan
pelajar Rahmatan lil Alamin
adalah karakter dan
kemampuan yang dibangun
dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap
individu peserta didik melalui
budaya satuan pendidikan,
pembelajaran intrakurikuler,
projek penguatan profil
pelajar Pancasila, dan
ekstrakurikuler.
36
P5 DAN P2RA
• 2 Nilai Yang Sama
Bergandengan Dengan
Satu Kegiatan dengan
Dua Penilaian.
• Dilaksanakan di dalam
Ko Kurikuler yang
mengacu pada Dimensi
Profil Pelajar Pancasila
dan Nilai-Nilai Moderasi
Beragama.
• P2 RA Terintegrasi
dengan Intrakurikuler
dan Ekstrakurikuler
Projek Profil
Pelajar Pancasila
Projek Profil
Rahmatan lil
Alamin
Intrakurikuler
integrasi dengan subtansi
pelajaran
Ko-kurikuler
dirancang kolaboratif antar
mata pelajaran
Ekstrakurikuler
integrasi dalam
pengembangan minat bakat
PRINSIP PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA & PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
Prinsip
P5-PPRA
1. Holistik
2. Kontekstual
3. Berpusat pada PD
4. Ekploratif
5. Kebersamaan
6. Keberagaman
7. Kemandirian
8. Kebermanfaatan
9. Religiusitas
Manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila & Pelajar Rahmatan lil Alamin
Untuk Satuan Pendidikan
● Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah
ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan
keterlibatan masyarakat.
● Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi
pembelajaran yang berkontribusi kepada
lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
Untuk Pendidik
● Memberikan ruang dan waktu untuk
mengembangkan kompetensi dan memperkuat
karakter profil pelajar Pancasila dan Pelajar
Rahmatan lil Alamin bagi peserta didik dan dirinya
sendiri.
● Memberikan kesempatan yang luas untuk
merancang kegiatan pembelajaran yang
berdampak pada peserta didik.
● Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik
yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik
dari mata pelajaran lain untuk memperkaya proses
pembelajaran.
Projek penguatan
profil pelajar
Pancasila
memberikan ruang
bagi semua anggota
komunitas satuan
pendidikan untuk
dapat
mempraktikkan dan
mengamalkan profil
pelajar Pancasila dan
Pelajar Rahmatan lil
Alamin
Untuk Peserta Didik
● Mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter profil pelajar
Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin
untuk menghadapi tantangan dunia yang
semakin kompleks.
● Mengasah inisiatif dan partisipasi untuk
merencanakan pembelajaran secara aktif
dan berkelanjutan.
● Mengembangkan keterampilan, sikap, dan
pengetahuan yang dibutuhkan dalam
mengerjakan projek pada periode waktu
tertentu.
● Melatih kemampuan pemecahan masalah
dalam beragam situasi belajar.
● Memperlihatkan tanggung jawab dan
kepedulian terhadap isu di lingkungan
sekitar sebagai salah satu bentuk hasil
belajar.
● Mengasah daya belajar dan kepemimpinan
peserta didik dalam proses pembelajaran. 39
MENDESAIN PROYEK PELAJAR
PANCASILA & PRLA
Merancang strategi pelaporan hasil
projek
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan
dan pelaporan hasil projek
Membentuk tim fasilitator P5&P2RA
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator
projek. Tim ini berperan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas.
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu
P5&P2RA
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil
pelajar Pancasila dan nilai Moderasi Beragama. Tema
projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi
waktunya. (Dimensi, nilai Moderasi Beragamadan
tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan
satuan pendidikan).
Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator
merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan
satuan pendidikan.
Menyusun modul projek
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai
tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan
tahapan umum: Menentukan sub-elemen
(tujuan projek); Mengembangkan topik, alur,
dan durasi projek, serta; Mengembangkan
aktivitas dan asesmen projek
2
3
4
5
1
1. Membentuk Tim
Fasilitator Projek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
41
Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator
projek, bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang
mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola projek.
Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek sekolah dapat
membentuk koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator
kelas 1, satu orang koordinator kelas 2, dan seterusnya. Untuk pendidikan
khusus, koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis kekhususan.
1
2
Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek
memetakan pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas,
perwakilan dari masing-masing fase) untuk menjadi tim fasilitator
projek.
Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim
fasilitator projek untuk merencanakan dan membuat modul projek
bagi setiap kelas atau fase.
3
4
Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah
pendidik yang berperan merencanakan,
menjalankan, dan mengevaluasi projek. Tim
fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala
satuan pendidikan dan koordinator projek.
Jumlah tim fasilitator projek dapat disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan satuan
pendidikan, dilihat dari:
● jumlah peserta didik dalam satu satuan
pendidikan,
● banyaknya tema yang dipilih dalam satu
tahun ajaran,
● jumlah jam mengajar pendidik yang belum
terpenuhi atau dialihkan untuk projek,
● atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan
masing-masing satuan pendidikan.
A. Langkah pembentukan tim fasilitator projek
2. Mengidentifikasi
Tahapan
Kesiapan Satuan
Pendidikan dalam
Menjalankan
Projek Penguatan
Profil Pelajar
Pancasila dan
Profil Pelajar
Rahman Lil
Alamin
42
Dalam hal ini, satuan pendidikan melakukan refleksi awal mengenai penguasaan terhadap
pembelajaran berbasis projek untuk mengidentifikasi kesiapan awal dalam menjalankan projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin didasarkan pada kemampuan satuan
Pendidikan. P5 dan P2RA adalah pendekatan kelas yang dinamis di mana peserta didik secara
aktif mengeksplorasi masalah dan tantangan dunia nyata untuk memperoleh pengetahuan yang
lebih mendalam.
P5 dan P2RA bukan hanya kegiatan membuat produk atau karya, namun kegiatan yang
mendasarkan seluruh rangkaian aktivitasnya pada sebuah persoalan yang kontekstual. Oleh
karenanya, P5 dan P2RA biasanya mencakup beragam aktivitas yang tidak bisa dilakukan dalam
jangka waktu yang pendek.
● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar
Pancasila dan nilai Rahmatan lil Alamin atau nilai moderasi beragama yang
akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.
● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau
program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut.
● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila dan nilai moderasi beragama
yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan
pencapaian projek jelas dan terarah.
● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan
sub-elemen dan nilai dan sub-nilai moderasi beragama yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek.
● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan
kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai
dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan.
43
3. Menentukan
Dimensi dan
Tema Projek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
dan Nilai
Rahmatan
LilAlamin
Dimensi Profil
Pelajar Pancasila
dan nilai
moderasi
beragama
DIMENSI DAN ELEMEN
Dimensi Elemen Subelemen
Beriman,
bertakwa
kepada tuhan
yang maha
esa, dan
berakhlak
mulia
Akhlak beragama Mengenal dan mencintaiTuhan Yang Maha
Esa
Pemahaman agama/kepercayaan
Pelaksanaan ritual ibadah
Akhlak pribadi Integritas
Merawat diri secara fisik,mental, dan spiritual
Akhlak kepada manusia Mengutamakan persamaandengan orang lain
dan menghargai perbedaan
Berempati kepada orang lain
Akhlak kepada alam Memahami keterhubunganekosistem Bumi
Menjaga lingkungan alamsekitar
Akhlak bernegara Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai
warganegara Indonesia
4. SEBAGAI DASAR MENYUSUN MODUL P5 &
P2RA
NILAI-NILAI PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
No Prinsip
Moderasi
Beragama
Nilai-Nilai Moderasi Beragama Sub Nilai Moderasi Beragama
1 Berkeadaban
(Ta’addub)
1. Shaleh individual
2. Shaleh sosial
3. Santun
4. - Berbudi pekerti mulia
Peserta didik
1. Menunjukkan sikap sopan santun kepada
siapapun;
2. Mendahulukan adab tata krama dari
pada ilmu;
3. Bertindak ta’at dan patuh kepada guru
dan kedua orang tua;
4. Menghormati dan menghargai yang lebih
tua, serta menyayangi yang lebih muda
2. Keteladanan
(Qudwah)
1. Integritas
2. Disiplin
3. Percaya Diri
1. Menjadikan dirinya sebagai contoh kebaikan;
2. Menunjukkan sikap taat aturan serta ikut
serta memberitahu, mengingatkan, menegur,
melaporkan sesuai kewenangannya
terhadap pelanggar peraturan.
3. Mengambil inisiatif dalam kebaikan dan
Prinsip Moderasi
Beragama
Fase Akhir
Sub-Nilai Moderasi
Beragama
Di Akhir Fase
PAUD
Di Akhir Fase A
(Kelas I-II)
Di Akhir Fase
B (Kelas III-
IV)
Di Akhir Fase C
((Kelas V-VI)
Di Akhir Fase D
(Kelas VII-IX)
Di Akhir Fase E
(Kelas X-XII)
Mengambil jalan
tengah
(Tawassuṭ)
Anti Radikalisme
dan Kekerasan
1. Memilih sikap
tengah di antara ekstim
kanan dan ekstrim kiri
dari beberapa pilihan
sikap; -
mengidentifikasi
diri dari
keberagaman dan
menjalankan
amalan ibadah
dalam agama
Islam yang
moderat
Mengidentifikasi
dan
mendeskripsikan
ide-ide dan
amalan ibadah
keluarga yang
moderat.
Mengidentifika
si dan
mendeskripsik
an ide-ide dan
amalan ibadah
dalam
keluarga dan
kelompok
yang moderat.
Mengidentifikasi dan
mendeskripsikan
keragaman agama
dan peraturan dan
budaya lokal
mengenali
beragam ideologi
agama islam dan
kelompok-
kelompok ekstrem
dan dampaknya
bagi kerukunan
berbangsa dan
beragama
Menganalisis
beragam ideologi dan
kelompok-kelompok
ekstrem baik lokal,
nasional, maupun
internasional dan
memiliki sikap
tawasuth/moderat
Bijaksana
dalam bersikap
2. Memiliki sikap
terbuka dengan tetap
mempertimbangkan
ajaran agama,
peraturan dan budaya
lokal; -
Bijaksana
dalam bertindak
3. Menjadikan
praktek pengamalan
agama sebagai wujud
pengabdian kepada
Tuhan YME secara
pribadi.
TARGET CAPAIA PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
DI SETIAP FASE
ALUR AKTIVITAS
PROJEK
1. Pengenalan
•mengenali dan
membangun kesadaran
peserta didik terhadap
tema yang sedang
dipelajari
2. Kontektualisasi
•Menggali permasalahan
di lingkungan sekitar
yang terkait dengan topik
pembahasan
3. Aksi
•Merumuskan peran yang
dapat dilakukan melalui
aksi nyata
4. Refleksi
•Menggenapi proses
dengan berbagi karya
serta melakukan evaluasi
dan refleksi.
5. Tindak lanjut
•Menyusun langkah
strategis Temukan Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap
isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan
iklim.
Bayangkan Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan
topik pembahasan
Lakukan Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
Bagikan Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi
dan refleksi
Contoh 3:
Mengamati Apa yang terjadi?
• Mempersiapkan observasi.
• Mengenal dan mendekati persoalannya (mencerap).
• Mencari inspirasi.
Mendefinisikan Oh, ternyata itu yang hendak dicapai
• Mende nisikantujuan dari temuan.
• Membuatkerangkakonteks.
Menggagas Bagaimana aku bisa menjadi bagian dari solusi?
• Melontarkandan mengembangkan gagasan.
• Membuatalternatifsolusi
Memilih Bagaimana aku bisa mewujudkannya tujuan?
• Memilih solusi yang sesuai dengan tujuan.
• Membuatpurwarupa
Merefleksikan Bagaimanasupaya ide ini menjadi lebih baik?
• Membagipengetahuan.
• Memintamasukan.
• Mengembangkanide lebih lanjut dari masukan
Contoh 2:
Contoh 1:
CONTOH PROJEK
P5 & P2RA FASE A
Tema:
Bhineka Tunggal Ika
Topik
Indahnya Kebersamaan dalam menjalin
Perdamaian
Total Waktu
120 JP
Dimensi Profil:
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia
 Berkebinekaan Global
Sub Elemen yang disasar
 Merawat diri secara fisik, mental,
dan spiritual
 Mengenal dan mendalami budaya
Nilai RA (10 Nilai RA):
 Mengambil jalan tengah (Tawassuṭ)
 Berkeadaban
Sub Nilai:
 Menjadikan praktek pengamalan
agama sebagai wujud pengabdian
kepada Tuhan YME secara pribadi.
 Shaleh sosial
Tujuan Projek :
 Mengenali berbagai Agama di Indonesia
 Mengenali Beragam suku bangsa dan Bahasa di Indonesia
 Menghargai dan menghormati suku bangsa dan agama lain
 Bercerita legenda atau dongeng dari berbagai daerah Indonesia
 Mengekspresikan ide dan gagasan tentang seni dan budaya di Indonesia.
Aku Sayang Bumi
Tema ini bertujuan untuk
mengenalkan peserta didik
pada isu lingkungan, eksplorasi
dalam mencari solusi kreatif
yang dapat dilakukan oleh
peserta didik, serta memupuk
kepedulian terhadap alam
sebagai perwujudan rasa
sayang terhadap ciptaan Tuhan
YME.
Contoh kontekstualisasi tema:
● Eksplorasi penyebab
banjir di sekitar,
membuat dan menghias
tempat sampah dari
barang bekas
● Membuat karya seni dari
bahan alam
Aku Cinta Indonesia
Tema ini bertujuan agar
peserta didik mengenal
identitas dan karakteristik
negara, keberagaman budaya
dan ciri khas lainnya tentang
Indonesia sehingga mereka
memahami identitas dirinya
sebagai anak Indonesia, serta
bangga menjadi anak
Indonesia.
Contoh kontekstualisasi tema:
● Eksplorasi budaya
nusantara dengan
kunjungan ke museum
budaya setempat
Bekerja sama
Tema ini bertujuan mengajak
peserta didik untuk mampu
berinteraksi dengan teman
sebaya, menghargai perbedaan,
mau
berbagi, dan mampu bekerja
sama.
Contoh kontekstualisasi tema:
● Membuat “minggu
bertukar bekal” di mana
peserta didik membawa
bekal, menceritakan, dan
menghargai makanan
yang biasa dimakan di
rumah masing-masing.
Imajinasi dan Kreativitasku
Tema ini bertujuan mengajak peserta
didik belajar mengenali dunianya
melalui imajinasi, eksplorasi, dan
eksperimen. Pada tema Imajinasi dan
Kreativitasku, peserta didik
distimulasi dengan serangkaian
kegiatan yang dapat
membangkitkan rasa ingin tahu,
memperkaya pengalamannya dan
menguatkan kreativitasnya.
Contoh kontekstualisasi tema:
● Eksplorasi cara membuat
kendaraan bersayap lalu
bermain peran tentang terbang
dengan kendaraan tersebut
TEMA-TEMA UNTUK PAUD
Hidup Berkelanjutan
Peserta didik menyadari adanya
generasi masa lalu dan masa
yang akan datang, dampak
aktivitas manusia baik jangka
pendek maupun panjang terhadap
kelangsungan kehidupan. Peserta
didik membangun kesadaran
untuk bersikap dan berperilaku
ramah lingkungan, mempelajari
potensi krisis keberlanjutan yang
terjadi di sekitarnya, serta
mengembangkan kesiapan untuk
menghadapi dan memitigasinya.
Mereka memerankan diri sebagai
khalifah di bumi yang
berkewajikan menjaga kelestarian
bumi untuk kehidupan umat
manusia dan generasi penerus.
Contoh kontektualisasi tema:
Pemanfaatan sampah organik di
madrasah
Hutan dan paru-paru dunia
Kearifan Lokal
Peserta didik memahami
keragaman tradisi, budaya dan
kearifan lokal yang beragam
yang menjadi kekayaan budaya
bangsa. Peserta didik
membangun rasa ingin tahu
melaui pendekatan inkuiri dan
eksplorasi budaya dan kearifan
lokal serta beperan untuk
menjaga kelestariaannya.
Peserta didik mempelajari
bagaimana dan mengapa
masyarakat lokal/daerah
berkembang
seperti yang ada, mempelajari
konsep dan nilai di balik
kesenian dan tradisi lokal
kemudian merefleksikan nilai-
nilai yang dapat diterapkan
dalam kehidupannya.
Contoh kontektualisasi tema:
- Sistem masyarakat
adat di tengah modernisasi
Bhineka Tunggal Ika
Bangunlah jiwanya dan bangunlah
badannya merupakan amanat para
pendiri bangsa sejak Indonesia
merdeka. Peserta didik memahami
bahwa pembangunan itu menyangkut
aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat
ada di tubuh yang sehat. Peserta
didik membangun kesadaran dan
keterampilan memelihara kesehatan
fisik dan mental, baik untuk dirinya
maupun orang sekitarnya.
Peserta didik melakukan penelitian
dan mendiskusikan masalah-masalah
terkait kesejahteraan diri (wellbeing),
perundungan (bullying), serta
berupaya mencari jalan keluarnya.
Mereka juga menelaah masalah-
masalah yang berkaitan dengan
kesehatan dan kesejahteraan fisik
dan mental, termasuk isu narkoba,
pornografi, dan kesehatan reproduksi.
Memahami akan adanya kehidupan
akhirat atau yaumul hisab yang
terefleksi menjadi manusia yang taat
beragama dan taat pada negara.
Contoh kontektualisasi tema:
- Bullying media sosial
Bangunlah Jiwa dan Raganya
Bangunlah jiwanya dan bangunlah
badannya merupakan amanat para
pendiri bangsa sejak Indonesia
merdeka. Peserta didik memahami
bahwa pembangunan itu menyangkut
aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat
ada di tubuh yang sehat. Peserta didik
membangun kesadaran dan
keterampilan memelihara kesehatan
fisik dan mental, baik untuk dirinya
maupun orang sekitarnya.
Peserta didik melakukan penelitian
dan mendiskusikan masalah-masalah
terkait kesejahteraan diri (wellbeing),
perundungan (bullying), serta
berupaya mencari jalan keluarnya.
Mereka juga menelaah masalah-
masalah yang berkaitan dengan
kesehatan dan kesejahteraan fisik dan
mental, termasuk isu narkoba,
pornografi, dan kesehatan reproduksi.
Memahami akan adanya kehidupan
akhirat atau yaumul hisab yang
terefleksi menjadi manusia yang taat
beragama dan taat pada negara.
Contoh kontektualisasi tema:
TEMA-TEMA UNTUK MI, MTS, DAN MA
Demokrasi Pancasila
Peserta didik memahami
demokrasi secara umum dan
demokrasi Pancasila yang
bersumber dari nilai-nilai luhur
sila ke-4. Mengedepankan
musyawarah untuk mufakat
untuk mengambil keputusan,
keputusan dengan sura
terbanyak sebagai pilihan
berikutnya. Menerima
keputusan yang diambil dari
proses yang demokratis dan
ikut bertanggung jawab atas
keputusan yang telah dibuat.
Peserta didik juga memahami
makna dan peran individu
terhadap kelangsungan
demokrasi Pancasila. Melalui
pembelajaran demokrasi,
peserta didik merefleksikan
dan memahami
tantangannya dalam
konteks yang berbeda,
Berekayasa dan
Berteknologi untuk
membangun NKRI
Peserta didik melatih untuk
memiliki kecakapan bernalar
kritis, kreatif dan inovatif
untuk mencipta produk
berbasis teknologi guna
memudahkan aktivitas diri
dan berempati untuk
masyarakat sekitar
berdasarkan karyanya.
Peserta didik terus-menerus
mengembangkan inovasi
untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan
masyarakat. Peserta didik
menerapkan teknologi dan
mensinergikan aspek sosial
untuk membangun budaya
smart society dalam
membangun NKRI dan rasa
cinta tanah air.
Kewirausahaan
Peserta didik
mengidentifikasikan potensi
ekonomi lokal dan upaya-
upanya untuk
mengembangkannya yang
berkaitan dengan aspek
lingkungan, sosial dan
kesejahteraan masyarakat.
Melalui Kegiatan kewirausahaan
dapat menumbuhkan kreativitas
dan jiwa kewirausahaan peserta
didik. Peserta didik juga
membuka wawasan tentang
peluang masa depan, peka akan
kebutuhan masyarakat, menjadi
problem solver yang terampil,
serta siap untuk menjadi tenaga
kerja profesional penuh
integritas. Tema ini ditujukan
untuk jenjang MI, MTs, MA.
Karena jenjang MAK sudah
memiliki mata pelajaran Proyek
Kreatif dan Kewirausahaan
menuju pelajar yang berbagi dan
bermanfaat bagi orang lain,
maka tema ini tidak menjadi
KEBEKERJAAN
Peserta didik
menghubungkan berbagai
pengetahuan yang telah
dipahami dengan
pengalaman nyata di
keseharian dan dunia kerja.
Peserta didik membangun
pemahaman terhadap
ketenagakerjaan, peluang
kerja, serta kesiapan kerja
untuk meningkatkan
kapabilitas yang sesuai
dengan keahliannya,
mengacu pada kebutuhan
dunia kerja terkini. Dalam
proyeknya, peserta didik juga
akan mengasah kesadaran
sikap dan perilaku sesuai
dengan standar yang
dibutuhkan di dunia kerja.
TEMA-TEMA UNTUK MI, MTS, DAN MA
Jenjang
Ketentuan Jumlah Tema
PAUD 1 s.d. 2 proyek profil dengan tema berbeda
MI 2 (dua) proyek dengan 2 (dua) tema berbeda di MI
MTs 3 (Tiga) projek dengan 3 (tiga) tema berbeda
MA Kelas X
3 (Tiga) projek dengan 3 (tiga) tema berbeda
MA Kelas XI dan XII
2 (dua) proyek dengan 2 (dua) tema berbeda
MAK Kelas X 3 (tiga) proyek dengan 2 (dua) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan
MAK Kelas XI 2 (dua) proyek dengan 1 (satu) tema pilihan dan 1 (satu) tema
Kebekerjaan
MAK Kelas XII 1 Projek dengan tema kebekerjaan
Sumber, KMA No. 347 Tahun 2022
CONTOH SEKUEN PROYEK UNTUK FASE A
Tema:
Bhineka Tunggal Ika
Topik
Indahnya Kebersamaan dalam menjalin
Perdamaian
Total Waktu
120 JP
Dimensi Profil:
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia
 Berkebinekaan Global
Sub Elemen yang disasar
 Merawat diri secara fisik, mental,
dan spiritual
 Mengenal dan mendalami budaya
Nilai RA :
 Mengambil jalan tengah (Tawassuṭ)
 Berkeadaban
Sub Nilai:
 Menjadikan praktek pengamalan
agama sebagai wujud pengabdian
kepada Tuhan YME secara pribadi.
 Shaleh sosial
Tujuan Projek :
 Mengenali berbagai Agama di Indonesia
 Mengenali Beragam suku bangsa dan Bahasa di Indonesia
 Menghargai dan menghormati suku bangsa dan agama lain
 Bercerita legenda atau dongeng dari berbagai daerah Indonesia
 Mengekspresikan ide dan gagasan tentang seni dan budaya di Indonesia.
LANJUTAN
Tahap Diagnostik
Tahap Pengennalan: Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap Bhineka Tunggal Ika
1. Perkenalan 2. Eksplorasi Isu tentang beragam agama, suku,,
dan budaya di Indonesia melalui membaca
dibantu guru dan orang tua, mengamati video, dan
mencari informasi beragam seni-budaya
Indonesia.
3. Refleksi Awal
Kontekstualisasi masalah: Mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
4. Menjelaskan praktik keseharian yang
dilakukan agama-agama di Indonesia;
merefleksi diri amalan agama yang
dilakukan sehari-hari di sekolah dan di
rumah; dan memberikan sikap terhadap
umat agama selain Islam
5. Siswa menjelaskan identitas diri dari
beragam budaya, suku, dan Bahasa
Indonesia baik dari segi cara
berpakaian, rumah tinggal, dan Bahasa
di Indonesia serta membuat silsilah
keluarga.
6. Mengeksplorasi rumah adat, pakaian adat,
dan berbagai seni dan budaya di Indonesia
7. Mengenali legenda dan dongeng dari
berbagai daerah
8. Bercerita Dongeng atau legenda dari
berbagai daerah
9. Siswa mengidentifikasi fakta bagaimana
menghormati dan menghargai perbedaan
budaya, suku, dan agama lain. Guru
mengukur dengan skala sikap
Tahap Aksi: Bersama-sama mewujudkan pelajaran mereka melalui aksi nyata
10. Merencanakan Produk 11. Membuat Produk 12. Memamerkan produk tentang seni dan budaya
Indonesia
13. Mengajak diskusi dengan
siswa tentang karya dan
tampilan pada pameran
14. Menanyakan kepada siswa apa
yang akan diperbaiki dan ditambahkan
jika melakukan pameran serupa
15. Asesmen Formatif (Refleksi praktik agama sehari-hari
baik di rumah maupun di madrasah melalui kartu diary,
Silsilah Keluarga, Performa mendongeng, Skala sikap cinta
terhadap dongen dan legenda Indonesia, dan skala sikap
menghargai dan menghormati perbedaan budaya, suku,
dan agama.
POLA PELAKSANAAN PROYEK
POLA PELAKSANAAN PROYEK
Mulai
berkembang
Sedang
Berkembang
Berkembang
sesuai
Harapan
Sangat
Berkembang
Mengambil
jalan
tengah
(Tawassuṭ)
mengidentifikasi
diri dari
keberagaman
dan menjalankan
amalan ibadah
dalam agama
Islam yang
moderat
Mengidentifikasi
dan
mendeskripsikan
ide-ide dan amalan
ibadah keluarga
yang moderat.
Mengidentifikasi dan
mendeskripsikan
ide-ide dan amalan
ibadah dalam
keluarga dan
kelompok yang
moderat.
Mengidentifikasi dan
mendeskripsikan
keragaman agama
dan peraturan dan
budaya lokal
Menyusun Rubrik Penilaian Projek Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Contoh Rubrik Utama Profil Rahmatan Lil Alamin
Prinsip Mengambil Jalan Tengan (Tawasssuth) Fase B
Rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik dijadikan sebagai tujuan projek.
Dalam perancangan rubrik utama projek, rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase
pesertadidik dimasukkan ke dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan, rumusan fase
sebelumnya dimasukkan ke dalam kategori Mulai dan Sedang Berkembang, sementara
rumusan fase setelahnya dimasukkan ke dalam kategori sangat berkembang.
5. PELAPORAN KEGIATAN PROJEK
Tindak Lanjut
• [Rekaman kegiatan bimtek]
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx.pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx.pptxKRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx.pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx.pptxAtikIndarini2
 
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfModul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfIrman Ramly
 
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docxLembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docxWhan Best Yantu
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
AKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxAKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxTriutariF1s
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfPPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfFitriAni964827
 
Pendidikan Yang Memerdekakan
Pendidikan Yang MemerdekakanPendidikan Yang Memerdekakan
Pendidikan Yang MemerdekakanTienYulianti2
 
RUANG KOLABORASI FILOSOFI TOPIK 3 KEL 4.pptx
RUANG KOLABORASI FILOSOFI TOPIK 3 KEL 4.pptxRUANG KOLABORASI FILOSOFI TOPIK 3 KEL 4.pptx
RUANG KOLABORASI FILOSOFI TOPIK 3 KEL 4.pptxmelydachusnulc
 
Modul Ajar PAI Kelas 4 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI Kelas 4 BAB 1 Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI Kelas 4 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI Kelas 4 BAB 1 Kurikulum MerdekaFefazFeriFajar
 
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.ppt
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.pptMODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.ppt
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.pptIldanurYeni
 
Refleksi Kurikulum Merdeka.pptx
Refleksi Kurikulum Merdeka.pptxRefleksi Kurikulum Merdeka.pptx
Refleksi Kurikulum Merdeka.pptxSofyanHarseno
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKartinaKartina4
 
Ruang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptx
Ruang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptxRuang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptx
Ruang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptxFaridajulinda
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarRizalAlFatih1
 
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptxPembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptxArmanDino4
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxUlfahWulandari2
 

What's hot (20)

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx.pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx.pptxKRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx.pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx.pptx
 
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfModul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
 
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docxLembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata.docx
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxAKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptx
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfPPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
 
Pendidikan Yang Memerdekakan
Pendidikan Yang MemerdekakanPendidikan Yang Memerdekakan
Pendidikan Yang Memerdekakan
 
RUANG KOLABORASI FILOSOFI TOPIK 3 KEL 4.pptx
RUANG KOLABORASI FILOSOFI TOPIK 3 KEL 4.pptxRUANG KOLABORASI FILOSOFI TOPIK 3 KEL 4.pptx
RUANG KOLABORASI FILOSOFI TOPIK 3 KEL 4.pptx
 
Modul Ajar PAI Kelas 4 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI Kelas 4 BAB 1 Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI Kelas 4 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI Kelas 4 BAB 1 Kurikulum Merdeka
 
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.ppt
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.pptMODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.ppt
MODUL-AJAR-MATEMATIKA-KELAS-2-BANGUN-DATAR.ppt
 
Refleksi Kurikulum Merdeka.pptx
Refleksi Kurikulum Merdeka.pptxRefleksi Kurikulum Merdeka.pptx
Refleksi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
 
Lembar refleksi pembelajaran terpadu
Lembar refleksi pembelajaran terpaduLembar refleksi pembelajaran terpadu
Lembar refleksi pembelajaran terpadu
 
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docxLK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
 
Ruang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptx
Ruang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptxRuang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptx
Ruang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptx
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
 
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptxPembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 

Similar to Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptx

Berbagi IKM SMK 1.pptx
Berbagi IKM SMK 1.pptxBerbagi IKM SMK 1.pptx
Berbagi IKM SMK 1.pptxBektiWidhianto
 
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptx
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptxMATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptx
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptxmuhelyasprabowo
 
01-Kurikulum Merdeka.pdf
01-Kurikulum Merdeka.pdf01-Kurikulum Merdeka.pdf
01-Kurikulum Merdeka.pdfArifDwirahman1
 
#Kebijakan Pemulihan Pembelajaran.pptx
#Kebijakan Pemulihan Pembelajaran.pptx#Kebijakan Pemulihan Pembelajaran.pptx
#Kebijakan Pemulihan Pembelajaran.pptxSholehAhSholeh
 
Yogi-puskur-Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Merdeka_29052023.pptx
Yogi-puskur-Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Merdeka_29052023.pptxYogi-puskur-Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Merdeka_29052023.pptx
Yogi-puskur-Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Merdeka_29052023.pptxZaenalMutaqin41
 
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptxrayyan nafiz
 
Materi 1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
Materi 1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxMateri 1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
Materi 1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxMUHAMMADIRFANSPdMPdU
 
Asesmen dalam pembelajaran dan pendidikan
Asesmen dalam pembelajaran dan pendidikanAsesmen dalam pembelajaran dan pendidikan
Asesmen dalam pembelajaran dan pendidikanSugiyantoSugiyanto33
 
KURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptxKURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptxEviLisna
 
01-Kurikulum Merdeka.docx
01-Kurikulum Merdeka.docx01-Kurikulum Merdeka.docx
01-Kurikulum Merdeka.docxRomnahKistiari
 
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM.pptx
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM.pptxKurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM.pptx
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM.pptxAlexSakthi
 
1. TPK_CP TP ATP REVISI 2023.pptx
1. TPK_CP TP ATP REVISI 2023.pptx1. TPK_CP TP ATP REVISI 2023.pptx
1. TPK_CP TP ATP REVISI 2023.pptxUcuSamsudin1
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxEkelJeJe
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxEduardusRudySebatu
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxdidinrosyadi03
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxTatangHidayat22
 
MERDEKA MTs.ppt
MERDEKA MTs.pptMERDEKA MTs.ppt
MERDEKA MTs.pptRahayuLv1
 
000 MATERI WORKSWOP SKL 4 MEI 2023.pptx
000 MATERI WORKSWOP SKL 4 MEI 2023.pptx000 MATERI WORKSWOP SKL 4 MEI 2023.pptx
000 MATERI WORKSWOP SKL 4 MEI 2023.pptxMigitaAkiraAmadera
 

Similar to Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptx (20)

Berbagi IKM SMK 1.pptx
Berbagi IKM SMK 1.pptxBerbagi IKM SMK 1.pptx
Berbagi IKM SMK 1.pptx
 
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptx
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptxMATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptx
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptx
 
01-Kurikulum Merdeka.pdf
01-Kurikulum Merdeka.pdf01-Kurikulum Merdeka.pdf
01-Kurikulum Merdeka.pdf
 
#Kebijakan Pemulihan Pembelajaran.pptx
#Kebijakan Pemulihan Pembelajaran.pptx#Kebijakan Pemulihan Pembelajaran.pptx
#Kebijakan Pemulihan Pembelajaran.pptx
 
Yogi-puskur-Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Merdeka_29052023.pptx
Yogi-puskur-Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Merdeka_29052023.pptxYogi-puskur-Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Merdeka_29052023.pptx
Yogi-puskur-Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Merdeka_29052023.pptx
 
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
 
Materi 1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
Materi 1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxMateri 1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
Materi 1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
 
Asesmen dalam pembelajaran dan pendidikan
Asesmen dalam pembelajaran dan pendidikanAsesmen dalam pembelajaran dan pendidikan
Asesmen dalam pembelajaran dan pendidikan
 
KURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptxKURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
01-Kurikulum Merdeka.docx
01-Kurikulum Merdeka.docx01-Kurikulum Merdeka.docx
01-Kurikulum Merdeka.docx
 
PPT IKM.pptx
PPT IKM.pptxPPT IKM.pptx
PPT IKM.pptx
 
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM.pptx
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM.pptxKurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM.pptx
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM.pptx
 
1. TPK_CP TP ATP REVISI 2023.pptx
1. TPK_CP TP ATP REVISI 2023.pptx1. TPK_CP TP ATP REVISI 2023.pptx
1. TPK_CP TP ATP REVISI 2023.pptx
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
 
MERDEKA MTs.ppt
MERDEKA MTs.pptMERDEKA MTs.ppt
MERDEKA MTs.ppt
 
Materi P5.pdf
Materi P5.pdfMateri P5.pdf
Materi P5.pdf
 
000 MATERI WORKSWOP SKL 4 MEI 2023.pptx
000 MATERI WORKSWOP SKL 4 MEI 2023.pptx000 MATERI WORKSWOP SKL 4 MEI 2023.pptx
000 MATERI WORKSWOP SKL 4 MEI 2023.pptx
 

Recently uploaded

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptx

  • 1. Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah DIREKTORAT KSKK MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA 2022
  • 3. Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut ini: Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah SK Dirjen Pendis No. 3211 tentang Capaian Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.” Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, Dibuat dalam bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf yang utuh. Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen dipetakan menurut perkembangan peserta didik KMA 347 Tahun2022 Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada madrasah Kurikulum disederhanakan dan bersifat lebih fleksibel sehingga selaras dengan semangat kemandirian madrasah. Pemerintah menetapkan kurikulum minimum, prinsip pembelajaran dan asesmen, madrasah dapat mengembangankan program dan kegiatan tambahan sesuai visi, misi dan sumber daya yang tersedia. Madrasah dan pendidik memiliki keleluasaan untuk mengorganisasikan pembelajaran sesuai Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022 Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022
  • 4. PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA MADRASAH Memahami Garis Besar Kurikulum Merdeka Memahami Pembelajaran dan Asesmen Memahami Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah Memahami Pengembangan Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
  • 5. MEMAHAMI GARIS BESAR KURIKULUM MERDEKA DI MADRASAH • Membaca regulasi dasar IKM di madrasah • Memahami kebijakan IKM di madrasah • Mendalami berbagai panduan IKM, seperti Kurikulum Operasional di Madrasah, Pembelajaran dan Asesmen, P5 dan PPRA
  • 6. Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah 01 03 02 04 05 MA Akademik MAPK MTs MI RA 01 MAK 06
  • 7. STRUKTUR KURIKULUM MI Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Tahun I II III - V ) VI Pendidikan Agama Islam*; a. Al Quran Hadis 72 (2) 72 (2) 72 (2) 64 (2) b. Akidah Akhlak 72 (2) 72 (2) 72 (2) 64 (2) c. Fikih 72 (2) 72 (2) 72 (2) 64 (2) d. SKI 72 (2) 64 (2) Bahasa Arab 72 (2) 72 (2) 72 (2) 64 (2) Pendidikan Pancasila 144 (4) 144 (4) 144 (4) 128 (4) Bahasa Indonesia 216 (6) 252 (7) 216 (6) 192 (6) Matematika 144 (4) 180 (5) 180 (5) 160 (5) Ilmu PengetahuanAlam dan Sosial 180 (5) 160 (5) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 108 (3) 108 (3) 108 (3) 96 (3) Seni dan Budaya**: 1. Seni Musik 2. Seni Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari Prakarya (Budidaya, Pengolahan, Kerajinan, dan Rekayasa 108 (3) 108 (3) 108 (3) 96 (3) Bahasa Inggris 72 (2) 72 (2) 72 (2) 64(2) Muatan Lokal **** 72 (2) *** 72 (2) *** 72 (2) *** 64 (2) *** Total*****: 1152 (32) 1224 (34) 1440 (40) 1280 (40) 1. Perhitungan waktu disampaikan dalam satu tahun, madrasah dalam memanfaatkan waktu yang tersedia dapat merencanakan sendiri menjadi setiap minggu,dua mingguan, tiga mingguan, bulanan atau bahkan secara blok materi dengan memanfaatkan waktu yang diperlukan untuk mewujudkan capaian pembelajaran. Pertimbangannya adalaf efektivitas pembelajaran yang hendak dicapai oleh setiap mata pelajaran atau kolaboratif beberapa mata pelajaran 2. Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP = 35 menit untuk kelas I – V 3. Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP = 35 menit untuk kelas VI 4. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di MImenyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai kondisi peserta didik berdasarkan hasil
  • 8. Kebijakan Implementasi Kurikulum di Madrasah Madrasah dapat Memilih Strategi penyelenggaraan pembelajaran pada masa pemberlakuan Kurikulum Merdeka diberikan pilihan sebagai berikut; 1. Madrasah menerapkan Kurikulum 2013, dengan Standar Isi, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi kewenangan madrasah melakukan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum operasional di masing-masing madrasah. 2. Madrasah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan Standar Isi dan Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi kewenangan madrasah melakukan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum operasional di masing-masing madrasah.
  • 10. Pembelajaran Paradigma baru? Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang bergerak, berawal dari pemetaan kompetensi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta pelaksanaan assesmen yang hasilnya dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran agar dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Istilah pembelajaran paradigma baru pada Kurikulum Merdeka bukan berarti menghadirkan konsep dan prinsip pembelajaran yang sepenuhnya baru, namun lebih pada upaya untuk memastikan terciptanya praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Oleh sebab itu pada Kurikulum Merdeka, pendidik memiliki keleluasaan untuk merumuskan tujuan pembelajaran serta rancangan pembelajaran dan assesmen yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran akan menjadi proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis. Dengan begitu diharapkan peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif, mempunyai suara dan kepemilikan terhadap proses pembelajaran serta memiliki kesempatan untuk memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik lainnya serta kepada pendidik. Pada Madrasah yang memiliki PDBK, perlu melakukan identifikasi dan asesmen PDBK di awal tahun pelajaran untuk menemukenali kondisi dan kebutuhan khusus PDBK sebagai dasar pengembangan kurikulum, pembelajaran dan asesmen akomodatif, serta program kebutuhan khusus dan pengembangan keterampilan pilihan.
  • 12. Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F PAUD/RA SD/MI/Paket A Kelas 1-2 SD/MI/Paket A Kelas 3-4 SD/MI/Paket A Kelas 5-6 SMP/Mts/Paket B Kelas 7-9 SMA/MA/Paket C Kelas 10 SMA/MA/Paket C Kelas 11-12 Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian, mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran, “Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.” Konsep Capaian Pembelajaran Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik. Pembagian Fase
  • 13. Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen dipetakan menurut perkembangan peserta didik Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf yang utuh. Kemampuan yang perlu dicapai peserta didik setelah mempelajari mata pelajaran tersebut ● Alasan mempelajari mapel tersebut ● Keterkaitan antara Mapel dengan salah satu (atau lebih) Profil Pelajar Pancasila Sumber: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran Komponen Capaian Pembelajaran Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran Capaian dalam Setiap Fase Secara Keseluruhan Capaian dalam Setiap Fase menurut Elemen ● Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata pelajaran ● Elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran serta deskripsinya
  • 14. Karakteristik CP Mapel PAI –B Arab 1 Keterampilan Abad 21 2 Konteks Bermasyarakat Global 3 Berbangsa dan bernegara
  • 15.
  • 16. Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat. Konsep “Memahami” dalam CP dalam konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan pengalaman- pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman sebelumnya. Bentuk “Pemahaman” dalam CP Apabila merujuk pada Taksonomi Bloom, pemahaman dianggap sebagai proses berpikir tahap yang rendah (C2). Namun demikian, konteks Taksonomi Bloom sebenarnya digunakan untuk perancangan pembelajaran dan asesmen kelas yang lebih operasional, bukan untuk CP yang lebih abstrak dan umum. Taksonomi Bloom lebih sesuai digunakan untuk menurunkan/menerjemahkan CP ke tujuan pembelajaran yang lebih konkret.
  • 17. Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran tersebut. Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju. Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya, hal tersebut disesuaikan dengan karakteristik pada masing-masing mata pelajaran. Perlu diketahui Arti “Elemen” dalam CP Contoh: ● Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang ● Dalam CP IPA terdapat elemen Pemahaman IPA dan Keterampilan Proses ● Dalam CP Bahasa Indonesia terdapat elemen Menyimak, Membaca dan Memirsa, Berbicara dan Mempresentasikan, Menulis
  • 18. Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana. Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor. Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana. Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan. Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari. Setiap elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa. Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B Karakteristik Mata Pelajaran Pemahaman IPA Capaian Pembelajaran Elemen CP CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
  • 19. Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B Keterampilan Proses Capaian Pembelajaran Elemen CP 1. Mengamati Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati. 2. Mempertanyakan dan memprediksi Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah. 3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah. 5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi. 6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan. CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
  • 20. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) Memahami Capaian Pembelajaran (CP) 1 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran 2 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 3 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 4 Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
  • 21. Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut: Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase Dalam merancang pembelajaran pendidik dapat (3) menggunakan contoh yang disediakan. (1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau perencanaan pembelajaran, (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan Pemerintah Pendidik menentukan pilihan tersebut berdasarkan kemampuan masing-masing
  • 22. Kompetensi kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran. Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis menurut urutan dari awal hingga akhir fase. Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini: Tujuan Pembelajaran (TP) terdiri atas: Lingkup materi ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai secara utuh dalam satu fase. ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase. ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi dalam satu fase
  • 24. Dokumen Perencanaan pembelajaran dapat berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Modul Ajar 2 Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP. Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran Komponen minimum dalam modul ajar ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan. ● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan. ● Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya ● Media pembelajaran yang digunakan, termasuk misalnya bahan bacaan yang digunakan, Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
  • 26. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan rujukan teori untuk merumuskan tujuan pembelajaran, diantaranya: Taksonomi Bloom versi Revisi Anderson dan Krathwohl (2001) 6 Aspek Pemahaman yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) 6 Level Taksonomi Marzano (2000) Pendidik diharapkan untuk tidak fokus pada satu teori saja, melainkan dapat menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, serta konteks lingkungan pembelajaran.
  • 27. Merumuskan TP Lintas Elemen CP Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada CP. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik: Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan pembelajaran yang efektif? Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen Teknik 1 Teknik 2 Teknik 3
  • 28. Merumuskan tujuan pembelajaran Secara Langsung Berdasarkan CP Teknik 1
  • 29. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada CP. Teknik 2
  • 30. Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP Teknik 3
  • 31. Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif? Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase. Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini: Pengurutan dari yang Konkret ke yang Abstrak Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak). Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional. Pengurutan dari Mudah ke yang lebih Sulit Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang. Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian. Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik. Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri. (Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
  • 32. LK 1 Perumusan Tujuan Pembelajaran dan Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran • Secara berkelompok, lakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) pada satu Fase tertentu! • Rumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) dari Capaian Pembelajaran (CP) tersebut dengan teknik yang sesuai dengan karakeristik Capaian Pembelajaran (CP) dan peserta didik! • Susunlah Alur Tujuan Pembelajaran dari Tujuan Pembelajaran yang telah tersusun sebelumnya untuk masing-masing kelas pada Fase tersebut!
  • 33. PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PROFIL REMAJA RAHMATAN LIL ALAMIN
  • 34. Profil Pelajar Pancasila Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0. Diharapkan Pelajar Indonesia memiliki kompetensi untuk menjadi warga negara yang demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan. Profil pelajar Pancasila memiliki enam dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan. Keenam dimensi tersebut adalah: 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. 2. Berkebinekaan global. 3. Bergotong-royong. 4. Mandiri. 5. Bernalar kritis. 6. Kreatif. Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. 34 “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
  • 35. Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin Sebuah ikhtiar untuk merawat tradisi dan menyemai gagasan beragama yang ramah dan moderat.. Gagasan Rahmatan lil Alamin sesungguhnya adalah salah satu opsi merawat kebhinnekaan Indonesia tanpa harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada. . Mengembangkan konsep agama moderat di tengah umat sangatlah penting, khususnya di Indonesia. Karena di negara ini terdapat banyak aliran dalam agama, pola pikir yang beragam, dan multi-etnis. Sebagai negara yang berlandaskan falsafah Pancasila, Pancasila dapat dipandang sebagai salah satu perwujudan dari Rahmatan lil Alamin. Banyak nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila selaras dengan ajaran agama. Agama dan Pancasila yang terbangun harmonis dalam sistem demokrasi Indonesia, terbukti dan diharapkan akan terus mampu menangkal virus radikalisme politik, agama, etnis dan lain sebagainya Profil pelajar rahmatan lil alamin didasarkan pada 10 nilai. Kesepuluh nilai tersebut adalah: 1. Berkeadaban (Ta’addub). 2. Keteladanan (Qudwah) 3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (Muwaṭanah) . 4. Toleransi (Tasāmuh) 5. Syura 6. Adil wa I`tidal (konsisten) 7. Tawazun 8. Tawasuth 9. Kesetaraan (Musawwa) 10.Dinamis dan Iovatif (Tathawwur wa Ibtikar) Nilai-nilai tersebut mengandung nilai-nilai karakter dan perilaku yang bisa diamati, dibiasakan, dan dievaluasi oleh guru sehingga bisa membentuk profil pelajar yang berakhlak terpuji, toleran, dan menjadi warga negara yang baik. 35
  • 36. Gambaran Pencapaian Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin di Satuan Pendidikan Profil pelajar Pancasila dan pelajar Rahmatan lil Alamin adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler. 36
  • 37. P5 DAN P2RA • 2 Nilai Yang Sama Bergandengan Dengan Satu Kegiatan dengan Dua Penilaian. • Dilaksanakan di dalam Ko Kurikuler yang mengacu pada Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan Nilai-Nilai Moderasi Beragama. • P2 RA Terintegrasi dengan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler Projek Profil Pelajar Pancasila Projek Profil Rahmatan lil Alamin Intrakurikuler integrasi dengan subtansi pelajaran Ko-kurikuler dirancang kolaboratif antar mata pelajaran Ekstrakurikuler integrasi dalam pengembangan minat bakat
  • 38. PRINSIP PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA & PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN Prinsip P5-PPRA 1. Holistik 2. Kontekstual 3. Berpusat pada PD 4. Ekploratif 5. Kebersamaan 6. Keberagaman 7. Kemandirian 8. Kebermanfaatan 9. Religiusitas
  • 39. Manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila & Pelajar Rahmatan lil Alamin Untuk Satuan Pendidikan ● Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat. ● Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya. Untuk Pendidik ● Memberikan ruang dan waktu untuk mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter profil pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin bagi peserta didik dan dirinya sendiri. ● Memberikan kesempatan yang luas untuk merancang kegiatan pembelajaran yang berdampak pada peserta didik. ● Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya proses pembelajaran. Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan profil pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin Untuk Peserta Didik ● Mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter profil pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. ● Mengasah inisiatif dan partisipasi untuk merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan. ● Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan projek pada periode waktu tertentu. ● Melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar. ● Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di lingkungan sekitar sebagai salah satu bentuk hasil belajar. ● Mengasah daya belajar dan kepemimpinan peserta didik dalam proses pembelajaran. 39
  • 40. MENDESAIN PROYEK PELAJAR PANCASILA & PRLA Merancang strategi pelaporan hasil projek Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek Membentuk tim fasilitator P5&P2RA Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas. Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu P5&P2RA Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan nilai Moderasi Beragama. Tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. (Dimensi, nilai Moderasi Beragamadan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan). Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan. Menyusun modul projek Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek 2 3 4 5 1
  • 41. 1. Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 41 Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek, bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola projek. Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek sekolah dapat membentuk koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator kelas 1, satu orang koordinator kelas 2, dan seterusnya. Untuk pendidikan khusus, koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis kekhususan. 1 2 Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek memetakan pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas, perwakilan dari masing-masing fase) untuk menjadi tim fasilitator projek. Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitator projek untuk merencanakan dan membuat modul projek bagi setiap kelas atau fase. 3 4 Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah pendidik yang berperan merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi projek. Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan koordinator projek. Jumlah tim fasilitator projek dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan, dilihat dari: ● jumlah peserta didik dalam satu satuan pendidikan, ● banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun ajaran, ● jumlah jam mengajar pendidik yang belum terpenuhi atau dialihkan untuk projek, ● atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. A. Langkah pembentukan tim fasilitator projek
  • 42. 2. Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan Satuan Pendidikan dalam Menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahman Lil Alamin 42 Dalam hal ini, satuan pendidikan melakukan refleksi awal mengenai penguasaan terhadap pembelajaran berbasis projek untuk mengidentifikasi kesiapan awal dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin didasarkan pada kemampuan satuan Pendidikan. P5 dan P2RA adalah pendekatan kelas yang dinamis di mana peserta didik secara aktif mengeksplorasi masalah dan tantangan dunia nyata untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. P5 dan P2RA bukan hanya kegiatan membuat produk atau karya, namun kegiatan yang mendasarkan seluruh rangkaian aktivitasnya pada sebuah persoalan yang kontekstual. Oleh karenanya, P5 dan P2RA biasanya mencakup beragam aktivitas yang tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.
  • 43. ● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila dan nilai Rahmatan lil Alamin atau nilai moderasi beragama yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan. ● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut. ● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila dan nilai moderasi beragama yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek jelas dan terarah. ● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen dan nilai dan sub-nilai moderasi beragama yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek. ● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan. 43 3. Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Nilai Rahmatan LilAlamin Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan nilai moderasi beragama
  • 44. DIMENSI DAN ELEMEN Dimensi Elemen Subelemen Beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia Akhlak beragama Mengenal dan mencintaiTuhan Yang Maha Esa Pemahaman agama/kepercayaan Pelaksanaan ritual ibadah Akhlak pribadi Integritas Merawat diri secara fisik,mental, dan spiritual Akhlak kepada manusia Mengutamakan persamaandengan orang lain dan menghargai perbedaan Berempati kepada orang lain Akhlak kepada alam Memahami keterhubunganekosistem Bumi Menjaga lingkungan alamsekitar Akhlak bernegara Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warganegara Indonesia 4. SEBAGAI DASAR MENYUSUN MODUL P5 & P2RA
  • 45. NILAI-NILAI PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN No Prinsip Moderasi Beragama Nilai-Nilai Moderasi Beragama Sub Nilai Moderasi Beragama 1 Berkeadaban (Ta’addub) 1. Shaleh individual 2. Shaleh sosial 3. Santun 4. - Berbudi pekerti mulia Peserta didik 1. Menunjukkan sikap sopan santun kepada siapapun; 2. Mendahulukan adab tata krama dari pada ilmu; 3. Bertindak ta’at dan patuh kepada guru dan kedua orang tua; 4. Menghormati dan menghargai yang lebih tua, serta menyayangi yang lebih muda 2. Keteladanan (Qudwah) 1. Integritas 2. Disiplin 3. Percaya Diri 1. Menjadikan dirinya sebagai contoh kebaikan; 2. Menunjukkan sikap taat aturan serta ikut serta memberitahu, mengingatkan, menegur, melaporkan sesuai kewenangannya terhadap pelanggar peraturan. 3. Mengambil inisiatif dalam kebaikan dan
  • 46. Prinsip Moderasi Beragama Fase Akhir Sub-Nilai Moderasi Beragama Di Akhir Fase PAUD Di Akhir Fase A (Kelas I-II) Di Akhir Fase B (Kelas III- IV) Di Akhir Fase C ((Kelas V-VI) Di Akhir Fase D (Kelas VII-IX) Di Akhir Fase E (Kelas X-XII) Mengambil jalan tengah (Tawassuṭ) Anti Radikalisme dan Kekerasan 1. Memilih sikap tengah di antara ekstim kanan dan ekstrim kiri dari beberapa pilihan sikap; - mengidentifikasi diri dari keberagaman dan menjalankan amalan ibadah dalam agama Islam yang moderat Mengidentifikasi dan mendeskripsikan ide-ide dan amalan ibadah keluarga yang moderat. Mengidentifika si dan mendeskripsik an ide-ide dan amalan ibadah dalam keluarga dan kelompok yang moderat. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan keragaman agama dan peraturan dan budaya lokal mengenali beragam ideologi agama islam dan kelompok- kelompok ekstrem dan dampaknya bagi kerukunan berbangsa dan beragama Menganalisis beragam ideologi dan kelompok-kelompok ekstrem baik lokal, nasional, maupun internasional dan memiliki sikap tawasuth/moderat Bijaksana dalam bersikap 2. Memiliki sikap terbuka dengan tetap mempertimbangkan ajaran agama, peraturan dan budaya lokal; - Bijaksana dalam bertindak 3. Menjadikan praktek pengamalan agama sebagai wujud pengabdian kepada Tuhan YME secara pribadi. TARGET CAPAIA PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN DI SETIAP FASE
  • 47. ALUR AKTIVITAS PROJEK 1. Pengenalan •mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap tema yang sedang dipelajari 2. Kontektualisasi •Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan 3. Aksi •Merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata 4. Refleksi •Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi. 5. Tindak lanjut •Menyusun langkah strategis Temukan Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim. Bayangkan Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan Lakukan Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata Bagikan Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi Contoh 3: Mengamati Apa yang terjadi? • Mempersiapkan observasi. • Mengenal dan mendekati persoalannya (mencerap). • Mencari inspirasi. Mendefinisikan Oh, ternyata itu yang hendak dicapai • Mende nisikantujuan dari temuan. • Membuatkerangkakonteks. Menggagas Bagaimana aku bisa menjadi bagian dari solusi? • Melontarkandan mengembangkan gagasan. • Membuatalternatifsolusi Memilih Bagaimana aku bisa mewujudkannya tujuan? • Memilih solusi yang sesuai dengan tujuan. • Membuatpurwarupa Merefleksikan Bagaimanasupaya ide ini menjadi lebih baik? • Membagipengetahuan. • Memintamasukan. • Mengembangkanide lebih lanjut dari masukan Contoh 2: Contoh 1:
  • 48. CONTOH PROJEK P5 & P2RA FASE A Tema: Bhineka Tunggal Ika Topik Indahnya Kebersamaan dalam menjalin Perdamaian Total Waktu 120 JP Dimensi Profil:  Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia  Berkebinekaan Global Sub Elemen yang disasar  Merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual  Mengenal dan mendalami budaya Nilai RA (10 Nilai RA):  Mengambil jalan tengah (Tawassuṭ)  Berkeadaban Sub Nilai:  Menjadikan praktek pengamalan agama sebagai wujud pengabdian kepada Tuhan YME secara pribadi.  Shaleh sosial Tujuan Projek :  Mengenali berbagai Agama di Indonesia  Mengenali Beragam suku bangsa dan Bahasa di Indonesia  Menghargai dan menghormati suku bangsa dan agama lain  Bercerita legenda atau dongeng dari berbagai daerah Indonesia  Mengekspresikan ide dan gagasan tentang seni dan budaya di Indonesia.
  • 49. Aku Sayang Bumi Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik pada isu lingkungan, eksplorasi dalam mencari solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh peserta didik, serta memupuk kepedulian terhadap alam sebagai perwujudan rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan YME. Contoh kontekstualisasi tema: ● Eksplorasi penyebab banjir di sekitar, membuat dan menghias tempat sampah dari barang bekas ● Membuat karya seni dari bahan alam Aku Cinta Indonesia Tema ini bertujuan agar peserta didik mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga mereka memahami identitas dirinya sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia. Contoh kontekstualisasi tema: ● Eksplorasi budaya nusantara dengan kunjungan ke museum budaya setempat Bekerja sama Tema ini bertujuan mengajak peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan teman sebaya, menghargai perbedaan, mau berbagi, dan mampu bekerja sama. Contoh kontekstualisasi tema: ● Membuat “minggu bertukar bekal” di mana peserta didik membawa bekal, menceritakan, dan menghargai makanan yang biasa dimakan di rumah masing-masing. Imajinasi dan Kreativitasku Tema ini bertujuan mengajak peserta didik belajar mengenali dunianya melalui imajinasi, eksplorasi, dan eksperimen. Pada tema Imajinasi dan Kreativitasku, peserta didik distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya pengalamannya dan menguatkan kreativitasnya. Contoh kontekstualisasi tema: ● Eksplorasi cara membuat kendaraan bersayap lalu bermain peran tentang terbang dengan kendaraan tersebut TEMA-TEMA UNTUK PAUD
  • 50. Hidup Berkelanjutan Peserta didik menyadari adanya generasi masa lalu dan masa yang akan datang, dampak aktivitas manusia baik jangka pendek maupun panjang terhadap kelangsungan kehidupan. Peserta didik membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di sekitarnya, serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. Mereka memerankan diri sebagai khalifah di bumi yang berkewajikan menjaga kelestarian bumi untuk kehidupan umat manusia dan generasi penerus. Contoh kontektualisasi tema: Pemanfaatan sampah organik di madrasah Hutan dan paru-paru dunia Kearifan Lokal Peserta didik memahami keragaman tradisi, budaya dan kearifan lokal yang beragam yang menjadi kekayaan budaya bangsa. Peserta didik membangun rasa ingin tahu melaui pendekatan inkuiri dan eksplorasi budaya dan kearifan lokal serta beperan untuk menjaga kelestariaannya. Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/daerah berkembang seperti yang ada, mempelajari konsep dan nilai di balik kesenian dan tradisi lokal kemudian merefleksikan nilai- nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupannya. Contoh kontektualisasi tema: - Sistem masyarakat adat di tengah modernisasi Bhineka Tunggal Ika Bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya merupakan amanat para pendiri bangsa sejak Indonesia merdeka. Peserta didik memahami bahwa pembangunan itu menyangkut aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh yang sehat. Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah- masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Memahami akan adanya kehidupan akhirat atau yaumul hisab yang terefleksi menjadi manusia yang taat beragama dan taat pada negara. Contoh kontektualisasi tema: - Bullying media sosial Bangunlah Jiwa dan Raganya Bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya merupakan amanat para pendiri bangsa sejak Indonesia merdeka. Peserta didik memahami bahwa pembangunan itu menyangkut aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh yang sehat. Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah- masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Memahami akan adanya kehidupan akhirat atau yaumul hisab yang terefleksi menjadi manusia yang taat beragama dan taat pada negara. Contoh kontektualisasi tema: TEMA-TEMA UNTUK MI, MTS, DAN MA
  • 51. Demokrasi Pancasila Peserta didik memahami demokrasi secara umum dan demokrasi Pancasila yang bersumber dari nilai-nilai luhur sila ke-4. Mengedepankan musyawarah untuk mufakat untuk mengambil keputusan, keputusan dengan sura terbanyak sebagai pilihan berikutnya. Menerima keputusan yang diambil dari proses yang demokratis dan ikut bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat. Peserta didik juga memahami makna dan peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran demokrasi, peserta didik merefleksikan dan memahami tantangannya dalam konteks yang berbeda, Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI Peserta didik melatih untuk memiliki kecakapan bernalar kritis, kreatif dan inovatif untuk mencipta produk berbasis teknologi guna memudahkan aktivitas diri dan berempati untuk masyarakat sekitar berdasarkan karyanya. Peserta didik terus-menerus mengembangkan inovasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat. Peserta didik menerapkan teknologi dan mensinergikan aspek sosial untuk membangun budaya smart society dalam membangun NKRI dan rasa cinta tanah air. Kewirausahaan Peserta didik mengidentifikasikan potensi ekonomi lokal dan upaya- upanya untuk mengembangkannya yang berkaitan dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui Kegiatan kewirausahaan dapat menumbuhkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan peserta didik. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk jenjang MI, MTs, MA. Karena jenjang MAK sudah memiliki mata pelajaran Proyek Kreatif dan Kewirausahaan menuju pelajar yang berbagi dan bermanfaat bagi orang lain, maka tema ini tidak menjadi KEBEKERJAAN Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam proyeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja. TEMA-TEMA UNTUK MI, MTS, DAN MA
  • 52. Jenjang Ketentuan Jumlah Tema PAUD 1 s.d. 2 proyek profil dengan tema berbeda MI 2 (dua) proyek dengan 2 (dua) tema berbeda di MI MTs 3 (Tiga) projek dengan 3 (tiga) tema berbeda MA Kelas X 3 (Tiga) projek dengan 3 (tiga) tema berbeda MA Kelas XI dan XII 2 (dua) proyek dengan 2 (dua) tema berbeda MAK Kelas X 3 (tiga) proyek dengan 2 (dua) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan MAK Kelas XI 2 (dua) proyek dengan 1 (satu) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan MAK Kelas XII 1 Projek dengan tema kebekerjaan Sumber, KMA No. 347 Tahun 2022
  • 53. CONTOH SEKUEN PROYEK UNTUK FASE A Tema: Bhineka Tunggal Ika Topik Indahnya Kebersamaan dalam menjalin Perdamaian Total Waktu 120 JP Dimensi Profil:  Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia  Berkebinekaan Global Sub Elemen yang disasar  Merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual  Mengenal dan mendalami budaya Nilai RA :  Mengambil jalan tengah (Tawassuṭ)  Berkeadaban Sub Nilai:  Menjadikan praktek pengamalan agama sebagai wujud pengabdian kepada Tuhan YME secara pribadi.  Shaleh sosial Tujuan Projek :  Mengenali berbagai Agama di Indonesia  Mengenali Beragam suku bangsa dan Bahasa di Indonesia  Menghargai dan menghormati suku bangsa dan agama lain  Bercerita legenda atau dongeng dari berbagai daerah Indonesia  Mengekspresikan ide dan gagasan tentang seni dan budaya di Indonesia.
  • 54. LANJUTAN Tahap Diagnostik Tahap Pengennalan: Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap Bhineka Tunggal Ika 1. Perkenalan 2. Eksplorasi Isu tentang beragam agama, suku,, dan budaya di Indonesia melalui membaca dibantu guru dan orang tua, mengamati video, dan mencari informasi beragam seni-budaya Indonesia. 3. Refleksi Awal Kontekstualisasi masalah: Mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat 4. Menjelaskan praktik keseharian yang dilakukan agama-agama di Indonesia; merefleksi diri amalan agama yang dilakukan sehari-hari di sekolah dan di rumah; dan memberikan sikap terhadap umat agama selain Islam 5. Siswa menjelaskan identitas diri dari beragam budaya, suku, dan Bahasa Indonesia baik dari segi cara berpakaian, rumah tinggal, dan Bahasa di Indonesia serta membuat silsilah keluarga. 6. Mengeksplorasi rumah adat, pakaian adat, dan berbagai seni dan budaya di Indonesia 7. Mengenali legenda dan dongeng dari berbagai daerah 8. Bercerita Dongeng atau legenda dari berbagai daerah 9. Siswa mengidentifikasi fakta bagaimana menghormati dan menghargai perbedaan budaya, suku, dan agama lain. Guru mengukur dengan skala sikap Tahap Aksi: Bersama-sama mewujudkan pelajaran mereka melalui aksi nyata 10. Merencanakan Produk 11. Membuat Produk 12. Memamerkan produk tentang seni dan budaya Indonesia 13. Mengajak diskusi dengan siswa tentang karya dan tampilan pada pameran 14. Menanyakan kepada siswa apa yang akan diperbaiki dan ditambahkan jika melakukan pameran serupa 15. Asesmen Formatif (Refleksi praktik agama sehari-hari baik di rumah maupun di madrasah melalui kartu diary, Silsilah Keluarga, Performa mendongeng, Skala sikap cinta terhadap dongen dan legenda Indonesia, dan skala sikap menghargai dan menghormati perbedaan budaya, suku, dan agama.
  • 57. Mulai berkembang Sedang Berkembang Berkembang sesuai Harapan Sangat Berkembang Mengambil jalan tengah (Tawassuṭ) mengidentifikasi diri dari keberagaman dan menjalankan amalan ibadah dalam agama Islam yang moderat Mengidentifikasi dan mendeskripsikan ide-ide dan amalan ibadah keluarga yang moderat. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan ide-ide dan amalan ibadah dalam keluarga dan kelompok yang moderat. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan keragaman agama dan peraturan dan budaya lokal Menyusun Rubrik Penilaian Projek Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin Contoh Rubrik Utama Profil Rahmatan Lil Alamin Prinsip Mengambil Jalan Tengan (Tawasssuth) Fase B Rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik dijadikan sebagai tujuan projek. Dalam perancangan rubrik utama projek, rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase pesertadidik dimasukkan ke dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan, rumusan fase sebelumnya dimasukkan ke dalam kategori Mulai dan Sedang Berkembang, sementara rumusan fase setelahnya dimasukkan ke dalam kategori sangat berkembang. 5. PELAPORAN KEGIATAN PROJEK
  • 58. Tindak Lanjut • [Rekaman kegiatan bimtek] Terima Kasih