2. TUJUAN AKSI NYATA
• Aksi nyata ini dilakukan untuk melengkapi tugas pada modul merdeka
belajar
• Pada aksi nyata ini, saya melibatkan rekan kerja untuk berbagi tentang
kurikulum merdeka belajar, yaitu mulai dari pengenalan hingga
bagaimana cara menerapkannya di sekolah
• Aksi nyata dibagikan kepada teman seecara daring melalui zoom
meeting
3. STRATEGI IMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDEKA
• Mengapa Kurikulum Perlu Diadaptasi?
• Struktur Kurikulum Merdeka
• Fase Capaian Pembelajaran
• Implikasi Bagi Satuan Pendidikan
4. Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di
sekolah dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan yang akan dibahas pada modul selanjutnya.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen hidup, yang
dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses
refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan
5. Struktur Kurikulum Merdeka
Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan pemelajar
sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui Kurikulum Merdeka
yang memuat:
1. Program intrakurikuler,
2. Program ekstrakurikuler, dan
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
6. Struktur Kurikulum Merdeka
1. Program Intrakurikuler:
Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti
muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran di
dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi murid sesuai dengan
capaian pembelajaran pada fasenya.
Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid mencapai kompetensi yang
diharapkan. Rancanglah kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu murid dan
dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi
pembelajaran yang bermakna.
7. Penjelasan
Explanation
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
Interpretasi
Interpretation
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi
Application
Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)
Perspektif
Perspective
Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
sebuah situasi , melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik.
Empati
Empathy
Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau
memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Self-Knowledge
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses
berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis
8. Struktur Kurikulum Merdeka
2. Program Ekstrakurikuler:
Untuk kegiatan ekstrakurikuler, kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran
dengan kurikulum merdeka. Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan
pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid.
9. Struktur Kurikulum Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan sebagai
penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR
7. Kewirausahaan
10.
11. Struktur Kurikulum Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak
terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada
ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual,
mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid. Murid pun
juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
12. Struktur Kurikulum Merdeka
4. Asesmen:
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Satuan
Pendidikan mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan
waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan
balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan
belajar murid, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
13. Struktur Kurikulum Merdeka
5. Alokasi Waktu
Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran.
Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan
model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau
strategi lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar.
a. Model reguler adalah model pembelajaranyang paling umum digunakan. Setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya
b. Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya, dalam 1 semester
mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk
mata pelajaran IPS.
c. Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan, dan
melakukan asesmen untuk suatu pembelajaranyang terpadu. Misalnya kolaborasi antara Bahasa
Indonesia dan Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
14. Struktur Kurikulum Merdeka
6. Perangkat Ajar
Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu, kita juga mempunyai keleluasaan
untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid, selama masih ada dalam
prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain
seperti,
1. Modul ajar,
2. Modul projek,
3. Buku non teks,
4. Video, dan
5. Media cetak/digital.
15. Struktur Kurikulum Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka didesain denganprinsip pendidikan yang berpusat pada murid,
sehingga dalam pelaksanaannya harap diperhatikan bahwamasing-masing satuan
pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya.
16. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Dalam format paragraf, bukan poin-poin
• Capaian pembelajaran dirumuskan sebagai gambaran kompetensi
utuh sehingga mudah dipahami guru sebagai satu kesatuan
• Capaian pembelajaran ditulis dalam paragraf yang merangkai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap terhadap ilmu pengetahuan
yang dipelajari
Dalam fase, bukan tahun
• Capaian pembelajaran disusun per fase (2-3 tahun) untuk
memberikan kesempatan belajar yang lebih fleksibel dan
mendalam
17. FASE CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Fase A
Umumnya
Kelas I-II SD
Fase B
Umumnya
Kelas III-IV SD
Fase C
Umumnya
Kelas V-VI SD
Fase D
Umumnya
Kelas VII-IX
SMP
Fase E
Umumnya
Kelas X SMA
Fase F
Umumnya
Kelas XI-XII
SMA
9
18. Alokasi waktu mata
pelajaran SMP
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls VII -VIII)
K13 Program Sekolah Penggerak
Per
Tahun
Per
Minggu
Alokasi per
tahun
(minggu)
Alokasi
Projek per
tahun
TotalJP
Per
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Prakarya menjadi salah satu
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
pilihan, tidak hanya Seni.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pertimbangan: 1) untuk siswa
yang tidak meneruskan ke SMA,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
108 3
72 (2) 36 108
2) meminimalisir perubahan dari
K13
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
108 3
72 (2)
36
108
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
108 3
72 (2)
36
108 ***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
PPKn 108 3 72 (2) 36 108 lokal dalam mapel lain atau
diajarkan melalui kegiatan projek.
Bahasa Indonesia 216 6 180 (5) 36 216
Matematika 180 5 144 (4) 36 180
IPA 180 5 144 (4) 36 180
IPS 144 4 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 144
PJOK 108 3 72 (2) 36 108
Informatika 72 2 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan,
Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)
108 3 36
72 (2) 108
Muatan Lokal***
1/23/2022 72Sri Har ta 2 LPM
ti@ P7Ja2te(2n)g*-*0120 - 72** 15
1368 1044 (29) 360 1404
19. Alokasi waktu mata
pelajaran SMP
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (kls IX)
K13 Program Sekolah Penggerak
Per
Tahun
Per
Minggu
Alokasi per
tahun
(minggu)
Alokasi
Projek per
tahun
TotalJP
Per
Tahun
Prakarya menjadi salah
satu pilihan, tidak hanya
Seni.
Pertimbangan: 1) untuk siswa
yang tidak meneruskan ke SMA,
2) meminimalisir perubahan dari
K13
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
108 3
64 (2)
32
96
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
96
108 3
64 (2)
32
***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
lokal dalam mapel lain atau
diajarkan melalui kegiatan projek.
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
108 3
64 (2)
32
96
PPKn 108 3 64 (2) 32 96
Bahasa Indonesia 216 6 160 (5) 32 192
Matematika 180 5 128 (4) 32 160
IPA 180 5 128 (4) 32 160
IPS 144 4 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 144 4 96 (3) 32 128
PJOK 108 3 64 (2) 32 96
Informatika 72 2 64 (2) 32 96
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan,
Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)
108 3 32
96
64 (2)
Muatan Lokal*** 72 2 64 (2) ** - 64**
1/23/2022 1368Sri
Hartati@LPM
P
9
J
a
2
t8
e
(
n
2
g
9
-0
)
120
22 320 1248 16
20. Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
Pembelajaran dikelola
dalam bentuk blok-blok
waktu dengan berbagai
macam pengelompokkan.
Contoh:
1. Mata pelajaran IPS,
Bahasa Indonesia dan
IPAS akan diajarkan
dari jam 07.00- 12.00
dalam semester 1
2. Dalam satu tahun
ajaran, pembelajaran
IPA dibagi ke dalam 3
blok waktu (masing-
masing 4 bulan). Mata
pelajaran Biologi, Kimia
dan Fisika akan
diajarkan secara
bergantian di setiap
blok. Blok ke- 1 tahun
ajaran 2020/2021 untuk
Fisika, blok ke-2 untuk
Biologi, blok ke-3
Kimia.
Konsep-konsep dan
keterampilan tertentu dari
mata pelajaran diajarkan
secara kolaboratif (team
teaching) .
Guru berkolaborasi
sedemikian rupa untuk
merencanakan,
melaksanakan dan
melakukan asesmen untuk
suatu pembelajaran yang
terpadu.
Contoh:
Konsep pengelolaan data
dapat secara kolaboratif
diajarkan oleh guru
matematika dan IPA.
Konsep ini bisa diajarkan
di satu kegiatan dengan
menggabungkan alokasi
waktu kedua mata
pelajaran atau diajarkan
pada masing-masing
mapel, dengan
penyelarasan aktivitas.
Setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara
satu mapel dengan mapel
lainnya.
Tatap muka dilakukan
secara reguler setiap
minggu, dengan jumlah
jam tatap muka sesuai
dengan yang ditetapkan
oleh masing-masing
satuan pendidikan
berdasarkan ketentuan
minimal dari pemerintah
CONTOH PENGATURAN WAKTUBELAJAR
Satuan pendidikan dapat
menentukan model struktur
kurikulum yang sesuai dengan
kondisi dan tujuan masing-
masing satuanpendidikan.
Pengaturan cara penghantaran
(per mata pelajaran, tematik
integratif, unit inkuiri, dll.) akan
mempengaruhi sekolah dalam
mengelola waktu (penjadwalan)
dan sumber dayanya.
Model ini tidak harus dipilih salah
satu, akan tetapi bisa juga
dikombinasikan. Misalnya dengan
menggunakan sistem terintegrasi
dan blocking secara bersamaan
atau mengkombinasikan ketiga
model
21. Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi
peserta didik untuk mempelajari
materi secara mendalam
● waktu pembelajaran menjadi lebih
banyak dan hal tersebut
memungkinkan peserta didik belajar
hingga tuntas
● dengan blok waktu yang lebih
panjang, guru memiliki lebih banyak
waktu untuk menyelesaikan rencana
pelajaran dan untuk memeriksa dan
mengevaluasi pembelajaran
● dengan blok waktu yang lebih lama
memungkinkan untuk studi yang
mendalam, seperti mengerjakan
proyek / penelitian individu / kelompok,
kolaborasi antar peserta didik dan
guru.
● Peserta didik belajar suatu konsep
secara komprehensif dan kontekstual
karena keterampilan, pengetahuan
dan sikap diintegrasikan untuk
mencapai suatu penguasaan
kompetensi tertentu
● Guru-guru terkondisikan untuk
berkolaborasi secara intensif karena
perlu memilih kompetensi/kontenyang
selaras dengan pemahaman yang
dituju
● Lebih efisien karena guru bisa
memilah konsep yang perlu
dieksplorasi secara lebih mendalam
dan konten yang memerlukan waktu
lebih sedikit
memudahkan dalam pembuatanjadwal
pembelajaran di satuan pendidikan
Hal yang
perlu
dipertimbang
kan dalam
memutuskan
model ini
1/23/2022
● Pengaturan jam mengajar guru --
harus diperhitungkan sedemikian
rupa, sehingga guru tidak ada waktu
di hari-hari tertentu
● Ketersediaan sarana prasarana -
mengingat sistem blok membutuhkan
pengaturan sarana dan prasarana
yang ketat
● Perlu dirancang strategi tertentu agar
materi yang diajarkan pada satu blok
tertentu bisa tetap diingat.
Sri Hart
● Memberikan waktu yang cukup untuk
merencanakan dan menyelaraskan
antar guru mata pelajaran yang
mengajarkan tujuan pembelajaran
yang berkaitan atau sama dengan unit
atau konsep yang dipelajari
● Satuan pendidikan harus memberikan
fleksibilitas bagi guru untuk mengelola
penjadwalan mengikuti kebutuhan /
fokus pemahaman yang bisa berbeda
setiap term/semester/ tahun
ati@LPMP Jateng-012022
● Beban yang harus dihadapi peserta
didik setiap minggu harus
diperhitungkan sedemikian rupa,
sehingga peserta didik tidak terbebani
dengan banyaknya beban mata
pelajaran
● Daya serap peserta didik terhadap
mata pelajaran akan sangat
berpengaruh jika macam mata
pelajaran yang diberikan dalam satu
waktu tertentu terlampau banyak. Ada
kecenderungan konten suatu mapel
belum terserap, sudah harus ganti
mata pelajaran yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata
pelajaran -- pengaturan harus
dilakukan sedemikian rupa, sehingga
tidak memberikan tugas dalam waktu
yang bersamaan.
22. IMPLIKASI BAGI SATUAN PENDIDIKAN
1. Menyusun Kurikulum Operasional Sekolah
2. Mengkoordinasikan Projek Penguatan Karakter Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
3. Memastikan guru ;
Menganalisis Capaian Pembelajaran
Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Menyusun Modul Ajar
Mengembangkan Bahan Ajar
Mengembangkan Instrumen asesmen dan melaksanakan
asesmen (diagnostik, formatif dan sumatif)