3. PETUNJUK
• TULISKAN TANGGAL DAN BULAN LAHIR ANDA PADA SELEMBAR KERTAS
DENGAN BESAR (JANGAN DIPERLIHATKAN)
• KALIKAN BULAN LAHIR DENGAN 5
• TAMBAHKAN 7
• KALIKAN DENGAN 4
• TAMBAHKAN 13
• KALIKAN DENGAN 5
• TAMBAHKAN DENGAN TANGGAL LAHIR
• SEBUTKAN ATAU PERLIHATKAN HASILNYA
HASILNYA SAYA TEBAK !
………………………………….-205
4. MENYAMAKAN PERSEPSI TENTANG IKM
Kurikulum adalah segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya
belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman sekolah, maupun di luar sekolah
(Saylor, Alexander, dan Lewis (1974))
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
(UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, ps.1 (19))
Kurikulum sebagai “ jantung atau isi pendidikan”, yaitu ‘apa saja yang akan peserta didik pelajari’.
Jika tidak ada jantung atau isi pendidikan, maka tidak ada yang ‘memompa darah’ atau ‘kosong’.
5. Esensi Kurikulum?
Ada dua hal utama yang ada pada kurikulum yang perlu digarisbawahi:
1. Kompetensi apa yang akan dimiliki peserta didik sebagai proyeksi masa depan
2. Bagaimana cara mewujudkan/ mencapai kompetensi peserta didik itu.
Maka, bahwa peserta didik menjadi acuan/’core’ dari kurikulum itu sendiri sangatlah jelas.
Dimana ‘kemerdekaan peserta didik dalam belajar” lah sebagai ‘jantung’
desain/pengembangan kurikulumnya.
6. Peran dan Fungsi Kurikulum
Peran kurikulum yaitu sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran.
Ada tiga peranan kurikulum yang dapat kita maknai:
1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini
2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan sebagai kontrol sosial
Fungsi Kurikulum
o Bagi peserta didik, memudahkan dalam pemetaan jadwal/materi sesuai tagihan
o Bagi guru, untuk memandu dalam proses belajar peserta didik dan bahan evaluasi
terhadap perkembangan peserta didik.
o Bagi sekolah, penyeragaman kompetensi dalam jenjang tertentu atas dasar
perintah negara berdasarkan pertimbangan dan keputusan terbaik.
9. JALUR IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA MANDIRI
YANG BISA DIAPLIKASIKAN
Mandiri Belajar
• Pilihan Mandiri Belajar Memberikan Kebebasan Kepada Satuan Pendidikan
Saat Menerapkan Kurikulum Merdeka Beberapa Bagian Dan Prinsip
Kurikulum Merdeka, Tanpa Mengganti Kurikulum Satuan Pendidikan Yang
Sedang Diterapkan Pada Satuan Pendidikan PAUD, Kelas 1, 4, 7 Dan 10.
Mandiri Berubah
• Mandiri Berubah Memberikan Keleluasaan Kepada Satuan Pendidikan Saat
Menerapkan Kurikulum Merdeka Dengan Menggunakan Perangkat Ajar Yang
Sudah Disediakan Pada Satuan Pendidikan PAUD, Kelas 1, 4, 7 Dan 10.
Mandiri Berbagi
• Pilihan Mandiri Berbagi Akan Memberikan Keleluasaan Kepada Satuan
Pendidikan Dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Dengan Mengembangkan
Sendiri Berbagai Perangkat Ajar Pada Satuan Pendidikan PAUD, Kelas 1, 4, 7
Dan 10.
10. ENAM STRATEGI IKM
Platform Merdeka Mengajar; Pelatihan Kurikulum dapat diakses secara
mandiri melalui PMM/tidak dilakukan pelatihansecara berjenajng.
Seri webinar yang dilakukan pemerintah ; penguatan pemahaman
kurikulum dilakukan melalui seri webinar.
Komunitas belajar di Satpel, tingkat daerah dan komunitas dalam jejaring;
terbentuk bersama dengan sekolah pelaksana PSP.
Narasumber berbagi praktik baik yang direkomendasikan pemerintah pusat
melalui PPM sebagai salah satu sumber inspirasi.
Kerjasama dengan mitra pembangunan
Pusat layanan bantuan (HelpdesK) yang disediakan oleh Kemdikbudristek
11. PERAN PEMERINTAH DAERAH/DINAS DALAM
IKM
• Membentuk Pokja IKM
• Mendorong semua Satpel mengaktivasi akun belajar.id,
mengunduh dan menggunakan PMM
• Melakukan pemantauan dan pendampingan IKM
• Memastikan semua pendidik, Kepsek dan pengawas mampu
mengakses dan memahami perangkat ajar dan asesmen yang ada
di PMM.
• Penginformasian penggunaan buku pemesan buku teks melalui
Siplah atau E. Katalog dengan menggunakan BOS/BOP.
• Mendorong guru mempelajari kurikulum merdeka bersama
komunitas belajar menggunakan PMM.
12. PERAN SATPEL DALAM IKM
• Menentukan langkah persiapan yang diperlukan
• Mendukung proses belajar yang berkelanjutan melalui penguatan komunitas
belajar
• Sekolah mengaktivasi akun belajar.id bagi Kepsek dan tenaga pendidik
• Menentukan perangkat ajar yang akan digunakan (TP, ATP, buku teks, modul ajar,
modul proyek dll).
• Pembelian buku teks pelajaran
• Menguatkan budaya belajar melalui komunitas belajar
• Melakukan asesmen
• Melakukan kebijakan akreditas dan pemenuhan beban kerja selaras dengan
kurikulum merdeka
13. BEBERAPA ISTILAH DALAM K 13 DENGAN KURIKULUM
MERDEKA
KURIKULUM 2013
• KTSP
• KI dan KD
• Silabus
• Penguatan Pendidikan
Karakter
• RPP
• Berorientasi pada kemampuan
jenjang Kelas
• Penilaian (PH, PTS, PAS, PAT)
• Layanan Klasikal
KURIKULUM MERDEKA
• KOSP
• Capaian Pembelajaran (CP)
• Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
• Profil Pelajar Pancasila
• Modul Ajar (RPP Plus)
• Beroreintasi pada kemampuan
siswa (TaRL)
• Asesemen (Diagnostik, Formatif
dan Sumatif)
• Defrensial Learning / Berbasis
Kompetensi Individu
14. Alasan perubahan kurikulum
“Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya”. Kurikulum
bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan
karakteristik peserta didik, demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka:
kini dan di masa depan.
15. Alasan perubahan kurikulum
Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini, menuntut kita untuk selalu siap
beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan meningkatkan beberapa kompetensi tertentu.
Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD (Organisataion For Economic Cooperation and
Development), kompetensi tidak hanya fokus pada aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada
value/nilai yang melengkapi kompetensi peserta didik.
Saat ini, kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional peserta didik merupakan
pondasi atau prasyarat yang diperlukan peserta didik untuk membangun kompetensi transformatif
peserta didik dengan siklus belajar Antisipasi-Aksi-Refleksi menuju pemelajar sepanjang hayat.
16. Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara:
“Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak dalam usaha
mempersiapkannya untuk segala kepentingan hidup manusia,
baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya
dalam arti seluas-luasnya.”
17. Alasan perubahan kurikulum
Ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat,
pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan peserta didik sebagai rujukan utama.
Sejatinya, kurikulum dirancang untuk peserta didik.
Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua
pihak harus berusaha secara kolaboratif. Misalnya:
1. Guru harus terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai,
2. Orang tua harus terus memahami perkembangan peserta didik dan kebutuhanya.
3. Pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua yang bergerak di bidang
pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan peserta didik.
18. • Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Merupakan Salah Satu Kebijakan
Kemendikbudristek Untuk Satuan Pendidikan Dalam
Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Di Sekolah.
• Sekolah Diberikan Pilihan Jika Sudah Siap
Menggunakan Kurikulum Merdeka Maka Bisa Langsung Menerapkannya .
19. DASAR IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA
• Pilihan Impelementasi Kurikulum Merdeka Yang Di Tawarkan Oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
(Kemendikburistek) Memberikan Keleluasaan Kepada Satuan Pendidikan
Untuk Menentukan Pilihan Berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi
Kurikulum Merdeka.
• Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka (Ikm) Ini Yang
Mengukur Bagiamana Kesiapan Guru Dan Tenaga Kependidikan Dalam
Melaksanakan Impelementasi Kurikulum Merdeka Di Sekolahnya.
• Angket IKM Ini Ditujukan Pada Guru Dan Tenaga Kependidikan Dan Dalam
Mengisi Angket IKM Ini Harus Melihat Pada Situasi Dan Kondisi
Sekolahnya.
20. ESENSI KURIKULUM MERDEKA
• Kurikulum Merdeka Memberik Ruang Pada Guru Dapat Memilih Dan
Menentukan Format, Materi Esensial, Cara Dan Pengalaman Yang Ingin
Disampaikan Kepada Siswa.
• Guru Diharapkan Mampu Menjadi Penggerak Yang Mampu Menggali Dan
Memaksimalkan Potensi Siswanya. Karena Setiap Siswa Memiliki Potensi
Dan Bakat Yang Berbeda-beda, Tidak Bisa Disamakan.
• Merdeka Belajar Berarti Guru Maupun Siswa Memiliki Kebebasan Untuk
Berinovasi Serta Belajar Dengan Mandiri Dan Kreatif. Sehingga Proses
Pembelajaran Yang Dilakukan Berjalan Lebih Fleksibel Dan Menyenangkan.
• Guru-guru Dituntut Untuk Dapat Mendidik Siswanya Sesuai Dengan Potensi
Yang Ada Dalam Diri Mereka.
21. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Berpusat pada
Peserta Didik
Pembelajaranharusmemenuhipotensi,kebutuhanperkembangan dan
tahapanbelajar
,sertakepentinganpesertadidik.Profil Pelajar Pancasila
selalu menjadi rujukan pada semuatahapan dalam penyusunan kurikulum
operasionalsekolah.
Menunjukkankekhasandan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan,kontekssosialbudayadanlingkungan,serta duniakerja
danindustri
Kontekstual
Esensial
Semuaunsur informasi penting/utama yangdibutuhkan oleh para pemegang
kepentingan tentang kurikulum yangdigunakan di satuan pendidikandapat
diperolehdidokumentersebut.Bahasanyalugasdan mudahdipahami,tidak
mengulangnaskah/kutipanyangsudahadadi naskahlain.Dokumentidakperlu
memuatkembalimisalnyalampiran Kepmendikbud seperti CP
, struktur
, dll., dalam
dokumen kurikulum operasional
22. Melibatkan berbagai
pemangku
kepentingan
Pengembangankurikulum satuan pendidikan melibatkan komite
satuanpendidikandanberbagaipemangkukepentinganantara
lain orangtua,organisasi,berbagaisentra,sertaindustridan
duniakerja untukSMK,di bawahkoordinasidansupervisidinas
Pendidikanatau kantorkementerian yangmenyelenggarakan
urusanpemerintahandi bidangagamasesuaidengan
kewenangannya.
Akuntabel
Dapatdipertanggungjawabkan karena berbasis
data dan aktual
23.
24. DIMENSI DAN ELEMEN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
Beriman,
bertakwa
kepada Tuhan
YME, dan
berakhlak mulia
• Akhlak beragama
• Akhlak pribadi
• Akhlak kepada
manusia
• Akhlak kepada alam
• Akhlak bernegara
Berkebinekaan
global
• Mengenal dan
menghargai budaya
• Komunikasi dan
interaksi antar
budaya
• Refleksi dan
tanggung jawab
terhadap
pengalaman
kebinekaan
• Berkeadilan soial
Bergotong
royong
• Kolaborasi
• Kepedulian
• Berbagi
Mandiri
• Pemahaman diri
dan situasi
• Regulasi diri
Bernalar kritis
• Memperoleh dan
memproses
informasi dan
gagasan
• Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
• Merefleksi dan
mengevaluasi
pemikirannya
sendiri
Kreatif
• Menghasilkan
gagasan yang
orisinal
• Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
• Memiliki keluwesan
berpikir dalam
mencari alternatif
solusi
permasalahan
25. “Maksud pendidikanitu adalah menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia, maupun anggota masyarakat.”
• Mengutip pernyataan
Ki Hajar Dewantara
26.
27.
28. PERAN GURU SEBAGAI PEMIMPIN
PEMBELAJARAN
• interaktif;
• inspiratif;
• menyenangkan;
• menantang;
• memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan
• memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis
Peserta Didik.
36. • Jumlah asesmen formatif sebaiknya lebih banyak dari jumlah asesmen
sumatif
• Tujuan asesmen formatif adalah untuk perbaikan dan pengembangan diri.
Asesmen formatif dapat membantu mereka mendapatkan nilai yang lebih baik
dalam asesmen sumatif di akhir, juga untuk mengoptimalkan kegiatan
pembelajaran.
• Bangun keterkaitan antara asesmen sumatif dan formatif. Dengan merancang
asesmen formatif yang berkontribusi pada tugas sumatif dapat menurunkan
beban kerja murid dan memperjelas relevansi tugas formatif.
37. • Mengubah paradigma belajar yang menitikberatkan pada
nilai menjadi belajar yang menitikberatkan pada proses.
• Jika ketergantungan pada asesmen sumatif masih terjadi
dengan umpan balik yang sedikit, maka dapat menghambat
proses murid untuk “mengalami pengetahuan”.
38. BENTUK ASESMEN TIDAK TERTULIS
• Diskusi kelas
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di depan publik dan mengemukakan pendapat.
Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang mungkin
berbeda dengannya, juga merespons pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis.
• Drama
Mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi murid.
Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang berbeda sehingga dapat menumbuhkan jiwa
empati dan berpikiran kritis murid.
• Produk
Membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll., Mengembangkan kreativitas
Menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa
Presentasi
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan mendorong murid untuk memahami topik presentasi dengan
mendalam
• Tes Lisan
Kuis tanya jawab secara lisan, Mengonfirmasi pemahaman murid, dan Menerapkan umpan balik
39. ASESMEN TERTULIS
• Refleksi
Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan
bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri.
Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses pembelajaran murid
• Jurnal
Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka dalam
bentuk tulisan.
Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan murid kebebasan berpikir
kreatif.
Menjadi alat untuk murid merefleksikan perkembangan mereka secara berkesinambungan.
• Esai
Mengasah keterampilan menulis akademis murid, seperti mengembangkan argumen, menyajikan bukti,
mencari sumber terpercaya untuk mendukung argumen, dan menggunakan referensi dengan tepat.
Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis murid.
• Poster
Mendorong kemampuan murid untuk mengeksplorasi topik dan mengkomunikasikan pemahaman mereka
dengan cara semenarik mungkin
• Tes Tertulis
Kuis pilihan ganda, Kuis pertanyaan, dan Menerapkan umpan balik
40. Thomas R. Guskey dalam assessment and grading in the Midst of
a Pandemic (2020) mengemukakan, if our focus is on feedback,
then all assessments are formative until students get it. When
results show they get it, then the assessment becomes
summative.
Penilaian seyogyanya dilakukan dengan tujuan
membantu siswa agar dapat menemukan cara
belajar yang lebih baik (Rogertitcombe: 2015)
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47. KOMPONEN KOSP
1. Karakteristik Satuan Pendidikan
2. Visi, Misi, dan Tujuan
3. Pengorganisasian Pembelajaran
a. Intrakurikuler
b. P5
c. Ekstrakurikuler
4. Rencana Pembelajaran
5. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional