3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pengertian P5
Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah sebuah
pendekatan pembelajaran melalui projek dengan sasaran utama
mencapai dimensi profil pelajar Pancasila. Peserta didik akan
belajar menelaah tema-tema tertentu yang menjadi prioritas
setiap tahunnya.
4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
• P5 tidak berhubungan dengan materi atau KD atau mata
pelajaran
• P5 harus berkolaboratif dengan mapel lain
• Jangan takut salah melaksanakan P5
• Yang dinilai bukan produk siswa tapi prosesnya bagaimana
siswa melaksanakan kegiatan P5 (kolaborasi, komunikasi,
kraeifitas, berpikir kritisnya, dll)
5. PROFILPELAJAR
PANCASILA
“Pelajar Indonesia merupakan
pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila”
Kompetensi untuk menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis dan untuk
menjadi manusia unggul dan produktif di
abad 21. meliputi 6 dimensi kompetensi yaitu:
Pengembangan Karakter
8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PPP
Di satuan pendidikan, profil pelajar Pancasila perlu
dikembangkan melalui berbagai strategi yang saling melengkapi
dan menguatkan, yaitu budaya satuan pendidikan, kegiatan
pembelajaran, dan kegiatan kokurikuler berupa pembelajaran
melalui projek.
Dengan demikian, projek ini bukan satu-satunya
metode melainkan penguatan upaya mengembangkan profil
pelajar Pancasila.
9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip-prinsip Kunci Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah- pisah. Dalam konteks
perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja, kerangka berpikir holistik mendorong kita
untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah
isu secara mendalam
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2. Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang
dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong guru dan
peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan
realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama
pembelajaran.
11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. Berpusat pada peserta didik
Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran
yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang
aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri. Guru diharapkan dapat
mengurangi peran sebagai faktor utama kegiatan belajar mengajar yang
menjelaskan banyak materi dan memberikan banyak instruksi.
Sebaliknya, guru sebaiknya menjadi fasilitator pembelajaran yang
memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi
berbagai hal atas dorongannya sendiri. Harapannya, setiap kegiatan
pembelajaran dapat mengasah kemampuan
12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
4. Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk
membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan
pengembangan diri. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dan Budaya Kerja tidak berada dalam struktur intrakurikuler
yang terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata
pelajaran.
15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
• Jangan takut salah, karena tidak ada yang salah dalam
menerapkan Kurikulum Merdeka
• Yang penting lakukan dan praktikkan!
16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alur/tahapan pelaksanaan P5
(1) Guru pengampu kelas dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok sesuai dengan jumlah
tema;
(2) Tiap kelompok guru mendesain proyek sesuai dengan tema yang telah
ditentukan;
(3) Kelompok Guru kemudian merancang Modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila beserta Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD);
(4) Kelompok guru mensosialisasikan program proyek kepada peserta didik;
(5) Peserta didik mulai melakukan kegiatan projek dengan didampingi dan
difasilitasi oleh kelompok guru;
(6) Peserta didik membuat laporan hasil projek yang telah dilakukan;
(7) Kelompok guru memberikan penilaian dan evaluasi.
17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Langkah Kegiatan P5
1) Mengambil topik yang sesuai denga realitas dengan mentukan
pertanyaan mendasar untuk memulai proyek;
2) Mendesain pelaksaan proyek;
3) Menyusun jadwal proyek;
4) memonitor peserta didik dan kemjuan proyek;
5) Menguji Hasil;
6) Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik
18. Tema P5
1. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD‒SMA/SMK)
2. Kearifan lokal (SD‒SMA/SMK)
3. Bhinneka Tunggal Ika (SD‒SMA/SMK)
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP‒SMA/SMK)
5. Suara Demokrasi (SMP‒SMA/SMK)
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
(SD‒SMA/SMK)
7. Kewirausahaan (SD‒SMA/SMK)
19. Pemerintah Daerah dan satuan pendidikan dapat mengembangkan tema
menjadi topik yang lebih spesifik, sesuai dengan budaya serta kondisi
daerah dan satuan pendidikan.
Satuan pendidikan diberikan kewenangan untuk menentukan tema yang
diambil untuk dikembangkan, baik untuk setiap kelas, angkatan, maupun
fase.
Untuk satuan pendidikan SD wajib memilih minimal 2 tema untuk
dilaksanakan per tahun,
Tingkat SMP dan SMA wajib memilih minimal 3 tema per tahun.
Terkait P5
20.
21. Pelaksanaan kewirausahaan di SMP dilakukan secara terintegrasi
dengan proyek penguatan profil pelajar pancasila. Bentuk kegiatan
kewirausahaan di sekolah jenjang SMP di Kabupaten Brebes
disesuaikan dengan keunggulan lokal Brebes. Bentuk kegiatan
pendidikan kewirausahaan yang dapat dikembangkan sekolah antara
lain:
1. Pengembangan usaha telur asin;
2. Pengembangan usaha bawang goreng;
3. Pengembangan usaha ketan pencok;
4. Pengembangan usaha teh hitam Kaligua Paguyangan;
5. Pengembangan usaha olahan hasil laut;
6. Pengembangan usaha hasil pertanian; dan
7. Pengembangan usaha dari bahan dasar kulit sapi atau kambing.
22.
23. Contoh Tema P5
di SMPN 3 Wanasari
1. Kearifan Lokal – Tahfidzul Quran – (Iman dan Taqwa,
Mandiri)
2. Bangunlah Jiwa dan Raga – Stop Kekerasan di sekolah
dengan Duta SRA – (Iman dan Taqwa, Berpikir Kritis,
Kebhinekaan Global)
3. Gaya Hidup Berkelanjutan – Pembuatan Pestisida Organik –
(Mandiri, Kreatif, Bernalar Kritis)