SlideShare a Scribd company logo
1 of 90
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
SOSIALISASI
KURIKULUM MERDEKA
2022
Disampaikan Oleh :
Narasumber : Budiman Manurung.
SMKS GAJAH MADA MEDAN
Visi Pendidikan Nasional:
Pendidikan Berkualitas
yaitu kompetensi dasar dan
karakter (Profil Pelajar
Pancasila)
Bagi seluruh rakyat
Indonesia, dilakukan
intervensi kepada kelompok
termarjinal
Berbagai
Kebijakan
Merdeka
Belajar
EPI
SODE 2
KAMPUS MERDEKA
EPI
SODE 3
PERUBAHAN MEKANI
SME BOS
EPI
SODE 1
MERDEKA BELAJAR
EPI
SODE 4
PROGRAM ORGANI
SASIPENGGERAK
EPI
SODE 7
PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK
EPI
SODE 8
SMK PUSATKEUNGGULAN
EPI
SODE 5
PROGRAM GURU PENGGERAK
EPI
SODE 6
TRANSFORMASIDANA PEMERI
NTAH
UNTUK PENDI
DI
KAN TI
NGGI
EPI
SODE 11
KAMPUS MERDEKA VOKASI
EPI
SODE 9
KI
P KULI
AH MERDEKA
Episode Merdeka Belajar Hingga Saat Ini
EPI
SODE 10
PERLUASAN PROGRAM BEASISWA LPDP
EPI
SODE 14
PERMENDI
KBUD PPKS
EPI
SODE 13
MERDEKA BERBUDAYA DENGAN KANAL
INDONESIANA
EPI
SODE 15
KURI
KULUM MERDEKA DAN
PLATFORM MERDEKA MENGAJAR
EPI
SODE 12
SEKOLAH AMAN BERBELANJA
Sebagai pendidik,
selama ini, Apa
yang Bapak/Ibu
gunakan sebagai
panduan dalam
merencanakan
perjalanan belajar
murid?
Menurut
Bapak/Ibu apa
yang seharusnya
menjadi alasan
terhadap
berubahnya
sebuah kurikulum?
Dari pengalaman
mengajar mana yang
lebih sering terjadi,
menyelesaikan materi
yang ada atau
mencapai tujuan yang
ada di dalam
kurikulum?
Ada di nomor
berapakah posisi
Bp/Ibu sekarang ?
(Pohon
Gelombang)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
-Pertama, pilih salah satu orang yang kamu rasa sangat mewakili dirimu. -Kira-kira siapa dirimu
dan seperti siapa kamu ingin menjadi?-Berikut penjelasannya:-Jika kamu memilih posisi 1,3,6,
atau 7, itu artinya kamu adalah orang yang termotivasi, tidak takut terhadap rintangan apa pun
dalam hidup.-Jika kamu memilih nomor 2,11,12,18, atau 19, kamu adalah orang yang komunikatif,
yang akan selalu memberikan dukungan apa pun pada teman-temanmu.-Kalau kamu memilih
nomor 4, kamu adalah orang dengan kehidupan stabil, ingin mencapai banyak keberhasilan namun
tanpa banyak kesulitan.-Pilihanmu nomor 5? Kamu adalah orang selalu merasa lelah, lemah, dan
tidak memiliki semangat dalam hidup.-Jika pilihanmu jatuh pada nomor 9, kamu adalah orang
yang bahagia dan suka bersenang-senang.-Nomor 13 atau 21 menunjukkan kamu memiliki
masalah internal dan menghindari komunikasi dengan orang lain.-Nomor 8 menunjukkan kamu
hanya memikirkan diri sendiri dan larut di dalamnya.-Kalau pilihanmu jatuh pada nomor 10 atau
15, kamu adalah orang yang mampu beradaptasi dan bisa optimal dalam kehidupanmu.-Saat
pilihanmu adalah nomor 14, kamu mudah sekali sakit hati atau terganggu secara emosional.
Mudah terserang krisis batin, singkat kata.-Nomor 20 yang kamu pilih menunjukkan kamu
memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Kamu terlahir sebagai pemimpin dan dipercayai
banyak orang untuk memberikan nasihat kepada mereka.-Kalau kamu memilih nomor 16, kamu
bisa mendukung orang lain tapi terkadang lelah sendiri. Sementara itu, nomor 17 menunjukkan
kamu cenderung suka mengevaluasi diri karena kamu adalah orang yang dikelilingi banyak
perhatian.-Kamu yang mana, guys?-
Dari pengalaman
mengajar mana yang
lebih sering terjadi,
menyelesaikan materi
yang ada atau
mencapai tujuan yang
ada di dalam
kurikulum?
Dari pengalaman
mengajar mana yang
lebih sering terjadi,
menyelesaikan materi
yang ada atau
mencapai tujuan yang
ada di dalam
kurikulum?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Apa itu Kurikulum?
Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik
awal sampai titik akhir pengalaman belajar
murid.
Kurikulum sebagai “ jantung atau isi
pendidikan”, yaitu ‘apa saja yang akan
murid pelajari’.
Kurikulum sebagai program pendidikan.
Program yang menyediakan pengalaman-
pengalaman belajar untuk perubahan
perilaku murid.
Secara umum, komponen-komponen tersebut
diklasifikasikan :
1. Tujuan pembelajaran
2. Konten
3. Panduan pedagogi (metode/cara)
4. Panduan asesmen (evaluasi)
Kerangka/komponen ini dapat kita gunakan dalam
mendesain kurikulum dan pembelajaran
berdasarkan kebutuhan murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Apa itu Kurikulum?
Ada dua hal utama yang ada pada kurikulum yang perlu digarisbawahi:
1. Kompetensi apa yang akan dimiliki murid sebagai proyeksi masa depan
2. Bagaimana cara mewujudkan/ mencapai kompetensi murid itu.
Maka, bahwa murid menjadi acuan/’core’ dari kurikulum itu sendiri sangatlah jelas. Dimana
‘kemerdekaan murid dalam belajar” lah sebagai ‘jantung’ desain/pengembangan
kurikulumnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Peran dan Fungsi Kurikulum
Peran kurikulum yaitu sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran.
Ada tiga peranan kurikulum yang dapat kita maknai:
1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini
2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan sebagai kontrol sosial
Sementara fungsi kurikulum bagi guru, adalah untuk memandu dalam proses belajar murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alasan perubahan kurikulum
“Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan
zamannya”.
Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau
diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid, demi
membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka: kini dan di
masa depan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alasan perubahan kurikulum
Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini, menuntut kita
untuk selalu siap beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan
meningkatkan beberapa kompetensi tertentu.
Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD(organication for economic
co operation and development), kompetensi tidak hanya fokus pada aspek
kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada value/nilai yang melengkapi
kompetensi murid.
Saat ini, kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional
murid merupakan pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk
membangun kompetensi transformatif murid dengan siklus belajar Antisipasi-
Aksi-Refleksi menuju pemelajar sepanjang hayat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara:
“Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak
dalam usaha mempersiapkannya untuk
segala kepentingan hidup manusia, baik
dalam hidup bermasyarakat maupun hidup
berbudaya dalam arti seluas-luasnya.”
“Maksud pendidikan itu adalah menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat.”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alasan perubahan kurikulum
Ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman,
hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. Sejatinya, kurikulum dirancang
untuk murid.
Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus
berusaha secara kolaboratif. Misalnya:
1. Guru harus terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai,
2. Orang tua harus terus memahami perkembangan murid dan kebutuhanya.
3. Begitu juga dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua yang bergerak di bidang
pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
● Di mana sekolah kita berada?
● Apakah di tepi pantai?
● Apakah di tengah-tengah perkebunan?
● Apakah di tengah perkotaan yang padat penduduk dengan sosial
yang beragam?
● Selama setahun belakangan, perubahan apa saja yang terjadi di
sekitar sekolah?
● Apakah ada bangunan yang baru didirikan?
● Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di
sekolah?
Keadaan sekolah dan sekitar kita memang berbeda-beda. Murid kita
berbeda-beda, pembelajaran seperti apa yang paling berhasil untuk
masing-masing murid kita, boleh jadi memang tak sama.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula dengan
perubahan yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sebagian
alasan mengapa kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus
melalui proses adaptasi terlebih dahulu.
Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di
sekolah dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan yang akan dibahas pada modul selanjutnya.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen hidup, yang
dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses
refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan pemelajar
sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui Kurikulum Merdeka
yang memuat:
1. Program intrakurikuler,
2. Program ekstrakurikuler, dan
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
1. Program Intrakurikuler:
Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti
muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran di
dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi murid sesuai dengan
capaian pembelajaran pada fasenya.
Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid mencapai kompetensi yang
diharapkan. Rancanglah kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu murid dan
dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi
pembelajaran yang bermakna.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler PAUD:
Pertama, pada fase pondasi yaitu, PAUD. Pada jenjang ini, murid akan belajar melalui
kegiatan bermain yang mencakup antara lain, jati diri, literasi, numerasi dan STEAM,
serta agama dan budi pekerti. Pendidikan PAUD mempersiapkan murid untuk jenjang
pendidikan berikutnya yaitu, Sekolah Dasar (SD).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler SD:
Selanjutnya, pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir
konkrit/sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum
diajarkan secara spesifik di fase A, tapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS.
Pada fase A, muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.
Program Intrakurikuler SMP:
Pada jenjang SMP, mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler SMA:
Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan
pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga, pembelajaran dibagi menjadi mata
pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di kelas 11.
Pada program peminatan, murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran
pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya, meskipun pelajaran itu lintas jurusan. Artinya
murid di kelas IPA juga diperbolehkan mengambil mata pelajaran di kelas IPS.
Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat
membuka kelas vokasi/mata pelajaran baru, misalnya kelas bahasa jerman, kelas tata
boga, kelas budidaya kopi, dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Program Intrakurikuler SMK:
Untuk jenjang SMK, sekolah dapat mengambil kelompok Mata Pelajaran Vokasi dan
Prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat/industri sekitar. Sehingga
pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada
lingkungannya.
Program Intrakurikuler SLB:
Terakhir, untuk Sekolah Luar Biasa atau SLB, penggunaan Capaian Pembelajaran akan
berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid. Karena
meskipun usia kronologisnya sama, tetapi bisa saja usia mentalnya berbeda.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
2. Program Ekstrakurikuler:
Untuk kegiatan ekstrakurikuler, kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran
dengan kurikulum merdeka. Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan
pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan sebagai
penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR
7. Kewirausahaan 8.Kebekerjaan 9. Budaya Kerja Industri
Catatan : 1-7 : sama dengan SMA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak
terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada
ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual,
mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid. Murid pun
juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
4. Asesmen:
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Satuan
Pendidikan mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan
waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan
balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan
belajar murid, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
5. Alokasi Waktu
Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran.
Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan
model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau
strategi lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar.
a. Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya
b. Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya, dalam 1 semester
mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk
mata pelajaran IPS.
c. Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan,
dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara Bahasa
Indonesia dan Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
6. Perangkat Ajar
Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu, kita juga mempunyai keleluasaan
untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid, selama masih ada dalam
prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain
seperti,
1. Modul ajar,
2. Modul projek,
3. Buku non teks,
4. Video, dan
5. Media cetak/digital.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan prinsip
pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga dalam
pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa masing-
masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan
kurikulum sesuai dengan konteksnya.
*) Bapak/Ibu dapat mengunduh Kepmen N0 56/M/2022
Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran pada LMS, untuk mengetahui
secara detil struktur kurikulum Merdeka dengan lengkap
IMPLEMENTASI
KURIKULUM MANDIRI
(IKM)
Level 1 : Mandiri Belajar
Level 2 : Mandiri Berubah
Level 3 : Mandiri Berbagi
IMPLEMENTASI
KURIKULUM MANDIRI
(IKM)
Level 1 : Mandiri Belajar:
Satuan Pendidikan menerapkan
beberapa bagian dan prinsip
Kurikulum Merdeka ,dengan tetap
menggunakan Kurikulum 2013 atau
Kurikulum 2013 yang
disederhanakan/kurikulum darurat
IMPLEMENTASI
KURIKULUM MANDIRI
(IKM)
Level 2 : Mandiri Berubah:
Satuan Pendidikan mulai Tahun
Ajaran 2022/2023 akan menerapkan
Kurikulum Merdeka,menggunakan
perangkat ajar yang disediakan
dalam PMM sesuai dengan jennag
satuan pendidikan yaitu perangkat
ajar untuk jenjang PAUD,Kelas
I,Kelas IV,VII,X
IMPLEMENTASI
KURIKULUM MANDIRI
(IKM)
Level 3 : Mandiri Berbagi:
Satuan Pendidikan menerapkan
Kurikulum merdeka dengan
melakukan pengembangan sendiri
berbagai perangkat ajar pada
satuan PAUD,Kelas I,IV,VII,X mulai
tahun ajaran 2022/2023
Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka
Isi Surat Edaran yang ditujukan kepada Kepala Dinas, Kepala Sekolah dan Guru terkait dengan langkah-
langkah yang sebaiknya dilakukan untuk mempersiapkan diri terkait dengan IKM:
a. Unduh dan pasang (install) Platform Merdeka Mengajar pada gawai Android atau akses melalui laman
https://guru.kemdikbud.go.id/
b. Melakukan login dengan akun belajar.id
c. Menyaksikan video implementasi kurikulum merdeka per jenjang melalui fitur video inspirasi atau melalui
laman https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/
d. Mengikuti pelatihan mandiri kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar atau melalui laman:
https://guru.kemdikbud.go.id/
e. Mempelajari asesmen dan perangkat ajar kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar atau melalui
laman: https://guru.kemdikbud.go.id/
f. Mengikuti sesi berbagi praktik baik kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar pada fitur Bukti Karya
Saya atau melalui laman: https://guru.kemdikbud.go.id/
g. Mengikuti komunitas belajar kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar atau melalui laman:
https://guru.kemdikbud.go.id/
h. Bergabung dengan kanal telegram implementasi kurikulum merdeka di laman https://t.me/mandiribelajarkm
Mengapa Kurikulum
Operasional Berbeda
antar Satuan
Pendidikan?
Agar bermakna, kurikulum
operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan
konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan.
Prinsip
Pengembangan
Kurikulum
Operasional
● Berpusat pada Peserta Didik
● Kontekstual
● Esensial
● Akuntabel
● Melibatkan Berbagai
Pemangku Kepentingan
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
Acuan dalam
Penyusunan Visi, Misi,
dan Tujuan di Satuan
Pendidikan
Profil
Pelajar
Pancasila
● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar
sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-
nilai Pancasila.
● Tidak hanya fokus pada kemampuan
kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku
sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam
Kurikulum Operasional Sekolah
Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah.
Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh
setiap warga sekolah.
Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah.
Dimensi
Profil
Pelajar
Pancasila
Di dalam setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila
terdapat beberapa elemen, di dalam sebagian besar
elemen terdapat beberapa sub elemen, dan di setiap
sub elemen terdapat rangkaian alur perkembangan
kompetensi setiap fase pembelajaran.
Tautan dokumen:
https://drive.google.com/file/d/1-
5UzkXJXQjZJ5UNMmeBIoJfD1RQF1Sza/
view?usp=sharing
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Berdasarkan penjelasan di slide sebelumnya, kita dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai projek
penguatan Profil Pelajar Pancasila, di antaranya:
1. Bersifat lintas disiplin (Tidak terikat pada satu mata pelajaran).
2. Merupakan model pembelajaran yang melibatkan murid dalam proses mengamati dan memikirkan
solusi terhadap pemasalahan di lingkungan sekitarnya.
3. Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning).
4. Memiliki perbedaan dengan pembelajaran berbasis projek di program intrakulikuler dalam hal
fleksibilitas struktur pembelajaran.
5. Bertujuan menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila (bukan untuk mencapai
CP Bidang Studi).
Apakah Anda sudah memahami perbedaan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan projek
pada kegiatan intrakulikuler?
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai projek penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Dilaksanakan setiap tahun di semua tingkatan kelas.
2. Total alokasi waktu projek di jenjang dasar, menengah, diksus, dan kejuruan adalah 20-30% dari
keseluruhan total JP dalam satu tahun, sementara di PAUD alokasi kegiatan projek dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan. (Projek di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari
besar nasional, dan internasional.)
3. Tema-tema projek sudah ditentukan oleh pemerintah. Berangkat dari tema tersebut, sekolah dapat
mengembangkan topik spesifik yang sesuai dengan konteks kebutuhan.
4. Sekolah berwenang untuk merancang alokasi waktu kegiatan projek dan menyusun tim kepanitiaan
yang akan memfasilitasi kegiatan projek.
5. Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek. Pada tahap awal guru diharapkan dapat
mengadaptasi modul tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah, sementara pada
tahap lanjutan guru diharapkan dapat merancangnya secara mandiri.
Sumber: Panduan Pengembangan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila, Kemendikbud 2021.
Dalam 1 tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan sekurang-kurangnya:
PAUD
- 2 projek dengan 2 tema berbeda di jenjang PAUD
Umum & Diksus
- 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI
- 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X
- 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA
SMK
- 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X
- 2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI
- 1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. (Kelas XIII pada SMK program 4 tahun
tidak mengambil projek penguatan profil pelajar Pancasila.)
Tema-Tema Projek Dasmen, Diksus, & Kejuruan.
Kearifan Lokal
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK)
Membangun rasa ingin tahu dan
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi
tentang budaya dan kearifan lokal
masyarakat sekitar atau daerah
tersebut, serta perkembangannya.
Rekayasa dan Teknologi
(SD-SMA/SMK)
Berkolaborasi dalam melatih daya pikir
kritis, kreatif, inovatif, sekaligus
kemampuan berempati untuk
berekayasa membangun produk
berteknologi yang memudahkan
kegiatan dirinya dan juga sekitarnya.
Kewirausahaan
(SD-SMA/SMK)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di
tingkat lokal dan masalah yang ada
dalam pengembangan potensi tersebut,
serta kaitannya dengan aspek
lingkungan, sosial dan kesejahteraan
masyarakat.
Bhinneka Tunggal Ika (SD-
SMA/SMK)
Mengenal belajar membangun dialog
penuh hormat tentang keberagaman
kelompok agama dan kepercayaan yang
dianut oleh masyarakat sekitar dan di
Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang
dianutnya.
Gaya Hidup Berkelanjutan
(SD-SMA/SMK)
Memahami dampak dari aktivitas
manusia, baik jangka pendek maupun
panjang, terhadap kelangsungan
kehidupan di dunia maupun lingkungan
sekitarnya.
Bangunlah Jiwa dan Raganya
(SD- SMA/SMK)
Membangun kesadaran dan
keterampilan untuk memelihara
kesehatan fisik dan mental, baik untuk
dirinya maupun orang sekitarnya.
Suara Demokrasi
(SMP-SMA/SMK)
Merefleksikan makna demokrasi dan
memahami implementasi demokrasi
serta tantangannya dalam konteks yang
berbeda, termasuk dalam organisasi
sekolah dan/atau dalam
dunia kerja.
Kebekerjaan
(Tema wajib di SMK)
Membangun pemahaman terhadap
ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
kesiapan kerja untuk meningkatkan
kapabilitas yang sesuai dengan
keahliannya, mengacu pada
kebutuhan dunia kerja terkini.
Tema-Tema Projek PAUD
Aku Sayang Bumi
Tema ini bertujuan untuk mengenalkan
peserta didik pada isu lingkungan,
eksplorasi dalam mencari solusi kreatif
yang dapat dilakukan oleh peserta
didik, serta memupuk kepedulian
terhadap alam sebagai perwujudan rasa
sayang terhadap ciptaan Tuhan YME.
Aku Cinta Indonesia
Tema ini bertujuan agar peserta didik
mengenal identitas dan karakteristik
negara, keberagaman budaya dan ciri
khas lainnya tentang Indonesia
sehingga mereka memahami identitas
dirinya sebagai anak Indonesia, serta
bangga menjadi anak Indonesia.
Bermain dan Bekerja
sama/Kita Semua
Bersaudara
Tema ini bertujuan untuk mengajak
peserta didik untuk mampu berinteraksi
dengan teman sebaya, menghargai
perbedaan, mau
berbagi, dan mampu bekerja sama.
Imajinasiku/ Imajinasi dan
Kreativitasku
Tema ini bertujuan untuk mengajak
peserta didik belajar mengenali
dunianya melalui imajinasi, eksplorasi,
dan eksperimen. Pada tema Imajinasiku
ini peserta didik distimulasi dengan
serangkaian kegiatan yang dapat
membangkitkan rasa ingin tahu,
memperkaya pengalamannya dan
menguatkan kreativitasnya.
Tahapan Pelaksanaan Projek | Setidaknya terdapat 6 tahapan pelaksanaan projek yang bisa dimodifikasi
dan disesuaikan dengan kondisi sekolah (Terutama untuk jenjang PAUD).
Prinsip Pengembangan Projek
Berpusat
pada Peserta
Didik
Eksploratif
Kontekstual
Holistik
C.Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Mengadaptasi Modul yang
Sudah Ada
Mengadaptasi modul yang sudah
tersedia dapat dilakukan untuk
mengawali persiapan projek
penguatan Profil Pelajar
Pancasila pada kesempatan
pertama pelaksanaannya di
sekolah.
Membuat Modul secara
Mandiri
Setelah terampil mengadaptasi
modul projek, harapannya
sekolah dapat membuat
rancangan modulnya secara
mandiri sebagai hasil kolaborasi
tim pengembang projek di
sekolah.
Mengembangkan
Modul Projek
KURIKULUM
OPERASIONAL
SATUAN
PENDIDIKAN
Komponen Kurikulum Operasional Sekolah
● Karakteristik Satuan Pendidikan
- Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru,
dan tenaga kependidikan.
- Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, tidak saja menggambarkan keunikan satuan pendidikan
tapi juga program keahliannya.
● Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
- Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang
satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dalpat mencapai Profil Pelajar Pancasila.
- Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai penting
dalam menjalankan misi.
- Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-tahapan
penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan
lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
● Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, visi dan misi disusun untuk lingkup satuan pendidikan,
sementara tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia
kerja.
Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka
● .
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Merdeka dan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan secara Umum
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, bukan sebuah
perlombaan balap. Hal yang terpenting dalam sebuah
perjalanan adalah tujuannya. Tanpa tujuan, kita pastilah
hanya buang-buang waktu dan biaya saja. Jika sebuah
tujuan jelas dan penting bagi hidup kita, pastilah kita akan
mencari dan menggunakan berbagai cara untuk
mencapainya, seberapapun lamanya atau seberapapun
menantangnya.
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di setiap
fase pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran (CP) adalah
kompetensi minimum yang harus dicapai peserta didik untuk
setiap mata pelajaran. CP dirancang dengan mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi.
Sumber gambar: Nick Fewings/ www.unsplash.com
Tujuan Pendidikan Indonesia adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan Kerangka
Dasar Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum, Capaian
Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
Pengertian CP
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari
Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah,
CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta
didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual
menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi
kurikulum.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)
CP dan strategi mencapai CP menggunakan
Kerangka Kerja Understanding by Design
Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus pada proses
perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan
instruksi pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:
1. Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan kemampuan
learning transfer (kemampuan mengimplementasikan hasil belajar dalam sebuah
performa otentik)
2. Merancang kurikulum “Terbalik” (backward), dengan mulai dari tujuan akhirnya
terlebih dulu
CP disusun menggunakan
metode Backward Design
Metode perancangan kurikulum pendidikan ini dimulai dengan menentukan tujuan
akhir yang diinginkan terlebih dahulu sebelum menentukan kegiatan pembelajaran dan
asesmen yang digunakan.
Backward Design melibatkan 3 tahap perencanaan:
Identifikasi hasil
yang diinginkan
Menentukan
bukti-bukti yang
dapat diterima
Merencanakan
pengalaman
belajar dan
instruksi
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,
CPmemberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk
mencapainya (fase).
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi
memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan
kecepatan masing-masing.
Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi
untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan
pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan
dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP,
sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
Sumber gambar: https://www.theaa.com/driving-school/driving-
lessons/advice/show-me-tell-me
Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk
mencapai garis finish tersebut, pemerintah
membuatnya ke dalam 6 etape yang disebut fase.
Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta
didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar
dalam fase pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi
guru dan siswa untuk menyesuaikan rancangan
pembelajaran dengan tahapan perkembangan,
kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan
belajar siswa (Teaching at The Right Level).
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan
dapat memiliki waktu lebih panjang untuk
memahami dan mendalami konsep-konsep dan
keterampilan untuk mencapai sebuah
kompetensi yang dibangun CP.
sumber gambar: https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di-
speedometer-mobil/
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi
Jenjang PAUD
• Fase Fondasi (TK B)
Jenjang SD
• Fase A (Kelas 1-2 SD)
• Fase B (Kelas 3-4 SD)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Jenjang SMP
• Fase D (Kelas 7-9 SMP)
Jenjang SMA/SMK
• Fase E (Kelas 10 SMA/SMK)
• Fase F (Kelas 11-12 SMA/SMK)
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, apabila mengalami hambatan
intelegensi dapat menggunakan CP pendidikan khusus, namun jika tidak
mengalami hambatan intelegensi dapat menggunakan CP reguler
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa berdasarkan pada hasil
Asesmen Diagnostik. Sangat mungkin sekali, di sebuah kelas terdapat
perbedaan CP yang digunakan.
Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen
• Fase A : Pada umumnya usia
mental (≤7 tahun)
• Fase B : Pada umumnya usia
mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya usia
mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya usia
mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya usia
mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya usia
mental (±10 tahun)
Elemen dalam CP
Jika pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, diperlukan beberapa kompetensi esensial agar tepat
waktu dan selamat mencapai tujuan. Contohnya, jika ingin melakukan perjalanan dengan cara
mengemudikan mobil, ada beberapa elemen yang perlu dipelajari seperti mengenali bagian dan
cara kerja mobil, mengemudi, keselamatan mengemudi, navigasi dan pengendalian emosi. Masing-
masing elemen memiliki capaiannya sendiri yang saling menunjang agar seseorang dapat
memenuhi CP mengemudikan mobil.
Tentu saja jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, berlari,
bersepeda, atau berlayar, elemen Capaian Pembelajarannya sangat mungkin berbeda dengan
mengemudikan mobil. Mungkin elemennya lebih sedikit/banyak, mungkin mirip atau sama.
Elemen setiap mata pelajaran dapat memiliki persamaan atau perbedaan karakteristik satu
dengan lainnya.
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa
Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya melalui visual
sebagai ekspresi kreatif secara rinci, ditandai penguasaan ruang dengan
penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan pada akhir fase ini, proses
kreatif dan kegiatan apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan
terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili perasaan dan
empati peserta didik.
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C
Berpikir dan
Bekerja Artistik
Siswa mampu mengenali dan membiasakan
diri dengan berbagai prosedur dasar sederhana
untuk berkarya dengan aneka pilihan media
yang tersedia di sekitar. Siswa mengetahui dan
memahami keutamaan faktor keselamatan
dalam bekerja
Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan
berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya
dengan aneka pilihan media yang tersedia di
sekitar. Siswa mengetahui, memahami dan mulai
konsisten mengutamakan faktor keselamatan
dalam bekerja
Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
mengetahui, memahami dan konsisten
mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja.
Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam
dan menuangkan pengalaman kesehariannya
secara visual dengan menggunakan bentuk-
bentuk dasar geometris. Siswa mengeksplorasi
alat dan bahan dasar dalam berkarya. Siswa
juga mengenali prosedur dasar dalam berkarya
Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara
visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi
walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri.
Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan
prosedur dasar dalam berkarya.
Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara
visual dengan menggunakan konsep ruang, garis
horison, pemahaman warna, keseimbangan (balance)
dan irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan
dan menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar
dalam berkarya
Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni
rupa berupa garis, bentuk dan warna
Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni
rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan
warna.
Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai
menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Elemen Fase A Fase B Fase C
Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan
menceritakan fokus dari karya yang
diciptakan atau dilihatnya (dari teman
sekelas karya seni dari orang lain) serta
pengalaman dan perasaannya mengenai
karya tersebut.
Siswa mampu mengenali dan
menceritakan fokus dari karya yang
diciptakan atau dilihatnya (dari teman
sekelas karya seni dari orang lain atau era
atau budaya tertentu) serta pengalaman
dan perasaannya mengenai karya
tersebut
Siswa mampu mengenali dan
menceritakan fokus dari karya yang
diciptakan atau dilihatnya (dari teman
sekelas karya seni dari orang lain atau era
atau budaya tertentu) serta pengalaman
dan perasaannya mengenai karya
tersebut
Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan atau
minatnya
Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan,minat atau
konteks lingkungannya
Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan,minat atau
konteks lingkungannya
MODUL
AJAR
Apa yang dimaksud dengan Modul Ajar?
Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk
merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun
modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap.
Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan
media pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit
atau topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih dan
memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
ALUR PENULISAN MODUL AJAR CONTOH ALUR PENYUSUNAN MODUL AJAR
Mata Pelajaran : Bahasa INDONESIA
Komponen Modul Ajar Lengkap
LAMPIRAN
o Lembar aktivitas
o Rubrik penilaian
o Bahan ajar lain yang
relevan
KOMPONEN DETAIL
MODUL AJAR PER
PERTEMUAN
o Bahan ajar
o Pemahaman Bermakna
o Pertanyaan pemantik
o Indikator keberhasilan
o Asesmen
o Sarana dan prasarana
o Rencana kegiatan
Komponen Modul Ajar
o Fase capaian modul ajar
o Jumlah jam pelajaran
o Model belajar
o Tujuan Pembelajaran
o Dimensi Pancasila
o Pengetahuan/Keterampilan
Prasayarat
Struktur modul ajar tersebut bukan struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar
yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen
utama untuk dicantumakan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
Komponen Modul Ajar Wajib
Alur tujuan pembelajaran menjadi dasar bagi pendidik untuk menyusun perencanaan
pembelajaran atau modul ajar. Pendidik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan
modul ajar sendiri, memilih dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan
konteks, kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Secara umum modul ajar memiliki tiga komponen utama yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah-langkah Pembelajaran atau Kegiatan Pembelajaran
3. Asesmen Pembelajaran.
Pendidik diperbolehkan apabila ingin mengembangkan modul ajar dengan komponen-
komponen tambahan di luar komponen wajib.
o Acuan Teknik Modifikasi Modul Ajar
1. Menetapkan tujuan belajar berdasarkan CP dan ATP sesuai karakteristik
murid, kurikulum; dan profil pelajar Pancasila.
2. Menyusun desain pembelajaran; melaksanakan; dan merefleksikan
kegiatan pembelajaran yang efektif.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistic.
4. Pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
Paradigma Asesmen
Yang Harus
Diperhatikan
Dalam
Menentukan
Asesmen
Penerapan Pola Pikir
Bertumbuh (Growth
Mindset
Terpadu dimana Asesmen
mencakup kompetensi pada
ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang saling
terkait.
Sekolah diberikan
keleluasaan untuk
menentukan teknik dan
jenis asesmen.
Khusus SMK, terdapat juga bentuk
asesmen khas yang membedakan
dengan jenjang yang lain, yaitu
Asesmen Praktek Kerja Lapangan,
Uji Kompetensi Kejuruan dan uji
unit kompetensi
Keleluasaan dalam
menentukan kriteria
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Asesmen Awal Pembelajaran
Asesmen awal
pembelajaran dapat
dilakukan untuk
mengidentifikasi
kebutuhan belajar
peserta didik, dan
hasilnya digunakan
untuk merancang
pembelajaran yang
sesuai dengan tahap
capaian peserta didik.
Pendidik dapat melaksanakan
asesmen awal pembelajaran sesuai
kebutuhan, misalnya pada awal
tahun pelajaran, pada awal
semester, sebelum memulai satu
lingkup materi (dapat berupa 1
atau beberapa TP), atau sebelum
menyusun modul ajar secara
mandiri. Dengan demikian,
asesmen awal pembelajaran tidak
perlu dilakukan setiap mengawali
tatap muka.
Asesmen pada awal pembelajaran
diharapkan tidak memberatkan
pendidik atau satuan
pendidikan. Namun demikian jika
pendidik atau satuan pendidikan
memiliki kemampuan, dapat
melengkapi data tambahan dengan
melakukan asesmen non kognitif
yang mencakup, kesiapan belajar,
minat, profil belajar, latar belakang
keluarga, riwayat tumbuh kembang,
dll.
Asesmen Pembelajaran
o Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan
strategi pembelajaran selanjutnya.
o Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
o Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
o Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak lanjutnya.
o Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Alur Asesmen
1. Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan dimensi).
2. Merancang indikator (memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator
yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan)
3. Menyusun strategi asesmen
4. Menyiapkan alat ukur atau instrumennya (rubrik)
5. menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid (Lembar kerja)
6. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk
membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik
terhadap tujuan pembelajaran
7. Menyusun rapor
Acuan yang digunakan
untuk melaksanakan
asesmen pembelajaran
:
o JENIS ASESMEN
Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Bentuk
Asesmen
Formatif dan
Sumatif
DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi antar
siswa.
- Belajar berdemokrasi, menghargai
pendapat orang lain serta berani
berpendapat.
DRAMA
PRODUK
TES LISAN
PRESENTASI
- Melatih kepercayaan diri dan
jiwa seni.
- Belajar bekerjasama,
komunikasi serta berfikiri kritis.
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
- Mengembangkan kkreatifitas
- Meningkatkan ketelitian dan jiwa
seni.
- Meningkatkan kemampuan
berbicara
- mengkonfirmasi pemahaman.
- Menerapkan umpan balik
Pengembangan Bahan
Ajar
Yang Harus
Diperhatikan
Dalam Memilih
Bahan Ajar
Bahan ajar bersifat
variatif. Bisa berupa
bahan ajar cetak dan
bahan ajar non-cetak.
Sesuaikan buku yang
disediakan tersebut dengan
ATP, kebutuhan dan
karakteristik sekolah
masing-masing.
Kembangkan bahan ajar
untuk membuat kegiatan
pembelajaran semakin
bermakna dan variatif.
Buku yang disediakan pemerintah
hanya salah satu alternatif bahan
ajar, guru diperbolehkan untuk
mengembangkan dan
menambahkan bahan ajar lain yang
relevan.
SAMPAI JUMPA

More Related Content

What's hot

5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptxHusniAmril
 
MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptxMENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptxMuhamadHafidzarHanaf
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxEllyTrianaSariBian
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfLahitaAzizah
 
AKSI NYATA_ MEMODIFIKASI MODULPROJEK.pptx
AKSI NYATA_ MEMODIFIKASI MODULPROJEK.pptxAKSI NYATA_ MEMODIFIKASI MODULPROJEK.pptx
AKSI NYATA_ MEMODIFIKASI MODULPROJEK.pptxJOKO HANDOKO
 
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfQorry Debby Ismayati
 
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraFilsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
 
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxAKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxSDN3IMOGIRI
 
Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pptx
Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pptxMenyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pptx
Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pptxKaterina Limbong
 
MATERI 1 SOSIALISASI PROYEK SABTU, 3 SEPT 2022.ppt
MATERI 1 SOSIALISASI PROYEK SABTU, 3 SEPT 2022.pptMATERI 1 SOSIALISASI PROYEK SABTU, 3 SEPT 2022.ppt
MATERI 1 SOSIALISASI PROYEK SABTU, 3 SEPT 2022.pptArdhityaditaYunanda
 
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxPPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxChandraSergioAguero
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...SriWahyuni909323
 
PPT MPLS Profil Pelajar Pancasila [www.defantri.com] (1).pptx
PPT MPLS Profil Pelajar Pancasila [www.defantri.com] (1).pptxPPT MPLS Profil Pelajar Pancasila [www.defantri.com] (1).pptx
PPT MPLS Profil Pelajar Pancasila [www.defantri.com] (1).pptxDilla Ary
 
Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMerancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxNanangKonang
 
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdfAksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdfSriWahyuni909323
 
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptxProyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptxinformatikasmanpar
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....HilmanZhulmy
 
Rencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD PramukaRencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD Pramukaveldanmuhammad
 
Materi Topik 3 Profol Pelajar Pancasila
Materi Topik 3 Profol Pelajar PancasilaMateri Topik 3 Profol Pelajar Pancasila
Materi Topik 3 Profol Pelajar PancasilaDarmawanSusanto2
 

What's hot (20)

5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
 
MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptxMENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
AKSI NYATA_ MEMODIFIKASI MODULPROJEK.pptx
AKSI NYATA_ MEMODIFIKASI MODULPROJEK.pptxAKSI NYATA_ MEMODIFIKASI MODULPROJEK.pptx
AKSI NYATA_ MEMODIFIKASI MODULPROJEK.pptx
 
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraFilsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
 
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxAKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
 
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Merumuskan Tujuan PembelajaranMerumuskan Tujuan Pembelajaran
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pptx
Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pptxMenyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pptx
Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pptx
 
MATERI 1 SOSIALISASI PROYEK SABTU, 3 SEPT 2022.ppt
MATERI 1 SOSIALISASI PROYEK SABTU, 3 SEPT 2022.pptMATERI 1 SOSIALISASI PROYEK SABTU, 3 SEPT 2022.ppt
MATERI 1 SOSIALISASI PROYEK SABTU, 3 SEPT 2022.ppt
 
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxPPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
 
PPT MPLS Profil Pelajar Pancasila [www.defantri.com] (1).pptx
PPT MPLS Profil Pelajar Pancasila [www.defantri.com] (1).pptxPPT MPLS Profil Pelajar Pancasila [www.defantri.com] (1).pptx
PPT MPLS Profil Pelajar Pancasila [www.defantri.com] (1).pptx
 
Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMerancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdfAksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
 
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptxProyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
 
Rencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD PramukaRencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD Pramuka
 
Materi Topik 3 Profol Pelajar Pancasila
Materi Topik 3 Profol Pelajar PancasilaMateri Topik 3 Profol Pelajar Pancasila
Materi Topik 3 Profol Pelajar Pancasila
 

Similar to Sosialisasi Kurikulum Merdeka 2022.pptx

33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptxzaidmunandar1
 
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptxLaOdeSafiruddin
 
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxsyahrial16
 
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvMATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvgualbertusmeo
 
Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdf
Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdfRefleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdf
Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdfsastrop
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptxSMPITAuladinaIndones
 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfHasanBasri321358
 
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptxMateri Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptxGaluhPurwaMaharriksa
 
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptx
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptxaksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptx
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptxRRWIDYAANGGRAENI
 
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdfsyahrial16
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxDeniAlfiyan
 
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptxIkhsanst2
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxLaOdeSafiruddin
 
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxEstyRokhyani1
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxSupediSartono
 
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfrefleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfAgus Saepulloh
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdfB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdfAbdulRokhim61
 

Similar to Sosialisasi Kurikulum Merdeka 2022.pptx (20)

33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
 
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
 
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvMATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
MATERI 1 PRADIGMA.pptxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
PARADIGMA BARU.pptx
PARADIGMA BARU.pptxPARADIGMA BARU.pptx
PARADIGMA BARU.pptx
 
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptxParadigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
 
Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdf
Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdfRefleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdf
Refleksi_Pembelajaran_Paradigma_Baru1.pdf
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptxMateri Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptx
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptxaksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptx
aksi nyata penyebaran pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah bu Widya.pptx
 
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MEDEKA BELAJAR.pptx
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfrefleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdfB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Sosialisasi Kurikulum Merdeka 2022.pptx

  • 1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA 2022 Disampaikan Oleh : Narasumber : Budiman Manurung. SMKS GAJAH MADA MEDAN
  • 2. Visi Pendidikan Nasional: Pendidikan Berkualitas yaitu kompetensi dasar dan karakter (Profil Pelajar Pancasila) Bagi seluruh rakyat Indonesia, dilakukan intervensi kepada kelompok termarjinal
  • 4. EPI SODE 2 KAMPUS MERDEKA EPI SODE 3 PERUBAHAN MEKANI SME BOS EPI SODE 1 MERDEKA BELAJAR EPI SODE 4 PROGRAM ORGANI SASIPENGGERAK EPI SODE 7 PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK EPI SODE 8 SMK PUSATKEUNGGULAN EPI SODE 5 PROGRAM GURU PENGGERAK EPI SODE 6 TRANSFORMASIDANA PEMERI NTAH UNTUK PENDI DI KAN TI NGGI EPI SODE 11 KAMPUS MERDEKA VOKASI EPI SODE 9 KI P KULI AH MERDEKA Episode Merdeka Belajar Hingga Saat Ini EPI SODE 10 PERLUASAN PROGRAM BEASISWA LPDP EPI SODE 14 PERMENDI KBUD PPKS EPI SODE 13 MERDEKA BERBUDAYA DENGAN KANAL INDONESIANA EPI SODE 15 KURI KULUM MERDEKA DAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR EPI SODE 12 SEKOLAH AMAN BERBELANJA
  • 5. Sebagai pendidik, selama ini, Apa yang Bapak/Ibu gunakan sebagai panduan dalam merencanakan perjalanan belajar murid?
  • 6. Menurut Bapak/Ibu apa yang seharusnya menjadi alasan terhadap berubahnya sebuah kurikulum?
  • 7. Dari pengalaman mengajar mana yang lebih sering terjadi, menyelesaikan materi yang ada atau mencapai tujuan yang ada di dalam kurikulum?
  • 8. Ada di nomor berapakah posisi Bp/Ibu sekarang ? (Pohon Gelombang)
  • 9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi -Pertama, pilih salah satu orang yang kamu rasa sangat mewakili dirimu. -Kira-kira siapa dirimu dan seperti siapa kamu ingin menjadi?-Berikut penjelasannya:-Jika kamu memilih posisi 1,3,6, atau 7, itu artinya kamu adalah orang yang termotivasi, tidak takut terhadap rintangan apa pun dalam hidup.-Jika kamu memilih nomor 2,11,12,18, atau 19, kamu adalah orang yang komunikatif, yang akan selalu memberikan dukungan apa pun pada teman-temanmu.-Kalau kamu memilih nomor 4, kamu adalah orang dengan kehidupan stabil, ingin mencapai banyak keberhasilan namun tanpa banyak kesulitan.-Pilihanmu nomor 5? Kamu adalah orang selalu merasa lelah, lemah, dan tidak memiliki semangat dalam hidup.-Jika pilihanmu jatuh pada nomor 9, kamu adalah orang yang bahagia dan suka bersenang-senang.-Nomor 13 atau 21 menunjukkan kamu memiliki masalah internal dan menghindari komunikasi dengan orang lain.-Nomor 8 menunjukkan kamu hanya memikirkan diri sendiri dan larut di dalamnya.-Kalau pilihanmu jatuh pada nomor 10 atau 15, kamu adalah orang yang mampu beradaptasi dan bisa optimal dalam kehidupanmu.-Saat pilihanmu adalah nomor 14, kamu mudah sekali sakit hati atau terganggu secara emosional. Mudah terserang krisis batin, singkat kata.-Nomor 20 yang kamu pilih menunjukkan kamu memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Kamu terlahir sebagai pemimpin dan dipercayai banyak orang untuk memberikan nasihat kepada mereka.-Kalau kamu memilih nomor 16, kamu bisa mendukung orang lain tapi terkadang lelah sendiri. Sementara itu, nomor 17 menunjukkan kamu cenderung suka mengevaluasi diri karena kamu adalah orang yang dikelilingi banyak perhatian.-Kamu yang mana, guys?-
  • 10. Dari pengalaman mengajar mana yang lebih sering terjadi, menyelesaikan materi yang ada atau mencapai tujuan yang ada di dalam kurikulum?
  • 11. Dari pengalaman mengajar mana yang lebih sering terjadi, menyelesaikan materi yang ada atau mencapai tujuan yang ada di dalam kurikulum?
  • 12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Apa itu Kurikulum? Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid. Kurikulum sebagai “ jantung atau isi pendidikan”, yaitu ‘apa saja yang akan murid pelajari’. Kurikulum sebagai program pendidikan. Program yang menyediakan pengalaman- pengalaman belajar untuk perubahan perilaku murid. Secara umum, komponen-komponen tersebut diklasifikasikan : 1. Tujuan pembelajaran 2. Konten 3. Panduan pedagogi (metode/cara) 4. Panduan asesmen (evaluasi) Kerangka/komponen ini dapat kita gunakan dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid.
  • 13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Apa itu Kurikulum? Ada dua hal utama yang ada pada kurikulum yang perlu digarisbawahi: 1. Kompetensi apa yang akan dimiliki murid sebagai proyeksi masa depan 2. Bagaimana cara mewujudkan/ mencapai kompetensi murid itu. Maka, bahwa murid menjadi acuan/’core’ dari kurikulum itu sendiri sangatlah jelas. Dimana ‘kemerdekaan murid dalam belajar” lah sebagai ‘jantung’ desain/pengembangan kurikulumnya.
  • 14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Peran dan Fungsi Kurikulum Peran kurikulum yaitu sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran. Ada tiga peranan kurikulum yang dapat kita maknai: 1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini 2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan 3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan sebagai kontrol sosial Sementara fungsi kurikulum bagi guru, adalah untuk memandu dalam proses belajar murid.
  • 15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alasan perubahan kurikulum “Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya”. Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid, demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka: kini dan di masa depan.
  • 16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alasan perubahan kurikulum Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini, menuntut kita untuk selalu siap beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan meningkatkan beberapa kompetensi tertentu. Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD(organication for economic co operation and development), kompetensi tidak hanya fokus pada aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada value/nilai yang melengkapi kompetensi murid. Saat ini, kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk membangun kompetensi transformatif murid dengan siklus belajar Antisipasi- Aksi-Refleksi menuju pemelajar sepanjang hayat.
  • 17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara: “Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak dalam usaha mempersiapkannya untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti seluas-luasnya.” “Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak- anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.”
  • 18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alasan perubahan kurikulum Ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. Sejatinya, kurikulum dirancang untuk murid. Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus berusaha secara kolaboratif. Misalnya: 1. Guru harus terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai, 2. Orang tua harus terus memahami perkembangan murid dan kebutuhanya. 3. Begitu juga dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua yang bergerak di bidang pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.
  • 19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengapa kurikulum perlu diadaptasi? ● Di mana sekolah kita berada? ● Apakah di tepi pantai? ● Apakah di tengah-tengah perkebunan? ● Apakah di tengah perkotaan yang padat penduduk dengan sosial yang beragam? ● Selama setahun belakangan, perubahan apa saja yang terjadi di sekitar sekolah? ● Apakah ada bangunan yang baru didirikan? ● Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di sekolah? Keadaan sekolah dan sekitar kita memang berbeda-beda. Murid kita berbeda-beda, pembelajaran seperti apa yang paling berhasil untuk masing-masing murid kita, boleh jadi memang tak sama.
  • 20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengapa kurikulum perlu diadaptasi? Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula dengan perubahan yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sebagian alasan mengapa kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu. Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di sekolah dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang akan dibahas pada modul selanjutnya. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen hidup, yang dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan
  • 21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan pemelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui Kurikulum Merdeka yang memuat: 1. Program intrakurikuler, 2. Program ekstrakurikuler, dan 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
  • 22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 1. Program Intrakurikuler: Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi murid sesuai dengan capaian pembelajaran pada fasenya. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid mencapai kompetensi yang diharapkan. Rancanglah kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu murid dan dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi pembelajaran yang bermakna.
  • 23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler PAUD: Pertama, pada fase pondasi yaitu, PAUD. Pada jenjang ini, murid akan belajar melalui kegiatan bermain yang mencakup antara lain, jati diri, literasi, numerasi dan STEAM, serta agama dan budi pekerti. Pendidikan PAUD mempersiapkan murid untuk jenjang pendidikan berikutnya yaitu, Sekolah Dasar (SD).
  • 24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler SD: Selanjutnya, pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum diajarkan secara spesifik di fase A, tapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Pada fase A, muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain. Program Intrakurikuler SMP: Pada jenjang SMP, mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib.
  • 25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler SMA: Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga, pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di kelas 11. Pada program peminatan, murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya, meskipun pelajaran itu lintas jurusan. Artinya murid di kelas IPA juga diperbolehkan mengambil mata pelajaran di kelas IPS. Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat membuka kelas vokasi/mata pelajaran baru, misalnya kelas bahasa jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi, dll.
  • 26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Program Intrakurikuler SMK: Untuk jenjang SMK, sekolah dapat mengambil kelompok Mata Pelajaran Vokasi dan Prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat/industri sekitar. Sehingga pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada lingkungannya. Program Intrakurikuler SLB: Terakhir, untuk Sekolah Luar Biasa atau SLB, penggunaan Capaian Pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid. Karena meskipun usia kronologisnya sama, tetapi bisa saja usia mentalnya berbeda.
  • 27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 2. Program Ekstrakurikuler: Untuk kegiatan ekstrakurikuler, kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran dengan kurikulum merdeka. Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid.
  • 28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan sebagai penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu: 1. Gaya Hidup Berkelanjutan 2. Kearifan Lokal 3. Bhinneka Tunggal Ika 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya 5. Suara Demokrasi 6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR 7. Kewirausahaan 8.Kebekerjaan 9. Budaya Kerja Industri Catatan : 1-7 : sama dengan SMA
  • 29. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual, mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid. Murid pun juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
  • 30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 4. Asesmen: Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Satuan Pendidikan mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan belajar murid, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • 31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 5. Alokasi Waktu Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran. Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau strategi lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar. a. Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya b. Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya, dalam 1 semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk mata pelajaran IPS. c. Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan, dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara Bahasa Indonesia dan Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
  • 32. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka 6. Perangkat Ajar Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu, kita juga mempunyai keleluasaan untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid, selama masih ada dalam prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru. Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain seperti, 1. Modul ajar, 2. Modul projek, 3. Buku non teks, 4. Video, dan 5. Media cetak/digital.
  • 33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan prinsip pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga dalam pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa masing- masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya. *) Bapak/Ibu dapat mengunduh Kepmen N0 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran pada LMS, untuk mengetahui secara detil struktur kurikulum Merdeka dengan lengkap
  • 34. IMPLEMENTASI KURIKULUM MANDIRI (IKM) Level 1 : Mandiri Belajar Level 2 : Mandiri Berubah Level 3 : Mandiri Berbagi
  • 35. IMPLEMENTASI KURIKULUM MANDIRI (IKM) Level 1 : Mandiri Belajar: Satuan Pendidikan menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka ,dengan tetap menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum 2013 yang disederhanakan/kurikulum darurat
  • 36. IMPLEMENTASI KURIKULUM MANDIRI (IKM) Level 2 : Mandiri Berubah: Satuan Pendidikan mulai Tahun Ajaran 2022/2023 akan menerapkan Kurikulum Merdeka,menggunakan perangkat ajar yang disediakan dalam PMM sesuai dengan jennag satuan pendidikan yaitu perangkat ajar untuk jenjang PAUD,Kelas I,Kelas IV,VII,X
  • 37. IMPLEMENTASI KURIKULUM MANDIRI (IKM) Level 3 : Mandiri Berbagi: Satuan Pendidikan menerapkan Kurikulum merdeka dengan melakukan pengembangan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan PAUD,Kelas I,IV,VII,X mulai tahun ajaran 2022/2023
  • 38. Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka Isi Surat Edaran yang ditujukan kepada Kepala Dinas, Kepala Sekolah dan Guru terkait dengan langkah- langkah yang sebaiknya dilakukan untuk mempersiapkan diri terkait dengan IKM: a. Unduh dan pasang (install) Platform Merdeka Mengajar pada gawai Android atau akses melalui laman https://guru.kemdikbud.go.id/ b. Melakukan login dengan akun belajar.id c. Menyaksikan video implementasi kurikulum merdeka per jenjang melalui fitur video inspirasi atau melalui laman https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/ d. Mengikuti pelatihan mandiri kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar atau melalui laman: https://guru.kemdikbud.go.id/ e. Mempelajari asesmen dan perangkat ajar kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar atau melalui laman: https://guru.kemdikbud.go.id/ f. Mengikuti sesi berbagi praktik baik kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar pada fitur Bukti Karya Saya atau melalui laman: https://guru.kemdikbud.go.id/ g. Mengikuti komunitas belajar kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar atau melalui laman: https://guru.kemdikbud.go.id/ h. Bergabung dengan kanal telegram implementasi kurikulum merdeka di laman https://t.me/mandiribelajarkm
  • 39. Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda antar Satuan Pendidikan? Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional ● Berpusat pada Peserta Didik ● Kontekstual ● Esensial ● Akuntabel ● Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
  • 40. PROFIL PELAJAR PANCASILA Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan di Satuan Pendidikan
  • 41. Profil Pelajar Pancasila ● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai- nilai Pancasila. ● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
  • 42. Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Operasional Sekolah Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh setiap warga sekolah. Benang merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di sekolah.
  • 44. Di dalam setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila terdapat beberapa elemen, di dalam sebagian besar elemen terdapat beberapa sub elemen, dan di setiap sub elemen terdapat rangkaian alur perkembangan kompetensi setiap fase pembelajaran. Tautan dokumen: https://drive.google.com/file/d/1- 5UzkXJXQjZJ5UNMmeBIoJfD1RQF1Sza/ view?usp=sharing
  • 45.
  • 46. B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Berdasarkan penjelasan di slide sebelumnya, kita dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, di antaranya: 1. Bersifat lintas disiplin (Tidak terikat pada satu mata pelajaran). 2. Merupakan model pembelajaran yang melibatkan murid dalam proses mengamati dan memikirkan solusi terhadap pemasalahan di lingkungan sekitarnya. 3. Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning). 4. Memiliki perbedaan dengan pembelajaran berbasis projek di program intrakulikuler dalam hal fleksibilitas struktur pembelajaran. 5. Bertujuan menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila (bukan untuk mencapai CP Bidang Studi). Apakah Anda sudah memahami perbedaan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan projek pada kegiatan intrakulikuler?
  • 47. B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Hal-hal yang perlu diketahui mengenai projek penguatan Profil Pelajar Pancasila 1. Dilaksanakan setiap tahun di semua tingkatan kelas. 2. Total alokasi waktu projek di jenjang dasar, menengah, diksus, dan kejuruan adalah 20-30% dari keseluruhan total JP dalam satu tahun, sementara di PAUD alokasi kegiatan projek dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. (Projek di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional.) 3. Tema-tema projek sudah ditentukan oleh pemerintah. Berangkat dari tema tersebut, sekolah dapat mengembangkan topik spesifik yang sesuai dengan konteks kebutuhan. 4. Sekolah berwenang untuk merancang alokasi waktu kegiatan projek dan menyusun tim kepanitiaan yang akan memfasilitasi kegiatan projek. 5. Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek. Pada tahap awal guru diharapkan dapat mengadaptasi modul tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah, sementara pada tahap lanjutan guru diharapkan dapat merancangnya secara mandiri. Sumber: Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Kemendikbud 2021.
  • 48. Dalam 1 tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan sekurang-kurangnya: PAUD - 2 projek dengan 2 tema berbeda di jenjang PAUD Umum & Diksus - 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI - 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X - 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA SMK - 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X - 2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI - 1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. (Kelas XIII pada SMK program 4 tahun tidak mengambil projek penguatan profil pelajar Pancasila.)
  • 49. Tema-Tema Projek Dasmen, Diksus, & Kejuruan. Kearifan Lokal (SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Rekayasa dan Teknologi (SD-SMA/SMK) Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Kewirausahaan (SD-SMA/SMK) Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Bhinneka Tunggal Ika (SD- SMA/SMK) Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/SMK) Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SD- SMA/SMK) Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Suara Demokrasi (SMP-SMA/SMK) Merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja. Kebekerjaan (Tema wajib di SMK) Membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini.
  • 50. Tema-Tema Projek PAUD Aku Sayang Bumi Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik pada isu lingkungan, eksplorasi dalam mencari solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh peserta didik, serta memupuk kepedulian terhadap alam sebagai perwujudan rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan YME. Aku Cinta Indonesia Tema ini bertujuan agar peserta didik mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga mereka memahami identitas dirinya sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia. Bermain dan Bekerja sama/Kita Semua Bersaudara Tema ini bertujuan untuk mengajak peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan teman sebaya, menghargai perbedaan, mau berbagi, dan mampu bekerja sama. Imajinasiku/ Imajinasi dan Kreativitasku Tema ini bertujuan untuk mengajak peserta didik belajar mengenali dunianya melalui imajinasi, eksplorasi, dan eksperimen. Pada tema Imajinasiku ini peserta didik distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya pengalamannya dan menguatkan kreativitasnya.
  • 51. Tahapan Pelaksanaan Projek | Setidaknya terdapat 6 tahapan pelaksanaan projek yang bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi sekolah (Terutama untuk jenjang PAUD).
  • 52. Prinsip Pengembangan Projek Berpusat pada Peserta Didik Eksploratif Kontekstual Holistik
  • 53. C.Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Mengadaptasi Modul yang Sudah Ada Mengadaptasi modul yang sudah tersedia dapat dilakukan untuk mengawali persiapan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila pada kesempatan pertama pelaksanaannya di sekolah. Membuat Modul secara Mandiri Setelah terampil mengadaptasi modul projek, harapannya sekolah dapat membuat rancangan modulnya secara mandiri sebagai hasil kolaborasi tim pengembang projek di sekolah. Mengembangkan Modul Projek
  • 55. Komponen Kurikulum Operasional Sekolah ● Karakteristik Satuan Pendidikan - Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. - Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, tidak saja menggambarkan keunikan satuan pendidikan tapi juga program keahliannya. ● Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan - Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dalpat mencapai Profil Pelajar Pancasila. - Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai penting dalam menjalankan misi. - Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-tahapan penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila. ● Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, visi dan misi disusun untuk lingkup satuan pendidikan, sementara tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja.
  • 56. Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka ● .
  • 57. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat ● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
  • 58. Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan secara Umum
  • 59. Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
  • 61. Pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, bukan sebuah perlombaan balap. Hal yang terpenting dalam sebuah perjalanan adalah tujuannya. Tanpa tujuan, kita pastilah hanya buang-buang waktu dan biaya saja. Jika sebuah tujuan jelas dan penting bagi hidup kita, pastilah kita akan mencari dan menggunakan berbagai cara untuk mencapainya, seberapapun lamanya atau seberapapun menantangnya. Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di setiap fase pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi minimum yang harus dicapai peserta didik untuk setiap mata pelajaran. CP dirancang dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi. Sumber gambar: Nick Fewings/ www.unsplash.com
  • 62. Tujuan Pendidikan Indonesia adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan Kerangka Dasar Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum, Capaian Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
  • 63. Pengertian CP “Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.” (lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)
  • 64.
  • 65. CP dan strategi mencapai CP menggunakan Kerangka Kerja Understanding by Design Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus pada proses perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan instruksi pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal: 1. Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan kemampuan learning transfer (kemampuan mengimplementasikan hasil belajar dalam sebuah performa otentik) 2. Merancang kurikulum “Terbalik” (backward), dengan mulai dari tujuan akhirnya terlebih dulu
  • 66. CP disusun menggunakan metode Backward Design Metode perancangan kurikulum pendidikan ini dimulai dengan menentukan tujuan akhir yang diinginkan terlebih dahulu sebelum menentukan kegiatan pembelajaran dan asesmen yang digunakan. Backward Design melibatkan 3 tahap perencanaan: Identifikasi hasil yang diinginkan Menentukan bukti-bukti yang dapat diterima Merencanakan pengalaman belajar dan instruksi
  • 67. Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CPmemberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk mencapainya (fase). Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan kecepatan masing-masing. Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP, sesuai dengan kemampuan dan potensinya. Sumber gambar: https://www.theaa.com/driving-school/driving- lessons/advice/show-me-tell-me
  • 68. Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6 etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun. Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang berbeda. Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan siswa untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran dengan tahapan perkembangan, kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan belajar siswa (Teaching at The Right Level). Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan mendalami konsep-konsep dan keterampilan untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP. sumber gambar: https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di- speedometer-mobil/
  • 69. CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi Jenjang PAUD • Fase Fondasi (TK B) Jenjang SD • Fase A (Kelas 1-2 SD) • Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase C (Kelas 5-6 SD) Jenjang SMP • Fase D (Kelas 7-9 SMP) Jenjang SMA/SMK • Fase E (Kelas 10 SMA/SMK) • Fase F (Kelas 11-12 SMA/SMK)
  • 70. Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, apabila mengalami hambatan intelegensi dapat menggunakan CP pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami hambatan intelegensi dapat menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum. Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa berdasarkan pada hasil Asesmen Diagnostik. Sangat mungkin sekali, di sebuah kelas terdapat perbedaan CP yang digunakan.
  • 71. Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen • Fase A : Pada umumnya usia mental (≤7 tahun) • Fase B : Pada umumnya usia mental (±8 tahun) • Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun) • Fase D : Pada umumnya usia mental (±9 tahun) • Fase E : Pada umumnya usia mental (±10 tahun) • Fase F : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
  • 72. Elemen dalam CP Jika pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, diperlukan beberapa kompetensi esensial agar tepat waktu dan selamat mencapai tujuan. Contohnya, jika ingin melakukan perjalanan dengan cara mengemudikan mobil, ada beberapa elemen yang perlu dipelajari seperti mengenali bagian dan cara kerja mobil, mengemudi, keselamatan mengemudi, navigasi dan pengendalian emosi. Masing- masing elemen memiliki capaiannya sendiri yang saling menunjang agar seseorang dapat memenuhi CP mengemudikan mobil. Tentu saja jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau berlayar, elemen Capaian Pembelajarannya sangat mungkin berbeda dengan mengemudikan mobil. Mungkin elemennya lebih sedikit/banyak, mungkin mirip atau sama. Elemen setiap mata pelajaran dapat memiliki persamaan atau perbedaan karakteristik satu dengan lainnya.
  • 73. Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya melalui visual sebagai ekspresi kreatif secara rinci, ditandai penguasaan ruang dengan penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan pada akhir fase ini, proses kreatif dan kegiatan apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili perasaan dan empati peserta didik.
  • 74. Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa Elemen Fase A Fase B Fase C Berpikir dan Bekerja Artistik Siswa mampu mengenali dan membiasakan diri dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa mengetahui dan memahami keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja Siswa secara mandiri menggunakan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja. Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual dengan menggunakan bentuk- bentuk dasar geometris. Siswa mengeksplorasi alat dan bahan dasar dalam berkarya. Siswa juga mengenali prosedur dasar dalam berkarya Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri. Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar dalam berkarya. Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual dengan menggunakan konsep ruang, garis horison, pemahaman warna, keseimbangan (balance) dan irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar dalam berkarya Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa berupa garis, bentuk dan warna Siswa mampu menciptakan karya dengan mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Siswa mampu menciptakan karya dengan mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan irama/ritme dalam karya
  • 75. Elemen Fase A Fase B Fase C Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan menceritakan fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dari orang lain) serta pengalaman dan perasaannya mengenai karya tersebut. Siswa mampu mengenali dan menceritakan fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dari orang lain atau era atau budaya tertentu) serta pengalaman dan perasaannya mengenai karya tersebut Siswa mampu mengenali dan menceritakan fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dari orang lain atau era atau budaya tertentu) serta pengalaman dan perasaannya mengenai karya tersebut Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan perasaan atau minatnya Siswa mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan perasaan,minat atau konteks lingkungannya Siswa mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan perasaan,minat atau konteks lingkungannya
  • 77. Apa yang dimaksud dengan Modul Ajar? Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap. Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit atau topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
  • 78. ALUR PENULISAN MODUL AJAR CONTOH ALUR PENYUSUNAN MODUL AJAR Mata Pelajaran : Bahasa INDONESIA
  • 79. Komponen Modul Ajar Lengkap LAMPIRAN o Lembar aktivitas o Rubrik penilaian o Bahan ajar lain yang relevan KOMPONEN DETAIL MODUL AJAR PER PERTEMUAN o Bahan ajar o Pemahaman Bermakna o Pertanyaan pemantik o Indikator keberhasilan o Asesmen o Sarana dan prasarana o Rencana kegiatan Komponen Modul Ajar o Fase capaian modul ajar o Jumlah jam pelajaran o Model belajar o Tujuan Pembelajaran o Dimensi Pancasila o Pengetahuan/Keterampilan Prasayarat Struktur modul ajar tersebut bukan struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen utama untuk dicantumakan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
  • 80. Komponen Modul Ajar Wajib Alur tujuan pembelajaran menjadi dasar bagi pendidik untuk menyusun perencanaan pembelajaran atau modul ajar. Pendidik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan modul ajar sendiri, memilih dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Secara umum modul ajar memiliki tiga komponen utama yaitu: 1. Tujuan Pembelajaran 2. Langkah-langkah Pembelajaran atau Kegiatan Pembelajaran 3. Asesmen Pembelajaran. Pendidik diperbolehkan apabila ingin mengembangkan modul ajar dengan komponen- komponen tambahan di luar komponen wajib.
  • 81. o Acuan Teknik Modifikasi Modul Ajar 1. Menetapkan tujuan belajar berdasarkan CP dan ATP sesuai karakteristik murid, kurikulum; dan profil pelajar Pancasila. 2. Menyusun desain pembelajaran; melaksanakan; dan merefleksikan kegiatan pembelajaran yang efektif. 3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistic. 4. Pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra 5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
  • 82. Paradigma Asesmen Yang Harus Diperhatikan Dalam Menentukan Asesmen Penerapan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset Terpadu dimana Asesmen mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait. Sekolah diberikan keleluasaan untuk menentukan teknik dan jenis asesmen. Khusus SMK, terdapat juga bentuk asesmen khas yang membedakan dengan jenjang yang lain, yaitu Asesmen Praktek Kerja Lapangan, Uji Kompetensi Kejuruan dan uji unit kompetensi Keleluasaan dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
  • 83. Asesmen Awal Pembelajaran Asesmen awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pendidik dapat melaksanakan asesmen awal pembelajaran sesuai kebutuhan, misalnya pada awal tahun pelajaran, pada awal semester, sebelum memulai satu lingkup materi (dapat berupa 1 atau beberapa TP), atau sebelum menyusun modul ajar secara mandiri. Dengan demikian, asesmen awal pembelajaran tidak perlu dilakukan setiap mengawali tatap muka. Asesmen pada awal pembelajaran diharapkan tidak memberatkan pendidik atau satuan pendidikan. Namun demikian jika pendidik atau satuan pendidikan memiliki kemampuan, dapat melengkapi data tambahan dengan melakukan asesmen non kognitif yang mencakup, kesiapan belajar, minat, profil belajar, latar belakang keluarga, riwayat tumbuh kembang, dll.
  • 84. Asesmen Pembelajaran o Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. o Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran. o Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. o Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya. o Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
  • 85. Alur Asesmen 1. Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan dimensi). 2. Merancang indikator (memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan) 3. Menyusun strategi asesmen 4. Menyiapkan alat ukur atau instrumennya (rubrik) 5. menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid (Lembar kerja) 6. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran 7. Menyusun rapor
  • 86. Acuan yang digunakan untuk melaksanakan asesmen pembelajaran :
  • 88. Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif DISKUSI KELAS - Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi antar siswa. - Belajar berdemokrasi, menghargai pendapat orang lain serta berani berpendapat. DRAMA PRODUK TES LISAN PRESENTASI - Melatih kepercayaan diri dan jiwa seni. - Belajar bekerjasama, komunikasi serta berfikiri kritis. - Mengembangkan kemampuan berkomunikasi. - Belajar memahami topik secara mendalam, berfikir dan bernalar kritis. - Mengembangkan kkreatifitas - Meningkatkan ketelitian dan jiwa seni. - Meningkatkan kemampuan berbicara - mengkonfirmasi pemahaman. - Menerapkan umpan balik
  • 89. Pengembangan Bahan Ajar Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Bahan Ajar Bahan ajar bersifat variatif. Bisa berupa bahan ajar cetak dan bahan ajar non-cetak. Sesuaikan buku yang disediakan tersebut dengan ATP, kebutuhan dan karakteristik sekolah masing-masing. Kembangkan bahan ajar untuk membuat kegiatan pembelajaran semakin bermakna dan variatif. Buku yang disediakan pemerintah hanya salah satu alternatif bahan ajar, guru diperbolehkan untuk mengembangkan dan menambahkan bahan ajar lain yang relevan.