[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme hemostasis sekunder melalui jalur ekstrinsik. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga komponen utama dalam mekanisme ini yaitu pembuluh darah, trombosit, dan sistem pembekuan darah. Ketiga komponen tersebut bekerja sama untuk mencegah dan menghentikan perdarahan melalui vasokonstriksi, aktivasi trombosit, dan pembentukan fibrin.
1. HEMOSTASIS SEKUNDER
( Jalur Ekstrinsik)
Oleh :
Siti Hotimah,dr/Juli Soemarsono, dr, SpPK
1
2. Mekanisme untuk mencegah dan menghentikan suatu
perdarahan
Fungsi Mekanisme :
Mencegah keluarnya darah dari pembuluh darah yang
utuh
Menghentikan perdarahan dari pembuluh darah yang
terluka
2
4. Pembuluh darah
› Melalui vasokonstriksi, aktivasi trombosit,
aktivasi sistem pembekuan.
Trombosit
› Melalui pembentukan dan stabilisasi
sumbat trombosit (adesi, agregasi dan
reaksi pelepasan)
Sistem pembekuan
› Terbentuknya fibrin
4
11. Pemeriksaan ini untuk menyaring adanya
kelainan pembekuan melalui jalur
ekstrinsik yaitu faktor pembekuan VII, X,
V, protrombin dan fibrinogen.
Memantau efek antikoagulan oral
karena golongan obat tersebut
menghambat pembentukan faktor
pembekuan VII, IX, X dan protrombin
yang dibentuk di hati.
11
12. Penam
pungan Cara
Semprit & pengambilan
Jarum darah
PPT
Penyimpanan
Antikoagulan
Text
Kontrol
12
13. Menggunakan sodium sitrat 3.2 % ( 0,109M)
Bila kadar hematokrit tinggi harus dikoreksi
100 – Hematokrit pasien
Jumlah anti koagulan = X Vol Darah
595 – Hematokrit pasien
atau
100 – hematokrit pasien
jumlah anti koagulan = X vol. sitrat normal
100 – hematokrit normal
Tidak dianjurkan memakai antikoagulan EDTA,
Heparin maupun oksalat.
13
14. Hindarkan masuknya tromboplastin jaringan
kedalam sampel darah dengan cara memakai 2
spuit.
Jangan menggunakan torniket (<1 menit)
Diambil pada daerah yang berlawanan dengan
tempat pemasangan infus dan memiliki perfusi
yang baik.
14
15. Penyimpanan dan Pengiriman Bahan
Sebaiknya pemeriksaan PPT dilakukan dalam
waktu < 4 jam.
tabel penyimpanan sampel
Suhu ( C ) Lamanya
penyimpanan
22 - 24 2 jam
2- 4 4 jam
-20 2 minggu
-70 6 bulan
15
16. Untuk pedoman transportasi sampel
1. Hindari trauma/benturan pada sampel
2. Wadah harus tertutup rapat untuk
menghindari hilangnya CO2, dan dengan
hilangnya CO2 akan meningkatkan pH .
pH yang tinggi faktor labil : F V, F VIII rusak.
16
17. 3. Jika tempat pemeriksaan jauh dari tempat
pengambilan sebaiknya dikirim dalam
bentuk plasma sitrat dalam botol plastik
tertutup dan diberikan pendingin ( es yang
sedang mencair) namun tidak boleh dalam es
karena dapat mengaktifkan F VII dan XII.
4. Untuk mencairkan sampel yang telah
disimpan dalam keadaan beku harus
dilakukan pada suhu 37C . Sampel yang
telah dicairkan tidak dapat dibekukan lagi.
17
18. Sentrifugasi
digunakan platelet poor plasma untuk px
Koagulasi yang umum/rutin Sentrifus
sampel selama 10 – 15 menit pada kecepatan
2500 g
Kontrol
Pada setiap pemeriksaan lakukan juga
pemeriksaan 1 kontrol normal dan 1 kontrol
abnormal ,gunanya untuk menjaga keakuratan
hasil pemeriksaan fungsi koagulasi.
18
19. PRINSIP KERJA
Prinsip pemeriksaan ini adalah mengukur
lamanya terbentuk bekuan bila ke dalam
plasma yang diinkubasi pada suhu 37 C,
ditambahkan reagen tromboplastin jaringan
dan ion kalsium.
Hasil pemeriksaan dipengaruhi
o kepekaan tromboplastin jaringan
o tehnik pemeriksaan
19
20. Alat dan Reagen
o Sentrifus dan tabung sentrifus
o Pipet 1 ml sebanyak 3 buah
o Tabung 13 x 100 mm
o Waterbath 37 C
StopwatchNatrium sitrat 3,2%
Tromboplastin jaringan.
› campuran tromboplastin jaringan dan CaCl2 0,025 mol
terpisah
Plasma poor platelet
plasma kontrol normal
20
21. 1. 4,5 ml darah + 0,5 ml natrium sitrat 0,109 M
2. Sentrifus 2500 g 15’ plasma (PPP),
3. CaCl2 dalam tabung inkubasi 37 C,
4. Reagen Thromboplastin 0,1 ml dalam tabung
tes waterbath 37 C 1-3’
5. + PPP normal 0,1 ml kocok waterbath
37 C 5’
6. + CaCl2 0,1 ml stopwatch,(bekuan)
7. Duplo rata-rata hasil.
8. Ulangi dengan plasma pasien.
21
23. Hasil yang baik bila pada dua kali
pemeriksan selisihnya ≤ 0,5 detik. Bila tidak
pemeriksaan harus diulang.
Hasil PPT yang dilaporkan adalah rata-rata
dari dua kali pemeriksaan pada
masing-masing plasma ( sampel
maupun kontrol ).
23
24. Pelaporan hasil pemeriksaan PPT al :
1. Dalam detik , plasma pasien dan
plasma kontrol dilaporkan dalam
detik.
2. Dalam Ratio, membandingkan
hasil PPT pasien dengan PPT
kontrol.
3. Dalam International Normalized
Ratio (INR).
= PPT Pasien
PPT kontrol
24
25. 4. Dalam bentuk persentase aktivitas.
5. Dalam bentuk indeks prothrombin
PPT kontrol
Indeks protrombin = PPT pasien
x 100 %
Pada bagian Patologi klinik RSU dr Soetomo
digunakan pelaporan dalam detik dan INR
Nilai normal : 11 – 14 detik ( kontrol )
Berbeda jika hasil sampel > 2 detik
Berbeda bermakna > 3 detik
25
26. Nilai PPT normal menurut Barbara : 11 – 13
detik.
Nilai PPT normal menurut Dacie : 11 – 16
detik.
26
27. Kekurangan faktor I, II, V, VII atau X, yang
disebabkan karena kelainan yang diturunkan atau
yang didapat, seperti pada DIC, penyakit hati
( kekurangan vitamin K atau gangguan sintesa ),
dilusi ( transfusi masif ), antikoagulan ( derivat
coumarin).
Adanya inhibitor spesifik pada faktor pembekuan,
seperti antitrombin, antitromboplastin atau anti
faktor V.
Pemberian heparin dosis tinggi.
Kadar fibrinogen yang rendah.
27
28. hasil PPT memanjang,pasien tidak sedang
dalam pengobatan dengan antikoagulan,
dapat dilakukan pengulangan pemeriksaan
PPT
mixing test yaitu dengan mencampur 0,2 ml
plasma pasien dan 0,2 ml plasma kontrol,
kemudian diambil sebanyak 0,1 ml plasma
untuk diperiksa.
Untuk mengetahui pemanjangan disebabkan
o kekurangan faktor pembekuan
RINI
o adanya inhibitor spesifik terhadap faktor
R/
PK /
pembekuan. 4-
06-
28 04
29. Thrombotes reagen mengandung
bovine brain thromboplastin
adsorbed bovine plasma yang mengandung faktor
V dalam jumlah banyak
CaCl2.
Reagen ini mempunyai sensitivitas yang tinggi untuk
faktor VII dan X serta efek inhibisi protein PIVKA.
Metode ini bisa digunakan pada whole blood,
plasma atau darah kapiler.
29
30. Reagen Dan Alat
Thrombotes reagen
CaCl2 3,2 mmol/l untuk metode yang
menggunakan darah vena dan plasma.
Tabung tes
Stopwatch
waterbath
30
31. Persiapan Reagen
Tambahkan 11ml CaCl2 3,2 mmol/l pada
tabung besar Thrombotes reagen atau 2,2 ml
CaCl2 3,2 mmol/l pada tabung kecil
Thrombotes reagen.
Biarkan selama beberapa menit dan dikocok.
31
32. Pipet 0,25 ml ke dalam tabung tes, ditutup
dan disimpan pada suhu -20oC, jika akan
digunakan dicairkan dulu. Pada suhu -20oC
tahan selama 2 bulan.
Pada capillary method tambahkan 11 ml
Aquadestilata steril pada tabung besar
Thrombotes reagen atau 2,2 ml
Aquadestilata steril pada tabung kecil
Thrombotes reagen. Campur dan buat
sediaan seperti diatas.
32
33. METODE PEMERIKSAAN
Plasma
tambahkan 30 μl plasma ke dalam 0,25 ml
reagen yang sudah disiapkan, pada suhu
37 C.
Campur dan catat waktu pembekuan
seperti pada pemeriksaan PPT.
33
34. Darah vena
Perhitungannya : Perhitungan persentase thrombotest aktivitas koagulasi menggunakan waktu pembekuan dan kurva kalibrasi. Bagian atas kurva u
tambahkan 50 μl darah dengan antikoagulan
natrium citrate ke dalam 0,25 ml reagen yang
sudah disiapkan, pada suhu 37 ºC.
Campur dan catat waktu pembekuan seperti
pada pemeriksaan PPT.
Darah kapiler
keluarkan 50 μl darah dari capillary pipette
dalam 0,25 ml reagen yang sudah disiapkan,
pada suhu 37 oC.
Campur dan catat waktu pembekuan seperti
pada pemeriksaan PPT.
34
35. Thrombotest dinyatakan dalam bentuk
Aktivitas protrombin yang ditentukan
dengan menggunakan kurva standart
dan dinyatakan dalam %. Harga normal
> 70%.
Nilai yang didapat disesuaikan dengan
INR
35
37. Prinsip pengukuran:
Mengukur waktu terjadinya perubahan
intensitas scater light yang dihasilkan dari LED
yang dilewatkan pada serat optik dengan
panjang gelombang 660nm pada sudut
90˚akibat adanya pembekuan pada plasma
37
38. Ambil
serum
0,5 ml Masukka
n dalam 0.1 ml
Sentrifu alat
s
2500g,
10 mnt Inkubasi
slm 2 menit
Tambahkan pd suhu
reagen 0.2 ml 37˚C
λ 660 nm
38
39. 2. STACompact dari STAGO
Prinsip : Elektromekanikal dengan metode
Impendan
Reagen : Tromboplastin
39
40. Prinsip : peningkatan viskositas plasma akibat
penambahan reagen
o Tromboplastin ( dari jaringan otak kelinci )
o Kalsium klorida
Bahan Pemeriksaan
o Platelet Poor Plasma darah + 0.109 M (3,2%)
trisodium citrate disentrifus dengan kecepatan
2500 g selama 10 - 15 menit
40
43. JALUR INTRINSIK JALUR EKSTRINSIK
Trauma HMWK
kalikrein HMWK
XII XII a prekalikrein VII
kalikrein
XI XI a ca2+ TF
IX IX a VII a Ekstrinsik
Inhibitor
VIII
VIIIa TFPI Intrinsik
PF3 ca2+ bersama
Fibrinogen
X Fibrin Xa FDP
anti trombin
Prot.C aktif V
Va ca2+
XIII
Prot.S PF3
Prothrom- Thrombin
bin XIII a
fibrinolisis
Prot.
Fibrinogen Fibrin FDP
C
Fibrin Stabil
•
43
44. 1.Electromechanical dengan metode impedance
2. Photo Optical
2.1. Scattered Light Detection for Clotting Assay.
2.2. Transmitted Light detection for Chromomeric
Assay
2.3. Transmitted Light detection for
immunoassays.
2.4. Waveform Analysis
2.5. Nephelometry
3.Electrochemical
45. Photo Optical
2.1. Scattered Light Detection for Clotting Assay.
Adanya pembentukan fibrin maka turbiditas
plasma , Jk dilewati sinar dng 660 nm maka akan
terjadi peningkatan scatter light . Waktu perubahan ini
akan ditangkap dan dicatat oleh detektor
2.2. Transmitted Light detection for Chromomeric
Assay
Adanya perubahan warna akibat koagulasi shg
merubah
absorban panjang gelombang sinar 405/575/800 nm.
Perubahan transmisi dari sinar ini dicatat
2.3. Transmitted Light detection for Immunoassays.
Adanya rx ag-ab akan menyebabkan perubahan
absorban sinar (405/575/800 nm). Perubahan transmisi
ini yang dicatat dan disetarakan dlm menit
45
46. 2.4. Waveform Analysis
Pd keadaan normal lampu tungsten
halogen akan memberikan banyak
panjang gelombang, apabila terjadi
gangguan pembekuan drh spt sepsis, DIC
maka akan terlihat adanya gel.bifasik
jumlah gel. Bifasik ini akan dicatat dan
diukur.
2.5. Nephelometry
46
47. Bola yang ada dalam kuvet digerakkan oleh dua buah
kumparan yang bila dialiri arus listrik akan
mengeluarkan gaya magnetik yang menarik bola dalam
kuvet. Apabila tombol start dinyalakan maka kedua
kumparan mendapat aliran listrik secara bergantian
sehingga timbul gaya magnetik secara bergantian.
47
48. Gaya magenetik akan menyebabkan bola
terayun kekiri dan kekanan membentuk
amplitudo gelombang tertentu. Amplitudo
ayunan akan dimonitor selama proses
pemeriksaan berlangsung.
48
49. Ayunan akan konstan selama belum terjadi
perubahan viskositas dari plasma akibat proses
pembekuan. Begitu terbentuk bekuan,
viskositas plasma akan meningkat sehingga
menyebabkan ayunan bola akan memendek
sehingga terjadi perubahan amplitudo
gelombang yang dibentuk oleh ayunan bola,
waktu yang tercatat oleh alat adalah waktu
mulai reagen ditambahkan kedalam plasma
sampai terjadi perubahan ampitudo gelombang
yang dibentuk oleh ayunan bola.
49
50. Metode Electrochemical
Digunakan u/ memantau terapi antikoagulan, dan
penilaian berdasarkan INR, alat ini menggunakan
stik yang dilapisi bahan kimia. Darah diteteskan
pd testing area & bercampur dng reagen pd stik
koagulasi menghambat perubahan elektrik
pd stik. Perubahan elektrik ini yg dicatat & dihitung
oleh alat tersebut.
50
51. Prinsip : peningkatan viskositas plasma
akibat penambahan reagen
Tromboplastin ( dari jaringan otak kelinci )
Kalsium klorida
Bahan Pemeriksaan
Platelet Poor Plasma darah + 0.109 M
(3,2%) trisodium citrate disentrifus dengan
kecepatan 2500 g selama 10 - 15 menit
51
52. • Plasma prothrombin time (PPT) : menilai fungsi
koagulasi darah jalur ekstrinsik dan bersama (
faktor II, V, VII, X, protrombin dan fibrinogen)
• Prinsip : Jika ada tromboplastin jaringan dan
Ca2+ masuk kedalam sirkulasi darah maka
akan mengaktivasi faktor koagulasi melalui
jalur ekstrinsik sehingga terbentuk fibrin.
52
53. Prinsip pengukuran:
Mengukur waktu terjadinya perubahan
intensitas scater light yang dihasilkan dari LED
yang dilewatkan pada serat optik dengan
panjang gelombang 660nm pada sudut
90˚akibat adanya pembekuan pada plasma
53
54. Bahan pengambilan sampel
Gunakan butterfly needle dan tabung darah yang
menggunakan sistem vakum atau sistem aspirasi.
Gunakan jarum Ø 0,7 – 1 mm ( no 19 – 22 )
Cara Pengambilan Darah
- Sebaiknya gunakan vena kubiti
- Pasien hrs rileks
Tusuk vena dengan menggunakan wing needle/
butterfly needle dan gunakan tabung darah yang
menggunakan sistem vakum agar tromboplastin
jaringan tidak kedalam sampel darah.
54
55. SAMPEL PPT INTERPRETASI
Plasma kontrol 14 detik Normal
Plasma Pasien 30 detik Abnormal
Pl. kontrol : Pl. 15 detik Kekurangan faktor
pasien = 1:1 pembekuan
Pl. kontrol : Pl. 40 detik Adanya inhibitor
pasien = 1:1 spesifik
55
56. Lakukan kontrol tiap hari
Bahan kontrol : pool plasma atau kontrol komersial
Lakukan kontrol pd kadar normal dan abnormal.
Untuk kadar normal bandingkan dengan nilai normal
2 SD
Ada beberapa alat yang dapat diatur agar
melakukan kontrol secara otomatis terhadap hasil
pemeriksaan. Jk hasil sampel >>> ataupun <<<
secara bermakna, maka alat dengan sendirinya akan
mengulang pemeriksaan dan hasil yang dikeluarkan
merupakan rerata dari kedua pemeriksaan terhadap
sampel.
56
57. - Dapat dibuat dari beberapa sumber bahan :
jaringan kelinci, jaringan sapi
- Metode tehnik pembuatannya bervariatif
distandardisasi terhadap bahan referensi
Internasional (standard human thromboplastin)
ISI
( INTERNATIONAL SENSITIVITY INDEX)
57
58. Reagen thromboplastin harus dikalibrasi dengan
tromboplastin rujukan (IRP =International
reference preparation) untuk mendapatkan ISI
(International sensitivity Index)
Awalnya dipakai Manchester Comparative
Reagent (MCR) yang kemudian dikenal sebagai
British Comparative Thromboplastin (BCT)
58
59. Reagen
› Plasma sitrat normal dari 20 donor sehat
› Plasma sitrat abnormal dari 60 penderita dengan
antikoagulan oral yang telah stabil selama 6
minggu dengan ratio
1,3-3,0 tromboplastin komersial
2,0-5,0 BCT
Stabil bila perbedaan hasil pemeriksaan PPT
dengan selisih waktu 2 minggu tidak lebih dari
20 %
› Thromboplastin reference
› Thromboplastin tes
› CaCl2 0,025 mol/l
59
60. ThrPl reference ThrPl tes
Plasma 1 tes 1 tes 2
tes 4 tes 3
Plasma 2 tes 5 tes 6
tes 8 tes 7
dst
Catat rata-rata hasil pemeriksaan, bila perbedaan
lebih dari 10 % harus diulang
60
61. Hasil pemeriksaan PPT dimasukkan
dalam grafik log-log.
Sumbu Y untuk hasil PPT reference
Sumbu X untuk hasil PPT tes
Hubungan dinyatakan dari slope
61
62. Perhitungan ISI
› Hasil pengukuran dirubah dlam bentuk log
› X untuk log PPT tes
› Y untuk log PPT reference
› ∑ x = A: ∑ x2 = B: ∑ y = C : ∑ Y2 = D
∑ xy = E
› F = D – C2 , G = B – A2 , H = E – AC
n n n
n = jumlah pemeriksaan PPT
› m = F – G / 2H
› Slope (b) = m + m2 + 1
› ISI Thromboplastin tes = ISI reference x slope62
63. •Titik a dan b ditentukan
dari PPt yang paling rendah
dan yang paling tinggi
•Dibuat garis sehingga
bertemu di titik c
•Ukur jarak a-c dan b-c
dalam mm
•b = b –c / a - c
63
64. ISI(International Sensitivity Index) : Ukuran
sensitivitas tromboplastin dalam mendeteksi
berkurangnya faktor koagulasi dibandingkan
dengan IRP(International Reference
Preparation) WHO 67/40.
ISI digunakan untuk mengkoreksi
tromboplastin ke nilai yang sebanding dengan
IRP.
Makin sensitif suatu tromboplastin maka nilai
ISI makin rendah.
64
65. ISI suatu tromboplastin didefinisikan dengan
kemiringan garis kalibrasi yang diperoleh pada kertas
log-log
ISI suatu tromboplastin didefinisikan dengan
kemiringan garis kalibrasi yang diperoleh pada kertas
log-log bila hasil PT yang didapat memakai
tromboplastin dimasukkan pada absis, PT memakai
IRP 67/40 diletakkan ordinat.
65
66. Hati merupakan tempat sistesis faktor – faktor
pembekuan darah, kecuali F III, IV dan VIII.
Teori Cascade atau waterfall
Vitamin K merupakan proenzim atau Zimogen
yang larut dalam lemak, dan berguna untuk
sintesa Faktor II, VII, IX, X di sel hati.
Absorbsinya memerlukan bantuan garam
empedu.
66
67. 1. Mempertahankan darah tetap cair
2. Sel2 endotel pertahankan aliran darah tetap
stabil
3. Sel2 endotel menghasilkan bahan :
a. Prostasiklin hambat aktivitas platelet &
merangsang vasodilatasi
b. ATP, ADP
c. Protein C Plasma Regulator untuk
koagulasi
d. Anti Trombin III
e. Plasminogen Aktivator 67
68. 4. Tissue Thromboplastin/Tromboplastin
jaringan dikeluarkan oleh jaringan
pemb.darah bila ada trauma
merangsang sistim Ekstrinsik
5. Kolagen yang akan terpapar bila ada luka
merangsang sistim Intrinsik
6. Peranan pembuluh darah dalam
vasodilatasi & vasokonstriksi.
68
69. Mekanisme pembekuan darah melibatkan
rangkaian reaksi enzimatik protein plasma
(faktor pembekuan), fosfolipid, dan Ca2+
Faktor - faktor pembekuan :
- protein plasma nonaktif ( zymogen)
kecuali F. III dan F. IV (Ca2+ )
- disintesis pada hati kecuali F III, IV dan
VIII
69
70. Oksalat akan mengakibatkan faktor yang labil seperti
F V dan VIII akan rusak
Heparin akan mengganggu proses koagulasi melalui
kerja anti trombin
EDTA akan menyebabkan pemanjangan hasil
pemeriksaan PPT dan APTT serta menyebabkan
interferensi
70
71. Fibrinolisis :
FXII
HWMK plasminoge
XIIa kalikrei n
n
HMWK
plasmin
kininogen
kinin
71
72. Ada beberapa macam inhibitor dalam proses
hemostasis :
1. Anti trombin ( AT III / kofaktor
heparin)
2. TFPI (tissue factor pathway inhibitor)
3.Protein C ( diaktifkan oleh protein S )
4. Alfa 2 makroglobulin
72
73. PENYEBAB KELUARNYA TROMBOPLASTIN JARINGAN
1. Kelainan Obstetri : Kerusakan plasenta ,
Emboli cairan ketuban, Intra uterine foetal death
2. Neoplasma/keganasan
3. Kasus-2 hemolitik : Malaria, Reaksi transfusi,
Autoimun Hemolysis
4. Trauma, luka bakar, operasi
5. Emboli lemak
Hal diatas akan menyebabkan aktivasi F VII
73
74. Arti Klinis
PPT test APTT test Interpretasi
Memanjang Normal - Defisiensi F VII
- Defisiensi II, V, X
Normal memanjang - Defisiensi F VIII, IX, XI, XII, HMWK, prekalikrein
- Defisiensi F II, V, X
- Von Willebrands disease1
Memanjang Memanjang - Defisiensi vitamin K
- Oral antikoagulan
- Defisiensi F V,X atau II/ multipel faktor koagulasi
- Penyakit hati berat
- DIC
74
75. I. HEPARIN :
Bekerjasama dengan AT III untuk
menginaktivasi Faktor IXa, Xa, XIIa dan
trombin.
INDIKASI :
- Operasi jantung terbuka
- Dialisis ginjal
- Dosis rendah diberikan pada venous
tromboemboli
75
76. II. DERIVAT COUMARIN :
Contoh : Warfarin
PRINSIP KERJA :
Sebagai antagonis Vit. K mempengaruhi
faktor2 koagulasi : II, VII, IX, X.
INDIKASI :
- Deep venous trombosis
- Pulmonary emboli
- Tx prevensi pada katub jantung buatan
76